Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PDGK4107

TUGAS KELOMPOK

HAIKAL AKBAR
(856334187)

UPBJJ UT PANGKAL PINANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRATIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 1

MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN PRAKTIKUM 1:
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Pada Tumbuhan

1. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun
tanaman putri malu (gerak Seismonasti)
2) Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup
(Gerak Seismonasti)
3) Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman
putrimalu (Gerak Niktinasti)
4) Mendeskripsikan pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun
tanaman kacang hijau (Gerak Geotropisme negatif)

2. ALAT DAN BAHAN


1) Seismonasti dan niktinasti
a) Tanaman putri malu dalam pot 2 buah
b) Kotak karton yang telah dilapisi kertas warna hitam
c) Stopwatch atau jam 1 buah
d) Alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a) Gelas bekas air mineral 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang hijau secukupnya
d) Air secukupnya
e) Alat tulis dan penggaris

3. LANDASAN TEORI
Tumbuhan juga melakukan gerak, tetapi gerak yang dilakukan tumbuhan tidak
seperti hewan dan manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas, biasanya
gerakannya tidak berpindah tempat (kecuali yang bersel satu). Bagaimana cara kita
membuktikan bahwa tumbuhan juga melakukan gerak? Gerakan yang dilakukan
hanya dilakukan oleh bagian tertentu, misalnya bagian ujung tunas, ujung akar, atau
bagian lembar daun tertentu kecuali tumbuhan bersel satu. Gerakan tumbuhan dapat
diamati dengan adanya pertumbuhan tanaman yang menuju atau ke arah tertentu.
Sebagai contoh jika kita menancapkan sebatang kayu atau ranting di dekat tanaman
mentimun atau tanaman lain yang merambat, maka selang beberapa waktu ranting
kayu tersebut telah dibelit oleh tanaman mentimun atau tanaman yang merambat
lainnya.Demikian pula akar-akar yang menembus tanah menuju ke tempat yang
lembap atau berair. Peristiwa tersebut merupakan contoh bahwa tumbuhan bergerak.
Jadi, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya
kepekaan terhadap rangsang atau iritabilita yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
Bagaimana terjadinya iritabilita pada tumbuhan? Seperti makhluk hidup lainnya,
tumbuhan juga memiliki kepekaan terhadap rangsang tertentu. Untuk menanggapi
rangsangan tersebut tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju ke arah
rangsang, menjauhi rangsang, atau hanya sekedar melakukan gerak tanpa
menunjukkan ke arah tertentu.
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme.
Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah
gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat
bumi disebut geotropisme negatif . Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak
dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan
turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak
ada nasti positif atau negatif.
Gerak nasti ada 4 yaitu :
1) Seismonasti : gerak yang dipengaruhi oleh getaran atau sentuhan. Contohnya,
menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika disentuh.
2) Niktinasti : gerak yang dipengaruhi oleh kondisi siang dan malam. Contohnya,
daun bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) menutup ketika malam dan
membuka ketika siang hari.
3) Fotonasti : gerak yang dipengaruhi karena adanya cahaya sore. Contohnya, bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa) mekar ketika jam 4 sore.
4) Termonasti : gerak yang dipengaruhi karena adanya suhu hangat. Contohnya,
mekarnya bunga tulip di musim semi karena musim semi suhunya hangat.

4. CARA KERJA
1) Seismonasti dan Niktinasi
a. Seismonasti
a) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
b) Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan beberapa hari sebelumnya,
sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan
segar. Caranya carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya
Anda ambil tanaman tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau
alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam
pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
c) Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas meja,
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar
terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
b. Niktinasi
a) Sediakan dua buah pot putri malu.
b) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
c) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
d) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
e) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.Setelah ditutup
lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak menyentuh
tanamannya).
f) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
2) Gerak Tropisme (Geotropisme Negatif)
a) Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah, caranya tanamlah 3 iji
kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan
yang dipotong dan diberi lubang dibaginn alasnya) 1-2 minggu
sebelum prercobaan dimulai 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya di lakukan di
tempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri dengan
tegak.
b) Jika Anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang
cukup baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk
pot pertama dan label B untuk pot yang lainnya.
c) Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A
dibiarkan berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
d) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.

5. HASIL PENGAMATAN
a. Tabel Hasil Pengamatan Seismonasti dan Niktinasi
Tabel Hasil Pengamatan Seismonasti
NO Jenis Sentuhan Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Pada Putri Malu

1. Halus Daun Putri malu Yang di Sentuh -


secara Halus tidak menutup
sama sekali

2. Sedang Daun akan menutup dibagian Daun akan perlu


yang terkena sentuhan secara waktu 3-4 menit
perlahan untuk membuka
kembali

3. Kasar Daun akan menutup secara Daun perlu waktu 9-


sempurna bahkan daun yang di 10 menit untuk
bagian batang lainnya ikut membuka kembali
menutup
Tabel Hasil pengamatan Niktinasi
NO Pot putri malu Reaksi Putri Malu

Mula-Mula ½ jam
Kemudian

1. Disimpan di tempat terang Daun Membuka Daun masih


sempurna Membuka
sempurna

2. Ditutup dengan penutup yang Daun Membuka Daun Menutup


kedap cahaya sempurna

b. Tabel Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif


Jenis Pot Pengamatan Hari ke- Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

A 0,7 1,4 5,8 6,4 7 7,4 8 Batang tumbuh tegak


cm cm cm cm cm cm cm

B 1 1,6 3,5 4,6 5,2 5,8 6,4 Batang membelok


cm cm cm cm cm cm cm mengikuti cahaya
matahari

6. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan
alasan Anda memilihnya!
Jawab:
Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika
matahari terbit.
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
Anda lakukan? Jelaskan!
Jawab:
Perbedaan antara niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan, Gerak niktinasti gerak menutupnya daun berbuah karena pengaruh
gelap, Gerak seismonasti gerak pada tumbuhan karena disebabkan oleh getaran
atau sentuhan
3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab:
Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan juga sekaligus membuktikan
adanya gerak fototropisme. Geotropisme adalah gerak tropisme yang
disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme positif, jika
gerak responnya menuju ke bumi. Geotropisme negatif, jika gerak responnya
menuju ke atas bumi. Sedangkan Fototropisme adalah gerak tropisme yang
disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya matahari. Pada percobaan
geotropisme yang telah dilakukan, kedua gerak Geotropisme dan Fototropisme
terjadi bersamaan. Karena pada percobaan gerak pada batang menjauhi pusat
bumi (geotropisme negatif), dan geraknya berbelok menuju cahaya matahari
(fototropisme positif).

7. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan
1) Gerak Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei
ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup
2) Gerak Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan
tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan
putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya
dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang
terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3) Geotropisme Negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada
pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal
menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang
membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari.
Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

8. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut
geotropisme negatif).

9. Daftar Pustaka
 https://www.ilmiahku.com/2019/04/laporan-praktikum-gerak-pada-
tumbuhan.html
 https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
076946a29d877c34102d1b9719bc250c.pdf
10. KESULITAN YANG DIALAMI
 Kesulitannya yaitu waktu yang terbatas sedangkan pratikum memerlukan
beberapa siklus yang lama.
 Susahnya mencari putri malu di daerah tempat penulis

11. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM


 Link Video : https://youtu.be/mP88YtL2RK0
 Foto Alat dan Bahan

 Foto Hasil Pengamatan Seismonasti

Sentuhan Halus Sentuhan sedang Sentuhan Kasar


 Foto Hasil Pengamatan Niktinasi

Setelah 30 menit disimpan ditempat


Disimpan ditempat Terang dan terbuka
terbuka

Ditutup dengan penutup kedap udara


Setelah 30 menit Ditutup dengan
penutup kedap udara
 foto Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan Dan Perkembangan Hewan

1. TUJUAN
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (drosophila.sp) dari
telur sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

2. ALAT DAN BAHAN


1) plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2) botol jam (selai) 3 buah.
3) pisang ambon secukupnya.
4) tape ketela pohon secukupnya.
5) sendok makan 1 buah.
6) kertas saring secukupnya.
7) lalat buah (drosophila Sp.)
8) Tisu

3. LANDASAN TEORI
Droshopilla sp merupakan jenis lalat buah, dimasukkan dalam filum artropoda
kelas insekta bangsa diptera, anak bangsa cyclophorpha, suku drosophilidae, jenis
droshopilla melanogaster di indonesia terdapat sekitar 600 jenis, pulau jawa sekitar
120 jenis dari suku drosophilidae. Droshopilla sp memiliki klasifikasi phylum
antrhropoda, kelas insecta, ordo diptera, sub ordo cyclorrhapha, series acalyptrata,
familia drosophilidae dan genus droshopilla. Pada droshopilla sp tipe liar (wild
type) memiliki badan berwarna abu-abu dan mata merah. Ukuran tubuh lalat jantan
lebih kecil dibandingkan betina dengan tanda-tanda secara makroskopis adanya
warna gelap pada ujung abdomen, pada kaki depannya dilengkapi dengan sisir
kelamin yang terdiri dari gigi hitam mengkilap.
I. Siklus Hidup Droshopilla sp
Droshopilla sp memiliki empat tahap dalam siklus hidupnya yaitu: telur, larva,
pupa, dan dewasa. Droshopilla sp akan menghasilkan keturunan baru dalam
waktu 9-10 hari. Jika dipelihara pada suhu 25ºc dalam kultur segar, lima hari
pada tahap telur dan tahap larva, lalu empat hari pada tahap pupa. Droshopilla
sp mempunyai siklus hidup yang sangat pendek yaitu sekitar 12 hari pada suhu
kamar. Lalat betina dapat menghasilkan telur sebanyak 100 butir dan separuh
dari jumlah telur tersebut akan menjadi lalat jantan dan separuhnya lagi akan
menjadi lalat betina. Siklus hidup lalat ini akan semakin pendek apabila
lingkungannya tidak mendukung.

Gambar 2.4 hidup droshopilla sp


Perkembangbiakan droshopilla dimulai ketika setelah terjadi fertilisasi antara
jantan dan betina, dimana poses tersebut terdiri dari dua periode, yaitu periode
embrionik dan post-embrionik. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada
saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi
dalam waktu kurang lebih 24 jam. Pada saat kondisi demikian, larva menjadi
tidak berhenti-berhenti untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah
menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi
menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan
perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual
terjadi pada saat dewasa. Empat tahap siklus hidup droshopilla sp yang
termasuk dalam fase post-embrionik adalah sebagai berikut:
1. Telur
Telur berukuran 0,5 mm dan berbentuk lonjong. Telur dilapisi oleh dua
lapisan, yang pertama selaput vitelin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan
yang kedua selaput tipis tetapi kuat (korion) di bagian luar dan di anterior
terdapat dua tangkai tipis. Permukaan korion tersusun atas lapisan kitin yang
kaku, berwarna putih transparan. Pada salah satu ujungnya terdapat filamen-
filamen yang mencegah supaya telur tidak tenggelam di dalam medium.
2. Larva
Telur menetas menjadi larva dalam waktu 24 jam. Larva berwarna putih,
memiliki segmen, bentuknya menyerupai cacing, mulut berwarna hitam dengan
bentuk kait sebagai pembuat lubang. Pada stadium ini aktifitas makan semakin
meningkat dan geraknya relatif cepat. Droshopilla sp pada tahap larva
mengalami dua kali molting. Tahap antara molting satu dengan selanjutnya
disebut instar. Larva droshopilla sp memiliki tiga tahap instar yang disebut
dengan larva instar-1, larva instar-2, dan larva instar-3 dengan waktu
perkembangan berturut-turut selama 24 jam, 24 jam dan 48 jam diikuti dengan
perubahan ukuran tubuh yang makin besar. Larva instar-1 melakukan aktivitas
makan pada permukaan medium dan pada larva instar-2 mulai bergerak ke
dalam medium demikian pula pada larva instar-3. Aktivitas makan ini berlanjut
sampai mencapai tahap pre pupa. Sebelum mencapai tahap ini larva instar-3
akan merayap dari dasar botol medium ke daerah atas yang relatif kering
(strickberger, 1962). Selama tahap perkembangan larva, medium mengalami
perubahan dalam komposisi dan bentuk.
3. Pupa
Proses perkembangan pupa sampai menjadi dewasa membutuhkan waktu 4-
4,5 hari. Pada awalnya pupa berwarna kuning muda, bagian kutikula mengeras
dan berpigmen. Pada tahap ini terjadi perkembangan organ dan bentuk tubuh.
Dalam waktu yang singkat, tubuh menjadi bulat dan sayapnya menjadi lebih
panjang. Warna tubuh droshopilla sp dewasa yang baru muncul lebih mengkilap
dibandingkan droshopilla sp yang lebih tua.
4. Dewasa
Lalat dewasa jantan dan betina mempunyai perbedaan morfologi pada bagian
posterior abdomen. Pada lalat betina dewasa terdapat garis-garis hitam
melintang mulai dari permukaan dorsal sampai bagian tepi. Pada lalat jantan
ukuran tubuh umumnya lebih kecil dibandingkan dewasa betina dan bagian
ujung Segmen abdomen berwarna hitam. Pada bagian tarsal pertama kaki depan
lalat jantan terdapat bristel berwarna gelap yang disebut sex comb.

Tabel 2.1 perkembangan droshopilla melanogaster meigen pada suhu 25ºc.


Waktu
Tingkat Fase
Jam Hari

0 0 Peletakan Telur

0-22 0-1 Embrio

22 1 Telur Menetas (Larva Instar I)

47 2 Molting Pertama (Larva Instar II)

70 3 Molting Kedua (Larva Instar III)

118 5 Pembentukan Puparium (Kepompong)

122 5 Molting “Pra-Pupa”

130 5 1/2 Pupa: Pembentukan kepala, sayap dan kaki

167 7 Pigmentasi Warna Pupa

214 9 Imago Menetas Dari Puparium (Kepompong)

215 9 Sayap Menyesuaikan Dengan Ukuran Dewasa12


4. PROSEDUR PERCOBAAN
1) membuat medium lalat buah
untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat
medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat Tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang: i tape menggunakan Penumbuk atau blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat ke dalam
setiap botol kultur (botol selai).
2) Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat
rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Mereka bisa
berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena
itulah disebut lalat buah. Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut.
a) Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik
b) Pergilah ke tempat di mana terdapat tong sampah/tumpukan sampah. Setelah
sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan Anda pegang pada pangkalnya kemudian
arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan
dengan cara memukul atau mengguncang-guncang tong sampah.
c) Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam
kantong plastik yang Anda pegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap
tutuplah mulut kantong plastik dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat
buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik
3) Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap. maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebagai berikut.
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur. Jika Anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam
plastik tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan bersama
segumpal kapas. Setelah tampak terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas.
Selagi terbius masukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah.
Hati-hati jangan sampai terendam/terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan
di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah
akan siuman.
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa,
pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago).

5. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Pengamatan lalat buah
Hari Ke- Waktu Kejadian/Perubahan
Pengamatan

0 Pukul 08.00 Belum ada Tanda-Tanda

Pukul 18.00 Terjadi perkawinan antara lalat betina dan Jantan

1 Pukul 08.00 Perut Lalat terlihat agak besar dan memutih


(kemungkinan Hamil)

Pukul 18.00 Belum ada tanda-tanda

2 Pukul 08.00 -

Pukul 18.00 Ada salah satu betina yang bertelur

3 Pukul 08.00 Telur menetas menjadi larva

Pukul 18.00 -
4 Pukul 08.00 Larva berubah mengalami fase ke-2

Pukul 18.00 -

5 Pukul 08.00 -

Pukul 18.00 Larva berubah mengalami fase ke-3

6 Pukul 08.00 Larva berubah menjadi Pupa

Pukul 18.00 -

7 Pukul 08.00 Pupa mulai berubah Warna putih dan sudah tidak
bergerak lagi

Pukul 18.00 -

8 Pukul 08.00 -

Pukul 18.00 Pupa berubah warna menjadi putih kecoklatan dan


masih terlihat diam

9 Pukul 08.00 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau


seperti induknya dahulu

Pukul 18.00 -

10 Pukul 08.00 sudah menjadi imago atau lalat dewasa

Pukul 18.00 -

6. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawab:
lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2) Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawab:
pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, lalat dewasa terbentuk pada hari ke 10.
7. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap
pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada
makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian
dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna
putih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.

Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak
aktif ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktif
dengan merayap ke atas toples dan ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6
bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna
putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari
ke 9 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu.
Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 10 lah sudah
menjadi imago atau lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk
terbang.

8. KESIMPULAN
Tahapan-tahapan Fase Drosopilla Sp Adalah:
Telur - larva instar I - larva instar II - larva instar III – prepupa – pupa - imago.

9. DAFTAR PUSTAKA
 Http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/575/3/bab%20ii.pdf

10. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan dalam kegiatan praktikum ini adalah mencari lalat buah karna
keadaan musim penghujan dan ada kendala pada hari ke 2 lalat mati. Jadi harus
memulai dari awal.

11. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM


 Link Video: https://youtu.be/DGChmLX_Dv8
 Foto Praktikum

KEGIATAN PRAKTIKUM 3:
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP

B. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

1. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati Pertumbuhan Dan Perkecambahan Kacang Hijau.

2. ALAT DAN BAHAN


1) Biji Kacang Hijau 6 Buah
2) Botol gelas 1 Buah.
3) Kertas Saring Secukupnya.
4) Kertas Label Secukupnya.
5) Gunting I Buah.

3. LANDASAN TEORI
Pengertian pertumbuhan selalu dikaitkan dengan perkembangan, pada hal kedua
istilah tersebut memiliki pengertian dan konsep yang berbeda, walaupun sama-sama
merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan adalah proses
bertambahnya jumlah protoplasma sel pada suatu organisme yang disertai dengan
pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel yang bersifat tidak dapat kembali pada
keadaan sebelumnya, sedangkan pengertian perkembangan pada perisipnya adalah
tahapan-tahapan perubahan yang progresip yang terjadi dalam rentang kehidupan
organisme, tanpa membedakan asfek-asfek yang terdapat dalam diri organisme
tersebut.
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak
dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan Pembesaran dari
tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan Terjadinya perubahan
bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara Kuantitatif. Perkembangan
adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan Berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, Perkembangan merupakan proses yang
tidak dapat diukur yaitu bersifat kualitatif, Tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Dimulai sejak perkembangan biji.
Kecambah kemudian berkembang menjadi Tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah
tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia Tertentu, tumbuhan akan berkembang
membentuk bunga dan buah atau biji Sebagai alat perkembang biakannya.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di Daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu
bagian yang mengandung jaringan Meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang,
ujung akar, dan kambium. Aktivitas jaringan meristem yang bila dibandingkan
dengan jaringan meristem di Kambium. Oleh karena itu pertumbuhan pada tumbuhan
dapat dibedakan menjadi Dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan
sekunder.

Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas
jaringan meristem primer. Titik tumbuh terbentuk sejak tumbuhan masih berupa
embrio. Jaringan meristem terletak di ujung batang dan ujung akar. Pertumbuhan
primer membuat akar dan batang tumbuhan tambah panjang. Pada buku biologi
kelompok pertanian (2008) karya deden abdurahman, pertumbuhan primer
memungkinkan akar menembus tanah dan ujung batang mencapai matahari.
Akhirnya, bakal akar dan bakal batang akan membentuk sistem akar dan sistem tajuk.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasarkan aktivitasnya terbagi menjadi
tiga daerah, yaitu:
1. Daerah pembelahan, sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik).
2. Daerah pemanjangan, sel-sel yang berada di belakang daerah pembelahan dan
mengalami pemanjangan ukuran.
3. Daerah diferensiasi, yaitu bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-
sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda
dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.

Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil dan merupakan hasil
aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh jaringan meristem sekunder adalah
jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Sel-sel jaringan
kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau
kayu. Sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu. Aktivitas
jaringan meristem pada kambium membuat diameter batang dan akar bertambah
besar. Sedangkan pada tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tidak
terjadi pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder pada batang dan akar tumbuhan
dikotil tidak berlangsung merata sepanjang tahun karena dipengaruhi musim. Pada
musim kemarau lapisan yang terbentuk lebih tipis dibandingkan saat musim hujan.

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.


Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dimulai sejak perkecambahan Biji.
Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah
tumbuh hingga mempunyai ukuran dan usia tertentu , tumbuhan akan Berkembang
membentuk bunga, buah atau biji sebagai alat perkembangbiakan.
1. Pertumbuhan biji.
Biji untuk bisa tumbuh harus melalui beberapa proses tahapan antara lain :
1) Biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya
Bertambah dan menjadi lunak.
2) Pada saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga
Menghasilkan berbagai reaksi kimia.
3) Kerja enzim ini antara lain mengaktifkan metabolisme di dalam biji Dengan
mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan Makanan pada
saat perkecambahan berlangsung
2. Perkecambahan.
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji Yang
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Proses Perkecambahan
yang terjadi pada biji adalah :
a. Proses fisika.
Proses ini terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi), akibat dari potensial Air
rendah pada biji yang kering.
b. Proses kimia
Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon Giberelin.
Hormon ini akan mendorong aleuron untuk mensintesis dan Mengeluarkan enzim.
Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan Makanan yang terdapat dalam
endosperm. Enzim amylase menghidrolisis Pati dalam endosperm menjadi
glukose. Glukosa ini diperlukan untuk Pertumbuhan embrio menjadi bibit
tanaman.
4. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Rendamlah biji kacang hijau dalam air semalaman.
2) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol gelas
Bila perlu potonglah kelebihannya
3) Ulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol gelas sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4) Sisipkan 6 biji kacang hijau pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).
5) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering) tambahkan
air secukupnya sehinggankertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
6) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh dan gambarlah hasilnya pada lembar
kerja.

5. HASIL PENGAMATAN
Har Pertumbuhan kecambah Panjang (cm) Keterangan
i kacang hijau
Akar Batang
ke

0 Tidak Terjadi apa-apa 0 0 -

1 Tumbuh akar 0,5 0 Jelas terlihat

2 Akar makin memanjang 1 0 Biji mulai terangkat

3 Mulai tumbuh batang 1,8 0,5 -

4 Terlihat batang 2,6 1,6 Terangkat keatas

5 Terlihat batang 3,8 2 Terangkat keatas

6 Terlihat batang 4,5 3 Terangkat keatas

7 Batang semakin memanjang 6 3,8 Terangkat keatas


8 Batang semakin memanjang 7,9 4 Terangkat keatas

9 Batang semakin memanjang 8,9 6 Terangkat keatas

10 Batang semakin memanjang 11 6,5 Terangkat keatas

6. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
Jawab :
Akar kecambah pada kacang hijau mulai tumbuh pada hari ke 1, yaitu mulai
terlihat akar dengan panjang 0,5 cm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas ? Mengapa demikian?
Jawab :
Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas

7. PEMBAHASAN
brdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 2 hari panjang akar 0,5 cm dan terus bertambah panjangnya
hingga hari ke 10 panjangnya mencapai 10 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya
daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan
akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan
pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem
apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula
hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga
dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

8. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu
ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya
tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor
dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar
yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

9. DAFTAR PUSTAKA
 Https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
43d7b79185f13b0e21274993c4537705.pdf
 Https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/10/163000969/pertumbuhan-
dan-perkembangan-pada-tumbuhan?page=all

10. KESULITAN YANG DIALAMI


Waktu yang terbatas, sedangkan untuk mengamati pertumbuhan membutuhkan waktu
yang lumayan lama.

11. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM


 Link video : https://youtu.be/Ah-RHgkkNBk
 Foto-foto

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD


“SIMBIOSIS”
A. TUJUAN PENGAMATAN
a. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
b. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
B. DASAR TEORI
Simbiosis adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis yang hidup
bersama dalam suatu lingkungan. Dalam simbiosis, setidaknya satu organisme
mendapatkan manfaat dari hubungan tersebut. Simbiosis dapat dibagi menjadi tiga jenis
utama: mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
1. Mutualisme
Mutualisme adalah jenis simbiosis di mana kedua organisme saling menguntungkan.
Dalam hubungan mutualisme, setiap organisme memberikan manfaat untuk yang lain,
sehingga kedua organisme mendapatkan keuntungan. Contoh dari hubungan mutualisme
adalah tumbuhan dan lebah. Tumbuhan memberikan nektar untuk lebah, sementara lebah
membantu tumbuhan dalam penyerbukan.
2. Parasitisme
Parasitisme adalah jenis simbiosis di mana satu organisme (parasit) mendapatkan
manfaat, sementara organisme yang lain (inang) dirugikan. Parasit biasanya hidup di atau
pada inang, menggunakan inang sebagai sumber makanan atau tempat bertelur. Contoh
dari hubungan parasitisme adalah kutu yang hidup pada anjing atau kucing.
3. Komensalisme
Komensalisme adalah jenis simbiosis di mana satu organisme mendapatkan manfaat
tanpa memberikan manfaat atau merugikan organisme lain. Dalam hubungan
komensalisme, organisme yang mendapatkan manfaat hidup di dekat organisme lain,
tetapi tidak mengganggu atau mempengaruhi organisme yang lain secara signifikan.
Contoh dari hubungan komensalisme adalah burung pemakan serangga yang hidup di
atas sapi atau kerbau, yang memberikan tempat yang baik untuk mencari makan.
Dalam kesimpulannya, simbiosis adalah hubungan mutualisme, parasitisme,
atau komensalisme antara dua organisme yang berbeda jenis. Hubungan ini bisa
memberikan manfaat, kerugian, atau tidak memberikan pengaruh terhadap kedua
organisme.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

D. CARA KERJA
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3) Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah satu simbiosis.
6) Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.
7) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
8) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

No. Jenis hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


parasitisme
Jenis Jenis kerugian Jenis Jenis
mahluk mahluk keuntungan
hidup hidup
1 Kutu rambut Manusia Darah manusia Kutu Kutu
dengan Manusia yang diisap memperoleh
Kutu makanan dari
manusia yaitu
darahnya.
2 Pohon mangga Pohon Produksi Benalu Menyerap
dengan benalu mangga makanan makanan dari
berkurang dan inangnya
tidak bisa
berbuah.
3. Manusia dengan Manusia Darah Manusia Nyamuk Memperoleh
Nyamuk diisap Nyamuk makanan dari
dan dapat juga mengisap darah
menyebabkan manusia
penularan
penyakit
malaria dan
demam
berdarah serta
cikungunya

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

No Jenis hubungan Pihak yang diuntungkan Jenis mahluk


. simbiosis hidup yang tidak
Jenis mahluk Jenis
diuntungkan atau
hidup keuntungan
dirugikan
1 Burung kicau yang burung burung
Menghuni Pohon pengicau, pengicau
seperti burung memperoleh
prenjak tempat tinggal pohon
yang aman dari
predasi dan
cuaca ekstrem
2 Kecoa di Rumah kecoa kecoa
memperoleh
tempat
berteduh dan
memperoleh
sumber
manusia
makanan dari
sisa-sisa
makanan dan
minuman
manusia yang
ada di rumah
3 Lumut di Dinding Batu lumut Lumut
memperoleh
tempat yang
Dinding/batu
stabil untuk
menempel dan
tumbuh
Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme

No. Jenis hubungan Pihak I yang Pihak II yang


simbiosis diuntungkan diuntungkan
Jenis Jenis Jenis Jenis
mahluk keuntungan mahluk keuntungan
hidup hidup
1 Semut rang-rang dan Semut rang Dapat Tumbuhan Melindungi
tumbuhan membuat tumbuhan
rang
sarang pada dari serangan
tumbuhan hama.

2 Lebah dengan bunga Lebah Mendapat Bunga Membantu


nektar dari penyerbukan
bunga
3 Ular sawah dan petani Ular sawah Makan tikus Petani Hama tikus
sawah berkurang

F. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme

Dalam hubungan simbiosis parasitisme, parasit bergantung pada inang untuk


bertahan hidup, sementara inang merugikan karena terganggu dalam keseimbangan
biologisnya. Parasit dapat mengambil nutrisi dari inang atau menggunakan inang
sebagai tempat tinggal untuk melindungi diri dari predator. Parasit dapat menjadi
ancaman serius bagi inang, terutama jika mereka menyebar penyakit atau
mengurangi produktivitas inang. Parasit dapat menyebabkan kerusakan pada
jaringan inang, merusak organ, atau menyebabkan kematian inang. Dalam
kesimpulannya, simbiosis parasitisme adalah jenis hubungan simbiosis di mana satu
organisme (parasit) mendapatkan manfaat dari organisme lain (inang) dengan
merugikan inang. Hubungan ini dapat memiliki efek merugikan atau
menguntungkan pada inang dan juga dapat memainkan peran penting dalam
ekosistem.

1. kutu rambut dengan manusia


Kutu rambut adalah parasit yang hidup di rambut manusia dan memakan darah dari
kulit kepala manusia. Kutu rambut bergantung pada manusia untuk bertahan hidup,
sementara manusia merugikan karena kutu rambut bisa menyebabkan gatal-gatal
pada kulit kepala. Kutu rambut sering ditemukan pada anak-anak yang berada dalam
lingkungan yang padat dan lembab. Namun, meskipun kutu rambut merugikan
manusia, hubungan ini tidak membahayakan kesehatan manusia secara serius.

2. benalu dengan pohon manga

Benalu adalah tanaman parasit yang hidup pada pohon mangga dan menyerap nutrisi
dari pohon mangga. Meskipun benalu merugikan pohon mangga dengan
menurunkan produksi buah dan mengurangi pertumbuhan pohon, hubungan ini
dapat memiliki beberapa manfaat. Beberapa jenis benalu, seperti benalu duku, dapat
digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit.

3. nyamuk dengan manusia

Nyamuk adalah serangga parasit yang hidup di dekat manusia dan memakan darah
manusia. Nyamuk bergantung pada manusia untuk bertahan hidup dan berkembang
biak. Namun, nyamuk juga dapat menularkan penyakit serius seperti malaria,
demam berdarah, dan virus Zika, yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Sebagai manusia, kita harus mengambil tindakan untuk mencegah gigitan nyamuk
dan melindungi diri dari penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk.

b. Simbiosis Komensalisme

Symbiosis komensalisme adalah jenis hubungan simbiosis di mana satu


organisme (komensal) mendapatkan manfaat dari organisme lain (inang) tanpa
memberikan manfaat atau kerugian yang signifikan pada inang. Hubungan ini sering
dianggap sebagai bentuk simbiosis yang paling pasif dan dapat berubah menjadi
hubungan mutualisme atau parasitisme tergantung pada situasi dan kondisi
lingkungan.

1. Burung Pengicau yang Menghuni Pohon


Beberapa jenis burung pengicau, seperti burung sirtu, sering kali membuat sarang
atau bertengger di antara daun dan cabang pohon. Dalam hubungan ini, burung
pengicau memperoleh tempat tinggal yang aman dari predasi dan cuaca ekstrem,
sementara pohon tidak memperoleh manfaat atau kerugian yang signifikan dari
keberadaan burung.

2. Kecoa di Rumah

Kecoa sering kali berkembang biak di tempat yang lembab, seperti dapur dan kamar
mandi. Dalam hubungan ini, kecoa memperoleh tempat berteduh dan memperoleh
sumber makanan dari sisa-sisa makanan dan minuman manusia yang ada di rumah,
sementara manusia tidak memperoleh manfaat atau kerugian yang signifikan dari
keberadaan kecoa.

2. Lumut di Dinding Batu

Lumut yang tumbuh di dinding batu atau bangunan memiliki hubungan


komensalisme dengan tempat tumbuhnya. Lumut memperoleh tempat yang stabil
untuk menempel dan tumbuh, sementara bangunan atau dinding batu tidak
memperoleh manfaat atau kerugian yang signifikan dari keberadaan lumut. Selain
itu, lumut juga dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar dengan menyerap
air dan membantu memperbaiki kualitas udara.
c. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah
suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka
keduanya akan mendapatkan manfaat dari. Pada umumnya makhluk hidup yang
melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak melakukan
simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi
dirinya.
Semut Rang Rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-
tanaman buah seperti mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan
semut ini sangat mengganggu karena membuat kita kesulitan mengambil buah dari
pohon. Namun keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan
tersebut. Hal ini dikarenakan semut Rangrang akan melindungi tumbuhan dari
serangan hama yang merusak tanaman. Semut Rang - Rang memperoleh keuntungan
karena dapat membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang
menyerang tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut Rang
Rang. Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang
balik hama yang menyerang tumbuhan.

Lebah dan bunga memiliki hubungan simbiosis mutualisme yang penting


untuk keberlangsungan hidup keduanya. Lebah membutuhkan nektar dan serbuk sari
dari bunga sebagai sumber makanan dan bahan untuk memproduksi madu dan lilin,
sementara bunga membutuhkan lebah sebagai agen penyerbukan untuk membantu
proses reproduksinya.

Ketika lebah mengunjungi bunga untuk mencari nektar, serbuk sari pada
bunga akan menempel pada tubuh lebah. Ketika lebah terbang ke bunga lain untuk
mencari nektar, serbuk sari yang menempel pada tubuh lebah akan terbawa dan jatuh
ke kepala putik bunga yang dikunjungi. Proses penyerbukan ini penting untuk
memastikan reproduksi bunga dan pembentukan biji yang akan menjadi bibit untuk
tumbuh menjadi tanaman baru.
Lebah dan bunga saling bergantung satu sama lain dalam hubungan simbiosis
mutualisme ini. Bunga menyediakan sumber makanan yang penting bagi lebah,
sementara lebah membantu bunga dalam proses penyerbukan dan reproduksi.
Keduanya memperoleh manfaat dari hubungan ini dan saling membutuhkan untuk
kelangsungan hidupnya.
Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan petani. Ular
sawah memakan tikus. Tikus adalah hewan yang sangat merugikan karena memakan
padi petani di sawah. Menurunnya populasi tikus disawah karena dimangsa oleh ular
sawah sangat memberi keuntungan bagi para petani sehingga petani dapat
meningkatkan produksi panen padinya.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Simbiosis Parasitisme adalah hubungan antara dua spesies di mana satu spesies
(parasit) mendapatkan manfaat dari spesies lain (inang) dengan merugikan inang.
2. Simbiosis Mutualisme adalah hubungan antara dua spesies di mana kedua spesies
saling menguntungkan satu sama lain dan memperoleh manfaat dari hubungan tersebut.
3. Simbiosis Komenalisme adalah hubungan antara dua spesies di mana satu spesies
memperoleh manfaat dari spesies lain tanpa memberikan manfaat atau kerugian yang
signifikan pada spesies yang lain.

H. JAWABAN DAN PERTANYAAN


a. Simbiosis Parasitisme
1) Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan simbiosis
parasitisme?Jelaskan !
2) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya ? Jelaskan !
Jawaban :

1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,


karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-
gatal (penyakit kulit).
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker dan manusia. Nyamuk aides
aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat
mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian, nyamuk
cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel
kanker, jika mencapai stadium akhir dapat menyebabkan kematian
.
b. Simbiosis Komensalisme
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya ? Jelaskan dan berikan contohnya!

Jawaban : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat


merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau
lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan
pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga karena
intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang

c. Simbiosis Mutualisme
1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda sebutkan
beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
a. Escherichia Coli dan Manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam usus besar
manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia
mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan sehingga
mudah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia diuntungkan
dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh
manusia.
b. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik pada tubuh.

I. LAMPIRAN
a. Simbiosis Parasitisme

Kutu pada rambut manusia Benalu pada pohon mangga


Nyamuk dan manusia

b. Simbiosis Komensalisme
Burung kicau dan pohon Kecoa di rumah

Lumut di batu/dinding

c. Simbiosis Mutualisme
Lebah dengan Kupu –Kupu
Daun dan semut rang –rang

Ular sawah dan petani

J. DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. (1994).Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta : Erlangga
Susanto P.,dkk. (2004).Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat
Jkimball. http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Symbiosis.html
(diakses tanggal 12 April 2018)
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai