JAWABAN
Akulturasi : Proses yang terjadi secara formal melalui pendidikan. Seseorang yang
tidak tahu, diberi tahu dan disadarkan akan keberadaan suatu budaya, kemudian orang
tersebut mengadopsi budaya tersebut.
Contoh : Seorang siswa harus bisa bergaul dengan sesame teman, berdiskusi, sopan
santun, mematuhi tata tertib sekolah
4. Tuntutan paradigma baru dalam program pendidikan apabila ditampilkan (Gandal dan
Finn:1992; Bahmuller: 1996; Winataputra, 1999) adalah :
a. Memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang sungguh-sungguh pada
pengembangan pengertian tentang the root and branches of democratic ideas,
yakni hakikat dan karakteristik aneka ragam demokrasi, bukan hanya yang
berkembang di Indonesia
b. Mengembangkan kurikulum atau paket pendidikan yang sengaja dirancang untuk
memfasilitasi siswa agar mampu mengeksplorasi “…how the ideas of democracy
have been translated into institutions and practices around the world and through
the ages”, yakni bagaimana cita-cita demokrasi telah diterjemahkan ke dalam
kelembagaan dan praktik di berbagai belahan bumi dan dalam berbagai kurun
waktu.
c. Tersedianya sumber belajar yang memungkinkan siswa mampu mengekspolasi
sejarah demokrasi di negaranya untuk dapat menjawab persoalan apakah kekuatan
dan kelemahan demokrasi yang diterapkan di negaranya itu secara jernih.
d. Tersedianya sumber belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk memahami
penerapan demokrasi di negara lain sehingga mereka memiliki wawasan yang luas
tentang ragam ide dan sistem demokrasi dalam berbagai konteks.
e. Dikembangkannya kelas sebagai democratic laboratory, lingkungan
sekolah/kampus sebagai micro cosmos of democracy, dan masyarakat luas sebagai
open global classroom yang memungkinkan siswa dapat belajar demokrasi dalam
situasi berdemokrasi, dan untuk tujuan melatih diri sebagai warga negara yang
demokratis atau learning democracy, in democracy, and for democracy
5. Karakteristik substantif dan psikopedagogis :
a. Bergerak dalam konteks substantif dan sosial kultural kebijakan public sebagai
salah satu koridor demokrasi yang berfungsi sebagai wahana interaksi warga
negara dengan negara dalam melaksanakan hak, kewajiban, dan tanggung
jawabnya sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, partisipatif dan
bertanggung jawab, yang secara kurikuler dan pedagosis merupakan misi utama
pendidikan kewarganegaraan.
b. Menerapkan model portfolio-based learning atau “model belajar yang berbasis
pengalaman utuh peserta didik” dan portfolio-assisted assessment atau “penilaian
berbantuan hasil belajar utuh peserta didik” yang dirancang dalam desain
pembelajaran yang memadukan secara sinergis model-model social problem
solving, social inquiry dll. Model ini potensial menghasilkan powerful learning
atau belajar yang berbobot dan bermakna yang secara pedagogis bercirikan prinsip
meaningful (bermakna), integrative (terpadu), value-based (berbasis nilai),
challenging (menantang), activating (mengaktifkan), and joyful (menyenangkan)
c. Kerangka operasional pedagogis dasar yang digunakan adalah modifikasi langkah
strategi pemecahan masalah dengan langkah-langkah, identifikasi masalah,
pemilihan masalah, pengumpulan data, pembuatan portofolio, show case, dan
refleksi, sedangkan kemasan portofolionys mencakup panel sajian/file
dokumentasi dikemas dengan menggunakan sistematika identifikasi dan
pemilihan masalah, alternative kebijakan, usulan kebijakan, dan rencana tindakan.
Sementara itu kegiatan Show Case didesain sebagai forum dengar pendapat
(stimulated public hearing)