PROPOSAL
HALAMAN JUDUL
OLEH:
NIM. 18089014029
2022
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN
PROPOSAL
Sarjana Keperawatan
OLEH:
NIM. 18089014029
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal ini telah diepertahankan dan di dan diperbaiki dengan maskan Dewan
Penguji Proposal
NIM. 18089014029
TIM PENGUJI:
Mengetahui Ketua
Program S1 Keperawatan
STIKes Buleleng
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat kuasa dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
Proposal ini dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup
Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati” sebagai salah satu syarat
kepada:
perkuliahan.
2. Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep., MSi., M.Kes, selaku Ketua Program
3. Ns. G. Nur Widya Putra, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing utama yang
iii
5. Kepala Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati yang telah memberi ijin
penelitian.
6. Kedua orang tua penulis Bapak (I Nengah Merta) & Ibu (Ni Nengah Suiti),
8. Seluruh pihak yang membantu dalam penelitian Proposal ini yang tidak
sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR SKEMA
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lanjut usia diartikan bahwa seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas
dewasa, hingga menjadi tua. Lansia merupakan seseorang yang telah mencapai
usia lebih dari 60 tahun keatas. Lansia menghadapi berbagai masalah kesehatan
yang perlu penanganan cepat searah dengan pertambahan usia mereka akan
mengalami degeneratif baik dari segi fisik, tingkah laku, mental maupun sosial,
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik atau hubungan yang saling
lansia sekitar 8% atau sekitar 142 juta jiwa dan pada tahun 2050 diperkirakan
popupasi lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun 2013. Pada tahun 2000 jumlah
lansia sekitar 5.300.000 (7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010
jumlah lansia 24.000.000 (9,77%) dari total populasi dan tahun 2020
Persentase lansia di Indonesia meningkat dua kali lipat pada rentangan tahun
1
2
(10,43% berbanding 9,42%). Pada tahun 2020 sudah ada enam provinsi yang
yang ada yang terkait dengan tujuan, harapan, standar, dan perhatian. Kualitas
hidup adalah suatu konsep yang sangat luas yang dipengaruhi beberapa faktor
pada lansia. Kualitas hidup pada lansia menggambarkan fase kehidupan yang
dialami oleh lansia. Kualitas hidup individu yang satu dengan yang lain akan
berbeda, hal itu tergantung pada bagaimana definisi atau interpretasi masing-
masing dari setiap individu tentang kualitas hidup yang baik (Harahap, 2020).
Keluarga Dalam Merawat Lansia Dengan Kualitas Hidup Lansia”, dari hasil
Wetan.
Penelitian yang sejalan juga telah dilakukan oleh (Mahadewi & Ardani,
2018) yang berjudul “Hubungan Tingkat Depresi Dengan Kualitas Hidup Pada
Lansia Di Panti Sosial Werdha Wana Seraya Denpasar Bali”, dari penelitian
dekat dengan keluarga, orang-orang sekitar yang peduli pada lansia, hobi atau
kegemaran yang dapat dilakukan secara rutin. Hal itu membuat para lansia
untuk para lansia ini agar bisa mencapai kualitas hidup yang baik dalam masa
Salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam kualitas hidup
yaitu social support atau dukungan sosial, lansia sangat memerlukan dukungan
para lansia yang sudah tidak lagi tinggal bersama keluarga dan ditempatkan di
panti sosial (Irawan, 2020). Dukungan sosial dapat berdampak positif terhadap
kualitas hidup karena dengan adanya dukungan sosial maka lansia tidak merasa
kesepian, oleh karena itu dukungan sosial harus tetap dipertahankan dan
sosial yang diperoleh oleh lansia berhubungan dengan kualitas hidup yang
individu seperti keluarga, teman dekat dan rekan kerja. Dukungan yang
mengasuh (Sari et al., 2018). Dukungan sosial yang buruk pada lansia dapat
lansia merasa terisolir sehingga lansia jadi suka menyendiri dan akan
dukungan sosial dengan kualitas hidup lansia di posyandu lansia Wiguna Karya
Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Ciparay”, dari hasil penelitian tersebut
Dari hasil studi pendahuluan di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara
Pati pada tanggal 20 januari 2022 terdapat 46 lansia yang terdiri dari 9 orang
laki-laki dan 37 orang perempuan yang berasal dari 6 Kabupaten di Bali yakni
orang dengan dukungan sosial baik, 3 orang dengan dukungan sosial sedang,
dan 4 orang dengan dukungan sosial buruk. Dari aspek kualitas hidup
didapatkan 3 orang memiliki kualitas hidup baik, 3 orang sedang dan 4 orang
dengan kualitas buruk atau rendah. Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Kusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi institusi
Penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan atau rujukan untuk penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
a. Pengertian Lansia
yang berusia 60 tahun keatas dan merupakan kelompok umur yang telah
perkembangan ini dibagi menjadi usia lanjut dini yang berkisar antara
usia 60-70 tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia 70 tahun hingga
merujuk pada orang yang berusia 65-74 tahun yang biasanya masih
aktif, sehat dan masih kuat. Lansia tua berusia antara 75-84 tahun dan
lansia tertua berusia 85 tahun ke atas, lebih rentan untuk menjadi rapuh
8
9
penyakit.
age) usia 45-59 tahun b) Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun c) Lanjut
usia tua (old) usia 75-90 tahun d) Usia sangat tua (very old) usia > 90
risiko tinggi (lebih dari 70 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan).
c. Ciri-ciri Lansia
2018) adalah:
1) Periode kemunduran
sikap tidak senang terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan dan
kelamin.
lanjut usia dalam cara yang sama dengan penilaian orang dewasa,
yaitu dalam hal penampilan diri, apa yang dapat dan tidak dapat
dua kriteria yang amat umum untuk menilai usia mereka banyak
lanjut usia.
usia adalah pria dan wanita yang keadaan fisik dan mentalnya loyo,
menyenangkan.
rasa rendah diri dan kemarahan, yaitu suatu perasaan yang tidak
sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi kaum lanjut usia, yang
12
pula.
tugas perkembangan pada masa dewasa akhir atau lanjut usia yaitu:
kesehatan.
e. Permasalahan Lansia
1) Masalah Ekonomi
2) Masalah Sosial
3) Masalah Kesehatan
4) Masalah Psikososial
budaya dan nilai yang di anut oleh individu berkaitan dengan tujuan,
dengan kepuasan terhadap posisi sosial. Kualitas hidup yang baik atau
beberapa faktor antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
hidupnya.
apasitas kerja.
seksual.
seseorang.
hidupnya.
hidupnya.
faktor ini.
kualitas hidup.
dibagi menjadi dua, yakni faktor-faktor kualitas hidup lansia pada Panti
faktor-faktor yang relevan untuk kualitas hidup dari lansia yang hidup
konsumsi dari seseorang, status sosial dan ekonomi yang tinggi akan
kualitas hidup.
7) Kejadian hidup traumatik: misal kematian istri atau suami atau anak.
hidup.
langsung.
layanan personal.
1) Kesehatan fisik, yaitu keadaan baik, artinya bebas dari sakit pada
aktivitas.
dirinya.
jasa hiburan dan rekreasi umum. Standar dan akses yang baik akan
sukarela.
5) Faktor budaya: umur, jenis kelamin, etnis, agama, dan latar belakang
hidup seseorang.
24
Individu dengan pilihan dan kendali yang baik dan tinggi akan
yang baik.
skor tiap domain (raw score) dalam rentangan 0-100. Pertanyaan nomer
pertanyaan nomor 3, 4, 10, 15, 16, 17, dan 18. Domain 2, Psikologis
Hubungan sosial terdapat pada pertanyaan nomor 20, 21, dan 22.
23, 24, dan 25. Hasil ukur kualitas hidup didapat dengan rentangan nilai
sebagi berikut; kualitas hidup rendah (skor < 43), kualitas hidup sedang
keluarga, teman dekat, tetangga, dan rekan kerja. Dukungan sosial adalah
informasi atau umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa
(Irawan, 2020).
2018).
kehidupannya.
diperoleh dari:
1) Dari Keluarga
ikatan emosi yang paling besar dan terdekat dengan klien. Hal-hal
a) Saling berkomunikasi.
b) Mencari kesibukan.
c) Liburan.
a) Berbagi pengalaman.
b) Curhat.
Tuhan.
bersifat spontan.
menyampaikan salam.
28
5) Sumber dukungan sosial yang natural terbebas dari beban dan label
psikologis.
individu pada kejadian yang dapat menimbulkan stres dan stres itu
sebagai berikut.
masing komponen dapat berdiri sendiri, namun satu sama lain saling
paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup, atau
lembaga, misalnya pada Sasana Wreda ada petugas yang selalu siap
hidup.
2) Dukungan informasional
3) Dukungan emosional
kompetensi.
dukungan.
pada penelitian.
tahun ke atas (Kemetrian Kesehatan RI, 2018). Lanjut usia adalah periode
psikologis, dan sosial. Laju penurunan fungsi tersebut dipengaruhi oleh cara
2018).
ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal,
mereka. Kualitas hidup merupakan suatu konsep yang sangat luas yang
yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup pada lansia (Utami,
kesehatan fisik dan kesehatan mental bagi para lanjut usia kerena bagi lanjut
sosial dengan stres pada lanjut usia yang tinggal di panti werdha ilomata
kota gorontalo.
informasi atau umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa
sosial yang buruk pada lansia dapat memengaruhi kualitas hidup lansia
lansia jadi suka menyendiri dan akan menyebabkan lansia depresi (Mulyati
et al., 2018).
36
didapatkan bahwa nilai p = 0,000 (< 0,05) sehingga Ha diterima yang berarti
korelasi Spearman’s rho didapatkan nilai p = 0.007 lebih kecil dari alpha
hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lansia di Dusun Boti Desa
B. Kerangka Teori
Kualitas Hidup
Dukungan Sosial
Persepsi atau pandangan
Keberadaan orang lain yang dapat seseorang dalam konteks
diandalkan untuk memberi budaya dan nilai yang di
anut oleh individu
bantuan, semangat, penerimaan dan
berkaitan dengan tujuan,
perhatian, sehingga dapat
harapan, standar dan Lansia
meningkatkan kesejahteraan atau kepedulian selama
kualitas hidup bagi individu. hidupnya
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau
antara variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin
Keterangan:
38
39
B. Desain Penelitian
mendapatkan gambaran tentang hubungan antara dua variabel atau lebih pada
data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada suatu saat
(Nursalam, 2014).
C. Hipotesis Penelitian
dua atau lebih variabel (Nursalam, 2014). Ha: Ada hubungan antara
Kualitas Hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati.
D. Definisi Operasional
suatu objek atau fenomena (Dr. Drs. Ismail Nurdin & Dra. Sri Hartati, 2019).
(Irlambang,
2019).
1. Populasi
penelitian ini adalah lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati
2. Sampel
oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana dan
42
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
a. Besar Sampel
dalam penelitian ini adalah lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara
Mara Pati.
43
b. Teknik sampling
F. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara
Pati Kaliasem.
G. Waktu Penelitian
H. Etika Penelitian
Kode etik penelitian merupakan pedoman etika yang berlaku pada setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek
dalam suatu bidang keilmuan tertentu, dan keilmuan yang bersifat lintas
disiplin. Sedangkan subjek yang diteliti yaitu orang yang menjadi sumber
1. Infomed Consent
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang akan disajikan untuk menjaga kerahasiaan
3. Confidentiality
4. Beneficence
(promote good). Prinsip berbuat yang baik kepada klien tentu saja dalam
bagi responden.
46
5. Justice
yang sama, serta tidak membeda-bedakan responden dari segi umur, ras,
suku dan agama yang satu dengan yang lainnya. Contoh responden A
berasal dari suku yang berbeda. Peneliti tetap memberikan perlakuan yang
penelitian ini adalah lembar pengantar kuesioner, kuesioner kualitas hidup, dan
1. Jenis Data
menggunakan data primer yaitu data hasil kuesioner kualitas hidup, dan
secara langsung oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Tahap Persiapan
lansia.
penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
penelitian.
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu
49
2014).
dengan jumlah 26 butir dan ditunjukkan dengan nilai Cronbach’s Alpha 0.882
dukungan sosial telah dilakukan uji valid dengan hasil ukur kuesioner
Social provision scale adalah alat ukur yang valid dan reliabel untuk mengukur.
L. Pengolahan Data
1. Editing
a. Jenis Kelamin
1 = laki-laki
2 = perempuan
b. Riwayat Pendidikan
2 = SD 5 = Perguruan tinggi
3 = SMP 6 = Lainnya
c. Kualitas hidup
d. Dukungan sosial
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
(Notoatmodjo, 2012)
5. Tabulating
sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata
M. Analisis Data
1. Analisis Univariat
dukungan sosial kemudian dapat disajikan dalam bentuk tabel dan gambar.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan pada dua variabel yang
Andesty, D., & Syahru, F. (2018). Lansia Di Unit Pelayanan Terpadu ( Uptd )
Griya Werdha Kota Surabaya Tahun 2017. The Indonesian Journal of Public
Health, 13(2), 169–180. https://doi.org/10.20473/ijph.vl13il.2018.169-180
Badan statistik penduduk lanjut usia. (2020).
Cahya, E., Harnida, H., & Indrianita, V. (2019). Hubungan Dukungan Sosial
Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Posyandu Lansia Wiguna Karya
Kebonsari Surabaya. 0231, 33–47.
Dr. Drs. Ismail Nurdin, M. S., & Dra. Sri Hartati, M. S. (2019). Metodologi
Penelitian Sosial.
Dwi, N. (2018). Asuhan Keperawatan Gerontik pada Klien Hipertensi dengan
Defisit Pengetahuan di Desa Balung Tawun Kecamatan Sukodadi Kabupaten
Lamongan. 1–8.
emadwiandr. (2018). Hemodialisis. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Fadhlia, N., & Sari, R. P. (2022). Peran Keluarga Dalam Merawat Lansia Dengan
Kualitas Hidup Lansia. Adi Husada Nursing Journal, 7(2), 86.
https://doi.org/10.37036/ahnj.v7i2.202
Harahap, D. A. (2020). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup Pada
Lansia Di Dusun II, Desa Sei Alim Ulu, Kec. Air Batu Asahan. Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Medan Area Medan.
http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/12
Henri. (2018). No Title No Title No Title. Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952., 20–26.
Irawan, E. (2020). Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 8 No. 2 September 2020. 8(2),
268–277.
Irlambang, J. (2019). KORELASI ANTARA INTERAKSI DAN DUKUNGAN
SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI KECAMATAN
PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO KARYA.
Jeklin, A. (2020). populasi lansia. July, 1–23.
Kemetrian Kesehatan RI. (2018). Infodatin “Situasi dan Analisis Lanjut Usia.” In
Geriatric (p. 8).
Kiling, I. Y., Bunga, K., & Novianti, B. (2019). Pengukuran dan Faktor Kualitas
Hidup pada Orang Usia Lanjut. Journal of Health and Behavioral Science,
1(3), 149–165. https://doi.org/10.35508/jhbs.v1i3.2095
Larandang, R., Sudirman, S., & Yani, A. (2019). Gizi Lanjut Usia (Lansia). 9–21.
https://doi.org/10.31227/osf.io/fc7vj
Liputo, S., & Indarwati, A. (2021). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Stres
Pada Lansia Yang Tinggal Dipanti Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo.
Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan), 3(2), 0–3.
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun/article/view/1238
Mahadewi, G. A., & Ardani, G. A. I. (2018). Hubungan Tingkat Depresi dengan
Kualitas Hidup pada Lansia di Panti Sosial Werdha Wana Seraya Denpasar
Bali. E-Jurnal Medika, 7(8), 1–8.
Mulyati, M., Rasha, R., & Martiatuti, K. (2018). Pengaruh Dukungan Sosial
Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Dan Kesejahteraan Lansia. JKKP (Jurnal
Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan), 5(1), 1–8.
https://doi.org/10.21009/jkkp.051.01
Nofalia, I. (2019). No Titיליle. 17(2), 1–9.
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitin Kesehatan. Rineka Cipta.
Nuraeni, E., Habibi, A., & Baejuri, M. L. (2020). Dukungan Keluarga dengan
Kualitas Hidup Lansia Hipertensi di Puskesmas Balaraja. 2.
Putri, D. A., Induniasih, & Palestin, B. (2019). Status Psikososial Lansia Di Pstw
Abiyoso Pakem Sleman Yogyakarta Tahun 2019. Poltekkes Joga, 53(9),
1689–1699.
Rohmah, A. I. N., Purwaningsih, & Bariyah, K. (2018). Kualitas Hidup Lanjut
Usia. Jurnal Keperawatan, 120–132.
Sari, D. M. P., Lestari, C. Y. D., Putra, E. C., & Nashori, F. (2018). DUKUNGAN
SOSIAL. 06(02), 131–141.
Sariasih, N. M. (2020). HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL
DENGAN KUALITAS HIDUP PADA ODHA DI KDS KOSALA BALI,
KALIASEM. In Akrab Juara (Vol. 5, Issue 1).
http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/919
UMAM, K. (2018). Gambaran Tipe Kepribadian..., KHOERUL UMAM, Fakultas
Ilmu Kesehatan UMP.
Utami, W. A. Y. U. (2019). Program studi sarjana keperawatan fakultas
keperawatan universitas bhakti kencana bandung 2019.
World Health Organization. (2018). WHOQOL User Manual. Programme on
Mental Health, 1–88.
http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/77932/WHO_HIS_HSI_Rev.
2012.03protect LY1extunderscore
eng.pdf;jsessionid=6BC7AC984CA0F8801C86C8296D9D4B2A?sequence=
1%0Ahttp://www.springerreference.com/index/doi/10.1007/SpringerReferen
ce_28001%0Ahttp://mipa
Yuliana, V., S, A. P., & PA, J. (2019). Validitas Kuesioner Whoqol-Bref Dalam
Menilai Kualitas Hidup Penderita Skizofrenia Rawat Jalan. Accounting
Analysis Journal, 4(672013167), 0–18.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Dukungan Sosial
Nama :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Riwata pekerjaan :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Petunjuk Pengisian:
Dibawah ini terdapat 24 pertanyaan saat anda menjawab pikirkan hubungan anda saat
ini dengan teman-teman, anggota keluarga, pasangan dan yang lain. Kemudian
anda diminta untuk memberikan tanggapan atas pernyataan yang ada pada kuesioner
ini sesuai dengan keadaan, pendapat atau perasaan nada, bukan berdasarkan
pendapat umum atau pendapat orang lain.
Kemudian, isilah setiap pernyataan dengan cara memberikan tanda lingkaran (O) pada salah
satu respon yang paling sesuai dengan diri Anda, berdasarkan pilihan berikut:
TS =Tidak Sesuai
AS = Agak Sesuai
S = Sesuai
SS = Sangat Sesuai
Contoh:
No Pernyataan STS TS AS S SS
Apabila Anda sudah memahami cara pengisian ini, mulailah mengisi seluruh
pernyataan pada halaman selanjutnya, sesuai dengan keadaan diri Anda.
No Pernyataan STS TS AS S SS
1. Ada seseorang
yang dapat saya
andalkan untuk
memberikan 1 2 3 4 5
bantuan apabila
saya
membutuhkannya.
2. Saya merasa tidak
mempunyai
hubunganpribadi 1 2 3 4 5
yang dekat dengan
orang lain
3. Tidak ada seorang
punyang mau
memberikan saran 1 2 3 4 5
dan bimbingannya
ketika saya sedang
stres.
4. Ada orang-orang
yangbergantung 1 2 3 4 5
kepada saya untuk
diberikanbantuan.
5. Ada orang-orang
yang menikmati
aktivitassosial 1 2 3 4 5
yang sama seperti
yangsaya lakukan.
6. Orang lain
memandangsaya 1 2 3 4 5
tidak kompeten.
7. Saya merasa
secara pribadi
bertanggungjawab 1 2 3 4 5
buntuk
kesejahteraan
orang lain.
8. Saya merasa
menjadi bagian
dari sekelompok
orang yang 1 2 3 4 5
mempunyai sikap
dan kepercayaan
yang sama seperti
saya.
9. Saya nerasa orang
lain tidak
menghargai
kemapuan dan 1 2 3 4 5
keahlian yang saya
miliki jika terjadi
hal buruk.
10. Tidak ada seorang
pun yang meminta 1 2 3 4 5
bantuan pada saya.
11. Saya mempunyai
hubungan
dekatyang 1 2 3 4 5
memberi saya
perasaan aman dan
sejahtera.
12. Ada seseorang
yang dapat saya
ajak bicara 1 2 3 4 5
mengenai
keputusan penting
dalam hidup saya.
13. Saya mempunyai
hubungan dengan
orang lain yang 1 2 3 4 5
mengakui
kompetensi dan
ketrampilan saya.
14. Tidak ada seorang
pun yang
mempunyai minat 1 2 3 4 5
dan kepedulian
yang sama dengan
saya.
15. Tidak ada
seorangpun yang
benar-benar
menggantungkan 1 2 3 4 5
kesejahteraan
dirinya pada saya
secara emosiona.
16. Ada orang-orang
yang dapat saya
percaya untuk
memberi saya 1 2 3 4 5
nasehat ketika
saya sedang
mengalami
masalah.
17. Saya merasa
adanya ikatan
emosional yang 1 2 3 4 5
kuat dengan
setidaknya satu
orang.
18. Tidak ada seorang
pun yang mau
memberikan
bantuan 1 2 3 4 5
ketikasayabenar-
benar
membutuhkannya
19. Tidak ada seorang
pun yang
membuat saya
nyaman untuk 1 2 3 4 5
diajak
bicaramengenai
masalah yang saya
alami
20. Ada orang-orang
yang mengagumi 1 2 3 4 5
bakat dan
kemampuan saya.
21. Saya merasa
kurang dekat 1 2 3 4 5
dengan orang lain.
22. Tidak ada seorang
pun yang 1 2 3 4 5
menyukai aktivitas
yang saya
lakukan.
23. Ada orang -orang
yang dapat saya
andalkan 1 2 3 4 5
dalamkeadaan
darurat
24. Tidak ada seorang
pun yang 1 2 3 4 5
memerlukan
bantuansaya.
Lampiran 2. Kuesioner Kualitas Hidup
WHOQOL-HIVREF
Nama :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Riwata pekerjaan :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Sangat
Tidak Biasa Sangat
No Pernyataan Tidak Memuaskan
Memuaskan saja Memuaskan
Memuaskan
2. Seberapa
puas anda 1 2 3 4 4
terhadap
kesehatan
anda?
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal
berikut ini dalam empat minggu terakhir.
Tidak
Sepenuhnya
No Pernyataan sama Sedikit Sedang Sering Kali
Dialami
Sekali
10. Apakah anda
memiliki
vitalitas yg 1 2 3 4 5
cukup untuk
beraktivitas
sehari-hari?
11. Apakah anda
dapat 1 2 3 4 5
menerima
penampilan
tubuh anda?
12. Apakah anda
memiliki
cukup uang 1 2 3 4 5
untuk
memenuhi
kebutuhan
anda?
13. Seberapa jauh
ketersediaan
informasi bagi 1 2 3 4 5
kehidupan
anda dari hari
ke hari?
14. Seberapa
sering anda
memiliki 1 2 3 4 5
kesempatan
untuk
bersenang-
senang
/rekreasi?
Sangat Biasa Sangat
No Pernyataan Buruk Baik
Buruk saja baik
15. Seberapa
baik 1 2 3 4 5
kemampuan
anda dalam
bergaul?
Sangat
Tidak Biasa Sangat
No Pernyataan Tidak Memuaskan
Memuaskan Saja Memuaskan
Memuaskan
16. Seberapa
puaskah anda 1 2 3 4 5
dengan tidur
anda?
17. Seberapa
puaskah anda
dengan
kemampuan 1 2 3 4 5
anda untuk
menampilkan
aktivitas
kehidupan
anda sehari-
hari?
18. Seberapa
puaskah anda
dengan 1 2 3 4 5
kemampuan
anda untuk
bekerja?
19. Seberapa
puaskah anda 1 2 3 4 5
terhadap diri
anda?
20. Seberapa
puaskah anda
dengan 1 2 3 4 5
hubungan
personal /
sosial anda?
21. Seberapa
puaskah anda
dengan 1 2 3 4 5
kehidupan
seksual
anda?
22. Seberapa
puaskah anda
dengan 1 2 3 4 5
dukungan
yang anda
peroleh dari
teman anda?
23. Seberapa
puaskah anda
dengan 1 2 3 4 5
kondisi
tempat anda
tinggal saat
ini?
24. Seberapa
puaskah anda
dengan akses 1 2 3 4 5
anda pada
layanan
kesehatan?
25. Seberapa
puaskah anda
dengan 1 2 3 4 5
transportasi
yg harus
anda jalani?
Pertanyaan berikut merujuk pada seberapa sering anda merasakan atau mengalami
hal-hal berikut dalam empat minggu terakhir.
FORMULIR PENDAFTARAN
UJIAN PROPOSAL / SKRIPSI
T.A. 2022/2023
Singaraja, ………………………2022
Mahasiswa
LEMBAR PERSETUJUAN
“Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha
NIM: 18089014029
Pembimbing I Pembimbing II
(Ns. G. Nur Widya Putra, S.Kep., M.Kep) (Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep., M.Si., M.Kes)
Lampiran 5. Slip Pembayaran Ujian Proposal
Lampiran 6. Buku Bimbingan Proposal
Lampiran 7. Transkrip Nilai IPK (Miniman 3,00)
Lampiran 8. Kartu Satuan Kredit Partisipasi
Lampiran 9. Jadwal Penyusunan Skripsi
Kegiatan Penyusunan Des 21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 Mei 22 Jun-22 Jul-22
Skripsi I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Pembagian Pembimbing
Proses Pengajuan Judul
Proses Bimbingan Proposal
UJIAN PROPOSAL
Proses Perbaikan Proposal
Proses Penelitian
Proses Bimbingan hasil dan
pembahasan
UJIAN SKRIPSI
Proses Perbaikan Skripsi
Proses Pengumpulan Hard &
Soft Copy Skripsi
Pengumuman Nilai Mata
Kuliah SKRIPSI
Singaraja,………………………….2022
Mengetahui,
Ketua Program Studi, Singaraja,……………………2022
Mahasiswa ybs,
Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep., M.Si Ni Kadek Indra Wahyuni
NIK. NIM. 18089014029
Catatan : *Untuk mahasiswa yang ujian pertama, dan kedua, tidak perlu melampirkan form ini,
untuk ujian setelah mahasiswa yang pertama, kedua & ketiga, harus melampirkan dengan minimal
pernah hadir 2x