Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN”

DI SUSUN OLEH :
1. NAILIN
2. NAHDATURAHMI
3. SUMIATI
4. FITRI NOVIYANA
5. SITI AISYAH
6. RESA RIHWANDA

KELAS : VIII D

SMP NEGERI 1 BATANG CENAKU


KECAMATAN BATANG CENAKU
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

0
SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN

Sistem gerak pada tumbuhan bisa kita ketahui melalui karakteristik

dari setiap tumbuhan yang ada. Coba sesekali perhatikan tumbuhan yang

berada di sekitar halaman rumah. Bagian dari tubuh pada tumbuhan bisa

terbentuk karena adanya berbagai organ penyusunnya. Organ sendiri dapat

terbentuk karena adanya berbagai jaringan. Apakah pada tumbuhan terjadi

suatu gerakan?

Makhluk hidup bisa dikatakan hidup karena memiliki salah satu ciri

yakni bisa melakukan pergerakan. Gerak yang dilakukan pada makhluk

hidup, pada umumnya digunakan sebagai suatu respon terhadap keberadaan

suatu rangsangan yang ada.

Definisi dari sistem gerak pada tumbuhan sendiri merupakan

kemampuan (iritabilitas) pada tumbuhan dalam upaya melakukan respon

terhadap suatu rangsangan yang ada di sekitarnya. Jika dikategorikan

berdasarkan dengan penyebabnya, maka proses gerak pada tumbuhan bisa

dikategorikan menjadi tiga macam, yakni seperti gerak higroskopis, gerak

endonom, dan juga gerak esionom. Gerakan yang terjadi dan sedang

berlangsung pada tumbuhan, tidak bisa dilihat semua prosesnya. Oleh karena

itu bisa dikatakan sebagai gerak pasif.

A. Gerak Endonom

Definisi dari gerak endonom ialah suatu proses terjadinya gerakan

pada tumbuhan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang terdapat di

bagian dalam tubuh pada tumbuhan. Gerakan semacam ini sering disebut

sebagai gerakan yang bisa dikatakan spontan (autonom).

1
Gerak ini terjadi secara spontan dan tidak diketahui penyebabnya,

atau tidak memerlukan rangsang dari luar disebut gerak endonom.

Rangsang pada gerak endonom diduga berasal dari dalam tumbuhan itu

sendiri. Contohnya adalah Gerak pertumbuhan daun dan gerak rotasi

sitoplasma (siklosis) pada sel-sel daun Hydrilla verticillata dapat diketahui

dari gerak sirkulasi klorofil di dalam sel.

Gambar 1. Gerak Endonom: Rotasi Sitoplasma

B. Gerak Higroskopis

Definisi dari gerak higroskopis ialah suatu gerakan yang terjadi pada

tumbuhan yang dapat diakibatkan oleh proses perubahan kondisi kadar

air yang ada pada tumbuhan.

Gerakan yang bisa dikategorikan sebagai gerak higroskopis seperti

halnya proses perubahan-perubahan yang terjadi berikut ini, seperti

halnya sebagai berikut :

 Proses pecahnya kulit buah kapuk. Buah kapuk akan membelah

kulitnya ketika ia sudah cukup tua. Kondisi ini terjadi akibat kadar air

2
pada kulit buah sudah sangat rendah dan tidak mampu lagi menahan

pemuaian kulit buah kapuk.

 Proses pecahnya bagian buah pada tumbuhan seperti bunga pacar air.

 Proses gerak seperti terjadinya pembukaan pada bagian kotak spora

atau pun sporangium yang dilakukan oleh annulus pada tumbuhan

tertentu, contohnya pada paku-pakuan.

 Proses gerakan seperti terjadinya pembukaan pada sporangium yang

ada di sporogonium pada tumbuhan lumut yang diakibatkan oleh

bagian gigi peristom.

Gambar 2. Gerak Higroskopis: Pecahnya Kulit Buah Kapuk.

C. Gerak Esionom

Definisi dari gerak esionom ialah proses terjadinya suatu gerakan

pada tumbuhan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang berasal dari

bagian luar tubuh pada tumbuhan, seperti contohnya faktor lingkungan

yang ada di sekitarnya.

Faktor penyebab gerakan esionom bisa berasal dari faktor rangsang

sentuhan, air, cahaya, temperatur/suhu, zat kimia, gravitasi, dan lain

sebagainya.

3
Pada sistem gerak esionom dapat dikategorikan menjadi tiga macam,

yakni sebagai berikut :

1. Gerak Tropisme

Definisi dari gerak tropisme merupakan suatu proses

terjadinya gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh faktor

seperti halnya rangsangan dari lingkungan luar dan juga arah

gerakannya yang bergerak menuju atau pun menjauhi dari bagian

sumber rangsangan.

Gerak tropisme jika dilihat berdasarkan sumber yang

mengakibatkan rangsangan dibagi menjadi lima macam, yakni :

Geotropisme, Fototropisme, Hidrotropisme, Tigmotropisme,

Kemotropisme.

a. Gerak Tigmotropisme

Tigmotropisme adalah gerak tumbuhan dari bagian tumbuhan

akibat persinggungan. Contohnya sulur markisa dan batang

mentimun yang membelit tanaman lain.

Gambar 3. Gerak Tigmotropisme.

4
2. Gerak Taksis

Definisi dari gerak taksis ialah suatu proses terjadinya gerakan

berpindah tempat yang dilakukan oleh tumbuhan karena akibat faktor

dari bagian luar tumbuh yakni suatu sumber rangsangan.

Gerak taksis yang bergerak menuju suatu sumber rangsangan

seringkali disebut sebagai taksis positif. Sedangkan gerak taksis yang

bergerak menjauhi suatu sumber rangsangan seringkali disebut

sebagai taksis negatif.

Gerak Taksis dibagi menjadi dua, yaitu : Kemotaksis &

Fototaksis.

a. Gerak Kemotaksis

Kemotaksis merupakan suatu proses terjadinya gerakan

berpindah tempat pada tumbuhan yang diakibatkan karena faktor

seperti zat kimia. Misalnya seperti gerakan yang terjadi di

spermatozoid pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku-pakuan,

tumbuhan berbiji yang bergerak meunju ke bagian dari sel telur

atau pun putik.

Gambar 4. Gerak Kemotaksis

5
3. Gerak Nasti

Definisi dari gerak nasti ialah suatu bentuk gerakan seperti

halnya iribilitas pada tumbuhan yang diakibatkan dan dipengaruhi

oleh suatu arah terhadap datangnya rangsangan. Gerak nasti bisa juga

diakibatkan oleh suatu perubahan pada tingkatan volume atau pun

jumlah air dengan kadar yang semakin naik di bagian dalam sel pada

tumbuhan (proses ini sering disebut sebagai tekanan turgor).

Gerak nasti jika dilihat berdasarkan sumber yang

mengakibatkan rangsangan dibagi menjadi lima macam, yakni :

Seismonasti, Termonasti, Fotonasti, Niktinasti, dan Nasti Kompleks.

a. Gerak Termonasti

Termonasti merupakan gerak yang terjadi pada tumbuhan

yang diakibatkan oleh suatu faktor seperti halnya perubahan

suhu. Misalnya seperti proses mekarnya bunga tulip akibat

adanya suhu yang naik.

Gambar 5. Gerak Termonasti.

Anda mungkin juga menyukai