OLEH:
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian dengan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Ribka Limbu, S.KM., M.Kes selaku Pembimbing I dan Ibu Helga J. N. Ndun, S.KM.,
MS selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan hingga usulan penelitian ini
1. Bapak Dr. Apris Adu, S.Pt., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
2. Ibu Dr. Luh Putu Ruliati, S.KM., M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu
3. Ibu Enjelita M. Ndoen, S.KM., M.PH selaku Dosen Penasihat Akademik yang
4. Ibu Afrona E. L. Takaeb, S.KM., M.HID selaku dosen penguji yang telah
5. Bapak Imanuel Mau dan Mama Anika Rini Mau yang selalu mendukung dan
i
6. Untuk Kakak Manik, Senon, adik Vero, Nelo, Boby Dethan, Mama Pendeta
8. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan usulan penelitian ini;
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan usulan penelitian
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................5
1.3 Tujuan.....................................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................................5
1.4 Manfaat...................................................................................................................6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................7
2.1 Tinjauan Tentang Menstruasi.................................................................................7
2.1.1 Pengertian Menstruasi 7
2.1.2 Fisiologi Menstruasi 7
2.1.3 Fase-Fase pada Menstruasi 9
2.1.4 Siklus Ovarium 11
2.2 Manajemen Kesehatan Menstruasi ......................................................................12
2.2.1 Pengertian Manajemen Kesehatan Menstruasi.........................................12
2.2.2 Batasan-Batasan terkait Menstruasi..........................................................13
2.2.3 Kebersihan Menstruasi.............................................................................14
2.2.4 Cara Menjaga Kebersihan saat Menstruasi...............................................14
2.3 Tinjauan Tentang Pendidikan Kesehatan ............................................................16
2.3.1 Tujuan Pendidikan Kesehatan..................................................................17
2.3.2 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan.....................................................17
2.3.3 Media Pendidikan Kesehatan....................................................................18
2.3.4 Tahap Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan...............................................21
2.4 Tinjauan Tentang Pengetahuan ...........................................................................23
2.4.1 Pengertian Pengetahuan............................................................................23
2.4.2 Tingkat Pengetahuan.................................................................................23
2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.....................................25
2.5 Kerangka Hubungan Antar Variabel ...................................................................26
2.5.1 Dasar Pemikiran Variabel.........................................................................26
iii
2.5.2 Kerangka Konsep......................................................................................27
2.5.3 Hipotesis Penelitian..................................................................................28
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...............................................................30
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................................30
3.2 Lokasi dan Tempat Penelitian..............................................................................30
3.3 Populasi dan Sampel.............................................................................................30
3.3.1 Populasi.....................................................................................................30
3.3.2 Sampel......................................................................................................31
3.4 Definisi Operasional..............................................................................................32
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian...........................................33
3.5.1 Jenis Data..................................................................................................33
3.5.2 Instrumen Penelitian.................................................................................33
3.6 Teknik Pengolahan Data, Analisis Data dan Penyajian Data................................34
3.6.1 Teknis Pengolahan Data...........................................................................34
3.6.2 Teknik Analisis Data................................................................................35
3.6.3 Teknik Penyajian Data..............................................................................36
3.7 Organisasi dan Personalia......................................................................................36
3.7.1 Pembimbing..............................................................................................36
3.7.2 Peneliti......................................................................................................36
3.8 Jadwal Penelitian dan Rencana Anggaran Penelitian............................................36
3.8.1 Jadwal Penelitian......................................................................................36
3.8.2 Rencana Anggaran Penelitian...................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
reproduksi dan signifikansinya bagi remaja. Ide pokok tersebut yang akan
menjadi landasan awal mengapa isu kespro diangkat pada penelitian ini.
Kesehatan No. 36 Tahun 2009 terkait Kesehatan Anak. Pasal 137 mengatur
informasi, dan layanan mengenai kesehatan remaja, sehingga mampu hidup sehat
pemahaman remaja tentang proses perubahan yang akan terjadi pada dirinya,
(Nurlaeli, 2020). Kesehatan seksual dan reproduksi remaja tidak hanya tentang
membina hubungan dengan orang lain serta citra diri yang positif. Pendidikan
1
kesehatan reproduksi dan seksual secara menyeluruh diperlukan agar remaja
2016).
Tambahkan ide pokok dari paragraf ini. Terdapat 1 dari 6 anak perempuan
terpaksa tidak masuk sekolah selama lebih dari sehari pada saat menstruasi.
et al., 2017). Akibatnya, pada masa pertama menstruasi remaja perempuan akan
2
merasa malu, tidak berani berdiri di depan kelas untuk menjawab pertanyaan,
Namun dalam perkembangan, karena faktor gizi dan usia, masa menarche
cenderung terjadi lebih awal. Hasil studi pendahuluan pada siswi sekolah dasar
menemukan bahwa usia menstruasi terjadi pada usia 9 tahun (8,3%), 10 tahun
pinggang dan perut, mood kurang stabil, nyeri payudara, atau pusing (Esty
Pemberian informasi ini bertujuan agar remaja perempuan tidak terkejut atau
infeksi yang terjadi jika tidak menjaga kebersihan ketika mengalami menarche
remaja perempuan pada masa menarche, yaitu remaja yang berada di jenjang
3
Reproduksi Remaja bagi Guru SD/MI, SMP/MTS, SMA/SM?/MA yang
program yang diberikan pemerintah hanya berpusat pada anatomi dan gejala
yang dialami selama masa pubertas (Safitri, 2021). Padahal pubertas pada
perempuan tidak hanya tentang menstruasi pertama saja namun juga mengenai
cara merawat tubuh ketika menstruasi, mulai dari memilih pembalut yang sesuai,
cara membuang pembalut. Karena itu, perlu adanya rancangan media informasi
yang tepat baik untuk anak perempuan usia 9-12 tahun maupun sebelum
mengalami menarche (Malinda et al., 2017). Salah satu media informasi yang
dapat digunakan media cetak adalah booklet. Keunggulan dari booklet yaitu
dapat dibaca saat waktu luang, informasinya lebih banyak dibandingkan dengan
poster, mudah dibuat dan diperbanyak (Sciences, 2016). Media booklet menjadi
dari perbedaan skor pada pretest dan posttest yang mengalami peningkatan dari
4
rata-rata pretest 8,29 menjadi 10,64 pada posttest (Puspitaningrum, 2017).
Kupang, diperoleh informasi bahwa setiap tahun ada satu sampai dua siswi
sekolah sering merasa kebingungan dan tidak tahu harus bertindak apa. Informasi
dianggap tetap diperlukan (Malinda et al., 2017). Sehingga, kesimpulan dari hasil
wawancara awal para guru dan wali kelas di SD GMIT Manulai 1 Kabupaten
5
Booklet terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswi Kelas VI SD GMIT Manulai 1
1.3 Tujuan
2022.
1.4 Manfaat
6
1.4.1 Bagi Siswi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan bahan
reproduksi khususnya pada siswi putri sehingga mereka memiliki pengetahuan sejak
Sebagai sumber informasi bagi peneliti lain untuk meneliti hal-hal lain
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menstruasi merupakan perdarahan dari uterus yang terjadi secara periodik dan
siklik, hal ini disebabkan karena pelepasan atau deskuamasi endometrium akibat
terutama progesteron, pada akhir siklus ovarium, dimulai biasanya 14 hari setelah
ovulasi hari (Novita, 2018). Menstruasi adalah salah satu aspek kematangan seksual
yang pertama kali terjadi pada masa pubertas seorang wanita. Periode menstruasi
penting dalam reproduksi. Menstruasi yang terjadi secara reguler setiap bulan akan
membentuk suatu siklus menstruasi (Tombokan et al., 2017). Menstruasi ialah bagian
8
dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk
kehamilan. Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah
dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi
dimulai saat pubertas antara umur 10 dan 16 tahun tergantung pada berbagai faktor
pertama adalah 12 atau 13 tahun. Namun kalau sampai usia 16 tahun belum juga
datang bulan perlu di waspadai, mungkin ada kelainan. Menstruasi itu sendiri
nantinya akan berhenti saat perempuan memasuki masa menopause, Namun sebelum
memasuki masa menopause, menstruasi tetap datang hanya jangka waktunya lebih
lama dan prosesnya cepat, paling hanya 2-3 hari. Siklus menstruasi/ menstruasi pada
perempuan (reproduksi) normalnya terjadi setiap 23-35 hari sekali dengan lama
menstruasi berkisar 5-7 hari. Namun ada sebagian perempuan yang mengalami
menstruasi tidak normal. Diantaranya mulai dari usia menstruasi yang datang
terlambat, darah menstruasi sangat banyak sampai harus berulang kali mengganti
pembalut wanita, nyeri atau sakit saat menstruasi, gejala Pree Menstruasi Syndrom
(PMS), siklus menstruasi yang tidak teratur dan masih banyak lagi.(Fatmawati et al.,
2019)
Gangguan yang terjadi saat menstruasi dinilai masih normal jika terjadi selama
dua tahun pertama setelah menstruasi kali pertama. Artinya, bila seorang perempuan
telah mendapatakan menstruasi pertamanya saat berusia 11 tahun, maka hingga usia
9
13 tahun menstruasinya masih tidak teratur. Tapi bila setelah usia 13 tahun
Hormon (GnRH) yang dikeluarkan oleh hipothalamus dan memicu hipofisis anterior
folikel diovarium, sehingga terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar. Estrogen
Estrogen yang tinggi memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon
sekretorik pada endometrium sehingga terjadi Fase sekresi / fase luteal. Fase sekresi
selalu tetap 14 hari, meskipun siklus menstruasi bervariasi, yang berbeda adalah fase
al., 2019)
a. Fase menstruasi
Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya
tetap dipertahankan dan menghasilkan sel baru untuk kembali membentuk kedua
10
Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3 - 7 hari, rata - rata selama 5
hari. Darah yang hilang sebanyak 28 - 283 gram. Darah menstruasi biasanya
Dewi, 2020)
angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir yang tumbuh dari sel-sel
endometrium. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung kurang
c. Fase proliferasi
terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi. Sel telur biasanya
pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa perempuan
merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm atau sekitar
8-10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Pada fase proliferasi
11
terjadi peningkatan kadar hormon estrogen, karena fase ini tergantung pada
d. Fase sekresi/luteal
Masa ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.
Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan
tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan
dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai
satu sampai 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan
12
terpilih. Di dalam folikel yang terpilih, oosit matur (folikel de Graaf) terjadi
ovulasi, sisa folikel yang kosong di dalam ovarium berformasi menjadi korpus
luteum. Korpus luteum mencapai puncak aktivitas fungsional pada 8 hari setelah
ovulasi, dan mensekresi hormone estrogen dan progesteron. Apabila tidak terjadi
Maka, lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh
Gambar 2.1. Siklus Menstruasi (Clayton, 2008 dalam National & Pillars,
n.d.))
13
menggunakan bahan pembalut yang bersih, aman untuk menyerap darah menstruasi
mencakup fasilitas yang digunakan saat menstruasi meliputi air bersih dan sabun
pembalut yang sudah selesai digunakan. Selain itu, MKM juga terkait dengan akses
yang dimiliki ke fasilitas yang aman dan nyaman untuk membuang sampah pembalut
yang telah digunakan. Remaja putri harus memiliki pengetahuan, sikap dan akan
dengan tepat tanpa rasa malu ataupun takut. (Sommer et al., 2015).
kondisi terjadi tidak sesuai dengan keadaan yang diharapkan dalam manajemen
menstruasi seperti infeksi alat kelamin. Studi yang dilakukan di sekolah menemukan
peserta penelitian gagal dalam memenuhi kriteria yang sesuai dengan MKM. Peserta
dinyatakan gagal karena, pengetahuan yang mereka miliki masih rendah tentang
manajemen kesehatan menstruasi dan juga pemahaman yang masih salah terkait
Batasan ataupun mitos yang terkait dengan menstruasi yaitu batasan makanan
kebiasaan, dan sosial. Orang yang menstruasi diberi batasan untuk hal-hal yang biasa
dilakukan menjadi tidak boleh dilakukan saat haid. Hal tersebut menunjukkan masih
14
banyak mitos dan persepsi yang salah tentang menstruasi. Di ranah sosial misalnya,
seorang wanita harus tidur di tempat yang terpisah, menghindari interaksi dengan
tangga, berjalan dengan bebas, melintasi kebun dimana menjadi tempat tumbuh
tanaman tertentu seperti labu dan kacang tanah, melintasi daerah (yang ada sapi
Batasan dalam aktivitas sehari-hari pada remaja di Indonesia antara lain, tidak
celana dalam di luar rumah, berenang, mandi dengan telanjang, memasuki toilet laki-
laki, tidur siang, basah dengan air hujan, dan keluar pada malam hari. Terkait dengan
mengkonsumsi es, air kelapa, makanan dan minuman yang manis, nanas, mentimun,
makanan yang berminyak, gorengan, ikan yang masak, ikan asin, air yang tidak
dimasak, makanan pedas, soda, makanan dan minuman masam, daging, alkohol,
telur, kacang dan kecambahnya, makanan asin, dan tidak diperbolehkan memasak
dari pengetahuan yang dimiiliki dilanjutkan dengan sikap. Personal hygiene untuk
15
penting dilakukan karena memiliki pengaruh besar dalam menentukan status
kesehatan, khususnya terhindar dari infeksi alat reproduksi. Pada saat menstruasi
maksimal, apabila hal tersebut diabaikan maka akan menimbulkan dampak buruk
seperti bakteri, jamur, dan virus yang berlebihan sehingga dapat mengganggu fungsi
dengan air kotor, menggunakan pembilas secara berlebihan, celana dalam yang
digunakan tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, serta jarang
yang baik pada saat menstruasi tidak langsung terjadi melainkan melalui proses
yang dipelajari karena seseorang mengerti dampak positif atau negative suatu
1. Mengganti Pembalut
Menggunakan pembalut yang aman yaitu yang tidak mengandung gel karena
gel dapat menyebabkan iritasi, membeli pembalut dalam keadaan tertutup. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan diri selama menstruasi yaitu
mengganti pembalut setiap 4 jam sehari, pembalut yang diganti terlalu lama dapat
mengakibatkan vagina lembab dan akan terinfeksi jamur serta menimbulkan bakteri.
Maka dari itu kondisi pembalut harus selalu diperhatikan. (National & Pillars, n.d.).
16
2. Mencuci Alat Kelamin
Pada saat menstruasi vagina mengeluarkan banyak darah, maka harus selalu
dibersihkan ketika selesai buang air, sebelum mengganti pembalut dengan yang baru
menggunakan air yang bersih dengan tujuan untuk menghindari penyakit dan dapat
mengurangi bau tidak sedap pada area vagina tersebut. Cara membersihkan daerah
vagina yang benar adalah membasuhnya dengan air bersih dari arah depan ke
3. Mencuci Tangan
maka dianjurkan untuk mencuci tangan tujuannya agar terhindar dari kuman yang
dapat menimbulkan penyakit infeksi. Mencuci tangan juga sangat diharuskan dalam
terkontaminasi dengan banyak bakteri. Maka dari itu harus selalu dibersihkan.
4. Kebersihan Tubuh
kali sehari serta menggunakan sabun pada saat mandi. Organ reproduksi terluar
sampai dalam perlu dibersihkan secara baik. Pada saat menstruasi tubuh lebih
gatal dan bau tidak sedap maka tubuh harus selalu dalam keadaan bersih
17
Pendidikan kesehatan menurut Stuart (1968) adalah kompenen dari program
perilaku, individu kelompok dan masyarakat dengan melakukan upaya promotif dan
mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik saja tetapi juga
menigkatkan atau memperbaiki lingkungan (baik fisik maupun non fisik) dalam
2020).
bertujuan :
18
Pendidikan kesehatan masayarakat bertujuan maningkatkan pengetahuan,
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif
berperan serta dalam upaya kesehatan. Tujuan tersebut dapat lebih diperinci menjadi :
4. Agar klien mempelajari apa yang dapat dilakukan sendiri dan bagaimana caranya
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, yaitu :
murid.
19
b. Pendidikan kesehatan di rumah sakit dilakukan di rumah sakit dengan
Clark yaitu :
a. Health promotion
d. Disability limitation
pendidikan kesehatan terdiri dari media cetak, media elektronik, dan media
papan.
1. Media cetak terdiri dari buku kecil, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip
chart), poster, surat kabar (newspaper), tabloid, jurnal, majalah, dan foto. Buku
kecil (Booklet) adalah media berbentuk buku kecil yang berisi tulisan atau
gambar atau kedua-duanya yang dapat diberikan pada masyarakat yang dapat
membaca.
20
1) Buku Kecil (Booklet)
Booklet termasuk salah satu jenis media grafis yaitu media gambar/foto.
Booklet adalah buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari
30 lembar bolak balik yang berisi tentang tulisan dan gambar-gambar. Istilah
booklet berasal dari buku dan leaflet artinya media booklet merupakan perpaduan
antara leaflet dan buku dengan format (ukuran) yang kecil seperti leaflet.
Struktur isi booklet menyerupai buku (pendahuluan, isi, penutup), hanya saja cara
dengan produk (Widi Atmaja, dalam (Sitepu, 2014)). Pembuatan isi booklet
sebenarnya tidak berbeda dengan pembuatan media lainya. Hal yang perlu
yang menjadi perhatian pertama adalah pada sisi tampilan terlebih dahulu.
21
Ada dua kelebihan booklet dibandingkan dengan media lain yaitu dapat
dipelajari setiap saat, karena di desain mirip dengan buku dan dapat memuat
7. Tahan lama
Booklet sebagai media cetak memiliki keterbatasan. Keterbatasan dalam media cetak
yaitu:
1. Perlu waktu yang lama untuk mencetak tergantung dari pesan yang akan
3. Pesan atau informasi yang terlalu banyak dan panjang akan mengurangi niat
22
4. Perlu perawatan yang baik agar media tersebut tidak rusak dan hilang
(Prabandari, 2018).
3) Media elektronik berupa televisi, radio, video, filmstrip, dan slide (power point).
Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan
adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan
media slide. Film strip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu
kesatuan Slide (power point), merupakan salah satu media untuk menyampaikan
sebagai pendukung presentasi, misalnya adalah power point sebagai alat bantu
visual dalam presentasi oral. Power point dapat pula menjadi media utama
penyampaian presentasi.
4) Media papan (billboard) : berbentuk papan besar berukuran 2x2 m yang berisi
tulisan dan/gambar yang ditempkan di pinggir jalan besar yang dapat dibaca atau
1. Identifikasi karakteristik peserta didik yang terdiri dari usia, jenis kelamin,
23
masalah kesehatan, dan tingkat kemampuan untuk menerima. Hal ini berguna
untuk menentukan metode dan media pendidikan kesehatan yang akan diberikan
(Nursalam, 2008).
2. Identifikasi kebutuhan dan masalah peserta didik, hal ini dibutuhkan untuk
didik.
3. Menentukan tujuan dari pendidikan kesehatan. Tujuan terdiri dari tujuan umum
dan tujuan khusus, hal ini diperlukan agar pendidikan kesehatan berjalan sesuai
dengan tujuan dan dapat menjadi bahan evaluasi untuk menilai tingkat
materi, materi yang diberikan, sarana dan prasarana yang dimiliki untuk
5. Membuat perencanaan isi, metode, dan teknik pendidikan kesehatan agar dapat
tercapai tujuan umum dan tujuan khusus yang sudah direncanakan. Hal ini harus
disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan, sumber yang tersedia, dan kebutuhan
klien.
6. Membuat rencana metode evaluasi yang sesuai untuk dapat menilai tingkat
8. Evaluasi proses dan hasil dari pendidikan kesehatan yang sudah dilaksanakan.
24
2.4 Tinjauan tentang Pengetahuan
2.4.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau
dirasakan sebelumnya. Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
panca indra yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negative.
Aspek positif adalah aspek yang tujuannya membangun dan membangkitkan hal
positif dalam diri seorang individu ketika menilai suatu objek, sedangkan aspek
negative adalah aspek yang ketika melihat suatu objek akan menilainya sebagai suatu
hal yang tidak akan membangun dan memunculkan sikap keingintahuan terhadap
objek tersebut. Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap seseorang. Semakin
banyak aspek positif terhadap objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap
25
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
1. Tahu (Know)
sebelumnya, terhadap suatu yang spesifik. Kata kerja untuk mengukur bahwa
dalam tingkatan tahu (know) adalah remaja perempuan mengetahui bahwa usia
2. Memahami (Comperhention)
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan secara benar.
3. Aplikasi (Application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun
4. Analisis (Analysis)
26
Suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada
5. Sintesis (Syntesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
1. Faktor Internal
a. Pendidikan
manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
menerima informasi.
27
b. Pekerjaan
c. Umur
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir
dan berkerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa
dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai dari
2. Faktor Eksternal
a. Faktor lingkungan
kelompok.
b. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
kesehatan. Dengan kata lain, pendidikan kesehatan adalah suatu usaha untuk
28
memotivasi atau mengoordinasikan sasaran agar mereka berperilaku sesuai
pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan
tersebut harus bersinergi. Hal ini berarti bahwa materi yang disampaikan juga
bantu/media, dan jumlah kelompok sasaran, artinya untuk mendapatkan hasil dari
29
bermanfaat untuk membantu dalam memahami dan penerimaan infromasi oleh
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain dari masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2010).
Kerangka konsep menyajikan konsep atau teori dalam bentuk kerangka konsep
macam variabel penelitian, namun secara garis besar sebenarnya hanya ada dua
sebagai berikut :
PROCESS OUTPUT
INPUT
Media pendidikan Pemyampaian
kesehatan : materi Peningkatan
menggunakan Pengetahuan
- Media media
Booklet
Materi Fasilitator
Keterangan :
30
= variabel independen yang diteliti
Kupang.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
rancangannya adalah one group pretest posttest. Rancangan ini tidak ada
Kelompok
Pretest Perlakuan Postest
Ekperimen
32
SD GMIT Manulai 1 Kabupaten Kupang. Penelitian ini dilakukan pada bulan
terbatas) (Wasis, 2008). Populasi pada penelitian ini bersifat finite atau terbatas
yaitu siswi kelas VI. Sebagian besar usia menarche yang dialami siswi
perempuan adalah ketika memasuki usia 11-12 tahun, usia tersebut adalah usia
yang tengah berada di bangku sekolah dasar Kelas VI sehingga perlu diberikan
3.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
Jumlah sampel adalah responden siswi kelas VI yang sudah dan belum
mengalami menarche dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Peneliti
1) Kriteria Inklusi
menarche.
33
b. Mampu membaca, menulis, dan memahami informasi yang diberikan baik
2) Kriteria Ekslusi
a. Siswi yang tidak dapat hadir atau sakit pada saat dilakukan penelitian.
34
pengetahuan pretest > dari
tentang kuesioner
menstruasi pada posttest
siswi di SD Kelas
VI.
1. Data Primer
Pengumpulan data primer yang menunjang penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Identitas murid yang menjadi responden meliputi nama, jenis kelamin, umur,
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, yaitu SD GMIT Manulai 1 Kabupaten
35
dan variabel pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan pilihan ganda dan 10
1. Editing
Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner
dan setiap kuesioner yang telah diisi harus diteliti kembali untuk mengetahui
benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0, dimana nilai tertinggi adalah
10. Berdasarkan jumlah nilai yang telah diperoleh, maka ukuran tingkat
2. Coding
atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
36
Tabel 2. Coding Data Penelitian
Data, yakni jawaban-jawaban dari setiap responden dalam bentuk “kode” (angka atau
Apabila data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek
tingkat pengetahuan siswi kelas VI. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap
dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Jenis uji bivariat yang
37
Dari hasil uji statistik tersebut akan diperoleh hubungan dua variabel yaitu
bermakna atau tidak bermakna (Notoatmodjo, 2010). Uji t dapat dilakukan jika
Smirnov.
Uji-t yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji-t berpasangan (paired-
sample t-test) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas VI
setelah diberi pendidikan kesehatan dengan media poster. Uji t diberlakukan dalam
Cara penyajian data penelitian ini dilakukan dalam bentuk teks (textular), tabel, dan
3.7.1 Pembimbing
3.7.2 Peneliti
b NIM : 1607010096
38
3.8.1 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian merupakan rincian waktu yang dilewati dalam rangkaian
proses penelitian mulai dari pembuatan usulan hingga pengadaan laporan
akhir/skripsi. Rencana jadwal dapat dilihat dari table 3.
Tabel 3. Jadwal Penelitian
3. Persiapan Penelitian
Perizinan
Persiapan instrumen
4. Pengumpulan Data
5. Penulisan Skripsi
6. Skripsi
39
b. Pengumpulan data
c. Transportasi
3. Penyusunan dan seminar hasil 1 paket Rp 500.000 Rp 500.000
Total Rp 2.900.000
DAFTAR PUSTAKA
Fatmawati, L., St, S., & Kes, M. (2019). Keperawatan Maternitas I Menstruasi.
Haryani, S., Sahar, J., & Sukihananto. (2016). Penyuluhan Kesehatan Melalui Media
Cetak. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(3), 161–168.
Hidayah, N., & Palila, S. (2018). Kesiapan Menghadapi Menarche pada Remaja Putri
Prapubertas Ditinjau dari Kelekatan Aman Anak dan Ibu. Psympathic : Jurnal
Ilmiah Psikologi, 5(1), 107–114. https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.2021
Kasemchainan, J., Kuss, C., Armstrong, D. E. J., Cai, D., Wallace, R. J., Richter, F.
40
H., Thijssen, H. J., & Bruce, P. G. (2018). Menstruation and the Cycle of
Poverty: A Cluster Quasi-Randomised Control Trial of Sanitary Pad and
Puberty Education Provision in Uganda. 52, 185–201.
https://doi.org/10.5287/bodleian
Malinda, N. T., Damajanti, M. N., Muljosumarto, C., Studi, P., Komunikasi, D., Seni,
F., & Petra, U. K. (2017). MENSTRUASI PERTAMA UNTUK ANAK
PEREMPUAN USIA 9-12 TAHUN Abstrak Pendahuluan. 2004.
Novita, R. (2018). Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Remaja
Putri di SMA Al-Azhar Surabaya. Amerta Nutrition, 2(2), 172.
https://doi.org/10.20473/amnt.v2i2.2018.172-181
41
Karangpucung. Jurnal Psikologi Perkembangan, 1(October 2013), 1–224.
Putri, D. M., & Kurniasari, L. (2020). Pengaruh Media Booklet terhadap Pengetahuan
Menstruasi dan Pencegahan Pelecehan Seksual pada Remaja Disabilitas di
SLBN Pembina Provinsi Kaltim. Borneo Student Research (BSR), 2(1), 285–
291. https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/view/1530
Rahmawati, A. S., & Dewi, R. P. (2020). View metadata, citation and similar papers
at core.ac.uk. Hubungan Pengetahuan Menstruasi Dengan Perilaku Kesehatan
Remaja Putri Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Trenggalek, 274–282.
42
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN
SIKAP DAN PERILAKU IBU NIFAS DI RS Dr.R.HARDJANTO BALIKPAPAN
TAHUN 2020.
Sitohang, N. A., Suza, D. E., & Adella, C. A. (2020). Pendidikan Kesehatan Tentang
Manajemen Kesehatan Menstruasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja
Madrasah Tsanawiyah Swasta Amal Saleh. Jurnal Riset Hesti Medan Akper
Kesdam I/BB Medan, 5(2), 161. https://doi.org/10.34008/jurhesti.v5i2.208
Sommer, M., Sutherland, C., & Chandra-Mouli, V. (2015). Putting menarche and
girls into the global population health agenda. Reproductive Health, 12(1), 10–
12. https://doi.org/10.1186/s12978-015-0009-8
Studi, P., Keperawatan, I., Keperawatan, F., & Utara, U. S. (2020). 161101061.
43
LAMPIRAN
5 – 7 hari
44
Lama menstruasi sc
>7 hari
Apakah anda pernah mendengar
informasi terkait menstruasi ?
45
7.Berikut ini yang bukan masalah disebabkan oleh mestruasi yaitu….
a. Nyeri bagian perut dan pinggang
b. Mual, muntah dan tidak nafsu makan
c. Kaki bengkak
d. Tidak tahu
8.Bagaimana cara menjaga kesehatan saat menstuasi ?
a. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan olahraga secara teratur
b. Tidur
c. Tidak melakukan apapun
d. Tidak tahu
9.Batasan atau larangan apa yang terjadi jika menstruasi?
a. Larangan dalam mengkonsumsi makanan/minuman
b. Larangan untuk melakukan aktifitas
c. Tidak ada larangan/ batasan saat menstruasi
d. Tidak tahu
10.
Apa yang dilakukan jika mengalami nyeri saat menstruasi ?
a. Minum obat/jamu
b. Minum air hangat & mengkompres bagian yang sakit
c. Tidur
d. Tidak tahu
46
11. Pembalut diganti 3 sampai 4 sekali jika darah menstruasi
banyak.
12. Membungkus pembalut bekas dengan kertas atau plastik
sebelum membuang ke tempat sampah
13. Berolahraga di larang ssat menstruasi
14. Jika merasa nyeri saat menstruasi bisa makan obat
penghilang nyeri
15. Rasa pusing saat menstruasi daoat diatasi dengan banyak
minum air putih dan istirahat
47