Anda di halaman 1dari 5

A. DEFINISI Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran djj dalam hubungannya dengan gerakan / aktivitas janin.

. Adapun penilaian NST dilakukan terhadap frekuensi dasar djj (baseline), variabilitas (variability) dan timbulnya akselerasi yang sesuai dengan gerakan / aktivitas janin (Fetal Activity Determination / FAD). Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan apakah bayi menerima cukup oksigen. Umumnya dilakukan pada usia kandungan minimal 26-28 minggu, atau kapanpun sesuai dengan kondisi bayi. Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (djj) dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung janin. B. INDIKASI Semua pasien yang berisiko mengalami insufisiensi plasenta (geri,morgan.2009) a. Hipertensi: pada 3 minggu kehamilan, sedikitnya tiap minggu selama hipertensi menjadi perhatian, lalu tiap dua minggu pada 36 minggu kehamilan b. Diabetes gestational; setiap minggu setelah 32 minggu kehamilan c. Kemungkinan IUFGR tiap 2 minggu setelah diagnosis ditegakkan d. Lewat waktu, tiap dua minggu setelah 40 minggu kehamilan e. Penurenan gerakan janin; saat terjdai penurunan lalu diidikasiakan bergantung pada hasil uji, riwayat bayi lahir mati sebelumnya; setiap minggu setelah 32-34 minggu usia kehamilan f. Penambahan BB total kurang dari 7,5 kg saat 36 minggu kehamilan, perokok berat, penyalah gunaan obat, dll C. KONTRA INDIKASI Hipertensi ortostatik

D. PERSIAPAN TES : Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari 2 jam setelah sarapan dan tidak boleh diberikan sedativa. E. PROSEDUR Prosedur pemeriksaan : a. Pasien ditidurkan secara santai semi fowler 45 derajat miring ke kiri b. Tekanan darah diukur setiap 10 menit c. Dipasang kardio dan tokodinamometer d. Frekuensi jantung janin dicatat e. Selama 10 menit pertama supaya dicatat data dasar bunyi f. Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit g. Bila pasien dalam keadaan puasa dan hasil pemantauan selama 30 menit tidak reaktif, pasien diberi larutan 100 gram gula oral dan dilakukan pemeriksaan ulang 2 jam kemudian (sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah 2 jam sarapan) h. Pemeriksaan NST ulangan dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil NST secara individual

F. CARA MEMBACA Interpretasi NST 1. Reassuring (Reaktif) : Terdapat gerakan janin sedikitnya 2 kali dalam 20 menit, disertai dengan akselerasi sedikitnya 15 dpm. Frekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 120 160 dpm. Variabilitas djj antara 5 25 dpm.

2. Non-reassuring (Non-reaktif) :

Tidak terdapat gerakan janin dalam 20 menit, atau tidak terdapat akselerasi pada gerakan janin. Frekuensi dasar djj abnormal (kurang dari 120 dpm, atau lebih dari 160 dpm). Variabilitas djj kurang dari 2 dpm.

3. Meragukan: Gerakan janin kurang dari 2 kali dalam 20 menit, atau terdapat akselerasi yang kurang dari 15 dpm. Frekuensi dasar djj abnormal. Variabilitas djj antara 2 5 dpm.

Hasil NST yang reaktif biasanya diikuti dengan keadaan janin yang baik sampai 1 minggu kemudian (spesifisitas 95% - 99%). Hasil NST yang non-reaktif disertai dengan keadaan janin yang jelek (kematian perinatal, nilai Apgar rendah, adanya deselerasi lambat intrapartum), dengan sensitivitas sebesar 20%. Hasil NST yang meragukan harus diulang dalam waktu 24 jam. Oleh karena rendahnya nilai sensitivitas NST, maka setiap hasil NST yang non-reaktif sebaiknya dievaluasi lebih lanjut dengan contraction stress test (CST), selama tidak ada kontraindikasi.

DAFTAR PUSTAKA 1. Neil, W.R., 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta. Dian Rakyat 2. Departemen Kesehatan RI, 1992, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga, Jakarta 3. Departemen Kesehatan RI, 1998, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil (Antematal), Modul Diklat Jarak Jauh, Jakarta 4. Departemen Kesehatan RI, 1999, Buku Acuan Pelatihan Asuhan Persalinan Dasar, Jakarta 5. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen Diploma III Kebidanan, Asuhan Antenatal, Buku 2, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai