B. Tujuan Percobaan
Dalam percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak tropisme negatif pada tumbuhan
Sebagai salah satu contoh makhluk hidup, tumbuhan juga bergerak namun
gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti pada hewan dan manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas, biasanya gerakannya tidak
berpindah tempat (kecuali pada yang bersel satu). Gerakan yang dilakukan
oleh tumbuhan hanya dilakukan oleh bagian tertentu, misalnya bagian ujung
tunas, ujung akar, atau bagian lembar daun tertentu kecuali pada tumbuhan
bersel satu. Gerakan tumbuhan dapat diamati dengan adanya pertumbuhan
tanaman yang menuju atau ke arah tertentu. Sebagai contoh jika kita
menancapkan sebatang kayu atau ranting di dekat tanaman mentimun atau
tanaman lain yang merambat, maka selang beberapa waktu ranting kayu
tersebut telah dibelit oleh tanaman mentimun atau tanaman yang merambat
lainnya. Demikian pula akar-akar yang menembus tanah menuju ke tempat
yang lembap atau berair. Peristiwa tersebut merupakan contoh bahwa
tumbuhan bergerak. Jadi, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses
pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau iritabilita yang
dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Untuk menanggapi rangsangan tersebut,
tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju ke arah rangsang,
menjauhi rangsang, atau hanya sekedar melakukan gerak tanpa
menunjukkan ke arah tertentu.
Gerak tubuh tumbuhan terdiri dari gerak tropisme, nasti dan taksis, yang
masing-masing dibedakan lagi berdasarkan jenis rangsangannya. Pada gerak
tropisme, berdasarkan jenis rangsangannya, terdiri dari :
a. Fototropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan
cahaya.
b. Tigmotropisme, adalah gerak tropisme berupa membelitnya ujung
batang tumbuhan akibat bersentuhan dengan benda atau batang
tumbuhan lain.
c. Geotropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh arah
gravitasi bumi.
d. Hidrotropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh air.
e. Kemotropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh
rangsangan berupa zat kimia.
Pada gerak nasti, berdasarkan jenis rangsangannya dapat terdiri dari :
a. Fotonasti, adalah gerak nasti karena pengaruh rangsangan cahaya
b. Seismonasti, adalah gerak nasti karena pengaruh rangsangan sentuhan
atau getaran.
c. Niktinasti, adalah gerak nasti karena pengaruh rangsangan berupa
suasana gelap
d. Termonasti, adalah gerak nasti karena pengaruh rangsangan suhu.
e. Nasti kompleks, adalah gerak nasti akibat pengaruh beberapa
rangsangan.
Pada gerak taksis, berdasarkan jenis rangsangannya terdiri dari :
a. Fototaksis, adalah gerak taksis karena pengaruh rangsangan cahaya.
b. Kemotaksis, adalah gerak taksis akibat pengaruh rangsangan zat kimia.
(Sukoco, 2017 : 36-37).
E. Prosedur Percobaan
a. Gerak Seismonasti
Langkah-langkah kegiatan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti polybag yang
telah berisi tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis dan
penggaris. Tanaman putri malu dalam polybag telah disediakan
beberapa hari sebelumnya, sehingga pada saat percobaaan dalam
keadaan segar. Caranya adalah mengambil tanaman putri malu
tersebut dengan mencangkulnya bersama dengan tanah, tanpa
mengganggu bagian akarnya, kemudian pindahkan ke dalam
polybag.
2. Meletakkan polybag berisi putri malu yang telah disiapkan
sebelumnya di atas meja, kemudian lakukan sentuhan halus,
sedang, hingga paling kasar terhadap daun-daun putri malu
tersebut, dengan menggunakan penggaris.
3. Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
b. Gerak Niktinasti
Langkah-langkah kegiatan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan dua buah polybag berisi putri malu
2. Memberikan tanda A pada polybag pertama dan B pada polybag
kedua.
3. Meletakkan polybag A pada tempat terang dan terbuka
4. Menyimpan polybag B di atas meja, kemudian tutup menggunakan
kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati, agar tidak
menyentuhnya
5. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam,
setelah itu tutup dibuka dengan hati-hati (tidak menyentuh
tanaman)
6. Mengamati perubahan yang terjadi pada daun putri malu tersebut,
kemudian membandingkannya dengan daun putri malu pada
polybag A.
7. Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan
c. Gerak Tropisme (Geotropisme Negatif)
Langkah-langkah kegiatan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan dua buah polybag berisi kacang hijau. Caranya
adalah dengan menanam masing-masing 3 butir kacang hijau pada
dua buah polybag. Penanaman kacang hijau ini sebaiknya sudah
dilakukan 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai, dan dilakukan
di tempat terbuka, sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri tegak.
2. Memberikan label A untuk polybag pertama dan B untuk polybag
kedua
3. Meletakkan polybag B secara mendatar (horizontal), sedangkan
polybag A dibiarkan berdiri tegak (vertikal), kemudian simpan
keduanya di tempat terbuka
4. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu
5. Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan
F. Hasil Pengamatan
a. Hasil Pengamatan pada Gerak Seismonasti dan Niktinasti
Hasil pengamatan pada gerak seismonasti dan niktinasti dapat dilihat
pada tabel berikut :
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alasan Anda memilihnya!
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan
yang telah Anda lakukan? Jelaskan!
3. Pada perobaan geotropisme yang telah Anda lakukan, sebenarnya Anda
juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa
demikian? Jenis fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawaban Pertanyaan
1. Dua tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti adalah tumbuhan
petai cina atau lamtoro (Laucaena leucocephala) dan bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima). Alasnnya adalah karena keduanya termasuk
ke dalam kelompok tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae)
sama seperti tumbuhan putri malu (Mimosa pudica), dimana kelompok
tumbuhan tersebut akan memberikan respon dengan menutupkan
daunnya ketika gelap (malam hari) dan akan membuka kembali
daunnya ketika matahari terbit.
2. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, perbedaan gerak
niktinasti dengan seismonasti, terletak pada jenis rangsangnnya. Pada
pengamatan gerak niktinasti, jenis rangsangannya adalah cahaya gelap
(malam). Sedangkan pada seismonasti, jenis rangsangannya adalah
sentuhan/getaran.
3. Pada pengamatan gerak geotropisme yang telah dilakukan, sekaligus
membuktikan adanya gerak fototropisme. Hal ini karena gerak
fototropisme berkebalikan dengan geotropisme, terkait dengan arah
bagian tumbuhan dalam menanggapi rangsangan. Pada gerak
geotropisme, bagian tumbuhan yang menanggapi rangsangan adalah
akar, dan geraknya menuju pusat bumi (gravitasi bumi). Sedangkan
pada gerak fototropisme, bagian tumbuhan yang menanggapi
rangsangan adalah batang, dan geraknya menuju arah datangnya cahaya
matahari. Sehingga, apabila digunakan tumbuhan yang sama, dengan
perlakuan diletakkan secara horizontal, gerak akar menuju pusat bumi
akan menunjukkan gerak geotropisme (geotropisme positif), dan gerak
batang menuju arah datangnya matahari menunjukkan gerak
fototropisme (geotropisme negatif).
H. Pembahasan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Tumbuhan sebagai salah
satu contoh makhluk hidup juga melakukan aktivitas bergerak. Namun jika
dibandingkan dengan gerakan pada hewan, gerak pada tumbuhan lebih
bersifat statis (tidak berpindah secara mobile), sedangkan gerak pada hewan
lebih bersifat dinamis (gerak berpindah tempat). Gerak statis pada
tumbuhan terjadi karena hanya sebagian tubuh tumbuhan yang bergerak,
seperti ujung tunas, ujung akar, atau bagian lembar daun tertentu kecuali
pada tumbuhan bersel satu. Sedangkan gerak pada hewan lebih dinamis,
karena memiliki anggota gerak berupa tulang, otot dan sendi.
Fokus pengamatan gerak pada tumbuhan dalam percobaan ini, adalah pada
gerak nasti dan tropisme. Kedua gerak tersebut memiliki perbedaan dalam
hal proses menanggapi rangsang. Pada gerak nasti, arah geraknya tidak
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Sedangkan pada gerak tropisme,
arah geraknya mengikuti arah datangnya rangsang. Gerak nasti yang diamati
dalam percobaan adalah gerak seismonasti dan niktinasti. Sedangkan gerak
tropisme yang diamati dalam percobaan adalah geotropisme. Gerak
seismonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan
sentuhan/getaran. Gerak niktinasti adalah gerak nasti karena rangsangan
gelap, dan gerak geotropisme adalah gerak tropisme menuju pusat bumi
(gravitasi bumi). (Sukoco, 2017 : 36-37).
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 1.2, melalui perlakuan yang telah
diberikan, respon yang ditunjukkan oleh tumbuhan putri malu adalah
sebagai berikut. Tumbuhan putri malu pada polybag A tidak menunjukkan
respon telah terjadi perubahan. Sebelum diberikan perlakuan, daun
tumbuhan putri malu pada polybag A dalam kondisi terbuka, dan setelah
disimpan/diletakkan di tempat terang, kondisi daun masih tetap terbuka.
Berbeda halnya dengan tumbuhan putri malu pada polybag B, sebelum
diberikan perlakuan, daun tumbuhan putri malu dalam kondisi terbuka,
namun setelah diberikan perlakuan dengan menutupnya menggunakan
kardus yang kedap cahaya, tumbuhan putri malu menunjukkan respon
menutupkan semua daunnya, dan disertai dengan beberapa tangkai daun
yang merunduk. Dengan demikian, respon menutupnya daun tumbuhan
putri malu setelah ditutup dengan menggunakan kardus yang kedap cahaya
menunjukkan bahwa tumbuhan putri malu telah melakukan gerak niktinasti,
yaitu gerak nasti karena pengaruh gelap. Gerak niktinasti ini umum
dilakukan oleh kelompok tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae),
dimana kelompok tumbuhan tersebut akan menutupkan daunnya ketika
gelap (tenggelamnya matahari), dan akan membukakan daunnya kembali
ketika matahari terbit, sehingga gerak niktinasti ini disebut juga sebagai
gerak tidur pada tumbuhan.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD (BMP) Edisi 2.
Tanggerang Selatan : Uiversitas Terbuka.
Sukoco, Teo, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII.
Klaten : Intan Pariwara.