BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Bergerak tidak harus berarti bahwa
makhluk hidup tersebut berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Bergerak mencakup
semua perubahan kedudukan tubuh atau bagian-bagian tubuh.
Tumbuhan dan hewan memiliki peranan yang penting dalam menjaga kelangsungan
dan keseimbangan kehidupan di dunia. Tumbuhan hijau, misalnya memiliki peranan sangat
sentral didalam menyediakan makan bagi dirinya sendiri dan bagi makhluk hidup lain dengan
kemampuannya mengadakan fotosintesis. Tidak hanya fotosintesis, tumbuhan juga
melakukan pernapasan atau respirasi, osmosis, difusi, reproduksi.
Tumbuhan juga melakukan suatu gerakan, namun gerakan pada tumbuhan bersifat
pasif berbeda dengan hewan dan manusia yang bergerak aktif. Mungkin dalam kehidupan
sehari-hari kita melihat tumbuhan dari bentuk luarnya saja dan banyak masyarakat yang tidak
tahu bagaimana sebenarnya cara kerja organ-organ dalam tumbuhan sehingga tumbuhan bisa
tumbuh besar dan menghasilkan bunga dan buah. Maka dari itu sangat perlu kita mengulas
tentang tumbuhan.
Begitu juga dengan hewan, banyak hewan-hewan yang kita lihat bentuk luarnya saja,
seperti hewan vertebrata dan invertebrata. Namun sama halnya dengan tumbuhan seperti yang
telah dipaparkan diatas, bahwa tidak banyak masyarakat yang mengetahui bagaimana
sebenarnya organ-organ dalam yang bekerja pada tubuh hewan sehingga hewan tersebut bisa
bertumbuh, berkembang, dan bisa bergerak aktif.
Banyak lagi kegiatan yang dilakukan dalam tubuh hewan melalui organ-organ yang
ada didalam tubuh hewan yang membentuk banyak sistem-sistem untuk memudahkan hewan
melakukan aktivitas sehari-hari.
Selain hewan dan tumbunan, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan juga memiliki
alat gerak sebagai penunjang aktivitas keseharian. Bergerak merupakan salah satu ciri mahluk
hidup. Tanpa disadari, setiap hari manusia dapat melakukan gerakan. Gerakan pada manusia
dan vertebrata merupakan hasil dari kerja sama antara tulang dan otot. Otot adalah alat gerak
aktif karena otot merupakan jaringan yang mamapu berkontraksi secara langsung untuk
menggerakan tulang. Tulang merupakan alat gerak pasif karena tulang tidak dapat bergerak
sendiri jika tidak digerakan oleh otot. (Arif Primadi dkk, 2010)
Makalah ini berusaha mengidentifikasi dan memahami sistem gerak pada tumbuhan,
gerak pada hewan dan gerak pada manusia. Semua ini angat perlu kita mengetahui bagaiman
proses-proses yang terjadi pada tumbuhan, hewan dan manusia. Agar kita bisa secara tepat
untuk melestarikan hewan maupun tumbuhan, menjaga keseimbangan kehidupan makhluk
hidup di muka bumi ini. Karena bagaimanapun, setiap makhluk hidup di dunia ini saling
bergantungan satu dengan yang lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. GERAK PADA TUMBUHAN
Perlu kita ketahui tumbuhan itu sebenarnya bergerak, namun gerak pada tumbuhan itu
bersifat pasif tidak seperti hewan yang bergerak secara aktif. Karena reaksi rangsangan yang
diberikan pada hewan lebih cepat dibandingkan reaksi pada tumbuhan. Berdasarkan
penyebabnya gerak pada tumbuhan, digolongkan menjadi gerak esionom, gerak endonom dan
gerak higroskopis. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas secara rinci masing –
masing jenis gerakan pada tumbuhan.
1. Gerak Esionom
Gerak esionom adalah gerak yang dipengaruhi rangsangan dari luar. Gerak esionom
terbagi menjadi Tropisme, Nasti, dan Taksis.
a) Tropisme
Gerakan yang disebabkan oleh rangsangan dari luar dan gerakannya dilakukan oleh
sebagian dari tubuhnya. Tropisme ada dua macam yaitu tropisme positif dan tropisme negatif.
Tropisme positif apabila arah gerakannya menuju kearah sumber rangsangan. Sebaliknya,
apabila arah gerakannya berlawanan dengan datangnya rangsang disebut tropisme negatif.
Berdasarkan jenis rangsangannya, tropisme dibagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1) Fototropisme, adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang cahaya.
Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju ke arah cahaya, berarti tumbuhan tersebut
melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya,
maka disebut fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman biji-
bijian yang sedang tumbuh tunas.
2) Geotropisme, adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi.
Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk geotropisme negatif. Akan tetapi,
apabila arah pertumbuhan menuju kebawah berarti termasuk gerak geotropisme positif.
Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju kebawah atau
kedalam tanah.
Gambar 2 : Geotropisme positif
3) Kemotropisme, adalah bila rangsangan berupa zat kimia. Contoh dari gerak kemotropisme,
adalah akar tanaman mangrove Aviceniayang memiliki cabang akar yang tumbuh ke atas
untuk memperoleh oksigen. Hal ini disebabkan Avicenia tumbuh di lahan yang miskin
oksigen.
Gambar 3 : Mangrove Avicenia
4) Tigmotropisme, bila rangsangan berupa sentuhan atau kontak fisik dengan benda padat.
Gerak ini dialami pada tumbuhan yang merambat. Contohnya adalah gerakan sulur yang
melilit pada benda atau dahan yang mengenai sulur tersebut.
Gambar 4 : Gerakan sulur yang melilit pada benda atau dahan
5) Hidrotropisme, adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang basah atau berair. Arah
pertumbuhan menuju tempat yang berair disebut gerak hidrotropisme positif. Apabila arah
pertumbuhan tanaman menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif.
Contoh hidrotropisme positif adalah gerak kangkung yang mendekati sungai.
Gambar 5 : Gerak kangkung yang mendekati sungai
b) Nasti
Nasti adalah gerak bagian tumbuhan akibat pengaruh dari luar dan arah gerakannya tidak
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Nasti dibagi lagi menjadi lima berdasarkan jenis
rangsangannya :
1) Niktinasti adalah gerak nasti karena kondisi gelap. Contohnya gerak menutupnya daun
majemuk (lamtoro, turi) karena cahaya gelap.
Gambar 6 : Daun lamtoro pada siang hari (kiri), daun lamtoro pada malam hati (kanan)
2) Seismonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa sentuhan. Contoh
seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) karena sentuhan.
Daun putri malu akan menutup apabila disentuh. Dan setelah didiamkan agak lama, daun
tersebut akan membuka kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan atas reaksi yang datang
dari luar, sedangkan arah gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang.
Gambar 7 : Tumbuhan Putri Malu
3) Termonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi rangsang berupa suhu. Contohnya mekarnya
bunga tulip pada suhu tertentu.
Gambar 8 : Bunga Tulip
4) Fotonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti
adalah gerak mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore hari.
Gambar 9 : Bunga pukul empat
5) Nasti Kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi lebih dari satu macam rangsang.
Contohnya gerak membuka dan menutupnya mulut daun (stomata) karena cahaya matahari,
zat kimia, air dan suhu.
Gambar 10 : Stomata
c) Taksis
Taksis merupakan gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan yang arah
gerakannya ditentukan oleh sumber rangsangan. Gerak taksis dibagi menjadi taksis positif dan
taksis negatif, taksis positif apabila gerak menuju sumber rangsangan, dan taksis negatif bila
gerak menjauhi sumber rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, taksis dibedakan
menjadi :
1) Fototaksis, bila rangsangan berupa cahaya. Contoh gerakan kloroplas kesisi sel yang
mendapat cahaya matahari (taksis positif)
Gambar 11 : Gerakan Kloroplas
2) Kemotaksis, adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang zat kimia.
Contoh: Spermatozoid pada arkegonium lumut-lumutan dan paku-pakuan yang bergerak
karena tertarik oleh zat gula atau protein.
Gambar 12 : Spermatozoid
Jadi perbedaan nasti, taksis dan gerak tropisme adalah gerak nasti terjadi akibat
perbedaan kecepatan perubahan tekanan, gerak tropisme merupakan gerak akibat tumbuh dan
kedua gerak tersebut bukan merupakan gerak pindah tempat, sedangkan gerak taksis adalah
gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsangan.
2. OTOT
Otot adalah ikatan jaringan berserat yang menggerakkan tubuh, penjaga postur, serta
memfungsikan organ-organ dalam, seperti jantung, ginjal, dan kandung-kemih. Otot
merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi. Otot memendek jika sedang
berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang
melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
1) Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran
semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
2) Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran
semula.
3) Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin.
Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril.
Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.
3. SENDI
Rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan.
Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tangan dapat dilipat,
diputar dan sebagainya. Tanpa sendi akan sulit bergerak bahkan tidak dapat bergerak sama
sekali. Memang ada persendian yang sangat kaku sehingga tidak memungkinkan adanya
gerakan. Namun, banyak persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Berdasarkan
sifat gerak inilah, sendi dibedakan menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartrosis),
dan sendi gerak (diartrosis).
a. Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi mati merupakan hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan. Penghubung
antartulangnya adalah serabut jaringan ikat.contoh sendi mati terdapat pada hubungan
antartulang tengkorak disebut sutura dan hubungan antartulang pembentuk gelang panggul.
b. Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi kaku merupakan hubungan antartulang yang dapat digerakkan secara terbatas.
Penghubung antartulangnya adalah jaringan tulang rawan . Contoh sendi kaku terdapat pada
hubungan antarruas tulang belakang dan hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada.
c. Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi gerak merupakan hubungan antartulang yang dapat digerakkan dengan leluasa. Pada
kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi
(cairan sinovial).
Sendi gerak dibagi menjadi lima macam, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi
geser, sendi pelana.
1) Sendi Peluru
Sendi peluru merupakan hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke
segala arah. Pada jenis persendian ini sering terjadi lepas sendi. Contoh sendi peluru adalah
hubungan antar tulang lengan atas dengan gelang bahu dan hubungan antara tulang paha
dengan gelang panggul. Pada kedua ujung tulang yang berhubungan ini, ujung yang satu
berbonggol, sedangkan ujung yang satunya berlekuk seperti mangkuk.
2) Sendi Engsel
Sendi engsel merupakan hubungan dua buah tulang yang salah satu tulangnya hanya dapat
digerakkan ke satu arrah. Sendi ini mirip dengan engsel pintu rumah yang dapat membuka ke
satu arah saja sendi engsel terdapat pada lutut dan siku serta antarruas jari.
3) Sendi Putar
Sendi putar merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan tulang yang satu
bergerak memutarpada tulang lainnya. Sendi putar terdapat pada hubungan antara tulang atlas
(merupakan ruas pertama dari tulang leher) dengan tulang pemutar yang menyebabkan kepala
dapat berputar. Sendi putar juga terdapat di antara tulang hasta dan tulang pengumpil.
4) Sendi Geser
Sendi geser merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan pergeseran antar
tulang, misalnya sendi yang terdapat pada tulang belakang.
5) Sendi Pelana
Sendi pelana merupakan hubungan dua buah tulang yang permukaannya berbentuk pelana
kuda. Sendi ini terdapat diantara tulang telapak tangan dengan ruas ibu jari.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif tidak seperti hewan yang bergerak secara aktif.
Berdasarkan penyebabnya gerak pada tumbuhan, digolongkan menjadi gerak esionom, gerak
endonom dan gerak higroskopis.
2. Secara umum hewan bergerak aktif, yaitu bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Hewan dapat melakukan gerakan karena memiliki rangka sebagai penguat tubuhnya. Selain
itu rangka juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot untuk pergerakan tubuh. Sistem
rangka bukanlah merupakan sistem yang mutlak harus dimiliki oleh setiap jenis hewan.
3. Manusia merupakan mahluk hidup yang paling sempurna. Tubuh manusia dilengkapi dengan
berbagai macam sistem kehidupan. Sistem gerak manusia terdiri atas tulang, otot dan sendi.
Tulang, sendi dan otot bekerja sama membentuk sistem gerak. Otot merupakan alat gerak
aktif, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif. Hal ini dimungkinkan karena otot
memiliki kemampuan untuk memendek dan memanjang. Pada saat otot memendek, maka
tulang-tulang tempat menempelnya otot tersebut akan ikut tertarik dan terjadilah pergerakan.
B. SARAN
1. Kita sangat perlu mengetahui proses terjadinya gerakan di dalam tubuh tumbuhan dan hewan,
untuk memudahkan kita melestarikan jenisnya.
2. Semoga pembaca mampu memahami isi dari makalah ini, dapat mengkaitkan dan
mengaplikasikannya sebagai bahan perkuliahan dengan lingkungan dalam kehidupan sehari-
hari.
DAFTAR PUSTAKA