Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM TERBIMBING 1

CIRI- CIRI MAKHLUK HIDUP


GERAK PADA TUMBUHAN (SEISMONASTI, NIKTINASTI, TROPISME NEGATIF)

ZULMA SETIARAGINA
856852666

UPBJJ MANNA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Zulma Setiaragina


NIM/ID Lainnya : 856852666
Program Studi : PGSD BI
Nama Sekolah : SDN 21 BENGKULU SELATAN

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Desvita Anggreani, S.Pd M.Pd Si


Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Zulma Setiaragina


NIM : 856852666
Program Studi : PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Manna, 27 April 2023


Yang membuat pernyataan

(ttd)
Zulma Setiaragina
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
MAHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN
Ciri- Ciri Makhluk Hidup
1. Gerak Pada Tumbuhan Putri Malu / Mimosa Pudica (seismonasti, niktinasti)
2. Gerak tropisme negative

B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini adalah:
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasi
3. Mengamati gerak tropisme negative pada tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN

 Gerak Seismonasti dan niktinasti


1. Tanaman putri malu
2. Kardus 1 pcs
3. Timer HP/ Jam
4. Alat tulis dan penggaris

 Gerak tropisme negatif


1. Pot kecil 2 buah
2. Tanah yang subur
3. Biji kacang merah secukupnya
4. Air untuk menyiram tanaman

D. LANDASAN TEORI

a. Ciri Mahluk Hidup

Salah satu ciri pada makhluk hidup adalah bergerak. Pada tumbuhan gerak yang
dilakukan berbeda dengan makhluk hidup yang lain yaitu hewan dan manusia. Gerakan yang
dilakukan pada tumbuhan sangat terbatas, hanya dilakukan pada bagian tertentu misalnya
bagian ujung tunas, bagian ujung akar, atau pun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinan
2003 dalam Rumanta, 2019).
Salah satu ciri pada makhluk hidup adalah bergerak. Pada tumbuhan gerak yang
dilakukan berbeda dengan makhluk hidup yang lain yaitu hewan dan manusia. Gerakan yang
dilakukan pada tumbuhan sangat terbatas, hanya dilakukan pada bagian tertentu misalnya
bagian ujung tunas, bagian ujung akar, atau pun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinan
2003 dalam Rumanta, 2019) Tumbuhan dapat menanggapi rangsangan yang diterimanya hal
ini disebut juga dengan iritabilitas yaitu kepekaan terhadap rangsangan.
b. Gerak Pada Tumbuhan

Menurut Wolfgang Haupt dan Marry Ella dalam kutipan frank B Salisbury dan cleon
W Ross, rangsangan selalu bekerja pada system mesin yang menjadi bagian tumbuhan, dan
bagian yang menerima rangsangan (reseptor). Setelah rangsangan diterima, kemudian diubah
(transduksi) menjadi bentuk lain, yang kemudian diteruskan menjadi respons motor. Hal
itulah yang menyebabkan timbulnya gerak pada tumbuhan.
Para ahli membedakan garak pada tumbuhan berdasarkan sumber rangsangan. Jika
gerak tumbuhan terjadi bukan karena rangsangan dari luar atau rangsangan itu berasal dari
dalam tumbuhan, disebut dengan gerak endonom, sedangkan gerak tumbuhan yang
disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar disebut dengan gerak etionom. (frank B
Salisbury & Cleon W ross, fisiologi tumbuhan, (Bandung: ITB,1995)

a. Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan rangsangan dari
dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak endonom ada 2 yaitu, endonom nutasi dan endonom
higrokopis.

b. Gerak Etionom
Gerak etionom adalah gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsang.Rangsangan dapat berupa air, cahaya matahari, sentuhan, gaya gravitasi
bumi dll. Macam- macam gerak etionom antara lain :

1. Nasti

Nasti merupakan gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan turgor pada jaringan
tulang daun

Niktinasti : Gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap


Seismonasti/ tigmonasti : Gerak nasti yang diakibatkan oleh rangsangan sentuhan
Fotonasti : Gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya
Termonasti : Gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsangan suhu
Nasti komplek : Gerak nasti yang dipengaruhi oleh lebih dari satu rangsangan.

2. Gerak Tropisme
Gerak tropisme adalah gerak sebagian tumbuh tumbuhan menuju atau menjauhi
sumber rangsangan. Tropisme yang menuju rangsang disebut tropisme positif, sedangkan
gerak tropisme menjauhi rangsang dinamakan tropisme negatif.
Berdasarkan jenis rangsang yang mempengaruhinya, gerak tropisme dibedakan
menjadi fototropisme, hidrotropisme, geotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme.

a. Fototropisme
Fototropisme adalah gerak sebagian tumbuh tumbuhan menjauhi atau mendekati rangsang.
Gerak fototropisme dibedakan menjadi dua, yaitu fototropisme positif dan fototropisme
negatif.
Fototropisme positif adalah gerak tumbuhan menuju ke arah cahaya. Contohnya adalah gerak
ujung tanaman menuju ke arah datangnya matahari.
Sedangkan fototropisme negatif merupakan gerak tumbuhan menjauhi sumber cahaya.
Contonya adalah gerak ujung akar menjauhi arah datangnya cahaya.

b. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan karena pengaruh sumber air. Contoh
gerak hidrotropisme adalah gerak ujung akar menuju ke sumber air.

c. Geotropisme
Geotropisme merupakan gerak sebagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya gravitasi
bumi.
Gerak geotropisme yang menuju pusat pusat bumi disebut geotropisme positif, contohnya
gerak ujung akar ke dalam tanah. Sedangkan geotropisme yang menjauhi pusat bumi
dinamakan geotropisme negatif, misalnya gerak ujung batang tumbuhan.

d. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak sebagian tumbuh tumbuhan karena pengaruh zat kimia.
Contonya gerak akar tanaman menuju zat makanan atau menjauhi racun.

e. Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah gerak membeloknya bagian tubuh tumbuhan akibat bersinggungan
atau bersentuhan.
Contoh gerak tigmotropisme yang dapat diamati adalah gerak melilitnya batang tanaman
kacang panjang pada sulur (tempat merambatnya).

4. Gerak Taksis
Gerak taksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi sumber
rangsang. Gerakan tumbuhan yang menuju sumber rangsang disebut taksis positif, sedangkan
gerak pada tumbuhan yang menjauhi sumber rangsang disebut taksis negatif.
Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, gerak taksis dibedakan menjadi tiga,
yaitu fototaksis, kemotaksis, dan galvanotaksis.

a. Fototaksis
Fototaksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena pengaruh sumber cahaya. Contoh
gerak fototaksis pada tumbuhan sebagai berikut.
1) Gerak euglena menuju sumber cahaya
2) Gerak kloroplas menuju ke sel-sel sumber cahaya

b. Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak seluruh tumbuh tumbuhan karena pengaruh rangsang zat kimia.
Contoh gerak kemotaksis pada tumbuhan :
1) Gerak antheridium menuju ke arkegonium pada tumbuhan lumut
2) Gerak bateri oksigen menuju ke sumber oksigen
c. Galvanotaksis
Galvanotaksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena pengaruh dari arus listrik. Contoh
gerak galvanotaksis adalah gerak bakteri menuju ke kutub positif atau kutub negatif

E. PROSEDUR PERCOBAAN

A. Seismonasti

1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti tanaman putri malu, lembar kerja,
alat alat tulis, dan penggaris.
2. Tanaman putri malu yang selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan paling
kasar terhadap daun – daun puteri malu tersebut menggunakan penggaris.
3. Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja.

B. Niktinasti

1. Sediakan dua buah pot putri malu (saya tetap di tanah)


2. Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3. Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka
4. Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah menggunakan kardus kedap cahaya dengan
hati2 jangan sampai menyentuhnya.
5. Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6. Setelah di tutup, bukalah dengan hati-hati
7. Amati yang terjadi dengan putri malu pandingkan antara pot A dan pot B
8. Catatlah hasil pengamatan di lembar kerja.

C. Gerak Tropisme Negatif

1. Membuat dua buah pot tanaman kacang merah dengan cara menanam 3 biji kacang
merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong dan diberi
lubang dibawah alasnya.
2. Jika sudah mendapat dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik dan berdiri
dengan tegak, selanjutnya beri lebel A dan lebel B untu pot yang lainya.
3. Melatakkan pot B secara horizontal (arah matahari), sedangkan pot A diberikan
berdiri (vertical) dan menyimpanya di tempat yang terbuka.
4. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 10- 14 hari
5. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN

A. Hasil pengamatan

Pengamatan Seismonasti

Jenis Sentuhan pada


No Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
daun Putri Malu
Dari pangkal daun ke ujung,
1 Halus hanya anak daun ujung saja Waktu cukup lama 18 detik
yang melipat/ menutup.
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat 13 detik
Arah gerak daun dengan
sentuhan kasar pada ujung
Waktu lebih cepat sekitar 5
3 Kasar daun akan melipat dari ujung
detik
hinga pangkal daun dengan
cepat.

Pengamatan Niktinasti

Reaksi Daun Putri Malu


No Pot Putri Malu
Mula-Mula ½ Jam Kemudian
1 Disimpan di tempat Membuka Tetap terbuka
terang
2 Di tutup dengan Membuka Menutup
penutup kedap cahaya

Pengamatan gerak tropisme negative

Pengamatan
Pot A Pot B
Ke
Batang tumbuh tegak Batang dalam keadaan horizontal (180°)
1
Tinggi batang : 6 cm Panjang batang : 6 cm
Batang tumbuh tegak Batang masih dalam keadaan horizontal (180°)
2
Tinggi batang : 13,5 cm Panjang batang : 12 cm
Batang tumbuh tegak Batang mulai naik/ membelok keatas (±165°)
3
Tinggi batang : 18,7 cm Panjang batang : 17 cm
Batang tumbuh tegak Batang membentuk sudut ±135°
4
Tinggi batang : 26 cm Panjang batang : 24 cm
Batang tumbuh tegak Batang membentuk sudut ±100°
5
Tinggi batang : 31,5 cm Panjang batang : 29 cm
Batang dalam keadaan tegak lurus 90°
Batang tumbuh tegak
6 Tinggi batang : 33 cm
Tinggi batang : 35,2 cm
Batang membelok ke atas menuju cahaya matahari
G. PERTANYAAN – PERTANYAAN

1. Sebutkan jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi !

2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan? Jelaskan!
3. Apakah ada perbedaan di antara 2 pot ?

Jawaban:

1. Jenis tanaman lain yang melakukan niktinasi selain putri malu adalah daun petai cina
dan daun bunga kupu – kupu.

2. Perbedaan antara gerak niktinasti dan gerak seismonasti adalah


 Niktinasi : Gerak putri malu dipengaruhi rangsangan cahaya
 Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsangan sentuhan

3. Perbedaan yang terjadi pada 2 pot yang ditanam dengan biji kecambah kacang merah
dengan posisi yang berbeda adalah batang kacang merah menjauhi rangsangan. Pot
yang diletakkan secara vertical akan tumbuh normal menuju ke atas. Sedangkan pot
yang diletakkaan secara horizontal di awal pengamatan batang nya masih lurus namun
selanjutnya batangnya mulai membengkok dan naik keatas. Sampai di pengamatan
terakhir, batangnya masih membengkok ke atas menuju cahaya matahari.

H. PEMBAHASAN

 Seismonasti
Daun putri malu akan menutup bila disentuh, perlakuan sentuhan yang berbeda-beda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya daun putri malu lambat.
Bila disentuh dengan sedang, reaksinya lebih cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
perlakuan kasar akan sangat cepat menutup daun dan tagkainya. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air sehingga daun mampu tangkai mengetup.

 Niktinasti
Pada tumbuhan putri malu dengan menyimpan putril malu ditempat terang atau terbuka
dan membandingkanya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap
cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya, daun-daun
putri malu tersebut mulai menutup. Hal-hal yang menyebabkanya sama seperti yang
terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

 Geotropisme
Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah.
Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh
batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot secara vertikal mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7
hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
I. KESIMPULAN
Gerak niktinasti & seismonasti

 Sentuhan halus daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan.
 Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun putri malu
tersebut mulai menutup sedangkan daun putri malu yang berada di tempat
terang daunnya tetap membuka.
 Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat pertahanan diri
dari hewan hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi
simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.

Gerak Tropisme Negatif


 geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi
bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif). Hal ini lah yang terjadi dengan percobaan dengan pot yang diletakkan
secara horizontal maka pertumbuhan nya membelok dari horizontal menuju ke
vertical secara perlahan.

J. KESULITAN YANG DIALAMI

Gerak Niktinasti dan Seismonasti


 Mencari tumbuhan putri malu, karena di sekitar rumah saya sudah jarang
terdapat tumbuhan putri malu.
 Pada saat memindahkan putri malu dari tanah ke media perlu secepat mungkin
agar tumbuhan putri malu tidak mati.
 Dalam pengamatan perlu beberapa kali percobaan dan dilakukan dengan sabar
dan telaten agar saat diberikan rangsangan yang berbeda (halus, sedang, kasar)
tercatat waktu yang tepat.

Gerak Tropisme negatif


 Tidak ada kesulitan hanya saja kadang lupa memfoto pertumbuhan nya setiap
hari.

K. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD edisi 2 PDGK 4107/3 SKS/
Modul 1- 9, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

https://www.scribd.com/document/433540733/Laporan-M-1-KP-1-Ciri-Ciri-
Makhluk-Hidup

https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_tumbuhan

http://khaeraninurul98.blogspot.com/2016/12/seismonasti-dan-niktinasti.html

https://www.wahyudiansyah.com/2020/09/praktikum-ipa-di-sd-gerak-seismonasti-
pada-tumbuhan-putri-malu-atau-mimosa-pudica.html
FOTO PRAKTIKUM
PENGAMATAN GERAK SEISMONASTI

Tahap awal yaitu menyiapkan tanaman putri


malu, alat tulis, penggaris dan kardus.

Sentuhan Halus

Sentuhan Sedang

Sentuhan Kasar
FOTO PRAKTIKUM
PENGAMATAN GERAK NIKTINASTI
FOTO PRAKTIKUM
PENGAMATAN GERAK TROPISME NEGATIF

Proses Penanaman

Hasil Setelah Penanaman


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM TERBIMBING 2
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAHLUK HIDUP
(PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN)

ZULMA SETIARAGINA
856852666

UPBJJ MANNA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
(Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan)

A. JUDUL PERCOBAAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Biji kacang merah 6 buah
2. Botol jam (selai) 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

D. LANDASAN TEORI

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang


mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak
akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor
yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon
yang merangsang pertumbuhan. Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi
secara berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi
diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian
tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas
perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar
dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang
terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar
kerja

F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan dan pertumbuhan perkecambahan kacang merah
Hari Pertumbuhan kecambah Panjang (mm)
Keterangan
ke kacang merah Akar (mm) Batang (mm)
0 Kondisi awal 0 0 Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 0 0 Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 20 Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang 30 90 Terangkat ke atas
4 Terlihat batang 43 120 Terangkat ke atas

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat perubahan.
Pada umur kecambah 1 hari shingga hari – hari selanjutnya akar dan batang semakin panjang dan
tumbuh, begitupun daunnya. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan
merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu
membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga
terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang
kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sell serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

I. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Pada hari keberapa kecambah kacang merah tumbuh?

Jawaban: pada hari ke 2

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang


pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?

Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol
selai

J. KESULITAN YANG DI ALAMI


1. Percobaan di awal gagal karena sepertinya kecambah kekurangan air jadi tidak
tumbuh.
2. Dikarenakan percobaan di awal gagal ketika membuat percobaan selanjutnya lalai
untuk mendokumentasikan.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka
FOTO PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
(Pertumbuhan Dan Perkembangan Hewan)

A. JUDUL PERCOBAAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah(Drosophilasp)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

C. ALAT DAN BAHAN


1. Plastik transparan pembengkus ukuran besar 1 buah
2. Botol jam (selai) 3 buah
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah (Drosophila sp) ± 6 eko

D. LANDASAN TEORI

Drosophilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah busuk.
Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan simestris
bilateral lainnya, drosophilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor). Pada
drosophilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi posisional
unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-
larva instarII-larva instarIII-pupa-imago. Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah
suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
anda dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium
lalat buah ikutilah prosedur berikut.
 Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
 Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
 Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing- masing 2 sendok makan dan ratakanlah
 Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai
2. Menangkap lalat buah
1. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
2. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
3. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan
mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang - guncangkan tong sampah.
4. Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik
dengan cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong
plastik.

3. Mengkultur lalat buah

1. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam
botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan
biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang
dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan
sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas
saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman
2. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan
karet gelang.
3. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
4. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
5. Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan
jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna,
dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar
kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan pertembuhan dan perkembangan lalat buah


Hari ke Perubahan Lalat
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 Mulai bertelur kemudian induknya mengalami kematian
3&4 Telur menetas menjadi larva
5 Larva mulai aktif dan merayap diatas botol
6 Hampir menyerupai pupa dan tidak bergerak lagi
Sudah menjadi pupa namun tetap tidak bergerak, segmen tubuh mulai terlihat,
7
dan ada yang sudah berkembang seperti indukannya berukuran kecil.
8 Mulai bertambah banyak yang berkembang
9 & 10 Menyerupai induknya namun belum bersayap
11 Sudah menjadi dropsophila dewasa dan siap terbang
G. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 1 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan
imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore.
Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian
diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke- 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning
kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur.
Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna
puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktif ditandai
dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktif dengan merayap ke atas
botol dan ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa
dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan
diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan,
masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah
mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan
sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang
siap untuk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

H. KESIMPULAN

Tahapan fase daur hidup drosophila sp adalah telur →larva →pupa → lalat muda → lalat
dewasa atau imago.

I. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?


Jawab : pada hari kedua

2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?


Jawab : pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai pupa,
Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11

J. KESULITAN YANG DI ALAMI


 Menemukan lalat buah

K. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka
FOTO PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MANDIRI 1
SIMBIOSIS
( Simbiosis Komensalisme, Simbiosis Mutualisme, Simbiosis Parasitisme)

ZULMA SETIARAGINA
856852666

UPBJJ MANNA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
PDGGK4107 MODUL 2
SIMBIOSIS

A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis ( Simbiosis Komensalisme, Simbiosis Mutualisme, Simbiosis Parasitisme)

B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini adalah:
a. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
b. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI

Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.
Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup
yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbiosis. Menurut
Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk hidup, hidup
bersama masing – masing mendapat keuntungan dan kedua populasi dapat berkembang
dengan baik. Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 42) ,simbiosis parasitisme
adalah hubungan antara dua jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain
dirugikan. Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis komensalisme
adalah hubungan antara dua mahkluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan
yang lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3. Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah satu simbiosis.
6. Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.
7. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
8. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

No. Jenis hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


parasitisme
Jenis Jenis kerugian Jenis Jenis
mahluk mahluk keuntungan
hidup hidup
1 Kutu dengan Manusia Darah manusia Kutu Kutu
Manusia yang diisap memperoleh
Kutu makanan dari
manusia yaitu
darahnya.
2 Pohon mangga Pohon Produksi Benalu Menyerap
dengan benalu mangga makanan makanan dari
berkurang dan inangnya
tidak bisa
berbuah.
3 Tumbuhan mie Teh - tehan Tumbuhan teh – Mie – Mengambil
miean dengan tehan diambil miean nutrisi makanan
tetehan nutrisinya dari tumbuhan
sehingga yang ditempeli.
pertumbuhan
the-tehan
menjadi
terhambat.
4 Manusia dengan Manusia Darah Manusia Nyamuk Memperoleh
Nyamuk diisap Nyamuk makanan dari
dan dapat juga mengisap darah
menyebabkan manusia
penularan
penyakit
malaria dan
demam
berdarah serta
cikungunya
5 Jamur panu dan Manusia Gatal –gatal Jamur Dapat
manusia pada kulit melangsungkan
kehidupan

Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

Pihak yang diuntungkan Jenis mahluk


Jenis hubungan simbiosis hidup yang tidak
No. Jenis mahluk Jenis
Komensalisme diuntungkan atau
hidup keuntungan dirugikan
Mendapat
tempat tinggi
Anggrek dengan Pohon untuk
1 Anggrek Pohon mangga
Randu memperoleh
cahaya
matahari
Mendapat
tempat tinggi
Sirih dan tumbuhan
2 Sirih untuk Tumbuhan Inang
inangnya
memperoleh
cahaya matahar
Tumbuhan
paku bisa
mendapatkan
Tumbuhan paku dan pohon Tumbuhan
3 sinar matahari Pohon Jati
jati Paku
untuk
melaksanakan
fotosintesis.
Mendapatkan
Tumbuhan
Tumbuhan Paku Tanduk cahaya Tumbuhan
4 paku tanduk
Rusa dan Inangnya matahari yang inangnya
rusa
lebih baik.
Mendapatkan
sisa –sisa
5 Udang dan Mentimun Laut Udang Timun Laut
makanan dari
timun laut
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme

No. Jenis hubungan Pihak I yang Pihak II yang


simbiosis Mutualisme diuntungkan diuntungkan
Jenis Jenis Jenis Jenis
mahluk keuntungan mahluk keuntungan
hidup hidup
1 Kupu-kupu dengan Kupu-kupu Mendapat Bunga Membantu
tanaman berbunga nektar dari penyerbukan
bunga
2 Semut rang-rang dan Semut rang Dapat Tumbuhan Melindungi
tumbuhan membuang tumbuhan
rang
sarang pada dari serangan
tumbuhan hama.

3 Lebah dengan bunga Lebah Mendapat Bunga Membantu


nektar dari penyerbukan
bunga
4 Ular sawah dan petani Ular sawah Makan tikus Petani Hama tikus
sawah berkurang

5 Kerbau dan burung jalak Burung Mendapat Kerbau Badannya


makanan menjadi
jalak
berupa kutu bersih dari
dari badan kutu
kerbau

G. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme
Tabel menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk hidup.
Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak dirugikan
dan pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat diperlukan
guna menjaga kelangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh
keuntungan dikarenakan ia mendapat makaanan dengan cara menghisap darah dari
kulit manusia. Sedangkan manusia rugi manusia merasa dirugikan karena gara-gara
dihisap darahnya. Selain itu kehadirang kutu sangat mengganggu karena
menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
Selanjutnya ,pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon mangga juga
termasuk salah satu contoh simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya memiliki
klorofil dan dapat melakukan proses fotosintesis secara mandiri. Namun ia
mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari pohon mangga. Hal
ini mengingat benalu tak punyai akses akar yang menuju ke tanah. Tumbuhan inang
seperti pohon mangga dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan akar
digunakan untuk perkembangan tanaman benalu.
Saat awal-awal tumbuhan mie miean bersimbiosis dengan tumbuhan teh -
tehan , tumbuhan mie –miean hanya membelit, melilit, dan kemudian hanya sedikit
mengisap sari makanan dari tumbuhan teh – tehan . Kebutuhan nutrisi, air, dan
mineral untuk melanjutkan kehidupannya diambil dari tumbuhan inang. Semakin
lama tumbuhan mie – miean tidak hanya “sedikit menghisap” nutrisi dari inangnya.
Bahkan, tumbuhan mie-miean juga dapat beradu memperebutkan area dan
pembagian cahaya matahari dengan inangnya. Hal tersebut sangat menganggu
tumbuhan inang yaitu teh tehan dalam fotosintesis. .
Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang terjadi
antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah jenis
nyamuk Aides Aegypti yang akan menyerang saluran darah pada manusia. Hal
tersebut terkadang tidak manusia sadari, mengetahui jenis nyamuk ini hampir sama
dengan jenis nyamuk yang biasanya menyerang mereka sehingga terkadang
dibiarkan begitu saja. Tentunya kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa
menyebabkan kematian dan memberi keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan
penyakit serta berkembang biak.
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola
interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan keuntungan
karena ia memperoleh tempat hidup sekaligus makanan dari penyerapan protein di
kulit manusia. Manusia dalam hal ini mendapat kerugian karena merasa gatal dan
ketidaknyamanan
b. Simbiosis Komensalisme
Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah interaksi antara tanaman
anggrek dengan pohon mangga Dalam hal ini, tanaman anggrek akan melekat atau
merambat pada pohon mangga dengan tujuan untuk mendapatkan air, sinar matahari
dan senyawa lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk melaksanakan fotosintesis. Cara
tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan menyerap air dan juga mineral
yang terdapat pada kulit pohon mangga tersebut. Selain itu, juga sanggup menyerap
dari batang yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi tanaman anggrek,
akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon mangga.
Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang kerap
ditemukan di lingkungan sekitar kita. Tanaman ini merupakan salah satu contoh dari
simbiosis komensalisme. Dalam hal ini tumbuhan sirih akan tumbuh dengan cara
merambat dan menyesuaikan dengan tanaman yang ditempatinya atau tanaman
inangnya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya tidak lain adalah untuk mendapatkan
sinar matahari yang memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan.
Hal ini pastinya akan memberi tambahan keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi
tidak memberi dampak apa pun bagi tanaman inangnya.
Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan jati ini serupa halnya
dengan 2 contoh sebelumnya. Dimana tanaman paku akan melekat pada tanaman jati.
Hal ini dilakukan agar tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk
melaksanakan fotosintesis demi kelangsungan hidupnya. Tanaman jati sendiri yang
dijadikan sebagai tempat menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa dari
tumbuhan paku.
Tanaman paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik terkecuali diamati
dari faktor bentuk daunnya, perihal ini membawa dampak beberapa orang
menjadikannya sebagai tanaman hias untuk ditanaman pekarangan tempat tinggal
mereka. Jika diamati di dalam lingkungan kurang lebih kita, tentu dulu menyaksikan
tanaman paku tanduk rusa yang melekat erat di pohon inangnya. Dalam persoalan ini,
paku rusa punyai karakter yang serupa dengan tanaman anggrek, yaitu mereka akan
melekat atau ditempelkan pada suatu pohon dengan obyek untuk mendapatkan sinar
matahari yang lebih baik dan beberapa bahan lain untuk fotosintesis. Meskipun
tanaman ini melekat di suatu pohon, akan tetapi tanaman ini tidak merugikan tanaman
yang ditempelinya sebab tidak menyita cadangan makanan dari tanaman yang
ditempelinya.
Hubungan yang selanjutnya adalah interaksi antara udang dengan mentimun
laut Pada persoalan kali ini seekor udang akan mendekati timun laut dan hidup
diatasnya agar bisa mendapatkan makanan yang berasal dari sisa makanan yang ada
disekitar timun laut. Dalam perihal ini, udang mendapatkan keuntungan dengan
menyita sisa makanannya. Akan tetapi timun laut tidak dirugikan sama sekali
dengan kehadirannya.
c. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah
suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka
keduanya akan mendapatkan manfaat dari. Pada umumnya makhluk hidup yang
melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak melakukan
simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi
dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-kupu
dengan bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan sari manis atau
nektar pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan
terbantu karena serangga cantik ini membantu menyebarkan serbuk sari. Ketika
kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan menyentuh bagian putik dan benang sari
pada bunga. Sehingga mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi
proses penyerbukan pada bunga.
Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti lebah yang bisa membantu
proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebah biasanya hinggap pada
bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar sebagai makanannya. Keberadaan
lebah ini dapat membuat proses penyerbukan pada bunga bisa berlangsung dengan
mudah. Sehingga bunga diuntungkan dengan kehadiran lebah yang hinggap pada
dirinya.
Semut Rang Rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-
tanaman buah seperti mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan
semut ini sangat mengganggu karena membuat kita kesulitan mengambil buah dari
pohon. Namun keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan
tersebut. Hal ini dikarenakan semut Rangrang akan melindungi tumbuhan dari
serangan hama yang merusak tanaman. Semut Rang - Rang memperoleh keuntungan
karena dapat membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang
menyerang tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut Rang
Rang. Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang
balik hama yang menyerang tumbuhan.
Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan petani. Ular
sawah memakan tikus. Tikus adalah hewan yang sangat merugikan karena memakan
padi petani di sawah. Menurunnya populasi tikus disawah karena dimangsa oleh ular
sawah sangat memberi keuntungan bagi para petani sehingga petani dapat
meningkatkan produksi panen padinya.
Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak.
Hubungan antara keduanya sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang besar ini
sangat nyaman sekali dihinggapi oleh kawanan burung jalak. Dalam interkasi kali
ini, burung jalak akan mencari makanannya yang berupa kutu yang banyak
ditemukan pada tubuh kerbau yang besar tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang
membersihkan dirinya tersebut merasa beruntung dengan kehadiran burung jalak
tersebut. Hal ini dikarenakan burung jalak tersebut dapat mengurangi kutu yang
terdapat pada tubuhnya dan tentunya membuat kerbau menjadi lebih nyaman.

H. JAWABAN DAN PERTANYAAN


a. Simbiosis Parasitisme
1) Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan simbiosis
parasitisme?Jelaskan !
2) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya ? Jelaskan !
Jawaban :

1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,


karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-
gatal (penyakit kulit).
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker dan manusia. Nyamuk aides
aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat
mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian, nyamuk
cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel
kanker, jika mencapai stadium akhir dapat menyebabkan kematian

b. Simbiosis Komensalisme
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya ? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat
merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau
lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan
pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga karena
intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang

c. Simbiosis Mutualisme
1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda sebutkan
beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
a. Escherichia Coli dan Manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam usus besar
manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia
mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan sehingga
mudah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia diuntungkan
dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh
manusia.
b. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik pada tubuh.

I. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :


a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda
dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis
parasitisme berpengaruh buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit
tidak akan membunuh tumbuhan inanngya ( tumbuhan yang ditumpanginya ) karena
kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis
komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya
jika terjadi terus – menerus karena dapat menghambat pertumbuhan atau
berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup
bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.

J. KESULITAN YANG DI ALAMI


Kesulitan yang dialami ketika melakukan penelitian ini adalah sulitnya menemukan
objek pada simbiosis tertentu, misalnya ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kemudian
mencari tali putri dengan tanaman pagar karena sekarang sudah jarang ada di lingkungan
sekitar serta beberapa tanaman lain yang sulit untuk ditemukan di daerah sekitar rumah saya.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5924067/simbiosis-dan-3-jenisnya-dalam-
lingkungan-hidup-bisa-sebut

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6438821/5-contoh-simbiosis-mutualisme-di-
lingkungan-sekitar
FOTO SIMBIOSIS MUTUALISME

Kupu kupu dengan Bunga Semut rang-rang dan tumbuhan

Pohon Mangga dan Benalu Ular Sawah dengan petani

Kerbau dan Burung Jalak


FOTO SIMBIOSIS PARASITISME

Kutu dengan Manusia Pohon Mangga dengan Benalu

Tumbuhan Mie Miean Dengan Tetehan Nyamuk dengan Manusia

Jamur panu dan manusia


FOTO SIMBIOSIS KOMENSALISME

Anggrek dan Pohon Randu Sirih dan Inang nya

Tumbuhan Paku dan Pohon tumbuhan Paku rusa dan inang nya

Udang dan mentimun laut

Anda mungkin juga menyukai