Disusun oleh :
Dosen pembimbing:
Elza Safitri,M.Pd
Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang . Tiada kata yang
pantas di ucapkan selain syukur kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada
penulis nikmat dengan rahmat-Nya ,penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk dan isi yang sederhana
Makalah ini dibuatuntuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum . penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu
yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian..
Demikianlah makalah ini penulis buat Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
bagi penulis sendiri.
Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT dan selalu diberkahi Allah SWT dalam
setiap urusan kita. Amin yaa rabbal` Alamin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua organisme hidup, baik tumbuhan atau hewan mempunyai aktifitas
bereaksi terhadap rangsangan lingkungannya. Tidak semua reaksi ini tercakup sebagai
tingkah laku . tingkah laku adalah mengikut sertakan lebih dari reaksi satu sel
( kecuali individu memang terdiri dari satu sel ) lebih dari satu organ , dan lebih dari
satu sistem organ.
Ilmu peri laku masih muda dan belum dibagankan,maka setiap ilmuwan
mendekatinya dengan caranya masing masing.betapapun uniknya cara pendekatan
mereka itu ,namun ada satu tujuan yanng sama,yakni mendalami rahasia kehidupan
makhluk hidup.oleh karana itu, semakin kita merasa mengenal satu organisme
semakin kita menafsirkan tingkah lakuitu secara antropomorfik. Dalam memahami
tingkah laku sangatlah penting untuk menentukan reseptor yang dimilikinya dan
seberapa jauh kepekaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tingkah laku.
2. Apa saja tingkah laku bawaan pada makhluk hidup.
3. Apa saja tingkah laku terjar pada makhluk hidup
C. Tujuan Pembahasan
1. mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari ringkah laku
2. mahasiswa mengetahui apa saja yang meliputi tingkah laku bawaan dan tingkah
alku terajar pada makhluk hidup
3. mahasiswa dapat membedakan tingkah laku bawwan dan tingkah laku terajar pada
makhluk hidup
BAB II
PEMBAHASAN
A. sejarah etologi
Contoh:
1.2.1 nasti
1.2.1.1. Fotonasti
1.2.1.2. Niktinasti
1.2.1.3. Tigmonasti
1.2.1.4. Termonasti
1.2.2. Tropisme
1.2.2.1. Fototropisme
1.2.2.2. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang
disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi
tanah.
1.2.2.3. Kemotropisme
1.2.2.4. Hidrotropisme
1.2.2.5. Tigmotropisme
1.2.3. Taksis
1.2.3.1. Fototaksis
1.2.3.2. Kemotaksis
Contoh :
2.1. innate
merupakan tingkah laku yang telah ada pada diri individu yang dibawa
sejak lahir dan berkembang secara tetap atau pasti.perilaku ini tidak
memerlukan proses belajar dalam aplikasinya. Tingkah laku ini bersifat
menurun sepertinya halnya struktur,tingkahlaku terhadap rangsangan tertentu
terdapat pada hampir setiapindividu dalam suatu spesies.
Dalam perilaku ini dikenal adanya istilah insting terutama berupa insting
dasar yang menjadikan suatu hewan dapat melakukan sesuatu atau bertindak
dalam kondisi tertentu.
Contoh :
2.3. komunikasi
2.4. Agonistik
Semua tingkah laku yang mengarah kepada terjadinya perkelahian
pada hewan-hewan satu spesies disebut tingkah laku agonistik. insting
berkelahi pada hewan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal meliputi genetik, saraf, dan hormon. Sedangkan faktor eksternal
meliputi lingkungan. Aspek-aspek yang ada dalam tingkah laku agonistik
antara lain ancaman, pengejaran, dan pertarungan fisik.Perilaku agonistik ini
pada umumnya merupakan ritual, memperlihatkan kekuatan, dan keindahan
(dapat berupa suara, tubuh dan lain-lain).
Per ilaku agonistik terjadi pula untuk menarik pasangan kawinnya, banyak
jenis burung jantan melakukan hal tersebut dengan mengeluarkan suara yang
indah dan khusus, adapula yang melakuakan tarian dan mempertontonkan
keindahan tubuhnya untuk menarik pasangannya.
2.5. Altruistik
Ritme Bulanan dan Pasang Surut Mengikuti siklus rotasi bulan, Siklus
rotasi bulan menimbulkan pasang-surut, pasang surut tidak secara
langsung menjadi pemicu ritme bulanan, tetapi fluktuasi antara paparan
air laut dengan udara terbuka yang dominan, contohnya perilaku filtrasi
bivalvia dan perilaku polychaeta
Migrasi
Hibernasi adalah suatu proses tidur panjang di musim dingin
yang biasa dilakukan oleh hewan-hewan tertentu, yang hidup di
daerah dengan empat musim atau di daerah kutub.suatu kondisi
ketidakaktifan penurunan metabolisme pada hewan .
Estavasi adalah suatu proses dimana hewan tidak aktif ketika
suhu lingkungan sangan panas
Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami
oleh organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan dari
suatu keadaan yang tidak mendukung tumbuhan normal
C. Perilaku Terajar
Belajar adalah suatu perubahan dalam perilaku yang merupakan hasil dari
pengalaman. Proses belajar seringkali diidentifikasi sebagai suatu upaya untuk
mendapatkan informasi dari adanya interaksi, atau perilaku yang memang telah ada
pada organism (hewan) dan cenderung memberikan pengertian dari suatu upaya coba-
coba. Kita ketahui bahwa perilaku di pengaruhi factor genetik, sehingga organism
(hewan) dapat memiliki hubungan dengan individu lain, dan juga dapat berhubungan
dengan lingkungan. Sebagai contoh, kelulus hidupan dari suatu spesies karena mampu
berkembang biak, tetapi dalam proses tersebut terlibat pula seleksi alamiah yang pada
akhirnya akan mempengaruhi kehidupan organisme (hewan) tersebut.
1. Habituasi
Contoh perilaku ini misalnya anda menyentuh atau memukul secara perlahan
seekor kucing pada bagian belakangnya (ekor), maka ia akan menoleh ke
belakang, bila anda memukul dengan berulang kali, maka kucing tersebut tidak
akan menghiraukannya atau tidak akan menoleh. Akan tetapi hal menarik akan
terjadi bila anda memukul perlahan dibagian lain, atau anda memukul perlahan
setelah beberapa hari, kucing akan memberikan respons kembali. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa respons dasar pada prinsipnnya tidak hilang,
tetapi untuk sementara waktu termodifikasi karena belajar.
2. Imprinting
3. Asosiasi
perilaku yang disebabkan oleh suatu hasil dari suatu respons terhadap kondisi-
kondisi tertentu, baik kondisi tersebut diketahui atau tidak. Kondisi penyebab
prilaku tersebut dikatakan pula sebagai stimulus. Respons adalah sesuatu yang di
produksi atau dihasilkan karena adanya stimulus. Perilaku ini dapat dibagi
menjadi:
4. Imitasi
5. Inovasi
2. Mimikri
Kata mimikri berasal dari istilah bahasa Yunani mimetikos (suka meniru,
merupakan tiruan) yang merupakan turunan dari mimetos (kata sifat verba) dari
mimeisthai (meniru). Dalam bahasa Inggris, kata mimicry dipakai untuk hewan dan
tumbuhan setelah tahun 1851. Biasanya mimikri menyerupai suatu spesies sebagai
salah satu cara menghindari bahaya, misalnya bila berhadapan dengan
predator.mimikri dapat dibagi menjadi mimikri Miller, mimikri Bates dan mimikri
agresif.
a. Mimikri Miller adalah hewan yang dapat dimakan sangat mirip dengan hewan
yang tidak dapat dimakan.