Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

BUTET NURHAIDA SITOMPUL


857318644

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Butet Nurhaida Sitompul


NIM/ID Lainnya : 857318644
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : ______________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : TOMMY EKAMIHARJA S.Si M.Pd


Nip/Id Lainnya :
Instansi Asal :
Nomor Hp : 08111177422
Alamat Email : ______________________________________
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Butet Nurhaida Sitompul


Mahasiswa/Tutor/Instruktur* : Mahasiswa
Program Studi/Bidang Ilmu : PGSD
Nama Sekolah/Instansi :
Judul-judul praktikum :……………………………………….
……………………………………….……………………………………….
*pilih salah satu

dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari pihak
mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak akan
menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan pelaksanaan
kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.

Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan,


PJB BLBA UPBJJ-UT Bogor

____________________________ _______________________
NIP. _________________________ NIM___________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Butet Nurhaida Sitompul


NIM : 857318644
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Depok, 21 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

Butet Nurhaida Sitompul


PRAKTIKUM BIMBINGAN I
PERCOBAAN 1
KEGIATAN 1 GERAK PADA TUMBUHAN

A. Tujuan Percobaan
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak Niktinasti

B. Alat dan bahan


Seismonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 2 buah
b. Kotak dari kardus yang dilapisi plastik hitam
c. Stop watch 1 buah
d. Alat tulis dan penggaris
Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya

C. Landasan teori
1. Ciri Makhluk Hidup
Hewan, manusia, dan tumbuhan merupakan makhluk hidup penghuni bumi. Makhluk
hidup dapat dibedakan dari benda tak hidup karena makhluk hidup mempunyai ciri-
ciri yang tidak dimiliki benda, yaitu:
a. Bergerak
Semua makhluk hidup dapat bergerak. Gerak pada hewan terlihat jelas dan
hewan dapat berpindah tempat (gerak aktif). Gerak pada tumbuhan sangat lambat
dan tidak tampak adanya perpindahan tempat (gerak pasif).

b. Membutuhkan makanan
Dalam bertahan hidup, semua makhluk hidup memerlukan asupan energi dan
nutrisi dalam tubuhnya. Asupan energi dan nutrisi terkumpul dalam makanan.
Cara hewan (termasuk manusia) memperoleh makanan berbeda dengan
tumbuhan. Untuk memperoleh makanannya, hewan sangat tergantung pada
makhluk lain, sedangkan tumbuhan hijau dapat membuat sendiri makanannya.

c. Bernapas
Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan oksigen untuk bernapas. Semua
makhluk hidup setiap saat menghirup oksigen dan mengembuskan karbon
dioksida serta uap air.
Oksigen yang dihirup digunakan untuk proses pembakaran makanan. Proses
pembakaran disebut oksidasi. Proses oksidasi menghasilkan energi yang
digunakan untuk melakukan kegiatan.

d. Peka terhadap rangsangan (iritabilitas)


Semua makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi di sekelilingnya.
Hewan dan manusia memiliki indera yang peka terhadap suatu rangsangan
sehingga manusia dan hewan dapat melihat, mendengar, mencium, mengecap
rasa, dan meraba.
Tumbuhan tidak dilengkapi dengan indera untuk menerima rangsangan, akan
tetapi tumbuhan peka terhadap rangsangan yang berupa cahaya, air, gaya tarik
bumi, dan sentuhan.

e. Tumbuh dan berkembang


Semua makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan
menjadi dewasa.
Tumbuh merupakan suatu proses pertambahan berat (biomassa) tubuh yang
bersifat tidak dapat balik (irreversible). Proses pertumbuhan dapat diukur dari
pertambahan panjang, tinggi, atau berat tubuh. Karena dapat diukur, proses
pertumbuhan bersifat kuantitatif.
Selain tumbuh, tubuh organisme juga berkembang. Kedua proses tersebut
berjalan seiring. Adanya perkembangan dapat dilihat dari perubahan menuju
dewasa atau adanya perubahan kemampuan aktivitas tubuh. Perkembangan tidak
dapat diukur sehingga bersifat kualitatif.

f. Mengeluarkan zat sisa


Selain menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh, organisme juga
menghasilkan zat sisa. Zat sisa harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun bagi
tubuh.
Alat-alat pengeluaran pada manusia dan hewan, antara lain ginjal, hati, paru-
paru, kulit, dan insang. Alat-alat pengeluaran pada tumbuhan adalah stomata di
daun dan lentisel di batang.

g. Berkembang biak
Selain ciri-ciri di atas, organisme juga berkembang biak. Tujuan makhluk hidup
berkembang biak adalah mempertahankan kelangsungan hidup atau melestarikan
jenisnya.
Makhluk hidup dapat berkembang biak secara kawin (seksual = generatif) dan
tak kawin (aseksual = vegetatif), tetapi ada pula yang melakukan keduanya.

2. Gerak pada tumbuhan


Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Tumbuhan tidak memiliki alat gerak
seperti hewan, tetapi tumbuhan tetap melakukan gerak. Gerak pada tumbuhan sangat
terbatas atau tidak berpindah tempat. Tumbuhan melakukan gerak hanya sebatas
menanggapi rangsang dari luar.
Gerak pada tumbuhan hanya dilakukan oleh bagian tertentu seperti bagian ujung
tunas, ujung akar, atau pada lembar daun tertentu. Gerak pada tumbuhan dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tropisme, nasti, dan taksis.
a. Tropisme
Tropisme adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang.
Berdasarkan jenis rangsangnya, gerak tropisme, dibedakan menjadi empat, yaitu
sebagai berikut.
1. Geotropisme
gerak karena rangsangan yang berupa gaya tarik bumi (gravitasi). Contoh
geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju ke dalam
tanah dan geotropism negative adalah batang tumbuh menjauhi pusat bumi.
2. Fototropisme
gerak karena rangsangan cahaya. Fototropisme positif berarti tumbuhan
bergerak menuju cahaya, negative berarti menjauh dari cahaya.

3. Tigmotropisme
gerak dengan rangsangan berupa persinggungan. Contohnya, sulur markisa
yang membelit dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.

4. Hidrotropisme
gerak rangsangan dari sumber air. Contohnya, pertumbuhan akar tanah yang
selalu menuju ke sumber air.

b. Nasti
Nasti adalah gerak tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan. Gerak nasti dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Seismonasti
gerak daun tumbuhan majemuk dengan rangsangan berupa sentuhan.
Contohnya, gerak menutup daun putri malu (Mimosa pudica).

2. Niktinasti
gerak menutup daun pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa gelap.
Contohnya, menutupnya daun petai cina pada malam hari.

3. Fotonasti
gerak sebagai reaksi terhadap rangsangan berupa cahaya. Contohnya, bunga
pukul empat (Mirabilis Jalapa) mekar setiap sore, bunga kembang sepatu
yang mekar pada siang hari.

c. Taksis
Taksis adalah gerak tumbuhan berpindah tempat menuju atau menjauhi arah
datangnya rangsang. Gerak taksis lebih bebas dibandingkan gerak tropisme dan
nasti. Berdasarkan jenis rangsangnya, gerak taksis dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1. Fototaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa
cahaya. Contohnya, gerak Euglena sp yang selalu mendekati cahaya.
2. Kemotaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa
zat kimia. Contohnya, gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan
lumut.

D. Prosedur percobaan
1) Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
(2) Pot putri malu, sebaiknya siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga ketika
dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah
tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya ambil tanaman tersebut
dengan menyodoknya dengan sekop atau alat lainnya sehingga tanaman
tersebut dapat dipindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
(3) Letakkan pot putri malu yang telah disiapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-
daun putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
(4) Catat hasil pengamatan pada lembar kerja di bagian akhir modul.

b. Niktinasti
(1) Sediakan dua buah pot putri malu.
(2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
(3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
(4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
(5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
(6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
(7) Amati apa yang terjadi dengan putri malu tersebut dan bandingkan dengan
putri malu pada pot A.
(8) Catatlah hasil pengamatan dan tuangkan hasilnya pada lembar kerja di bagian
akhir modul.

E. Hasil pengamatan

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti

No. Jenis Sentuhan pada Reaksi Daun Putri Malu Keterangan


Daun Putri Malu
1. Halus Reaksi daun menutup Hanya pada bagian
sedikit sekali. daun yang tersentuh
dan lambat.
2. Sedang Reaksi daun yang Saat menutup
menutup adalah yang lambat.
tersentuh dan sedikit di
sekitarnya.
3. Kasar Reaksi daun yang Saat menutup lebih
menutup hampir di cepat.
seluruh daun yang
terdapat pada pohon.

Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti

Reaksi Daun Putri Malu


No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan di tempat terang Daun mekar Daun mekar
2. Ditutup dengan penutup Daun mekar Daun mengatup
kedap cahaya
F. Pertanyaan-pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!Jelaskan alasan
Anda memilihnya!
Jawab: Tanaman Lamtoro (petai cina) dan kacang polong karena daun dari kedua
tanaman tersebut bergerak menutup pada sore atau malam hari

2) Apa perbedaan antara niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan? Jelaskan!
Jawab: Seismonasti gerak menutup daun karena sentuhan, sedangkan niktinasti
karena rangsangan cahaya.

G. Pembahasan
Pada percobaan pertama didapatkan data bahwa saat putri malu disentuh dengan jenis
sentuhan berbeda maka reaksi daun putri malu adalah mengatup. Hal ini menunjukkan
bahwa gerakan daun putri malu menutup tersebut adalah karena sentuhan yang disebut
seismonasti.

Menutupnya daun putri malu disebabkan Daun-daun putri malu menutup terjadi karena
ada bagian tertentu dari selnya yang kehilangan tekanan tugor. Tekanan tugor adalah
tekanan pada dinding sel oleh air, yang terdapat dalam lubang sel dan isi sel
lainnya.Pada saat tanaman diberi rangsangan, bagian tertentu pada batangnya akan
bereaksi melepaskan zat-zat kimia. Termasuk zat postasium, yang memaksa air keluar
dari lubang sel, hingga menyebabkan tekanan dalam sel. Sel pun akhirnya menjadi
kempis.

Dengan adanya perbedaan tekanan yang terjadi di antara bagian-bagian sel tertentu,
membuat lembaran daun menutup. Rangsangan ini juga biasanya diteruskan ke daun-
daun lainnya yang berdekatan. Itulah sebabnya saat daun putri malu di sentuh dengan
sedang dan kasar maka banyak bagian daun disekitarnya akan ikut menutup.

Pada percobaan kedua, daun putri malu akan mengatup ketika pot putri malu tersebut
ditutup dengan kardus penutup yang kedap cahaya. Percobaan tersebut menunjukkan
bahwa daun putri malu akan menutup karena ada rangsangan gelap yang disebut
niktinasti, gerakan ini juga dinamakan gerak tidur. Saat penutup putri malu tersebut
diangkat kardus tersebut terkena daun putri malu, sehingga tertutupnya daun putri malu
juga akibat terkena sentuhan kardus. Setelah melihat daun putri malu tersebut mengatup
maka tanaman putri malu tersebut dibiarkan terkena cahaya matahari. Dalam
pengamatan, waktu yang diperlukan untuk daun putri malu kembali mekar adalah 10
menit. Lamanya waktu daun putri malu mulai mekar sangat dipengaruhi oleh intensitas
cahaya yang diterima oleh daun putri malu tersebut.

H. Kesimpulan
Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup.
Daun putri malu dapat bergerak dan bereaksi terhadap rangsang dengan dipengaruhi
sentuhan yang disebut seismonasti dan kepekaan terhadap rangsangan gelap yang
disebut niktinasti.
I. Daftar pustaka
 Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
 Sally, V.K. 2013. IPA Terpadu 2A. Jakarta Timur: Yudhistira
 Sumarwan, Drs. 2004.Sains Biologi SMP. Jakarta Timur: Erlangga
 https://bobo.grid.id/read/08682220/kenapa-daun-putri-malu-menutup-saat-
disentuh?page=all#:~:text=Kenapa%20Daunnya%20Menutup%20Jika%20Disentuh,
selnya%20yang%20kehilangan%20tekanan%20tugor.&text=Termasuk%20zat%20p
ostasium%2C%20yang%20memaksa,hingga%20menyebabkan%20tekanan%20dala
m%20sel.

J. Kesulitan yang dialami: Saran dan masukan


Kesulitan yang dialami adalah saat memindahkan pohon putri malu ke dalam pot dan
menunggu daun putri malu kembali mekar setelah percobaan pertama.
Saran: Kegiatan praktikum dengan menggunakan tanaman putri malu sebaiknya
dilakukan langsung dihabitatnya.

K. Foto/video praktikum

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Pada kegiatan awal, kami menyiapkan


perlengkapan yang diperlukan
kemudian membaca kembali modul
untuk melakukan percobaan.

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

Kami mulai melakukan tahapan sesuai


https://drive.google.com/file/d/1grs_dvoZ-
dengan langka kerja yang terdapat pada
MZi39aLj5Jzoaw106E8LcUM/view?usp=s
modul.
haring

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video


https://drive.google.com/file/d/1heLCiU5H Pada tahap akhir kami memperhatikan
T4ovGMRxsQz8vB4W2Gae3GD4/view?u hasil setelah perlakuan percobaan
sp=sharing tersebut dan mencatatnya.

Tahap Akhir Deskripsi foto/video


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, dan PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP

BUTET NURHAIDA SITOMPUL


857318644

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Butet Nurhaida Sitompul


NIM/ID Lainnya : 857318644
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : ______________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : TOMMY EKAMIHARJA S.Si M.Pd


Nip/Id Lainnya :
Instansi Asal :
Nomor Hp : 08111177422
Alamat Email : ______________________________________
PRAKTIKUM BIMBINGAN 2
PERCOBAAN 2

Kegiatan 1: Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

A. Tujuan Percobaan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

B. Alat dan bahan


1. Biji kacang merah 6 buah
2. Botol jam (selai) 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

Kegiatan 2: Pertumbuhan dan perkembangan hewan


A. Tujuan percobaan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
B. Alat dan bahan
1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2. Botol jam (selai) 2 buah.
3. Pisang ambon secukupnya.
4. Tape ketela pohon secukupnya.
5. Sendok makan 1 buah.
6. Kertas saring secukupnya.
7. Lalat buah (Drosophila sp) ± 20 ekor.

C. Landasan teori
1. Perkembangan dan pertumbuhan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah
proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya
ukuran makhluk hidup. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
sel secara mitosis. Pertumbuhan bersifat irreversible, artinya makhluk hidup yang
tumbuh tidak akan kembali menjadi ukuran semula.
Perkembangan adalah proses berubahnya sel-sel untuk membentuk struktur dan
fungsi tertentu. Sel yang membelah akan menghasilkan sekumpulan sel yang sama
bentuk dan fungsinya yang selanjutnya berdiferensiasi membentuk organ-organ yang
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pertumbuhan pada makhluk hidup
berlangsung bersamaan dengan proses perkembangan.

2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan


primer dan pertumbuhan sekunder.

Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan
meristem primer. Titik tumbuh terbetuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Jaringan meristem terletak di ujung batang dan ujung akar. Dampak pertumbuhan
primer akar dan batang tumbuhan tambah panjang. Pertumbuhan primer
memungkinkan akar menembus tanah dan ujung batang mencapai matahari.
Akhirnya bakal akar dan bakal batang akan membentuk sistem akar dan sistem
tajuk.

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasarkan aktivitasnya terbagi menjadi
tiga daerah, yaitu:

 Daerah pembelahan, yaitu sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik).


 Daerah pemanjangan, yaitu sel-sel yang berada di belakang daerah pembelahan
dan mengalami pemanjangan ukuran.
 Daerah diferensiasi, yaitu bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan.

Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda
dan tunas lateral yang akan jadi cabang.

Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder terjadi oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh


jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil
dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke
arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk
floem atau kulit kayu. Dampaknya aktivitas jaringan meristem pada kambium,
diameter batang dan akar bertambah besar.

Pada tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium, jadi tidak mengalami


pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil dan
merupakan hasil aktivitas jaringan meristem sekunder. Pertumbuhan sekunder pada
batang dan akar tumbuhan dikotil tidak berlangsung merata sepanjang tahun karena
dipengaruhi musim. Pada musim kemarau lapisan yang terbentuk lebih tipis
dibandingkan saat musim hujan.

Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan pada Tumbuhanxhere.com

Secara garis besar, faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


tanaman ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor Internal

 Gen

Gen merupakan pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya.
Gen memengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, seperti bentuk tubuh, warna bunga,
dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman yang punya gen
tumbuh baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
 Hormon

Hormon merupakan zat yang berperan mengendalikan berbagai fungsi di dalam


tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon punya pengaruh nyata dalam
pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya.

1. Auksin, untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.


2. Giberlin, untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan
embrio.
3. Etilen, untuk pematangan buah dan perontokan daun.
4. Sitokinin, untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang
pembentukan akar dan cabang tanaman.
5. Asam absisat, untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
6. Kaolin, untuk proses organogenesis tanaman.
7. Asam traumalin, untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.

Faktor Eksternal

 Nutrisi

Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh.
Kualitas dan kuantitas nutrisi memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.

 Cahaya Matahari

Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun


keberadaan cahaya juga bisa menghambat pertumbuhan karena bisa merusak hormon
auksin yang ada pada ujung batang.

 Air dan Kelembaban

Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.


Kelembaban memengaruhi keberadaan air yang bisa diserap oleh tumbuhan dan
mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk
sel.

 Suhu

Semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,


fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.

 Tanah

Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan baik kalau kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan
oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat
keasaman atau pH.
3. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan pada hewan sama dengan
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan terjadi pada seluruh bagian tubuhnya, diawali dari proses fertilisasi, yaitu
proses terjadinya pembuahan sel telur dengan sel sperma. Oh iya, pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan dibagi menjadi dua fase utama, yaitu fase
embrionik dan fase pasca-embrionik.

Fase embrionik merupakan fase yang dimulai dari terbentuknya zigot sampai
berkembang menjadi embrio. Nah, pada tahap ini zigot yang terbentuk dari proses
fertilisasi antara sperma dan sel telur mengalami pertambahan jumlah sel akibat
pembelahan secara mitosis. Zigot akan melakukan pembelahan sel (cleavage) lalu
membentuk organ-organ hingga menjadi individu yang utuh.

Fase pasca-embrionik dimulai sejak hewan lahir atau menetas. Pada fase ini, kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota tubuh tidak sama. Pertumbuhan ini
juga tidak berlangsung terus-menerus, bisa berhenti setelah mencapai dewasa.
Sementara itu, perkembangan dimulai ketika alat-alat kelamin sudah mampu
mereproduksi sel-sel kelamin (gamet).

Salah satu contoh fase pasca-embrionik adalah metamorfosis. Metamorfosis yaitu


proses perubahan bentuk secara bertahap dari larva hingga menjadi dewasa.
Metamorfosis pada hewan dibagi menjadi metamorfosis sempurna dan tidak
sempurna.

Metamorfosis sempurna

Pada metamorfosis sempurna, bentuk hewan muda sangat berbeda dari bentuk hewan
dewasa. Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase pupa atau kepompong.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, lalat,
tawon, dan lebah.

Metamorfosis tidak sempurna

Metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabola adalah perubahan bentuk yang tidak
mengalami fase pupa. Pada fase ini hewan muda memiliki bentuk yang tidak jauh
berbeda dengan hewan dewasa, hanya saja ukuran dan kematangan organ
reproduksinya berbeda. Hewan muda disebut nimfa, bukan larva. Contoh hewan yang
metamorfosisnya tidak sempurna adalah kecoak, capung, jangkrik dan belalang.

D. Prosedur percobaan
1) Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
a. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.
b. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perli potonglah kelebihannya.
c. Gulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
d. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).
e. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering)
tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji.
f. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amayilah
bagaimana akar, batang, dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada lembar
kerja di bagian akhir modul.
2) Pertumbuhan dan perkembangan hewan
a. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ±2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat
medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
1. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
2. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk atau blender.
3. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
4. Masukkan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah dilipat ke dalam
setiap botol kultur (botol selai).
b. Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat
rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Mereka bisa
berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin itulah
disebut lalat buah. Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut.
1. Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
2. Pergilah ke tempat di mana terdapat tong sampah/tumpukkan sampah.
3. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dab pegang pada pangkalnya kemudian
arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan
dengan cara memukul atau mengguncang-guncang tong sampah.
4. Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam
kantong plastik yang dipegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap
tutuplah mulut kantong plastik dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat
buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik.
c. Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebagai berikut.
1. Masukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati
ke dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman.
Jika kesulitan, biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/cloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak
terbius tumpahkanlah di atas meja sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke
dalam botol kultur lebih kurang 10 ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai
terendam/terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
2. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
3. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
4. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
5. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur.

E. Hasil pengamatan

1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Tabel 1.1
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm)


Keterangan
ke kecambah kacang merah Akar Batang
0 Kondisi awal 1 mm 0 mm Muncul bakal akar
1 Tumbuh akar 2-3 mm 0 mm Akar sudah mulai
terlihat
2 Tumbuh akar 4-5 mm 0 mm Akar sudah mulai
terlihat
3 Tumbuh akar 7-9 mm 0 mm Akar semakin terlihat
4 Terlihat batang 2,5 cm 7 cm Batang telah terlihat
jelas
5 Batang semakin panjang 3 cm 13 cm Batang semakin
panjang
6 Batang semakin panjang 4 cm 20 cm Batang memanjang
7 Batang semakin panjang 5 cm 25 cm Batang memanjang
dan daun jelas dan daun semakin
jelas
8 Batang semakin panjang 7 cm 29 cm Batang bertambah
panjang
9 Batang semakin panjang 8 cm 31 cm Batang bertambah
panjang
10 Batang semakin panjang 9 cm 33 cm Batang bertambah
memanjang
11 Batang semakin panjang 10 35 cm Batang bertambah
panjang
2. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Tabel 1.2
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari
Waktu pengamatan Kejadian/perubahan
ke
1 Pagi dan sore Lalat masih hidup
2 Pagi dan sore Lalat masih hidup
3 Pagi dan sore Lalat mulai bertelur (muncul
bercak-bercak putih)
4 Pagi dan sore Telur mulai menetas menjadi
larva (mirip belatung tetapi
sangat kecil)
5 Pagi dan sore Telur mulai menetas menjadi
larva
6 Pagi dan sore Larva mulai bergerak aktif
dan ukurannya bertambah
besar
7 Pagi dan sore Sudah mulai menjadi pupa
(warna putih kecokelatan)
8 Pagi dan sore Sudah mulai menjadi pupa
9 Pagi dan sore Sudah ada lalat-lalat kecil
10 Pagi dan sore Lalat kecil sudah mulai ada
sayap
11 Pagi dan sore Sudah menjadi lalat dewasa.

F. Pertanyaan-pertanyaan
 Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab: hari pertama

2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab: ada akar yang pertumbuhannya ke atas saat hari 1 sampai 3 akan tetapi pada
hari selanjutnya pertumbuhan akarnya ke bawah. Hal ini disebabkan karena
meletakkan biji kacang merah pada awal percobaan dan akar mulai mencari sumber
air.

 Pertumbuhan dan perkembangan hewan


1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawab: hari ke-3

2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?


Jawab: pupa sudah terjadi pada hari ke-8 dan lalat dewasa pada hari ke-11
G. Pembahasan

A. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan biji di mulai dengan perkecambahan.


Dari pengamatan yang telah dilakukan 3 hari pertama terlihat pertumbuhan akar
dengan bertambah panjangnya akar pada biji kacang merah. Setelah itu, mulai
muncul batang pada hari ke-4 dan selanjutnya bertambah panjangnya. Daun mulai
muncul pada hari ke-7. Pada akhir perkecambahan tumbuhan membentuk akar,
batang, dan daun. Pertumbuhan terjadi karena sel-sel yang terdapat pada ujung akar
dan batang berdiferensiasi menjadi struktu dan fungsi khusus.

Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh hormon auksin yaitu untuk


pembesaran sel dan pertumbuhan akar, serta hormon sitokinin yang berperan penting
dalam pengaturan pembelahan sel.

Pada percobaan, setiap biji mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda.hal tersbut


dapat disebabkan oleh suhu. Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan
kerja hormon-hormon tumbuhan karena kerja hormon tumbuhan sangat dipengaruhi
oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin ruangan makan hormon tumbuhan
semakin tidak bekerja.

B. Pertumbuhan dan perkembangan hewan

Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu mulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah dari telur sampai imago.
Pengamatan dilakukan pada pagi dan sore hari selama 11 hari. Lalat buah disimpan
dalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang
teduh.

Pada hari ke-0 sampai 2 lalat masih tetap hidup dan dihari ketiga mulai ada bercak-
bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-4 bercak-bercak putih
atau telur berubah menjadi larva yang berwarna putih, mirip dengan belatung tetapi
bentuknya sangat kecil.

Selanjutnya pada hari ke-5 dan 6 larva mulai aktif dengan merayap pada botol dan
ukurannya semakin besar. Proses selanjutnya, pada hari ke-8 bentuknya hampir
menyerupai pupa berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam.

Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah berukuran kecil seperti induknya dahulu dan sayapnya
belum terbentang dan dihari ke 11 sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang siap
unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

H. Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil pembelahan sel. Pada
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor hormon,
suhu, serta air.
Pada percobaan pertumbuhan dan perkembangan hewan yaitu lalat buah terdapat
tahapan fase daur hidup lalat buah, yaitu telur, larva, pupa, dan lalat muda. Berdasarkan
pertumbuhan dan perkembangan tersebut lalat termasuk kelompok metamorfosis
sempurna.

I. Daftar pustaka
 Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
 https://kids.grid.id/read/472333872/proses-pertumbuhan-pada-tumbuhan-dan-faktor-
yang-memengaruhinya?page=all
 https://blog.ruangguru.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-hewan-kelas-12
 Sumartini, Sumarwan. 2004. Sainss Biologi SMP. Jakarta: Erlangga

J. Kesulitan yang dialami: Saran dan masukan


Kesulitan yang dialami adalah saat pengambilan lalat buah dan proses penyusunan biji
kacang merah di botol selai.
Agar terlihat perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan maka dapat
dilakukan perlakuan di tempat yang terang dan gelap.
.

K. Foto/video praktikum

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Dalam video kami melakukan kegiatan pendahuluan


yaitu mempersiapkan alat dan bahan serta membaca
https://drive.google.com/file/d/1wKPT11D kembali modul praktikum. Selanjutnya dalam proses
01ff0qwTvaLCPM6NKp5nsBTLN/view?usp= kegiatan kami melakukan tahap-tahap yang terdapat
sharing pada modul. Pada tahap akhir, kami melakukan
pengamatan setiap hari dan menuliskan hasilnya di
tabel.
Video praktikum Deskripsi foto/video
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIMBIOSIS

BUTET NURHAIDA SITOMPUL


857318644

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020

LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : Butet Nurhaida Sitompul


NIM/ID Lainnya : 857318644
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : ______________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : TOMMY EKAMIHARJA S.Si M.Pd


Nip/Id Lainnya :
Instansi Asal :
Nomor Hp : 08111177422
Alamat Email : ______________________________________
PRAKTIKUM BIMBINGAN 2
PERCOBAAN 2

Kegiatan 1: Simbiosis parasitisme

L. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar

M. Alat dan bahan


6. Alat-alat tulis
7. Lembar pengamatan
8. Lingkungan sekitar

Kegiatan 2: Simbiosis komensalisme


B. Tujuan percobaan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

B. Alat dan bahan


1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

Kegiatan 3:
A. Tujuan percobaan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

B. Alat dan bahan


1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

N. Landasan teori
Hidup bersama, atau yang dalam bahasa Yunani disebut Simbiosis merupakan semua
jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat antara dua organisme biologis yang
berbeda. Pada dasarnya, setiap hubungan antara dua populasi spesies (kelompok
organisme) yang hidup bersama adalah simbiosis, terlepas dari apakah spesies itu
bermanfaat, berbahaya, atau tidak berpengaruh pada satu sama lain. Makhluk hidup yang
melakukan ini disebut simbion.
Simbiosis dibagi ke dalam tiga jenis, yakni Simbiosis Mutualisme, Simbiosis
komensalisme dan Simbiosis Parasitisme.

1. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis Mutualisme adalah kertergantungan antara dua mahkluk hidup yang saling
menguntungkan. Artinya, dalam hubungan kedua organisme ini tidak ada pihak yang
dirugikan. Pada umumnya, makhluk hidup yang melakukan simbiosis mutualisme akan
mengalami kerugian jika tidak melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk
hidup lain menjadi begitu penting baginya.
.
2. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme merupakan ketergantungan antara dua mahkluk hidup, dalam
hal ini mahkluk hidup yang satu mendapat keuntungan sementara mahkuk hidup lainnya
tidak dirugikan.

3. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu
mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya.

O. Prosedur percobaan
3) Simbiosis parasitisme
g. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
h. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
i. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
j. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
k. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja.
l. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
m. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut?
n. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel.
4) Simbiosis komensalisme
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
e. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja.
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
g. Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel.

3. Simbiosis mutualisme
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
e. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja.
f. Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!
g. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel.
P. Hasil pengamatan

3. Simbiosis parasitisme

Tabel 1.1
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis Jenis
No.
parasitisme makhluk kerugian makhluk keuntungan
hidup hidup
1. Nyamuk pada Manusia Gatal, Nyamuk Mendapat
manusia menghisap darah dan
darah, dan berkembang
penyakit biak
DBD
2. Benalu pada Pohon Nutrisi Benalu Mendapatkan
pohon mangga mangga berkurang nutrisi
3. Ulat pada daun Tanaman Berkurangnya Ulat Mendapatkan
tanaman proses makanan
fotosintesis
4. Tali putri dengan Inangnya Berkurangnya Tali putri Menyerap
inangnya nutrisi nutrisi dari
inangnya
5. Tikus dengan Petani Padi di sawah Tikus Mendapatkan
petani rusak makanan
sehingga
mengalami
kerugian

4. Simbiosis komensalisme
Tabel 1.2
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme

Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk


Jenis
Jenis hidup yang tidak
No. hubungan
makhluk Jenis keuntungan untung dan tidak
simbiosis
hidup rugi
1 Sirih dengan Sirih Mendapatkan tempat Tumbuhan
inangnya yang tinggi untuk inangnya
memperoleh cahaya
matahari
2 suplir dengan suplir Mendapatkan tempat Pohon inang
pohon inang yang tinggi untuk
memperoleh cahaya
matahari
3 Katak dan Katak Menggunakan daun Pohon
pepohonan dan bagian tumbuhan
untuk berteduh dan
berlindung

5. Simbiosis mutualisme
Tabel 1.3
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme

Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan


Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis Jenis
No.
simbiosis makhluk keuntungan makhluk keuntungan
hidup hidup
1. Kupu-kupu dan Kupu-kupu Mendapatkan Bunga Membantu
bunga sari bunga penyerbukan
(nektar)
2. Semut rangrang Semut Membuat pohon Terlindungi dari
dan pohon rangrang sarang pada hama yang
tumbuhan merusak
3. Burung jalak dan Burung Mendapat Kerbau Kutu pada
kerbau jalak makanan tubunya
berupa kutu berkurang atau
pada kerbau habis dimakan
burung jalak
4. Anemon laut dan Anemon ikan badut Ikan Anemon
ikan badut memakan badut memberikan
parasit perlindungan
berbahaya dari serangan
yang melekat predator
pada tentakel
anemon laut
dan
membersihkan
anemon dari
kotoran
5. Semut dan kutu Semut kutu daun Kutu semut akan
daun untuk daun mengatur proses
menghasilkan pembibitan kutu
embun madu daun muda dan
membawa kutu
daun dewasa ke
pada rumput
yang segar dan
melindungi dari
predator
Q. Pertanyaan-pertanyaan
 Simbiosis parasitisme
3) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawab: iya, kutu anjing memperoleh keuntungan karena dapat memakan jaringan
kulit dan menghisap darah anjing sedangkan anjing mengalami kerugian karena
tubuhnya menjadi gatal dan kerontokan rambut halus.

4) Di antara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang menyebabkan


kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawab: ya, ada. Benalu dan inangnya dikarenakan benalu mengambil sari pati yang
ada pada inangnya sehingga dapat menyebabkan kematian inangnya.

 Simbiosis komensalisme
3) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab: Tidak, karena inangya tidak merasa rugi ataupun untung. Tanaman yang
menempel pada inangya tersebut hanya mencari sinar matahari dan tanaman tersebut
dapat membuat makanannya sendiri.

 Simbiosis mutualisme
1) Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungan bagi tubuh kita.
Jawab: Bakteri E. Coli yang terdapat di usus besar. Bagi manusia E. Coli dapat
mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses pembusukan di
dalam usus besar. Sedangkan bagi bakteri E. Coli sendiri mendapat keuntungan
karena bisa mendapat makanan dari sisa-sisa makanan pada usus besar.

R. Pembahasan

C. Simbiosis parasitisme

Hubungan dua individu yang berbeda jenis/species dimana salah satu individu
mendapatkan keuntungan sedangkan individu lain mengalami kerugian disebut
simbiosis parasitisme.

Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia yang


menyebabkan gatal bahkan ada nyamuk yang dapat mengakibatkan penyakit DBD.
Sedangkan nyamuk mengalami keuntungan dengan mendapatkan darah dan dapat
berkembang biak.

Benalu pada pohon menyerap nutrisi dari inangnya sehingga merugikan pohon
inangnya karena pertumbuhannya akan terhambat dan dapat sampai mati.
Sebenarnya tumbuhan benalu dapat membuat makanannya sendiri karena
mempunyai zat hijau daun akan tetapi tumbuhan benalu tidak dapat mengambil air
dan unsur hara dari tanah. Akar benalu itu tidak sempurna sehingga tidak mampu
menyerap air dan hara langsung dari tanah untuk memenuhi kebutuhan akan air dan
haranya

Ulat pada daun tanaman akan merugikan tanaman tersebut karena tanaman sangat
memerlukan daun untuk melakukan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan
makanan. Sedangkan ulat mendapatkan keuntungan yaitu mendapatkan sumber
makanan dan tempat untuk tinggal.

Tali putri sangat bergantung pada tumbuhan inangnya karena tali putri tidak dapat
membuat makanannya sendiri. Sehingga tali putri mengambil nutrisi dari pohon yang
ditumpanginya. Sedangkan pohon yang ditumpangi tersebut mengalami kerugian
karena nutrisinya diambil, hal tersebut dapat mengakibatkan tumbuhan yang
ditumpanginya mati.

Pada hubungan tikus dengan petani, petani mengalami kerugian karena tikus
memakan padi yang sudah berbulir sehingga hasil yang diharapkan petani tidak
memuaskan. Sedangkan tikus mendapatkan makanan dari padi tersebut.

D. Simbiosis komensalisme

Simbisosis komensalisme adalah interaksi yang terjadi pada 2 makhluk hidup dimana
salah satu pihak mengalami keuntungan sedangkan pihak lain tidak merasa untung
ataupun rugi.
Interaksi antara sirih dengan inangnya adalah simbiosis komensalisme. Tumbuhan
sirih merambat pada inangnya untuk memperoleh sinar matahari untuk melakukan
proses fotosintesis. Sedangkan pohon yang ditumpanginya tidak merasakan untung
atau rugi dengan keberadaan sirih tersebut. Hal ini terlihat bahwa tumbuhan yang
ditumpangi tidak layu dan mati.
Pada suplir dengan pohon inang juga terjadi simbiosis komensalisme. suplir
menempel pada pohon mangga untuk mendapakan sinar matahari yang cukup
sehingga suplir dapat melakukan fotosintesis. Pohon inang yang ditumpangi tidak
mengalami layu dan tidak mati.
Katak memerlukan pepohonan untuk berteduh dan melindungi dirinya dari sinar
matahari dan predator. Sedangkan pepohonan tidak terpengaruh oleh keberadaan
katak tersebut.

E. Simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme merupakan hubungan dua makhluk hidup yang berbeda


spesies dimana kedua-duanya saling menguntungkan.

Kupu-kupu dan bunga saling diuntungkan, karena kupu-kupu mendapatkan nektar


dan bunga terbantu proses penyerbukannya.

Pada interaksi antara semut rangrang dan pohon juga saling diuntungkan. Semut
rangrang memperoleh keuntungan karena dapat membuat sarang di pohon tersebut,
sedangkan pohon tersebut juga mendapat keuntungan dikarenakan semut rangrang
akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang merusak tanaman.

Hubungan antara burung jalak dan kerbau juga terjadi simbiosis mutualisme. Burung
jalak suka sekali hinggap di badan kerbau karena burung jalak mendapatkan
makanan berupa kutu yang berada pada tubuh kerbau. Sedangkan kerbau mendapat
keuntungan karena kutu pada tubuhnya menjadi berkurang atau mungkin hilang
menjadi tidak ada.

Hubungan simbiosis mutualisme antara anemon laut dengan ikan badut terjadi karena
anemon laut akan memberikan perlindungan dari serangan predator seperti ikan kupu-
kupu. Sedangkan ikan badut memakan parasit berbahaya yang melekat pada tentakel
anemon laut dan membersihkan anemon dari kotoran.

Interaksi antara semut dan kutu daun adalah simbiosis mutualisme. Kutu daun dapat
menghasilkan embun madu yang mengandung zat gula dan diperlukan oleh semut
sebagai sumber makanan. Sedangkan kutu daun akan mendapat keuntungan, karena
semut akan mengatur proses pembibitan kutu daun muda dan membawa kutu daun
dewasa ke pada rumput yang segar.

S. Kesimpulan
Makhluk hidup yang berbeda jenis/species dapat saling berinteraksi. Interaksi atau
hubungan tersebut bisa saja simbiosis mutualisme, komensalisme, atau parasitisme.
Simbiosis mutualisme terjadi pada kupu-kupu dan bunga, semut rangrang dan pohon,
burung jalak dan kerbau, anemon laut dengan ikan badut, serta semut dan kutu daun.
Simbiosis komensalisme terjadi pada sirih dengan inangnya, angrek dengan pohon
mangga, serta Katak dan pepohonan.
Simbiosis parasitisme terjadi pada nyamuk dan manusia, benalu pada pohon mangga,
ulat pada daun tanaman, tali putri dengan inangnya, dan tikus dengan petani.

T. Daftar pustaka
 Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
 https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-5/5-contoh-simbiosis-mutualisme-
komensalisme-dan-lain-lain-1254/
 Ardiyo, agus. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5. Jakarta. BPK PENABUR
JAKARTA

U. Kesulitan yang dialami: Saran dan masukan


Kesulitan yang dialami adalah mendapatkan contoh-contoh simbiosis mutualisme
Saran dan masukan: Jika keadaan pandemi berakhir, mahasiswa dapat melakukan
kunjungan ke habitat asli.

.
V. Foto/video praktikum

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Mahasiswa mengunjungi beberapa tempat yang


diperkirakan akan menemukan contoh-contoh
simbiosis.

Foto awal kegiatan


Deskripsi foto

Deskripsi foto

Mahasiswa melakukan pengamatan yang


berkaitan dengan simbiosis mutualisme,
parasitisme, dan komensalisme. Setelah itu
menuliskan hasilnya pada tabel.

Anda mungkin juga menyukai