Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

TINGKAH LAKU

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Kelompok : V ( Lima )
Nama Kelompok :
1. Ismi Indriya Ningsih (F1D017054)
2. Eti Widiya Lestari (F1D018032)
3. Aulia Adriansyah (F1D018044)
4. Indah Hairu Santi (F1D018048)

Asisten Dosen :
1. Yuni Clara Situngkir, S.Si
2. Maria Veronika (F1D015040)
3. Uci Cahlia (F1D015030)
4. Qurnia Triana (F1D015031)
Dosen Pengampu :
1. Drs. Choirul Muslim,Su.,Ph.D
2. Dra. Novia Duya,M.Si
3. Drs. Welly Darwis, H.,MS

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Makhluk hidup melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan di sekitar


habitat tempat hidupnya tidak terkecuali manusia. Pengamatan tingkah laku
tumbuhan dan hewan ditujukan karena dapat mengamati bagaimana bentuk
reaksi/gerak makhluk hidup saat dipengaruhi oleh suatu rangsangan dan seperti
apa cara beradaptasi yang dilakukan makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup
dari kondisi lingkungan yang mungkin kurang menguntungkan. Gerak pada
tumbuhan adalah gerak berpindah tempat dalam waktu singkat. Salah satu ciri
makhluk hidup adalah  mampu melakukan gerak. Tumbuhan bergerak sangat
perlahan sehingga gerakannya terkadang tidak teramati.

Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh


tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Pada prinsipnya,
gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya
kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan
tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan
gerakan yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan
gerak tanpa menunjukan arah tertentu. Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang
tergolong iritabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu tropisme, taksis, dan nasti.
Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan
(stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi,
timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya irritabilitas. 

Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau


volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Contoh gerak pada tumbuhan yang dapat kita amati yaitu pada
perkecambahan biji kacang hijau yang diawali dengan penyerapan air dari
lingkungan sekitar biji,baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang
teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara
dalam bentuk uap air ataupun embun. Efek yang terjadi adalah membesarnya
ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga
(kaulikulus). Proses pertumbuhan pada tumbuhan yang sangat penting
adalah adanya proses fotosintesis yang memerlukan sinar matahari. Seperti yang
telah diketahui bahwa sinar matahari dapat  membantu proses pertumbuhan serta
perkembangan biji kacang hijau.

1.2. Tujuan
1.      Mengenal tiga macam gerak tropis pada tumbuhan.
2.      Mengenal tiga bentuk reaksi/perilaku hewan terhadap berbagai
rangsangan.
3.      Mengenal reaksi hewan yang bersifat phototaksis, positif dan negatif.

1.3. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam gerak tropis pada tumbuhan
seperti gerak fototropisme, geotropisme dan hidrotropisme.
2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam reaksi/perilaku hewan
terhadap berbagai rangsangan seperti reaksi tropisme, taksis, dan kinesis.
3. Mahasiswa dapat mengetahui reaksi hewan yang bersifat phototaksis
positif dan negatif, yaitu gerakan hewan yang mendekati atau menjauhi
rangsangan berupa cahaya matahari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tingkah laku adalah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara
organisme dan lingkungannya yang ditunjukkan dengan kegiatan yang diarahkan
dari luar dan tidak mencangkup banyak perubahan dalam yang secara tetap terjadi
pada makhluk hidup (Kimbal,1994).
A. Gerak Pada Tumbuhan.
Gerak pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan
(stimulus) baikyang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya
gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya irritabilitas.
Gerak pada tumbuhan terjadi karena tekanan turgor, tumbuh atau pindah tempat
yang disebabkan karena adanya rangsangan. Menurut penyebabnya gerak pada
tumbuhan dibedakan menjadi :
1.Gerak Ethionom
  Gerak ethionom dalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan
dari luar. Berdasarkan sifatnya gerak ethionom dibedakan menjadi :
A. Tropisme
Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme berasal dari bahasa
Yunani, yaitu trope, yang berarti membelok. Bila gerakannya mendekati arah
rangsangan disebut tropisme positif sedangkan jika gerak responnya menjauhi
arah datangnya rangsangan disebut tropisme negatif (Sambas, 2003).
Berdasarkan jenis rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam,
yakni :
a. Fototropisme
Fototropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh pengaruh
rangsangan cahaya. Fototropisme terbagi dua yaitu fototropisme positif dan
fototropisme negatif. Padaumumnya, bagian tumbuhan di atas tanah bersifat
fototropisme positif, misalnya bunga matahari akan mekar dan batangnya
mengikuti arah sinar matahari. Dan akar bersifat fototropisme negatif).
b. Gerak geotropisme
Gerak geotropisme yaitu gerak tumbuhan karena gaya gravitasi bumi yang
umumnya terjadi pada akar. Gerak geotropisme bergantung pada unsyr tanah dan
keadaan tanah pada suatu tempat yang menyebabkan akar selalu tumbuh ke
bawah. Gerak geotropisme sangat berpengaruh pada kesuburan tanah. Gerak
tropisme biasanya terjadi pada tumbuhan dikotil karena mempunyai akar
tunggang yang selalu bergerak lurus ke bawah (Salisloury,1995).
c. Gerak Hidrotropisme
Gerak hidrotropisme yaitu gerak pada tumbuhan / tanaman karena adanya
rangsangan air. Gerak hidrotropisme terjadi pada akar tanaman. Air sangat
berpengaruh besar terhadap tanaman karena merupakan unsur yang sangat
diperlukan oleh tanaman untuk kelangsungan hidup.
Gerak akar pada tanaman selalu mencari sumber air. Maka gerak tersebut
disebut gerak hidrotropisme. Tanaman yang hidup di tempat kering dengan
tanaman yang hidup yang lembab sangat berbeda. Jika di tempat yang lembab
jumlah akarnya sangat banyak. Sedangkan ditempat yang kering jumlah akarnya
sangat sedikit. Hal ini di sebabkan karena dipengaruhi oleh kadar air.
d. Tigmotropisme 
Tigmotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena
rangsangan sentuhan. Pada umumnya tigmotropisme terjadi pada tumbuhan
pemanjat (tumbuhan yang memiliki sulur) seperti anggur, ubi jalar, melon, dan
tumbuhan pemanjat lainnya. Apabila sulurnya menyentuh benda keras seperti
tonggak kayu, maka akan terjadi kontak sehingga sulur akan melilit kayu tersebut.
Adanya sentuhan merangsang sel-sel tumbuh dengan kecepatan yang
berbeda. Pertumbuhan sel-sel pada daerah yang bersentuhan lebih lambat daripada
sel-sel pada bagian lainnya sehingga memungkinkan sulur dapat tumbuh melilit.
Tigmotropisme memungkinkan tumbuhan memanjat dengan bantuan objek lain
sebagai penyangga pada waktu tumbuh ke arah cahaya matahari (Dwijosaputro,
1983).
e. Termotropisme
Termotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan
karena rangsangan suhu.
f. Kemotropisme
Kemotropisme adalah: gerak bagian tumbuhan karma rangsangan zat
kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia disebut kemotropisme positif.
Contoh: gerak akar menuju zat didalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat
kimia disebut kemotropisme negatif. Contoh: gerak akar menjauhi daun.
g. Skototropisme 
Gerakan skototropisme yaitu gerak atau respon yang mengarah ke
kegelapan, skototropisme berasal dari bahasa yunani yang artinya kegelapan.
h. Reotropisme
Reotropismemerupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh aliran air
sehingga mempengaruhi arah gerak tumbuhan. Contohnya eceng gondok.
B.     Taksis.
Beberapa organisme bereaksi terhadap stimulus dengan bergerak secara
otomatis langsung mendekati atau menjauh dari sudut tertentu terhadapnya,
respon ini disebut taksis. Hal ini sama dengan tropisme pada tumbuhan kecuali
bila lokomosi yang nyata dari seluruh yang terlihat. Bahkan organisme sederhana
E.coli mamperlihatkan perilaku ini. Bila tabung kapiler seperti zat glukosa di
masukkan ke medium yang berisi, E. Coli, baktri mengubah lokomosinya
sedemikian rupa sehingga mereka berkumpul di dekat sumber zat tersebut.
Respons ini dinamakan kemotaksis (Kimball,1983)
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa perilaku taksis di dahului oleh suatu
bentuk respon taksis dan dilanjutkan dengan suatu pergerakan menuju atau
menjauhi atau ke arah tertentu dari stimulus yang diterima oleh suatu
organisme.Berdasarkan jenis dari stimulus yang diterima oleh suatu organism
daapat dibedakan menjadi:
1)      Fototaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa
cahaya.
2)      Kemotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh stimulus berupa zat
kimia.
3)      Aerotakssis adalaah jenis taksis yang disebabkan oleh aadanya stimulus
berupa kadar O2 di udara.
4)      Geotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa
gravitasi bumi.
5)      Rhoeotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus
berupa daya tahan
6)      Thermotaaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus
berupa panas.
7)      Tigmotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus
berupa sentuhan.
8)      Galvanotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus
berupa listrik.
Sedangkan berdasarkan arahnya (arah respon) taksisdapat  dibedakan menjadi :
1)      Taksis positif apabila respon arahnya mendekati rangsang/stimuli.
2)      Taksis negative apabila respon arahnya menjauhi rangsang/stimuli.
C. Nasti
Nasti sdalah gerak bagian tubuh tumbuhan sebagai tanggapan terhadap ran
gsangan yangdatangnya dari luar. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan tekanan
turgor pada jaringantertentu.Berdasarkan jenis rangsangannya nasti dibedakan
menjadi beberapa macam, yakni:
a. Fotonasti
Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya.
Contohnya adalah mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada saat sore
hari di saat terkena sinar matahari.
b. Niktinasti 
Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. Contohnya
adalah gerak menutupnya daun majemuk pada daun petai cina waktu malam.
c. Tigmonasti
Tigmonasti adalah: gerakan nasti yang disebabkan rangsang sentuhan atau
getaran. Misalnya: gerak menutupnya daun Sikejut atau putri malu (mimosa
pudika) jika disentuh.
d. Termonasti
Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
rangsangan suhu.  Contohnya mekarnya bunga tulip ketika suhu udara naik.
e. Haptonasti
Haptonasti adalah: gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan insektivor yang
disebabkan oleh sentuhan serangga. Misalnya: Dionaca sejenis tumbuhan
perangkap lalat sangat sensitive terhadap sentuhan.
f. Hidronasti
Hidronasti adalah: gerak yang terjadi terhadap keadaan air. Misalnya:
gerak menggulungnya daun padi dan daun sore (Cimbopogan nardas) jika
keadaan kurang air.
g. Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah: gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa factor
sekaligus seperti: karbondioksida, PH, temperature dan kadar kalsium. Contoh:
gerak membuka dan menutupnya stomata pada daun.
D. Respon  Gerakan
Respon dapat dibedakan dalam 2 macam yaitu :
1.      Gerak tumbuh (growth movement)
Gerak tumbuh merupakan respon terhadap rangsangan internal maupun
eksternal. Dalam hal ini rangsangan internal keadaan sebenarnya serta peranan
dari faktor tumbuh belum diketahui. Dapat dibedakan menjadi 3 respon terhadap
rangsangan internal, yaitu: 
·         Gerak nutational adalah gerak ke depan atau kebelakang ujung apikal ujung
(shoot tip) spesies tertentu.
·         Gerak spiral merupakan gerak rotasi dari pucuk yang bertambah panjang
sepanjang axis. Seperti gerakan melilit ( twinning).
·         Gerak nasti rangsangan external yang lain seperti temperatur dan cahaya.
2.      Gerakan turgor
Respon dari bagian tumbuhan dimulai terutama sekali dari rangsangsan
external. Gerakan ini terjadi karena hasil perubahan dalam turgor (tekanan air)
dari sel-sel itu atau dari grup sel. Tidak seperti halnya gerakan tumbuhan yang
lambat dan merupakan hal yang permanen, gerakan turgor adalah cepat, halnya
untuk waktu yang pendek dan bisa di ulang. Gerakan turgor yang paling penting
adalah gerakan pembukaan dan penutupan sel pelindung epidermal dari daun dan
batang. Gerakan turgor yang lain adalah gerakan kontak (contact movement) dari
daun pada tumbuhan carnivora yang sensitif, dan gerak tidur dari daun pada
tumbuhan tertentu (Heddy.1983).
E. Gerak Endonom/Otonom.
Gerak endonom disebabkan oleh rangsangan atau factor-faktor yang
diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak ini dikenal pula sebagi
gerak spontan dari tumbuhan karma tumbuhan melakukan gerakan secara spontan,
tanpa adanya mengarah rangsangan dari luar. Gerak hidonom yang paling umum
adalah: mutasi. Mutasi adalah: gerak ujung batang yang sedang tumbuh atau
organ lain seperti daun, stolon, tangkai bunga, dan akar yang gerakannya
membentuk lintasan melingkar diudara. Gerak endonom yang lain adalah: gerak
higroshopis. Higroshopis adalah: gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh
tumbuhan kadarv air didalam bagian tumbuhan.
Contohnya: pecahnya kulit buah polong-polongan, pecahnya kulit buah tumbuhan
pacar air, membuka kotak spora, tumbuhan lumut dan paku saat mengeluarkan
spora(Widiastuti, 2002).
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan secara kuantitatif selama
siklus hidup tanaman yang bersifat tidak dapat kembali lagi (irreversible),
bertambah besar atau bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat
adanya pertambahan unsur-unsur struktual yang baru, peningkatan atau perubahan
tanaman adalah sebagai akibat dari pertumbuhan dan perbesaran sel
(Viperens,2013).
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Sedangkan perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaan. Tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pada proses pertumbuhan
selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlahsel dan
protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan
besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai
sejak terjadi fertilisasi.Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur
yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis
bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.
Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai
berikut :
a.Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air
kedalam vakuola.
c.Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu(Syamsuri, 2006).
2.   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
     Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman :
 a.   Faktor Internal
o   Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang  tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen
‘baik’ dan didukung oleh   lingkungan yang sesuaikan. Memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.
o   Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin                              : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin                          : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin                           : untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen                                : untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin              : Merangsang pemebelahan sel di bagian
tumbuhan yang luka
Kalin                                : Merangsang pembentukan organ tumbuhan
sbb:
                        -      Rizokalin             : Untuk pembentukan akar
                        -      Aulokalin             : Untuk pembentukan batang
                        -      Filokalin              : Untuk pembentukan daun
                        -      Antokalin             : Untuk pembentukan bunga
(Hasibuan, 2009).
b.  Faktor Eksternal
o   Air
        Fungsi air antaralain :
   -      Untuk Fotosintesis
   -      Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
   -      Membantu proses perkecambahan biji
   -      Menjaga (mempertahankan) kelembapan
   -      Untuk transpirasi
   -      Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
   -      Menghilangkan asam asbisat
o   Suhu / Temperatur Lingkungan
           Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22°C-37°C.Temperatur yang lebih atau kurang dari batas
normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
o   Kelembaban Udara
         Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan.   Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan
di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya
penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
o   Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat
proses pertumbuhan.
o   Nutrien
          Tumbuhan memerlukan nutrient untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure makro (makronutrien).
Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium,
kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan
dalam jumlah sedikit disebut unsure mikro (Mikronutrien).Contoh unsure mikro
adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum. Kekurangan
nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan
mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan
berkembang dengan tidak sempurna.
o   Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsure hara terlarut. Jika
kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih
sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel
sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan
membesar(Priadi, 2010).
F. Tingkah Laku Hewan
  Hewan sebagai komponen biotik dari ekosistem mempunyai karakteristik
yang khas. Struktur tubuh yang sangat lentur khususnya pada hewan invertebrate
memungkinkan hewan ini memiliki kemampuan mobilitas yang cukup tinggi.
Dengan daya mobilitas yang tinggi, hewan tersebut dapat bergerak bebas sesuai
dengan kemampuan dan nalurinya, apakah untuk mencari makan, menghindari
dari predator, menjauhi keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan,
mencari pasangan untuk kawin dan lain sebagainya. Cacing tanah adalah nama
yang umum digunakan untuk kelompok Oligochaeta, yang kelas dan subkelasnya
tergantung dari penemunya dalam filum Annelida. Ciri-cirinya bentuk tubuh
panjang silindris, bersegmen-segmen, simetri bilateral, bernafas dengan kulit,
dan bersifat hemaphrodit. Permukaan tubuh cacing tanah berwarna merah sampai
biru kehijauan.Bentuk tubuh panjang silindris, dengan 2/3 bagian posteriornya
sedikit memipih kearah dorsoventral.
Permukaan bagian bawah berwarna lebih pucat, umumnya berwarna
merah jambu dan kadang-kadang putih mulut terdapat diujung anterior
yang bukan merupakan segmen yang sebenarnya, anus terletak pada segmen
terakhir (Kastawi, 2003).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1.Waktu dan Tempat


3.1.1. Waktu
Rabu, 10 Oktober 2018 ( 13;00 s.d selesai )
3.1.2. Tempat
Laboratorium Biologi Dasar Universitas Bengkulu

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1. Alat
- gelas plastik
- kotak ukuran 20x20 cm2
- gelas petri
- pisau
- kertas karbon
3.2.2. Bahan
-Tanah
- Lumbricina
- Vigna radiata
- Air
- Tepung sagu

3.3. Prosedur Kerja

3.3.1. Gerak pada Tumbuhan


Fototropisme
1.) Biji kacang hijau direndam sebanyak kurang lebih 15 biji
2.) Gelas plastik diisi dengan tanah
3.) Kotak dilubangi pada salah satu sisinya
4.) Tanah dibasahi
5.) 3 biji kacang hijau ditanam
6.) Gelas yang sudah ditanami disimpan pada kotak dan amati pada hari
ke-3,4, dan 5.
Geotropisme
1.) Biji kacang hijau direndam sebanyak kurang lebih 15 biji
2.) Gelas plastik diisi dengan tanah yang lembab
3.) 3 biji kacang hijau ditanam
4.) Miringkan gelas setelah hari ke-2 dengan kemiringan ±45 derajat, pada
hari ke-2,3 dan 4 diamati
Hidrotropisme
1.) Gelas diisi dengan tanah basah pada ½ sisi, kemudian sisi setenghnya
diisi dengan tanah kering ( sementara diberi pembatas dengan kertas
agar lebih mudah )
2.) Biji kacang hijau ditanam sebanyak 3 biji pada sekeliling permukaan
tanah
3.) Simpan dan setelah hari ke-2,3 dan 4 diamati.

3.3.2. Gerak pada Hewan


1.) Cawan petri dan kertas karbon disiapkan, berbentuk ½ lingkaran
2.) Cawan petri ditutup dengan kertas karbon hingga ½ bagiannya menjadi
gelap
3.) 1 ekor cacing tanah dimasukkan pada cawan yang bagiannya terkena
cahaya
4.) Amati gerakan pada cacing
5.) Cacing yang telah sampai pada bagian/tempat yang gelap, cacing
tersebut diangkat, kemudian bekas atau jejak cacing ditaburi dengan sagu.
Cawan ptri dibalikkan sehingga tepung yang menempel menjadi tampak .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
1. Gerak Pada Tumbuhan
A.  Tabel Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap ( Foto tropisme)

Hari ke- Panjang (cm)


Kotak 1 Kotak 2 Kotak 3
3. 5,5 cm 4.5 cm 4,2 cm
4. 14 cm 13 cm 13,5 cm
5. 18 cm 19,5 cm 18,5 cm

B.       Tabel Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat lembab ( Geo tropisme)

Hari ke- Panjang (cm)


Kotak 1 Kotak 2 Kotak 3
2. 0,5 cm 1,9 cm 1,5 cm
3. 1 cm 2 cm 2,4 cm
4. 6,5 cm 8,5 cm 7 cm

C.       Tabel Pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat Hidro Tropisme

Hari ke- Panjang (cm)


Kotak 1 Kotak 2 Kotak 3
2. 1 cm 0,9 cm 1,3 cm
3. 1,5 cm 1,5 cm 2,3 cm
4. 9 cm 9 cm 10 cm

Keterangan pengamatan:
•         Pada hari pertama praktikum, tumbuhan mulai berkecambah.
•         Hari kedua akar dan batang mulai bertambah panjang.
•         Hari ketiga daun mulai muncul..
•         Hari kelima terakhir kacang hijau sudah menjadi tumbuhan yang utuh yaitu
mempunyai akar, batang dan daun.

A.   Gerak pada Tumbuhan


·        Fototropisme
Pada hari ketiga tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik, dan
panjangnya mulai dari 4,2 – 5,5  cm. ujung tunas tampak menuju ke arah lubang
kotak atau ke arah datangnya cahaya matahari.
Pada hari ke empat tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik juga,
panjangnya 13-14 cm, ujung tunas kacang hijau sudah keluar dari kotak melalui
lubang yang disediakan di kotak karena kacang hijau tumbuh ke arah datangnya
cahaya matahari. Sehingga disebut Fototropisme Positif.
Pada hari ke lima tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik juga,
panjangnya 18-19,5 cm. Ujung tunas kacang hijau sudah keluar dari kotak melalui
lubang yang disediakan dikotak karena kacang hijau tumbuh ke arah datangnya
cahaya matahari. Sehingga disebut Fototropisme Positif
·         Geotropisme
Pada hari ke dua tanaman kacang hijau tumbuh baik, dengan panjang ±
0,5-1,9 cm. akarnya menuju pusat bumi.
   Pada hari ketiga, setelah dimiringkan 450 tanaman kacang hijau makin
panjang, panjangnya 1-2,4 cm, batang kacang hijau bergerak menuju kepusat
bumi, hal ini disebabkan oleh adanya gaya tarik bumi (gravitasi bumi). Dan
akarnya juga miring atau melengkung.
   Pada hari keempat, pada ke miringkan 450 tanaman kacang hijau makin
panjang, panjangnya 6,5-8,5 cm, batang kacang hijau bergerak menuju kepusat
bumi, hal ini disebabkan oleh adanya gaya tarik bumi (gravitasi bumi). Dan
akarnya juga miring atau melengkung.
Hidrotropisme
 Pada hari ke dua kacang hijau tetap tumbuh meskipun tanahnya kering
dan disiram pada arah yang berlawanan dengan tanaman. Tingginya 0,9 - 1,3 cm.
   Pada hari ketiga tanaman kacang hijau tetap tumbuh disiram pada arah
yang berlawanan dengan tanaman. Akar tanaman tumbuh ke arah sumber air.
Tingginya 1,5 - 2,3 cm.
   Pada hari keempat tanaman kacang hijau tetap tumbuh meskipun disiram
pada arah yang berlawanan dengan tanaman. Akar tanaman tumbuh ke arah
sumber air. Tingginya 9 - 10 cm.

2. Gerak pada hewan


Cawan petri ke- Waktu yang diperlukan cacing tanah
1. 22,99 detik
2. 14,19 detik
3. 5,81 detik
Keterangan :
Cacing tanah yang bergerak dari tempat yang terkena sinar matahari berpindah ketempat
yang gelap ( yang ditutup dengan kertas karbon pada cawan petri).
Cacing tanah yang diletakkan di cawan petri ketika terkena cahaya matahari,
cacing tersebut langsung bergerak dengan cepat menuju arah yang gelap/arah
yang tidak terkena cahaya matahari, pergerakan ini disebut Fototaksis Negatif.

4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan tentang tingkah laku yang telah dilakukan, tanaman
kacang hijau sebagai hasil percobaan Fototropisme pada hari ketiga tanaman
kacang hijau tumbuh dengan baik, dan panjangnya mulai dari 4,2 – 5,5  cm. ujung
tunas tampak menuju ke arah lubang kotak atau ke arah datangnya cahaya
matahari.Pada hari ke empat tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik juga,
panjangnya 13-14 cm, ujung tunas kacang hijau sudah keluar dari kotak melalui
lubang yang disediakan di kotak karena kacang hijau tumbuh ke arah datangnya
cahaya matahari.Pada hari ke lima tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik
juga, panjangnya 18-19,5 cm. Ujung tunas kacang hijau sudah keluar dari kotak
melalui lubang yang disediakan dikotak karena kacang hijau tumbuh ke arah
datangnya cahaya matahari.
Kacang hijau tumbuh dengan cepat. Sebagian batang kacang hijau sudah
tampak keluar dari kotak menuju arah datangnya sinar matahari. Maka gerakan
kacang hijau ini menuju datangnya sinar matahari dikatakan sebagai gerakan
Fototropisme Positif, hal ini disebabkan karena kacang hijau memiliki zat hijau
daun untuk melakukan fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari, fotosintesis
dilakukan tumbuhan untuk menghasilkan makanan bagi tumbuhan itu sendiri dan
menghasilkan oksigen yang digunakan manusia untuk bernafas.
Selanjutnya adalah gerak tumbuhan secara geotropisme pada kacang hijau.
Pada hari ke dua tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik, dengan panjang 0,5-
1,9 cm dimana yang tampak hanya tunas, akar, batang dan daun belum terlihat
dengan jelas. Pada hari ketiga, setelah dimiringkan  450 batang kacang hijau
bergerak menuju ke pusat bumi dengan ketinggian 1 - 2,4 cm. Pada hari keempat
tingginya mencapai 8,5 cm. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tarik bumi (gaya
gravitasi bumi). Sehingga pertumbuhan kacang hijau tersebut membengkok dan
akarnya melengkung. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa geotropisme
merupakan gerak bagian dari tumbuhan menuju ke pusat bumi karena adanya
gaya gravitasi bumi.
Gerak pada tumbuhan secara hidrotropisme pada tanaman kacang hijau, di
mana pada satu gelas diisi dua jenis tanah, sebagian diberi air dan sebagian
tanahnya tidak diberi air, Biji kacang hijau paling baik tumbuh pada daerah yang
tanah yang diberi air dari pada bagian yang tanahnya tidak diberi air (tanah
kering). Pada hari kedua tinggi tanaman sekitar 0,9 - 1,3 cm. pada hari ketiga 1,5 -
2,3 cm. Dan pada hari keempat tingginya mencapai 10cm Maka hal ini dapat
membuktikan bahwa air merupakan faktor utama dan sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan mahluk hidup. 
Gerak pada hewan secara fototaksis pada cacing tanah sebagai objek untuk
mengamati tingkah laku hewan terhadap lingkungannya/terhadap rangsangan.
Cacing melakukan gerak/respon terhadap rangsangan dalam hal ini rangsangan
yang diberikan adalah sinar matahari. Pada waktu pengamatan, dilakukan 3x
percobaan dengan waktu pertama 22,99 detik, waktu kedua 14,19 detik, dan
waktu ketiga 5,81 detik. Saat diamati cacing merespon dengan cara menjauhi arah
datangnya sinar matahari dan menuju daerah yang gelap atau daerah yang tidak
terkena cahaya matahari. Respon cacing terhadap cahaya ini merupakan gerak
taksis yaitu gerak fototaksis negatif (menjauhi sinar matahari).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan tingkah laku tumbuhan dan hewan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan. Gerak tropisme dapat dibedakan lagi
menjadi 3 macam yaitu fototropisme, geotropisme, hidrotropisme
2. Bentuk reaksi/perilaku hewan secara umum terbagi dalam 3 kategori yaitu
tropisme taksis dan kinesis
3. Phototaksis adalah reaksi/perilaku hewan yang mendekati atau menjauhi
rangsangan berupa cahaya matahari. Phototaksis terbagi menjadi 2 yaitu
phototaksis positif dan phototaksis negatif

5.2. Saran
Untuk praktikum selanjutnya disarankan agar sebelum melakukan
pengamatan sebaiknya dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara
teliti. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang
hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai
dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid. Selain
itu, saat mengamati tingkah laku hewan seperti cacing tanah sebaiknya
diperhatikan dengan baik bagaimana pergerakannya setelah menerima rangsangan
dari cahaya matahari.

 JAWABAN PERTANYAAN

1.      Masih adakah faktor lain selain cahaya yang dapat mempengaruhi gerakan
pada hewan. Jelaskan!
Jawab :
Ada yaitu faktor suhu. Jika suhu semakin meningkat maka lingkungan disekitar
cacing tersebut tidak lembab lagi sehingga cacing akan berpindah tempat mencari
tempat baru yang lebih lembab.

2.      Mengapa pertumbuhan tanaman selalu mengarah pada datangnya cahaya?


Jawab :
Karena cahaya mampu mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman sehingga
merangsang gerak fototropisme pada tanaman tersebut

3.      Jelaskan perbedaan fotonasti dan fototaksis!


Jawab :
Fotonasti yaitu gerakan yang disebabkan rangsangan yang spontan . Contohnya
pada daun Mimosa pudica. Sedangkan fototaksis yaitu gerakan yang dipengaruhi
oleh arah rangsangan. Contohnya tumbuhan yang ditanam akan condong
membengkok ke arah datangnya cahaya

DAFTAR PUSTAKA

Dwijosaputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.


Haddy, Suwarsono. 1996. Hormon Tumbuhan. Jakarta : Raja Gratindo Parsada.
Hasibuan, Susi. 2009. Biologi. Jakarta :Arya Duta.
Kastawi, Yusuf. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: FMIPA UM.
Kimbal, John. 1991. Perilaku Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Priadi, Arif. 2010. Biologi Umum. Jakarta : Yudhistira.
Salisbury, Frank. 1995. Fisiologi Tumbuhan edisi 4. Bandung: ITB.
Sumartini. 2004. Sains Biologi. Jakarta : Erlangga.
Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Viperens, Danny.2013.Literatur Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.
Padang: Universitas Andalas.
Widiastuti, Tri. 2002. Tumbuhan Sekitar. Jakarta : Andi.
Wirakusumah, Sambas. 2003.Gerak Pada Tumbuhan. Jakarta: UI Press.

LAMPIRAN

 Hasil percobaan fototropisme


 Hasil percibaan hidrotropisme
 Hasil percobaan geotropisme

Anda mungkin juga menyukai