1.
- Teknologi yang kedua: Perancangan (desain) system Desain sistem adalah
teknologi dalam merancang dan membangun sistem yang baru. Perubahan yang
dimaksud adalah perubahan yang cepat yang meningkatkan harapan. Desain
sistem memberi kita peralatan untuk menciptakan suatu sistem yang baru dan
suatu strategi untuk perubahan.
- Teknologi yang ketiga: Ilmu Kualitas Ilmu tentang kualitas merupakan teknologi
yang memproduksi suatu produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan
pelanggan. Ilmu tentang kualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam
inovasi lembaga pendidikan atau sekolah.
- Teknologi Ke Empat : Manajemen Perubahan Manajemen perubahan merupakan
suatu mengaturan dalam menyesuikan pembelajaran terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi dalam kebijakan dunia pendidikan.
- Teknologi Kelima : Teknologi Instruksional (pembelajaran) Teknologi
Pembelajaran adalah “satu bagian dari teknologi pendidikan – dengan asumsi
sebagai akibat dari konsep instruksional sebagai bagian pendidikan – bersifat
rumit dan terpadu, melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis dan mengolah masalah, kemudian menerapkan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah pada situasi dimana proses
belajar terarah dan terpantau”. Rumusan tersebut mengandalkan teknologi
pendidikan sebagai suatu proses – kegiatan berkesinambungan, dan merinci
kegiatan yang harus dilaksanakan oleh para praktisinya.
Kata “pembelajaran” adalah terjemahan dari “instruction”, yang banyak dipakai dalam
dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipe-ngaruhi oleh aliran
Psikologi Kognitif-wholistik, yang menempatkan peserta didik sebagai sumber dari
kegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh per-kembangan teknologi yang
diasumsikan dapat mempermudah peserta didik mempe-lajari segala sesuatu lewat
berbagai macam media seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio dan
lain sebagainya, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru
dalam mengelola proses belajar-mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi
guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar.
4. 1. Estimasi tidak tepat terhadap inovasi Disebabkan oleh tidak tepatnya perencanaan
atau estimasi dalam proses difusi inovasi, antara lain tidak tepat dalam
mempertimbangkan implementasi inovasi, kurang adanya kerja sama antar pelaksana
inovasi, tidak adanya persamaan pendapat tentang tujuan yang akan dicapai, tidak jelas
struktur pengambilan keputusan, komunikasi yang tidak lancar, adanya tekanan dari
pemerintah untuk mempercepat hasil inovasi dalam waktu yang sangat singkat.
2. Konflik dan motivasi Disebabkan oleh karena adanya masalah-masalah pribadi seperti
pertentangan antara anggota tim, rasa iri antara anggota, ada anggota tim yang tidak
semangat kerja, pimpinan terlalu kaku dan berpandangan sempit, kurang adanya
penguatan atau hadiah terhadap anggota yang melaksanakan tugas dengan baik.
5. Globalisasi membawa nilai-nilai dan manfaat akan kebaikan bagi kehidupan manusia
secara keseluruhan, namun disisi lain, timbul sebuah penilaian bahwa globalisasi
membawa ketidakpastian dan ketidakteraturan akan sistem-sistem lokal suatu negara,
yang menyebabkan negara tersebut kesulitan untuk membuat keteraturan bagi sistem
lokalnya sehingga negara tersebut cenderung menutup dirinya akan globalisasi. Dengan
seperti ini, cara pandang akan globalisasi menjadi penting untuk menentukan sebuah
sikap demi mendapat kebaikan-kebaikan yang di bawa oleh globalisasi sekaligus dapat
mempertahankan sistem lokalnya sendiri. Dunia saat berada pada posisi yang semakin
terintegrasi dan terkoneksi. Artinya adalah, bahwa setiap negara di dunia saat ini
membuka dirinya dengan keberadaan sistem global. Apa yang sistem lokal negara
lakukan akan berdampak bagi sistem lokal negara lainnya, begitu pula dengan apa yang
dilakukan oleh sistem lokal lainnya akan berdampak bagi sistem lokal internal suatu
negara lain.