Anda di halaman 1dari 23

 Cardiotokografi adalah suatu metoda

elektronik untuk memantau kesejahteraan


janin dalam kehamilan dan atau dalam
persalinan.

 Dilakukan untuk menilai apakah bayi


merespon stimulus secara normal , apakah bayi
menerima cukup oksigen dan pemeriksaan
denyut jantung janin untuk menilai
kesejahteraanya (fetal-wellbeing).

 Dalam KTG terdapat 3 hal yang di catat :


1. Denyut jantung janin
2. Kontraksi Rahim
3. Gerakan janin.
 Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin
(djj) dalam hubungannya dengan gerakan atau
aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif
dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung
janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan
bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut
jantung janin.

 Jika pemeriksaan menunjukkan hasil yang


meragukan, hendaknya diulangi dalam waktu 24
jam. Atau dilanjutkan dengan pemeriksaan CST
(Contraction Stress Test). Bayi yang tidak bereaksi
belum tentu dalam bahaya, walau begitu pengujian
lebih lanjut mungkin diperlukan.
Pemeriksaan CTG biasanya dilakukan pada kehamilan
resiko tinggi, dan indikasinya terdiri dari :

1.IBU
Pre-eklampsia-eklampsia
Ketuban pecah
Diabetes mellitus
Kehamilan > 40 minggu
Vitium cordis
Asthma bronkhiale
Inkompatibilitas Rhesus atau ABO
Infeksi TORCH
Bekas SC
 Induksi atau akselerasi persalinan
 Persalinan preterm
 Hipotensi
 Perdarahan antepartum
 Ibu perokok
 Ibu berusia lanjut
 Lain-lain : sickle cell, penyakit kolagen, anemia,
penyakit ginjal, penyakit paru, penyakit jantung, dan
penyakit tiroid.
2. JANIN

 Pertumbuhan janin terhambat (PJT)


 Gerakan janin berkurang
 Suspek lilitan tali pusat
 Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin
 Hidrops fetalis
 Kelainan presentasi, termasuk pasca versi luar.
 Mekoneum dalam cairan ketuban
 Riwayat lahir mati
 Kehamilan ganda
 Dan lain-lain
SYARAT PEMERIKSAAN CTG
Usia kehamilan > 28 minggu.
Ada persetujuan tindak medik dari pasien
(secara lisan).
Punktum maksimum denyut jantung janin
(DJJ) diketahui.
Prosedur pemasangan alat dan pengisian
data pada komputer (pada KTG
terkomputerisasi) sesuai buku petunjuk dari
pabrik.

KONTRA INDIKASI CTG


 Sampai saat ini belum ditemukan kontra-
indikasi pemeriksaan CTG terhadap ibu
maupun janin.
PERSIAPAN PASIEN

 Persetujuan tindak medik (Informed Consent) :


menjelaskan indikasi, cara pemeriksaan dan kemungkinan
hasil yang akan didapat. Persetujuan tindak medik ini
dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien (cukup
persetujuan lisan).
 Kosongkan kandung kencing.
 Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
 Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi
utero-plasenter atau gawat janin, ibu tidur miring ke kiri
dan diberi oksigen 4 liter / menit.
 Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak,
presentasi dan punktum maksimum DJJ
 Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung
sebelum dan segera setelah kontraksi berakhir..
 Pasang transduser untuk tokometri di daerah
fundus uteri dan DJJ di daerah punktum maksimum.
 Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila
janin terasa bergerak, pencet bel yang telah
disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang
dirasakan oleh ibu selama perekaman KTG
 Hidupkan komputer dan Cardiotokograf.
 Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung
keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai).
 Lakukan pencetakkan hasil rekaman KTG.
 Lakukan dokumentasi data pada disket komputer
(data untuk rumah sakit).
 Matikan komputer dan mesin kardiotokograf.
Bersihkan dan rapikan kembali alat pada
tempatnya.
 Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah
selesai.
 Berikan hasil rekaman KTG kepada dokter
penanggung jawab atau paramedik membantu
membacakan hasi interpretasi komputer secara
lengkap kepada dokter.
TEHNIK PEMERIKSAAN NST
Pasien berbaring dalam posisi semi-Fowler,
atau sedikit miring ke kiri
Hal ini berguna untuk memperbaiki sirkulasi
darah ke janin dan mencegah terjadinya
hipotensi.
Sebelum pemeriksaan dimulai, dilakukan
pengukuran TD, suhu, nadi, dan frekuensi
pernafasan ibu. Kemudian selama
pemeriksaan dilakukan, tensi diukur setiap
10-15 menit (hasilnya dicatat pada kertas
CTG).
Aktivitas gerakan janin diperhatikan
dengan cara :
 Menanyakan kepada pasien.
 Melakukan palpasi abdomen
 Melihat gerakan tajam pada rekaman
tokogram (kertas KTG).
• Bila dalam beberapa menit pemeriksaan tidak terdapat
gerakan janin, dilakukan perangsangan janin, misalnya
dengan menggoyang kepala atau bagian janin lainnya,
atau dengan memberi rangsang vibro-akustik (dengan
membunyikan bel, atau dengan menggunakan alat
khusus untuk keperluan tersebut).
• Perhatikan frekuensi dasar DJJ (normal antara 120 –
160 dpm).
• Setiap terjadi gerakan janin diberikan tanda pada
kertas KTG. Perhatikan apakah terjadi akselerasi DJJ
(sediktinya 15 dpm).
• Perhatikan variabilitas DJJ (normal antara 5 - 25 dpm).
• Lama pemeriksaan sedikitnya 20 menit.
INTERPRETASI NST
 Reaktif:
› Terdapat gerakan janin sedikitnya 2 kali dalam 20 menit,
disertai dengan akselerasi sedikitnya 15 dpm.
› Frekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 120 – 160
dpm.
› Variabilitas djj antara 5 – 25 dpm.
 Non-reaktif:
- Tidak terdapat gerakan janin dalam 20 menit, atau tidak
terdapat akselerasi pada gerakan janin.
- Frekuensi dasar djj abnormal (kurang dari 120 dpm,
atau lebih dari 160 dpm).
- Variabilitas djj kurang dari 2 dpm
Meragukan:
• Gerakan janin kurang dari 2 kali dalam 20 menit, atau
terdapat akselerasi yang kurang dari 15 dpm.
• Frekuensi dasar djj abnormal.
• Variabilitas djj antara 2 – 5 dpm.
• Hasil NST yang reaktif biasanya diikuti dengan keadaan janin
yang baik sampai 1 minggu kemudian (spesifisitas 95% -
99%). Hasil NST yang non-reaktif disertai dengan keadaan
janin yang jelek (kematian perinatal, nilai Apgar rendah,
adanya deselerasi lambatintrapartum), dengan sensitivitas
sebesar 20%. Hasil NST yang meragukan harus diulang
dalam waktu 24 jam.
• Oleh karena rendahnya nilai sensitivitas NST, maka setiap
hasil NST yang non-reaktif sebaiknya dievaluasi lebih lanjut
dengan contraction stress test (CST), selama tidak ada
kontraindikasi.
Saat persalinan….
• Hasil tekanan positif menunjukkan penurunan
fungsi plasenta janin, hal ini mendorong untuk
melakukan seksio sesarea.
• Gawat janin relatif cukup banyak (14,7%) dan
terutama pada persalinan, sehingga
memerlukan pengawasan dengan
kardiotokografi
• Hal – hal yang diperhatikan untuk indikasi
Seksio sesarea ,dilakukan bila terdapat :
- Deselarasi lambat berulang
- Variabilitas yang abnormal (< 5 dpm)
pewarnaan mekonium
- Gerakan janin yang abnormal (<5/20
menit )
- Kelainan obstetri (berat bayi > 4000g,
Kelainan posisi, partus > 18 jam)
PEDOMAN PEMERIKSAAN NST
INDIKASI PEMANTAUAN FREKUENSI
AWAL
KEHAMILAN LEWAT 41 MINGGU 2 KALI SEMINGGU
WAKTU
KETUBAN PECAH PADA SAAT SETIAP HARI
PADA KEHAMILAN TERJADI/DIKETAHUI
KURANG BULAN
PERDARAHAN DIATAS 32 MINGGU 2 KALI SEMINGGU
ANTEPARTUM ATAU SAAT
DIKETAHUI

OLIGOHIDRAMNION DIATAS 32 MINGGU 2 KALI SEMINGGU


ATAU SAAT
DIKETAHUI
INDIKASI PEMANTAUAN FREKUENSI
AWAL
POLIHIDRAMNION 32 MINGGU SEMINGGU
SEKALI

DIABETES 36 MINGGU SEMINGGU


KLS SEKALI
A1(TERKONTROL
TDK ADA
KOMPLIKASI)
KLS A2 DAN B 32 MINGGU 2 KALI
(TERKONTROL SEMINGGU
TANPA KOMPLIKASI)

KLS A DAN B TIDAK 32 MINGGU SETIAP HARI


TERKONTROL ATAU
KLS C-R
INDIKASI PEMANTAUAN FREKUENSI
AWAL
HT KRONIS ATAU 32 MINGGU SEMINGGU
HT DLM KEHAMILAN SEKALI
ASMA YANG TIDAK 32 MINGGU SEMINGGU
TERKONTROL SEKALI

PENYAKIT SICKLE 32 MINGGU SEMINGGU


CELL/ ANEMIA SEKALI
BERAT

GANGGUAN FUNGSI 28 MINGGU SEMINGGU


GINJAL SEKALI
INDIKASI PEMANTAUAN FREKUENSI
AWAL
PENYAKIT TIROID 32 MINGGU SEMINGGU SEKALI

KEHAMILAN 32 MINGGU SEMINGGU SEKALI


MULTIPEL

PERNAH LAHIR 2 MINGGU SEBLM UK SEMINGGU SEKALI


MATI YANG MENGALAMI
LAHIR MATI
TERDAHULU
KELAINAN 32 MINGGU SEMINGGU SEKALI
KONGENITAL
INDIKASI PEMANTAUAN FREKUENSI
AWAL
PERTUMBUHAN 32 MINGGU SEMINGGU SEKALI
JANIN TERHAMBAT

PERGERAKAN ANAK PADA SAAT -


TERASA KELUHAN
BERKURANG
 Pemasangan cardiotokografi dalam kehamilan
bertujuan untuk menilai hubungan perubahan
DJJ dengan denyut janin. Pemasangan
cardiotokografi dalam persalinan ada tiga hal
yang dinilai yaitu ; Denyut jantung janin,
kontraksi rahim dan gerakan janin.

Anda mungkin juga menyukai