Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL III

Program Studi : S1 PGSD

Kode Mata Kuliah : PDGK4502

Nama Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Nama : Wiwin Daryanti

NIM / Kelas : 857813968 / UT Pergunu Wonogiri

1. Jelaskan istilah yang digunakan pada anak tunarungu dan anak tunagrahita!

Jawab :

a. Tunarungu

Istilah tunarungu dikenakan bagi mereka yang mengalami gangguan

pendengaran, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Gangguan

ini dapat terjadi sejak lahir (merupakan bawaan), dapat juga terjadi

setelah kelahiran. Istilah lain yang sering digunakan untuk

menggambarkan anak yang mengalami gangguan pendengaran adalah anak tuli.

Namun, sebenarnya istilah anak tuli ini hanya merupakan salah satu

klasifikasi dari gangguan pendengaran. Dalam bahasa Inggris sering disebut

sebagai hearing impaired atau hearing disorder. Oleh karena kondisi

khusus ini, anak tunarungu memerlukan bantuan khusus, baik dalam

kehidupan sehari-hari maupun dalam pendidikan. Dalam derajat tertentu,

tidak mustahil anak-anak ini berada di kelas Anda. Oleh karena itu,

Anda diharapkan mampu mengidentifikasi keberadaan anak-anak ini sehingga

bantuan /layanan khusus bagi mereka dapat dirancang.

b. Tunagrahita

Tunagrahita atau sering dikenal dengan cacat mental adalah kemampuan

mental yang berada di bawah normal. Tolok ukur yang sering dikenakan
untuk ini adalah tingkat kecerdasan atau IQ. Anak yang secara

signifikan mempunyai IQ di bawah normal dikelompokkan sebagai anak

tunagrahita.

Sebagaimana halnya anak tunarungu, tunagrahita juga dapat dikelompokkan

menjadi tunagrahita ringan, sedang, dan berat. Meskipun yang menonjol

dalam hal ini adalah kemampuan mental yang di bawah normal, namun

kondisi ini berpengaruh pada kemampuan lainnya, seperti kemampuan untuk

bersosialisasi dan menolong diri sendiri. Anak tunagrahita mungkin banyak

ditemukan di SD biasa, bahkan mungkin dalam kelas Anda sendiri. Cobalah

perhatikan prestasi anak-anak yang berada di kelas Anda. Apakah ada

di antara anak tersebut yang berkali-kali tidak naik kelas? Atau anak

yang kemampuan akademiknya jauh di bawah rata-rata kelas? Secara

sepintas (meskipun belum pasti), anak yang demikian ini dapat diidentifikasi

sebagai anak tunagrahita. Namun, pertanyaan berikut yang perlu Anda jawab

adalah mengapa di Indonesia, yang mempunyai sekolah khusus bagi anak

tunagrahita, anak yang berkemampuan seperti itu ada di SD biasa?

Anda tentu dapat menjawab pertanyaan ini. Budaya masyarakat masih

belum membuat orang tua mau secara sukarela dan penuh kesadaran

untuk mengakui keluarbiasaan yang dimiliki oleh anaknya sehingga anak ini

harus mendapat layanan khusus. Orang tua masih memilih memasukkan

anaknya ke sekolah biasa daripada ke sekolah luar biasa. Oleh karena

alasan ini pulalah, sebagai guru di sekolah biasa, Anda diharapkan mampu

melayani anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus.

2. Jelaskan klasifikasi yang digunakan oleh american asociation on mental

degiciency untuk anak tunagrahita!

Jawab :
American Asociation on Mental Deficiency (Hallahan, 1982: 43), sebagai

Klasifikasi yang digunakan sekarang adalah yang dikemukakan oleh berikut.

1) Retardasi mental ringan (tunagrahita IQ-nya 70-55 ringan)

2) Retardasi mental sedang (tunagrahita IQ-nya 55-40 sedang) Retardasi

mental parah (tunagrahita IQ-nya 40-25 berat)

3) Retardasi mental yang sangat berat (sangat berat ) IQ-nya 25 ke bawah

3. Jelaskan kebutuhan khusus anak tunarungu dan anak tunagrahita!

Jawab :

a. kebutuhan khusus anak tunarungu

Kehilangan pendengaran yang ringan anak tunarungu menimbulkan berbagai

hambatan dalam kehidupannya, termasuk dalam kegiatan belajarnya. Akibat

dari hilangnya pendengaran tersebut, anak tunarungu sulit atau tidak dapat

mengikuti pembelajaran dengan pendekatan atau metode yang biasa

digunakan dalam pembelajaran untuk anak yang mendengar atau anak pada

umumnya. Sebagai contoh, karena terhambatnya perkembangan bahasanya,

anak tunarungu sulit pelajaran dari guru yang banyak menggunakan metode

ceramah tanpa penggunaan alat peraga yang bersifat visual. Di samping itu,

anak tunarungu sulit menangkap apa yang diucapkan guru, ketika guru

berbicara sambil menghadap papan tulis. Oleh karena adanya berbagai

hambatan tersebut, anak tunarungu Memiliki berbagai kebutuhan khusus yang

perlu terakomodasi dalam layanan pendidikanya.

b. kebutuhan khusus anak tunagrahita

Anak tunagrahita memiliki kebutuhan khusus seperti kebutuhan pendidikan,

kebutuhan sosial emosional, dan kebutuhan fisik dan kesehatan. Kebutuhan

itu erat kemungkinan tidak dibutuhkan oleh anak tunagrahita ringan tetapi

sebaliknya hal itu dibutuhkan bagi anak tunagrahita sedang dan berat.
Seperti kebutuhan fisik dan kesehatan kemungkinan tidak dibutuhkan oleh

anak tunagrahita ringan tetapi sebaliknya hal itu dibutuhkan bagi anak

tunagrahita sedang dan berat

Jelaskan definisi anak kesulitan belajar menurut Canadian Association For

Children And Adults With Learning Disabilities !

Jawab :

Pengertian tentang anak berkesulitan belajar khusus, benar-benar memahami

oleh Canadian Association for Children and Adults with Learning Disabilities

(1981) adalah mereka yang tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah

meskipun tingkat kecerdasannya termasuk rata-rata, sedikit di atas rata-

rata, atau sedikit di bawah rata-rata, dan kecerdasannya lebih rendah dari

kondisi tersebut bukan lagi termasuk ketidakmampuan belajar. Keadaan ini

terjadi sebagai akibat disfungsi otak minimal (DMO), yaitu karena adanya

penyimpangan dalam perkembangan otak yang minimal, dapat berwujud dalam

berbagai gangguan gangguan persepsi, pesan konsep, bahasa, ingatan,

gangguan perhatian atau gangguan motorik. Kondisi ini tidak disebabkan oleh

gangguan primer pada penglihatan, gangguan motorik gangguan mental,

gangguan mental, atau akibat lingkungan.

4. Jelaskan faktor kesulitan belajar menurut Roos (1976) dkk!

Jawab :

Roos (1976), Siegel, dan Gold (1982), serta Painting (1983), bahwa kesulitan

belajar khusus disebabkan oleh disfungsi system saraf yang disebabkan oleh:

(1)   Cedera otak pada masa perkembangan otak,

(2)   Ketidakseimbangan zat-zat kimiawi di dalam otak,

(3)   Gangguan perkembangan saraf, dan

(4)   Kelambatan proses perkembangan individu.


Hallahan dan Kauffman (1991: 127-128) mengemukakan 3 faktor penyebab

kesulitan belajar, yaitu:

(1)   Organis/biologis,

(2)   Geneti/keturunan, dan

(3)   Lingkungan

Dari hasil penelitian ahli diagnostic lain, ditemukan 4 faktor yang dapat

memperberat gangguan dalam belajar yaitu:

1.      Kondisi fisik

Meliputi gangguan visual, gangguan pendengaran, gangguan keseimbangan dan

orientasi ruang, body image yang rendah, hiperaktif, serta kurang gizi.

2.      Factor lingkungan

Lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah yang kurang menguntungkan

bagianak, akan menghambat perkembangan sosial, psikologis dan pencapaian

prestasi akademis.

3.      Factor motivasi dan afeksi

Kedua factor ini dapat memperbesar anak yang engalami berkesuitan belajar.

Anak yang selalu gagal pada satu mata pelajaran/beberapa mata pelajaran

cenderung menjadi tidak percaya diri, mengabaikan tugas, dan rendah diri.

4.      Kondisi pikologis

Meliputi gangguan perhatian, perspsi visual, persepsi pendengaran, persepsi

motoric, ketidak mampuan berpikir, dan lambat dalam kemampuan berbahasa.

5. Jelaskan bagaimana strategi yang akan saudara lakukan apabila di kelas anda

terdapat anak tunagrahita dan pelayanan apa yang akan dilakukan kepada

mereka!

Jawab :

Strategi pembelajaran bagi anak tunagrahita


Strategi pembelajaran anak tunagrahita ringan yang belajar di sekolah umum

akan berbeda denganstrategi anak tunagrahita yang belajar di sekolah luar

biasa. Strategi yang dapat digunakan dalam mengajar anak tunagrahita antara

lain: Strategi pembelajaran yang diindividualisasikan, Strategi kooperatif,

Strategi modifikasi tingkah laku.

Anda mungkin juga menyukai