Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI 1
STERILISASI DAN PENYIAPAN MEDIA
Disusun oleh:
Eti Widiya Lestari
F1D018032
Kelompok 2

Diketahui, Praktikan
Asisten Dosen

Alfredi Anis Fadhila G.S Eti Widiya Lestari

F1D017024 F1D018032

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikrobiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup
berukuran mikroskopis (mikrobia) meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi, dan
virus. Mikrobiologi dapat dipandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi
dari mikrobia seperti Fisiologi, Taksonomi, Ekologi, dan Genetika mikrobia, dan
dapat berperan sebagai ilmu terapan seperti Mikrobiologi Medik, Immunologi,
Mikrobiologi Pangan, Mikrobiologi Industri, Mikrobiologi Lingkungan, dan
Mikrobiologi Pertanian (Agricultural Microbiology) (Dwidjoseputro, 2004).
Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus
dalam keaadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak
diharapkan kehadirannya, baik yang mengganggu kehidupan dan proses yang
dikerjakan. Sebelum melakukan praktikum mengenai peralatan yang ingin
diunakan harus disterilkan terlebih dahulu. Sterilisasi atau suci hama merupakan
proses membunuh segala bentuk kehidupan mikroorganisme yang ada dalam
sampel/contoh, alat-alat atau lingkungan tertentu dalam bidang bakteriologi. Kata
sterilisasi sering dipakai untuk menggambarkan langkah yang diambil agar
mencapai tujuan meniadakan atau membunuh semua bentuk kehidupan
mikroorganisme. Ada tiga cara utama yang digunakan untuk sterilisasi yaitu
penggunaan uap panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi)
(Ferdiaz, 2009).
Berdasarkan pernyataan diatas maka dilakukan praktikum tentang
sterilisasi dan pernyiapan media agar praktikan dapat mengetahui cara sterilisasi
alat dan bahan yang dilakukan secara aseptis guna untuk membunuh jasad retnik
serta dapat mengaplikasikan pembuatan media menggunakan NA dan PDA.
1.2. Tujuan
Praktikum Mikrobiologi 1 yang berjudul Sterilisasi dan Penyiapan
Media bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui macam-macam sterilisasi beserta prosesnya.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan media untuk berbagai macam
mikrob.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sterilisasi
Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda
dari semua bentuk kehidupan. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan
3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)
menggunakan suatu saringan yang berpori kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikrob)
sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditunjukkan untuk
sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik.
Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan cara pemanasan atau penyinaran.
Pemanasan dapat dilakukan dengan cara pemijaran, pemanasan kering,
menggunakan uap air panas, dan menggunakan uap air panas bertekanan.
Sterilisasi udara panas berlaku untuk instrumen sterilisasi yang dapat
mentolerir suhu tinggi dan perlu tetap dalam kondisi steril. Proses ini biasanya
digunakan untuk vial, ampul, sumbat karet dan instrumen stainless steel. Dalam
kondisi yang sama, sterilisasi udara panas membutuhkan suhu yang lebih tinggi
untuk membunuh kuman dan mikroorganisme daripada sterilisasi uap jenuh.
Sterilisasi dengan panas kering atau udara panas dianjurkan apabila
penggunaan uap bertekanan tidak dikehendaki atau bila tidak dapat terjadi kontak
antara uap bertekanan dengan benda yang akan disterilkan. Hal ini berlaku bagi
perabotan laboratorium seperti cawan petri, pipet, minyak, serbuk serta beberapa
peralatan. Benda-benda ini disterilkan didalam oven listrik atau gas. Untuk
mensterilkan perabotan pecah belah dilaboratorium, dibutuhkan suhu 160o C
selama 2 jam ( Pelczar dan Chan, 1988 ).
Dalam dunia kesehatan, sterilisasi sangatlah penting dilakukan
untukmemberikan efek terapeutik yang maksimal. Steril artinya bebas dari segala
mikroba baik patogen maupun tidak. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent
atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme.
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan cara fisik maupun kimia.
Metodefisik didasarkan pada tindakan pemanasan (proses autoclaving, sterilisasi
ternalkering atau sterilisasi ternal basah), iradiasi (irradiasi-ƴ), atau pada
pemisahan secara mekanis melalui filtrasi. Cara kimia mencakup sterilisasi gas
dengan etilenoksida atau gas lainnya dan menyampurkan agens pensteril
(misalnya glutalardehid) pada larutan desinfektan (Pruss,et al., 2002)
2.2. Penyiapan Media
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas
campuran nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme
untuk tumbuh dan berkembangbiak pada media tersebut. Media berfungsi sebagai
tempat tinggal, sumber makanan, dan penyedian nutrisi bagi mikroorganisme
yang akan dibiakan pada media, selain itu media juga berfungsi untuk
membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan menyimpan mikroorganisme
dalam waktu yang lama di laboratorium. Media berdasarkan sifat terbagi menjadi
3 yaitu media padat, media semi padat semi cair, dan media cair.
Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu
substrat yang disebut medium. Sedangkan medium itu sendiri sebelum
digunakaan harus dalam keadaan steril artinya tidak ditumbuhi oleh mikrobalain
yang tidak diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang
biak dengan baik di dalam medium, maka diperlukan syarat tertentu yang diantara
nya bahwa didalam medium harus terkandung semua unsur hara yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba kemudian
susunan makanannya, tekanan osmosis, derajat, keasaman (pH), dan temperatur.
Mikroba sangat beragam, baik dalam persyaratan nutrient maupun fisiknya. Jadi,
media yang digunakan harus mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan
oleh mikroba tersebut.

Mikroorganisme dipindahkan dari satu media ke media yang lain dengan


teknik pembuatan subbiakan. Teknik ini merupakan teknik dasar yang sangat
penting dan digunakan secara rutin dalam menyiapkan dan memelihara biakan
induk, serta pada prosedur pengujian mikrobiologi. Mikroorganisme selalu ada di
udara dan dipermukaan perlengkapan meja kerja dan peralatan laboratorium.
Mikroorganisme tersebut menjadi sumber kontaminasi eksternal sehingga
mempengaruhi hasil percobaan, kecuali teknik yang benar dilakukan selama
proses pembuatan subbiakan ( Cappuccino & Sherman, 2014 ).
Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadatan,
seperti agar-agar, gelatin dan sebagainya. Ada tiga bentuk media, yaitu:
1. Media padat,
Dimana pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-agar.
Jumlah tepung agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba yang
dibiakkan. Bila mikroba memerlukan kadar air tinggi maka jumlah tepung agar
harus rendah/sedikit, tetapi bila kadar air harus rendah makan penambahan tepung
agar harus lebih banyak. Media padat umumnya dipergunakan untuk bakteri, ragi,
jamur dan kadang-kadang mikroalgae. Media ini terdiri dari tiga macam bentuk,
yaitu:
a) Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan pertri.
b) Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam tabung
reaksi.
c) Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung.
2. Media cair,
            Yaitu bila ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Umumnya
dipergunakan untuk pembiakan mikroalgae, kadang-kadang bakteri dan ragi.
3. Media semi padat atau semi cair,
            Yaitu bila penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang. Umumnya
diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air
dan hidup anaerobik atau fakultatif, atau untuk pemeriksaan pergerakkan bakteri
(Radji, 2010).
Jenis Media
Berdasarkan persyaratan mengenai susunan media bagi pertumbuhan
bakteri, maka media dapat berupa:
1.) Media alami, yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti
kentang, touge, daging, umbi-umbian dan sebagainya, pada saat ini media alami
yang banyak digunakan adalah dalam bentuk kultur jaringan.
2.) Media Sintetik Atau Buatan, yaitu media yang disusun oleh senyawa-senyawa
kimia baik organik maupun anorganik.
3.) Media Semi Sintetik, yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan
alami dan bahan-bahan sintetik (Sumarsih, 2003).
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilakukan pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2020 pukul
14.00 -16.30 WIB, di Laboratorium Mikrobiologi I, Gedung Basic Science,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Bengkulu.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum tentang Sterilisasi dan Penyiapan
Media yaitu cawan petri yang akan di sterilkan, plastik tahan panas, gelas ukur,
erlenmeyer, stirer, hot plate, pensil dan autoklaf.
3.2.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kertas label,
media NA dan PDA, air suling, desinfektan, karet gelang, plastik, tisu, kertas
bekas/pembungkus alat, kapas dan alumunium foil.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Penyiapan Media
Adapun cara kerja dalam pratikum ini ialah disiapkan media PDA
(Potatoe Dextro Agar ) dan NA (Nutrient Agar) sebanyak 6 gram untuk 150 ml .
Labu erlenmeyer disiapkan untuk meletakkan media PDA, NA dan stirer, lalu
dimasukkan aquadesillata sebanyak 150 ml yang telah di ukur volumenya dengan
menggunakan gelas ukur agar lebih akurat. Gelas erlenmeyer tersebut ditutup
menggunakan kapas yang dilapisi alumunium foil dibagian atasnya. Kapas
diletakkan di bagian bawah berguna untuk menyerap uap air. Setelah itu, gelas
erlenmeyer tersebut di letakkan di atas hot plate. Hot plate dihidupkan dengan
cara menekan tombol turn on, lalu tombol temperatur kira-kira ke angka 6 di
tekan dan tombol stirer di putar ke angka 6 juga. Setelah itu, tunggu hingga
mendidih sampai terlihat banyak gelembung udara yang terbentuk dalam
permukaan media cair tesebut.Setelah mendidih, media tersebut diangkat dan hot
plate di matikan. Hasil pemanasan media tersebut di bagi kedalam 2 tabung
erlenmeyer dan ditutup dengan kapas yang dilapisi oleh alumuniuim foil . Lalu di
sterilisasikan dengan autoklaf .
3.3.2 Sterilisasi
Sebelum melakukan sterilisasi, banyaknya air dalam autoklaf di periksa.
Media yang akan disterilkan dimasukkan kedalam autoklaf dan tutup sekrup
pengaman secara diagonal. Autoklaf dinyalakan dan katup uap/ udara dibiarkan
sehingga semua udara di dalam autoklaf diganti dengan uap. Pergantian udara
dengan uap ini diikuti oleh peningkatan tekanan dan suhu. Pada saat tekanan
mencapai 15 lbs dan suhu meningkat hingga 121oC, proses sterilisasi dimulai.
Waktu yang diperlukan untuk mensterilisasikan media sekitar 15-20 menit. Lalu,
api dimatikan dan tekanan dibiarkan turun hingga mencapai angka 0. Tutup
autoklaf dibuka, kemudian alat dan bahan yang telah disterilisasikan di ambil
dengan menggunakan sarung tangan yang tahan panas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka diperolehlah hasil sebagai
berikut:
Tabel 1. Hasil Pembuatan Media NA dan PDA
Pengamatan Pengamatan
Nama Medium Fungsi Sebelum Sesudah
Pengadukan Pengadukan

Sebagai tempat Berwarna


Bewarna
pertumbuhan coklat tua,
kecoklatan, cair
mikroba padat

NA

Sebagai tempat Warnanya Kuning


pembiakan bening, agak keruh, dan
mikroba keruh, cair sedikit kental

PDA

Gambar 1. Hasil Sterilisasi Autoclave

(autoclave setelah selesai sterilisasi) (cawan petri steril)


(media padat steril)
4.2. Pembahasan
Pada praktikum ini digunakan sterilisasi uap bertekanan. Sterilisasi
berfungsi untuk membersihkan peralatan dan bahan dari segala jenis makhluk
hidup yang ada. Hal ini sesuai dengan ( Raisya, 2010 ) yang menyatakan bahwa
sterilisasi berfungsi untuk membunuh mikroba, bakteri pembusuk, bakteri
termofilik dan spora serta memperpanjang umur simpan. Sebelum dilakukan
sterilisasi alat dan bahan yang akan di sterilkan dibungkus dengan kertas. Tujuan
dari pembungkusan yaitu agar alat dan bahan tidak terkontaminasi dengan bakteri
luar dan alat tidak pecah karena pada umumnya alat terbuat dari kaca. Alat-alat
yang sudah dibungkus dimasukkan kedalam autoklaf dengan suhu sampai 121 oC
selama 15-20 menit. Setelah selesai autoklaf dimatikan hingga mencapai suhu
kamar. Hal ini bertujuan untuk menghindari keretakan alat atau masuknya udara
yang mengandung partikel debu. Setelah dilakukan sterilisasi alat dan bahan siap
digunakan untuk melakukan percobaan.
Peralatan yang umumnya disterilisasi terbuat dari bahan gelas atau
kaca, plastik dan besi. Dalam melakukan sterilisasi perlu diketahui mana alat yang
terbuat dari bahan yang tahan dan tidak tahan panas maupun bahan yang
memiliki batas panas maksimal yang mampu diterimannya. Hal ini bertujuan agar
peralatanyang disterilkan tidak rusak, misalnya saja untuk mensterilkan peralatan
plastikdengan menggunakan sterilisasi panas kering, sudah tentu yang terjadi
adalah hal-hal yang tidak diinginkan seperti rusaknya peralatan tersebut.
Dalam pertumbuhan mikroorganisme tergantung dari nutrien media
yangdibuat. Kebanyakan mikroorganisme membutuhkan air. bahan-bahan yang
terlarutdi dalam air yang digunakan mikroorganisme untuk membentuk badan sel
danmemperoleh energi yangberasal dari bahan makanan. Perbedaan antara
mediumNA dan medium PDA yaitu terdapat pada nutrien penyusunnya. Pada
mediumNA, nutrien utama penyusunnya yakni adalah sepotong kaldu sedangkan
mediumPDA nutrien utama penyusunnya terdapat pada kentang. Karena itu
nutrient ini dinamakan Potato Dextrose Agar.

Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat,


yangmerupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia.
NAdibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan
agarsebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena
sifatnyayang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa
galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. 
Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar) berdasarkan susunannya
merupakan medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari
bahan alamiah yang ditambah dengan senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya
merupakan medium padat karena mengandung agar yang memadatkan medium;
berdasarkan kegunaannya merupakan medium untuk pertumbuhan
jamur. Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai sumber energi,
nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber karbon, agar
sebagai bahan pemadat medium dan aquadest sebagai pelarut untuk
menghomogenkan medium dan sumber O2. Hal ini sesuai dengan ( Supardi,
2012 ) yang menyatakan bahwa PDA mengandung sumber karbohidrat dalam
jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga
baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secara mekanik yang
ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, sterilisasi secara
fisik dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran, dan sterilisasi
secara kimiawi yang biasanya menggunakan senyawa desinfektan
seperti alkohol.
2. Pembuatan media menggunakan NA ( media bakteri ) dan PDA
( media biak jamur )

5.2. Saran
Untuk praktikum Sterilisasi dan Penyiapan Media selanjutnya sebaiknya
digunakan media biak yang lain seperti EMBA yang digunakan untuk diferensiasi
dan identifikasi Escherichia coli dan Enterobacteria aerogenes.
DAFTAR PUSTAKA

Cappuccino dan Sherman.2014. Manual Laboratorium Mikrobiologi Edisi


8. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dwidjoseputro.2004. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:Salemba Medika.
Ferdjaz.2009. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta:Erlangga.
Pelczar M.J. dan Chan.1988. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 1. Jakarta:UI Press.
Pruss. Girouil, E.,dan Rushbrook, P. 2002. Pengelolaan Aman Limbah Layanan
Kesehatan. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Radji, M.2010. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi Dan
Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Raisya.2010. Mikrobiologi Terapan. Malang:Universitas Muhamadiyah Malang.
Sumarsih, S.2003. Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta:Universitas Pembangunan
Nasional Veteran.
Supardi.2012. Mikrobiologi Dalam Pangan Dan Keamanan Produk Pangan.
Bandung: Penerbit Alumni.
LAMPIRAN

Autoklaf (alat sterilisasi) Alat yang disterilisasi

Cawan petri seteril

Media padat NA dan PDA

Anda mungkin juga menyukai