Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH IPA

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

PINZA SAKILA
OKTAVIANI
PERDI AJI AKBAR
RANDES FALENDRA
RAHAYU TIAS SAPUTRI

Kelas : VII.E
Guru Pembimbing : Ibu TINISMAWATI, S.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya  sehingga makalah ini dapat diselesaikan.  Tidak lupa salawat serta salam semoga
selalu tercurah dan terlimpah kepada junjungan kita Besar Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan safaatnya di hari kiamat nanti.
“Tiada gading yang tak retak”. Begitu juga dalam pembuatan makalah ini. Kami
menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
dosen pengampuh dan teman-teman sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirul kalam.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pendopo Barat, Januari 2023

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengetahuan tentang bumi merupakan bagian dari bidang studi IPA di Sekolah Dasar. Oleh
karena itu kita perlu meningkatkan dan mengoptimalkan pengetahuan mengenai buni dan alam
semesta pada calon guru Sekolah Dasar.
Alam semesta merupakan sebuah ciptaan tuhan yang sangat luar biasa dimana alam
semesta ini berisikan berbagai macam mahluk hidup maupun mahluk tak hidup yang berinteraksi
satu dengan yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering sekali melihat fenomena
fenomena yang terjadi di alam semesta kita dan terkadang masih banyak yang menjawab
fenomena tersebut dengan mengaitkannya pada hal hal yang bersifat gaib, namun sebenarnya dari
segi ilmu pengetahuan fenomena tersebut dapat kita ungkap dengan menggunakan Ilmu
Pengetahuan atau sering kita kenal dengan penenlitian Ilmiah.
Keterbatasan manusia merupakan faktor utama penyebab timbulnya mitos-mitos di
kalangan masyarakat. Namun semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat
kita mulai melakukan berbagai macam penelitian untuk mengungkap berbagai fenomena yang
terjadi alam semesta ini.
Dalam lubuk hati kita pasti timbul berbgaai macam pertanyaan yang berhubungan dengan
asal muasal terjadinya alam semesta. Dalam teori bing bang dikatakan bahwa pada awalnya ada
suatu massa yang besar dan pasif. Kemudia masa itu meledak menjadi kepingan-kepingan massa
yang meledak dan menyebar ke segala penjuru. Massa yang berpijar ini kemudian di kenal
sebagai bintang-bintang. Dari kumpulan berbagai bintang-bintang tersebut terbentuklah sebuah
galaksai. Galaksi yang ada di alam semesta belum di ketahui secara pasti berapa jumlahnya
namun yang sudah jelas bahwa planet bumi yang pijak sekarang merupakan bagian dari galaksi
bima sakti.
Ada dua paham yang berkembang tentang tata surya. Paham yang pertama pertama adalah
paham geosentris. Paham ini menyatakan bahwa bumi merupakan pusat tata surya namun seiring
berjalannnya waktu dan berkembangnya penelitian serta teknologi seorang ahli astronom
bernama Copernicus mengemukakan konsepnya tentang kontalasi jagad raya yang baru. Dia
mengemukakan bahwa bumi sepenuhnya bukan jagad raya. Menurut Copernicus bumi beserta
planet planet lain bergerak mengelilingi matahari. Jadi matahari yang menjadi pusatnya dan
paham ini kita kenal dengan nama heliosentris.
Planet dimana kita berpijak ini kita kenal dengan nama planet bumi. Bumi adalah planet
ketiga dari delapan planet dalam tata surya. Diperkirakan usia planet bumi mencapai 4.6 miliar
tahun. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149.6 kilometer. Bumi mempunyai beberapa
struktur lapisan yang dapat kita bagi menjadi empat bagian yaitu sentrosfer, litosfer, hidrosfer,
dan atmosfer.
Pada makalah kali ini kita akan mengungkap apasaja yang merupakan struktur atau bagian
dari bumi kita. Dimana bumi kita ini merupakan bagian dari alam semesta yang memiliki
keistimewaan. Hal ini dapat kita perjelas dengan adanya kita sebagai mahluk yang hidup dan
berkembang dibumi.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat pada makalah ini adalah apakah pengertian dari
hidrosfer, lithosfer, dan atmosfer?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mengetahui pengertian dari hidrosfer,
lithosfer, dan atmosfer.

1.4. Manfaat
Dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui pengertian dari hidrofer lithosfer,
dan atmosfer yang merupakan bagian dari bumi. Serta dapat menjadi pedoman ataupun referensi
untuk menyelesaikan tugas dan masalah yang berkaitan dengan Bumi.

                            

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sentrosfer, Hidrosfer, Litosfer, dan Atmosfer
2.1.1. Hidrosfer
Apabila kita melihat bola dunia dimana samudera digambar dengan warna biru tua, maka
kesan kita adalah betapa luasnya samudera itu jika dibandingkan dengan daratannya bahwa 70%
muka bumi ditutupi dengan lapisan air yang kita sebut hidrosfer. Hidrosfer sangat penting bagi
perikehidupan dibumi. Tak ada mahluk hidup yang dapat hidup tanpa air. Hidrosfer juga dapat
meredam teriknya panas matahari, karena energy cahaya matahari digunakan untuk menguapkan
air. Dengan hidrosfer terjadi pula sirkulasi air, yang disebut “siklus air besar”. Akibat dari adanya
siklus air ini ada berbagai macam antara lain, air laut menjadi bertambah asin, terbentuknya
sungai-sungai, danau-danau dan iar tanah. Erosi juga dapat mengubah permukaan tanah dan
membentuk batuan sendimen. Adanya erosi air ini juga menjadikan raut muka bumi di laut lebih
“rata” daripada diatas tanah. Namun adalah kenyataan, bahwa gunung yang tinggi (pucak
Everest) + hanya 9000 meter, sedangkan laut yang terdalam (Guam) mencapai 11.000 meter.
Beberapa kubik air yang ada di dunia ini? Ada sementara ahli yang memperkirakan
sebanyak 1,35. 1012 m3. sebagian besar terdiri dari air asin sebanyak 97,2%. Yang berupa air
danau, sungai, air tanah dan uap air (awan) hanya sebesar 0,6%.
Kadar garam air laut rata-rata adalah +  3%, sebagian besar berupa garam dapur (NaCl)
sebanyak 85%,garam inggris (MgSO4) sebanyak 10%, dan inilah yang membuat air laut terasa
agak pahit. Adapun 5% lainnya terdiri dari berbagai mineral antara lain Calsium, Kalium,
Bromida dan lain-lain.
Hidrosfer dapat dibagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan atas disebut lapisan laut
dangkal, dalamnya kurang dari 500 m. Dibandingkan dengan lapisan yang dalam, laut dangkal ini
temperaturnya lebih hangat, massa jenisnya lebih kecil, lebih terang kena cahaya matahari, lebih
banyak udara terlarut. Lapisan kedua adalah lapisan laut dalam yang dalamnya lebih dari1000 m.
Lapisan ini lebih dingin, gelap dan relative massa jenisnya lebih besar.

2.1.2. Lithosfer
Litosfer atau kulit bumi dapat dibagi menjadi dua lapisan yaitu lapisan SIAL untuk
lapisan yang terluar, dan SIMA untuk lapisan yang di dalam. Disebut demikian karena sebagian
besar untuk pembentukannya (di luar oksigen) adalah Silisium - Aluminium (SiAl) dan Silium –
Magnesium (SiMa). Susunan kimiawi kulit bumi ini adalah : Oksigen (O) 47%, Kalsium (Ca) 4
%, Silisum (Si) 27%, Natrium (Na) 3 %, Aluminium (Al) 8 %, Magnesium (Mg) 2 %, Ferrum
(Fe) 5 %, lain-lain 4 %. Lapisan SiAl berupa tanah, benua, gunung-gunung dan sebagainya
masssa jenisnya + 2,6 ; sedangkan lapisan SiMa massa jenisnya + 2,9. Pada dasar samudera
lapisan SiAl-nya sangat tipis sehingga hampir seluruhnya terdiri dari SiMa.
Tanah:
Tanah berasal dari batuan yang keras, yang melapuk karena berbagai alas an : (1) secara
fisik, perubahan temperature yang berlangsung jutaan tahun menyebabkan rapuhnya permukaan
batuan (2); secara kimiaw, adanya air dan oksigen menyebabkan terjadi oksidasi yang dilanjutkan
oleh pelarutan oleh air; (3) secara biologis, berbagai tumbuhan yang menempel pada batu
mengeluarkan semacam cairan asam yang dapat melarutkan batuan sehingga akar tumbuhan
tersebut dapat masuk dan mengisap mineral yang dibutuhkan untuk keperluan hidupnya. Tanah
juga terbentuk dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati, misalnya humus. Tanah yang
matang dalam arti dapat ditanami mempunyai susunan sebagai berikut. Lapisan I disebut lapisan
tanah atas (topsoil), lapisan ini kaya akan humus, sehingga warna tanah menjadi coklat atau
sampai hitam. Lapisan ini bagus untuk bercocok tanam. Lapisan II adalah berupa tanah liat yang
kaya akan mineral yang dibawa oleh air hujan dari lapisan atasnya. Lapisan II disebut juga
“lapisan tanah bawah” (subsoil). Lapisan III adalah lapisan batuan lapuk, sedangkan lapisan IV
adalah lapisan batuan yang belum melapuk.

2.1.3. Atmosfer
Kata atmosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmos yang berarti uap dan sphaira yang
berarti bulatan Bumi. Secara umum atmosfer berarti lapisan udara yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi. Atmosfer bekerja sebagai pelindung kehidupan bumi dari pancaran energy
matahari yang sangat kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada
malam hari. Jika tidak ada atmosfer suhu bumi akan meningkat hingga 93,3 o C pada siang hari
dan turun hingga -148,9oC pada malam hari. Atmosfer juga berfungsi melindungi bumi dari
terjadinya hujan meteor.
            Ketebalan lapisan atmosfer sulit ditetapkan karena tidak jelasnya batas antara lapisan
atmosfer dan luar angkasa. Namun, sebagian besar ahli sepakat bahwa ketebalan lapisan atmosfer
adalah lebih dari 650 km.
            Lapisan atmosfer merupakan campuran dari berbagai gas yang tidak tampak. Berdasarkan
volumenya, terdapat empat gas yang terkandung di lapisan atmosfer. Keempat gas yang
menempati hamper 100% lapisan atmosfer tersebut masing-masing nitrogen (N 2) sebanyak
78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon (Ar) sebanyak 0,93% dan karbondioksida (CO 2)
sebanyak 0,03%. Gas lain yang terkandung dalam lapisan atmosfer dengan volume yang sangat
rendah antara lain neon (Ne), helium (He), krypton (Kr), hydrogen (H 2 ), xenon (Xe) dan ozon
(O3 ).
Atmosfer mempunyai beberapa bagian :
1. Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan yang letaknya di atas troposfer sampai ketinggian 50 km. pada
lapisan stratosfer suhu akan meningkat dengan makin bertambahnya ketinggian. Bagian
terpenting dari stratosfer adalah adanya lapisan ozon. Lapisan ozon berfungsi menyerap radiasi
ultraviolet dari pancaran matahari sehingga sebagian besar tidak akan mencapai bumi. Serapan
radiasi matahari oleh ozon menyebabkan suhu udara pada stratosfer meningkat.
Lapisan stratosfer tidak mengandung uap air, awan, maupun debu atmosfer sehingga
udaranya kering. Oleh karena itu, pesawat bermesin jet akan melintasi lapisan ini untuk
menghindari terjadinya gejolak cuaca. Lapisan ini tebal di daerah kutub dan kadang tidak
terdapat di daerah khatulistiwa. Batas bagian atas dari lapisan stratosfer disebut stratopause.
2. Mesosfer
      Batas antara strarosfer dan mesosfer juga ditandai dengan adanya pembalikan temperature.
Dari 40 km sampai 80 km, ternyata temperaturnya menurun lagi sehingga pada ketinggian 80 km
menjadi -900 C.
      Mulai dari stratosfer sampai mesosfer, udara sudah sangat tipis dibandingkan dengan
troposfer, sehingga penerbangan yang melewati lapisan ini harus berbekal oksigen baik untuk
mesin pesawatnya maupun untuk manusianya. Adapun perbedaan antara susunan udara di
stratosfer dengan di mesosfer adalah adanya proses penguraian molekul-molekul gas menjadi
atom-atomnya yang selanjutnya menjadi ion-ion terutama pada bagian atas dari mesosfer. Atom-
atom bebas tadi dapat berpendar bila terkena sinar matahari sehingga tampak dari bumi seperti
kabut tipis yang bercahaya. Cahaya semacam ini sering tampak di arah kutub utara dan selatan
yang disebut “aurora”.
3. Termosfer
Batas antara mesosfer dengan termosfer juga ditandai dengan adanya pembalikan temperatur,
yaitu untuk dari -900 C meningkat terus sampai mencapai lebih dari 10000 C. Dengan demikian
mesosfer merupakan selubungan bumi yang panas.
Di termosfer atom-atom berubah menjadi ion-ion. Ion-ion itu tarik menarik satu terhadap
lainnya sehingga membentuk lapsan yang disebut “Ionosfer”. Telah lama orang memanfaatkan
ionosfer itu untuk keperluan komunikasi jarak jauh misalnya melalui pemancar radio. Gelombang
radio itu berjalan lurus, oleh karena itu tidaklah mungkin gelombang radio yang dipancarkan dari
kota A dapat ditangkap secara langsung di kota B karena adanya lengkungan bumi. Untuk
mengatasi masalah itu orang menggunakan ionosfer sebagai bidang pemantul.
      Ionosfer merupakan lapisan bumi pertama  yang melindungi bumi dari teriknya cahaya
matahari, karena lapisan ini mampu menyerap gelombang sinar matahari yang panas. Lapisan
kedua adalah lapisan ozon yang terdapat diantar mesosfer dengan stratosfer. Itulah salah satu
penyebab mengapa lapisan-lapisan ozon dari lapisan ionosfer itu lebih panas dari sekelilingnya.
Batas dari dari termosfer adalah 400 km.
4. Eksosfer
      Lapisan atmosfer yang paling luar disebut “eksosfer”. Dalam lapisan ini hamper tidak
terdapat lagi udara. Yang ada hanyalah partikel-partikel dasar dari atom seperti proton dan
electron. Namun diperkirakan terdapat pula partikel-partikel berupa debu halus meteorik. Pada
lapisan eksosfer ini juga tampak adanya sinar kutub (aurora) yang menjulang tinggi sampai
mencapi 1000 km.

BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Planet dimana kita berpijak ini kita kenal dengan nama planet bumi. Bumi adalah planet
ketiga dari delapan planet dalam tata surya. Diperkirakan usia planet bumi mencapai 4.6 miliar
tahun. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149.6 kilometer. Bumi mempunyai beberapa
struktur lapisan yang dapat kita bagi menjadi empat bagian yaitu sentrosfer, litosfer, hidrosfer,
dan atmosfer.
Hidrosfer merupakan lapisan air yang menutupi muka bumi. Hidrosfer sangat penting bagi
perikehidupan dibumi. Tak ada mahluk hidup yang dapat hidup tanpa air. Hidrosfer juga dapat
meredam teriknya panas matahari, karena energy cahaya matahari digunakan untuk menguapkan
air. Dengan hidrosfer terjadi pula sirkulasi air, yang disebut “siklus air besar”. Akibat dari adanya
siklus air ini ada berbagai macam antara lain, air laut menjadi bertambah asin, terbentuknya
sungai-sungai, danau-danau dan iar tanah.
Lithosfer merupakan kulit bumi. Litosfer atau kulit bumi dapat dibagi menjadi dua lapisan
yaitu lapisan SIAL untuk lapisan yang terluar, dan SIMA untuk lapisan yang di dalam. Disebut
demikian karena sebagian besar untuk pembentukannya (di luar oksigen) adalah Silisium -
Aluminium (SiAl) dan Silium – Magnesium (SiMa). Susunan kimiawi kulit bumi ini adalah :
Oksigen (O) 47%, Kalsium (Ca) 4 %, Silisum (Si) 27%, Natrium (Na) 3 %, Aluminium (Al) 8 %,
Magnesium (Mg) 2 %, Ferrum (Fe) 5 %, lain-lain 4 %. Lapisan SiAl berupa tanah, benua,
gunung-gunung dan sebagainya masssa jenisnya + 2,6 ; sedangkan lapisan SiMa massa jenisnya
+ 2,9. Pada dasar samudera lapisan SiAl-nya sangat tipis sehingga hampir seluruhnya terdiri dari
SiMa.
Atmosfer atmosfer berarti lapisan udara yang menyelimuti seluruh permukaan bumi.
Atmosfer bekerja sebagai pelindung kehidupan bumi dari pancaran energy matahari yang sangat
kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari.

3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk memecahkan
masalah-masalah mengenai bagian bagian bumi terutama sentrosfer, lithosfen Atmosfer,
Hidrofer, dan Atmosfer. Tentunya dalam makalah ini pasti ada kekurangannya kami mohon
bantuan bagi pembaca untuk bersama sama mencermati dan memberitahu penulis jika ada hal hal
yang kurang sesuai dengan pemikiran serta keadaan nyata di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

http://pendas2013.blogspot.com/2013/01/litosfer-atmosfer-dan-hidrosfer.html

Anda mungkin juga menyukai