UMI NURSAVIKA
NIM : 856942535
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. GERAK PADA TUMBUHAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonasti pada tumbuhan
2. Mengamati gerak niktinasti pada tumbuhan
3. Mengamati gerak geotropism negative pada tumbuhan
D. LANDASAN TEORI
Salah satu makhlu hidup adalah bergerak dan peka terhadap
rangsangan (iritabilitas). Gerak pada tumbuhan tidak terlihat secara aktif
dan lebih cenderung pasif, sehingga tidak mudah diamati kecuali beberapa
tumbuhan tertentu seperti pada tumbuhan putri malu.
Gerak tubuh pada tumbuhan terbagi menjadi tiga macam, yaitu
gerak taksis, gerak nasti, dan gerak tropisme. Gerak nasti adalah gerak
bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan. Gerak nasti terbagi menjadi enam macam, dua
diantaranya adalah seismonasti dan niktinasti. Gerak seimonasti atau juga
disebut dengan gerak tigmonasti adalah gerak pada tumbuhan karena
adanya rangsangan sentuhan, contohnya adalah gerakan menutupnya daun
putri malu saat disentuh. Gerakan niktinasti adalah gerak pada tumbuhan
yang terjadi akibat pengaruh gelap sehingga disebut juga denga gerak tidur
tumbuhan. Contohnya terjadi pada tumbuhan putri malu dan tumbuhan
polong-polongan.
Gerak tropisme adalah gerak dari sebagian tumbuhan, dimana arah
geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Erak ini terbagi
menjadi beberapa macam, salah satunya adalah gerak geotropism.
Geotropism merupakan gerak tropisme yang disebabkan rangsangan gaya
gravitasi bumi. Gerak ini terbagi menjadi dua macam yaitu gerak
geotropism positif dan geotropism negative. Dikatakan gerak geotropism
positif jika arah geraknya menuju arah datangnya rangsangan, sebaiknya
disebut gerak geotropism negative jika arah gerakannya menjauhi arah
datangnya rangsangan, contohnya dapat diamari pada tanaman kacang
hijau.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Seimonasti
1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang
berisi tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan
penggaris;
2) Menyiapkan pot putri malu beberapa hari sebelumnya, sehingga
saat melakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar.
Caranya yaitu mencari tanaman putri malu ukuran sedang dan
mengambil tanaman tersebut dengan menggunakan skop
sehingga tanaman tersebut dapat dipindahkan ke dalam pot
tanpa mengganggu bagian akarnya;
3) Letakkan pot putri malu yang telah disiapkan diatas meja,
selanjtnya dilakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang
paling kasar terhada daun-daun putri malu tersebut dengan
mengguakan penggaris/jari;
4) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table 1.2).
b. Niktinasti
1) Menyediakan dua buah pot putri malu;
2) Memberi tanda A di tempat pot pertama dan tanda B pada pot
kedua;
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka;
4) Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan
menggunakan kotak karton atau kardus yg kedap cahaya dengan
hati-hati sehingga tidak menyentuhnya;
5) Mebiarkan pot B tertutup selama leih kurang setengah jam;
6) Memuka penutuo potnya setelah ditutup lebih kurang setengah
jam dengan hati-hati (tidak menyentuh tanamannya);
7) Mengamati apa yang terjadi dengan putri malu tersebut dan
membandingkannya dengan daun putri malu pada pot A;
8) Mencatat hasil pengamatan dan menuangkan hasilnya pada
lembar kerja (table 1.3)
2. Gerak tropisme (Geotropisme negatif)
a. Membuat dua buah pot tanaman kacang hijau. Caranya yaiu dengan
menanam beberapa biji kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil
atau botol air kemasan bekas dan diberi alas kapas/tisu yang sudah
dibasahi sedikit air 1-2 minggu sebelum pecobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang hijau ini dilakukan ditempat terbuka
sehingga tanaman yang dihasilka berdiri dengan tegak;
b. Setalah mendapatkan dua pot tanaman kacang hijau yang cukup
baik dan berdiri tegak, selanjutnya memberikan label A untuk pot
pertama dan label B untuk pot yg lainnya;
c. Meletakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot
A dibiarkan berdiri (vertical) dan menyimpan keduanya di tempat
terbuka;
d. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu;
e. Menuangkan hasil pengamatan pada Lembar Kerja (Tabel 1.4).
F. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Seismonasti
No Jenis sentuhan Reaksi daun putri Keterangan
pada malu
daun putri malu
1 Halus Hanya anak daun Waktu
diujung saja yang menutupnya/
menutup/ menguncup menguncup secara
perlahan (cukup
lama)
2 Sedang Seluruh daun Waktu
menutup/menguncup menutupnya/
menguncupnya
agak cepat
3 Kasar Seluruh daun atau satu Waktu
pohon daun tangkai menutupnya/
dari ujung hingga menguncup cepat
pangkal dan tangkai
menutup/ menguncup
H. PEMBAHASAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
2. Geotropisme
Pada tabel 1.4 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
tanaman kacang hijau pada pot A dengan tanaman kacang hijau pada
pot B yang telah diamati selama 7 hari. Pada pot B terjadi gerak
geotropisme negatif yaitu ditandai dengan batang tumbuh membelok
mengikuti cahaya matahari. Gerak batang pokok tumbuhan menjauhi
tanah, bergerak berlawanan arah gravitasi bumi. Bagian cabang,
tangkai daun, rimpang dan stolon lebih mendatar. Hal ini
menyebabkan penyerapan CO₂ dan cahaya berlangsung dengan
efektif sehingga tanaman pada pot B lebih tinggi dari pada pot A.
I. KESIMPULAN
1. Gerak Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya
rangsangan/ sentuhan. Contohnya adalah gerakan menutupnya daun
putri malu saat disentuh. Reaksi yang ditunjukkan tumbuhan putri malu
berbeda-beda sesuai kuat lemahnya sentuhan yang diberikan.
2. Gerakan Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang terjadi akibat
pengaruh gelap sehingga disebut juga dengan gerak tidur tumbuhan.
Contohnya terjadi pada tumbuhan putri malu dan tumbuhan polong-
polongan. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat gelap,
daun-daun putri malu tersebut mengatup.
3. Gerak Seismonasti dan Niktinasti disebabkan oleh tekanan turgor pada
tulang daun yang dipengaruhi karena adanya perubahan suhu, intensitas
cahaya, tekanan dan kelembaban.
4. Geotropisme negatif adalah gerak tumbuhan menjauhi arah gravitasi
bumi. Batang pokok tumbuhan menjauhi tanah berbelok mengikuti
cahaya matahari.
J. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., dkk. 2003. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Dwijoseputro, D. 1988. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia :
Jakarta. https://ipa.pelajaran.co.id
Rumanta, Maman., dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
L. FOTO PRAKTIKUM
a. Seismonasti dan niktinasti
Proses :
- Sentuhan halus
Memberikan sentuhan
halus, sedang, dan kasar
pada tanaman putri malu.
- Sentuhan sedang
- sentuhan kasar
Tahap akhir
Mencatat hasil
pengamatan kedalam
tabel.
Proses
Proses saat sedang akan
menutup pot B dengan
menggunakan kardus dan
sampai saat membuka kardus-
nya.
Pot B
Pot yang dibiarkan
horizontal.
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
B. TUJUAN PERCOBAAN
2. Cup 2 buah
3. Kapas secukupnya
5. Gunting 1 buah
D. LANDASAN TEORI
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rendamlah biji kacang hijau sebentar untuk dapat memilah biji yang
bagus untuk ditanam, biji yang tenggelam adalah biji yang bagus,
sedangkan biji yang mengapung adalah biji yang jelek ;
F. HASIL PENGAMATAN
H. PEMBAHASAN
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman., dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan :Universitas Terbuka.
L. FOTO PRAKTIKUM
Tahap awal
Mempersiapkan
biji kacang
hijau
Proses
Mengamati biji
kacang hijau
dari 0 sampai
14 hari
Tahap akhir
Mencatat data
hasil
pengamatan
kedalam tabel
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
3. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
3.1 PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL PADA TUMBUHAN
(STRUKTUR BUNGA)
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati struktur bunga
D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri mahkluk hidup guna
kelangsungan jenisnya. Perkembangbiakan tumbuhan tinggi
(angiospermae) dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga. Bunga,
pad umumnya terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, dan hiasan bunga,
namun bagian yang terpenting bagi bunga adalah benang sari, sebagai alat
kelamin jantan dan putik, sebagai alat kelamin betina. Bunga sendiri
dibedakan atas 2 golongan, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
Disebut lengkap jika suatu bunga mengandung seluruh komponen bunga
seperti kelopak , mahkota bunga, benang sari dan putik; sebaliknya bila
salah satu komonen bunga tersebut tidak ada disebut tidak lengkap.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Amatilah bagian-bagian bunga, perhatikan bagian kelopak, mahkota,
benangsari, putik dan dasar bunga;
2. Amatilah bagian kelopaknya;
3. Amati bagian mahkota bunganya dan catat bentuk dan warnanya
4. Untuk mengamati benang sari, anda harus menyingkirkan bagian
mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari dengan menggunakan
kaca pembesar.
5. Apakah benang sari melekat pada mahkota;
6. Amati bagian putik yang biasanya terletak dibagian tengah bunga;
H. PEMBAHASAN
1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau.
Fungsinya untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Benuknya
panjang dan ujungnya lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam
kelopak bunga, besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota
berbrbentuk lonjong dan lebar, berwarna putih. Mahkota bunga untuk
menarik serangga untuk datnag menghisap madu dan membantu proses
penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota
bunga. Benang sari berentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat
kepala sari berwarna kuning orange. Benang sari berwarna putih
kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembang biakan jantan.
Benang sari tidak melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari
di kepala sari.
4. Kepala putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam
mahkota bunga. Bentuknya bundar berwarna kuning, dan berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan betina.
5. Tangkai putik merupakan saluran penghubung antara kepala putik
dengan ovarium. Selain itu tangkai putik berfungsi menyangga kepala
putik agar bisa berdiri tegak dan tetap pada posisinya. Tangkai putik
berwarna putih.
6. Dasar bunga berfungsi sebagai teempat melekatnya mahkota bunga.
Dan tangkai bunga berfungi sebagai penyokong dan penghubung antara
bunga dan ranting.
7. Bunga disayat secara vertikal.
8. Sat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya
akan berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum
(bakal biji), yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan
akan berkembang menjadi embrio. Ovulum melekat pada dinding
ovarium melalui sebuah tangkai.
I. KESIMPULAN
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa
melakukan perkembangan secara generative. Hl ini disebabkan leta putik
berada diatas benang sari, sehingga sulit terjadi penyerbukan dan
pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan cara vegetative
buatan, yaitu stek batan dan mencangkok.
J. DAFTAR PUSTAKA
L. FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal
Mempersiapkan bunga
sepatu
Proses
Membelah bunga
sepatu untuk
mengetahui struktur
bunga secara lengkap
Tahap Akhir Mencatat data hasil
pengamatan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 2 ( MAKHLUK HIDUP DAN
LINGKUNGANNYA )
UMI NURSAVIKA
NIM : 856942535
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
EKOSISTEM
1. EKOSISTEM DARAT
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Alat tulis
2. Luv/Kaca pembesar
4. Barometer
5. Lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
E. PROSEDUR PERCOBAAN
F. HASIL PENGAMATAN
H. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
J. DAFTAR PUSTAKA
L. FOTO PRAKTIKUM
Proses
Mengamati
komponen biotik
dan abiotik yang
ada pada ekosistem
darat alami.
Proses
Mengamati
komponen biotik
dan abiotik yang
ada pada ekosistem
darat buatan
Tahap Akhir (alami dan buatan)
Mencatat data hasil
pengamatan ke
dalam tabel
A. KEGIATANPRAKTIKUM 2 PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERTUMBUHAN
AKAR BAWANG MERAH
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan
meningkatnya kebutuhan hidup manusia, antara lain kebutuhan akan
pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan-kebutuhan
lain. Dalam upaya memperoleh manfaat tersebut ternyata juga dapat
menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat
mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan) termasuk manusia,
hewan, dan tumbuhan yang hidup di dalamnya.
Selain penggunaan pestisida, penggunaan bahan-bahan kimia lain
juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan
deterjen sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih,
bleacing sebagai pemutih dan lain-lain. Penggunaan deterjen serbuk
merupakan salah satu bentuk pencemaran perairan yang dapat
diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Deterjen dalam kadar tertentu dapatmengganggu
kehidupan organisme target maupun non target.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Larutkan deterjen bubuk 100 %, pengenceran 50 %, 25 %, 12,5%,
6,25%, dan 3,10 % serta kontrol berupa air ledeng, lalu simpan
larutan yang telah diberi label : label 1 : 100 %, label 2 : 50 %, label
3 : 25 %, label 4 : 12,5 %, label 5 : 6,25 %, label 6 : 3,10 %, dan abel
kontrol berupa air ledeng.
B. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.9. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang
Merah
Jawab:
Konsentrasi
I G
Gambar 2. Grafik antara IG dengan konsentrasi deterjen
E. KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen
dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target
maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika
semakin parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebut.
F. DAFTAR PUSTAKA
H. FOTO PRAKTIKUM
Tahpa awal
Menyiapkan alat dan
bahan.
Proses
Meracik air detergen
sesuai dengan
preentasenya dan
memasukkan
bawang merah
kedalam gelas.
Tahap akhir
Mencatat hasil akhir
dan memasukannya
kedalam table.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 ( MAKHLUK HIDUP, SIMBIOSIS)
( MANDIRI )
UMI NURSAVIKA
NIM : 856942535
2. SIMBIOSIS KOMENSALISME
3. SIMBIOSIS MUTUALISME
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi simbiosis parsitisme di lingkingan sekitar
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantngan antara
mahluk hidup dengan mahkluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu
bentuk hubungan yang sangat erat antara satu spesies mahkluk hidup
dengan spesies mahkluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu
habitat tertentu disebut simbiosis. Ada beberapa jenis simbiosis yang terjadi
di alam, namun umumnya dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu
paraitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (organisme),
dimana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya
(sering diseut inang) dirugikan. Simbiosis komensalisme adalah suatu
hubungan simbiosis dimana suatu spesies makhluk hidup diuntungkan,
sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Simbiosis
mutualisme adalah hidup bersama diantara dua spesies makhluk hidup
dimana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Simbiosis Parasitisme
a. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
b. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah
ke kebun atau hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan,
d. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
e. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja 9tabel (1.7)
f. Cobalah analisis mahkluk hidup mana yang dirugikan dan mana
yang diuntungkan.
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut?
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table 1.7 .
2. Simbiosis Komensalisme
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.7. Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
No Pihak yang dirugikan Pihak yang
Jenis diuntungkan
Hubungan Jenis Jenis Jenis Jenis
Parasitisme mahkluk kerugian mahklu keuntungan
hidup k hidup
1 Benalu dan Pohon Pertumbuha Benalu Menyerap
pohon kelengkeng nnya akan makanan
kelengkeng terhambat pada
dan inangnya
mempengar
uhi kualitas
buahnya
2 Ulat dan Sayur sosin Merusak Ulat Mendapat
tumbuhan tanaman sumber
sosin bahkan makanan
sampai
tanamannya
mati
3 Nyamuk Manusia Gatal-gatal Nyamu Nyamuk
dan bahkan bias k mengambil
manusia terkena darah demi
DBD jika memberi
nyamuknya nutrisi bagi
berjenis telur agar
Aides berkemban
Aegypti g
4 Benalu dan Pohon kopi Pertumbuha Benalu Menyerap
pohon kopi nnya akan makanan
terhambat pada
dan inangnya
mempengar
uhi kualitas
buahnya
5 Kutu dan Kucing Gatal-gatal Kutu Mendapatk
kucing dan an nutrisi
menggangg makanan
u kesehatan dari darah
kucing kucingnya
6 Patek dan Cabai Buah, daun , Hama -
cabai dan tangkai patek
busuk,
kering
seperti
terbakar.
Tabel 1.8. Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
Pihak yang
Jenis hubungan diuntungkan Jenis makhluk hidup
komensalisme Jenis Jenis yangtidak
No.
diuntungkan dan
makhluk keuntung tidak dirugikan
hidup -an
Tumbuhan
Tumbuha Mendapat
1. paku dan Pohon jati
npaku tempat
pohon jati
hidup
Anggrek dan
Mendapat
2. pohon Anggrek Pohon mangga
tempat
mangga
hidup
Terhindar
dari
Ikan remora Ikan remora
bahaya
3. dan ikan hiu Ikan hiu
musuh dan
mendapat
sisa-sisa
makanan
Ular sawah
Makan tikus Hama
2. dengan Ular sawah Petani
sawah tikus
petani
berkura
ng
Burung
Burung Kenyang
3. jalak dan Kerbau Bebas dari
jalak makan kutu kutu
kerbau
Bakteri
mendapat
Rhizobium Akar Mendap
habitat pada
4. dan akar Rhizobium tana at
akar
tanaman man nitrogen
tanaman
polong polo dari
ng bakteri
H. PEMBAHASAN
1. Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa simbiosis
parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.
a. Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pada pohon
kelengkeng, sehingga pertumbuhan pohon kelengkeng itu akan
terhambat, seperti kualitas buah yang jelek atau bahkan tidak
berbuah.
b. Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah
manusia. Manusia dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan
mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan
nyamuk cikungunya.
c. Ulat memakan daun untuk memperoleh nutrisi untuk bertahan hidup
dan menetaskan telur dan juga larva nya. Akan tetapi tumbuhan yang
digerogoti oleh ulat ini akan rusak bahkan sampai mati.
d. Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pada pohon
kopi, sehingga pertumbuhan pohon kopi itu akan terhambat.
e. Kutu pada kucing menghisap darah kucing sehingga kucing
dirugikan. Selain dirugikan kucing juga akan merasa gatal-gatal
bahkan bias menimbulkan koreng pada kulitnya.
f. Hama patek cabai Antraknosa merupakan penyakit yang disebabkan
oleh Cendawan Colletotrichum Capsici ini berkembang karena saat
kondisi kelembaban yang relative tinggi. Pada fase dewasa
menyebabkan mati pucuk, serangan pada daun dan batang
menyebabkan busuk kering, sementara itu pada buah akan menjadi
busuk seperti terbakar.
2. Simbiosis Komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan. Beberapa contoh simbiosis ini antara lain adalah sebagai
berikut :
a. Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap
makanan dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat
makanan sendiri.
b. Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga
tidak menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat
membuat makanansendiri.
c. Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa
berada di sekitar ikan hiu agar terhindar dari bahaya musuh dan
bias mendapatkan makanan sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan
hiu.
3. Simbiosis Mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup
bersama dan saling menguntungkan. Beberapa contoh simbiosis ini
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu
bunga dalam penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap
madu dari bunga. Jadi keduanya sama-sama diuntungkan.
b. Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara
memangsa tikus-tikus tersebut yang merusak dan makan padi.
c. Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar
tanaman polongan, sedangkan tanaman polongan mendapat
keuntungan berupa nitrogen yang didapat dari bakteri Rhizobium.
Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak dapat mengambil nitrogen
dari udara bebas.
d. Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-
kutu kerbau, sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di
tubuhnya berkurang.
I. KESIMPULAN
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu
pihak untung dan pihak lain dirugikan, disebut simbiosis parasitisme. Sifat
parasite yaitu tidak akan membunuh inangnya karena kalau inangnya mati,
maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber makanan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman., dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan
: Universitas Terbuka.
I. FOTO PRAKTIKUM
Proses
Meneliti benalu pada
pohon kelengkeng
Proses
Nyamuk menhisap
darah manusia
Proses
Ulat memakan daun
pada tumbuhan sosin.
Proses
Benalu yang
menempel pada
pohon kopi.
Proses
Kutu yang bersarang
pada tubuh kucing.
Proses
Hama yang
menyerang cabai