Oleh :
NAMA : KADEK WIJAYA KESUMA
NIM : 859020388
A. Judul Peraktikum :
1. Gerak pada Tumbuhan ( Seismonasti, Niktinasti, dan Geotropisme negatif ).
B. Tujuan
1). Mengamati gerak seismonasti
2). Mengamati gerak Niktinasti
3). Mengamati gerak geotropism negatif pada tumbuhan
C. Landasan Teori
Gerak merupakan salah satu ciri adanya aktivitas kehidupan setiap organisme.
Akan tetapi berbeda dengan organisme pada kingdom animalia yang pada umumnya
dapat berpindah-pindah tempat, tumbuhan terikat pada satu tempat sehingga gerak
untuk merespon stimulus dari lingkungan dilakukan dengan menggerakkan sebagian
organ penyusunnya. Gerakan tersebut memungkinkan tumbuhan untuk beradaptasi
serta menentukan posisi yang tepat dalam menyerap nutrisi dan energi dari lingkungan.
Gerak yang ditunjukkan oleh tumbuhan ini cukup lambat untuk dapat diamati secara
langsung.Meskipun demikianpada beberapa spesies terdapat juga gerak yang dapat
diamati dengan jelas(Loveles, 1991).
Gerak pada tumbuhan tidak mudah kita amati, kecuali pada beberapa tumbuhan
tertentu, seperti tumbuhan yang melakukan gerak niktinasti dan seismonasti, contohnya
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica). Gerak tumbuh tmbuhan di bagi atas gerak
taksis, nasti, dan tropisme. Gerak Taksis adalah gerak berpindah tempat dari seluruh
tubuh tumbuhan, hal ini mudah kita amati pada tumbuhan ber sel satu. Gerak Nasti
adalah gerak dari Sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya tidak ditentukan
oleh arah datangya rangsang.sedangkan gerak tropisme adalah gerak dari Sebagian
dalam tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme
positif, jika geraknua menuju arah datangnya rangsang, dan sebaliknya disebut
tropisme negarif, jika arah gerakannya menjauhi arah datangnya rangsang (Rumanta,
dkk 2020).
D. Alat dan Bahan :
1). Seismonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam satu pot
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi warna hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan satu buah
d. Alat-alat tulis dan penggaris
2). Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang tanah secukupnya
d. Air secukupnya
E. Cara Kerja :
1). Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris
2. Pot putri malu sebainya anda siapkan beberapa hari sebelumnya.
3. Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan paling kasar terhadap daun-daun
putri malu tersebut menggunakan penggaris.
4. Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja ( tabel 1.2 pada bagian
akhir modul).
b. Niktinasti
1. Sediakan 2 pot tanaman putri malu.
2. Berilah tanda A pada pot pertama dan nomor B pada pot ke 2.
3. Letakkan pot A di tempat terbuka
4. Letakkan pot B dengan di tutup mengguakan karton warna hitam. Letakkan
secara hati-hati agar tidak sampai menyentuh tanaman putri malu.
5. Biarkan pot B tertutup selama setengah jam.
6. Setelah di tutup setengah jam, bukalah secara berhati-hati agar tidak
menyentuh tanaman.
7. Amati apa yang terjadi pada tanaman tersebut dan bandingkakan dengan
tanaman di pot A.
8. Catatlah hasil pengamatan dan tuangkan ke lembar kerja ( Tabel 1.3 pada
bagian akhir modul).
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Gerak Niktinasti pada Tanaman Putri Malu.
Reaksi daun Putri Malu
No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpat di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
Ditutup dengan penutup
2. Daun terbuka Daun menutup
kedap cahaya
H. Pembahasan
1. Seismonasti
Seismonasti adalah salah satu gerak nasti berupa rangsangan mekanis sentuhan,
tekanan atau getaran. Gerak seismonasti atau Tigmonasti pada tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica) dipengaruhi oleh rangsangan berupa sentuhan. Tumbuhan putri
malu memberikan respon yang sangat cepat, yaitu sekitar 0,1 detik setelah
rangsangan di berikan. Jika ujung daun tanaman putri malu disentuh, maka akan
terjadi aliran air yang menjauhi daerah sentuh. Adanya aliran air ini menyebabkan
kadar air di area sentuh menjadi berkurang, sehingga turgiditas daun berkurang.
Akinatnya daun putri malu akan menutup dan tampak seperti layu .
Besar kecilnya rangsangan yang diberikan akan mempengaruhi kecepatan
menutup daun putri malu. Semakin keras getaran sentuh yang diberikan maka
kecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat, begitu pula sebaliknya
semakin halus getaran sentuh juga mempengaruhi kecepatan menutupnya daun
putri malu. Selain itu luas permukaan bidang sentuh juga mempengaruhi kecepatan
menutupnya daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas akan menghasilkan gaya
yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan daun putri malu,.begitu juga
sebaliknya
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan pada kegiatan 2 dapat
diperoleh hasil semua rangsangan sentuhan ( halus, sedang, dan kasar)
menyebabkan daun dari tumbuhan putri malu menutup. Namun ada perbedaan
respon dari ketiga rangsangan tersebut yaitu :
a. Sentuhan halus menyebabkan tidak semua daun pada satu tangkai daun puri
malu menutup.
b. Sentuhan sedang menyebabkan semua daun dalam satu tangkai daun
menutup.
c. Sentuhan kasar menyebabkan semua daun dalam satu tangkai menutup dan di
ikuti dengan tangkai duaun yang bergerak ke bawah.
Perbedaan gerakan menutup daun putri malu pada kegiatan praktikum ini dapat
terjadi akibat perbedaan kekuatan rangsangan dan perbedaan luas sentuhan pada
permukaan daun putri malu, sehingga akan berpengaruh pada daerah menutupnya
daun putri malu. Jadi dapat diperoleh hasil bahwa tumbuhan putri malu sangat
peka terhadap rangsang dikarenakan dengan rangsangan yang halus daun putri
malu sudah dapat menunjukkan responnya yaitu menutup daun.
2. Niktinasti
3. Geotropisme Negatif
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya
gravitasi bumi. Geotropisme disebut juga gravitropisme. Geotropisme positif
adalah jika gerak respon tumbuhan menuju ke inti bumi atau menuju ke bawah,
contohnya: gerak pertumbuhan akar. Sedangkan Geotropisme negatif adalah jika
gerak respon tumbuhan menjauhi inti bumi atau menuju ke atas, contohnya : gerak
pertumbuhan batang tanaman yang menjulang ke atas.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh tumbuhan kacang merah diperoleh data
sebagai berikut. Terdapat dua pot kacang merah, pot pertama diberi label A dan
satunya lagi diberi label B. Pot A dibiarkan berdiri tegak sedangkan tumbuhan B
potnya direbahkan, sehingga posisi tumbuhan kacang merah mendatar. Hari
pertama batang tumbuhan kacang merah (B) sudah menunjukkan perubahan
orientasi tumbuh, yaitu yang awalnya pucuk menghadap mendatar/kesamping
sudah mulai berbelok ke atas menjauhi permukaan meja. Setelah 7 hari percobaan,
didapatkan batang tanaman kacang merah membengkok ke atas. Sedangkan kacang
merah pada pot A tetap tumbuh ke atas. Hal ini membuktikan adanya gerakan yang
melawan arah grafitasi bumi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa walaupun batang
tanaman sudah direbahkan, pucuk tanaman tidak akan tumbuh kesamping, tetapi
akan tetap tumbuh ke atas melawan arah grafitasi bumi yang di sebut gerak
geotropism negatif.
I. Simpulan
Adapun simpulan yang didapatkan dalam praktikum Gerak Pada Tumbuhan
ini adalah sebagai berikut ;
1. Gerak Seismonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang terjadi akibat
rangsang sentuhan/getaran dan arah gerak tidak ditentukan oleh arah datangnya
rangsang, yang dibuktikan dengan menutupnya Putri malu setelah disentuh.
2. Gerak Niktinasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang disebabkan oleh
rangsang ada tidaknya cahaya. Dan arah gerak tidak ditentukan oleh arah
datangnya rangsang, yang dibuktikan dengan menutupnya daun putri malu
setelah diberikan perlakuan gelap
3. Gerak geotropisme negatif merupakan gerak tumbuhan menjauhi inti bumi,
yang dibuktikan dengan pucuk tubuhan kacang merah yang sudah di rebahkan
akan membelok ke atas dan menjauhi inti bumi.
J. Daftar Rujukan
Loveles, A. (1991). Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Jakarta :
PT Grmedia Pustaka Tama.
Rumanta Maman, et.al.(2020).Ed1.,Praktikum IPA di SD, Tanggerang : Universitas
Terbuka.
K. Kesulitan yang Dialami
Kendala yang sempat menghambat pelaksanaan praktikum gerak pada
tumbuhan adalah :
1. Pada praktikum Geotropisme negatif pot nomor B susah untuk mempertahankan
tanahnya agar tidak jatuh karena pot di rebahkan. Sebagai solusinya saya
menselotip permukaan pot agar tanah tidak jatuh.
Da
un
1. Halus me
nut
up
Daun terbuka Hanya beberapa lembar
daun yang menutup
Da
un
2. Sedang me
nut
up
Daun terbuka Daun yang terkena
sentuhan menutup
Da
un
3. Kasar me
nut
up
Disimpat
1. di tempat
terang
Ditutup
dengan
2. penutup
kedap
cahaya
A B
A. Tegak ke atas
B. Pucuk mulai
membelok ke atas
A B
A. Tegak ke atas
B. Pucuk membelok ke
atas
A B
A. Tegak ke atas
B. Pucuk membelok ke
atas
B
A
A. Tegak ke atas
B. Pucuk membelok ke
atas
A B
A. Tegak ke atas
B. Pucuk membelok ke
atas
A B
A. Tegak ke atas
B. Pucuk membelok ke
atas dan meliuk
kesamping, hal ini
dikarenakan pot sempat
menggelinding tanpa
saya sadari dan batang
kembali membelok.
7
A B
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
B. Tujuan Praktikum :
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
D. Landasan Teori :
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling keterkaitan atau
ketergantungan antara makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk
hubungan yang sangat era tantara satu spesies makhluk hidup lainnya yang hidup
bersama dalam suatu habitat tetentu disebut simbiosis. Ada beberapa jemis simbiosis
yang ada di alam, namun umumnya dikelompokkan menjai tiga jenis simbiosis yaitu,
simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis mutualisme
(Rumanta,dkk 2020).
E. Prosedur Praktikum :
a. Praktikum Mengidentifikasi Simbiosis Parasitisme di Lingkungan Sekitar
1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa symbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Tulislah hasil identifikasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.7) yang ada di bagian
akhir modul ini.
6. Cobalah analisis makhluk mana yang di rugikan dan mana yang di untungkan.
7. Jenis kerugian dan keuntungan apa yang terjadi pada hubungan symbiosis
tersebut ?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7.
b. Praktikum Mengidentifikasi Simbiosis Komensalisme di Lingkungan Sekitar
1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa symbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau tumbuhan dengan
tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi.
5. Tulislah hasil identifikasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.8) yang ada di bagian
akhir modul ini.
6. Cobalah analisis makhluk mana yang di untungkan dan mana yang tidak
diuntungkan atau dirugikan sama sekali.
7. Jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan symbiosis tersebut ?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8.
F. Hasil Pengamatan
G. Pertanyaan
a. Simbiosis Parasitisme
1. Apakah hubungan antara kutu anjung dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan !
Jawaban :
Hubungan kutu anjing dan anjing merupakan sismbiosis parasitisme, hal ini bisa
dilihat pada kasus anjing yang tubuhnya banyak terdapat kutu. Bagian kulit
anjing yang di gigit kutu akan bengkak dan berdarah apabila kutu di cabut. Kutu
akan menggigit kulit anjing untuk mendapatkan darah sebagai makanannya.
Sementara itu anjing sebagai inang kutu tentu akan dirugikan karena keberadaan
kutu yang menghisap darah akan membuat kulit anjing menjadi bengkak dan
gatal, sehingga anjing akan terus menggaruk-garuk luka bekas gigitan tersebut.
b. Simbiosis Parasitisme
1. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban ;
Hubungan komensalisme yang berlebihan tentu akan dapat merugikan
inangnya. Contohnya pada paku Drymoglossum heterophylum (pis-pisan) dapat
menyebablan kematian pada tumbuhan kamboja apabila paku Drymoglossum
heterophylum (pis-pisan) tumbuh dengan pesat dan membungkus pucuk-pucuk
dari tanaman kamboja. Sehingga kamboja tidak dapat menumbuhkan daun dan
berujung pada kematian. Selain itu tumbuhan merambat seperti bunga teleng
juga dapat membuat kematian pada tumbuhan yang ditumpanginya, hal ini
terjadi apabila bunga teleng tumbuh dengan subur dan menutupi pohon yang
ditumpangingya sehingga pohon tersebut tidak dapat berfotosinteris akibat
kekurangan sinar matahari dan akan berujung pada kematian.
c. Simbiosis Mutualisme
1. Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi symbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh symbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi kita .
Jawaban :
Jenis simbiosis mutualisme yang ada di dalam tubuh kita adalah :
- Bakteri Escherichia coli yang hidup di usus besar.
- Lactobasillus sp. yang hidup pada Vagina.
Bakteri Escherichia coli yang hidup di usus besar kita sangat membantu proses
pembusukan sisa-sisa pencernaan pada usus besar. Bakteri Escherichia coli
yang hidup di usus besar akan mendapatkan tempat tinggal dan mendapatkan
makanan dalam proses pembususkan sisa-sisa pencernaan. Keuntungannya bagi
kita dengan adanya bakteri Escherichia coli yang hidup di usus besar kita adalah
terbentuknya vitamin K dan proses pembusukan sisa
Lactobasillus sp. yang hidup pada Vagina ini akan membentuk keasaman yang
akam membentuk keseimbangan Ph pada vagina. Jika Ph pada vagina
mengalami gangguan atau tidak normal maka akan menyebabkan serangan dari
berbagai jenis mikroba penyebab penyakit yang disebut vaginosis. Keuntungan
yang di dapat Lactobasillus sp. adalah mendapatkan tempat tinggal dan
makanan. Sedangkan keuntungan bagi manusia adalah Ph vagina terjaga dan
meminimalisir pertumbuhan mikroba pathogen.
H. Pembahasan
a. Simbosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah simbiosis antara 2 makhlukhidup yang merugikan
makhluk hidup yang di tumpangi. Makhluk hidup yang merugikan disebut dengan
parasit dan makhluk hidup yang di rugikan disebut dengan inang. Jadi simbiosis
parasitisme dapat diartikan sebagai hubugan antara parasit dengan inangnya.
Hubungan simbiosis parasitisme ini paling sering dihubungkan sebagai penyebab
penyakit dari inang yang di tumpanginya. Tentu hal ini sangat merugikan inang
yang ditumpanginya. Berdasarkan hasil pengamayan yang diperoleh hubungan
simbiosis parasitisme di lingkungan rumah antara lain :
- Pohon coklat dengan benalu
- Tanaman sri rejeki dengan kutu putih
- Tanaman bringin korea dengan kutu pelipat daun
- Anjing dengan kutu
Dari ke empat hubungan simbiosis yang didapatkan, hubungan pohon coklat
dan benalulah yang sudah sangat merugikan pohon coklat. Dimana pohon coklat
yang cabang-cabangnya di tempeli oleh banyak benalu, membuat cabang pohon
menjadi tidak sehat dan sudah ada beberapa ranting yang mulai mengering. Foto
yang tercantum dalam hasil pengamatan adalah salah satu ranting yang di tempeli
benalu. Jika benalu-benalu yang menempel pada pohon coklat tidak segera di
bersihkan, maka akan berdampak pada kenatian pada pohon coklat tersebut.
b. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme adalah simbiosis antara 2 makhluk hidup yang tidak
merugikan/menguntungkan makhluk hidup yang ditumpangi dan makhluk hidup
yang menumpang memperoleh keuntungan. Pada umumnya jenis tumbuhan yang
menumpang pada tumbuhan lain dan tidak menyebabkan kerugian pada tumbuhan
yang ditumpanginya adalah tumbuhan paku-pakuan, anggrek, dan tumbuuhan yang
hidup dengan cara memanjat. Tumbuhan paku dan anggrek umumnya akan
meumpang pada tumbuhan lain agar mendapatkan cahaya matahari yang tidak
terlalu terik untuk keberlangsungan hidupnya. Sedangkan tumbuhan memanjat
pada umumnya menumpang dalam hal membelit atau memanjat tumbuhan lain
guna mendapatkan tegakan dan sinar matahari apabila kanopi pohon sangat lebat.
Ada kalanya simbiosis komensalisme menyebabkan kematian pada pohon yang
ditumpanginya, yaitu apabila daun dari tumbuhan yang menumpang menutupi
seluruh kanopi pohon. Sehingga pohon yang di tumpangi tidak dapat melakukan
fotosintesis.
c. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah symbiosis antara 2 makhluk hidup yang saling
menguntungkan bagi ke 2 makhluk hidup tersebut. Dalam simbiosis mutualisme
ini tidak ada organisme yang dirugikan karena kedua organisme tersebut akan saling
mengisi kekurangan satu sama lain sehingga dapat melangsungkan hidupnya
dengan baik. Seperti halnya pada pengamatan yang telah dilakukan menemjukan
simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar yaitu :
- Cycas rumphii dengan Anabaena cycadaseae
- Alga hijau biru dengan jamur Basidiomycota atau Ascomycota
- Akar kacang tanah dengan Rhizobium sp.
Simbiosis yang dilakukan Cycas rumphii dengan Anabaena cycadaseae dan
Akar kacang tanah dengan Rhizobium sp. adalah simbiosis yang membantu
tumbuhan yang ditumpanginya dengan menyuplai kebutuhan nitrogen tanaman.
Hal ini dikarenakan Anabaena cycadaseae dan Rhizobium sp. adalah
mikroorganisme alami yang dapat menambat nitrogen bebas. Sedangkan Cycas
rumphii dan kacang tanah akan memberikan tempat perlindumgan dan makanan
berupa hasil fotosintesis kepada kedia mikroba penambat nitrogen tersebut.
Sehingga hubungan ke duanya adalah saling menguntungkan.
Alga hijau biru dengan jamur Basidiomycota atau Ascomycota juga melakukan
simbiosis mutualisme, dimana hasil simbiosis meraka berdua sering disebut dengan
lumut kerak yang pada umumnya ditemui pada permukaan batu maupun batu padas
sebagai organisme pionir. Simbiosis yang dilakukan keduanya adalah sepesies
jamur dari kelas Basidiomycota atau Ascomycota adalah penyedia air atau penjaga
kelembaban bagi alga hijau biru yang umumnya tumbuh di daerah lembab.
Sedangkan alga hijau biru akan melilit tubuh jamur untuk memberikan struktur
perlindungan. Dengan sitem ini akan membuat keduanya dapat bertahan hidup di
permukaan batu yang tidak mungkin di huni oleh organisme lain sehingga disebut
organisme pionir.
I. Simpulan
Adapun simpulan yang diperoleh dari kegiatan praktikum Simbiosis (
Parasitisme, Komensalisme, dan Mutualisme) adalah sebagai berikut :
1. Simbiosis parasitisme adalah simbiosis antara 2 makhlukhidup yang merugikan
makhluk hidup yang di tumpangi.
2. Simbiosis Komensalisme adalah simbiosis antara 2 makhluk hidup yang tidak
merugikan/menguntungkan makhluk hidup yang ditumpangi dan makhluk hidup
yang menumpang memperoleh keuntungan.
3. Simbiosis mutualisme adalah symbiosis antara 2 makhluk hidup yang saling
menguntungkan bagi ke 2 makhluk hidup tersebut.
J. Daftar Rujukan
L. Dokumentasi Praktikum
d. Simbiosis Parasitisme
No. Foto Dokumentasi Praktikum Keterangan
e. Simbiosis Komensalisme
No. Foto Dokumentasi Praktikum Keterangan
Drymoglossum
heterophylum (pis-pisan)
4
yang bersimbiosis dengan
pohon kamboja