Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PDGK4107 MODUL 1 DAN 2


MAKHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM
(Bimbingan)

YUSPIANA LAONDANG
838760501

UPBJJ TERNATE
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Yuspiana Laondang


NIM/ID Lainnya : 838760501
Program Studi : PGSD S-1
Nama Sekolah : SD Inpres Tolong

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Nelci Toby, Spd.


Nip/Id Lainnya : 197504242003122009
Instansi Asal : SD Inpres Tolong
Nomor Hp : 082193372632
Alamat Email : nelcitoby@gmail.com
TO
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : YUSPIANA LAONDANG


NIM : 838760501
Program Studi : PGSD S-1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Ternate, 30 september 2020


Yang membuat pernyataan

Yuspiana Laondang
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

NAMA : YUSPIANA LAONDANG


NIM : 838760501
UPBJJ : TERNATE

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


1. Gerak pada tumbuhan
a. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman
putri malu (gerak Seismonasti)
2. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup
(Gerak Seismonasti)
3. Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu
(Gerak Niktinasti)
4. Mendeskripsikan pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun
tanaman kacang merah (Gerak Geotropisme negatif)
b. Alat dan Bahan
1. Seismonasti dan niktinasti
a) Tanaman putri malu dalam pot 2 buah
b) Kotak karton yang telah dilapisi kertas warna hitam
c) Stopwatch
d) Alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a) Gelas bekas air mineral 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang hijau secukupnya
d) Air secukupnya
e) Alat tulis dan penggaris

c. Dasar teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada
tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada
bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian
lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak
akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya
gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif
(Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak
dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor
akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti
positif atau negatif.

d. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti
a) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu,
lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b) Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja, melakukan
sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu menggunakan
penggaris.
c) Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.
2. Niktinasti
a) Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot
pertama dan tanda B pada pot kedua.
b) Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c) Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d) Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
e) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
f) Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
g) Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
3. Geotropisme negatif
a) Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum kegiatan
praktikum IPA.
b) Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c) Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d) Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.

e. Hasil percobaan
1. Seismonasti dan niktinasti

Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
N Jenis sentuhan Reaksi daun putri malu Keterangan
o pada daun putri
malu

1 Halus Daun menutup dengan Daun cepat


lambat membuka kembali
2 Sedang Daun menutup agak Daun perluh waktu
cepat ± 2 menit untuk
membuka kembali
3 Kasar Daun menutup dengan Daun perluh waktu
cepat ± 4 menit untuk
membuka kembali
Table 1.3
Hasil pengamatan pengamatan niktinasti

No Pot putri malu Reaksi daun putri malu

Mula-mula 1
jam kemudian
2
1 Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2 Ditutup dengan penutup yang Daun terbuka Daun tertutup
kedap cahaya

2. Geotropisme

Table 1.4.
Hasil pengamatan geotropism negatif

jenis pot Pengamatan hari ke Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 5,7 Batang tumbuh tegak

B 0,4 1,4 2,5 3,4 4,2 6,1 Batang tumbuh


membelok mengikuti
cahaya matahari

f. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan
putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan
putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A
mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah
vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.

g. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif).

h. Jawaban dari Pertanyaan


1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.
2. Pada percobaan di atas, diketahui bahwa,
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi
adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang
cahaya.

Daftar pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Foto hasil praktikum

Gerak Seismonasti

Gerak Niktinasti
Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP.

1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.


a. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
2) Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat berbeda
(tempat terang dan tempat gelap)
b. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang
tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil
interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat
genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur
dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi
diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian
tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman,
aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal
pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi
pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan
diferensiasi berlangsung.
c. Alat dan bahan
1) Biji Kacang merah 6 buah
2) Botol selai 2 buah
3) Kertas saring secukupnya
4) Kertas label secukupnya
5) Gunting 1 buah
d. Cara Kerja
1) Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2) Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
3) Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.
4) Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5) Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mongering) menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah
tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6) Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam
lembar kerja.

e. Hasil pengamatan
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah.
Gambar pertumbuhan Panjang (mm)
Hari kecambah kacang merah Keterangan
Akar Batang
ke
0 0 (mm) 0 (mm) Bakal akar terlihat

1 0 (mm) 0 (mm) Jelas Terlihat

2 2-3 (mm) 20 (mm) Akar dan batang jelas


terlihat

3 5-10 (mm) 40 (mm) Jelas terlihat akar dan


batang
4 15 (mm) 60 (mm) Terangkat keatas

5 25 (mm) 75 (mm) Biji kacang Terangkat


keatas

6 27 (mm) 85 (mm) Terangkat keatas

7 33 (mm) 90 (mm) Terangkat keatas


8 37 (mm) 110 (mm) Daunya mulai muncul

9 43 (mm) 120 (mm) Batangnya semakin


panjang dan daunya
terlihat jelas

10 50 (mm) 135 (mm) Batangnya mulai


bercabang

11 70 (mm) 145 (mm) Batangnya semakin


panjang dan daunnya
bercabang
12 75 (mm) 155 (mm) Terangkat keatas

13 80 (mm) 165 (mm) Terangkat keatas

14 90 (mm) 180 (mm) Terangkat keatas

f. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat dikeahui bahwa  pada minggu pertama terdapat
perubahan.  Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya
hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya
daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan
akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang 
dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas
meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang
semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu
juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

g. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke
waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya
tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu
gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

h. Jawaban pertanyaan.
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan
panjang batang 20 mm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang


pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam
botol selai.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Foto hasil percobaan
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 2
EKOSISTEM

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM


1. Judul percobaan : ekosistem darat.
a. Tujuan
Membandingkan komponen komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami
dan buatan.

b. Alat dan bahan.


1) Seperangkat alat tulis.
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer.
4) Lingkungan sekitar.

c. Cara kerja
1) Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2) Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angina
dan jenis/warna tanah
3) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
4) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6) Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk
hewan-hewan yang berukuran kecil
7) Mencatat data pada lembar kerja
8) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

d. Dasar teori.
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan
lingkungannya (alam). Oraganisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang
oleh barbagai pomponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale
balik antara komponen biotic dengan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga
dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan

e. HasilPengamatan

Tabel 2.1 .Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/ keadaan

1 Suhu 200C

2 Cahaya Cukup

3 Angina Semilir

4 Tanah Subur

5 Air Sangat cukup

Tabel 2.2. komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Rumput teki Ular Rayap

2 Pohon pinus Burung elang Cacing

3 Rumput ilalang Belalang Bakteri

4 Pegagan Katak Jamur

5 Pohon beringin Ulat


Table 2.3. komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Angin Semir

2 Tanah Kering

3 Air Mengalir sedikit

4 Cahaya Sangat cukup

5 Suhu 270C

Table 2.4. komponen biotik ekosistem darat buatan


No Jenis tumbuhan Jenis hewan pengurai

1 Pohon pisang Ayam kampong


2 Rumput pegagan Burung Bakteri

3 Tanaman cabe Ulat Jamur


4 Rumput teki Katak
5 Tanaman kelapa Tikus

f. Pembahasan
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini
sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan
komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbale balik anatar komponen biotic dan komponen abiotik yang
terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu terdapat unsure
campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen
biotic dan jumlah populasi komponen biotiknya
g. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat
alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun
Ekosistem darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

h. JawabanPertanyaan
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia

Daftara pustaka
Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Ekosistem darat alami

Ekosistem darat buatan


B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

b. Dasar teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang
semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang
menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan
muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya
ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni
fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim
perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara
giberelin meningkat.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:


1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angina

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu


pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding
dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci
yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan
garam Natrium dari asam sulfonat.

c. Hasil pengamatan
Table 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan

Kosentrasi larutan deterjen

No Hari ke-1 (24 jam)

100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol

1 3 3 4 6 3 4 0

2 2 0 4 5 3 0 2

3 1 3 4 0 3 0 0

4 1 2 2 0 3 0 4

5 2 3 2 2 2 2 3

6 1 3 2 2 4 3 0

7 1 3 3 2 4 3 0

8 1 4 2 2 3 4 3

9 1 2 3 3 2 3 5

10 0 2 2 3 4 4 5

jmb 14 25 28 25 31 26 26

Rata – 1,5 2,7 2,8 3,1 3,1 3,25 3,7


rata
Kosentrasi larutan deterjen

No Hari ke-2 (48 jam)

100% 50% 25% 12,5 6,25 3,1% Kontrol


% %

1 4 5 7 8 4 6 0

2 3 0 6 7 4 6 4

3 2 5 4 0 6 0 0

4. 2 3 4 0 5 0 7

5. 3 3 3 4 6 5 8
6. 3 4 5 4 6 4 5

7. 2 5 3 3 5 5 0

8. 2 5 6 4 4 4 6

9. 1 4 5 5 4 5 6

10. 0 5 4 5 5 6 8

Jml 22 41 46 40 49 49 44

Rata –
2,4 4,3 4,6 4,9 4,9 5,12 6,3
rata

d. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari
pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar
kecambah 1,5mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan
50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan 25% 2,8mm, untuk larutan 12,5% dan
6,25% rata-rata panjang akarnya sama yaitu 3,1mm. Dan larutan 3,1% panjangnya
3,25mm. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai
pembanding, panjang akar mencapai 3,7mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan
panjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang
pada hari pertama 1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm menjadi
4,3mm dan pada larutan 25% panjangnya 4,6mm. Larutan 12,5% yang semula
3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan 3,1%
panjangnya 5,12mm dari 3,25mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 6,3mm.

e. Kesimpulan
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan
berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi
perkecambahan terhambat.

f. Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling
baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.

2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah ?
Jawab:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya
juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang
tidak mendapat cahaya.

DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Safitri, Yuanida. 2014. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau
Foto hasil perconaan hari pertama (24 jam)

Foto hasil percobaan hari ke dua (48 jam)


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM PDGK4107
SIMBIOSIS PARASITISME
(Mandiri)

YUSPIANA LAONDANG
838760501

UPBJJ TERNATE
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
1. SIMBIOSIS PARASITISME

a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar

b. Dasar teori
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan.Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan polainteraksi yang sangat erat dan khusus antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis
disebut simbion.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 42) ,simbiosis parasitisme adalah
hubungan antara dua jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain
dirugikan

c. Alat dan Bahan

1) Alat-alat tulis

2) Lembar pengamatan

3) Lingkungan sekitar

d. Cara Kerja

1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (kebun/hutan)

3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan


dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan

4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi

5) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja

6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan diuntungkan

7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi dalam simbiosis tersebut?

8) Tuangkan hasilnya untuk melengkapi table.


e. Data Hasil Pengamatan

No Jenis Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


hubungan Jenis Jenis kerugian Jenis Jenis
parasitisme makhluk makhluk keuntungan
hidup hidup
1 Kutu dengan Manusia Darah manusia Kutu Memperoleh
manusia yang diisap makanan dari
kutu dara manusia
2 Manusia Manusia Mengisap Nyamuk Memperoleh
dengan darah, dan dapat makanan dari
nyamuk menularkan mengisap
penyakit darah manusia
malaria, demam
berdarah.
3 Lalat dan sapi Sapi Gatal dan Lalat Mengisap
menyakiti kulit darah
4 Benalu Pohon Produksi Benalu Menyerap
dengan pohon mangga makanan makanan dari
mangga berkurang dan inangnya
tidak berubah
5 Jamur panu Manusia Gatal-gatal pada Jamur Dapat
dengan kulit melangsungkan
manusia kehidupan

f. Pembahasan
Pada table diatas menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk
hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak
dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat
diperlukan guna menjaga kelangsungan hiduporganisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh keuntungan
dikarenakan iamendapat makaanan dengan cara menghisap darah dari kulit manusia.
Sedangkan manusia rugi manusia merasa dirugikan karena gara-gara dihisap
darahnya. Selain itu kehadirang kutu sangat mengganggu karena menyebabkan rasa
gatal dan tidak nyaman.
Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang terjadi antara
manusiadengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah jenis nyamuk
Aides Aegypt yang akan menyerang saluran darah pada manusia. Hal tersebut
terkadang tidak manusia sadari, mengetahui jenis nyamuk ini hampir sama dengan
jenis nyamuk yang biasanya menyerang mereka sehingga terkadang dibiarkan begitu
saja. Tentunya kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa menyebabkan
kematian dan memberi keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan penyakit serta
berkembang biak.
Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga
sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
Selanjutnya, pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon mangga juga termasuk
salah satucontoh simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya memiliki klorofil dan
dapat melakukan prosesfotosintesis secara mandiri. Namun ia mengambil alih air dan
unsur hara (mineral) yang berasal dari pohon mangga. Hal ini mengingat benalu tak
punyai akses akar yang menuju ke tanah. Tumbuhaninang seperti pohon mangga
dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan akar digunakan untuk perkembangan
tanaman benalu.
Simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola interaksi antara
jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan keuntungan karena ia
memperoleh tempat hidupsekaligus makanan dari penyerapan protein di kulit
manusia. Manusia dalam hal ini mendapat kerugiankarena merasa gatal dan
ketidaknyamana.

g. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung
dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh
inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena
kekurangan sumber makanan.
h. Jawaban Pertanyaan
1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,
karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan
anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit
kulit)
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan
maka dapat mengakibatkan kematian.. nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan
kelumpuhan pada manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

POTO HASIL PENGAMATAN SIMBIOSIS PARASITISME


Lalat dengan sapi benalo dengan pohon

Kutu dengan manusia panu dengan manusia

Nyamuk dengan manusia

Anda mungkin juga menyukai