Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 1 KP 1: GERAK PADA TUMBUHAN


(Bimbingan)

ASIH ENDRA NINGRUM


858942315

UPBJJ (TULISKAN UPBJJ MAHASISWA)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Asih Endra Ningrum


NIM/ID Lainnya : 858942315
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : Satuan Pendidikan SDN Baratan 03_

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Drs. Maryani, M.Pd.,


M.C.E.______________________________________
Nip/Id Lainnya : 196407071989021002/
76000432______________________________________
Instansi Asal : FKIP Universitas Jember
Nomor Hp : _081336730334_____________________________________
Alamat Email : maryanifkip@gmail.com______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Asih Endra Ningrum


NIM : 858942315
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Jember, 31 Oktober 2022


Yang membuat pernyataan

Asih Endra Ningrum


LATIHAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KP 1: CIRI CIRI MSKHLUK HIDUP
(Bimbingan)

A. Tujuan
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti.
3) Mengamati gerak negatif pada tumbuhan.
B. Alat dan Bahan
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
c) Stopwatch atau jam tangan 1 buah
d) Alat-alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya
C. Landasan Teori
Ketika kita memperhatikan di sekitar kita, seperti pada tumbuhan sebagai mahluk
hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti
yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas.
Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya
bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
(Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena
gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak
menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme
positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian
tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya
perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh
arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
D. Prosedur Percobaan/ Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga
ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya
carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya Anda ambil tanaman
tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga
tanaman tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu
bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun
putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan Anda pada lembar kerja (Tabel 1.1) di bagian akhir
modul ini.
b) Niktinasti
1) Sediakan dua buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuanglan hasilnya pada lembar kerja
(Tabel 1.2) di bagian akhir modul ini.
Gambar 1.1
Percobaan niktinasti. (1) Tanaman pada pot A dan B keadaan mula-mula.
(2) Tanaman pada pot B ditutup dengan kardus kedap cahaya dengan alas hitam.

2) Gerak tropisme (Geotropisme negatif)


a) Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang
merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong dan
diberi lubang di bagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka
sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak.
b) Jika Anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik
dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan label B
untuk pot yang lainnya.
c) Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar) sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
d) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e) Tuangkan hasil pengamatan Anda pada lembar kerja (Tabel 1.3) di bagian akhir
modul ini.

Gambar 1.2
Perangkat percobaan geotropism negatif.
E. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.1
Hasil pengamatan seismonasti
Jenis Sentuhan
No. Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
pada Putri Malu
Daun menutup dengan Daun cepat membuka
1. Halus
lambat kembali
Daun memerlukan
waktu ± 1- 2 menit
2. Sedang Daun menutup agak cepat
untuk membuka
kembali
Daun memerlukan
Daun menutup dengan waktu ± 4 menit
3. Kasar
cepat untuk membuka
kembali

Tabel 1.2
Hasil pengamatan niktinasti
Reaksi Daun Putri Malu
No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
Ditutup dengan penutup yang Daun terbuka Daun tertutup
2.
kedap cahaya

2) Geotropisme
Tabel 1.3
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Jenis Pengamatan Hari ke
Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A Lurus ke atas
Menuju arah
B
sinar matahari

F. Pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan
Anda memilihnya!
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah Anda
lakukan? Jelaskan!
3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
G. Jawaban Pertanyaan
1) Polong – polongan (leguminasaceae), bunga merak (Caesalpmia Pulchemima), dau
kupu – kupu (Bauhinia Purpurea), daun – daun tersebut akan menutup pada malam
hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit
2) Pada percobaan di atas,
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3) Percobaan geotropisme di atas membuktikan fototropisme, karena arah tumbuh
batang menuju ke arah cahaya matahari, dan fototropisme ini dinamakan fototropisme
positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya
H. Pembahasan
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Seperti hal nya dari percobaan yang dilakukan,
ika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang,
reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat
menutup daun dan tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya
dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi
pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A
mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah
vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa gerak
seismonasti, niktinasi dan geotropisme merupakan hubungan antara gerak pada
tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan. Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan
yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan
yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada
tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi
J. Daftar Pustaka
1. Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka
2. https://www.academia.edu/36788105/MAKALAH_GERAK_PADA_TUMBUHAN
3. https://www.ilmiahku.com/2019/04/laporan-praktikum-gerak-pada-tumbuhan.html

K. Lampiran Foto/ Video


1. Seismonasti
2. Niktinasti

3. Geotropisme
LATIHAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KP 3: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
(Bimbingan)

A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
B. Alat dan Bahan
1) Biji kacang merah 6 buah
2) Botol jam (selai) 2 buah
3) Kertas saring secukupnya
4) Kertas label secukupnya
5) Gunting 1 buah
C. Tinjauan Pustaka
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam
gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur
dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan
dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai
jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini
banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang
mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
D. Cara Kerja
1) Rendamlah biji kacang hijau dalam air semalaman.
2) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
3) Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam (lihat gambar 1.3).
Gambar 1.3
Cara memasang gulungan kertas saring di dalam botol selai.

4) Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).
5) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering) tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam
biji.
6) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Catatlah kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar,
batang, dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada lembar kerja (Tabel 1.4) di
bagian akhir modul ini.

E. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Nama : Asih Endra Ningrum


Nim : 858942315

A. Hasil Pengamatan
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Petumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah

Hari Gambar Pertumbuhan Kecambah Panjang (mm)


Keterangan
ke Kacang Hijau Akar Batang
0 0 0 Bakal akar
terlihat

1 0 0 Terlihat jelas

2 2 8 Biji kacang
terangkat

3 5 27 Terlihat tumbuh
4 7 35 Terlihat tumbuh

5 10 50 Terlihat tumbuh

6 12 70 Terlihat tumbuh

7 14 90 Terlihat tumbuh

8 15 100 Terlihat tumbuh

9 17 110 Terlihat tumbuh


10 19 127 Terlihat tumbuh

11 21 136 Terlihat tumbuh

12 22 149 Terlihat tumbuh

13 25 160 Terlihat tumbuh

14 30 165 Terlihat tumbuh

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 2 hari panjang akar 2 mm dan terus bertambah panjangnya
hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 3 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya
daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat
dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada
ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal.
Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai
kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah
panjangnya batang kecambah.

C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke
waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi,
jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

D. Jawaban Pertanyaan
1) Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2 mm dan panjang batang 8
mm
2) Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas, karena adanya gaya
tarik bumi yang disebut geotropisme
LATIHAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KP 3: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

A. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
Catatan:
Siklus hidup Drosophila sp.
Adapun siklus hidup Drosophila sp. adalah sebagai berikut. Telur Drosophila sp.
berbentuk lonjong dengan panjang ± 0,5 mm. setelah telur menetas akan terbentuk larva.
Larva tumbuh membesar dengan beberapa kali pergantian kulit. Larva besar kemudian
akan bergerak menuju tutup botol dan lama-lama pergerakannya melamban dan siap
menjadi pupa. Pupa biasanya akan menempel pada dinding kaca dekat sumbat botol dan
pada kertas saring. Mula-mula pupa berwarna kuning, kemudian menjadi coklat tua dan
akhirnya menetas menjadi imago (lalat dewasa).
B. Alat dan Bahan
1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2) Botol jam (selai) 3 buah
3) Pisang ambon secukupnya
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1 buah
6) Kertas saring secukupnya
7) Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor
C. Cara Kerja
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian Anda
dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium
lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk atau blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah Anda lipat ke dalam
setiap botol kultur (botol selai).
2) Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat rumah.
Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Mereka bisa berkerumun
pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena itulah disebut
lalat buah. Untuk menangkapnya, lakukan langkah-langkah berikut.
a) Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah.
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah antong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan Anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan
mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah kecutan dengan cara
memukul atau menggungcang-guncang tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam tong
plastik yang Anda pegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap, tutuplah mulut
kantong plastik dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang
terperangkap dalam kantong plastik.

Gambar 1.4
Cara menangkap lalat buah.

3) Mengkultur lalat buah


Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebagai berikut.
a) Masukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
Anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada di dalam plastik tersebut dengan
elther/chloroform yang dimasukkan berssama dengan segumpal kapas. Setalah
tampak terbius tumpukkanlah di atas sehelai kertas. Setelah terbius masukkanlah
ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai
terendam/terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa
berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan Anda pada lembar kerja (Tabel 1.5)
D. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

Nama : Asih Endra Ningrum


Nim : 858942319

A. Hasil Pengamatan
Tabel 1.5
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari ke Waktu Pengamatan Kejadian/Perubahan


0 19.00 Masih ada drosophila dewasa
1 06.00 Masih ada drosophila dewasa
2 15.00 Belum terlihat muncul telur
3 15.00 Mulai muncul telur
4 15.00 masih terlihat telur
5 19.00 Muncul seperti belatung
6 19.00 Ukuran nya semakin besar
7 19.00 Sudah menjadi pupa
8 19.00 Pupa
9 19.00 Beberapa sudah ada yang menyerupai
drosophila kecil

B. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 9 hari. Dimana lalat
buah disimpan didalam box yang sudah ada makanannya (tape dan pisang dihaluskan)
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 2 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
ketiga mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-
4 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen
dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-5 dan dihari ke-6 larva mulai bergerak aktiv
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan
merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-7 bentuknya hampir
menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak
bergerak lagi bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9
s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu.

C. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

D. Jawaban Pertanyaan
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari ketiga.
2) Pupa terbentuk pada hari ke-7 sudah hampir menyerupai pupa, Lalat dewasa
terbentuk pada hari ke 11.

E. Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai