Anda di halaman 1dari 38

Pemeriksaan Penunjang Kebidanan

Oleh: Yudith Kattiarni Aisyah Kepaniteraan Klinik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Bagian Obgyn RSUD Kabupaten Bekasi

Kardiotokografi
Alat elektronika yang digunakan untuk menilai pola denyut jantung janin yang berhubungan dengan adanya kontraksi ataupun aktivitas janin.

Syarat Pemeriksaan KTG


Usia kehamilan 28 minggu. Ada persetujuan tindak medik dari pasien. Punktum maksimum djj diketahui.

Indikasi pemeriksaan KTG


Hipertensi dalam kehamilan/ gestosis Kehamilan dengan diabetes millitus Kehamilam post-term Pertumbuhan janin dalam rahim terhambat Ketuban pecah prematur Gerakan janin berkurang

Kehamilan dengan anemia


Kehamilan ganda/gemeli Oligohidramnion Polihidramnion Riwayat obstetrik buruk Kehamilan dengan penyakit ibu

Mekanisme Pengaturan DJJ


SISTEM SARAF SIMPATIK SISTEM HORMONA L
MEKANISME DJJ

SISTEM PARASIMP ATIK

SSP
KEMORESE PTOR

BARORESE PTOR

Karakteristik Denyut Jantung Janin

1. Denyut jantung janin basal , yakni frekuensi dasar dan variabilitas denyut jantung janin saat uterus dalam keadaan istirahat . 2. Perubahan periodik merupakan perubahan denyut jantung janin yang terjadi saat ada gerakan janin atau kontraksi uterus.

FREKUENSI DASAR DJJ

TAKIKARDI Hipoksia janin (ringan/kronik) Kehamilan preterm (<30minggu) Infeksi ibu atau janin Ibu febris atau gelisah Ibu hipertiroid Takhiaritmia janin Obat-obatan ( misalnya: atropin, betamitetik)

BRADIKARDI Hipoksia janin (berat/akut) Hipotermi janin Bradiaritmia janin Obat-obatan (propanolol,obat anastesi lokal) Janin dengan kelainan jantung bawaan

Variabilitas denyut jantung


Variabilitas : gambaran osilasi yang tidak teratur pada rekaman djj. Variabilitas terjadi dari keseimbangan sistem simpatis dan parasimpatis janin. Variabilitas normal sistem persyarafan janin dari korteks batang otak n.vagus sistem konduksijantung keadaan baik.

Turunnya variabilitas disebabkan oleh :


Hipoksia Janin tidur ( fisiologis dimana aktivitas otak berkurang) Janin anensefalus Kehamilan preterm Kelainan jantung bawaan Pengaruh obat-obatan; narkotik, diazepam, MgSO4,dll.

Perubahan Periodik DJJ


Akselerasi respon simpatik frekuensi djj Akselerasi naik. seragam akselersi sesuai kontraksi uterus

Akselerasi bervariasi akselerasi sesuai gerakan atau rangsangan bayi

Deselerasi respon parasimpatis frekuensi djj turun.


Deselerasi Dini

Timbul dan menghilangnya bersamaan/sesuai den gan kontraksi uterus. Penurunan amplitudo tidak lebih dari 20 dpm Lamanya deselerasi kurang dari 90 detik Frekuensi dasar dan variabilitas masih normal

Deselerasi Lambat

Timbulnya sekitar 20-30 detik setelah kontraksi uterus dimul ai Berakhirnya sekitar 20-30 detik setelah kontraksi uterus me nghilang Lamanya kurang dari 90 detik (rata-rata 40-60 detik) Timbul berulang pada setiap kontraksi. Frekuensi dasar djj biasanya normal/takhikardi ringan,pada keadaan hipoksia berat bisa bradikardi

Deselerasi Variabel

Deselerasi bervariasi timbulnya, lamanya, amplitudo dan bentuknya Saat dimulai dan berakhirnya deselerasi terjadi dengan cepat dan pe nurunan frekuensi dasar djj Biasanya terjadi akselerasi sebelum /sesudah terjadinya deselerasi Deselerasi variable dianggap berat apabila memenuhi rule of sixty ya itu deselerasi mencapai 60 dpm atau di bawah frekuensi dasar djj Bila deselerasi variable berulang sering waspada terhadap kemungki nan terjadinya hipoksia janin yang berlanjut

Non Stress Test (NST)


Untuk menilai reaksi DJJ terhadap gerakan janin yang dilakukan sebelum inpartu. Penilaian NST dilakukan berdasarkan frekuensi dasar, variabilitas, dan akselersai yg sesuai dgn aktivitas janin Hasil :
Reaktif Non reaktif Meragukan

Dilakukan pada kehamilan dengan risiko tinggi:


Diabetes mellitus Hipertensi gestational Oligohidramnion Perubahan pertumbuhan janin Penurunan pergerakan janin Kehamilan lewat waktu Janin dengan versi luar ataupun amniosintesis.

Tekniknya:
Siapkan rekaman kardiotokografi Ibu dalam posisi berbaring ataupun duduk Bila ibu merasakan gerakan janin, ibu diminta untuk menekan tombol Setiap kali tombol ditekan maka akan mulai direkam

Contraction Stress Test (CST)/ Oxytocin Challenge Test


Dilakukan bila Non Stress Test non reaktif.
DJJ memberi respon terhadap kontraksi uterus (uji kesejahteraan janin intrapartum).

Kontraindikasi
Absolut Resiko ruptur uteri, misalnya bekas SC atau miomektomi. Perdarahan antepartum Tali pusat terkemuka Relatif Ketupan pecah prematur Kehamilan kurang bulan Gemeli Inkompetensia serviks Disproporsi sefalo-pelviks

Hasil: Positif: deselerasi lambat konsisten dan persisten dari denyut jantung setelah onset kontraksi uterus Negatif: minimal ditemukan 3 kontraksi dalam 10 menit, selama 40 detik, tanpa deselerasi

Mencurigakan: terdapat deselerasi lambat tidak konsisten yang tidak menetap pada kontraksikontraksi selanjutnya Hiperstimulasi: jika kontraksi uterus lebih sering dari setiap 2 detik atau berlangsung lebih dari 90 detik, atau diduga ada hipertoni uterus persisten. Tidak memuaskan: frekuensi kontraksi kurang dari 3x dalam 10 menit atau perekamannya buruk

ULTRASONOGRAFI
Ultrasonografi adalah visualisasi struktur dalam tubuh yang bekerja merekam pantulan (gema) denyutan gelombang ultrasonik yang diarahkan ke jaringan tubuh. Pemeriksaan USG ini menggunakan gelombang suara yang frekuensinya 1 10 MHz ( 1 10 juta Hz ).

ALAT USG
Transduser

Monitor

Mesin USG

Jenis jenis USG


1.USG 2 Dimensi 2. USG 3 Dimensi 3. USG 4 Dimensi 4. USG Doppler

Teknik Pemeriksaan USG


Ada dua cara dalam pemeriksaan USG, yaitu : Transabdominal (USG-TA) Transvaginal (USG-TV)

Indikasi USG
Indikasi pemeriksaan USG pada trimester I, yaitu : Konfirmasi kehamilan intrauterus Evaluasi kecurigaan kehamilan ektopik Menentukan penyebab perdarahan vagina Evaluasi nyeri pelvis Perkiraan usia gestasi Diagnosis atau evaluasi gestasi multijanin Konfirmasi aktivitas jantung Membantu pengambilan sampel vilus korionik, transfer mudigah, dan lokali sasi serta pengangkatan IUD Menilai anomali janin tertentu, seperti anensefali Evaluasi massa pelvis maternal dan/atau abnormalitas uterus Mengukur translusensi nukal Evaluasi kecurigaan penyakit trofoblastik gestasional

Komponen-komponen yang dinilai pada trimester I adalah : Lokasi kantong gestasional Identifikasi mudigah dan/atau sakus vitelinus Panjang crown-rump Aktivitas jantung Jumlah janin Penilaian anatomi mudigah/janin Evaluasi uterus, adneksa, dan cul-de-sac Penilaian region nukal janin

Indikasi USG trisemester II-III


Perkiraan usia gestasi Evaluasi perkembangan janin Perdarahan vagina Insufisiensi serviks Penentuan presentasi janin Dugaan gestasi multijanin Membantu amniosentesis Massa pelvis Dugaan kehamilan molar Dugaan kehamilan ektopik Dugaan kematian janin Evaluasi kesejahteraan janin Dugaan hidramnion atau oligohidramnion Evaluasi lanjutan lokasi plasenta pada kecurigaan plasenta previa Penapisan anomali janin

Komponen-komponen yg dinilai pd trimester II dan III adalah:

Jumlah janin Presentasi Aktivitas jantung janin Lokasi plasenta Volume cairan amnion Usia gestasi Berat janin Evaluasi uterus, adneksa, dan serviks Survey anatomi janin

BIOMETRI JANIN

BPD dihitung dari tepi terluar tengkorak bagian proksimal hingga di tepi terdalam tengkorak bagian distal, setinggi thalamus dan kavum septum pelusidum. Pengukuran lingkar kepala (HC) dilakukan dengan mengukur BPD luar ke luar dan diameter fronto-oksipital

Panjang Femur (FL) Pengukuran dilakukan terhadap diafisis tulang femur yang berada pada posisi horizontal.

Lingkar abdomen(AC) Pengukuran lingkar abdomen dilakukan melalui diameter transversal abdomen luar ke luar dan diameter antero-posterior abdomen luar ke luar.

Cairan amnion Pengukuran yang paling umum digunakan adalah amnionic fluid index (AFI), yang diukur dengan menambahkan kedalaman kantong vertical terbesar pada masing-masing keempat kuadran uterus yang sama.

Volume cairan amnion


Volume air ketuban Normal
Ukuran diameter cairan amnion

> 2 cm < 8 cm

Polihidramnion
Marginal Oligihidramnion

> 8 cm
> 1 cm - < 2 cm < 1 cm

Plasenta
Usia Kehamilan 14-20 hari 23 hari Perkembangan Janin Fertilisasi Implantasi Gambaran USG Tidak tampak Penebalan endometrium dan daerah ekhogenik

5 minggu

Kantong amnion, embrio 3 lapis, dan Kantong ketuba dan cincin


plasenta primitive

6 minggu 7 minggu

Embrio 5 mm Embrio 10 mm

Janin tampak Dapat diukur JKB, denyut jantung, tampak gerakan janin dan yolk sac sebagai kantong kecil

8 minggu

Embrio 18 mm, kantong ketuban 45 Kantong ketuban mengisi separuh mm kavum uteri

10 minggu

Embrio 32 mm, kantong ketuban 45 Tampak kepala janin, plasenta lebih mm jelas Kepala sama besar seperti tubuh, dapat diukur

12 minggu

Janin 5-6 cm

12-16 minggu

Korion

bersatu

dengan

desidua Vertebra tampak jelas, juga gaster

parietalis, pertumbuhan cepat dari dan kandung kemih organ 20 minggu ------DBP 5 cm, dada dan perut jelas, lingkaran perut

VALOSIMETRI DOPPLER
Pemeriksaan dengan menggunakan velosimetri doppler adalah suatu pemeriksaan dengan menggunakan efek ultrasonografi dan efek doppler.

Gambaran Velosimetri Doppler pada Kehamilan Normal


Pada trisemester pertama Gambarannya adalah puncak sistolik tinggi dengan diikuti penurunan aliran darah diastolik. Inimenunjukan bahwa tahanan pembuluh darah uterina masih tinggi. Pada akhir trisemester dua Puncak sistolik yang kemudian diikuti dengan komponen diastolik yang melebar. Ini menunjukan menurunnya hambatan pada placental bed.

Penggunaan Velosimrtri Doppler di Bidang Obstetri


Pembuluh darah ibu Pembuluh darah janin pembuluh darah utero-plasenta

Gelombang doppler dari kehamilan normal. Diperhatikan searah jarum jam dari arah arteri arcuata, arteri uterina, dan arteri iliaka externa maternal dan dari arteri umbilikalis serta pars decendens aorta pada janin. Kecepatan diastolik akhir yang terbalik terlihat diarteri iliaka eksterna, sedangkan aliran diastolik yang kontinyu menandakan arteri uterina dan arteri acuarta. Akhirnya aliran darah diastolik akhir yang menghilanng pada pars decendens janin.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai