USULAN PENELITIAN
OLEH
1
2
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Koordinator Prodi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Nusa Cendana
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
S.KM., M.S selaku pembimbing I dan ibu Afrona E. L Takaep, S.KM., MHID
selaku pembimbing II serta Ibu Ribka Limbu, S.KM., M.Kes selaku penguji yang
telah memberikan arahan, petunjuk dan saran, hingga usulan penelitian ini dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis patut
1. Bapak Prof. Dr. Apris A. Adu, S. Pt., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
3. Ibu Helga J. N. Ndun, S.KM., M.S selaku pembimbing I dan ibu Afrona E. L
Takaeb, S.KM., MHID selaku pembimbing II, yang telah banyak memberikan
4. Ibu Indriati A. Ted Hinga, S.KM., M.Sc selaku dosen penasihat akademik
5. Kepala Puskesmas Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan yang telah
3
4
6. Seluruh kelaurga besar Gella, Lakapu, dan Adu serta sahabat-sahabat saya
tersayang Trisna Gabani, Eka Fauzia, Atika Laudu, Riski Amalia yang selalu
dengan baik.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan, kritikan dan saran yang
ini. Semoga usulan penelitian ini dapat berguna bagi kita semua.
Penulis
4
5
DAFTAR ISI
Halaman Cover……………………………..………………………………………
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABELvii
BAB 1 PENDAHULUAN 2
2.3 Partisipasi 11
5
6
Lampiran................................................................................................................38
6
7
DAFTAR TABEL
7
8
DAFTAR SINGKATAN
KB : Keluarga Berencana
KK : Keluarga Berencana
8
9
BAB 1
PENDAHULUAN
dapat mengurangi kematian ibu dan anak serta penyakit sistem reproduksi yang
disebabkan oleh kehamilan dini atau lanjut, sehingga membantu individu atau
pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan dengan
sasaran langsung yaitu Pasangan Usia Subur (PUS), dan sasaran tidak langsung
(Matahari.dkk, 2018).
pria di Indonesia usia produktif diukur dari rentang umur 15-64 tahun pada tahun
2021 sebanyak 206.708,299 juta jiwa. Jumlah penduduk pria di NTT berdasarkan
9
1
0
kategori umur 15-64 tahun menurut BPS tahun 2021 sebanyak 1.725.685 juta
melebihi 95%. Teknologi ini digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama, dan
lebih efektif untuk anak-anak yang jarak kelahirannya minimal ≥ 3 tahun atau
sementara tidak ingin punya anak, dan memiliki efek samping yang lebih sedikit.
72,73% dengan jenis metode kontrasepsi suntik 48,78%, pil 20,66%, IUD 10,4%,
kondom 3,26%, IUD/susuk 12,71%, MOW 3,61%, dan MOP 0,51%. Menurut
BKKBN pada tahun 2020 67,6% peserta KB aktif pada Pasangan Usia Subur
(PUS) Indonesia lebih memilih metode kontrasepsi suntik dan pil (Mazwar,
2022).
keluarga sejahtera, masih ada keluarga yang memiliki anak lebih dari dua.
10
1
1
berperan aktif dalam KB, berdampak pada tingginya angka kesakitan dan
kematian ibu, seperti efek samping saat wanita menggunakan KB yaitu mual,
muntah, haid tidak teratur, amenore (tidak haid), beberapa alat kontrasepsi wanita
mengandung hormon yang dapat mengganggu fungsi tubuh serta jadwal rutin
pria yaitu Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi, metode kontrasepsi yang
dinilai lebih efektif dan efisien karena dilakukan sekali dan bekerja jangka
adalah efektif mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS), kondom bisa dikatakan
aman karena tidak mempengaruhi status hormonal. Kondom juga sangat berguna
saat berhubungan seks, tetapi memiliki kelemahan karena harus selalu memiliki
kondom di rumah, dan risiko kehamilan bisa terjadi karena kondom rusak atau
(vas deferens) yang berfungsi untuk mengalirkan sperma dari testis ke penis.
MOP/ vasektomi adalah tindakan penyambungan dan pemutusan vas deferens kiri
dan kanan sehingga air mani yang dikeluarkan tidak lagi mengandung sperma.
11
1
2
Selain itu, kontrasepsi vasektomi tidak memberikan efek negatif bagi kesehatan,
2020).
masih menganggap partisipasi pria tidak penting, dan perlunya dorongan istri
pria pada tahun 2019 masih rendah yaitu tidak tahu 21%, tidak nyaman 4,9%,
kurang akses/ terlalu jauh 0,2%, khawatir efek samping 9,5%, gangguan
kesehatan 22,1%, tidak tersedia alat 0,4%, 1,6% menginginkan cara lain/efektif,
0,7% tidak setuju dengan pasangannya, dan 30,1% ingin hamil (Doro, 2019).
suntik 29,0%, pil 12,1%, implant 4,7%, Metode Operasi Wanita (MOW) 3,8%,
kondom 2,5 %, dan MOP 0,2% (Rotinsulul.dkk, 2021). Menurut data BPS NTT
tahun 2021, jumlah pengguna kontrasepsi menurut jenis kondom adalah 3.727 dan
MOP 1.954. Data TTS sendiri adalah 1024 untuk penerima MOP dan 121 untuk
Utara Kabupaten TTS, dari data Puskesmas pada tahun 2022 jumlah penduduk
pria tahun 2022 di Desa Fatukoto sebayak 1100 orang dengan jumlah Kartu
12
1
3
vasektomi.
13
1
4
14
1
5
BAB II
TINNJAUAN PUSTAKA
Indonesia (2013), KB adalah upaya untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
ukuran keluarga dan waktu serta jarak kelahiran juga mengarah pada peningkatan
yang signifikan dalam kesehatan dan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Keluarga
yang lebih kecil dan peningkatan jarak kelahiran membantu mengurangi kematian
bayi dan anak, meningkatkan status sosial dan ekonomi perempuan dan
yang mengutamakan keluarga miskin dan kurang mampu serta daerah terpencil di
15
1
6
kematian atau kematian ibu dan bayi, serta mengatasi masalah kesehatan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
antara 20-30 tahun, penghentian masa subur/tidak melahirkan anak, hamil kembali
tersebut, program KB menyasar pada PUS dengan fokus pada kelompok WUS
yang berusia antara 15-49 tahun menjadi perhatian khusus pada SDGs untuk
b. Jarak kehamilan 2-4 tahun, adalah jarak yang paling aman bagi
kesehatan ibu-anak
16
1
7
c. Umur melahirkan antara 20-30 tahun, adalah umur paling aman bagi
hubungan seksual dan kematian janin. Menurut Kingsley Davis dan Judith Bike,
Menurut Isti Hanifa 2017 di dunia hanya ada dua macam metode KB pria yang
dapat dipercaya dan relatif lebih aman, yakni kondom dan vasektomi (Raidanti,
Vasektommi merupakan istilah ilmu beda yang terbentuk dari dua kata
yaitu vas dan ektomi. Vas atau vasa deferensia yaitu saluran yang menyalurkan sel
benih jatan (spermatozoa) untuk keluar dari buah zakar (testis) tempat sel benih
penampungan sel benih jantan dipancarkan keluar pada saat senggama (ejakulasi)
pemotongan sebagian pada vasa deferensia atau tindakan operasi ringan dengan
cara meningkat atau memotong saluran sperma sehingga sperma tidak dapat lewat
dan air mani tidak mengandung spermatozoa, dengan demikian tidak terjadi
cm – 1 cm) dan pasien tidak perlu rawat nginap. Seorang pria yang sudah di
17
1
8
vasektomi, volume air maninya sekitar 0,15cc yang tertahan sehingga tidak ikut
keluar bersama ejakulasi karena skrotum yang mengalirnya sudah buntu. Sperma
yang sudah dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap dan
saluran mani yang menyalurkan sel mani (sperma) keluar dari pusat prosuksinya
di testis.
2.2.2 Kondom
Kondom merupakan sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
yaitu karet, plastic, atau bahan alami yang dipasang pada penis saat melakukan
hubungan seksual. Alat kontrasepsi ini paling mudah ditemukan dan didapatkan
serta sangat praktis digunakan. Kondom terbuat dari bahan kulit diantaranya
kondom yang dibuat dari membran usus biri-biri, tidak mereggang dan
termasuk kategori lebih mahal dan jumlahnya kurang dari 1% dari semua jenis
2.3 Partisipasi
Parstispasi dalam bahasa inggirs yaitu dari kata “participation” yang dapat
Isitilah partispasi sekarang ini menjadi kata kunci dalam setiap program
18
1
9
makna menurut Slamet (2003), menyatakan bahwa ada tiga tradisi konsep
yaitu:
memperkuat proses pembelajaran dan mobilisasi sosial, proses sosial ini lebih
mobilisasi sosial.
19
2
0
dapat diakses oleh pria dan perempuan secara adil dan merata, tanpa harus
peran penting dan tanggung jawab yang sama dalam meningkatkan kualitas
pada kenyatannya peran laki-laki masih rendah. Hal-hal yang sering diaggap
objek/sasaran.
salah satu untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian
20
2
1
oleh dua faktor utama, yaitu: faktor dukungan, baik itu politis, sosial budaya,
maupun keluarga yang masih rendah akibat pengetahuan serta lingkungan sosial,
faktor akses, baik akses informasi, maupun akses pelayanan (Budisantoso, 2008).
tanggung jawab pria dalam keterlibatan dan kesertaan dalam berkeluarga serta
perilaku seksual yang sehat dan aman bagi dirinya maupun pasanganya, bentuk
salah satu cara atau metode pencegahan kehamilan yaitu kontrasepsi kondom dan
2.4 Perilaku
21
2
2
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagian dari orang atau masyarakat
perilaku manusia melalui 3 faktor yaitu faktor pendukung, faktor pemungkin dan
faktor pendorong/penguat.
motivasi bagi perilaku yang menjadi bagian dari faktor ini yaitu
atau tindakan terlaksanakan yang menjadi bagian dalam faktor ini yaitu
perundangan.
22
2
3
perilaku dan berperan secara menetap, yang termasuk dalam faktor ini
adalah sikap dan perilaku toko masyarakat, toko agama, dan petugas
mungkin berasal dari dokter, perawat, pasien lain dan keluarga. Positif
atau negatif faktor penguat ini tergantung pada sikap seseorang yang
23
2
4
terbentuk dalam waktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat
2.5.1 Pengetahuan
pengindaraan terhadap satu objek tersebut, penginderaan ini terjadi melalui panca
Pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga dan pengetahuan seseorang
dapat dilihat dari tindakan yang dilakukanya. Setiap manusia memiliki dua jenis
sendiri maupun pengalaman orang lain, dan pentingnya kedua jenis pengetahuan
perilaku baru dalam arti diri orang tersebut akan mengalami proses yang bertahap
b. Interested (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut sudah mulai
timbul
dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
24
2
5
mengambil suatu keputusan yang baik bagi dirinya, dimana pengetahuan tersebut
dapat membantu seseorang dalam menyerap informasi yang diterima baik tentang
bahwa orang tahu tentang sesuatu dengan menggunakan kata kerja antara lain
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Bila telah paham pada objek
materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.
25
2
6
terhadap suatu materi atau objek berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Informasi adalah suatu keterangan atau data yang telah diproses ke dalam
suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan mempunya nilai nyata,
sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan untuk masa
yang akan datang. Informasi yang diberikan akan sangat berpengaruh pada
mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media maka dapat membantu
kesehatan, petugas KB, kader, media cetak dapat meningkatkan motivasi suami
Sosial berasal dari kata “socius” yang berarti segala sesuatu yang lahir,
cara bagaimana para individu saling berhubungan atau sesuatu yang menyangkut
26
2
7
reproduksi. Situasi budaya dalam hal adat istiadat saat ini tidak kondusif untuk
care. Hal ini tentu berkaitan dengan pemahaman dan pengetahuan masyarakat
2020).
umum, kognisi tipikal, respons emosional tipikal, dan pola pikir. Menurut
Schiffman, Leon G., dan Leslie L. Kanuk (2000), budaya adalah seperangkat
perilaku seseorang, sedangkan budaya adalah semua nilai, gagasan dan simbol,
a. Kultur
seseorang yang paling mendasar. Pada umumnya berawal dari kegiatan atau
27
2
8
b. Subkultur
Subkultur atau sub budaya adalah bagian dari budaya yang cakupannya
lebih sempit karena terpisah oleh sistem nilai. Setiap budaya memiliki sub
c. Kelas Sosial
dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat. Di dalam kelas sosial yang
sama, nilai, minat, dan tingkah laku anggotanya juga akan sama. Dapat
(Friantoro, 2016).
kontrasepsi. Bentuk dukungan moral diberikan oleh salah satu anggota keluarga
tertentu. Dorongan semacam ini disebut motivasi, dan itu berasal dari dalam, dari
lingkungan sekitar, terutama dukungan dari istri atau keluarga dekat Anda. Jadi
dukungan keluarga itu penting, dan penting bagi keluarga untuk menyadari bahwa
28
2
9
memiliki momongan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan anak yang masih
kecil secara finansial, tetapi juga tanggung jawab (shared responsibility) berupa
dukungan, seperti kasih sayang dan perhatian yang dapat membantu anak melalui
peran suami dalam KB baik secara peningkatan dukungan secara politis, secara
dalam dukungan ini seperti nasehat, usulan, saran, dan petunjuk bentuk
masukan inilah yang dapat diberikan istri kepada suami untuk partisipasi
pasangan.
29
3
0
30
3
1
Faktor Predisposisi:
Pendidikan
Presepsi
Pekerjaan
Sosial budaya
Tingkat ekomoni
Pengetahuan
Pratisipasi pria dalam
Sumber informasi
menggunakan kontrasepsi
MOP
Faktor Pemungkin:
MOP
Faktor Pendorong:
Dukungan istri
2011).
31
3
2
Pengetahuan Kondom
Sumber Informasi
Tingkat Ekonomi
Sosial Budaya
Presepsi
Pekerjaan
32
3
3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dan mengapa fenomena itu terjadi, dilanjutkan dengan analisis. Penelitian ini
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2016, Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik menajdi kesimpulan. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh pria usia produktif 15-64 tahun pada tahun 2022 di
3.3.2 Sampel
33
3
4
pengambilan sampel adalah pria usia produktif di Desa Fatukoto Jalan Mollo
N
n= 2
1 ÷ Ne
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Populasi
N
n=
1+ Ne2
298
n= 2
1+298 ( 0,1 )
298
n=
1+298 (0,01)
298
n=
1+2,98
298
n= =74,87
3,98
n=75
34
3
5
35
3
6
Penelitian secara umum memiliki dua jenis data, yaitu data primer dan
data sekunder. Berikut ini data yang digunakan dalam sebuah penelitian:
1. Data primer
responden yang menggunakan alat bantu sepeti kuesioner yang dibagi dan
2. Data sekunder
biasanya tersusun dalam bentuk dokumen, dengan data yang dicari seperti
36
3
7
2. Dokumentasi
2018):
1. Editing (Penyuntingan)
37
3
8
atau kuesioner.
3. Skoring
responden
4. Tabulasi
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang pen
ting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga dipahami oleh
38
3
9
a. Analisis Univariat
laporan tersebut dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Data disajikan dalam bentuk tabel dengan penjelasan atau narasi
39
4
0
1) Pembimbing
2) Peneliti
b) NIM : 1707010298
40
4
1
3. Konsultasi proposal
4. Seminar proposal
5. Perbaikan proposal
6. Persiapan penelitian
7 Pengumpulan data di
lapangan
8 Tabulasi data
10 Ujian skripsi
41
4
2
No Uraian Biaya
1
1 Penyusunan proposal Rp. 150.000
2
2 Seminar proposal Rp. 200.000
3
3 Trasportasi Rp. 100.000
4
4 Pengumpulan data Rp. 100.000
5
5 Penyusunan laporan hasil penelitian Rp. 100.000
6
6 Seminar hasil Rp. 200.000
7
7 Revisi hasil penelitian skripsi Rp. 100.000
8
8 Skripsi Rp. 350.000
9
9 Revisi skripsi Rp. 100.000
DAFTAR PUSTAKA
42
4
3
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/10752-Full_Text.pdf
Barus, E., Lumbantoruan, M., & Purba, A. (2018). Hubungan pengetahuan, sikap
dan pelayanan KB dengan keikutsertaan pria mengikuti KB. JHeS (Journal
of Health Studies), 2(2), 33–42.
https://doi.org/10.31101/jhes.451
BKKBN. (2020). Rencana Strategis BKKBN.
Budisantoso, S. I. (2008). Faktro-faktor yang Berhubungan dengan Pratisipasi
Pria dalam Keluarga Berencana Di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul
Tahun 2008.
http://eprints.undip.ac.id/18622/1/SAPTONO_IMAN_BUDISANTOSO.pdf
Dharmas, A. (2020). Program studi kebidanan program sarjana fakultas
kesehatan universitas aufa royhan di kota padang sidimpuan tahun 2020.
https://repository.unar.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2956/1/Skripsi Anesa
Dharmas.pdf
Doro, Y. Y. (2019). Hubungan Motivasi Isteri dengan Keikutsertaan Suami dalam
Penggunaan Kontrasepsi Pria Di Kleurahan Wundulako Kecamatan
Wundulako Kabupaten Kolaka Tahun 2019.
http://www.repository.poltekkes-kdi.ac.id/501/
Friantoro, D. (2016). Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, dan Pribadi Trehadap
Keputusan Kabupaten Pandelang.
https://eprints.uny.ac.id/31589/
Katili, A. Y. (2020). Faktor-Faktor penghambat pelaksanaan program keluarga
berencana (Kb) metode kontrasepsi operasi pria (Mop) di Kabupaten
Boalemo. Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi Dan Pelayanan
Publik, 3(1), 25–33.
https://doi.org/10.37606/publik.v3i1.62
Khotimah, H. (2020). Dukungan Isteri terhadap Perilaku Pria dalam
Menggunakan Alat Kontrasepsi. 7(2), 77–84.
Masturoh, Imas Masturoh, N. A. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan Tanun
2018.
Matahari, R., Utami, F. P., & Sugiharti, S. (2018). Buku Ajar Keluarga Berencana
43
4
4
44
4
5
Lampiran 1
Lembar Persetujuan Responden
INFORMED CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)
45
4
6
Nomor HP :
Telah mendapat keterangan secara terinci danjelas mengenai :
Menyatakan bersedia sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa yang bernama Putri Veronika Gella, NIM 1707010298 dengan
penelitian berjudul, Gambaran Determinan Partisipasi Pria dalam
Menggunakan Alat Kontrasepsi Metode Operasi Pria Kecamatan Mollo
Utara. Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak berakibat buruk terhadap saya
dan keluarga saya, dan semua informasi yang diberikan akan dijaga oleh peneliti
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari
pihak manapun.
Peneliti/Pewawancara Responden
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
Gambaran Determinan Partisipasi Pria dalam Menggunakan Alat
Kontrasepsi Metode Operasi Pria Kecamatan Mollo Utara.
I. Petunjuk Pengisian
a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan saudara untuk menjawab
seluruh pertanyaan yang ada
b. Berilah tanda (X) pada salah datu nomor jawaban dan kolo pertanyaan
dibawah ini, pilih sesuai dengan keadaan atau kejadian yang sebenarnya.
II. Identitas informan
Nama :
46
4
7
Usia
Pendidikan
Jumlah anak :
Pekerjaan : ( ) Petani
( ) PNS
( ) Swasta
( ) Lain-lain, sebutkan….
Tanggal wawancara :
III. Pengetahuan
47
4
8
V. Sosial Budaya
No PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah budaya bapak bertentangan dengan
penggunaan alat kontrasepsi pada pria?
2 Apakah budaya bapak melarang seorang
suami untuk melakukan vasektomi?
3 Apakah budaya bapak mengharuskan program
KB ini di lakukan oleh wanita saja?
48
4
9
No PERTAYAAN YA TIDAK
1 Apakah istri pernah merundingkan mengenai
jumlah anak yang akan direncanakan?
2 Apakah istri ikut berperan dalam menambil
keputusan untuk menggunakan alat kontrasepsi
vasektomi?
3 Apakah istri mengizinkan untuk menggunakan
vasektomi?
4 Apakah istri pernah mencari informasi mengenai
kontrasepsi vasektomi?
5 Apakah istri bapak menyediakan waktu untuk
menemani bapak dalam penggunaan KB ?
6 Apakah istri setuju bersedia membiayai
pemasangan kontrasepsi vasektomi?
7 Apakah istri mengantarkan ke tempat
pemasangan vasektomi?
8 Apakah istri mau mendampingi selama
pemasangan vasektomi?
9 Apakah istri bapak mengetahui tentang efek
samping kontrasepsi vasektomi?
10 Apakah istri bapak pernah ikut serta
mendengarkan penjelasan tentang kontrasepsi
vasektomi dari petugas kesehatan?
49
5
0
a. Ya
b. Tidak
50