(PERTEMUAN KE 3)
Petunjuk :
Baca dengan cermat kasus pembelajaran berikut ini kemudian jawablah pertanyaan yang
mengikutinya !
Kasus :
Pak Sumadi adalah guru kelas IV di sebuah Sekolah Dasar yang letaknya di daerah
pedalaman. Dalam mata pelajaran matematika Pak Sumadi mengajarkan tentang pecahan.
Pak Sumadi menjelaskan cara menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan
tulis. Salah satu penjelasannya adalah sebagai berikut:
Coba perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus
disamakan dahulu ya, kemudian pembilangnya dijumlahkan.
Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak Sumadi meminta
seorang siswa untuk menulis jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawabannya salah,
maka Pak Sumadi lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak
diminta memeriksa jawaban temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis.
Setelah dikumpulkan, alangkah kecewanya Pak Sumadi, ketika mengetahui bahwa dari 30
orang siswa , hanya seorang siswa yang benar semua, sedangkan seorang lagi hanya benar 2
soal, dan yang lain salah semua.
Pertanyaan Kasus
1. Identifikasi 3 (tiga) kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Sumadi dalam kasus
di atas. Berikan alasan hal itu jika anda anggap sebagai kelemahan!
Jawab:
Berikut ini Identifikasi kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Sumadi dan alasan
mengapa hal itu dianggap sebagai kelemahan:
a. Pak Sumadi tidak menjelaskan bagaimana cara mengerjakan soal secara bertahap,
contohnya pada kasus diatas Pak Sumadi sama sekali tidak menjelaskan
bagaimana caranya untuk menyamakan penyebut bilangan pecahan. Hal tersebut
dianggap sebagai kelemahan karena penjelasan Pak Sumadi terlalu singkat
sehingga siswa tidak menangkap pembelajaran dengan baik. Padahal penjelasan
yang runtut, terperinci, logis dan selangkah demi selangkah mampu membuat
siswa gampang memahami penjumlahan pecahan tersebut.
b. Pak Sumadi tidak mengecek pemahaman siswanya dengan baik. Ia hanya
menanyakan "Mengerti anak-anak?". Hal tersebut dianggap sebagai kelemahan
karena pertanyaan ini tidak mampu mengecek pemahaman siswa. Seharusnya ia
menanyakan langkah-langkah menjumlahkan pecahan secara langsung.
Contohnya dengan menanyakan, "Mengapa penyebut pada langkah penjumlahan
pecahan itu diubah menjadi 8 dan 12?" dan sebagainya. Pertanyaan eksklusif
mengarah ke materi pelajaran, bukan hanya sekedar menanyakan apakah anak
mengerti atau tidak.
c. Pak Sumadi tidak membimbing siswa. Hal tersebut dianggap sebagai kelemahan
karena setelah memperlihatkan soal latihan, Pak Sumadi bukannya berkeliling
memperlihatkan dukungan pada siswa yang membutuhkan, ia malah duduk di
depan kelas sambil membaca. Ketika salah seorang anak diminta menuliskan
jawabannya di papan tulis, Pak Sumadi juga tidak meminta tanggapan dari siswa
lain. Hal ini merupakan sebuah kelemahan pembelajaran, padahal apabila Pak
Sumadi memanfaatkannya menjadi materi diskusi dan kesempatan untuk
menjelaskan kembali materi terkait soal tersebut maka pembelajaran akan
menjadi lebih baik.
b. Kegiatan Inti
1) Menjelaskan materi secara bertahap, di mulai dari mengenalkan pembilang
dan penyebut.
2) Selanjutnya menjelaskan bahwa cara menjumlahkan pecahan adalah dengan
menyamakan penyebut terlebih dahulu. Kemudian menjelaskan cara
mengerjakan agar penyebutnya menjadi sama.
3) Memberikan sebuah soal penjumlahan pecahan yang mempunyai penyebut
1 1
berbeda, misalnya 5 + 7.
c. Penutup
1) Mengajak siswa merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah
diikuti.
2) Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) dan meminta siswa untuk
mengumpulkannya pada pertemuan berikutnya.
3) Mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan untuk tetap semangat belajar dan
memberi salam.