Anda di halaman 1dari 14

TROPISME DAN PERGERAKAN PADA TANAMAN

LAPORAN PRAKTIKUM
Fisiologi Tumbuhan (AGT 311)

Oleh:
Nurvi Selvi Arviani
(A.2010976)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
2022
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gerakan yang dilakukan hanya dilakukan oleh bagian tertentu, misalnya
bagian ujung tunas, ujung akar, atau bagian lembar daun tertentu kecuali tumbuhan
bersel satu. Gerakan tumbuhan dapat diamati dengan adanya pertumbuhan tanaman
yang menuju atau ke arah tertentu. Sebagai eontoh jika kita menancapkan sebatang
kayu atau ranting di dekat tanaman mentimun atau tanaman Iain yang merambat,
maka selang beberapa waktu ranting kayu tersebut telah dibelit Oleh tanaman
mentimun atau tanaman yang merambat Iainnya.
Demikian pula akar-akar yang menembus tanah menuju ke tempat yang lembap
atau berair. Peristiwa tersebut merupakan contoh bahwa tumbuhan bergerak. Jadi,
gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan
terhadap rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
Berdasarkan sumber rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 2
macam, yaitu:
1 Gerak endonom
2 Gerak etionom/esionom
Gerak Ondonom
Gerak endonom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan Oleh faktor Yang
berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak andonom Macam-maeam gerak
endonom, yaitu:
1 Nutasi
Gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar.
2 Higroskopis
Gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena adanya perubahan kadar air pada
tumbuhan secara terus menerus, akibatnya kondisi menjadi sangat kering pada
kulit buah atau kotak spora sehingga kulit biji atau kotak spora pecah. Misalnya:
pecahnya kulit buah polongpolongan (Iamtoro, kembang merak, kacang buncis,
kacang kedelai). Hal ini disebabkan berkurangnya air pada kulit buah. Kulit buah
menjadi kering, retak dan akhirnya pecah sehingga bijinya terpentaJ ke Juar.
Pecahnya kulit buah dan terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan

1
tersebut memencarkan alat perkembang biakannya. Gerak higroskopis juga terjadi
membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut
(phyta).
Gerak Etinom
Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan Oleh
adanya dari Juar tubuh tumbuhan. Gerak etionom disebut juga dengan gerak
esionom. Rangsangan itu dapat berupa cahaya, sentuhan, suhu, air, gravitasi bumi,
zat kimia, dan IainIain. Organ turnbulun yang memberikan respon rangsangan
tersebut adalah: akar, batang, daun, bunga, buah atau bagian dari organ tumbuhan
tersebut. Berdasarkan arah respon, gerak etinom dibedakan menjadi gerak tropisme,
gerak nasti, dan gerak taksis.
Gerak Tropisme
Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi Oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme berasaJ dari bahasa
Yunani, yaitu trope, yang berani membelok. Bila gerakannya mendekati arah
rangsangan disebut tropisme positif sedangkan jika gerak responnya menjauhi arah
datangnya rangsangan disebut tro isme negatif. Contoh: gerak batang tumbuhan ke
arah cahaya, gerak akar tumbuhan ke pusat bumi, gerak akar menuju air, dan gerak
membelitnya ujung batang atau sulur pada jenis tumbuhan bersulur. Tropisme
dibedakan menjadi 7 jenis berdasarkan sumber rangsangannya, yaitu fototropisme,
geotropism, hidrotropisme, kemotropisme, tigmotropisme, termotropisme, dan
skototropisme.
1. Fototropisme
Fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan Oleh rangsangan
berupa cahaya matahari. Contoh dari fototropisme adalah pertumbuhan koleoptil
rumput menuju arah datangnya cahaya. Fototropisme berkaitan erat dengan zat
tumbuh yang terdapat pada ujung tumbuhan yang disebut auksin. Pada Sisi batang
yang terkena cahaya, zat tumbuh lebih sedikit daripada Sisi Batang Yang tidak
Cerkena eahaya. Akibatnya, sisi batang yang terkena cahaya mengalami
pertumbuhan lebih Iambat daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya sehingga
batang membelok ke arah cahaya.

2
2. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya
gravitasi bumi. Geotropisme disebut juga gravitropisrme. Geotropisme positif jika
gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke bawah, misalnya: gerak
pertumbuhan akar. Geotropisme negative jika gerak responnya menjauhi bumi atau
menuju ke atas, misalnya: gerak pertumbuhan batang
3. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan
berupa air. Gerak akar tumbuhan akan selalu menuju ke tempat yang basah (berair).
Misalnya; Gerakan akar kaktus untuk mencari air.
4. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan
berupa zat kimia. Misalnya: Gerakan akar yang menuju unsur hara atau pupuk
dalam tanah.
5. Tigmotropbme
Tigmotropisme adalah pertumbuhan sel tanaman yang dirangsang oleh
sentuhan. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "thigma" yang berarti "sentuhan".
Contoh dari tigmotropisme adalah pertumbuhan tanaman sulur seperti anggur dan
tanaman yang pertumbuhannya merambat dan memiliki sulur yang bagian
penopangnya dan pada Brunnichia ovate
6. Termotropisme
Termotropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi
oleh rangsangan berupa panas atau perubahan panas. Salah satu contoh
termotropisme adalah pertumbuhan daun tanaman Rhododendron yang dapat
menjadi keriting dan menunduk ke bawah apabila suhu lingkungan mencapai -1oC
7. Skototropisme
Skototropisme (bahasa Yunani adalah skotos, berarti kegelapan/kekelaman)
merupakan pergerakan pertumbuhan ke arah kegelapan.
Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan. namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.
Kata nasti berasaJ dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat.

3
Oleh karena itu, arah gerak dari bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasti
ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Contoh:
1. Menutupnya daun putri malu dan tumbuhan Venus karena sentuhan
2. Menutupnya daun majemuk pada tanaman polong saat malam hari
3. Membuka dan menutupnya bunga pukul empat
4. Membuka serta menutupnya stomata
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, gerak nasti dibedakan menjadi
fotonasti, niktinasti, tigmonasti, termonasti, haptonasti, dan nasti kompleks.
1.2 Tujuan
Untuk melihat beberapa gerak tanaman yang termasuk gerak tropis yaitu
fototropisme dan geotropisme

4
II. TINJAUAN PUSTAKA

Wiraatmaja (2017), berdasarkan sumber rangsangannya, gerak pada tumbuhan


terbagi menjadi 2 macam, yaitu gerak endonom dan gerak etionom. Gerak etionom
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Gerak tropisme yang mencakup gerak fototropisme, geotropism,
hidrotropisme, tigmotropisme, dan kemotropisme.
2. Gerak taksis yang mencakup gerak fototaksis dan kemotaksis
3. Gerak nasti yang mencakup seismonasti, niktinasti, fotonasti, temonasti,
haptonasti, dan nasti kompleks.

5
III. METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2022 pada pukul 13.00 WIB
bertempat di Laboratorium Universitas Djuanda Bogor
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Percobaan Tropisme Sebagai Respon Terhadap Rangsangan dari
Lingkungan
Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah biji dan tanaman kacang hijau, tanah,
4 Polybag, 4 kardus berlubang, kapas, karet gelang, selotip atau doubletip, kotak
kaca, cawan petri/petridisk
3.2.2 Percobaan Nasti Sebagai Gerak Tanggap Terhadap Stimulan dari Luar
Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah tanaman Mimosa pudica (putri malu),
alat tulis dan kamera
3.3 Metode Pelaksanaan
3.3.1 Percobaan Tropisme Sebagai Respon Terhadap Rangsangan dari
Lingkungan
a.) Fototropisme
1. Bersihkan tanah dari kotoran-kotorannya, kemudian isikan ke dalam
kantong plastik dan siram sampai kapasitas lapang
2. Rendam 50 biji kacang hijau kira-kira 15 menit, tanam dalam kantong
plastik yang telah
3. Simpan kantong yang telah berisi biji di dalam kotak karton berlobang.
Tempatkan karton pada beberapa arah sumber cahaya
4. Amati respon perkecambahan biji tersebut setiap hari selama 1 minggu.
b.) Geotropisme
1. Tempelkan kapas pada petridisk menggunakan dobletip, kernł•
tempelkan biji kacang hijau yang telah direndam selama 15 menit pada
kapas juga menggunakan dobletip. Usahakan arah semua biji disusun
sama
2. Siram kapas sampai lembab dan tutup petridisk

6
3. Posisikan petridisk dałam posisi tegak sehingga kelihatan biji sewaktu
berkecambah dengan cara menegakkan petridisk pada satu posisi serta
tahan menggunakan kayu agar petridisk tidak bergerak
4. Amati setiap hari, seteleha terlihat perkecambahan dan akar telah
mencapai panjang 1-2 cm, putar sedikit posisi petridisk sehingga posisi
akar yang semula vertical menjadi horizontal, tahan posisi petridisk
pada kondisi tersebut
5. Amati setiap hari respon dari akar kecambah selama satu minggu
pengamatan.
3.3.2 Percobaan Nasti Sebagai Gerak Tanggap Terhadap Stimulan dari Luar
1. Tanam tanaman mimosa dalam pot dengan kondisi pertumbuhan baik
2. Lakukan penyentuhan terhadap daun oleh daun mimosa pada bagian
ujung, tengah dan pangkal tangkai daun majemuk
3. Amati respon gerak yang diberikan oleh daun mimosa dan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk menutup dengan sempurna semua
daunnya yang diberi respon terhadap sentuhan yang diberikan
4. Biarkan daun mimosa kembali ke kondisi semula dan catat waktu yang
diperlukan untuk melakukan hal tersebut
5. Tulis dan simpulkan hasil percobaan dengan mendeskripsikan hasilnya
dan membuat grafik/tabel

7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Percobaan Nasti Sebagai Gerak Tanggap Terhadap Stimulan dari Luar
Pada hari keempat tepatnya kecambah mulai tumbuh dan belum
menunjukkan adanya respon tanaman mengikuti arah cahaya.

Gambar 1. Kecambah Timur Gambar 2 Kecambah Utara

Gambar 3. Kecambah Selatan Gambar 4. Kecambah Barat

8
Pada hari ke 7 kecambah tumbuh lebih tinggi dan tumbuh mengikuti arah
cahaya. Dapat kita lihat pada gambar bahwa posisi dari lubang kardus memiliki
arah yang berbeda-beda.

Gambar 5. Kecambah Timur Gambar 6. Kecambah Utara

Gambar 7. Kecambah Selatan Gambar 8. Kecambah Barat

Pada hari kedua kecambah mulai muncul dan tumbuh kebawah lalu Petridis
diputar sampai akar tanaman horizontal. Pada hari kelima didapati akar tanaman
mulai tumbuh kembali dari horizoltal menuju ke arah bumi. Petridis diputar
kembali menjadi vertical. Pada hari ke 7 terlihat akar dari tanaman kacang tetap
mengarah ke bumi.

9
Gambar 9. Petridis Hari ke 2 Gambar 10. Petridis Hari ke 5

Gambar 11. Pertridis Hari ke 7

4.1.2 Percobaan Nasti Sebagai Gerak Tanggap Terhadap Stimulan dari Luar
Tabel 1. Waktu Tertutup dan Terbuka Putri Malu
Posisi Tertutup Terbuka
Ujung 1,30 detik 7 menit 50 detik
Tengah 1,55 detik 6 menit 20 detik
Pangkal 2 detik 6 menit 10 detik

4.2 Pembahasan
Percobaan fotoropisme tanaman kacang hijau di hari kedua, tanaman mulai
tumbuh sekitar 5-10 cm dan belum menunjukkan adanya respon yang besar
terhadap cahaya. Pada hari ke 7 tanaman mulai tumbuh lebat dan mulai
memperlihatkan responnya terhadap arah cahaya yang datang. Dapat kita lihat dari
beberapa gambar menunjukkan bahwa tanaman bergerak tumbuh ke arah cahaya
yang datang. Asbur (2017), dalam penelitiannya menjelaskan respon tanaman

10
terhadap cahaya umunya sama, yaitu mengakibatkan terjadinya respon fotoropisme
pada daun, batang, petioles maupun hipokotil.
Dwijoseputro (1985), menjelaskan bahwa gerak tanaman menuju ke arah
rangsangan disebut dengan gerak fotoropisme aktif. Pergerakan tanaman menuju
ke arah cahaya dipengaruhi oleh adanya akumulasi auksin pada bagian yang terkena
papan cahaya matahari dan juga kemampuan tumbuhan dalam melacak matahari.
Akumulasi pada bagian auksin yang tidak terkena cahaya ini mengakibatkan bagian
tersebut aktif membelah melebihi kapasitas pembelahan sel pada normalnya. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkokkan tanaman ke arah sumber
cahaya.
Percobaan geotropisme kacang hijau sejak hari kedua sampai hari ketujung
menunjukkan secara nyata bahwa kacang hijau tumbuh mengikuti arah
rangsangannya yaitu gravitasi bumi. Geotropisme merupakan suaru pergerakan
tanaman yang dipengaruhi oleh ransangan gravitasi bumi dan terjadi pada akar
dimana arah tumbuh akar akan selalu menuju pusat bumi walaupun letaknya di ubah
(Lakitan 2007). Pada gambar 9 dapat kita lihat, sebelum Petridis diputar menjadi
horizontal akar kacang hijau mula-mula tumbuh ke arah bumi. Gerak geotropism
akar tanaman menuju bumi disebut dengan geotropism positif (Wiraatmaja 2017).
Pada tabel 1 dapat kita lihat bahwa waktu tertutup dan terbuka tiap bagian
dari putri malu memiliki perbedaan. Waktu terlama putri malu menutup ada pada
posisi pangkal yang disebut dan waktu terlama putri malu membuka ada pada posisi
ujung. Hasanah., et al (2021) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa respon yang
diberikan putri malu ini merupakan gerak seismonasti yaitu gerak yang terjadi
karena adanya ransangan atau geratan. Perbedaan waktu yang terjadi bisa
diakibatkan oleh sentuhan. Apabila sentuhan lembut maka proses menutupnya akan
lama begitu pula sebaliknya. Reaksi pada putri malu terjadi akibat adanya
perubahan secara tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada batang daun
yang kehilangan tekanan air sehingg tangkai daun mengatup.

11
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kacang hijau tumbuh menuju ke arah cahaya yang disebut dengan fotoropisme yang
disebabkan oleh akumulasi auksin. Geotrpopisme pada akar nyata terjadi yang
diakibatkan oleh rasangangan gravitasi. Pada putri mau yang disentuh terjadi gerak
seismonasti. Perbedaan waktu terbuka dan tertutupnya tanaman putri malu
disebabkan oleh kasar dan lembutnya sentuhan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Asbur, Y. 2017. Peran Fotoreseptor Pada Tropisme Tanaman Sebagai Respon
Terhadap Cahaya. Jurnal Agriland. 6(2): 92-100.
Dwijoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Hasanah, N. Sulaiman. Supran, J. 2021. Analisis Tanaman Putri Malu Sebagai
Media Pemahaman Konsep Dasar Tumbuhan Peka Terhadaprangsangan Pada
Mahasis. Jurnal Sintaksis. 3(1): 8-15.
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Wiraatmaja, W. 2017. Gerak Pada Tumbuhan. Bahan Ajar.

13

Anda mungkin juga menyukai