TIM REDAKSI
Jurnal Niagara merupakan media komunikasi ilmiah, diterbitkan dua kali setahun oleh Lembaga
Penellitian dan Pengabdian Masyarakat berisikan ringkasan hasil penelitian, skripsi, tesis, dan
disertasi.
STIA BANTEN i
ii
ISSN 1997-293X
Vol. XII No. 2, Desember 2020
PENGANTAR REDAKSI
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Illahi Rabbi, Jurnal Ilmiah
Niagara Vol. XII, No. 2, Desember 2020 dapat kembali hadir dan sampai pula ditangan Anda,
baik dari komunitas ilmuwan, praktisi dan pemerhati ilmu administrasi.
Terbitan edisi Desember 2020 ini, berisikan tulisan dari rekan-rekan dosen di lingkungan
STIA Banten dan Dosen dari Fakultas Ekeonomi UNTIRTA serta rekan dosen dari Universitas
Bina Bangsa Serang yang dengan setia selalu mengisi agar konsistensi penerbitan jurnal ini
tetap terjaga. Redaksi berharap semua artikel dalam jurnal kali ini dapat bermanfaat untuk
menambah informasi dan wawasan pengetahuan, baik dalam bidang administrasi ataupun
lainnya.
Kami menyadari dalam penyajian materi jurnal edisi kali ini tidak luput dari kekurangan
dan kekhilafan, untuk itu kami mohon maaf dan mohon masukan untuk penyempurnaaan edisi
mendatang. Selamat membaca, dan terima kasih atas partisipasi dan dukungannya.
Redaktur Pelaksana
DAFTAR ISI
STIA BANTEN v
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No.2, Desember 2020
ABSTRAK
Permasalahan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten
Pandeglang saat ini masih tinggi jika dibandingkan daerah di sekitarnya. Berbagai upaya sudah
dilakukan oleh pemerintahan terutama kementerian Kesehatan dalam hal ini Dinas Kesehatan
yang ada di masing-masing daerah. Banyak ditemukan penyebab kematian ibu dan bayi karena
berbagai faktor penyebabnya seperti adanya gangguan hipertensi kehamilan, pendarahan,
infeksi pencernaan, infeksi saluran pernafasan dan adanya penyakit lainnya, selain itu faktor
lingkungan masyarakat yang masih minim tingkat kesadaran hidup bersih dan sehat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Peran Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang
Dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu Dan Bayi Di Kabupaten Pandeglang. Metode penilitian
ini yaitu analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ditentukan secara
pusrposive. Adanya perbaikan dalam meningkatkan kualitas yaitu perbaikan kualitas pelayanan
kepada masyarakat, kerjasama lintas sektor dengan para petugas di lapangan seperti TIM PKK,
Ormas, Puskesmas Pendamping Sosial serta banyak tindakan dinas dalam memberikan
kepuasan kepada masyarakat dilakukan dengan berbagai upaya, yaitu dengan adanya
sosialisasi, kelas ibu hamil, dan kelas ibu balita sampai dengan penempelan Stiker P4K (Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi).
Gambar 1
450
390
400 359
334
350
per 100.000 kelahiran hidup
307 305
300
228
250
200
150
100
50
0
1991 1997 2002 2007 2012 2015
Tahun
Sumber : BPS, SDKI 1991-2012
*AKI tahun 2015 merupakan hasil SUPAS 2015
Gambar 2
Jika membandingkan data AKI hasil dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup pada
SDKI Tahun 2007 dan hasil SDKI tahun 2012 tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000
dengan arah pembangunan pemerintah kelahiran hidup pada tahun 2025, dan
jangka panjang kesehatan ke depan pada menurunnya AKI dari 262 per 100.000
tahun 2025 yaitu menurunkan AKI menjadi kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi
74 per 100.000 kelahiran sangat bertolak 74 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
belakang dan masih jauh dari harapan. 2025.
Sedangkan untuk AKB pada tahun 2015 Tingginya AKI dan AKB di Indonesia
angka kematian bayi di Indonesia cukup salah satunya disumbang dari Provinsi
rendah dari tahun-tahun sebelumnya dan Banten. Berdasarkan data dari Dinas
telah berkurang secara signifikan. Hasil Kesehatan Provinsi Banten AKI tahun 2015
Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015 sebanyak 255 per 100.000 kelahiran hidup
menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan tahun 2016 sebanyak 240 per 100.000
sebesar 22,23 per 1000 kelahiran hidup, kelahiran hidup. Walaupun jumlah AKI di
yang artinya sudah mencapai target MDGs Provinsi Banten dari tahun 2015 ke tahun
2015, yang ditargetkan 23 per 1.000 2016 berkurang tetap angka tersebut masih
kelahiran hidup. dibilang cukup tinggi dan tidak berkurang
Penyebab kematian ibu di Indonesia secara signifikan.
menurut Dirjen Kesmas Kementerian
Kesehatan disebabkann akibat gangguan Gambar 3 :Jumlah
59 Kasus Kematian Ibu
57
hipertensi sebanyak 33,07%, perdarahan 60 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
obstetrik 27.03%, komplikasi non obstetric 50 Banten Tahun 2016
38
15.7%, komplikasi obstetric lainnya 12.04% 40
28
infeksi pada kehamilan 6.06% dan 30
16
penyebab lainnya 4.81%. Sementara 20
10
13
penyebab kematian neonatal tertinggi 10
disebabkan oleh komplikasi kejadian 0
intraparum tercatat 283%, akibat gangguan
respiratori dan kardiovaskular 21.3%, BBLR
dan premature 19%, kelhiran kongenital 14,
8%, akibat tetanus neonatorum 1,2%,
infeksi 7.3% dan akibat lainnya 8.2%.
Dalam komitmen internasional
Sedangkan untuk AKB berdasarkan
Millenium Development Goals
data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten
(MDGs), penurunan kematian ibu
tahun 2015 sebanyak 489 per 1.000
melahirkan dan kematian bayi menjadi
kelahiran hidup dan tahun 2016 sebanyak
salah satu dari delapan tujuan (goals) yang
294 per 1.000 kelahiran hidup.
dirumuskan. Komitmen tersebut
Dari data yang telah tersaji oleh Dinas
dituangkan Indonesia dalam
Kesehatan Provinsi Banten terlihat bahwa
arah pembangunan jangka panjang
salah satu Kabupaten/Kota dengan AKI dan
kesehatan Indonesia tahun 2005-2025,
AKB tinggi yaitu Kabupaten Pandeglang.
yakni : meningkatkan derajat kesehatan
Jumlah kasus kematian maternal pada
masyarakat melalui peningkatan akses
tahun 2015 sebanyak 48 kasus, hal ini
terhadap pelayanan kesehatan yang
menggambarkan tingkat kesadaran ibu
mencakup, meningkatnya Umur Harapan
hamil, melahirkan dan nifas terhadap
Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2005
pentingnya kesehatan ibu, status gizi,
menjadi 73,7 tahun pada tahun 2025,
kondisi lingkungan, tingkat pelayanan
menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB)
kesehatan belum optimal. Untuk data
55
(29 hari-12 bln)
60
47 47 48 Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
50
38
35 NO SEBAB KEMATIAN JUMLAH
40
30 BAYI
20
1 Pneumonia 10
10
0
2 Diare 6
2010 2011 2012 2013 2014 2015 3 Lain-lain 46
Sumber: Bidang Kesga
JUMLAH 64
Sumber : Bidang Kesga, 2015
Tingginya penyebab AKI di Kabupaten
Pandeglang berasal karena perdarahan, Tabel 3
hipertensi dalam kehamilan, infeksi, Jumlah dan Jenis Penyebab Kematian
gangguan sistem perdarahan, dan lain-lain. Neonatal (0 hari – 28 hari)
Adapun data sebaran penyebab kematian Kabupaten Pandeglang Tahun 2015
maternal pada tahun 2015 di Kabupaten
Pandeglang sebagai berikut :
NO SEBAB KEMATIAN JUMLAH
Tabel 1 BAYI
Penyebab Kematian Ibu Maternal di 1 TN 6
Kabupaten Pandeglang Tahun 2015 2 BBLR 80
NO SEBAB KEMATIAN IBU JUMLAH 3 Asfiksia 91
1 Perdarahan 13 4 Sepsis 5
2 Hipertensi dlm kehamilan 11 5 Kelainan Bawaan 16
3 Infeksi 4 6 Lain-lain 65
4 Gangguan Sistem 5 JUMLAH 263
Perdarahan Sumber : Bidang Kesga, 2015
5 Lain-lain 15
Untuk AKB tahun 2015 mengalami
JUMLAH 48 kenaikan jika dibandingkan dengan AKB
Sumber : Bidang Kesga, 2015 tahun 2010, dimana AKB pada tahun 2010
di Kabupaten Pandeglang berjumlah 187
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kasus.
Kabupaten Pandeglang pada tahun 2015 Besarnya masalah kesehatan ibu akan
yang tercatat jumlah kasus kematian bayi berpengaruh terhadap kesehatan bayi baru
29 hari–12 bulan secara keseluruhan lahir yang merupakan calon sumber daya
sebanyak 64 kasus, kasus kematian bayi manusia dimasa depan, mengisyaratkan
yang berusia 0-7 hari tercatat sebanyak 231 upaya penurunan angka kematian ibu
kasus dan kematian bayi yang berusia 8-28 menjadi prioritas. Banyak faktor yang
hari tercatat sebanyak 32 kasus, sehingga mempengaruhi dalam upaya penurunan
totalitas kematian bayi 0-29 hari (neonatal)
telah melaksanakan hak dan kewajibannya mengkutip pendapat Marion J. Levy Jr.,
sesuai dengan status sosialnya dalam bahwa ada beberapa pertimbangan
masyarakat. (Abdulsyani, 2012) sehubungan dengan fungsinya, yaitu
Peranan dapat juga di definisikan sebagai berikut :
sebagai kumpulan harapan yang terencana 1. Bahwa peranan-peranan tertentu harus
seseorang yang mempunyai status tertentu dilaksanakan apabila struktur
dalam masyarakat. Dengan singkat peranan masyarakat hendak di pertahankan
dapat di katakan sebagai sikap dan tindakan kelangsungannya.
seseorang yang sesuai dengan statusnya di 2. Peranan tersebut seyogiyanya di
masyarakat.atas dasar definisi tersebut lekatkan pada individu yang oleh
maka peranan dalam kehidupan masyarakat di anggap mampu untuk
masyarakat adalah sebagai aspek dinamis melaksanakannya.
dari status. (Abdulsyani, 2012) 3. Dalam masayarakat kadang-kadang di
Peranan merupakan seperangkat jumpai individu-individu yang tak
patokan, yang membatasi apa perilaku yang mampu melaksanakan perannya
mesti dilakukan oleh seseorang, yang sebagaimana di harapkan oleh
menduduki suatu posisi. (Suhardono, 2018) masyarakat, oleh karena mungkin
Maka dapat di simpulkan bahwa pelaksanaannya memerlukan
peranan merupakan kedudukan seseorang pengorbanan terlalu banyak dari
atau kelompok dalam suatu masyarakat kepentingan-kepentingan pribadinya.
untuk menjalankan hak dan kewajiban 4. Apabila semua orang sanggup dan
sesuai dengan status dan kedudukanya mampu melaksanakan peranannya,
dalam masyarakat. belum tentu masayrakat akan dapat
memberikan peluang-peluang yang
2. Cakupan Peranan
seimbang. Bahkan seringkali terlihat
Menurut (Soekanto, 2015) peranan betapa masyarakat terpaksa membatasi
merupakan aspek dinamis dari kedudukan, peluang-peluang tersebut.
yaitu seseorang yang melaksanakan hak-
4. Unsur-unsur Peranan
hak dan kewajibannya. Suatu peran paling
sedikit mencakup tiga hal berikut ini : Menurut (Wulansari, 2013) peranan
1. Peranan mencakup norma-norma yang memiliki beberapa unsur yaitu :
dihubungkan dengan posisi atau tempat 1. Peranan ideal sebagaimana di rumuskan
seseorang dalam masyarakat. Peranan atau diharapkan oleh masyarakat
dalam arti ini merupakan rangkaian terhadap statusstatus tertentu. Peranan
peraturanperaturan yang membimbing ideal tersebut merumuskan hak-hak dan
seseorang dalam kehidupan kewajibankewajiban yang terkait pada
kemasyarakatan. status-status tertentu. Misalnya peran
2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa seorang ibu atau ayah terhadap anaknya
yang dapat di lakukan oleh individu atau sebaliknya.
dalam masyarakat sebagai organisasi. 2. Peranan yang di anggap oleh diri sendiri.
3. Peranan juga dapat di katakan sebagai Peranan ini merupakan hal yang oleh
perilaku individu yang penting bagi individu harus dilakukan pada situasi-
struktur sosial masyarakat. situasi tertentu. Artinya seorang individu
menganggap bahwa dalam situasi-situasi
3. Fungsi Peranan
tertentu yang di rumuskan sendiri dia
Menurut (Abdulsyani, 2012) dalam harus melaksanakan peranan tertentu.
pembahasan tentang aneka macam Misalnya seorang ayah yang mempunyai
peranan yang melekat pada individu- anak laki-laki yang menginjak remaja,
individu dalam masyarakat, Soerjono menganggap bahwa ia harus berperan
sebagai seorang kakak daripada seorang Menurut WHO (Jurnal Matematika dan
ayah. Pendidikan Matematika, 2016:2) kematian
5. Pemberdayaan Masyarakat ibu yaitu kematian dari setiap wanita
selama kehamilan, bersalin atau dalam 42
Pemberdayaan masyarakat pada
hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh
hakikatnya adalah cara untuk
sebab apapun, tanpa melihat usia dan
menumbuhkan dan mengembangkan
lokasi kehamilan oleh setiap penyebab yang
norma yang membuat masyarakat mampu
berhubungan dengan atau diperberat oleh
untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
kehamilan atau penanganannya tetapi
Pemberdayaan masyarakat juga bertujuan
bukan oleh kecelakaan atau incidental
agar rakyat lebih mampu, proaktif, dan
(faktor kebetulan).
aspiratif. Pemberdayaan masyarakat tenaga
Menurut Saddiyah Rangkuti (Jurnal
kesehatan baik medis maupun non medis
Ilmiah Research, 2015:3) faktor penyebab
pada dasarnya mengajak masyarakat untuk
kematian ibu dapat disebabkan oleh 2
terampil dalam menentukan masalah,
faktor yaitu penyebab langsung dan
merencanakan alternatif pemecahan
penyebab tidak langsung. Penyebab
masalahnya, melaksanakan serta menilai
langsung berupa pendarahan, eklampsia,
usaha–usaha pemecahan yang akan
partus lama, komplikasi aborsi, dan infeksi.
dilaksanakan.
Sedangkan penyebab tidak langsung berupa
Tenaga kesehatan masyarakat
status perempuan dalam keluarga,
berperan aktif dalam menggalakkan
keberadaan anak, sosial budaya,
kegiatan pemberdayaan masyarakat
pendidikan, sosial ekonomi, dan geografis
dibidang kesehatan, kegiatan ini dibantu
daerah.
oleh kader kesehatan yang bersumber dari
Secara umum di Kabupaten Pandeglang
masyarakat setempat yang dipilih dengan
masih belum mempunyai angka untuk
sukarela. Kader yang ada dimasyarakat
kematian ibu yang diperoleh secara survey.
dapat membantu petugas kesehatan. Kader
Jumlah kasus kematian ibu maternal tahun
kesehatan inilah yang menjadi motor
2019 sebanyak 38 kasus, hal ini berguna
penggerak dan pengelola upaya kesehatan
untuk menggambarkan tingkat kesadaran
primer ditingkat keluarga dan masyarakat.
perilaku hidup sehat, status gizi dan
Peran petugas kesehatan masyarakat
kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat
dalam pemberdayaan kader sangat penting.
pelayanan kesehatan terutama untuk ibu
Upaya dalam penurunan angka kematian
hamil, pelayanan kesehatan waktu
ibu, bayi dan anak, petugas kesehatan wajib
melahirkan dan masa nifas. Berikut ini
bermitra dengan kader, karena kader yang
adalah penyebab kematian ibu maternal di
berada dan dikenal oleh masyarakat
Kabupaten Pandeglang pada tahun 2019.
setempat. Pembinaan dan pengembangan
kader diperlukannya unsur kesukarelaan, Tabel 4 : Penyebab AKI Kabupaten
karena kader bertugas secara sosial. Akan Pandeglang Tahun 2019
tetapi tidak berarti seorang kader tidak NO SEBAB KEMATIAN IBU JUMLAH
memerlukan penghargaan baik yang ber- 1 Perdarahan 17
sifat non-material ataupun yang bersifat
2 Hipertensi dan kehamilan 11
ma-terial. Oleh karena itu, perlu
dikembangkan suatu sistem penghargaan, 3 Infeksi 0
di mana fungsi sebagai kader merupakan 4 Partus lama 3
sesuatu yang menimbulkan kebanggaan 5 Lain-lain 7
dan kepuasan.
JUMLAH 38
6. Angka Kematian Ibu (AKI)
Sumber : Bidang Kesmas, 2019
Anonimous. 2011. SDKI 2007. Scribd. Suhardono, E. 2018. Teori Peran. In Konsep,
Jakarta Derivasi, dan Implikasinya. Jakarta:
Dinas Kesehatan Provinsi Banten. 2015. Gramedia Pustaka Utama.
Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun Soekanto, S. 2015. Sosiologi Suatu
2015. Serang Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten. 2017. Trends in Maternal Mortality: 1990 to 2015:
Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun Estimates by WHO, UNICEF, UNFPA,
2016. Serang World Bank, and the United Nations
Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Population Division. Geneva: WHO
2015. Profil Kesehatan Kabupaten Wandira, Arinta Kusuma; dan Rachmah
Pandeglang Tahun 2015 Indawati tahun 2012 judul “Faktor
Kementerian Kesehatan. 2015. Profil Penyebab Kematian Bayi di
Kesehatan 2015. Jakarta Kabupaten Sidoarjo” Jurnal
Rangkuti, Saddiyah. 2015. “Upaya Menekan Biometrika dan Kependudukan Vol.1
Angka Kematian Ibu Melahirkan”. No.1
Jurnal Ilmiah Research Vol. 1 No. 3 Wulansari, D. 2013. Sosiologi Konsep dan
Teori. Bandung: PT.Refika Aditama.