Anda di halaman 1dari 17

GERAK PADA TUMBUHAN

Praktikum IPA di SD (PDGK 4107)


Tutor : Suyanto, S.Pd., M.Pd.

Penyusun :

Maghfirotun Nurkhamah NIM 857577703

PGSD BI UNIVERSITAS TERBUKA


POKJAR MREBET - PURBALINGGA
2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Maghfirotun Nurkhamah


NIM/ID Lainnya : 857577703
Program Studi : BI S1 PGSD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Suyanto, S.Pd, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 41000786
Instansi Asal : Pengawas SMP Dindikbud Purbalingga
Nomor Hp : 081327040803
Alamat Email : Pak.suyanto11@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Maghfirotun Nurkhamah


NIM : 857577703
Program Studi : PGSD S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau
ada klaim atas karya saya ini.

Purbalingga, 30 April 2021


Yang membuat pernyataan

(ttd)

Maghfirotun Nurkhamah
A. JUDUL PENELITIAN
Gerak Pada Tumbuhan

B. TUJUAN
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti.
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Seismonasti dan Niktinasi
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c) Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d) Alat-alat tulis dan penggaris.
b. Geotropisme
1. Pot berukuran kecil 2 buah.
2. Tanah yang subur secukupnya.
3. Biji kacang merah secukupnya.
4. Air secukupnya.

D. LANDASAN TEORI
Gerak pada tumbuhan dapat terjadi dengan mendekati dan juga menjauhi
sumber rangsangan. Sistem gerak pada tumbuhan dibagi dua jenis berdasarkan ada dan
tidaknya sumber rangsangan. Kedua jenis gerak tersebut adalah gerak endonom dan
gerak etionom.
1. Gerak Endonom
Gerak Endonom yakni merupakan gerak yang tidak dipengarungi oleh rangsangan
dari luar atau non – faktor. Contoh gerak tanpa dipengaruhi rangsang yakni terjadi
di dalan sel sebagai salah satu sistem organ pada tumbuhan.
Contoh gerakan endonom pada saat terjadinya pecah kulit yang kering. Hal tersebut
dapat dengan mudah ditemui di buah polong-polongan atau kacang – kacangan
yang mengering kemudian mengeluarkan bunyi.
2. Gerak Etionom
Gerak Etionom adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan. Gerak
Etionom yakni jenis gerak yang akan terjadi apabila adanya pengaruh yang datang
dari rangsangan dan luar. Rangsangan yang dapat dari luar dapat berupa rangsangan
secara fisik, kimia dan mekanik. Rangsangan fisik diantaranya yaitu pengaruh suhu,
pengaruh cahaya dan pengaruh gaya. Rangsangan mekanik yakni dapat berasal dari
sentuhan dan tiupan angin. Rangkaian kimia adalah kadar racun yang berasal.
Gerak yang dipengaruhi oleh rangsang dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Tropisme
Gerak tropisme adalah salah satu gerak yang terjadi pada tumbuhan dengan arah
gerak yang sangat di pengaruhi oleh dari mana datangnya arah rangsangan,
Gerak tropisme dibagi menjadi dua jenis. Jenis gerak tropisme adalah tropisme
negatif dan tropisme positif. Gerak tropisme positif adalah gerak dengan arah
yang menghampiri atau mendekati rangsangan. Tropisme negatif adalah gerak
dengan arah yang menjauhi rangsangan.
Berikut adalah beberapa jenis gerak tropisme.
1. Geotropisme
Gerak geotropisme adalah gerak yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi
terhadap pertumbuhan organ tanaman. Akar selalu tumbuh ke arah bawah
akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuhan akar ini
merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan
rangsangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak
menuju arah datangnya ranngsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi
pusat bumi disebut geotropisme negatif. Gerak pada tumbuhan sangat lambat
dan sukar diamati secara langsung. Pada tumbuhan tinggi gerak terutama
terjadi dalam bentuk membengkok, membelit dan memanjang dari sebagian
atau organ tumbuhan.pada tumbuhan rendah dapat diamati gerakan seluruh
tubuh. Gerakan tumbuhan terjadi sebagai respons terhadap rangsang tertentu.
Satu rangsang mungkin tidak tentu arahnya atau dari arah tertentu. Respons
terhadap rangsang dapat berupa perubahan metabolisme, perubahan struktur
dan bentuk pada tumbuhan atau organ atau bagian dari tumbuhan. Gerakan
ada yang disebabkan faktor dari dalam dan faktor dari luar.
2. Fototropisme
Fototropisme adalah salah satu gerak tropisme yang terjadi karena
disebabkan adanya pengaruh dari rangsangan cahaya. Pada Umumnya bagian
tumbuhan yang mengalami gerak ini berada di bagian atas tanah. Bagian
tersebut bersifat fototropisme positif. Organ bagian akar bersifat fototropisme
negatif. Gerak pada fototropisme yakni terjadi karena adanya hasil interaksi
yang terjadi antara sinar matahari dan pengaruh jenis hormon pada tumbuhan.
Pada tumbuhan memiliki sel-sel dengan kondisi sisi yang lebih gelap. Bagian
tersebut akan memanjang dengan lebih cepat. Sel-sel berada di tempat yang
lebih terang mengalami masa pertumbuhan yang lambat. Hal itu terjadi
karena adanya penyebaran atau distribusi auksin yang bergerak secara turun
pada bagian ujung batang. Jika pertumbuhan tidak merata maka hal tersebut
akibat dari adanya pengaruh.
3. Tigmotropisme
Gerak ini adalah gerak yang di sebabkan karena adanya sentuhan yang
terjadi pada organisme tumbuhan. Pada umumnya hal ini terjadi pada
tumbuhan yang mengalami pemanjangan seperti anggur, ubi, dan mentimun.
Hal ini juga terjadi pada tumbuhan jenis pemanjat dengan sulur yanng
memanjang ke atas batang pohon. Tumbuhan yang termasuk kategori
pemanjat pada umumnya memiliki bagian penyokong. Sulur adalah bagian
yang dapat tumbuh membelit pada bagian benda yang di sentuh oleh
tumbuhan tersebut. Hal ini terjadi akibat dari pertumbuhan sel – sel yang
terdapat pada bagian yang tersentuh sehingga melambat. Pertumbuhan yang
melambat membuat bagian tersebut menjadi lebih pendek. Jika diamati pada
bagian yang tidak terkena sentuhan maka tumbuh lebih panjang. Itulah yang
menyebabkan sulur akan tumbuh melengkung ke arah benda yang
menyentuhnya.
4. Kemotropisme
Gerak ini adalah gerakan yang terjadi karena adanya rangsangan
kimia. Contoh dari gerak ini yaitu gerak akar yang menupuk. Contoh lainnya
yaitu pertumbuhan pada salura serbuk sari yang menuju ke bakal buah. Hal
ini akan mempermudah terjadinya pembuaahan. Hidrotopisme terjadi karena
adanya gerak tumbuhan yang terjadi akibat dari rangsangan air. Contoh pada
gerak ini adalah gerak organ akar yang sedang mnecari air, sehingga
cenderung mendekat ke sumber air.
2. Nasti
Nasti adalah gerakan tumbuhan yang arah geraknya sama sekali tidak
dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, Gerak nasti di sebabkan karena adanya
perubahan pada tekanan turgor. Tekanan ini terjadi pada jaringan di bagian
tulang daun. Berdasarkan dari jenis rangsang, nasti dapat dibagi menjadi
beberapa macam yaitu :
a. Tigmonasti atau Seismonasti
Gerak ini hanya terjadi akibat adanya rangsangan dari sentuhan, gerak
ini terjadi pada tanaman Putri Malu (Mimosa pudica), jika di sentuh maka
akan terjadi rangsangan akan merambat ke dasar daun dan kemudian daun
akan menutup.
b. Niktinasti
Gerak ini adalah gerak nasti yang terjadi karena pengaruh gelap.
Contoh gerak ini yaitu daun yang merunduk pada famili Leguminoceae
padasore hari. Gerak tersebut karena adanya perubahan pada tekanan turgor
sel penggerak tumbuhan.
c. Fotonasti
Gerak ini adalah gerak nasti karena adanya pengaruh dan rangsangan
cahaya. Contoh dari gerak ini adalah Mekar bunga pukul empat dan bunga
pukul sembilan.
d. Termonasti
Gerak ini adalah gerak nasti yang terjadi karena rangsangan suhu.
Contoh yang terjadi adalah bunga tulip karena tibanya musim semi.
e. Nasti Kompleks
Gerak ini adalah gabungan dari gerak fotonasti, kemonasi dan
hidronasti. Contoh yang terjadi yaitu mekanisme gerak stomata karena
adanya cahaya. Contoh gerak ini adalah membuka dan menutupnya stomata.
3. Taksis
Taksis adalah gerak yang terjadi karena adanya rangsangan dan luar dan
arah rangsangan dari luar. Berdasarkan jenis rangsangan, taksis di bedakan
menjadi tiga jenis.
a. Fototaksis
Fototaksis adalah gerakan taksis yang terjadi karena adanya cahaya.
Contoh gerak ini adalah, Euglena yang gerak menggunakan bulu cambuk
menuju arah cahaya.
b. Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak taksis karena rangsangan zat kimia. Contoh
pada sel gamet di tumbuhan lumut. Pada gamet jantan akan bergerak ke arah
gamet betina.
c. Galvanotaksis
Galvanotaksis adalah gerak taksis akibat dari pengaruh arus listrik.
Contoh pada gerak ini adalah bakteri yang gerak ke arah kutub positif atau
kutub negatif.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
(2) Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan beberapa hari sebelumnya,
sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan
segar. Caranya carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya
Anda ambil tanaman tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau
alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam
pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
(3) Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-
daun putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris
(4) Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.2) di bagian
akhir modul ini.
b) Niktinasti
(1) Sediakan dua buah pot putri malu.
(2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
(3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
(4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
(5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
(6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
(7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
(8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada Lembar
Kerja (Tabel 1.3) di bagian akhir modul ini.

Gambar 1.1.
Percobaan niktinasti. (1) Tanaman pada pot A dan B keadaan mula-mula. (2) tanaman
pada pot B ditutup dengan kardus kedap cahaya dengan alas hitam.
2) Gerak tropisme (Geotropisme negatif)
1. Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang
merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong
dan diberi lubang di bagian alasnya). 1-2 minggu sebelum percobaan
dimulai. Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya di lakukan di
tempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak.
2. Jika Anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup
baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama
dan label B untuk pot yang lainnya.
3. Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
4. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
5. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.4) di bagian
akhir modul ini.

Gambar 1.2.
Perangkat percobaan geotropisme negatif.
F. HASIL PENGAMATAN
a. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.1.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis
No Reaksi daun putri malu Keterangan
sentuhan
Daun menutup perlahan, dan
1 Halus Waktu cukup lama
daun yang menutup hanya
2 Sedang beberapa
Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Seluruh daun pada tanaman
putri malu menutup karena daun
3 Kasar Waktunya cepat
saling bersentuhan ketika
disentuh dengan kasar

Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi daun putri malu
No Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
Disimpan di tempat yang
1 Membuka Tetap membuka
terang

Ditutup dengan penutup yang


2 Membuka Menutup
kedap cahaya

b. Geotropisme
Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
Jenis Pengamatan ke- Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0 cm 0,2 cm 5 cm 10 cm 13 cm 20 cm 24 cm Sore
B 0 cm 0,3 cm 6 cm 14,5 cm 17 cm 22 cm 25 cm Sore
12

G. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alasan Anda memilihnya!
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
Anda lakukan? Jelaskan!
3. Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!

Jawaban Pertanyaan
1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.
2. Pada percobaan di atas,
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Kita juga dapat membuktikan adanya gerak fototropisme karena kita bisa
mengamati gerak bagian tumbuhan akibat pengaruh arah datangnya rangsang berupa
cahaya. Jenis fototropisme yang terjadi yaitu fototropisme positif dimana gerak
tumbuh batang yang menuju arah datangnya rangsang cahaya.

H. PEMBAHASAN
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatupTumbuhan maupun
hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
13

2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap,
gerak “tidur” daun- daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di
dalam persendian daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya
dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi
pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Pada
percobaan Pot A mengalami pertumbuhan batang normal menuju ke atas. Pot B yang
di letakkan dengan posisi horizontal, setelah diamati selama satu minggu
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju vertical . Hal ini terjadi
karena gerak geotropisme negatif yaitu gerak tumbuh batang tanaman menjauhi
pusat gravitasi bumi.

I. KESIMPULAN
1. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan.
2. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat.
Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
3. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat
terang, daunnya tetap membuka.
4. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan
diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi
simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
5. Kacang tanah dalam Pot B yang diletakkan horizontal batangnya akan membengkok
vertical dan menjauhi gravitasi bumi. Peristiwa ini disebut geotropisme negatif.
6. Pertumbuhan pesat benih kacang tanah terjadi pada hari ke 3 sampai hari ke 5
14

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
Anonym. 2012. Laporan Praktikum Geotropisme Fistum. Diakses 15 April 2021 di
http://caramenanamorganik.Blogspot.com/2012/11/ Laporan Praktikum
Geotropisme Fistum. Html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam setiap pengamatan tentunya memiliki kendala. Pada penelitian ini
kendala yang dialami adalah kacang merah yang langka, sementara waktu untuk
penelitian terbatas. Tanaman putri malu mudah ditemui, hanya saja ketika
memindahkan ke pot perlu kehati-hatian karena memiliki banyak duri.
15

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
A. SEISMONASTI

Tahap persiapan dan penanaman putri


malu didalam pot

Proses percobaan dari gerakan halus,


sedang dan eras

Hasil percobaan setelah dilakukan


sentuhan kemudian kembali terbuka

Tahap Akhir
16

B. NIKTINASTI

Tahap persiapan dan penanaman putri


malu didalam pot dan penempelan label

Proses percobaan dengan cara menutup


putri malu pada pot B

Setelah kurang lebih ½ jam kemudian


karton di buka dan putri malu pada pot B
mengatup, sedangkan pot A tetap
membuka
17

C. GERAK TROPISME (GEOTROPISME NEGATIF)

Tahap persiapan dan pembelian


kacang merah serta
penanamannya

Pprose peletakan pot A dan B

Tanaman kacang setelah di buat


vertikal dan horizontal

Anda mungkin juga menyukai