Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Maria Nona Rince

Nomor Induk Mahasiswa : 858272528

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4405/MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD

Kode/Nama UPBJJ : 49/BANJARMASIN

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. 5 hal penting tonggak sejarah perkembangan social studies sebagai suatu mata pelajaran di
Amerika Serikat :
• Evolusi Amerika; lembaga, dan praktek-praktek dari zaman kolonial hingga saat ini;
Revolusi, Konstitusi, perbudakan, Perang Saudara, emansipasi, dan hak-hak sipil.
• Perkembangan ekonomi Amerika; kekuatan geografis; peran perbatasan dan pertanian;
dampak perubahan teknologi dan urbanisasi dan sumber daya, pada masyarakat, politik, dan
budaya. Peran dan emansipasi buruh Amerika.
• Pertemuan orang dan budaya dari berbagai negara, dan beberapa tradisi keagamaan, yang
telah memberi kontribusi pada warisan Amerika dan masyarakat Amerika kontemporer.
Perubahan peran Amerika Serikat di dunia luar; hubungan antara urusan domestik dan
kebijakan luar negeri;
• Keluarga dan sejarah lokal, dan hubungannya dengan pengaturan yang lebih besar dari
pengembangan Amerika.
• Keberhasilan utama dan kegagalan dari Amerika Serikat, dalam krisis di dalam negeri dan di
luar negeri

2. Pandangan dalam menghadapi berbagai krisis yang melanda Indonesia dan juga seluruh dunia
tersebut :
• Kerangka Regulasi
Walaupun sudah cukup lengkap, komprehensif dan terstrukturnya kerangka
regulasi yang diterbitkan oleh pemerintah dalam merespon kejadian bencana wabah
pandemik Covid-19 baik di tingkat nasional maupun yang dilakukan oleh
pemerintah daerah, mulai dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, dan
Peraturan dan Keputusan Menteri di tingkat Pusat, hingga Peraturan
Gubernur/Bupati/Walikota di tingkat daerah, hingga peraturan kepala desa dalam
pemanfaatan dana desa untuk mendukung pencegahan pandemik Covid-19.Untuk dapat
lebih efektifnya penerapan kerangka regulasi dalam berbagai tingkatan administrasi
pemerintahan, diperlukan adanya pemetaan secara menyeluruh, terutama yang
terkait dengan pemberlakuan PSBB dan larangan mudik/pulang kampung yang cukup
ekstensif diberlakukan di beberapa wilayah dan daerah yang sudah dikategorikan zona
merah atau wilayah/daerah yang berpotensi terdampak dan atau rawan zonasinya
untuk menjadi merah.Pemetaan kerangka regulasi berupa peraturan pelaksanaan dari
penanganan pandemik Covid-19 tersebut diperlukan tidak hanya untuk mencegah
penyebaran dan perluasan rantai penularan pandemik Covid-19 di tingkat nasional
atau daerah, namun terutama dalam memberikan penegasan bagi segenap
masyarakat dalam lingkup lokal untuk dapat berpartisipasi secara aktif di dalam
mengupayakan cegah dan tangkal, serta search-find-treatuntuk lingkup lokal, dengan
mengoptimalkan peran serta masyarakat secara swadaya dan mandiri.
• Kerangka Kelembagaan
Pembentukan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mulai dari tingkat nasional melalui
Keputusan Presiden 09/2020 hingga gugus tugas yang dibentuk di tingkat RT/RW,
menunjukkan bahwa penanganan pandemik Covid-19 tidak bisa dikerjakan secara
sektoral, namun harus dikoordinasikan secara lintas kelembagaan dan lintas
pelaku.Oleh karenanya, di dalam kaitannya dengan penanganan pandemik Covid-
19 yang partisipatif, dengan pelibatan peran serta masyarakat lokal menjadi sangat
diperlukan penguatannya, terutama dengan mendorong pola kemitraan
pentahelixdiantara pelaku kepentingan yang terlibat, mulai dari pemerintah (pusat
dan daerah), unsur swasta dan dunia usaha, unsur akademik, dan unsur masyarakat
lokal.Untuk itu, berbagai instrumen kelembagaan dalam rangka perlindungan yang
dilakukan Pemerintah kepada kelompok individu atau masyarakat yang sudah dan/atau
potensial terdampak Covid-19 menjadi perlu untuk dipetakan dan dievaluasi
efektivitasnya.Seperti keberadaan Satuan Perlindungan Masyarakat (satlinmas),
pertahanan sipil (Hansip), taruna siaga bencana (Tagana), serta kader desa
tanggung bencana (kader Destana), termasuk pendamping lokal desa dan karang
taruna serta PKK, perlu dievaluasi peran dan kontribusinya dalam meningkatkan
ketangguhan dan kesiapsiagaan masyarakat di tingkat lokal dan desa/kelurahan dalam
menghadapi pandemik Covid-19.
• Kerangka Pembiayaan.Dengan memperhatikan bahwa kejadian bencana pandemik Covid-19
ini merupakan bencana nasional bidangkesehatan, maka pemerintah pusat dandaerah
menjalankan fungsi komando untuk penanganannya yang diupayakan secara masif
dengan melibatkan segenap sumber daya yang dimiliki Pemerintah, termasuk sumber
pembiayaan dari APBN dan APBD provinsi dan kabupaten/kota, termasuk APBDesa.Namun
demikian keterbatasan ketersediaan pembiayaan melalui anggaran pemerintah yang
dihadapkan pada krisis ekonomi dan keuangan negara yang diakibatkan bencana
pandemik Covid-19 ini, menyebabkan diperlukannya dukungan dari pelaku/aktor non-
pemerintah untuk ikut berkontribusi dalam pembiayaan penanganan pandemik Covid-19
baik di tingkat nasional dan terutama di tingkat lokal dan komunitas.Disinilah pentingnya
peran serta masyarakat dalam penanganan pandemik Covid-19 dapat diandalkan,
terutama dalam mengupayakan konsolidasi bantuan sosial yang bersumber dari peran serta
masyarakat, yang dengan kejadian pandemik Covid-19 berbarengan dengan bulan suci
Ramadhan dapat dimaksimalkan untuk dapat meningkatkan solidaritas dalam membantu
sesama, dan dimulai dari unsur masyarakat yang paling kecil di tingkat rumah tangga, RT,
RW, dan desa/kelurahan.

3. Dampak negatif pestisida bisa mempengaruhi kesehatan orang awam yang bukan petani, atau
orang yang sama sekali tidak berhubungan dengan pestisida. Kemungkinan ini bisa terjadi
akibat sisa racun (residu) pestisida yang ada didalam tanaman atau bagian tanaman yang
dikonsumsi manusia sebagai bahan makanan.
Secara tidak sengaja, pestisida dapat meracuni manusia atau hewan ternak melalui mulut,
kulit, dan pernafasan. Sering tanpa disadari bahan kimia beracun tersebut masuk ke dalam
tubuh seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit yang mendadak dan mengakibatkan keracunan
kronis.
Penggunaan pestisida juga dapat mematikan fauna tanah sehingga menurunkan
kesuburan tanah.
Penggunaan pupuk pestisida terus-menerus dapat menyebabkan tanah menjadi lebih asam
Dilansir dari laman Dirjen tanaman pangan Kementerian pertanian (Kementan) yang
ditimbulkan pestisida kimia pada lingkungan, Bahan kimia hampir tidak akan terurai dalam
tanah ataupun air. Bahan kimia yang terserap tanaman dan sisa tanaman yang diuraikan oleh
mikroba tanah pun masih akan meninggalkan sisa zat kimia dalam tanah. Lambat laun zat
kimia tersebut akan mengurangi kesuburan tanah karena membunuh mikroorganisme
bermanfaat serta menghalangi penguraian unsur hara dalam tanah.
4. Letak geografis Indonesia memengaruhi keragaman budaya yang dimiliki Indonesia karena
letak Indonesia yang strategis di jalur perdagangan dunia menyebabkan banyak budaya asing
yang masuk seiring perdagangan dan mempengaruhi budaya di Indonesia. Indonesia adalah
negara yang majemuk atau beraneka ragam budayanya. Keberagaman budaya ini disebabkan
berbagai faktor, salah satunya faktor geografis.
Indonesia memiliki lokasi strategis, yaitu terletak diantara dua benua, benua Asia dan
Australia, dan dua samudera, samudera Pasifik dan Hindia. Lokasi Indonesia ini berada di
jalur perdagangan yang menghubungkan antara Eropa, Timur Tengah dan Asia Selatan
(India) dengan Asia Timur (Jepang dan China) melalui perairan Indonesia.
Dengan lokasi strategis, banyak pedagang yang lewat di perairan Indonesia, terutama
di Selat Malaka. Dengan demikian, di Indonesia mudah masuk budaya asing yang dibawa
melalui jalur perdagangan ini. Budaya dari luar ini kemudian menyatu melalui akulturasi
dengan budaya asli Indonesia. Pengaruh yang masuk terhadap keberagaman budaya misalnya
pengaruh budaya India seiring menyebarnya agama Hindu dan Buddha dari India serta agama
Islam, serta kesenian seperti berbagai tarian tradisional di pulau Jawa dan Bali. Kemudian,
jalur perdagangan ini juga membawa pengaruh agama Islam serta budaya China dan Eropa.
Pengaruh ini dapat terlihat dari kata-kata serapan dalam bahasa, makanan yang diadaptasi dari
luar, kesenian, arsitektur, dan bentuk budaya lain.
• Karl Ritther Karl Ritther
memberikan definisi geografi ada suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat hidup manusia.
Studi geogragrafi mencakup berbagai macam fenomena di permukaan bumi.
• Lobeck Menurut Lobeck
Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan yang terbentuk antara kehidupan
dengan lingkungan.
• Alexander von Humboldt
Menurut Alaxander, geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas
manusia.

5. Kelompok primer, kelompok primer memainkan peranan paling penting dalam hidup
banyak orang. Kelompok primer biasanya cukup kecil dan terdiri dari individu-individu yang
umumnya terlibat pertemuan tatap muka secara emosional dalam jangka waktu panjang
Kelompok sekunder juga bisa hanya terbentuk karena tugas tertentu dalam waktu terbatas.
Oleh karena itu, Cooley menilai kelompok sekunder punya fungsi instrumental daripada
ekspresif, yang berarti bahwa perannya lebih berorientasi pada tujuan tertentu ketimbang
emosional.
Paguyuban disebut pula dengan gemeinschaft. Paguyuban merupakan kelompok sosial
yang para anggotanya memiliki ikatan batin murni, alamiah, sangat kuat, dan bisa bertahan
lama.
6. 1. Menurut ahli sosiologi Indonesia, Selo Sumarjan, definisi masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut ahli antropologi Indonesia, Koentjaraningrat, pengertian masyarakat adalah
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
3. Menurut ahli antropologi AS Ralph Linton, pengertian masyarakat ialah setiap kelompok
manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat
keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap kelompoknya sebagai satu
kesatuan sosial.

Anda mungkin juga menyukai