Sesudah beliau ucapkan salam dan menanyakan siapa yang tidak hadir,
Pak Sartono sampaikan bahwa hari ini, dalam pelajaran IPA akan
dibahas mengenai tata surya dengan topik terjadinya siang dan
malam. Disampaikan olehnya pada akhir pembelajaran nanti, anak-
anak diharapkan dapat menjelaskan tentang terjadinya siang dan
malam. Tanpa memberi kesempatan bertanya, Pak Sartono melanjutkan
pertanyaan.
Ketika Pak Sartono masuk kelas dan bertanya apakah anak-anak sudah
selesai mengerjakan soal tersebut, beliau menjadi marah karena
temyata hanya 5 orang dari 30 orang anak yang selesai mengerjakan
soal tersebut. Anak yang lima orang tersebut hanya menyalin dari buku
IPA, tanpa meyakini apakah jawabannya benar atau salah, sedangkan
anak-anak yang lain mengatakan tidak bisa menjawab pertanyaan
tersebut karena tidak mengerti.
Pertanyaan :
a. Identikasi masalah
b. Analisis Masalah (maksimal 4 butir).
c. Rumusan Masalah
d. Tujuan Perbaikan.
e. Langkah-langkah perbaikan
f. Untuk langkah-langkah perbaikan, kembangkan prosedur
pembelajaran yang ditempuh yang meliputi kegialan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
Rambu Jawaban
1. Peristiwa penting yang dapat mengakibatkan timbulnya masalah.
1) Pada awal pelajaran tidak ada tanya jawab tentang topik yang akan
dibahas.
2) Topik yang akan dibahas tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-
hari.
3) Tidak menggunakan alat peraga misalnya globe, ketika menjelaskan
hanya dipajang saja.
4) Tldak memberi contoh atau ilustrasi.
5) Tidak memeriksa pemahaman siswa setelah menjelaskan.
6) Tidak memberikan petunjuk yang jelas ketika siswa diberi latihan
7) Tldak melakukan pengelolaan kelas mlsalnya melakukan supervisi
saat siswa mengerjakan latihan
2. Rencana Perbalkan
ldentifikasi Masalah :
a. Pembelajaran Pak Sartono kurang berhasil
b. Hanya 5 dari 30 anak yang selesai mengeriakan soal, sisanya
mengatakan tidak dapat menjawab soal tersebut.
Analisis Masalah
a. Guru tidak menggunakan alat peraga
b. Penjelasan terlampau abstrak
c. Tidak ada tanya jawab, baik pada kegiatan awal, maupun kegiatan
inti
d. Siswa hanya menjadi pendengar pasif
e. Topik tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
f. Tidak memeriksa pemahaman siswa
g. Tldak memberikan petunjuk sebelum siswa berlatih
h. Tidak memantau kegiatan yang dilakukan siswa ketika berlatih
Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa terhadap topik tata
surya datam hal ini terjadinya siang dan matam melalui :
a. Penggunaan alat peraga, atau
b. Diskusi kelompok, atau
c. Metode demonstrasi, atau
d. Eksperimen
Tujuan Perbaikan
Meningkalkan kinerja guru sehingga meningkatkan pemahaman siswa
terhadap topik tata surya melalui :
a. Penggunaan alat peraga, atau
b. Diskusi kelompok, atau
c. Metode demonstrasi, atau
d. Eksperimen
Langkah Kegiatan Perbaikan
Kegiatan Awal :
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan
c. Apersepsi : mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan
pelajaran sebelumnya atau pengalaman siswa sehari-hari
d. Memberikan pre-test
Kegiatan Inti :
a. Dengan bantuan anak, guru mendemonstrasikan terjadinya siang
dan malam dengan menggunakan globe dan lampu senter.
b. Selama peragaan, guru melakukan tanya jawab (untuk
mengonkretkan terjadinya siang dan malam, serta mengaktifkan anak)
Atau
Kegiatan Penutup :
a. Memberikan tes tertulis dan membahas hasil tes dan memberikan
balikan, atau
b. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah
dibahas, atau
c. Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman materi yang
telah dibahas.
Nah, bagi anda yang memerlukan format doc dokumen .pdf nya silahkan
anda klik disini
Soal:
Ibu Pratiwi mengajar di kelas satu SD. Suatu hari, Ibu Pratiwi
membacakan sebuah cerita. Anak-anak mendengarkan dengan
sungguh-sungguh. Setelah selesai membacakan cerita tersebut, Bu
Pratiwi bertanya kepada anak-anak.
Bu Pratiwi: “Siapa nama anak yang pintar dalam cerita tadi?”
Pertanyaan:
Dilihat dari topik-topik yang dicakup dalam pembelajaran di atas, model
pembelajaran apa yang diterapkan oleh Bu Pratiwi? Jelaskan secara
singkat 3 (tiga) karakteristik model pembelajaran tersebut.
CONTOH JAWABAN:
1. Model pembelajaran yang diterapkan oleh Bu Pratiwi adalah model
pembelajaran terpadu. Adapun 3 (tiga) karakteristik model pembelajaran
terpadu adalah sebagai berikut:
Berpusat pada siswa (student centered). Pada dasarnya pembelajaran
terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan
keleluasaan kepada siswa baik secara individu maupun secara
kelompok. Siswa aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta
prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai
dengan tingkat perkembangan mereka.
Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan.
Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam
aspek yang membentuk semacam jalinan antarskemata yang dimiliki
oleh siswa, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi
yang dipelajari siswa. Hasil nyata yang didapat dari segala konsep yang
diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang
dipelajari, dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna.
Dengan ini, dapat diharapkan kemampuan siswa untuk menerapkan
perolehan belajaranya pada pemecahan masalah-masalah nyata dalam
kehidupannya.
Penting!
Kerjakanlah soal ujian ini dengan jujur, jika terbukti melakukan
kecurangan/contek-mencontek selama ujian, Anda akan dikenai sanksi
akademis berupa pengurangan nilai atau tidak diluluskan (diberi nilai E).
Apabila terbukti menggunakan JOKI pada saat ujian, semua mata kuliah
yang ditempuh akan diberi nilai E.
Kasus A
Pak Purwadi adalah seorang guru kelas 4 di sebuah SD yang terletak di
daerah pegunungan. Dalam mata pelajaran matematika tentang
pecahan, Pak Purwadi menjelaskan cara menjumlahkan pecahan
dengan memberi contoh di papan tulis. Salah satu penjelasannya
adalah sebagai berikut:
Pak Purwadi:
"Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya
harus disamakan terlebih dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan.
Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi
contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnya adalah
pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"
Pak Purwadi:
Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini."
Pak Purwadi menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan
buku latihan. Secara berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal,
namun sebagian besar anak ribut karena tidak tahu bagaimana cara
mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan
soal, yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar
dengan temannya. Selama anak-anak bekerja Pak Purwadi duduk di
depan kelas sambil membaca.
Pertanyaan Kasus A
Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Purwadi
dalam kasus di atas. Berikan alasan mengapa itu anda anggap sebagai
kelemahan. (skor 6).
Jika anda yang menjadi Pak Purwadi, jelaskan langkah-langkah
pembelajaran yang akan anda tempuh untuk mengajarkan pecahan
dengan penyebut yang berbeda. Beri alasan mengapa langkah-langkah
itu yang anda tempuh. (skor 15)
"Cepat bekerja, dan angkat tangan jika sudah punya kalimat." kata Bu
Lince dengan suara keras. Anak-anak kelihatan bingung, namun Bu
Lince diam saja dan tetap duduk di kursinya. Perhatian anak-anak
menjadi berkurang, bahkan ada yang mulai mengantuk, dan sebagian
mulai bermain-main. Mendengar suara gaduh, Bu Lince dengan keras
menyuruh anak-anak diam dan menunjuk seorang anak untuk
membacakan kalimatnya. Anak yang ditunjuk diam karena tidak punya
kalimat yang akan dibacakan. Bu Lince memanggil kembali dengan
suara keras agar semua anak membuat kalimat.
Pertanyaan Kasus B
Bandingkan suasana kelas yang diuraikan pada paragraf 1 dan paragraf
selanjutnya, ditinjau dari segi guru, murid, dan kegiatan (skor 6).
Pendekatan pembelajaran mana yang sebaiknya diterapkan oleh Bu
Lince ketika mengajar tentang sayur-sayuran untuk anak-anak kelas 1?
Berikan alasan, mengapa pendekatan tersebut yang anda anggap
sesuai. (skor 3).
Kembangkan topik sayur-sayuran yang akan anda sajikan dengan
pendekatan yang anda sebut pada nomor 2 (skor 5)