Anda di halaman 1dari 2

PDGK4505/Pembaharuan dalam Pembel.

di SD

1. Sebuah cara yang di gunankan untuk memecahkan masalah pendidikan sebagai


bentuk pencapaian inovasi pendidikan

2. Yang saya alami pada dalam proses kegiatan belajar megajar selain daring dan
project based learning adalah :
Luring Method
Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di luar
jaringan. Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka
dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini
sangat pas buat pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau terutama
dengan protocol ketat new normal.
Dalam metode yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar
menghindari kerumunan. Dikutip dari Kumparan, model pembelajaran Luring ini
disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama
masa darurat pendemi ini.
Metode ini dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak
berbelit saat disampaikan kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang satu ini
juga dinilai cukup baik bagi mereka yang kurang memiliki sarana dan prasarana
mendukung untuk sistem daring.
Home Visit Method
Seperti halnya metode yang lain, home visit merupakan salah satu opsi pada
metode pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip seperti kegiatan belajar
mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi, pengajar
mengadakan home visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu.
Integrated Curriculum
Yang mana, setiap kelas akan diberikan projek yang relevan dengan mata
pelajaran terkait.
Blended Learning
Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan
sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap
muka melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan
pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain.

3. Faktor yang menjadi hambatan inovasi dalam dunia pendidikan

a. Estimasi tidak tepat terhadap inovasi


Disebabkan oleh tidak tepatnya perencanaan atau estimasi dalam proses
difusi inovasi, antara lain tidak tepat dalam mempertimbangkan implementasi
inovasi, kurang adanya kerja sama antar pelaksana inovasi, tidak adanya
persamaan pendapat tentang tujuan yang akan dicapai, tidak jelas struktur
pengambilan keputusan, komunikasi yang tidak lancar, adanya tekanan dari
pemerintah untuk mempercepat hasil inovasi dalam waktu yang sangat
singkat.

b. Konflik dan motivasi


Disebabkan oleh karena adanya masalah-masalah pribadi seperti
pertentangan antara anggota tim, rasa iri antara anggota, ada anggota tim yang
tidak semangat kerja, pimpinan terlalu kaku dan berpandangan sempit, kurang
adanya penguatan atau hadiah terhadap anggota yang melaksanakan tugas
dengan baik

c. Inovasi tidak berkembang


PDGK4505/Pembaharuan dalam Pembel. di SD

Tidak ada upaya untuk mengembangkan inovasi disebabkan oleh lambatnya


material yang diterima, alokasi dana yang tidak tepat, terjadi inflasi,
pergantian pengurus yang terlalu cepat.

d. Masalah keuangan
Tidak memadainya dana dari pemerintah, kondisi perekonomian secara
nasional mengakibatkan penundaan penyampaian dana.

e. Penolakan inovasi dari kelompok tertentu


Pro dan kontra dalam memandang inovasi selalu mewarnai kehadiran
sebuah inovasi bahkan dapat menggiring opini masyarakat sehingga curiga
dengan inovasi tersebut.

f. Kurang adanya hubungan sosial


Hubungan dimaksudkan disini adalah hubungan antara anggota kelompok
pelaksana dan hubungan dengan masyarakat.

4. Dalam konsep globalisasi, desentralisasi merupakan suatu konsekuensi.


Gobalisasi mengakibatkan peran pemerintahan sentral beralih, bahkan cenderung
berkurang. Sebaliknya peran individu untuk bersaing dan bekerja sama menjadi
sangat tinggi baik dalam pandangan pergaulan bilateral, regional, dan
internasional. Daya tahan suatu bangsa secara politis, ekonomi, keuangan,
pendidikan dan kebudayaan tidak dapat lagi sepenuhnya mengandalkan
pemerintah, justru Pemerintah pusat bukan lagi satu-satunya aktor yang mampu
mengurus seluruh kehidupan rakyat

5. Pembaruan pendidikan tidak berlangsung tiba-tiba dan bahkan memerlukan masa


ratusan bahkan ribuan tahun untuk sampai pada pembaruan pendidikan yang kita
saksikan saat ini.
Bermula dari hanya untuk melayani tuntutan segelintir orang dari lapisan
masyarakat yang tertentu pula (individual), sampai melayani segenap warga
penghuni planet bumi (global).
Pendidikan dengan tujuan yang berfokus pada kepentingan nasiaonal pun, dalam
millennium ini, juga dinilai tidak memadai. Pendidikan dalam era global harus
berisikan isu yang merupakan agenda global pendidikan. Isu itu yang terutama
menyangkut hak asasi manusia, lingkungan, hak dan perlindungan anak, hak
kaum wanita, kesehatan, kemakmuran, perdamaian, toleransi, harmoni,
keberagaman.

Anda mungkin juga menyukai