Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban
UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang
bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Tanjung Bintang, 10 Juli 2021
Yang Membuat Pernyataan
Abdul Kodir
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Andi dan Rini merupakan siswa yang duduk di kelas V SD. Andi dan Rini berumur 10 tahun dan
memiliki tinggi badan 140 cm. Andi sangat pintar dalam mata pelajaran Matematika, sedangkan
Rini pintar dalam mata pelajaran Bahasa terutama mengenai cerita pendek. Dalam mengalami masa
pubertasnya, Andi pada usia 10 tahun dan Rini pada usia 9 tahun.
Pertumbuhan berlangsung selama masa kanak-kanak tetapi tidak dalam kecepatan yang
menetap, kemudian kecepatannya menurun dan menjadi pesat kenaikannya pada masa
adolesen dan selanjutnya berhenti. Bagian-bagian tubuh tumbuh dan berkembang dengan
kecepatan yang berbeda. Organ-organ tubuh mencapai kematangan pada waktu dan
kecepatan yang berbeda pula. Seperti kasus Andi dan Rini, anak-anak perempuan mencapai
masa puber lebih awal daripada anak laki-laki. Banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan kematangan. Genetika yang diturunkan sangat penting, namun faktor
lingkungan seperti, nutrisi, olahraga, penyakit, dan kesehatan individu mempunyai peran
juga.
b. Perkembangan
Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan
yang dimulai sejak saat pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. Pola
gerakan ini kompleks dan merupakan produk dari beberapa proses yaitu: biologis, kognitif,
dan sosial. Seifert dan Haffnung membedakan tiga tipe (domain) perkembangan yaitu:
i. Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan biologis. Misalnya pertumbuhan otak,
otot, tulang, serta penuaan dengan berkurangnya ketajaman pandangan mata dan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Seperti kasus pada soal yang menunjukan perkembangan kognitif, dimana Andi sangat pintar
dalam mata pelajaran Matematika, sedangkan Rini pintar dalam mata pelajaran Bahasa
terutama mengenai cerita pendek.
c. Fase Perkembangan
Pembagian waktu dalam perkembangan disebut fase-fase perkembangan. Santrok dan
Yussen membaginya atas lima fase yaitu: fase pranatal (saat dalam kandungan): fase bayi
(sejak lahir sampai umur 18 atau 24 bulan), fase kanak-kanak awal sampai umur 5 - 6 tahun,
kadang-kadang disebut fase prasekolah, fase kanak-kanak tengah dan akhir, sampai umur 11
tahun, sama dengan usia sekolah dasar, terakhir fase remaja yang merupakan transisi dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa awal, antara umur 10/13 sampai 18/22 tahun.
Fase perkembangan Andi dan Rini, termasuk ke dalam fase kanak-kanak tengah dan akhir.
Pada fase ini perkembangan berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama
dengan usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar
membaca, menulis, dan berhitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih
luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan
pengendalian diri sendiri bertambah pula.
2. Ryan merupakan siswa kelas 1 SD. Ryan kedapatan merokok di toilet siswa oleh gurunya. Setelah
dipanggil orang tuanya, ternyata Ryan merokok karena orang tuanya sering merokok di depannya.
Apa yang menyebabkan Ryan melakukan tindakan tersebut dilihat dari perkembangan moral dan
sikap? Jelaskan pendapatmu!
Jawab :
Yang menyebabkan Ryan melakukan tindakan tersebut dilihat dari perkembangan moral dan sikap
adalah imitasi (imitation). Imitasi berarti peniruan sikap, cara pandang serta tingkah laku orang lain
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
yang dilakukan dengan sengaja oleh anak. Pada umumnya anak mulai mengadakan imitasi atau
peniruan sejak usia 3 tahun, yaitu meniru perilaku orang lain yang ada di sekitarnya. Pada
umumnya anak suka menirukan segala sesuatu yang dilakukan oleh orang tuanya, jadi bukan yang
diucapkan atau dikatakan oleh orang tuanya terhadap orang lain, kakak, dan sebagainya. Misalnya
seperti contoh kasus pada soal, Ryan merokok karena orang tuanya sering merokok di depannya.
3. Adi, Andi, dan Budi merupakan sahabat yang sudah lama terjalin sejak SMA. Persahabatan ini
berlanjut sampe ke jenjang perguruan tinggi yang sama hingga akhirnya mereka menamatkan strata
1. Mereka masih senang berkumpul dan menjadi pengangguran, padahal mereka sudah dewasa
yang seharusnya memikirkan pekerjaan.
Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa yang dialami oleh Adi, Andi, dan
Budi pada cerita di atas?
Jawab :
Faktor yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa yang dialami oleh Adi, Andi, dan Budi
pada cerita di atas adalah model peran. Faktor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat
berpengaruh terhadap perkembangan orang dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang
dewasa lainnya mempunyai model peran untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan orang
dewasa lain, mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan
yang dianut oleh masyarakat orang dewasa. Sebaliknya orang dewasa yang masih berinteraksi
dengan remaja dan mengikuti garis-garis perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan
bukan pola perilaku orang dewasa.
Masa remaja sangat berpengaruh terhadap perkembangan orang dewasa. Dalam tahun-tahun
pertama masa dewasa banyak orang dewasa yang secara terpaksa memperpanjang masa remajanya.
Orang dewasa yang memperpanjang pengaruh teman sebayanya pada masa remaja akan
memperpanjang masa remaja mereka. Mereka tidak melaksanakan tugas-tugas perkembangan masa
dewasanya. Misalnya saja, seperti yang dialami oleh Adi, Andi, dan Budi, meraka bersahabat dari
SMA hingga lulus S1, mereka masih senang berkumpul dan menjadi pengangguran, padahal
mereka sudah dewasa yang seharusnya memikirkan pekerjaan.
4. Ani adalah seorang guru yang baru di sebuah SD inklusif. Pada saat ia masuk kelas, Ani meminta
Budi untuk membaca sebuah materi yang ada di dalam buku teks. Namun, bacaan yang dilakukan
oleh Budi sukar dipahami oleh Ani dan siswa lain. Kemudian Ani bertanya dengan guru-guru
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Bagaimana Ani merancang strategi proses pembelajaran di kelas yang terdapat anak autis seperti
Budi?
Jawab :
Berkaitan dengan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, yang dalam hal ini anak-anak autis
seperti Budi, pilihan strategi yang digunakan beranjak dari strategi individual sampai pada
penggunaan strategi kelompok, bagi anak yang telah menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan. Strategi individual didahulukan sebab anak-anak autis merupakan individu yang
sangat unik. Artinya, dalam penerapannya baik menyangkut isi, metode dan tahapannya sangat
bervariasi disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
Dalam uji coba dan penerapannya, strategi yang kerap digunakan untuk anak autis mengacu pada
teori A-B-C (Antecendent-Behavior-Conseguence) yang diperkenalkan psikologi Loovas, atau juga
dikenal dengan Applied Behavior Analysis (ABA). Rangkaian strategi ini dimulai dengan
pemberian instruksi atau antecedent atau pra-kejadian, yakni pemberian instruksi kepada anak baik
berupa perintah meniru, pertanyaan atau visual dan memberi kesempatan kepada anak untuk
memberikan respon. Instruksi diberikan ketika anak sudah siap, dan diberikan dengan suara yang
jelas. Setelah 3-4 detik, anak diharapkan akan memberikan behavior (perilaku) atau respon sesuai
dengan instruksi. Untuk membuat respon anak bertahan maka diperlukan conseguence atau akibat:
baik berupa reinforcement (penguatan) atau prompt (bantuan) kepada anak untuk memberikan
jawaban yang benar.
5. Karakteristik peserta didik berbeda-beda pada setiap jenjang pendidikan terutama pada tingkat SD.
Karakteristik yang berbeda ini tentu akan memengaruhi perencanaan pembelajaran. Perencanaan
yang baik tentunya berdasarkan karakteristik peserta didiknya.
Bagaimana merencanakan pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik pada jenjang SD?
Jawab :
Berikut ini perencanaan pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik pada jenjang SD :
a. Karakteristik yang menonjol pada anak usia Sekolah Dasar adalah senang bermain, selalu
bergerak, bermain atau bekerja dalam kelompok dan senantiasa ingin melaksanakan dan/atau
merasakan sendiri. Di samping itu menurut Piaget mereka dapat menggunakan berbagai
simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan beraktivitas mental dan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
mulai berpikir dalam aktivitasnya. Karakteristik anak Sekolah Dasar tersebut sangat
berkaitan dengan perencanaan pembelajaran bagi mereka. Guru SD seyogianya merancang
model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Kegiatan
dalam pembelajaran hendaknya menunjukkan kesungguhan dan serius tapi ada unsur-unsur
santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang-seling antara mata pelajaran yang
serius seperti matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti
pendidikan jasmani, atau kerajinan tangan dan kesenian (Kertakes).
b. Karakteristik yang kedua dari anak usia SD adalah senang bergerak. Oleh karena itu, guru
hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau
bergerak.
c. Karakteristik yang ketiga dari anak usia SD adalah anak senang belajar dalam kelompok.
Guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja
atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil
dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara
kelompok.