Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

MODUL 1 MAKHLUK HIDUP


GERAK PADA TUMBUHAN & SIMBIOSIS

Oleh :
NAMA : KADEK WIJAYA KESUMA
NIM : 859020388

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (BI)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
KEGIATAN PRAKTIKUM I

A. Judul Peraktikum :
1. Gerak pada Tumbuhan ( Seismonasti, Niktinasti, dan Geotropisme negatif ).

B. Tujuan
1). Mengamati gerak seismonasti
2). Mengamati gerak Niktinasti
3). Mengamati gerak geotropism negatif pada tumbuhan

C. Landasan Teori
Gerak merupakan salah satu ciri adanya aktivitas kehidupan setiap organisme.
Akan tetapi berbeda dengan organisme pada kingdom animalia yang pada umumnya
dapat berpindah-pindah tempat, tumbuhan terikat pada satu tempat sehingga gerak
untuk merespon stimulus dari lingkungan dilakukan dengan menggerakkan sebagian
organ penyusunnya. Gerakan tersebut memungkinkan tumbuhan untuk beradaptasi
serta menentukan posisi yang tepat dalam menyerap nutrisi dan energi dari lingkungan.
Gerak yang ditunjukkan oleh tumbuhan ini cukup lambat untuk dapat diamati secara
langsung.Meskipun demikianpada beberapa spesies terdapat juga gerak yang dapat
diamati dengan jelas(Loveles, 1991).
Gerak pada tumbuhan tidak mudah kita amati, kecuali pada beberapa tumbuhan
tertentu, seperti tumbuhan yang melakukan gerak niktinasti dan seismonasti, contohnya
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica). Gerak tumbuh tmbuhan di bagi atas gerak
taksis, nasti, dan tropisme. Gerak Taksis adalah gerak berpindah tempat dari seluruh
tubuh tumbuhan, hal ini mudah kita amati pada tumbuhan ber sel satu. Gerak Nasti
adalah gerak dari Sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya tidak ditentukan
oleh arah datangya rangsang.sedangkan gerak tropisme adalah gerak dari Sebagian
dalam tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme
positif, jika geraknua menuju arah datangnya rangsang, dan sebaliknya disebut
tropisme negarif, jika arah gerakannya menjauhi arah datangnya rangsang (Rumanta,
dkk 2020).
D. Alat dan Bahan :
1). Seismonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam satu pot
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi warna hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan satu buah
d. Alat-alat tulis dan penggaris
2). Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang tanah secukupnya
d. Air secukupnya
E. Cara Kerja :
1). Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris
2. Pot putri malu sebainya anda siapkan beberapa hari sebelumnya.
3. Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan paling kasar terhadap daun-daun
putri malu tersebut menggunakan penggaris.
4. Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja ( tabel 1.2 pada bagian
akhir modul).
b. Niktinasti
1. Sediakan 2 pot tanaman putri malu.
2. Berilah tanda A pada pot pertama dan nomor B pada pot ke 2.
3. Letakkan pot A di tempat terbuka
4. Letakkan pot B dengan di tutup mengguakan karton warna hitam. Letakkan
secara hati-hati agar tidak sampai menyentuh tanaman putri malu.
5. Biarkan pot B tertutup selama setengah jam.
6. Setelah di tutup setengah jam, bukalah secara berhati-hati agar tidak
menyentuh tanaman.
7. Amati apa yang terjadi pada tanaman tersebut dan bandingkakan dengan
tanaman di pot A.
8. Catatlah hasil pengamatan dan tuangkan ke lembar kerja ( Tabel 1.3 pada
bagian akhir modul).

c. Gerak Tropisme ( Geotropisme Negatif ).


1. Buatlah dua pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang merah
pada setiap pot kecil. 1-1 minggu sebelum percobaan di mulai. Pembuatan pot
tanaman kacang merah ini hendaknya dilakukan di tempat terbuka sehingga
tanaman yang di hasilkan berdiri tegak.
2. jika anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merahyang cukup baik
dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A pada pot satu dan label B
pada pot kedua.
3. letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (vertical), dan simpanlah di tempat terbuka.
4. Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja ( Tabel 1.4 pada akhir
modul).

F. Hasil Pengamatan

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Gerakan Seismonasti pada Tanaman Putri


Malu.
Jenis Reaksi daun Putri Malu
sentuhan
No Ket
pada daun
Sebelum Sesudah
Putri Malu
Hanya beberapa lembar daun Menutup
1. Halus Daun terbuka
yang menutup
Daun yang terkena sentuhan Menutup
2. Sedang Daun terbuka
menutup
Daun menutup dan tangkai Menutup
3. Kasar Daun terbuka
daun bergerak ke bawah

Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Gerak Niktinasti pada Tanaman Putri Malu.
Reaksi daun Putri Malu
No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpat di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
Ditutup dengan penutup
2. Daun terbuka Daun menutup
kedap cahaya

Tabel 1.4 Hasil Pengamatan Gerak Geotropisme Negatif pada Tanaman


Kacang Merah.
Jenis Pot Pengamatan Hari ke Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
- - - - - - - Tumbuh ke atas
A
- √ √ √ √ √ √ Tumbuh membelok ke
B
atas

G. Pertanyaan dan Jawaban


1. Sebutkan dua jenis tanaman yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan anda
memilihnya!
Jawab : Lamtoro (Leucaena leucocephala) dan bunga merak (Caesalpinia
pulcherrina) saya memilih kedua tanaman ini dikarenakan kedua tanaman ini
merupakan bagian dari suku Leguminoceae atau suku dari polong-polongan.
Anggota tanaman dari suku Leguminoceae akan menutup daunnya ketika tidak ada
cahaya matahari atau saat malam hari dan akan membuka pada saat terkena sinar
matahari.
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang anda
lakukan? Jelaskan !
Jawab : perbedaan antara gerak niktinasti dan gerak seismonasti adalah pada jenis
rangsangan yang menyebabkan gerakan pada tumbuhan. Rangsang cahaya akan
menyebabkan gerak niktinasti sedangkan rangsang getaran/sentuhan akan
meyebabkan gerakan seismonasti
3. Pada percoban geotropism yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga sekaligus
telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme
apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab : dalam percobaan geotropism negative dikatakan sekaligus membuktikan
dengan adanya gerak fototropisme dikarenakan gerakan tumbuhan menjauhu
intibumi sama halnya utung tumbuhan tersebut sedang mendekati sumber cahaya.
Gerakan tumbuhan yang mengikuti arah datangnya cahaya disebut gerak
fototropisme. Gerakan fototropisme yang terjadi disana adalah gerak fototropisme
positif karena mendekati arah datangnya cahaya, sedangkan fototropisme negative
adalah gerak tanaman yang menjauhi arah datanggya cahaya ( contohnya arah
tumbuh buah kacang tanah yang masuk ke dalam tanah menjauhi arah sinar
manahari).

H. Pembahasan
1. Seismonasti
Seismonasti adalah salah satu gerak nasti berupa rangsangan mekanis sentuhan,
tekanan atau getaran. Gerak seismonasti atau Tigmonasti pada tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica) dipengaruhi oleh rangsangan berupa sentuhan. Tumbuhan putri
malu memberikan respon yang sangat cepat, yaitu sekitar 0,1 detik setelah
rangsangan di berikan. Jika ujung daun tanaman putri malu disentuh, maka akan
terjadi aliran air yang menjauhi daerah sentuh. Adanya aliran air ini menyebabkan
kadar air di area sentuh menjadi berkurang, sehingga turgiditas daun berkurang.
Akinatnya daun putri malu akan menutup dan tampak seperti layu .
Besar kecilnya rangsangan yang diberikan akan mempengaruhi kecepatan
menutup daun putri malu. Semakin keras getaran sentuh yang diberikan maka
kecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat, begitu pula sebaliknya
semakin halus getaran sentuh juga mempengaruhi kecepatan menutupnya daun
putri malu. Selain itu luas permukaan bidang sentuh juga mempengaruhi kecepatan
menutupnya daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas akan menghasilkan gaya
yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan daun putri malu,.begitu juga
sebaliknya
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan pada kegiatan 2 dapat
diperoleh hasil semua rangsangan sentuhan ( halus, sedang, dan kasar)
menyebabkan daun dari tumbuhan putri malu menutup. Namun ada perbedaan
respon dari ketiga rangsangan tersebut yaitu :
a. Sentuhan halus menyebabkan tidak semua daun pada satu tangkai daun puri
malu menutup.
b. Sentuhan sedang menyebabkan semua daun dalam satu tangkai daun
menutup.
c. Sentuhan kasar menyebabkan semua daun dalam satu tangkai menutup dan di
ikuti dengan tangkai duaun yang bergerak ke bawah.

Perbedaan gerakan menutup daun putri malu pada kegiatan praktikum ini dapat
terjadi akibat perbedaan kekuatan rangsangan dan perbedaan luas sentuhan pada
permukaan daun putri malu, sehingga akan berpengaruh pada daerah menutupnya
daun putri malu. Jadi dapat diperoleh hasil bahwa tumbuhan putri malu sangat
peka terhadap rangsang dikarenakan dengan rangsangan yang halus daun putri
malu sudah dapat menunjukkan responnya yaitu menutup daun.

2. Niktinasti

Niktinasti juga merupakan bagian gerak nasti pada tumbuha. Perbedaanya


dengan gerakan seismonasti adalah gerakan niktinasti ini disebabkan oleh tidak
adanya cahaya/gelap. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak menutup daun
pada daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu (Mimosa
pudica), dengan menyimpan putri malu di tempat terang dan membandingkannya
dengan putri malu (Mimosa pudica) yang diletakkan di tempat gelap. Ada 2 buah
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang digunakan untuk kegiatan praktikum
ini, masing-masing pot diberikan label A dan B. Dan pot B adalah tanaman
putrimalu yang mendapat perlakuan gelap selama 30 menit , sedangkan untuk pot
A sebagai control dari hasil percobaan pada pot bagian B.
Dari kegiatan praktikum tersebut diperoleh hasil yaitu, daun putri malu pada pot
B yang mendapat perlakuan gelap daunnya menutup. Tetapi daun putri malu
tersebut tidak menutup secara sempurna begitu juga dengan tangkai daun tetap pada
posisi semula. Sedangkan tumbuhan putri malu pada pot A daunnya tetap terbuka
dan tangkai daun juga tetap menekuk ke atas.
Jika tumbuhan putri malu pada pot A dan B di bandingkan maka akan terlihat
adanya pengaruh yang terjadi akibat perlakuan gelap yang di berikan pada
tumbuhan putri malu pada pot B, yaitu menutupnya daun putri malu. Hal ini
menunjukkan bahwa cahaya sangat berperan dalam pengaturan tekanan air (turgor)
pada sel pulvinus di pangkal daun tumbuhan putri malu. Tekanan turgor pada
pulvinus inilah yang menyebabkan daun putri malu menutup dan terbuka. Jika sel
pada sel pulvinus di isi oleh air sehingga sel menjadi turgor maka daun akan terbuka
dan sebaliknya apabila sel pulvinus kekurangan air maka sel akan mengkerut dan
daun akan menutup.
Berdasarkan hasil praktikum juga didapatkan bahwa daun putri malu tidak
menutup secara sempurna begitu juga dengan tangkai daun tetap pada posisi
semula. Hal ini didapatkan ketika mengamati tumbuhan putrimalu yang seperti
layu di malam hari, yaitu daunnya menutup dan tangkai daunnya menekuk ke
bawah. Sedangkan dari hasil yang didapatkan menunjukkan masih ada daun yang
tidak menutup sempurna dan posisi tangkai daun tidak menekuk ke bawah.
Perbedaan ini dapat terjadi kemungkinan dikarenakan waktu perlakuan gelap hanya
30 menit saja sehingga memerlukan waktu yang lebih lama agar daun menutup
secara sempurna. Selain itu faktor lain yang juga berkemungkinan berpengaruh
adalah suhu. Seperti yang kita ketahui cahaya matahari melepaskan panas dan saat
malam haari suhu turun dikarenakan didak ada cahaya matahari.

3. Geotropisme Negatif
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya
gravitasi bumi. Geotropisme disebut juga gravitropisme. Geotropisme positif
adalah jika gerak respon tumbuhan menuju ke inti bumi atau menuju ke bawah,
contohnya: gerak pertumbuhan akar. Sedangkan Geotropisme negatif adalah jika
gerak respon tumbuhan menjauhi inti bumi atau menuju ke atas, contohnya : gerak
pertumbuhan batang tanaman yang menjulang ke atas.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh tumbuhan kacang merah diperoleh data
sebagai berikut. Terdapat dua pot kacang merah, pot pertama diberi label A dan
satunya lagi diberi label B. Pot A dibiarkan berdiri tegak sedangkan tumbuhan B
potnya direbahkan, sehingga posisi tumbuhan kacang merah mendatar. Hari
pertama batang tumbuhan kacang merah (B) sudah menunjukkan perubahan
orientasi tumbuh, yaitu yang awalnya pucuk menghadap mendatar/kesamping
sudah mulai berbelok ke atas menjauhi permukaan meja. Setelah 7 hari percobaan,
didapatkan batang tanaman kacang merah membengkok ke atas. Sedangkan kacang
merah pada pot A tetap tumbuh ke atas. Hal ini membuktikan adanya gerakan yang
melawan arah grafitasi bumi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa walaupun batang
tanaman sudah direbahkan, pucuk tanaman tidak akan tumbuh kesamping, tetapi
akan tetap tumbuh ke atas melawan arah grafitasi bumi yang di sebut gerak
geotropism negatif.

I. Simpulan
Adapun simpulan yang didapatkan dalam praktikum Gerak Pada Tumbuhan
ini adalah sebagai berikut ;
1. Gerak Seismonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang terjadi akibat
rangsang sentuhan/getaran dan arah gerak tidak ditentukan oleh arah datangnya
rangsang, yang dibuktikan dengan menutupnya Putri malu setelah disentuh.
2. Gerak Niktinasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang disebabkan oleh
rangsang ada tidaknya cahaya. Dan arah gerak tidak ditentukan oleh arah
datangnya rangsang, yang dibuktikan dengan menutupnya daun putri malu
setelah diberikan perlakuan gelap
3. Gerak geotropisme negatif merupakan gerak tumbuhan menjauhi inti bumi,
yang dibuktikan dengan pucuk tubuhan kacang merah yang sudah di rebahkan
akan membelok ke atas dan menjauhi inti bumi.

J. Daftar Rujukan
Loveles, A. (1991). Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Jakarta :
PT Grmedia Pustaka Tama.
Rumanta Maman, et.al.(2020).Ed1.,Praktikum IPA di SD, Tanggerang : Universitas
Terbuka.
K. Kesulitan yang Dialami
Kendala yang sempat menghambat pelaksanaan praktikum gerak pada
tumbuhan adalah :
1. Pada praktikum Geotropisme negatif pot nomor B susah untuk mempertahankan
tanahnya agar tidak jatuh karena pot di rebahkan. Sebagai solusinya saya
menselotip permukaan pot agar tanah tidak jatuh.

L. Dokumentasi Kegiatan Praktikum


a. Seismonasti
Jenis
sentuhan Reaksi daun Putri Malu
No pada daun Ket
Putri Sebelum Sesudah
Malu

Da
un
1. Halus me
nut
up
Daun terbuka Hanya beberapa lembar
daun yang menutup

Da
un
2. Sedang me
nut
up
Daun terbuka Daun yang terkena
sentuhan menutup

Da
un
3. Kasar me
nut
up

Daun terbuka Daun menutup dan tangkai


daun bergerak ke bawah
b. Niktinasti
Pot Putri Reaksi daun Putri Malu
No.
Malu Mula-mula ½ jam kemudian

Disimpat
1. di tempat
terang

Daun terbuka Daun terbuka

Ditutup
dengan
2. penutup
kedap
cahaya

Daun terbuka Daun menutup

Dokumentasi Saat Pot B di Tutup Menggunakan Ember


c. Geotropisme negatif
Hari
Dokumentasi Pengamatan Keterangan
ke
A. tegak ke atas
B. pucuk mendatar
kesamping

A B

A. Tegak ke atas
B. Pucuk mulai
membelok ke atas

A B

A. Tegak ke atas
B. Pucuk membelok ke
atas

A B
A. Tegak ke atas
B. Pucuk membelok ke
atas

B
A

A. Tegak ke atas
B. Pucuk membelok ke
atas

A B
A. Tegak ke atas
B. Pucuk membelok ke
atas

A B

A. Tegak ke atas
B. Pucuk membelok ke
atas dan meliuk
kesamping, hal ini
dikarenakan pot sempat
menggelinding tanpa
saya sadari dan batang
kembali membelok.
7

A B
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

A. Judul Praktikum : Simbiosis ( Parasitisme, Komensalisme, dan Mutualisme).

B. Tujuan Praktikum :
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

C. Alat dan Bahan Praktikum :


1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

D. Landasan Teori :
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling keterkaitan atau
ketergantungan antara makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk
hubungan yang sangat era tantara satu spesies makhluk hidup lainnya yang hidup
bersama dalam suatu habitat tetentu disebut simbiosis. Ada beberapa jemis simbiosis
yang ada di alam, namun umumnya dikelompokkan menjai tiga jenis simbiosis yaitu,
simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis mutualisme
(Rumanta,dkk 2020).

E. Prosedur Praktikum :
a. Praktikum Mengidentifikasi Simbiosis Parasitisme di Lingkungan Sekitar
1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa symbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Tulislah hasil identifikasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.7) yang ada di bagian
akhir modul ini.
6. Cobalah analisis makhluk mana yang di rugikan dan mana yang di untungkan.
7. Jenis kerugian dan keuntungan apa yang terjadi pada hubungan symbiosis
tersebut ?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7.
b. Praktikum Mengidentifikasi Simbiosis Komensalisme di Lingkungan Sekitar
1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa symbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau tumbuhan dengan
tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi.
5. Tulislah hasil identifikasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.8) yang ada di bagian
akhir modul ini.
6. Cobalah analisis makhluk mana yang di untungkan dan mana yang tidak
diuntungkan atau dirugikan sama sekali.
7. Jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan symbiosis tersebut ?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8.

c. Praktikum Mengidentifikasi Simbiosis Mutualisme di Lingkungan Sekitar


1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa symbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Tulislah hasil identifikasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.9) yang ada di bagian
akhir modul ini.
6. Cobalah analisis makhluk mana yang di untungkan dan mana yang tidak
diuntungkan atau dirugikan sama sekali.
7. Jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan symbiosis tersebut ?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.9.

F. Hasil Pengamatan

Tabel 1.7 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme


Pihak yang Dirugikan Pihak yang Diuntungkan
Jenis
Jenis Jenis
No Hubungan Jenis Jenis
Makhluk Makhluk
Parasitisme Kerugian Keuntungan
Hidup Hidup
Ranting yang
di tumpangi Menyerap unsur
Simbiosis Pohon
1 benalu akan Benalu hara dan mineral
Parasitisme Coklat
menguning dari inang
dan tidak sehat
Menyerap unsur
Simbiosis Daun akan
2 Sri rejeki Kutu putih hara dan mineral
Parasitisme tidak sehat
dari inang
Daun Kutu Menyerap unsur
Simbiosis Bringin
3 mengguling penggulung hara dan mineral
Parasitisme korea
dan tidak daun dari inang dan
dapat endapat
berfotosintesis perlindungan
4 Simbiosis Anjing Kulit bengkak Kutu Mendapat tempat
Parasitisme dan darah (ketekulan) berlindung dan
dihisap makanan berupa
darah.

Tabel 1.8 Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme


Pihak yang Dirugikan Jenis
Jenis
Jenis Makhlukhidup
No Hubungan
Makhluk Jenis Keuntungan yang Tidak Untung
Parasitisme
Hidup dan Tidak Rugi
Mendapatkan
Simbiosis Paku sarang
1 tempat hidup yang Pohon Maja
Komensalisme burung
sesuai
Mendapatkan
Simbiosis Paku tanduk
2 tempat hidup yang Pohon Maja
Komensalisme rusa
sesuai
Mendapatkan
Simbiosis
3 Anggrek bulan tempat hidup yang Pohon Kamboja
Komensalisme
sesuai
4 Drymoglossum Mendapatkan
Simbiosis
heterophylum tempat hidup yang Pohon Kamboja
Komensalisme
(pis-pisan) sesuai
5 Simbiosis Mendapat tempat
Bunga Teleng Delima
Komensalisme untuk membelit

Tabel 1.9 Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme Pertanyaan


Pihak I yang Diuntungkan Pihak II yang Diuntungkan
Jenis
Jenis Jenis
No Hubungan Jenis Jenis
Makhluk Makhluk
Parasitisme Keuntungan Keuntungan
Hidup Hidup
Mendapatkan
nitrogen Mendapatkan
Simbiosis Cycas yang Anabaena tempat tinggal
1
Mutualisme rumphii ditambat cycadaseae dan makanan
Anabaena hasil fotosintesis
cycadaseae
Mendapatkan
suplai air dan
Mendapatkan mendapatkan
Jamur Alga/
makanan dari struktur
Simbiosis Ascomycota gang-
2 hasil perlindungan
Mutualisme dan ngang
fotosintesis sehingga
basidiomycota hijau biru
Alga menjadi
makhluk hidup
pionir
Mendapatkan
tempat tinggal
Simbiosis Mendapat Rhizobium
3. Kacang tanah dan makanan
Mutualisme Nitrogen sp.
hasil
fotosintesis.

G. Pertanyaan
a. Simbiosis Parasitisme
1. Apakah hubungan antara kutu anjung dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan !
Jawaban :
Hubungan kutu anjing dan anjing merupakan sismbiosis parasitisme, hal ini bisa
dilihat pada kasus anjing yang tubuhnya banyak terdapat kutu. Bagian kulit
anjing yang di gigit kutu akan bengkak dan berdarah apabila kutu di cabut. Kutu
akan menggigit kulit anjing untuk mendapatkan darah sebagai makanannya.
Sementara itu anjing sebagai inang kutu tentu akan dirugikan karena keberadaan
kutu yang menghisap darah akan membuat kulit anjing menjadi bengkak dan
gatal, sehingga anjing akan terus menggaruk-garuk luka bekas gigitan tersebut.

2. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang


menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan !
Jawaban :
Dari hasil pengamatan yang saya temukan, tidak ada makhluk hidup yang
mengalami kematian akibat ditimpangi parasit. Semua makhluk hidup tersebut
masih dalam tahap yang tidak terlalu parah ditumpangi oleh parasit. Kematian
pada inang mungkin saja terjadi pada kasus inang yang sudah di terinfeksi parah
oleh parasite. Contohnya seranagn virus Covid-19 yang melanda dunia.
Serangan virus ini sudah menyebabkan banyak korban jiwa di berbagai negara
di dunia. Virus inj merupakan parasite obligat yang berkembang dengan sanagat
cepat pada tubuh inangnya jika inang tidak memiliki kekebalan tubuh. Seperti
halnya orang yang tidak di vaksin akan mengalami berbagai gejala seperti
pneumonia dan berujung pada kematian. Sedangkan orang yang sudah di vaksi
memiliki kekebalan sehingga jika terinfeksi virus dampaknya akan dapat
diminimalisir sehingga tidak sampai menyebabkan kematian.

b. Simbiosis Parasitisme
1. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban ;
Hubungan komensalisme yang berlebihan tentu akan dapat merugikan
inangnya. Contohnya pada paku Drymoglossum heterophylum (pis-pisan) dapat
menyebablan kematian pada tumbuhan kamboja apabila paku Drymoglossum
heterophylum (pis-pisan) tumbuh dengan pesat dan membungkus pucuk-pucuk
dari tanaman kamboja. Sehingga kamboja tidak dapat menumbuhkan daun dan
berujung pada kematian. Selain itu tumbuhan merambat seperti bunga teleng
juga dapat membuat kematian pada tumbuhan yang ditumpanginya, hal ini
terjadi apabila bunga teleng tumbuh dengan subur dan menutupi pohon yang
ditumpangingya sehingga pohon tersebut tidak dapat berfotosinteris akibat
kekurangan sinar matahari dan akan berujung pada kematian.

c. Simbiosis Mutualisme
1. Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi symbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh symbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi kita .
Jawaban :
Jenis simbiosis mutualisme yang ada di dalam tubuh kita adalah :
- Bakteri Escherichia coli yang hidup di usus besar.
- Lactobasillus sp. yang hidup pada Vagina.
Bakteri Escherichia coli yang hidup di usus besar kita sangat membantu proses
pembusukan sisa-sisa pencernaan pada usus besar. Bakteri Escherichia coli
yang hidup di usus besar akan mendapatkan tempat tinggal dan mendapatkan
makanan dalam proses pembususkan sisa-sisa pencernaan. Keuntungannya bagi
kita dengan adanya bakteri Escherichia coli yang hidup di usus besar kita adalah
terbentuknya vitamin K dan proses pembusukan sisa
Lactobasillus sp. yang hidup pada Vagina ini akan membentuk keasaman yang
akam membentuk keseimbangan Ph pada vagina. Jika Ph pada vagina
mengalami gangguan atau tidak normal maka akan menyebabkan serangan dari
berbagai jenis mikroba penyebab penyakit yang disebut vaginosis. Keuntungan
yang di dapat Lactobasillus sp. adalah mendapatkan tempat tinggal dan
makanan. Sedangkan keuntungan bagi manusia adalah Ph vagina terjaga dan
meminimalisir pertumbuhan mikroba pathogen.

H. Pembahasan
a. Simbosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah simbiosis antara 2 makhlukhidup yang merugikan
makhluk hidup yang di tumpangi. Makhluk hidup yang merugikan disebut dengan
parasit dan makhluk hidup yang di rugikan disebut dengan inang. Jadi simbiosis
parasitisme dapat diartikan sebagai hubugan antara parasit dengan inangnya.
Hubungan simbiosis parasitisme ini paling sering dihubungkan sebagai penyebab
penyakit dari inang yang di tumpanginya. Tentu hal ini sangat merugikan inang
yang ditumpanginya. Berdasarkan hasil pengamayan yang diperoleh hubungan
simbiosis parasitisme di lingkungan rumah antara lain :
- Pohon coklat dengan benalu
- Tanaman sri rejeki dengan kutu putih
- Tanaman bringin korea dengan kutu pelipat daun
- Anjing dengan kutu
Dari ke empat hubungan simbiosis yang didapatkan, hubungan pohon coklat
dan benalulah yang sudah sangat merugikan pohon coklat. Dimana pohon coklat
yang cabang-cabangnya di tempeli oleh banyak benalu, membuat cabang pohon
menjadi tidak sehat dan sudah ada beberapa ranting yang mulai mengering. Foto
yang tercantum dalam hasil pengamatan adalah salah satu ranting yang di tempeli
benalu. Jika benalu-benalu yang menempel pada pohon coklat tidak segera di
bersihkan, maka akan berdampak pada kenatian pada pohon coklat tersebut.

b. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme adalah simbiosis antara 2 makhluk hidup yang tidak
merugikan/menguntungkan makhluk hidup yang ditumpangi dan makhluk hidup
yang menumpang memperoleh keuntungan. Pada umumnya jenis tumbuhan yang
menumpang pada tumbuhan lain dan tidak menyebabkan kerugian pada tumbuhan
yang ditumpanginya adalah tumbuhan paku-pakuan, anggrek, dan tumbuuhan yang
hidup dengan cara memanjat. Tumbuhan paku dan anggrek umumnya akan
meumpang pada tumbuhan lain agar mendapatkan cahaya matahari yang tidak
terlalu terik untuk keberlangsungan hidupnya. Sedangkan tumbuhan memanjat
pada umumnya menumpang dalam hal membelit atau memanjat tumbuhan lain
guna mendapatkan tegakan dan sinar matahari apabila kanopi pohon sangat lebat.
Ada kalanya simbiosis komensalisme menyebabkan kematian pada pohon yang
ditumpanginya, yaitu apabila daun dari tumbuhan yang menumpang menutupi
seluruh kanopi pohon. Sehingga pohon yang di tumpangi tidak dapat melakukan
fotosintesis.

c. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah symbiosis antara 2 makhluk hidup yang saling
menguntungkan bagi ke 2 makhluk hidup tersebut. Dalam simbiosis mutualisme
ini tidak ada organisme yang dirugikan karena kedua organisme tersebut akan saling
mengisi kekurangan satu sama lain sehingga dapat melangsungkan hidupnya
dengan baik. Seperti halnya pada pengamatan yang telah dilakukan menemjukan
simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar yaitu :
- Cycas rumphii dengan Anabaena cycadaseae
- Alga hijau biru dengan jamur Basidiomycota atau Ascomycota
- Akar kacang tanah dengan Rhizobium sp.
Simbiosis yang dilakukan Cycas rumphii dengan Anabaena cycadaseae dan
Akar kacang tanah dengan Rhizobium sp. adalah simbiosis yang membantu
tumbuhan yang ditumpanginya dengan menyuplai kebutuhan nitrogen tanaman.
Hal ini dikarenakan Anabaena cycadaseae dan Rhizobium sp. adalah
mikroorganisme alami yang dapat menambat nitrogen bebas. Sedangkan Cycas
rumphii dan kacang tanah akan memberikan tempat perlindumgan dan makanan
berupa hasil fotosintesis kepada kedia mikroba penambat nitrogen tersebut.
Sehingga hubungan ke duanya adalah saling menguntungkan.
Alga hijau biru dengan jamur Basidiomycota atau Ascomycota juga melakukan
simbiosis mutualisme, dimana hasil simbiosis meraka berdua sering disebut dengan
lumut kerak yang pada umumnya ditemui pada permukaan batu maupun batu padas
sebagai organisme pionir. Simbiosis yang dilakukan keduanya adalah sepesies
jamur dari kelas Basidiomycota atau Ascomycota adalah penyedia air atau penjaga
kelembaban bagi alga hijau biru yang umumnya tumbuh di daerah lembab.
Sedangkan alga hijau biru akan melilit tubuh jamur untuk memberikan struktur
perlindungan. Dengan sitem ini akan membuat keduanya dapat bertahan hidup di
permukaan batu yang tidak mungkin di huni oleh organisme lain sehingga disebut
organisme pionir.

I. Simpulan
Adapun simpulan yang diperoleh dari kegiatan praktikum Simbiosis (
Parasitisme, Komensalisme, dan Mutualisme) adalah sebagai berikut :
1. Simbiosis parasitisme adalah simbiosis antara 2 makhlukhidup yang merugikan
makhluk hidup yang di tumpangi.
2. Simbiosis Komensalisme adalah simbiosis antara 2 makhluk hidup yang tidak
merugikan/menguntungkan makhluk hidup yang ditumpangi dan makhluk hidup
yang menumpang memperoleh keuntungan.
3. Simbiosis mutualisme adalah symbiosis antara 2 makhluk hidup yang saling
menguntungkan bagi ke 2 makhluk hidup tersebut.

J. Daftar Rujukan

Rumanta Maman, et.al. (2020).Ed1.,Praktikum IPA di SD, Tanggerang : Universitas


Terbuka.

K. Kesulitan yang Dialami

Kesulitan yang saya alami selama mengerjakan praktikum Simbiosis (


Parasitisme, Komensalisme, dan Mutualisme) ini adalah :
1. Dalam mencari contoh simbiosis mutualisme saya susah menemukan contoh
simbisis ini di sekitar lingkungan rumah saya.

L. Dokumentasi Praktikum
d. Simbiosis Parasitisme
No. Foto Dokumentasi Praktikum Keterangan

Benalu yang menempel


1 pada ranting pohon
coklat
Kutu putih yang
2 menjadi paenyakit daun
sri rejeki

Kutu pelipat daun yang


3 melipat daun beringin
korea

Kutu anjing yang hidup


4
di telinga anjing

e. Simbiosis Komensalisme
No. Foto Dokumentasi Praktikum Keterangan

Paku sarang burung yang


1 bersimbiosis dengan pohon
Maja

Paku tanduk rusa burung


2 yang bersimbiosis dengan
pohon Kamboja
Anggrek bulan yang
3 bersimbiosis pada pohon
Kamboja

Drymoglossum
heterophylum (pis-pisan)
4
yang bersimbiosis dengan
pohon kamboja

Bunga Teleng yang melilit


5 sampai ke pucuk pohon
delima,
f. Simbiosis Mutualisme
No. Foto Dokumentasi Praktikum Keterangan

Bintil akar Cycas rumphii


1 yang bersimbiosis dengan
Anabaena Cycadaseae

Lumut kerak adalah bentuk


simbiosis antara Alga/gang-
2 gang hijau biru dengan
Jamur Ascomicota atau
Basidiomycota.

Bintil akar kacang tanah


3 yang bersimbiosis dengan
bakteri Rhizobium sp.

Anda mungkin juga menyukai