Anda di halaman 1dari 28

KARDIOTOKOGRAFI

oleh : Kelompok 3 (B)


Liza Hetria Yuni (204330791)
Machyar Wahyuni (204330792)
Mela Vuspita Nurmayanti (204330793)
Metha Tri Handayani (204330794)
Nadia Harmedika (204330795)
Netri Ninda Monica (204330796)
Nofia Maulida (204330797)
Novita Eka Dwiningrat (204330798)
Nurjihan Ladesta (204330799)
Rahma Sariwulan (2043307800)
Apa itu CTG...???
Pendahuluan...
 Salah satu penyebab mortalitas perinatal
yang menonjol adalah masalah hipoksia intra
uterin.
 Kardiotokografi (KTG) merupakan salah satu
alat elektronik yang digunakan untuk tujuan
di atas, melalui penilaian pola denyut jantung
janin dalam hubungannya dengan adanya
kontraksi ataupun aktifitas janin dalam
rahim.
Kardiotokografi (CTG)
Kardiotokografi (CTG) merupakan suatu alat untuk
mengetahui kesejahteraan janin di dalam rahim,dengan
merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya
dengan gerakan janin atau kontraksi rahim

Deteksi Dini

Mencegah Morbiditas
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CTG

 Pemantauan janin ditemukan oleh dokter Alan Bradfield, Orvan


Hess, dan Edward Hon .
 Kardiotokograf adalah bentuk pemantauan janin yang
disempurnakan yaitu antepartal , non-invasif, dan denyut-ke-
denyut, yang kemudian dikembangkan untuk Hewlett-Packard
oleh Konrad Hammacher
 Kardiotokografi (KTG atau CTG) Sonicaid System 8002 adalah
CTG terbaru yang terkomputerisasi dimana sebagian besar
nterpretasi hasil rekaman penilaian kesejahteraan janin dilakukan
oleh komputer yang terdapat di dalamnya.
 SehatiTeleCTG memperkenalkan mesin TeleCTG yang
merupakan versi portable dari alat CTG. Mesin ini memiliki
ukuran kecil, yang bisa dibawa secara mobile. Fungis alat ini ntuk
mecatat detak dan irama jantung janin, gerakan janin serta
kontraksi ibu. Alat ini baru memiliki izin edar pada noveber 2018.
INDIKASI IBU

1. Preeklampsia, eklampsia
2. Hipertensi
3. Penyakit Jantung
4. Penyakit Ginjal
5. Penyakit Thyroid
6. Diabetes Gestasional
7. Anemia Serta Kelainan Darah
8. Ketuban Pecah Dini
9. Kehamilan Lewat Waktu
INDIKASI JANIN

1. Pertumbuhan Janin Terhambat


2. Gerakan Janin Berkurang
3. Suspek lilitan tali pusat
4. Aritmia, bradikardi, takikardi janin
5. Hidrops Fetalis
6. Kehamilan Kembar
7. Riwayat Obstetri Dengan Penyulit
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan
dalam melakukan KTG :

1. Syarat terpenuhi
2. Persiapan pasien
3. Persiapan alat
faktor yang mempengaruhi
DJJ

1. Sistem syaraf simpatis


2. Sistem syaraf parasimpatis
3. Baroreseptor
4. Kemoreseptor
5. Susunan Saraf Pusat
6. Sistem hormonal
Kardiotokogram:
 Alat mencatat (graf) dibidang obstetri dimana
komponen yang dicatat : denyut jantung janin /
DJJ (kardio) dan kontraksi uterus (toko)
 Untuk identifikasi faktor resiko thd janin
 Proses pencatatan → 2 transduser yaitu transduser
I untuk mencatat DJJ dan transduser II untuk
mencatat kontraksi uterus
Metode pengukuran

 Internal → kateter kedalam kavum uteri


 Eksternal → tempel elektrode pada
dinding abdomen
 Metode internal → pilihan krn.hasil lebih
tepat
INTERPRETASI
 Irama Dasar
 110 s.d 160 denyut per menit
 > 160 dpm  takikardi
 < 120 dpm  bradikardi
 Peningkatan DJJ < 1-2 mnt  akselerasi
 Penurunan DJJ < 1-2 mnt  deselerasi
NORMAL
TAKIKARDI
BRAKIKARDI
VARIASI IRAMA DASAR
 Dalam jangka waku singkat variasi irama
antara 10-15 dpm.

 Variabilitas yang berkurang dalam jangka


panjang dikatagorikan fetal distress.
VARIASI IRAMA DASAR
Variabilitas ↓
 Janin tidur (keadaan fisiologik dimana
aktivitas otak ↓)
 Kehamilan preterm (SSP belum sempurna).
 Janin anencephalus (korteks serebri tak
sempurna).
 Blokade vagal.
 Kelainan jantung bawaan.
 Pengaruh obat – obatan narkotika, diazepam,
MgSO4
AKSELERASI
DESELERASI AWAL
DESELERASI LAMBAT
Non Stress Test / NST

 Untuk menilai gambaran DJJ & hubungan


dengan gerakan / aktivitas janin

 Penilaian NST dilakukan terhadap frekuensi


dasar DJJ, variabilitas dan timbulnya akselerasi
yang sesuai dengan gerakan / aktivitas janin
(Fetal Activity Determination / FAD)
Interpretasi NST
 Reaktif
 Non reaktif
 Meragukan → ulangi pemeriksaan dalam
24 jam atau lanjutkan CST
 Abnormal → sebaiknya terminasi
kehamilan bila janin viabel atau
pemeriksaan diulang setiap 12 – 24 jam
bila janin belum viabel
Contraction Stress Test / CST

 Menilai gambaran DJJ & hubungan dengan


kontraksi uterus

 Dilakukan penilaian terhadap frekuensi


dasar denyut jantung janin, variabilitas
denyut jantung janin dan perubahan
periodik (akselerasi ataupun deselerasi)
dalam kaitannya dengan kontraksi uterus
Interpretasi CST

 Negatif
 Positif
 Mencurigakan → ulangi pemeriksaan dalam
24 jam
 Tidak memuaskan → pemeriksaan diulangi
dalam 24 jam
 Hiperstimulasi → waspada hipoksia janin
Kontra indikasi CST
1. Absolut
 Adanya risiko ruptura uteri misalnya pada
bekas SC, miomektomi dsb
 Perdarahan antepartum
 Tali pusat terkemuka

2. Relatif
 Ketuban pecah prematur
 Kehamilan kurang bulan
 Kehamilan ganda
 Inkompetensia servik
 Disproporsi sefalo-pelvik
Next...
 Praktek sehari-hari sering → gamb CTG
menyimpang dari normal, namun saat lahir bayi
dalam kondisi baik atau sebaliknya

 Perlu kemampuan untuk menyimpulkan hasil


pemeriksaan CTG, sehingga mempunyai nilai
ketepatan yang memadai utk menentukan
diagnosa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai