A. Tujuan Percobaan
1. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman putri malu
(gerak Seismonasti)
2. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (Gerak Seismonasti)
3. Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu (Gerak
Niktinasti)
4. Mendeskripsikan pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun tanaman kacang hijau
(Gerak Geotropisme negatif)
C. Dasar Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak
seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang
dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung
akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh
rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak
tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi
disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan
yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat
pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
D. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu, lembar kerja, alat
tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja, melakukan sentuhan halus,
agak kasar dan kasar pada daun putri malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel pengamatan.
2. Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot pertama dan tanda
B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak karton atau kardus
yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak menyentuh
tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan membandingkan dengan daun
putri malu pada pot A.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
3. Geotropisme negatif
a. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum kegiatan praktikum
IPA.
b. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.
E. Hasil Percobaan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan gerak seismonasti :
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasti
Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif
F. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak geotropisme negatif pada
tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri malu
akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika
sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat
menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei
ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut
dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada
tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada
tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya
menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah
geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi
tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke
atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju
arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi
tanah.
G. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran. Niktinasti adalah
gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak
pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi
disebut geotropisme negatif).
H. Jawaban dari Pertanyaan
1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun tersebut akan menutup pada
malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.
2. Pada percobaan di atas, diketahui bahwa,
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah tumbuh batang
menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena
arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Semoga postingan Laporan Praktikum Gerak pada Tumbuhan (Praktikum IPA di SD)ini bisa memberi
manfaat. Amiin YRA.
A. Tujuan Penelitian
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.
B. Dasar Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut membedakannya dari
benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas,perlu makan,bergerak terhadap
rangsang, tumbuh dan berkembang. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau
sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu
terutama tampak pada ciri – ciri fisiologisnya.
Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam berkembang biak,
menerima dan menerima tanggapan terhadap rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan dan air,
melakukan pernapasan.
D. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
2. Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal.
3. Menemukan lebih kurang 10 mahluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan).
4. Mencatat kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut kedalam lembar pengamatan.
5. Member tanda cek ( √ ) sesuai dengan cirri – cirri yang telah diamati pada tabel.
E. Hasil Pengamatan
Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya, kami menemukan kurang
lebih 10 makhluk hidup.
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
*) Keterangan :
1. Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang
2. Bernapas
3. Perlu Makan
4. Tumbuh
5. Berkembang
F. Pembahasan
Ciri-ciri makhluk hidup:
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa
cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk hidup memiliki kemampuan
menerima dan menanggapi rangsangan.
2. Bernapas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup mengambil oksigen(zat
asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida ) serta uap air.
3. Perlu makan (Nutrisi)
Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan
hidup,menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk hidup mempunyai cara berbeda – beda
dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung
padamakhluk hidup lainnya.
4. Tumbuh
Tumbuh: Suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan penambahan
ukuran tidak kembali pada ukuran semula.
Kembang: Proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.
5. Berkembang biak
Berkembang biak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
G. Kesimpulan
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Makhluk hidup
merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang
membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan
terhadap rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.
H. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsanga? Jelaskan!
Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal ini bisa
dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan, daunnya akan menutup.
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Referensi:
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Semoga postingan Laporan Praktikum Ciri-ciri Mahkluk Hidup ini bisa memberi manfaat. Amiin YRA.
Penulis: Rudi Luqman Hakim (S1 PGSD UT-POKJAR Jombang)
Editor: Admin
Pengertian dan Macam Gerak Nasti Pada Tumbuhan
Gerak Termonasti
Termonasti merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa suhu. Contoh
termonasti yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga crokus yang membuka karena
pengaruh suhu. Bunga-bunga tersebut mengembang jika mengalami kenaikan suhu. Jika suhu menurun
maka bunga-bunga tersebut akan menutup lagi.
Gerak Fotonasti
Fotonasti adalah gerak yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tumbuhan karena pengaruh rangsang
berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah menguncupnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada waktu
matahari terbenam.
Gerak Seismonasti
Seismonasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang sentuhan atau getaran. Contoh
seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu ketika disentuh. Untuk memahami pengertian gerak
seismonasti pada tumbuhan dapat kamu lakukan dengan mengamati tanaman putri malu (Mimosa pudica).
Jika daun tanaman putri malu disentuh maka daun tersebut akan menutup seperti layu. Sentuhan merupakan
salah satu rangsang dari luar terhadap gerakan daun tanaman putri malu. Arah menutupnya daun akibat
sentuhan adalah tetap walaupun rangsang sentuhannya berbeda.
Gerak Niktinasti
Gerak niktinasti (nyktos = malam) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang dari
lingkungan di malam hari. Contoh gerak niktinasti adalah gerak menutupnya daun tumbuhan yang tergolong
tu polong (Leguminoceae) pada menjelang malam hari. Gerak ini disebabkan oleh perubahan tekanan turgor
sel-sel pada jaringan di dalam persendian daun.
Gerak Nasti kompleks
Gerak nasti kompleks adalah gerakan sebagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh lebih dari satu macam
rangsang. Contoh gerak nasty kompleks adalah gerak membuka dan menutupnya stomata karena pengaruh
cahaya matahari, zat kimia, dan air. Mekarnya bunga pukul empat pada sore hari itudipengaruhi oleh cahaya
dan suhu.
https://www.irfansyahputra.web.id/2013/12/pengertian-dan-macam-gerak-nasti.html
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup (organisme) mampu menerima dan menanggapi rangsangan yang disebut
iritabilitas. Salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak. Gerak adalah perubahan posisi
tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan
terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan.
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya.
Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak
pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat. Gerak dapat terjadi karena
adanya pengaruh rangsangan (stimulus).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan antara lain cahaya, air,
sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut ada yang menentukan arah gerak tumbuhan
dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan
menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan.
Iritabilitas pada tumbuhan disebabkan karena adanya bagian dinding sel yang tidak mengalami
penebalan. Pada bagian ini terdapat suatu celah yang disebut noktah yang menghubungkan sel satu dengan
yang lain. Melalui noktah terjadi hubungan antara sel satu dengan lainnya oleh penjuluran-penjuluran
protoplasma atau benang-benang plasma yang disebut plasmodesmata.
1.2 Tujuan
1. Untuk memahami tentang gerak pada tumbuhan
2. Untuk memahami tentang macam-macam gerak nasti
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui tentang gerak pada tumbuhan
2. Dapat mengetahui tentang macam-macam gerak nasti
BAB II
ISI
2.1 Garak Nasti
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan namun arahnya tidak
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Rangsangan akan menyebabkan perubahan
tekanan turgor yaitu tekanan air pada dinding sel akibat perubahan kadar air dalam sel tumbuhan sehingga
sel menjadi gembung/ tegang. Tekanan turgor akan meningkat seiring dengan peningkatan kadar air. Kata
nasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat. Oleh karena itu, arah gerak
dari bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasti ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak nasti
juga dipengaruhi oleh rangsang dari luar seperti cahaya, suhu, sentuhan/singgungan, bahan kimia, serta
kondisi gelap.
Ketika kumpulan daun tumbuhan sensitif putri malu (Mimosa) disentuh, daunnya akan lunglai dan helai
daunnya akan melipat bersama. Respon ini hanya memerlukan waktu sedetik atau dua detik, disebabkan
oleh kehilangan turgor sel secara cepat di dalam pulvinus, yaitu organ motor khusus yang berlokasi pada
persambungan daun. Sel-sel motor secara mendadak menjadi lembek setelah perangsangan karena hilangnya
kalium, yang menyebabkan air meninggalkan sel melalui osmosis. Sel membutuhkan waktu sekitar sepuluh
menit untuk mendapatkan kembali turgornya dan memulihkan bentuk alamiah daun. Gerak nasti berbeda
dari gerak taksis dan gerak tropisme yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Gerak
nasti merupakan gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan,
tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri.
Contoh dari gerak nasti antara lain :
1. Menutupnya daun putri malu dan tumbuhan Venus karena sentuhan
2. Niktinasti
3. Tigmonasti
4. Termonasti
5. Haptonasti
6. Nasti kompleks
2.2 Seismonasti (Tigmonasti)
Tigmonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang sentuhan atau getaran. Contoh gerak
menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) jika disentuh. Jika hanya satu anak daun dirangsang dengan
sentuhan, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tubuh tumbuhan sehingga anak daun lain ikut mengatup.
Tumbuhan ini memberikan respon sangat cepat yaitu sekitar 0,1 detik setelah rangsangan diberikan, dan
penyebaran reaksi terhadap rangsangan ini ke bagian atas dan bawah tumbuhan berjalan antara 40-50
cm/detik. Jika ujung daun putri malu disentuh maka akan terjadi aliran air yang menjauhi daerah sentuhan.
Adanya aliran air ini menyebabkan kadar air di daerah sentuhan berkurang, sehingga tekanan turgornya
mengecil. Akibatnya daun putri malu akan menutup dan tampak seperti layu. Lamanya waktu menutup
tergantung pada suhu dan keras halusnya getaran.
Jika hanya satu anak daun dirangsang, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tumbuhan, sehingga anak
daun lain ikut mengatup. Kegunaan respon ini diduga bahwa pelipatan anak daun akan mengagetkan dan
mengusir serangga sebelum mereka sempat memakan daunnya. Pelipatan terjadi karena air diangkut keluar
dari sel motor pada pulvinus, kejadian yang berhubungan dengan keluarnya K+. Penyebaran isyarat Mimosa
telah bertahun-tahun diteliti, terbukti ada dua macam mekanisme, elektris dan kimiawi. Potensial kerja
disebabkan oleh aliran sejumlah ion tertentu melintasi sel parenkima (yang dihubungkan oleh
plasmodesmata) xilem dan floem, dengan kecepatan sampai sekitar 2 cm s-1. Potensial kerja tidak akan
melewati pulvinus dari satu anak daun ke anak daun lainnya, kecuali bila respon kimiawi juga terlibat
sehingga hanya beberapa anak daun saja yang terlipat. Hal ini disebabkan oleh suatu bahan yang bergerak
melalui pembuluh xilem bersamaan dengan aliran transpirasi. Bahan aktif ini dikenal sebagai turgorin.
2.3 Termonasti
Termonasti merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa
suhu. Termonasti disebut juga fotonasti karena perubahan suhu disebabkan oleh intensitas cahaya yang
mengenai tumbuhan. Cahaya mengakibatkan peningkatan suhu sehingga penggunaan air dalam tubuh
meningkat. Akibatnya, tekanan turgor menjadi rendah dan tumbuhan akan tampak layu. Contoh termonasti
yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga crokus yang membuka karena pengaruh suhu.
Bunga-bunga tersebut mengembang jika mengalami kenaikan suhu. Jika suhu menurun maka bunga-bunga
tersebut akan menutup lagi.
2.4 Fotonasti
Fotonasti adalah gerak yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tumbuhan karena pengaruh
rangsang berupa cahaya.
Contoh fotonasti adalah menguncupnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada waktu matahari
terbenam.
2.5 Haptonasti
Haptonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Contohnya pada tumbuhan
Dionaea (sejenis tumbuhan perangkap lalat). Bila ada lalat yang menyentuh bagian dalam daun, daun akan
segera menutup sehingga lalat akan terperangkap di antara kedua belahan daun.
Cara kerja perangkap ini karena adanya nerve-like signal atau rambut epidermis-sensori yang dapat
menimbulkan potensial kerja pada perangkap. Potensial kerja bergerak dari rambut itu ke jaringan daun
bercuping rangkap dan mengakibatkan cuping tersebut mengatup dengan cepat dalam waktu kira-kira
setengah detik. Tumbuhan tersebut memerangkap serangga, yang kemudian dicerna oleh enzim yang
dikeluarkan daun untuk menghasilkan nitrogen dan fosfat bagi tumbuhan.
2.6 Niktinasti
Niktinasti (bahasa Yunani, nux, artinya malam) adalah salah satu jenis gerakan nasti yaitu proses
berirama yang dikendalikan oleh interaksi antara lingkungan dan waktu biologis. Di sini tekanan diarahkan
lebih kepada respon motorik yang berperan dalam pergerakan seperti itu. Contohnya sudah diketahui lebih
dari 200 tahun yang lalu yaitu gerakan daun pada banyak tumbuhan, dari hampir mendatar pada siang hari
sampai hampir tegak pada malam hari.[1] Kadangkala, spesies berdaun majemuk rangkap, yang setiap
daunnya mempunyai beberapa pinak daun dan setiap pinak daun memiliki beberapa pasang anak-daun yang
berhadapan menempel pada satu rakila, cocok digunakan sabagai model niktinastik. Termasuk di dalamnya,
misalnya: pohon sutra (Albizzia julibrissin), putri malu (Mimosa pudica), dan pohon hujan (Samanea
saman). Daun majemuk rangkap seperti itu sering memperlihatkan gerak tidur yang jelas. Pada malam hari,
ujunr anak daun yang berhadapan pada Albizzia menutup, erangkat ke atas dan menunjuk ke arah ujung
distal rakila. Anak-daun Samania terlipat ke bawah bukan ke atas. Pada kedua kasus tersebut, sejumlah sel
di pulvinus yang menggembung saat membuka disebut ekstensor, sedangkan sel yang mengerut dinamakan
fleksor.
Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur.
Misalnya, pada malam hari daun-daun tumbuhan polong-polongan akan menutup dan akan membuka
keesokan harinya ketika matahari terbit.
A.W. Galston dan kawan-kawan mendeteksi adanya perpindahan ion kalium dari bagian atas ke bagian
bawah pulvinus dan sebaliknya. Perpindahan ion kalium telah menyebabkan perubahan potensial osmotic
yang besar pada sel-sel motor yang mengakibatkan daun bergerak ke atas atau ke bawah. Diduga auksin
terlibat dalam kegiatan ini. IAA yang diproduksi pada siang hari terutama diangkut ke bagian bawah petiol.
Ion kalium akan bergerak ke arah di mana memiliki kandungan IAA lebih tinggi, air masuk ke bagian bawah
pulvinus dan daun bangun. Angkutan auksin berkurang pada malam hari, terjadi reaksi sebaliknya. Auksin
yang diberikan ke bagian atas atau bagian bawah pulvinus akan menyebabkan tidur dan bangunnya daun
secara berturut-turut. Sejumlah sel di pulvinus yang menggembung saat membuka disebut ekstensor,
sedangkan sel yang mengerut dinamakan fleksor. Gerak ini terjadi pada tumbuhan polong-polongan.
2.7 Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi lebih dari satu macam rangsang. Contohnya gerak
membuka dan menutupnya mulut daun (stomata) karena cahaya matahari, zat kimia, air dan suhu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini antara lain :
1. Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan,
tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri, misalnya karena perubahan tekanan turgor.
2. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, gerak nasti dibedakan menjadi fotonasti, niktinasti,
nigmonasti, termonasti, haptonasti dan nasti kompleks.
3.2 Saran
Penulis juga menyadari terdapat banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah, karena itu saran
yang membangun sangatlah dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
Nama : SELA RAHMANITA
NIM : 16129107
Seksi : 16 BB 04
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum makhluk hidup dapat diartikan sebagai makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan
seperti bernapas, bergerak, dan berkembangbiak. Makhluk hidup merupakan struktur biologi yang memiliki
sifat – sifat tertentu sehingga dapat dikatakan “hidup”. Karakteristik tersebut membuat makhluk hidup
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Organisasi struktur biologis dari makhluk hidup
kompleks dan terorganisir dengan baik. Secara garis besar terdapat 5 tingkatan penyusun tubuh makhluk
hidup, yaitu dimulai dari unit struktural terkecil yang disebut sel. Kemudian sel-sel dengan fungsi yang sama
berkumpul membentuk jaringan. Kumpulan dari jaringan akan membentuk organ, lalu kumpulan dari
organ akan membentuk sistem organ. Selanjutnya sistem organ yang ada akan membentuk satu organisme.
Sedangkan Pengertian makhluk hidup menurut dwijoseputro(1998) adalah sesuatu yang mengadakan
gerak,metabolisme,pertumbuhan,bereproduksi dan responsif. Helena Curtis (1975) mengemukakan bahwa
makhluk hidup adalah sesuatu yang kompleks dan terorganisir dengan baik,memanfaatkan energi dari
lingkungannya dan merubahnya dari satu bentuk energi kebentuk energi yang lain,beradaptasi dengan
lingkunganya,bersifat homeostatis,merespon bila ada rangsangan,bereproduksi,tumbuh dan berkembang,
dan didalamnya terkandung informasi.Kimmball (1983) juga mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian makhluk hidup,ia mengatakan bahwa makhluk hidup memiliki 5 ciri yaitu bersifat
rumit.responsif,berevolusi,mengadakan metabolisme, dan bereproduksi.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup adalah makhluk yang
memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, berevolusi,peka terhadap rangsang,memerlukan
makanan,beradaptasi berkembang biak dan sebagainya.
1.Bernapas (Respirasi)
Bernapas adalah proses pertukaran gas yang dibutuhkan makhluk hidup dengan lingkungannya.
Bernapas merupakan pertukaran dengan masuknya oksigen (dari lingkungan masuk ke dalam tubuh) dan
keluarnya karbodioksida (dari dalam tubuh ke lingkungan). Oksigen merupakan komponen utama agar
makhluk hidup dapat melakukan aktivitas, hal ini disebabkan karena oksigen dapat merupakan bahan bakar
untuk menghasilkan energi dari metabolisme.
2.Bergerak
Gerak adalah perubahan posisi dari suatu kesetimbangan. Makhluk hidup pasti melakukan gerakan
walaupun ada yang bergerak dengan sangat lambat. Untuk melakukan ciri yang satu ini dibutuhkan alat
gerak. Kaki, sayap, sirip, tubuh, dan yang sejenisnya merupakan contoh alat gerak. Bentuk gerakan yang
dilakukan beragam, contohnya cara bergerak, manusia bergerak dengan berjalan menggunakan dua kaki,
ikan berenang menggunakan siripnya, tumbuhan bergerak mengikuti sumber makanan, dan masih banyak
lagi gerakan yang dapat dilakukan makhluk hidup.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak,
makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang biak. Semua makhluk hidup melakukan
proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2)
dari dalam tubuh. Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas
tampak terlihat. Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan harus
mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam
biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Tubuh makhluk hidup terdiri dari
berbagai macam organ. Berbagai macam organ yang menyusun tubuh makhluk hidup terdiri atas bagian-
bagian lebih kecil lagi. Bagian-bagian terkecil dari makhluk hidup disebut sel.
B.Saran
Demikianlah makalah ini dibuat agar bermanfaat untuk semua. Di harapkan setelah membaca
makalah ini pembaca dapat memahami seperti apa makhluk hidup itu dan bagaimana ciri – ciri nya. .Namun
dalam penulisan makalah ini tentunya banyak terdapat kekurangan dikarenakan penulis masih dalam tahap
belajar. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam penulisan makalah
selanjutnya dapat lebih baik lagi.
http://selarahmanita.blogspot.com/2017/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Pembahasan
4. Iritabilitas
Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk hidup
memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Hewan memiliki sistem saraf dalam
menanggapi adanya rangsangan, sedangkan tumbuhan tidak. Rangsangan dapat disebabkan oleh faktor luar
tubuh. Contohnya, mata kita akan mengedip bila terkena cahaya yang silau. Contoh reaksi rangsangan yang
diterima hewan adalah anjing akan menegakkan telinga bila mendengar suara yang asing dan sekelompok
rusa akan berlari bila ada pemangsa yang mengintai.
Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air,
dan sentuhan. Contohnya, daun putri malu akan menutup bila disentuh, akar tumbuhan menjalar ke tempat
banyak air, tumbuhnya batang tumbuhan ke arah sinar matahari, dan akar tumbuhan yang selalu tumbuh ke
arah pusat bumi.
5. Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji
akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram setiap
hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar.
Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh, sehingga ukuran tubuh bertambah dan tidak
bisa mengecil kembali. Bagaimana dengan pertumbuhan hewan dan tumbuhan? Hewan dan tumbuhan juga
mengalami pertumbuhan seperti manusia, yaitu ukuran tubuhnya makin besar. Pertumbuhan ini dapat
diukur.
6. Berkembang Biak
Coba kamu amati pohon pisang di sekitar tempat tinggalmu? Biasanya, di sekitar pohon pisang
terdapat tunas-tunas baru. Hal ini merupakan contoh perkembangbiakan pada tumbuhan. Berkembang biak
atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini
berguna untuk melestarikan jenisnya.Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu
secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang
biak secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin).
Bagaimana perkembangbiakan pada tumbuhan? Tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan biji, tetapi
juga dapat berkembang biak secara vegetatif atau tidak kawin. Contoh perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas
Daftar Pustaka
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/076946a29d877c34102d1b9719bc250c.pdf
(makalah wiraatmaja)