Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN MANDIRI

CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUP

( Gerak Pada Tumbuhan )

❖ Gerak Seismonasti dan Niktinasti


❖ Gerak Geotropisme

YANUAR TRI HARTANTO, S.Pd

NIM : 856820559

UPBJJ (TUISJAN UPBJJ MAHASISWA)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
SURAT PENYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama mahasiswa : YANUAR TRI HARTANTO, S.Pd

Nim : 856820559

Program studi : PGSD-BI

Dengan ini menyatakan bahwa laporan kegiatan pratikum ini merupakan hasil karya
sayasendiri dan saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara – cara yang
tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Arga Makmur, April 2021


Yang membuat pernyataan

YANUAR TRI HARTANTO, S.Pd


Nim: 856820559
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : YANUAR TRI HARTANTO, S.Pd

Nim/ID Lainnya : 856820559

Program studi : PGSD-BI

Nama sekolah : UNIVERSITAS TERBUKA

DATA TUTOR (PGSD/INSTRUKTUR(PGSM)

Nama (Gelar) : DESVITA ANGGREYANI, S.Pd, M.Pd

Nip/ID Lainnya : -

Instansi asal : UNIVERSITAS TERBUKA

Nomor Hp : 082281380650

Alamat email : -
LAPORAN MANDIRI 1

(GERAK PADA TUMBUHAN)

PRATIKUM 1

1. Tujuan Penelitian

Mengamati Gerak Seismonasti, Gerak Niktinastidan Gerak Geotropisme negatip


pada tumbuhan.

2. Alat dan Bahan


a. Seismonasti dan niktinasi
 Tanaman Putri Malu
 Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
 Stop watch atau jam tangan 1 buah
 Alat tulis, Penggaris dan kertas label
b. Geotropisme
 Pot / Gelas Air Mineral bekas 2 buah
 Tanah yang subur secukupnya
 Biji Kacang Merah secukupnya
 Air Secukupnya
3. Landasan Teori
Mahkluk hidup yang ada di bumi memerlukan makan, bernafas , berkembang
biak dan melakukan pertumbuhan.Adapun ciri makhluk hidup adalah bergerakdan
iritabilitas dimana terjadi pada hewan dan tumbuhan. Pergerakan pada hewan sangat
mudah kita amati, berbeda dengan pada tumbuhan kecuali beberapa tumbuhan tertentu ,
seperti gerak niktinasti dan seismonasti (Tumbuhan Putri Malu dengan bahasa latin
Mimosa Pudica).
Tumbuhan melakukan suatu gerakan karena adanya rangsangan, tetapi
gerakan yang dilakukan sangat terbatas tidak seperti manusia atau hewan. Gerak
pada tumbuhan hanya dilakukan oleh bagian tertentu, misalnya akar, bagian
ujung tunas, ataupun daun.Berdasarkan datangnya rangsangan, gerak pada
tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak endonom ( rangsangan yang
berasal dari dalam tumbuhan, misalnya pergerakan kloroplas); gerak higroskopis
(rangsangan karena perubahan kadar air, misalnya tumbuhan paku); dan gerak
esionom (rangsangan berasal dari luar tanaman, misalnya gerak tropisme, taksis,
dan nasti).
4. Prosedur Penelitian

Gerak Seismonasti dan Niktinasti


a. Seismonasti
▪ Sediakan alat dan bahan yang diperlukan sepertii pot atau gelas
mmineral bekas yang berisi tanaman putri malu, lembar kerja , alat-alat
tulis, dan penggaris.
▪ Pot putri malu , sebaiknya disiapkan beberapahari sebelumnya, sehingga
ketika akan dilakukan percobaan tanaman tersebut dalam keadaan segar.
Caranya carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya anda
ambil tanaman tersebut dengan menyodoknya dengan sekop atau alat
lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda pindahkan kedalam pot
tanpa mengganggu bagian akarnya.
▪ Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan diatas meja ,
selanjutnya lakukan sentuhan yang palin kasar terhadap daun-daun putri
mau tersebut dengan penggaris.
▪ Catatlah hasil pengamatan anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.2) di
bagian Akhir Modul.
b. Niktinisasi
▪ Sediakan dua buah pot putri malu.
▪ Berilah tanda A pada pot petama dan tanda B pada pot kedua dengn
kertas Label.
▪ Letakkan pot A ditempat terang dan terbuka.
▪ Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton yang dilapisi karton berwarna hitam atau kardus yang kedap
cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
▪ Biarkanlah Pot B tertutup selama lebh kurang setegah jam.
▪ Setelah ditutup lebih kurang setengah jam , bukalah dengan hati-hati
(tidak menyentuh tanamannya.
▪ Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
▪ Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya pada Lembar
Kerja (Tabel 1.3) di bagian akhir modul ini.
Gerak Tropisme (Tropisme Negatif)
▪ Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah . Caranya tanamlah 3 biji
kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan
yang dipotong dan dilubang dibagian alasnya) 1-2 minggu sebelum
percobaan dimulai. Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya
dilakukan ditempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri
dengan tegak.
▪ Jika anda sudah mendaptkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup
baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A pada pot pertama
dan Label B pada pot kedua.
▪ Letakkan Pot B secara Horizontal (Mendatar) , sedangkan pot A
dibiarkan Vertikal (Berdiri) dan simpanlah keduanya ditempat terbuka.
▪ Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
▪ Tuangkan hasil Pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1.4)
dibagian akhir modul ini.

5. Hasil Pengamatan

a. Hasil Pengamatan Gerak Seismonasti dan Niktinasti


Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti

No Jenis Sentuhan pada Reaksi Daun Putri Malu Keterangan


daun Putri Malu

1. Halus Daun Menutup dengan lambat/ Daun cepat


pelan membuka kembali

2. Sedang Daun menutup agak cepat Daun memerlukan


waktu sekitar kurang
lebih 2 menit

3. Kasar Daun menutup dengan cepat Daun memerlukan


waktu lebih kurang 4
menit untuk
membuka kembali.

Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun Putri Malu

No Pot Putri Malu ½ Jam


Mula-mula Kemudian

1 Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun tetap


terbuka

2 Ditutup dengan penutup yang Daun terbuka Daun menutup


kedap cahaya (kardus hitam)
b. Hasil Pegamatan Gerak Geotropisme

Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif

No Jenis Pot Pengamatan hari ke Keterangan


1 2 3 4 5 6 7
1 Pot A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 5 Batang Tumbuh Tegak

2 Pot B 06 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1 Batang Tumbuh


membelok mengikuti
arah cahaya matahari
(menjauhi titik pust
bumi)

6. Pertanyaan

a. Jelaskan gerak seismonasti dan niktinasti yang terjadi pada tumbuhan putri
malu?
b. Apa perbedaan tanaman kacang merah yang diletakkan secara vertical dan
horizontal serta gerakan apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
7. Hasil Pengamatan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei
ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap,
gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor
di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu,
dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau
kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya,
daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu
2. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan
akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme
negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan
percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas.
Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari
horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi
akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

8. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah
gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah
pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).

9. Daftar Pustaka

Maman, Rumanta.2014. Pratikum IPA di SD. PDGK4107/Modul 1.Tangerang Selatan


: Universitas Terbuka.)

10. Foto Kegiatan

Gb.1.1 Gerak Seismonasti Pada Putri Malu

Tahap Awal/ Pembukaan Sebelum melakukan


percobaan kita
melakukan tahap awal
atau pembukaan yaitu
menyiapakan alat dan
bahan seperti Alat Tulis,
Pot Tanaman Putri Malu

Proses Kegiatan
Halus Pada Proses kegiatan ini
dilakukan pengujian
gerak seismonasti pada
tumbuhan putri malu
dari getaran halus,
sedang dan kasar
menggunakan Pipet dan
hasil nya di catat pada
tabel lembar kerja 1.2

Sedang

Kasar

Tahap Akhir Pada Tahap akhir ini


mendapat hasil bahwa
setiap hasil sentuhan
menghasilkan
perbedaan reaksi pada
putri malu seperti pada
gambar di samping
tampak Pot A Daun
putri malu tetap terbuka
Sedangkan Pot B daun
Putri Malu
menguncup.Gerak
tersebut bernama gerak
seismonasti
Gb.1.2 Gerak Niktinasti

Tahap Awal ini langkah


pertama dilakukan adalah
menyiapakan Alat dan Bahan
seperti Tanaman Putri Malu
Pot A dan Pot B, Alat Tulis,
Kardus berlapis karton hitam,
Lembar Kerja 1.2

Dalam Proses Kegiatan ini


terhilah satu Pot tanaman
Putri Malu berlabel A tidak
kita perlakukan apa-apa
sedangkan Pot Tanaman
Putri Malu berlabel B kita
masukkan ke dalam Kardus
berlapis karton hitam selama
kurang lebih ½ Jam atau 30
menit dengan menggunankan
stopwatch yang ada di HP.

Pada Tahap Akhir kita


mendapat hasil Pot tanaman
Putri Malu berlabel B yang
kita simpan di dalam Kardus
belapis karton hitam selama
½ jam atau 30 menit terlihat
berbeda di saat di awal di
masukkan dan setelah di
masukan , hasilnya Pot
tanaman Putri Malu berlabel
B daunnya menguncup dan
tejadi gerak niktinasti yaitu
reaksi tidur atau kedap
terhadap cahaya.
Gb.1.3 Gerak Geotropisme

Tahap Awal
Tahap Awal kegiatan yang dilakukan
adalah menyiapkan alat dan bahan
seperti Alat tulis, Kacang Merah, 2 Pot
yang sudah diberi label A dan B

Tahap Proses disini terlihat Pot


Kacang Merah Berlabel A dan B
sudah sama-sama tumbuh dan
memiliki akar, batang dan daun

Tahap Akhir yang kita bisa lihat


adalah ketika Pot tanaman kacang
merah berlabel A kita perlakukan
tumbuh secara vertical dan pot
tanaman kacang merah berlabel B
diperlakukan secara horizontal dan
setelah di amati terjadi gerakan
geotropisme pada Pot tanaman kacang
merah berlabel B yaitu daun ,pohon
tanaman tersebut membengkok
mengikuti cahaya matahari.

LAPORAN MANDIRI 2

( SIMBIOSIS )

➢ Simbiosis Parasitisme
➢ Simbiosis Komensalisme
➢ Simbiosis Mutualisme

PRATIKUM 2
A. Simbiosis Parasitisme

1. Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Alat dan bahan
1) Alat-alat tulis.
2) Lembar pengamatan.
3) Lingkungan sekitar.

3. Landasan Teori
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk
hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang
sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya
yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu yang disebut simbiosis.
Ada 3 jenis simbiosis yang ada di alam, yaitu simbiosis parasitisme, komensalisme, dan
mutualisme. Simbiosisi parasitisme adalah suatu hubungan siantara dua spesies
(organisme), dimana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya
(sering disebut inang) atau dirugikan.

4. Prosedur Penelitian

1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.


2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.7)
yang ada di bagian akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut?
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7.

5. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

No Jenis Hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Parasitisme
Jenis Jenis Jenis Jenis
Makhluk Kerugian Makhluk Keuntungan
Hidup Hidup
1 Tali Putri dengan Pohon Pohon Menghambat Tali Putri Mendapat
tetehan tetehan Pertumbuhan makanan
2 Pohon Mangga dengan Pohon Makanan Inangnya Menyerap
Inangnya Mangga Berkurang makanan
3 Pohon coklat dengan Pohon Makanan Benalu Menyerap
Benalu Coklat Berkurang makanan
4 Nyamuk dan Manusia Manusia Gatal dan Nyamuk Mengisap darah
Penyakit
Kulit
5 Teritip dan Ikan Paus Paus Meninggalka Teritip Untuk mendapat
n rasa gatal makanan lebih
dan rasa tak muda
nyaman
6 Kutu pada kucing Kucing Terhisap Kutu Mengisap darah
darahnya dan kucing
rasa gatal

6. Pertanyaan
1) Apakah hubungan antara Kutu Anjing dengan Anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
2) Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan
7. Pembahasan
Simbiosis Parasitisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies (organisme), dimana
satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang)
atau dirugikan.
1) Hubungan Kutu dan Kucing adalah dimana kutu merupakan parasite yang
menumpang hidup pada tubuh Anjing untuk makan dengan cara menghisap
darah Kucing maka Kucing Merasa gatal dan terhisap darahnya dalam hal ini
satu menguntungkan dan sartu lagi mengalami kerugian.
2) Adapun hasil pegamatan yang didapat di lingkungan Alam sekitar adalah
(a) Tali Putri dengan pohon Tetehan : Tali Putri merambat pada pohon tetehan
untuk mendapatkankan makanan sehingga menghambat pertumbuhan pohon
tetehan .
(b) Pohon Mangga dengan Inangnya : Inangnya menyerap makanan pada pohon
manga sehingga pohon mangga makanannya berkurang.
(c) Pohon Coklat dengan Benalu : Pohon Coklat makanannya berkurang akibat
benalu yang menyerap makanan pada tubuhnya.
(d) Nyamuk dengan Manusia : Manusia merasa gatal dan menimbulkan penyakit
kulit akibat nyamuk yang mengisap darah manusia untuk makan.
(e) Teritip dengan Ikan Paus : Ikan Paus merasa gatal dan tidak nayaman akibat
teritip yang menempel ditubuhnya untuk mendapatkan makanan lebih muda.
(f) Kutu dan Kucing : Kucing Merasa gatal dan terhisap darahnya karena Kutu
yang menghisap darah Kucing.
Maka dari 6 Komponen tersebut tidak ditemukan inangnya mati.

8. Kesimpulan
Semua hubungan antara 2 makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah
satu pihak disebut simbiosi mutualisme. Dimana parasite ini tidak akan
membunuh inangnya, apabila inangnya mati maka parasite itu sendiri akan
kekurangan makanan untuk bertahan hidup.

9. Daftar Pustaka
Maman, Rumanta.2014. Pratikum IPA di SD. PDGK4107/Modul 1.Tangerang Selatan
: Universitas Terbuka.)
10. Kesulitan (Saran dan Masukan)
Kesulitan yang dihadapi adalah ketika mencari parasite yang ada pada tumbuhan. Kami
harus mencari ketempat-tempat seperti kebun yang sulit dijangkau karena keterbatasan
waktu yang dimiliki.

11. Foto Kegiatan

Gambar Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme


Gambar disamping merupakan
contoh Simbiosis Parasitisme
pada yaitu kutu pada kucing.

Hal ini menguntungkan pada


kutu da merugikan bagi kucing
karena akan menyebabkan gatal
di badan kucing. Kutu di
untungkan Karena mendapat
makan dan tempat tinggal.

Gambar Disamping merupakan


contoh Simbiosis Parasitisme
benalu pada pohon mangga
menghisap air pohon manggu
untuk fotosintesis dan
mengakibatkan beberapa
bagian pohon mangga gagal
fotosintesis dan
menyebabkan kematian pada
bagian pohon mangga yang
ditempeli benalu. Itu artinya,
benalu diuntungkan dan
pohon mangga dirugikan.

B. Simbiosis Komensalisme

1. Tujuan

Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.


2. Alat dan bahan

1) Alat-alat tulis

2) Lembar pengamatan

3) Lingkungan sekitar

3. Landasan Teori
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies
makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun
dirugikan. Contoh umum adalah tanaman epifit yang banyak hidup di hutan tropis.
Tanaman epifit tersebut menumpang hidup di pohon atau cabang dan ranting pohon
tanpa merugikan pohon yang ditumpanginya.
4. Prosedur Penelitian

1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.

2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke


kebun atau hutan terdekat.

3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan


dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.

4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!

5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.8) yang ada di
bagian akhir modul ini.

6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.

7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!

8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8.

5. Hasil Pengamatan
Gb.Tabel 1.8 Simbiosis Komensalisme

No Pihak yang diuntungkan


Jenis Hubungan Jenis Jenis Keuntungan Jenis Makhluk
Komensalisme Makhluk Hidup yang tidak
Hidup untung dan tidak
rugi
1 Pohon Coklat dan Anggrek Mendapat tempat Pohon Coklat
Anggrek menempel dan lebih
mudah mendapat sinar
matahari
2 Tumbuhan Paku Tumbuhan Mendapat tempat Pohon Coklat
dan Pohon coklat Paku menempel dan lebih
mudah mendapat sinar
matahari
3 Tumbuhan Sirih Tumbuhan Mendapat tempat menjalar
dan Inangnya Sirih dan menangkap Sinar
matahari untuk fotosintesis

4 Ikan Hiu dan Ikan Ikan Mendapat Tempat Ikan Hiu


Remora Remora Perlindungan dari
Pemangsanya dan mudah
mendapatkan makanan dari
sisa makanan hiu

5 Kepiting pertapa Kepiting Mendapat tempat Siput


(Umang-umang) Pertapa atau berlindung berupa
dan Siput umang- cangkang
umang

6 Puffin Atlantic dan Puffin Mendapat tempat berli Kelinci


Kelinci Atlantic ndung dari lobang yang
dibuat kelinci

6. Pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!

7. Pembahasan
Hubungan komensialisme dalam kadar tertentu tidak menyebabkan kerugian pada
inangnya, sebab dia tidak mengganggu kehidupan inangnya.
Contohnya : Bakteri pembusuk yang hidup pada usus besar manusia menyerap
zat-zat makanan yang sudah tidak dicernah oleh organ pencernaan manusia.
Bakteri tersebut mendapat keuntungan berupa asupan makanan tetapi usus
manusia yang ditumpangi tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
8. Kesimpulan

Simbiosis komensalisme merupkan hubungan antara dua makhluk hidup yang tidak
mengganggu dan merugikan inangnya. .

9. Daftar Pustaka

Maman, Rumanta.2014. Pratikum IPA di SD. PDGK4107/Modul 1.Tangerang Selatan


: Universitas Terbuka.

10. Kesulitan (Saran dan Masukan)

Kesulitan yang dirasakan saat mengamati lingkungan mencari makhluk yang termasuk
kedalam symbiosis komensialisme karena bahan yang dicari agak sedikit susah
didapatkan.
8. Foto Kegiatan
Gambar Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

Berikut gambar
disamping merupakan
Simbiosis
Komensalisme pada
tumbuhan yaitu
Antara Tumbuhan
Anggrek dan Pohon
Mangga. Dimana
Pohon manga
ditumpangi oleh
tumbuhan Anggrek
untuk mendapatkan
sinar matahari.

Tanaman tanduk
rusa merupakan
tanaman yang unik
dari bentuk daunnya
yang indah, karena
keindahannya
terkadang tanaman
ini dijadikan sebagai
tanaman hias untuk
dikoelksi di sekitar
rumahnya.

Hubungan yang
terjadi antara
tanaman paku ini
dengan inangnya
mirip seperti contoh
pada anggrek.
Tanaman ini melekat
pada suatu pohon
atau inang untuk
mendapatkan sinar
matahari untuk
proses
fotosintesisnya

3. Simbiosis Mutualisme

1. Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

2. Alat dan bahan

1) Alat-alat tulis.

2) Lembar pengamatan.

3) Lingkungan sekitar.

3. Landasan Teori
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup, di
mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah bakteri
Rhizobium pada akar tanaman polongan. Bakteri Rhizobium mendapatkan habitatnya
pada akar tanaman, sedangkan tanaman polongan mendapatkan keuntungan berupa
nitrogen yang ditambat oleh bakteri tersebut .Tanpa bakteri Rhizobium, maka tumbuhan
tersebut tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.

4. Prosedur Penelitian

1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.

2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.

3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan


dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.

4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!

5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.9)


yang ada di bagian akhir modul ini.

6) Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!

7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.9.

5. Hasil Pengamatan
Gb.Tabel 1.9 Simbiosis Mutualisme

No Jenis Hubungan Pihak yang diuntungkan I Pihak yang diuntungkan II


Simbiosis Jenis Jenis Jenis Jenis
Mutualisme Makhluk Keuntungan Makhluk Keuntungan
Hidup Hidup
1 Kupu-kupu dan Kupu-kupu Menghisap Bunga Terbantu
Bunga Madu Proses
Penyerbukan
2 Buruk Jalak dan Burung Kenyang Kerbau Bebas dari
Kerbau Jalak Makan Kutu Kutu
3 Ular Sawah dan Ular Makan Tikus Petani Hama tikus
Petani Sawah berkurang
4 Bunga Rafflesia Bunga Terbantu Lalat Mendapat sari
dan Lalat Rafflesia Penyerbukan Manis
5 Bakteri Rhizobium Rhizobium Mendapat Akar Mendapat
dan akar tanaman habibat pada tanaman nitrogen dari
polong akar tanaman polong bakteri
6 Kantong Semar dan Kantong Menadapat Kelelawar Mendapat
Kelelawar Semar makanan dari Hardwick perlindungan
Hardwick kotoran dari teriknta
kelelawar Matahari
danmendapat
toilet untuk
membuang
sisa kotoran

6. Pertanyaan
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan
bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita!

7. Pembahasan
Simbiosis mutualisme yang terdapat pada tubuh manusia adalah Bakteri E-Coli di
usus manusia. Penjelasan : Karena bakteri E-Coli diuntungkan karena hidup di usus
manusia dan manusia juga diuntungkan karena makanan sisa dapat membusuk oleh
bantuan bakteri E-Coli.
8. Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup,
di mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan. Contoh dari hasil
pengamatan bisa dilihat pada table 1.9 dimana anatara satu dan lainnya saling
menguntungkan.

9. Daftar Pustaka
Maman, Rumanta.2014. Pratikum IPA di SD. PDGK4107/Modul 1. Tangerang Selatan
: UniversitasTerbuka.

10. Kesulitan (Saran dan Masukan)


Yang menjadi kesulitan dalam Pengamatan simbiosis Mutualisme adalah susah
menemukan tumbuhan dan hewannya disekitar rumah kecuali kupu-kupu dengan
bunga.Sarannya kita bisa mencaru tahu hewan dan tumbuhan simbiosis mutualisme
dari Internet, buku, majalah dll.

11. Foto Kegiatan

Gambar Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

Kupu-kupu yang menghisap


bunga merupakan hewan
yang tergolong Simbiosis
Mutualisme dimana kupu-
kupu menghisap madu
bunga dan Bunga terbantu
dalam penyerbukan.

Bunga raflesia atau bunga


bangkai mungkin identik
dengan bau yang tidak
sedap, paling tidak bagi kita
manusia. Namun bagi lalat,
ini adalah tempat yang
paling “indah” lantaran bisa
dihinggapi untuk mencari
makanan. Bagi bunga raflsia
sendiri, keberadaan lalat ini
memberi keuntungan
lantaran dapat
membantunya dalam proses
penyerbukan. Tidak jauh
berbeda lah dengan
hubungan antara kupu-
kupu dan bunga

LAPORAN TERBIMBING

(Pertumbuhan, Perkembangang, dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup)

❖ Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


❖ Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
YANUAR TRI HARTANTO, S.Pd

NIM : 856820559

UPBJJ (TUISJAN UPBJJ MAHASISWA)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021

KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


1. Tujuan

Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

2. Alat dan Bahan


1) Biji kacang merah 6 buah.
2) Botol jam (selai) 2 buah.
3) Kertas saring secukupnya.
4) Kertas label secukupnya.
5) Gunting 1 buah.
3. Landasan Teori
Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan kuran,
volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan perkembangan secara umum
merupakan suatu proses menuju keadaan yang lebih sempurna. Pada proses
perkembangan ini terjadi proses-proses diferensiasi sel.
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh faktor
genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air,
makanan dan temperatur.
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna kelangsungan
jenisnya. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui proses perkawinan, sedangkan
perkembangbiakan vegetatif terjadi melalui berbagai cara, seperti membelah diri,
bertunas, fragmentasi pada hewan rendah, sedangkan pada tumbuhan dengan
menggunakan akar rimpang, geragih, dan umbi.

4. Prosedur Penelitian

1) Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.

2) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya

3) Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam ( lihat Gambar 1.8)

Gambar 1.8.
Cara memasang gulungan kertas saring di dalam botol
selai (Rumanta, 2002)
4) Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).

5) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering) tambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.

6) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.


Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada Lembar Kerja (Tabel 1.10)
di bagian akhir modul ini.

5. Hasil Pengamatan

Tabel 1.10.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Panjang (mm)
Hari Gambar Pertumbuha Kecambah
Ke Kacang Merah Akar Batang Keterangan
Masih utuh dalam
bentuk kacang dan
0 Kondisi Awal - - belum ada Tunasnya
Masih berbentuk
kacang dan belum ada
1 Belum terlihat akar - - tunasnya
Kacang mulai
membesar dan
kulitnya mengelupas
2 Kacang Mulai Membesar - - dan ada akarnya
Kulit kacang semakin
terbuka dan mulai
muncul tunas
3 Kacang mulai tumbuh sedikit - - mudanya
Kacang Merah mulai
tumbuh terlihar akar
dan batang ukuran
sangat kecil dan
4 Kacang Mulai Tumbuh 1 mm 2-3 mm mudah patah
Akar dan batang
Kacang merah mulai
bertambah banyak dan
Kacang Mulai tumbuh dan muncul 8-10 ukurannya juga
5 akar sedikit 1,5 mm mm bertambah
Pada Kacang merah
Kacang Mulai Tumbuh Batang dan batang mulai
6 Akar yang mulai memanjang 2-3 mm 21 mm memanjang
Kacang Merah telah
Kacang Telah memiliki Batang yang memiliki Batang dan
7 agak panjang dan banyak akar 5-6 mm 24 mm Akar yang banyak

6. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?

2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut.

Adakah yang arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?

7. Pembahasan
Dari Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah yang tertera pada table 1.9 bahwa
didapat Akar kecambah kacang merah mulai tumbuh pada hari ke- 4. Dan pada hari
berikutnya pertumbuhan mulai nampak dari timbulnya akar batang kecambah yang
volumenya semakin memanjang. Pertumbuhan Akar dan batang kecambah tidak
semua sama ada yang horizontal dan vertical, namun dalam pengamatan ini masih
kurang begitu terlihat mengingat pengamatan dilakukan hanya selama 7 hari faktor
kendala waktu.
8. Kesimpulan
Setiap Makhluk hidup memiliki cara berbeda-beda dalam tunbuh dan berkembang dan
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil
dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan
tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, diameter akar dan batang
pada tanaman.Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh
faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor
dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan
air.

9. Daftar Pustaka
Maman, Rumanta.2014. Pratikum IPA di SD. PDGK4107/Modul 1.Tangerang Selatan
: Universitas Terbuka.)

10. Kesulitan (Masukkan dan Saran)


Kesulitan yang ditemukan adalah butuh waktu dan perhatian khusus dalam mengamati
pertumbuhan kacang Merah setiap hari dimana harus dilakukan pengamatan tiap hari
dan menjaga tanaman kacang merah terbebas dari gangguan lain seperti semut dan lain-
lain.Dan butuh waktu yg lama untuk mendapatkan hasil maksimal sampe tanaman
kacang merah mengeluarkan daun .
Saran dari kegiatan ini perlunya memberikan waktu yang lebih dalam pengamatan
Tanaman Kacang Merah agar mendapat hasil yang maksimal.

11. Foto Kegiatan


Gambar Hasil Pengamatan
Tahap awal/pembukaan

Pata Tahap ini yang pertama dilakukan


adalah penyiapan bahan dan alat , pada
Gb.1.1
Gambar Gb. 1.1 merupakan persiapan
awal saat tutorial terbimbing dengan
dosen.

Sedangkan Gambar Gb.1.2 merupakan


persiapan yg diulang kembali agar lebih
maksimal dan rapi dalam penyiapan alat
dan bahannya sehingga hasil yang di
harapakan semoga terwujud.

Gb.1.2

Proses kegiatan Pada Gambar disamping merupakan


proses pertumbuhan dan perkembangan
Kacang Merah yang bervariasi ada yang
sudah muncul akar dan batang dengan
ukuran yang berbeda-beda.Pengamatan
ini dilakukan setiap pagi hari.

Tahap akhir Di tahap terakhir ini pada hari ke-7 Kita


melihat lagi perkembangan dan
pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah
yang semakin hari akar dan batang
semakin panjang dan da nada yang arah
vertical dan horizontal.
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

1. Tujuan
a) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp)
dari telur sampai imago (dewasa).
b) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

2. Alat dan Bahan

1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.

2) Botol jam (selai) 3 buah.

3) Pisang ambon secukupnya.

4) Tape ketela pohon secukupnya.

5) Sendok makan 1 buah.

6) Kertas saring secukupnya.

7) Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor

3. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme
yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti
sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur


dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi
diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari
bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada
tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih.
Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis
dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel
setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

Siklus hidup Drosophila sp.


Adapun siklus hidup Drosophila sp adalah sebagai berikut. Telur Drosophila sp.
berbentuk lonjong dengan panjang ± 0,5 mm. Setelah telur menetas akan
terbentuk larva. Larva tumbuh membesar dengan beberapa kali pergantian kulit.
Larva besar kemudian akan bergerak menuju tutup botol dan lama-lama
pergerakannya melamban dan siap menjadi pupa. Pupa biasanya akan menempel
pada dinding kaca dekat sumbat botol dan pada kertas saring. Mula-mula pupa
berwarna kuning, kemudian menjadi coklat tua dan akhirnya menetas menjadi
imago (lalat dewasa).

4. Prosedur Penelitian

1) Membuat medium lalat buah

Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium.


Jadi untuk percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium.
Dengan demikian Anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan
dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.

a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut


dalam keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon
dengan perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk atau
blender. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam
botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah Anda lipat ke
dalam setiap botol kultur (botol selai).
2) Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat
rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Mereka
bisa berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah,
mungkin karena itulah disebut lalat buah. Untuk menangkapnya lakukan
langkah-langkah berikut.
a) Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b) Pergilah ke tempat di mana terdapat tong sampah/tumpukan sampah.
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik
besar dengan mulut plastik terbuka lebar dan Anda pegang pada
pangkalnya kemudian arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah
terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-
guncang tong sampah.

d) Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam


kantong plastik yang Anda pegang. Setelah terlihat ada yang
terperangkap tutuplah mulut kantong plastik dengan cepat sehingga
beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik.

2) Mengkultur lalat buah

Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebagai berikut.
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-
hati ke dalam botol kultur, Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman.
Jika Anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak
terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai
terendam/terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya
baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur.
Misalnya setiap jam 08.00 dan jam 18.00. Pengamatan meliputi kapan timbul
telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago).
Tuangkanlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.11).

5. Hasil Pengamatan
Tabel 1.11.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari
Waktu Pengamatan Kejadian / Perubahan
Ke-
0 Sabtu , 17 April 2021 Belum ada perubahan pada Lalat.
Minggu , 18 April
1 Belum ada perubahan pada Lalat.
2021
2 Senin , 19 April 2021 Belum ada perubahan pada Lalat
Selasa , 20 April Sudah terlihat telur lalat dan Embrio
3
2021 Lalat pada toples tersebut.
Sudah mulai banyak Embrio dan mulai
4 Rabu , 21 April 2021 menjadi larva yang terdapat pada Toples
tersebut
Kamis , 22 April
5 Sudah terlihat Larva mulai menjadi Puva
2021
Sudah terlihat dropsilia berkuran mini
Jum'at , 23 April
6 yang mirip dengan induknya
2021
6. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?

2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?

7. Pembahasan
Pada pengamatan pada perkembangan lalat yang ada ditoples yang tertutup
plastik adalah lalat meletakkan telurnya pada hari ke tiga dan terlihat embrio lalat
pada hari ke empat, Pada hari ke lima telah menjadi puva dan berkembang
manjadi dropsilia pada hari ke enam.

8. Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangn yang terjadi pada dropsilia atau lalat buah
berdasarkan hasil pengamatan bahwa lalat buah meletakkan telur-telurnya pada hari
ke tiga dari hari kehari perkembangan tumbuh dengan pesat dimana dari telur
menjadi embrio, larva, puva dan lalat mini atau anak lalat buah.
9. Daftar Pustaka
Maman, Rumanta.2014. Pratikum IPA di SD. PDGK4107/Modul 1.Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.)

10. Kesulitan (Saran dan Masukkan)


Kesulitan yang terjadi dalam pengamatan ini adalah terkadang lalat yang
ditangkap ada yang mati, kabur mengakibatkan hanya sedikit lalat yang tersisa
untuk diamati.Waktu pengamatan yang terbatas juga mempengaruhi hasil ketika
lalat yang diatangkap mati dan kabur.
Saran dan masukkannya untuk menambah waktu penangamatan agar hasilnya
lebih maksimal ketika ada masalah atau kendala terjadi saat percobaan bisa
diulang lag

11. Foto Kegiatan


Gb. Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Tahap Awal
Tahap Awal Tidak ada perubahan
yang terjadi pada lalat buah

Proses Kegiatan
Pada tahap ini sudah terlihat
perubahan dari telur menjadi embrio
, larva, puva
Tahap Akhir
Di bagian akhir kegiatan ini sudah
lahir lalat buah mini yang
menyerupai induknya dan semakin
hari semakin besar

Anda mungkin juga menyukai