Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : EVA PUTERI PRATIWI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 835361463

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4505 / Pembaharuan dalam


Pembelajaran di SD

Kode/Nama UPBJJ : 13 / UPBJJ UT BATAM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Istilah pembelajaran terpadu, banyak istilah yang digunakan untuk memadukan
materi yang spesifik misalnya keterampilan menulis atau berpikir di antra
kurikulum. Dengan pendektan terpadu, kurikulum dirancang dapat
mengakomodasi kebutuhan siswa, mengatasi masalah sosial di antara para
siswa di kelas, dan juga memantapkan penguasaan materi pelajaran. Uraikan
latar belakang atau alasan penggunaan pembelajaran terpadu!
2. Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan
memeroleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa. Uraikan hal yang terkait dengan kelebihan dan
kelemahan dari pembelajaran terpadu!
3. Pembelajaran kelas rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang
mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas di mana
dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya
difokuskan pada kemajuan individual para siswa. Pembelajaran kelas rangkap
memiliki korelasi dengan teori belajar yang dikemukakan oleh beberapa tokoh.
Uraikan korelasi atau keterkaitan teori belajar dan pembelajaran kelas rangkap
menurut beberapa tokoh!
4. Karakteristik anak-anak menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan yang bermuatan permainan, terutama untuk kelas rendah. Guru SD
diharap merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur
permainan di dalamnya. Sesuai dengan tumbuh kembang anak sekolah dasar,
maka guru harus memberikan pengalaman pada aktivitas fisiknya. Uraikan dan
jelaskan aktivitas bermain yang cocok buat anak sekolah dasar!
5. Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan
sembilan jenis kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup
kemampuan manusia yang luas tersebut menjadi sembilan kategori yang
komprehensif atau sembilan macam kecerdasan dasar pada anak-anak. Uraikan
sembilan macam kecerdasan dasar tersebut!
Jawaban
1. Hal 6.6
Alasan-alasan yang mendasari penggunaan pembelajaran terpadu karena
berdasarkan berbagai studi, menunjukan bahwa pembelajaran terpadu:
- Sesuai dengan cara pandang siswa dalam memperhatikan atau
mempelajari aspek kehidupan.
- Pembelajaran terpadu memungkinkan untuk melihat keterkaitan dan
hubungan dari setiap mata pelajaran yang bisa jadi memang berdekatan
- Dapat memfasilitasi irama proses belajar siswa sehingga gaya dan
tingkatan proses belajar siswa tidak selalu di hambat dengan adanya
mata pelajaran yang secara konstan selalu berganti.
- Siswa mendapat kesempatan untuk mengikuti lingkaran proses belajar
mereka sendiri.

2. Kelebihan
Kelebihan tersebut didasari oleh beberapa alasan.
- Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak
dengan mudah memahami sekaligus melakukannya.
- Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran
di mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
- Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan
kemampuan belajarnya dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain
aspek kognitif
- Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa.
- Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan mudah
menggunakan belajar siswa aktif sebagai metode pembelajaran.
Kekurangan
- Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi,
keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan
berani mengemas dan mengembangkan materi. Secara akademik, guru
dituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar
penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja.
Tanpa kondisi ini, maka pembelajaran terpadu akan sulit terwujud.
- Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar
peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik
maupun kreativitasnya. Hal ini terjadi karena model pembelajaran terpadu
menekankan pada kemampuan analitik (mengurai), kemampuan asosiatif
(menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif
(menemukan dan menggali). Bila kondisi ini tidak dimiliki, maka
penerapan model pembelajaran terpadu ini sangat sulit dilaksanakan.
- Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu
memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak
dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet. Semua ini akan menunjang,
memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. Bila sarana
ini tidak dipenuhi, maka penerapan pembelajaran terpadu juga akan
terhambat.
- Aspek kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target
penyampaian materi). Guru perlu diberi kewenangan dalam
mengembangkan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran
peserta didik.
- Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian
yang menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar
peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan. Dalam
kaitan ini, guru selain dituntut untuk menyediakan teknik dan prosedur
pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang komprehensif, juga dituntut
untuk berkoordinasi dengan guru lain, bila materi pelajaran berasal dari
guru yang berbeda.
- Suasana pembelajaran: Pembelajaran terpadu berkecenderungan
mengutamakan salah satu bidang kajian dan ‘tenggelam’nya bidang
kajian lain. Dengan kata lain, pada saat mengajarkan sebuah TEMA,
maka guru berkecenderungan menekankan atau mengutamakan
substansi gabungan tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan
latar belakang pendidikan guru itu sendiri.

3. Hal 6.32 – 6.33


Uraikan korelasi atau keterkaitan teori belajar dan pembelajaran kelas rangkap
menurut beberapa tokoh!
Teori tentang perkembangan kognitif oleh Dean Piaget memberikan sumbangan
dasar tentang latar belakang dari development appropriate practice.Teori ini
menunjukkan kebutuhan siswa untuk membangun pengetahuan melalui proses
belajar Dan juga menunjukkan kebutuhan siswa untuk meraih kesempatan
berinteraksi secara fisik dengan sesama teman. hal ini bisa didapat melalui
penggunaan pembelajaran kelas rangkap.
 Teori perkembangan sosial Lev Vygotsky, dimana ditekankan pada
perkembangan kemampuan berbahasa dan bersosialisasi untuk
Pertumbuhan kemampuan kognitif para siswa. Konsep teori ini
merupakan dasar pijakan utama dari pelaksanaan pembelajaran kelas.
 Teori atribut dari Bernard Weiner, di mana memberikan sumbangan
dasar pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap dengan pemberian
motivasi secara internal kepada siswa dan juga bagi guru yang membantu
siswanya belajar karena memang siswa tersebut mempunyai keinginan
untuk belajar.
 Teori belajar sosial kognitif dari Albert Bandura. Teori ini menunjukkan
bahwa proses belajar yang terjadi banyak dilalui dengan pendekatan
model observasi. model ini merupakan langkah utama dari pembelajaran
kelas rangkap.
4. Halaman 7.8 – 7.16
Uraikan dan jelaskan aktivitas bermain yang cocok buat anak sekolah dasar!
1. Aktivitas melatih otot- otot besar seperti otot kaki, lengan dan bahu.
Contohnya kejar-kejaran, menggantung dan memanjat, berguling di matras,
merayat melewati lorong
2. Permainan sederhana yang memerlukan penjelasan singkat dan
berlangsung dalam durasi yang pendek, tetapi diselingi dengan variasi dan
model permainan lainnya. Contohnya permainan cendong , ada penjaga da
nada yang bersembunyi.
3. Permainan yang dapat menunjang kebugaran system
kardiovaskuler . contohnya meningkatkan kualitas gerak anak karena selama
bermain anak harus bergerak berpindah dari satu tiang ke tiang yang lain.
4. Permainan melalui aktivitas di luar kelas . contohnya pembelajaran
lintas alam yang dapat meningkatkan kemampuan system energy aerobic
dengan melewati rute yang agak panjang, serta melalui rintangan berupa
terowongan yang harus dilewati dengan gerak tiarap, kembatan satu titik.
5. Permainan antar etnis. menggunakan kata kata tak bermakna
dalam teks permainannya yang mengurangi keharusan pemain untuk
mengetahui kata-katanya . oleh karna itu permainan ini dapat dilakukan oleh
berbagai macam etnis. Contohnya bermain “Sar Macka Dora “
5. 9 Kecerdasan Majemuk pada Anak yang Perlu Diketahui 5. Menurut penelitian
Howard Gardner,
Kecerdasan didefinisikan sebagai kemampuan belajar dari pengalaman
dan ilmu untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tolak
ukur kecerdasan tidak hanya dinilai dari kecakapan logikanya, tetapi juga bisa
dari delapan kemampuan lainnya.
Kesembilan kemampuan itu disebut sebagai kecerdasan majemuk.
- Kecerdasan Verbal-Linguistik
Kecerdasan majemuk verbal-linguistik melibatkan kemampuan berbahasa
melalui membaca, menulis, berbicara, memahami urutan dan makna dari
kata-kata, serta menggunakan bahasa dengan benar. Anak yang memiliki
kecerdasan ini kuat dalam bidang bahasa, mudah mengingat informasi
verbal dan tertulis, suka menulis dan membaca, jago debat dan pidato,
suka melontarkan humor, dan bisa menjelaskan sesuatu dengan baik.
Anda dapat merangsang kecerdasan majemuk ini pada anak dengan
membacakan dongeng, mengajarkan kata-kata baru, meminta Si Kecil
mengarang cerita, menulis dan membacakan puisi, menulis buku harian,
atau berbincang tentang apa yang ia lakukan di sekolah.
- Kecerdasan Logis-Matematis
Kecerdasan dalam mengolah angka, matematika, dan logika untuk
menemukan dan memahami berbagai pola, seperti pola pikir, pola visual,
pola jumlah, atau pola warna. Untuk memicu kecerdasan logis-matematis
pada buah hati, latih Si Kecil dengan permainan analisis, berhitung, pergi
ke museum ilmu pengetahuan dan sains, misalnya planetarium.
- Kecerdasan Spasial-Visual
Anak dengan tipe kecerdasan majemuk ini mengandalkan imajinasi dan
senang dengan bentuk, gambar, pola, desain, serta tekstur. Kemampuan
spasial-visual Si Kecil dapat diasah dengan menggambar, melukis,
membangun sesuatu, bermain warna, bermain puzzle, dan bermain lilin-
lilinan. Kemampuan spasial-visual dimiliki oleh arsitek, pelukis, seniman,
dan desainer. Penelitian menunjukkan bahwa, anak yang dilatih untuk
mengembangkan spasial-visual memiliki kemampuan mengingat (memori)
dan penalaran logika yang baik.
- Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan dalam koordinasi anggota tubuh
dan keseimbangan. Anak yang memiliki kecerdasan ini senang
melakukan berbagai aktivitas fisik, seperti naik sepeda, menari, atau
olahraga. Ia juga mungkin merasa sulit duduk diam dalam waktu lama dan
mudah bosan. Anda dapat membantu mengajari kecakapan ini dengan
memasukkannya ke dalam les tari, klub olahraga, bermain lempar dan
tangkap benda, menjaga keseimbangan saat berjalan, atau bermain
teater.
- Kecerdasan Musikal
Tidak hanya dapat memainkan alat musik atau mendengarkan lagu.
Mereka yang memiliki kecerdasan ini juga mampu memahami dan
membuat melodi, irama, nada, vibrasi, suara, dan ketukan menjadi
sebuah musik. Kecerdasan musikal dapat diasah dengan memberi anak
berbagai pilihan jenis musik, menganalisis perbedaan suara orang dalam
berbicara, mendengarkan suara alam, atau bermain menciptakan lagu.
- Kecerdasan Intrapersonal
Ini merupakan kecerdasan introspektif di mana Si Kecil mampu
memahami diri sendiri, mengetahui kekuatan, kelemahan, dan motivasi
diri. Jika kecerdasan ini menonjol pada diri anak, dia bijaksana dan bisa
mengendalikan keinginan serta perilakunya, juga mampu membuat
rencana dan keputusan. Kecerdasan ini dimiliki oleh penulis, ilmuwan, dan
filsuf.
- Kecerdasan Interpersonal
Selain intrapersonal, kecerdasan interpersonal atau keterampilan sosial
juga diperlukan. Kecakapan ini merupakan kemampuan untuk
bermasyarakat serta memahami dan berinteraksi dengan orang lain.
Mereka yang mempunyai kecerdasan ini mampu bekerja, berinteraksi,
dan berhubungan dengan orang lain, suka bekerja sebagai tim, memiliki
banyak teman, menunjukkan empati kepada orang lain, sensitif terhadap
perasaan dan ide-ide orang lain, memediasi konflik, dan mengemukakan
kompromi.
- Kecerdasan interpersonal pada anak dapat diasah dengan mengajak
anak bermain dengan teman sebaya, mengunjungi acara komunitas, dan
pertemuan sosial.
- Kecerdasan Naturalis
Ini adalah kemampuan untuk mengenali dan mengkategorikan tanaman,
hewan, dan benda-benda lain di alam, serta tertarik mempelajari spesies
makhluk hidup. Kecerdasan majemuk naturalis pada anak dapat dipupuk
dengan mengajarkannya nama-nama hewan, tanaman, alam semesta;
mengoleksi serangga, daun, batu, atau kerang; mengajak anak ke alam
terbuka; mengamati hewan-hewan; dan memelihara binatang peliharaan.
- Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan eksistensial yang merupakan salah satu dari majemuk ini
memampukan anak mampu mengajukan dan mencari jawaban
pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia, seperti ‘Apa arti
hidup?’, ‘Mengapa kita mati?”, atau ‘Apa peran kita di dunia?’. Kecerdasan
eksistensial lebih mengarah ke bidang filsafat. Beberapa pakar juga
mengaitkan antara kecerdasan eksistensial ini dengan tipe kecerdasan
spiritual.
Mengenali berbagai kecerdasan majemuk pada anak dapat membantu
orang tua untuk merangsang dan meningkatkan perkembangan diri anak.
Anda dapat lebih mengasah satu atau beberapa jenis kecerdasan
majemuk yang tampak lebih dominan pada Si Kecil, sehingga ia dapat
mencapai potensi maksimalnya.

Anda mungkin juga menyukai