OLEH :
AGUSTINA BR. GINTING
1707010223
Hasil penelitian ini dengan judul : Hubungan Sikap, Pengaruh Teman Sebaya,
dan Self Control dengan Perilaku Seks Pranikah Mahasiswa Ekonomi dan
Bisnis Undana Tahun 2022, atas nama: Agustina Br. Ginting, NIM :
1707010223, telah disetujui untuk diajukan dalam Seminar Hasil Penelitian
Mahasiswa pada Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Nusa Cendana pada tanggal Juni 2023
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes Amelya B. Sir, SKM., M.Kes
NIP. 19760813 200112 1 001 NIP. 19831123 200812 2 003
Mengetahui
Koordinator Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Nusa Cendana
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, Rahmat dan penyertaan-Nya lah penulis dapat menyelesaikan usulan
penelitian yang berjudul “Hubungan Sikap, Pengaruh Teman Sebaya, dan Self
Control dengan Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa FEB Undana
Tahun 2022”.
Penulisan usulan penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan
dalam strata satu (S1) di Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa
Cendana, Kupang. Penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes, selaku dosen pembimbing 1, Ibu
Amelya B. Sir, SKM., M.Kes selaku dosen pembimbing 2, dan Bapak Ir. Utma
Aspatria, M.Si selaku dosen penguji karena sudah membimbing dan mengarahkan
penulis sehingga perjalanan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.
Dukungan motivasi, arahan, wejangan, dan bantuan dari banyak pihak
kepada penulis, menjadi faktor yang sangat penting dalam terselesaikannya tugas
akhir ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal penelitian ini
dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Nusa Cendana;
2. Bapak Mustakim Sahdan, SKM., M.Kes selaku Koordinator Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana;
3. Ibu Rut Rosina Riwu, SKM., MPH selaku Dosen Penasehat Akademik yang
sudah membina dan membimbing penulis selama masa perkuliahan;
4. Bapak/Ibu Civitas Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat yang sudah
membantu dalam kelancaran perkuliahan;
5. Pegawai Tata Usaha yang telah memberikan pelayanan, data dan informasi
yang dibutuhkan kepada mahasiswa FKM Undana;
6. Orang tua terkasih serta seluruh keluarga yang telah mendukung dan
memberikan doa yang terbaik.
7. Teman-teman Angkatan 2017 terkhusus kelas IKM C yang telah menjadi
teman yang baik, dan semua teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan
satu per-satu.
8. Ucapan terima kasih untuk partisipan dari mahasiswa FEB, Koordinator tiap
Prodi FEB serta seluruh civitas akademika yang telah membantu terlaksananya
penelitian ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati kita dimanapun kita
berada. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan maupun
saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan usulan penelitian ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Usia, Jenis Kelamin, Semester, dan Usia Pertama Kali
Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Sikap dengan Perilaku Seks Pranikah pada
Tabel 4.3 Distribusi Responden berdasarkan Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku
Tabel 4.4 Distribusi Responden berdasarkan SelF Control dengan Perilaku Seks Pranikah
Tabel 4.5 Distribusi Responden berdasarkan Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa
Tabel 4.6 Hubungan Sikap dengan Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa FEB Undana
Tabel 4.7 Hubungan Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku Seks Pranikah pada
Tabel 4.8 Hubungan Self Control dengan Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa FEB
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Diagram Venn Sikap Responden dengan Perilaku Seks Pranikah ............. 43
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PEN 1.1 Latar Belakang
DAH
Mahasiswa secara psikologis mengalami kematangan seksual akan
ULU
AN mengembangkan hubungan khusus dengan lawan jenis, sangat rentan
melakukan perilaku seks pranikah. Hal ini karena selama pacaran, mahasiswa
Perasaan aman ini dapat menyebabkan terjadinya perilaku seksual. Perilaku seks
tentang kesehatan reproduksi, sikap permisif terhadap perilaku seks pranikah, self
control serta serta kurangnya informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi
(Qomariah, 2020). Hal ini disebabkan karena adanya pergeseran nilai, norma dan
pandangan seseorang terhadap pengertian seks pranikah itu sendiri (Sarah, 2018).
rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Sedangkan
menjadi 3 yaitu masa remaja awal (10-12 tahun), masa remaja pertengahan (13-16
tahun), dan masa remaja akhir (17-21 tahun). Berdasarkan klasifikasi tersebut,
mahasiswa sebagai peserta didik perguruan tinggi yang pada umumnya berada
pada rentang usia 18-25 tahun masuk ke dalam kategori remaja akhir (Hapsari,
2019).
Masa remaja merupakan masa yang paling rawan untuk terjadi perilaku
1
2
diketahui bahwa sebanyak 81% remaja putri dan 84% remaja laki-laki pernah
berpacaran dan sekitar 44% remaja mulai berkencan pada usia 15-17 tahun.
mengarah pada perilaku seksual. Selain itu menurut BKKBN usia saat pertama
kali melakukan hubungan seksual paling banyak pada rentang usia 15-25 tahun
(Ayu et al., 2020). Mahasiswa sendiri sudah lama disebut sebagai kelompok
rentan yang juga terlibat aktif dalam perilaku seks pranikah (Rahardjo, 2017).
perilaku seks pranikah yang berisiko dan sebanyak 19,8% remaja sudah
melakukan hubungan seks (Demon et al., 2019). Selain itu, menurut Survei Dasar
dan Kesehatan Indonesia tahun 2017, lima persen wanita umur 15-19 tahun sudah
yang tidak diinginkan, pernikahan dini, melakukan aborsi dan infeksi menular
seksual merupakan dampak yang dapat dirasakan oleh remaja sebagai akibat dari
perilaku seks pranikah (Wulandari & Kusuma, 2019). Kehamilan tidak diinginkan
(KTD) pada remaja akan menimbulkan dampak negatif baik dari segi fisik, psikis,
sosial, dan spiritual. Dampak fisik akan merugikan ibu maupun janin dalam
kandungan atau ibu akan mencoba melakukan aborsi yang dapat menyebabkan
kematian.
3
Perilaku seks pranikah yang dilakukan pada masa remaja dipengaruhi oleh
banyak faktor. Salah satunya adalah sikap positif terhadap perilaku seks pranikah
itu sendiri. Sikap merupakan salah satu faktor pendorong utama terjadinya
perilaku seks pranikah. Sikap yang positif terhadap suatu hal seringkali dianggap
sebagai salah satu pemicu individu untuk melakukan aktivitas dari hal tersebut
(Rahardjo, 2017).
Faktor lain yang dapat memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja
adalah pengaruh teman sebaya dan faktor regulasi diri/self control. Berdasarkan
penelitian Retnowati, teman sebaya memiliki pengaruh 1,44 kali lebih besar untuk
2020). Penelitian ini juga didukung oleh penelitian lain bahwa teman sebaya
memiliki pengaruh 3,149 kali lebih besar terhadap perilaku seks pranikah remaja,
hal ini disebabkan karena remaja cenderung terpengaruh oleh sikap teman-
temannya, seperti dalam pilihan musik, fashion, dan seks (Sari, 2019).
Self control juga menjadi salah satu faktor perilaku seks pranikah pada
remaja. Hasil analisis terhadap 2 artikel berbeda yang dilakukan oleh Assa’i
menemukan bahwa kontrol diri (self control) berpengaruh terhadap perilaku seks
pranikah. Semakin tinggi kontrol diri pada remaja maka semakin rendah perilaku
remaja menjadi masalah yang serius karena dapat meningkatkan penyakit menular
seksual dan berisiko terhadap kehamilan. Penelitian yang dilakukan di salah satu
4
melakukan aktifitas seks, dan aktifitas seksual yang paling banyak dilakukan
Nusa Cendana merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang ada di Kota
Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang memiliki visi sebagai Pusat
daya perguruan tinggi, dan menghasilkan lulusan yang berdaya saing, sehingga
ditiap Fakultas, terdapat 16,1% yang sudah pernah melakukan seks pranikah.
Selain itu, 52,2% memiliki teman dengan perilaku seks pranikah yang buruk.
mahasiswa yang mengaku sudah pernah melakukan seks pranikah, yaitu 35%
mengakui sudah pernah melakukan seks pranikah, diikuti Fakultas Hukum dan
seksual yang berkembang selama masa pubertas menimbulkan minat dan rasa
ingin tahu yang tinggi terhadap perilaku seksual. Ketika rasa ingin tahu yang
5
tinggi ini tidak diimbangi dengan pengetahuan yang benar, dapat mengakibatkan
persepsi dan sikap yang kurang tepat dapat menimbulkan perilaku menyimpang,
salah satunya adalah perilaku seksual pranikah. Sikap permisif terhadap perilaku
serius dari seluruh lapisan masyarakat (Asnuddin & Haryono, 2020). Karena
beberapa alasan diatas, peneliti merasa perlu meneliti tentang “hubungan sikap,
pengaruh teman sebaya, dan self control dengan perilaku seks pranikah pada
Penjelasan pada latar belakang diatas menjadi dasar bagi peneliti untuk
sebaya, dan self control dengan perilaku seks pranikah pada mahasiswa Ekonomi
pengaruh teman sebaya, dan self control dengan perilaku seks pranikah pada
FEB Undana.
FEB Undana.
teman sebaya, dan self control dengan perilaku seks pranikah pada mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan sumber literasi bagi
mahasiswa dan tenaga pendidik dalam ruang lingkup Ekonomi dan Bisnis untuk
mengetahui tingkat perilaku seks pranikah pada mahasiswa Ekonomi dan Bisnis
kemanusiaan.
7
bahan kajian lebih lanjut, dan dapat memberikan informasi bagi pengembangan
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJA 2.1 Tinjauan determinan perilaku Kesehatan
UAN
Determinan merupakan faktor yang menentukan atau membentuk
PUST
AKA perilaku. Sedangkan perilaku menurut Notoatmodjo adalah respon/reaksi
individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dalam dirinya (Irwan,
Menurut Lawrence Green, salah satu tokoh yang terkenal dalam bidang
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan
3. Faktor penguat (reinforcing factors), yang terwujud dalam sikap dan perilaku
8
9
berikut.
reference).
kebutuhan fisiologis terpenuhi. Kebutuhan ini dapat berupa rasa aman terhindar
dari konflik, tawuran, pencurian, termasuk rasa aman terhadap sakit dan
penyakit.
10
memenuhi potensi, seperti ingin dipuja atau disanjung orang lain, ingin sukses
1. Ras/keturunan, setiap ras memiliki keunikan dan tingkah laku yang khas, hal
ini dapat menjadi salah satu faktor untuk memiliki perilaku yang berbeda di
setiap individu.
perasaan.
secara terarah dan efektif, hal ini membuat intelegensia menjadi faktor
perubahan perilaku bagi individu untuk bertindak secara cepat, tepat, dan
1. Pendidikan; Inti dari pendidikan adalah proses belajar mengajar, dan hasil
berbeda pula.
4. Lingkungan, merupakan sesuatu yang ada disekitar individu, baik itu fisik,
dalam berperilaku.
seseorang.
12
Dorongan seksual dan perasaan cinta yang muncul pada masa remaja
mengarah pada ekspresi seksual dalam bentuk perilaku seksual. Perilaku seks
merupakan manifestasi dari adanya dorongan seksual yang dapat diamati secara
langsung melalui tindakan yang tercermin dalam tahapan perilaku seksual yang
berciuman, hingga hubungan intim yang melibatkan dua orang dengan jenis
kelamin yang berbeda tanpa melalui proses perkawinan yang sah menurut agama
berdampak pada masa depan remaja, janin yang dikandung dan keluarganya
(Hapsari, 2019).
(Junita, 2018).
13
Reiss dan Miller dalam Atina (2020), berpendapat bahwa perilaku seksual
2. Kissing, ciuman yang dapat dilakukan secara singkat dan cepat, sampai kepada
ciuman yang lebih intim dan dengan durasi yang lebih lama.
Selain itu, pemenuhan libido seksualitas (sexual outlet) pada remaja terdiri
2. Nocturnal Sex Dream¸ adalah bermimpi terlibat dalam aktivitas seksual atau
3. Pollutio atau noturnal emission, atau mimpi basah adalah orgasme spontan
yang terjadi saat tidur. Nocturnal emission ini merupakan ejakulasi saat tidur
pada pria dan lubrikasi vagina pada wanita. Nocturnal emission hampir selalu
5. Kissing (cium bibir), adalah tahap paling awal dari kontak seksual dengan
genital) dan hanya sebatas cium pipi, kening, atau bibir pasangannya.
6. Necking, mencium wajah dan leher. Necking atau cium leher adalah tahap
eksplorasi setelah kissing. Saat kissing tidak bisa lagi menjadi cara outlet
7. Petting adalah tahap eksplorasi tubuh pasangan yang paling akhir sebelum
petting dan heavy petting. Light Petting adalah perilaku saling menempelkan
adalah perilaku saling menggosok alat kelamin dan dalam keadaan tidak
memakai pakaian untuk mencapai kepuasan. Tahap ini adalah awal terjadinya
intercourse.
8. Intercourse atau Hubungan seks, adalah bersatunya dua orang secara seksual,
perilaku seksual dari tingkatan rendah ke tingkatan yang lebih tinggi adalah
touching, kissing, petting dan sexual intercourse. Sedangkan sexual outlet pada
remaja adalah ; (1) Masturbasi, (2) Nocturnal Sex Dream, (3) Pollutio atau
15
Noturnal Emission, (4) Fantasi, (5) Kissing, (6) Necking, (7) Petting, dan (8)
alamiah dan tanda berfungsinya sistem organ serta hormon reproduksi. Adanya
Perilaku seksual itu sendiri dilakukan untuk kesenangan dan kepuasan seksual,
atau untuk menghilangkan ketegangan sosial. Hal ini dapat diamati secara
tangan, berciuman, hingga bersenggama yang melibatkan dua orang dengan jenis
terjadinya perilaku seksual. Situasi dan kondisi dimana tidak ada orang lain yang
dan lain sebagainya menjadi tempat yang dipilih karena tidak ingin aktivitas
seksual mereka dilihat orang lain. Hal ini sesuai dengan penelitian terhadap
dan nyaman yaitu tempat yang sepi dan privasi. (Nuhaa et al., 2021).
3. Parental Monitoring
dilakukan para orang tua dalam menjaga anak-anaknya. Orang tua memiliki peran
suatu hal yang dikaitkan dengan kontrol, dimana remaja yang orang tuanya tidak
yang berbeda dengan orang tua yang mengontrol atau mengawasi anak mereka
Parental monitoring atau pola asuh yang diterapkan oleh orang tua
memiliki hubungan terhadap perilaku seks pranikah remaja. Hal ini sejalan
dengan penelitian Tessa bahwa orang tua memiliki andil yang cukup besar
terhadap perilaku seksual anaknya, dimana semakin tinggi peran orang tua,
Perilaku seks pranikah pada masa remaja sering kali dikaitkan dengan
koneksi, dan kontrol dalam kelompok sebaya. Interaksi sosial dengan teman
sebaya seringkali memaparkan remaja pada norma dan nilai budaya yang
dan perilaku individu. Hal ini dapat menjadi alasan mengapa perilaku teman
yang sama, teman sebaya sering memberikan contoh sikap dan perilaku yang
penting untuk remaja, contohnya adalah remaja yang memiliki teman dengan
pengalaman seksual cenderung terlibat dalam perilaku yang sama (Kosati, 2018).
dilandasi dengan control diri pengetahuan yang kuat (Ardianti et al., 2020).
bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan
bebasnya maka itu akan mempengaruhi pergaulannya, dan hal ini menunjukkan
bahwa arah hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan intensi seksual
sebaya, semakin tinggi niat perilaku seksual dan sebaliknya (Empati et al., 2017).
memiliki teman sebaya yang permisif (menganggap wajar) pada perilaku seksual
(Fadhilah, 2020).
18
dalam kontrol diri remaja (Khodijah et al., 2019). Masing-masing agama memiliki
pemahaman tingkat agama yang baik memiliki pemahaman yang baik pula
(Pulungan, Humaira & Yanti 2020) . Hasil ini juga didukung oleh hasil penelitian lain
yang mengatakan bahwa ada hubungan negatif antara tingkat religiusitas individu
(Kosati, 2018).
6. Self Control
yang berbeda tentang kemampuan untuk mengendalikan diri yaitu sebagai berikut.
mencegah atau mengubah aspek tertentu dari suatu peristiwa dengan menerapkan
menentukan siapa yang mengendalikan situasi, dirinya sendiri atau sesuatu selain
dirinya. Individu yang memiliki kemampuan mengontrol diri yang baik, akan
mampu mengatur perilaku nya sendiri, namun apabila tidak dapat mengontrol
posisi yang dapat diterima, sesuai dengan norma, etika dan peraturan yang
berlaku di masyarakat.
menginterpretasikan dan menilai suatu informasi yang tidak diinginkan. Aspek ini
melakukan penilaian (apparsial). Informasi dari orang tentang situasi yang tidak
mencoba untuk menilai dan menafsirkan suatu situasi atau peristiwa dengan
kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau tindakan berdasarkan apa yang
dia yakini atau setujui. Pengendalian diri dalam pengambilan keputusan berjalan
Ada dua elemen dalam aspek ini, yaitu memprediksi peristiwa dan meng-
mengambil tindakan. Self control terletak pada kekuatan ketiga aspek tersebut
yang dapat ditentukan oleh keunggulan satu aspek, atau kombinasi tertentu dari
Keterkaitan antara self control dengan perilaku seks pranikah pada remaja
penting untuk menekan intensi perilaku seks pranikah pada remaja seperti
penelitian yang dilakukan oleh Susanti, kontrol diri memberikan pengaruh sebesar
73,2% terhadap terjadinya perilaku seksual (Susanti et al., 2021). Hal ini juga
sejalan dengan penelitian lain yang mengatakan bahwa terdapat hubungan negatif
21
antara kontrol diri terhadap perilaku seksual, dimana semakin tinggi kontrol diri
maka semakin rendah perilaku seksual dan sebaliknya (Regina dewi, 2019).
Mudahnya mengakses tanpa perlu menghabiskan banyak biaya menjadi salah satu
satu faktor masih banyaknya orang yang mengunjungi situs porno di Indonesia
seksual pada remaja, dimana remaja yang terpapar media memiliki risiko 1,757
seksual. Hal ini sejalan dengan penelitian Gayatri, bahwa ada hubungan antara
jenis konten pornografi dengan perilaku seksual, dimana semakin beragam konten
pornografi yang diakses dan dengan kategori cukup parah seperti kategori
softcore dan hardcore yang memuat audio serta visual yang bisa meningkatkan
hasrat seksual bagi remaja yang melihatnya akan memungkinkan individu untuk
perilaku seksual pranikah. Sikap permisif sikap yang bersifat terbuka, menerima,
22
serba membolehkan. Hal ini sejalan dengan penelitian Fadhilah yang melakukan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara responden laki-laki dan responden
pandangan yang muncul ketika remaja mulai memasuki masa pacaran. Remaja
yang tidak berpacaran karena mereka yang berpacaran sangat berisiko melakukan
berpacaran menganggap lebih dari itu bahkan hingga berciuman. Hal ini
merupakan salah satu perbedaan persepsi antara remaja yang berpacaran dan
remaja yang tidak berpacaran. Selain itu, mereka memiliki persepsi yang salah
tentang arti pacaran itu sendiri, mereka berpikir ketika berpacaran, pasangan dapat
melakukan apa saja yang mereka inginkan yang pada akhirnya akan merugikan
mereka jika tidak dapat mengontrol hasrat dan dorongan seksual mereka dengan
masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor perilaku (behavior
Precede dapat diuraikan bahwa perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari
adanya dorongan biologis dan sikap terhadap perilaku seks itu sendiri; faktor-
faktor pemungkin (enabling factors), yang terwujud dalam situasi dan kondisi
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel Dependen
2.6.1 Hipotesis
yaitu konkrit/empiris, obyektif terukur, rasional dan sistematis, dengan data hasil
statistika (Masturoh & T, 2018). Sedangkan pengertian desain cross sectional study
adalah sebuah studi yang mempelajari hubungan antara paparan atau faktor risiko
secara serentak dalam satu waktu antar factor risiko dengan pengaruhnya (point
time approach), dengan kata lain semua variabel diamati secara bersamaan.
Nusa Cendana dengan waktu penelitian selama 1 (satu) bulan dari Desember
2022-Januari 2023.
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
2018). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas
25
26
Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana. Jumlah mahasiswa Ekonomi dan
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
hubungan antar variabel, dan dalam penelitian ini jumlah populasi diketahui
Z 2 P ( 1−P ) N
n=
d 2 ( N −1 )+ Z 2 P (1−P)
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 1786 orang, maka besar
850,6
n=
4,46+0,476
850,6
n=
4,936
n = 172,3
27
homogen dan tidak tumpang tindih dengan kelompok lain (Yusuf, 2017).
Setiap semester akan diambil jumlah sampel secara acak yang sama porsi nya
jumlah populasi
Jumlah sampel = x jumlah sampel yang dibutuhkan
jumlah populasi
28
485
Semester 1 = x 173 = 46,97 dibulatkan menjadi 47
1786
455
Semester 3 = x 173 = 44,07 dibulatkan menjadi 44
1786
449
Semester 5 = x 173 = 43,49 dibulatkan menjadi 44
1786
397
Semester 7 = x 173 = 38,45 dibulatkan menjadi 38
1786
29
30
Jenis data yang ambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
1. Data primer, merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data
asli atau data baru yang up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti
diskusi kelompok terarah, dan penyebaran kuesioner. Data jenis ini perlu
diolah. Data primer yang akan diambil oleh peneliti adalah data umum
(nama/inisial, semester, usia, prodi dan jenis kelamin), perilaku seks pranikah,
sikap terhadap perilaku seks, pengaruh teman sebaya dan self control.
2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber
yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal, lembaga, laporan,
dan lain-lain. Data sekunder yang akan diambil oleh peneliti adalah jumlah
mahasiswa Ekonomi dan Bisnis tahun 2022 yang didapat dari bagian
kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Data jenis ini tidak perlu diolah.
data selama penelitian berjalan. Adapun instrumen yang dipakai dalam penelitian
31
32
ini adalah kuesioner yang dibagikan secara online melalui google form.
akan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dari instrumen penelitian.
Validitas suatu penelitian berkaitan dengan sejauh mana peneliti mengukur apa
deduksi, alasan, fakta dan data numerik. Pengujian terhadap validitas item ini
khusus mengacu pada konsistensi hasil item yang diikutsertakan dalam survei.
Oleh karena itu, uji reliabilitas menguji keakuratan skala pengukuran instrumen
hitung dimana r-hasil adalah nilai Cronbach’s Alpha. Keputusan uji bila nilai
Alpha Cronbach’s > nilai r-tabel. Semakin tinggi nilai Cronbach Alpha maka
Nusa Cendana, alasan pemilihan Fakultas Hukum karena lokasi yang dipilih
2. Melakukan uji coba pada responden, uji coba dilakukan kepada 30 orang.
skor total. Penghitungan ini akan dilakukan dengan rumus korelasi Pearson
Product Moment.
akan dibandingkan antara r tabel dengan r hitung. Uji validitas dilakukan pada
= n-2 adalah df = n-2 = 30-2 = 28. Pada tingkat kemaknaan 5%, didapat angka
r tabel = 0,3610.
Pada tahap ini data mentah atau raw data yang telah dikumpulkan, diolah atau
dua cara yaitu secara manual dan dengan aplikasi, antara lain dengan tahapan
sebagai berikut.
1. Editing
Editing atau penyuntingan data adalah tahapan dimana data yang sudah
Pada tahap ini, peneliti akan menghitung jumlah dan memeriksa kelengkapan
2. Coding
Coding adalah kegiatan merubah data dalam bentuk huruf menjadi data
dalam bentuk angka/bilangan. Kode yang diberikan dapat memiliki arti sebagai
data kuantitatif (berbentuk skor). Pada tahap ini, peneliti akan memberikan bobot
3. Data Entry
Data entry adalah mnegisi kolom dengan kode sesuai dengan jawaban
masing-masing responden.
4. Mentabulasikan Data
5. Cleaning Data
data yang sudah di entry apakah sudah tepat atau ada kesalahan pada saat
memasukan data.
1. Analisis Univariat
distribusi data.
2. Analisis Bivariat
independen (sikap, pengaruh teman sebaya dan self control) dengan variabel
dependen (perilaku seks pranikah). Uji statistik yang digunakan adalah Chi-
hubungan ketiga variabel bebas dengan variabel terikat. Adapaun ketentuan dalam
yang signifikan.
b. Nilai p > 0,05, berarti H0 diterima (nilai p > α) : menunjukkan tidak adanya
2. Tidak boleh ada cell dengan frekuensi kenyataan (0) yang nilainya nol.
3. Frekuensi harapan EC (expected count) yang nilainya < 5 tidak boleh melebihi
6. Tabel 2 x K : maka jumlah cell dengan EC < 5 tidak boleh lebih dari 20% total
jumlah cell.
Jika syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, maka uji alternatif yang
digunakan ialah :
Pengolahan data adalah suatu cara atau proses dalam memperoleh data.
Alur pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
37
penelitian sehingga dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel dan
Fakultas yang ada di Universitas Nusa Cendana, Kupang. Fakultas ini didirikan
pada Tanggal 13 Juni 2003 dan saat ini memiliki 3 Program Studi yaitu
tiap Koordinator Program Studi, jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
pada tahun 2022 adalah sebanyak 1786 orang. Fakultas ini memiliki 2 gedung
Fakutas Ekonomi dan Bisnis berdasarkan gedung utama adalah sebagai berikut.
38
39
pada rentang usia 20-22 tahun, sebesar (37.6%) responden berada pada rentang
usia 17-19 tahun dan hanya (17.9%) responden yang berada pada rentang usia 23-
25 tahun.
kali berpacaran pada rentang usia 16-20 tahun, dan sebesar (12.7%) belum pernah
berpacaran.
40
1. Sikap
yang positif (91.9%), dan hanya (8.1%) responden yang memiliki sikap negatif
pengaruh teman sebaya (98.3%) yang positif (menjauhi perilaku seks pranikah),
dan hanya (1.7%) responden yang memiliki pengaruh teman sebaya yang negatif.
melakukan hubungan seks (menyewa PSK, diajak ketempat hiburan malam dan
3. Self Control
memiliki self control yang tinggi dan hanya (12.1%) responden yang memiliki
self control yang rendah. Hasil penelitian mendapatkan bahwa sebesar (93.1%)
social dan sebesar (65.3%) responden berani menolak jika pasangan ingin
memiliki perilaku yang tidak berisiko dan sebesar (31.2%) responden memiliki
Tabel 4.8 Hubungan Sikap dengan Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa
FEB Undana Tahun 2022
Perilaku Seks Pranikah
Total
Sikap Berisiko Tidak Berisiko p value
n % n % N %
Negatif 10 5.8 4 2.3 14 8.1
Positif 44 25.4 115 66.5 159 91.9 0.002
Total 54 31.2 119 68.8 173 100
perilaku seks pranikah tidak memenuhi syarat karena terdapat satu sel dengan
frekuensi harapan < 5 dan atau > 20% keseluruhan sel, maka dilanjutkan
hubungan sikap dengan perilaku seks pranikah pada mahasiswa FEB Undana
(1.2%) pada responden umumnya memiliki perilaku seks pranikah risiko berat,
44
sebaya dengan perilaku seks pranikah tidak memenuhi syarat karena terdapat dua
sel dengan frekuensi harapan < 5 dan atau > 20% keseluruhan sel, maka
tidak terdapat hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku seks
Tabel 4.10 Hubungan Self Control dengan Perilaku Seks Pranikah pada
Mahasiswa FEB Undana Tahun 2022
Perilaku Seks Pranikah
Self Total
Berisiko Tidak Berisiko p value
Control
n % n % N %
Rendah 15 8.7 6 3.5 21 12.1
Tinggi 39 22.5 113 65.3 152 87.9 0.000
Total 54 31.2 119 68.8 173 100
(65.3%) umumnya memiliki perilaku seks pranikah tidak berisiko, dan responden
yang memiliki self control rendah (8.7%) cenderung memiliki perilaku seks
didapatkan hasil uji statistik dengan nilai p value = 0,000 (p < 0,05). Hal ini
berarti p value lebih kecil dari nilai (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
45
terdapat hubungan yang bermakna antara self control dengan perilaku seks
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hubungan Sikap dengan Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa FEB
Undana Tahun 2022.
adanya rasa tanggung jawab yang dapat memunculkan rentetan persoalan baru
penyakit menular seksual dapat menjadi akibat yang dapat ditimbulkan dari
perilaku seks pranikah (Salsabilah, 2020). Karena itu sikap remaja tentang
Notoatmodjo, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap juga merupakan kesiapan
atau kesediaan untuk bertindak dan juga merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Sikap akan memberikan stimulus atau kesediaan bagi seseorang untuk bertindak
dan perilaku merupakan respon terbukanya. Remaja yang memiliki sikap negatif
remaja yang memiliki sikap positif dengan seks pranikah cenderung tidak
Hasil analisis pada Tabel 4.8 mengenai hubungan sikap dengan perilaku
seks pranikah pada mahasiswa FEB Undana diperoleh nilai ρ value 0,002 dimana
46
ρ < 0,05 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku
seks pranikah pada mahasiswa FEB Undana. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, semua responden yang memiliki sikap negatif memiliki perilaku seks
pranikah yang berisiko, dan responden yang memiliki sikap positif cenderung
memiliki perilaku seks pranikah yang tidak berisiko. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa semakin positif sikap responden maka semakin tidak berisiko perilaku seks
pranikah yang ia lakukan, dan begitu sebaliknya. Selanjutnya hal ini secara jelas
cenderung memiliki perilaku seks pranikah yang tidak berisiko. Hal ini berarti
perilaku seks pranikah, karena sebanyak 59% responden tidak setuju untuk
kontrasepsi. Perilaku seks pranikah tidak berisiko yang dimiliki responden dengan
sikap positif paling tinggi hanya sampai pada tahap berpegangan tangan. Hasil ini
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green bahwa sikap
47
merupakan salah satu faktor predisposisi atau faktor antesenden terhadap perilaku
yang menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku (Irwan, 2017). Hasil penelitian ini
signifikan antara sikap dengan perilaku seks pranikah. Individu dengan sikap
individu dengan sikap negatif (Junita, 2018). Namun hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elvira (2019), yang mengatakan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku seks
berisiko padahal mereka memiliki sikap yang positif dikarenakan terdapat faktor
yang lebih mempengaruhi remaja untuk melakukan perilaku seks pranikah yaitu
seperti pengaruh dari paparan media pornografi, situasi dan kondisi yang
negatif cenderung memiliki perilaku seks pranikah yang berisiko. Selanjutnya dari
seluruh responden dengan perilaku seks pranikah yang berisiko, didominasi oleh
laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki memiliki risiko yang lebih besar
untuk melakukan perilaku seks pranikah. Selain itu dari seluruh responden yang
memiliki perilaku seks pranikah yang berisiko, lebih dari setengah diantaranya
kali oleh laki-laki, dan hanya beberapa responden yang mengakui perilaku seks
pranikah yang dilakukan diajak pertama kali oleh perempuan. Hasil penelitian ini
seks daripada perempuan, hal ini karena adanya pengaruh psikososial seperti
kerentanan terhadap pengaruh lingkungan. Hasil ini juga diperkuat dengan hasil
penelitian lain yang mengatakan bahwa laki-laki memiliki peluang 3 kali lebih
besar untuk berperilaku seks pranikah yang berisiko daripada perempuan karena
remaja laki-laki memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk melakukan hubungan
seksual sebelum menikah dan memiliki sikap yang permisif dengan perilaku seks
sangat tergantung dengan teman-teman sebaya nya. Teman sebaya bagi remaja
sangat berarti dalam memperoleh informasi yang akan mempengaruhi sikap dan
perilaku seksual dikaitkan dengan norma kelompok sebaya. Salah satu pengaruh
negatif dari teman sebaya adalah gaya pergaulan bebas. Hal-hal yang dilakukan
oleh teman sebaya menjadi semacam acuan atau standar norma tingkah laku yang
semacam model atau acuan yang digunakan seorang remaja dalam berpacaran (B
seksual. Kedua, rasa ingin tahu yang besar pada remaja dapat menjadi faktor
menjadi sumber afeksi, simpati, pengertian serta saling berbagi pengalaman untuk
Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh nilai ρ value adalah 0,230 ( ρ > 0,05) yang
berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan
responden memiliki pengaruh teman sebaya yang positif, dan hamper setengah
50
diantaranya berada pada rentang usia 20-22 tahun dan didominasi oleh responden
perempuan. Berdasarkan hasil ini, dapat dilihat bahwa hanya 1% responden yang
memiliki peran teman sebaya yang buruk sehingga tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku seks pranikah. Terdapat
93.64% responden yang tidak terpengaruh teman sebaya nya untuk melakukan
hubungan seks (diajak ke tempat hiburan malam seperti club, menyewa PSK dan
lain sebagainya), 74% responden tidak pernah berbagi situs-situs porno dengan
teman sebaya nya dan sebesar 21.9% responden mengakui memiliki teman yang
sudah pernah melakukan hubungan seks. Hasil penelitian ini sejalan dengan
pengaruh yang signifikan dengan perilaku seks pranikah. Teman sebaya umumnya
perubahan yang begitu pesat sehingga remaja cenderung bersikap individualis dan
hidup dalam dunia yang dibuat dan dimilikinya sendiri sehingga tidak menutup
kemungkinan pengaruh teman sebaya akan tersegerkan oleh nilai-nilai baru yang
dibawa oleh pesatnya perkembangan teknologi (Dewi & Lestari, 2020). Penelitian
lain menemukan bahwa pengaruh teman sebaya merupakan variabel yang sangat
sangat mempengaruhi harga diri remaja dan konsep diri individu, hal ini
tujuan remaja dalam berperilaku. Selain itu, pengenalan konsep diri ini
daripada dengan keluarga sehingga teman sebaya memainkan peran yang cukup
tindakan atas dasar sesuatu yang diyakini menurut standar yang berlaku dalam
petting dan melakukan hubungan seksual. Pengendalian diri yang baik dapat
menekan stimulus-stimulus negatif baik dari internal dan eksternal yang dapat
perilaku seksualnya. Perilaku seksual remaja dapat dicegah apabila memiliki self
control yang kuat. Remaja dengan self control yang kuat bisa menahan atau
melakukan perilaku seksual yang muncul dapat dikendalikan oleh remaja dengan
cara mengalihkan pikiran dalam artian tidak melakukan hal-hal yang dapat
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai ρ value adalah 0,000 ( p > 0,05)
yang berarti bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara self control dengan
perilaku seks pranikah pada mahasiswa FEB Undana. Hasil ini sejalan dengan
positif dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Hal ini memperlihatkan bahwa
kemampuan pengendalian diri pada remaja memiliki peran yang penting dalam
menekan perilaku seks pranikah, dimana dengan self control yang baik remaja
dapat menekan stimulus negatif yang berasal dari luar maupun dari dalam diri
penelitian lain juga menjelaskan bahwa individu dengan self control yang rendah
responden memiliki self control yang tinggi dan hanya sedikit responden memiliki
self control yang rendah, dari seluruh responden yang memiliki self control yang
53
tinggi, lebih dari setengah diantaranya memiliki perilaku seks pranikah yang tidak
berisiko dan 25,66% responden lainnya memiliki perilaku seks pranikah yang
sosial, dan responden lebih memilih untuk melakukan aktifitas lain untuk
Tindakan ini merupakan hal yang menunjukkan bahwa self control memberikan
peran yang baik terhadap intensi melakukan perilaku seks pranikah karena
keinginan kuat dari remaja terhadap hal-hal yang berbau seksual membuat remaja
berada dalam potensi seksual yang aktif dan self control yang baik dapat
BAB V
5.1 Kesimpulan
3. Ada hubungan yang signifikan antara self control dengan perilaku seks
5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
remaja tentang bagaimana hubungan antara sikap, pengaruh teman sebaya, dan
self control dengan perilaku seks pranikah, dan menjadikan dasar untuk dapat
55
berperilaku sesuai norma dan ajaran sosial yang berlaku agar tidak terjadi
degradasi moral.
mahasiswa.
mengenai variabel lain seperti faktor tempat tinggal dan faktor sosial media
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, D., Politeknik, S., Kementerian, K., & Surakarta, K. (n.d.). Buku Petunjuk Praktikum
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data Menggunakan SPSS.
https://www.researchgate.net/publication/362150836
Afrizawati, A., & Situmorang, N. Z. (2020). Peran Ayah, Dukungan Teman Sebaya dan
Ekspose Media Pornografi dengan Perilaku Seksual Berpacaran pada Remaja.
Psychopolytan: Jurnal …. http://ojsbimtek.univrab.ac.id/index.php/psi/article/view/1142
Ardianti, W. P., Istiningtyas, A., & ZA, D. T. (2020). Hubungan Pergaulan Teman Sebaya
Dengan Perilaku Seksual Mahasiswa TK.3 Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma
Husada. Eprints UKH, 1–9.
Asnuddin, A., & Haryono, H. (2020). Analisis Tingkat Pengetahuan dan Lingkungan
Pergaulan dengan Perilaku Remaja Tentang Seks Pranikah. Jurnal Kebidanan Dan
Keperawatan Aisyiyah, 16(1), 87–95. https://doi.org/10.31101/jkk.644
Assa’i, P. W. T., & Arifah, S. K. M. I. (2021). Hubungan Antara Pengetahuan dan Kontrol
Diri dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja. eprints.ums.ac.id.
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/90740
Atina Pulubuhu, D., Radjab, M., Raf, N., Genda, A., Arifin, S., Marulina Patading, M., Kunci,
K., & seksual, P. (2020). Studi Fenomenologi Pada Perilaku Seksual Mahasiswa di Kota
Makassar. Hasanuddin Journal of Sociology (HJS), 2(2), 98–119.
Ayu, I. M., Situngkir, D., Nitami, M., & Nadiyah. (2020). Program Peningkatan Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMK “X” Tangerang Raya. Jurnal Kreativitas
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 3(3), 87–95.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kreativitas/article/view/2412
B, H., & Hamzah, St. R. (2020). Determinan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja. Bina
Generasi : Jurnal Kesehatan, 11(2), 9–16. https://doi.org/10.35907/bgjk.v11i2.147
Budiastuti, D., & Bandur, A. (2018). VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALIDITAS DAN
RELIABILITAS PENELITIAN ENELITIAN Dilengkapi Analisis dengan NVIVO, SPSS
dan AMOS.
Demon, B. P., Hinga, I. A. T., & Sir, A. B. (2019). Gambaran Perilaku Kesehatan Reproduksi
pada Siswa SMA di Kota Kupang Tahun 2019. Lontar : Journal of Community Health,
1(2), 66–75. https://doi.org/10.35508/ljch.v1i2.2171
Dewi, P. S., & Lestari, M. D. (2020). Hubungan konformitas teman sebaya dan konsep diri
terhadap perilaku seksual pranikah remaja madya di Kabupaten Bangli. Jurnal Psikologi
Udayana. https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/download/57791/33727
57
Elvira, E., Hastono, S. P., & Misytah, S. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Perilaku Seksual Pranikah Remaja. Citra Delima ….
http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI/article/view/52
Empati, J., Pranata, R. A., & Indrawati, E. S. (2017). Hubungan Antara Konformitas Teman
Sebaya Dengan Intensi Seksual Pranikah Pada Remaja. Empati, 6(1), 352–356.
Fadhilah, N. (2020). Kecenderungan Perilaku Seksual Beresiko Dikalangan Mahasiswa: Kajian
Atas Sexual Attitude Dan Gender Attitude. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan ….
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/9746
Gayatri, S., Shaluhiyah, Z., & ... (2020). FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN FREKUENSI AKSES PORNOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI …. Jurnal Kesehatan ….
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/26456
Hapsari, A. (2019). Buku ajar kesehatan mental. In UPT UNDIP Press Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/38840/1/KESEHATAN_MENTAL.pdf
Hermanda, A. (2018). PERAN KONTROL DIRI TERHADAP INTENSI MELAKUKAN
SEKSUAL PRA-NIKAH PADA REMAJA DI PACITAN.
Irwan. (2017). Irwan-Buku-Etika-dan-Perilaku-Kesehatan.
Junita, S. (2018). Hubungan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi dengan
perilaku seks pra nikah pada siswa yang mengikuti kegiatan pik-r di sma kab. bantul
tahun 2017. Ners And Midwifery, 1–131.
Khodijah, S. N., Luthan, A. F. R., Maulana, A. Y., & ... (2019). Penelitian Perilaku Seksual
Remaja SMPN 3 Arjasa: Hubungan antara Motivasi untuk Menghindari Hubungan Seks
Pranikah dengan Religiusitas, Self-Esteem …. Jurnal KSM Eka ….
https://www.researchgate.net/profile/Siti-Nur-Khodijah/publication/
346656068_Penelitian_Perilaku_Seksual_Remaja_SMPN_3_Arjasa_Hubungan_antara_
Motivasi_untuk_Menghindari_Hubungan_Seks_Pranikah_dengan_Religiusitas_Self-
Esteem_dan_Pola_Asuh/links/5fcc9f58458
Kosati, T. W. (2018). Hubungan antara Peran Orang Tua, Teman Sebaya dan Religiusitas
dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja Awal di SMP Negeri “A” Surabaya.
Kota, D. I., Studi, B., Bogor, X. K., Gayatri, S., Shaluhiyah, Z., & Indraswari, R. (2020).
Faktor €“ Faktor Yang Berhubungan Dengan Frekuensi Akses Pornografi Dan
Dampaknya Terhadap Perilaku Seksual Pada Remaja Di Kota Bogor (Studi Di Sma
€˜Xâ€TM Kota Bogor). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 8(3), 410–419.
Mahendra, D. (2019). Buku Ajar Promosi Kesehatan. Program Studi Diploma Tiga
Keperawatan Fakultas Vokasi UKI, 1–107.
Masae, V. M. A., Manurung, I. F. E., & ... (2019). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Akses
Media Sosial dengan Perilaku Seksual Remaja Perempuan. Media Kesehatan ….
http://ejurnal.undana.ac.id/MKM/article/view/1522
Masturoh, I., & T, N. A. (2018). Metodologi-Penelitian-Kesehatan_SC.
Nengsih, W., Mardiah, A., & Novriani, W. (2021). Hubungan Parental Monitoring Dan
Pengaruh Teman Sebaya Dengan Perilaku Seksual Beresiko Pada Remaja Di Sma a
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021.
Nuhaa, Z. N., Kusumawati, A., & ... (2021). GAMBARAN PERILAKU SEKSUAL
PRANIKAH PADA MAHASISWA ALUMNI PESANTREN DI PROVINSI DKI
JAKARTA. Jurnal Kesehatan ….
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/28881
Nuryati, S. (2017). Hubungan Faktor Sosial Dan Kontrol Diri Dengan Perilaku AKktivitas
Seksual Beresiko Kehamilan Tidak Di Inginkan Pada Remaja SMA di Kota Bogor.
Kebidanan, 3(4), 184–189.
58
Wulandari, M. R. S., & Kusuma, A. (2019). Peran Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seksual
Remaja Laki-Laki Dan Remaja Perempuan: Studi Komparatif. Jurnal Riset Kesehatan ….
http://ojs.itekes-bali.ac.id/index.php/jrkn/article/view/135
Yusuf, M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan.
Zhou, Yang, & Wang. (2020). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関
連 指 標 に 関 す る 共 分 散 構 造 分 析 Title.
File:///C:/Users/VERA/Downloads/ASKEP_AGREGAT_ANAK_and_REMAJA_PRINT.D
ocx, 21(1), 1–9.
60
PENJELASAN PENELITIAN
BAGI RESPONDEN WAWANCARA KUESIONER
Masyarakat Universitas Nusa Cendana Kupang NTT. Saat ini Saya sedang melakukan
sebuah penelitian tugas akhir yang berjudul “Hubungan Sikap, Pengaruh Teman Sebaya
dan Self Control dengan Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa FEB Undana Tahun
2022”. Penelitian ini sebagai salah satu syarat bagi Saya untuk mendapatkan gelar S.KM.
wawancara melalui google form terkait penelitian ini. Proses wawancara ini akan
membutuhkan waktu maksimal 15 menit. Teman-teman akan menerima link google form
dari masing-masing ketua tingkat/ketua kelas yang akan dibagikan ke grup kelas. Dalam
kuesioner yang dibagikan, teman-teman akan diminta untuk menjawab pertanyaan dalam
bentuk pilihan sesuai dengan keadaan teman-teman saat ini. Hasil penelitian akan
bermanfaat bagi Fakultas Eekonomi dan Bisnis, yakni untuk mengetahui tingkat perilaku
seks pranikah pada mahasiswa Ekonomi dan Bisnis sebagai langkah terwujudnya visi dan
Tidak adanya bahaya potensial yang ditimbulkan pada subyek penelitian selama
penelitian berlangsung. Subyek penelitian tidak mutlak untuk ikut serta dalam menjadi
tidak bersedia untuk dijadikan subyek penelitian apabila subyek penelitian merasa bahwa
adanya dampak yang dapat merugikannya serta beberapa pertimbangan lainnya yang
membuat subyek penelitian mengundurkan diri. Seluruh informasi terkait data yang
dikumpulkan dan identitas responden akan dijaga dan hanya digunakan untuk kebutuhan
dalam penelitian ini, teman-teman dapat menghubungi Saya, Agustina Br. Ginting
Sebagai bukti kesediaan Saudara untuk terlibat dalam penelitian ini, Saya akan
membantu untuk mengisi form kesediaan dan mohon bantuan Saudara, untuk
menandatangani form tersebut, Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Saudara
untuk terlibat dalam penelitian ini. Sebagai bentuk ucapan terima kasih, Saya akan
memberikan insentif berupa pulsa sebesar Rp. 50.000 untuk 4 orang yang beruntung
melalui undian. Semoga apa yang kita kerjakan bersama ini memberikan manfaat bagi
Tuhan Memberkati.
65
Nomor HP :
Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :
1. Penelitian yang berjudul Hubungan Sikap, Pengaruh Teman Sebaya, dan Self
Control dengan Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa FEB Undana Tahun 2022.
2. Perlakuan yang akan diterapkan pada subyek
3. Manfaat ikut sebagai subyek penelitian
4. Bahaya yang akan ditimbulkan
5. Prosedur penelitian
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak
manapun.
Saksi
KUESIONER PENELITIAN
Kuesioner Hubungan Sikap, Pengaruh Teman Sebaya, dan Self Control dengan
jawablah dengan jujur dan benar. Identitas dan jawaban Anda hanya dipakai
Nama/inisial :
Usia :
Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki
: 2. Perempuan
Alamat :
Semester :
Prodi :
1. Sikap
Jawaban
No. Pernyataan
STS TS S SS
Saya berkomitmen tidak boleh melakukan hubungan
1.
seksual (intercourse) sebelum menikah.
Hubungan seksual merupakan suatu cara untuk
2.
mengungkapkan rasa cinta saya kepada sang pacar.
Menurut saya perilaku seksual pranikah seperti berciuman
bibir, saling bersentuhan dibagian-bagian tertentu, dan
3.
melakukan hubungan intim bisa dilakukan asalkan ada
persetujuan antara keduanya, laki-laki dan perempuan.
Menurut saya, berciuman (bibir) adalah hal yang wajar
4.
dalam pacaran.
Menurut saya, tanda ungkapan cinta harus dibuktikan
5.
dengan berciuman dan melakukan hubungan seksual.
Berpacaran tidak boleh melakukan hubungan seksual
6.
(intercourse).
67
kekuatan untuk mempengaruhi perilaku seks pranikah remaja, dalam hal ini
adalah teman yang sangat dekat dengan anda (selalu bersama-sama di banyak
iii. Berilah tanda checklist pada jawaban yang sesuai dengan pengalaman anda.
3. Self Control
Petunjuk pengisian :
ii. Ceklis salah satu alternatif jawaban yang menggambarkan keadaan diri
pernyataan.
Jawaban
No. Pernyataan
STS TS S SS
Saya menolak jika pasangan saya berkunjung kerumah
1.
disaat tidak ada penghuni lain
Saya melakukan aktivitas lain untuk mengalihkan keinginan
2.
pasangan saya untuk berciuman
Saya menjaga hasrat seksual saya dalam menjalin hubungan
3.
dengan pasangan saya
Lebih baik saya ditinggalkan pasangan saya daripada harus
4.
berpacaran ke suatu tempat yang sepi
Saya memutuskan untuk tidak keluar rumah pada malam
5. hari dengan pasangan saya agar terhindar dari pandangan
negatif tetangga
Saya lebih senang berkumpul dengan teman daripada
6.
berduaan dengan pacar saya
Saya berkomitmen dengan pasangan saya agar tidak
7.
berhubungan melebihi batas wajar norma sosial
Saya meminta pasangan untuk selalu memeluk saya ketika
8.
sedang berjalan-jalan
Menurut saya berciuman dengan pasangan adalah suatu hal
9.
yang romantis
Saya akan marah apabila pasangan saya mengajak
10.
berciuman
69
Perilaku Seks Pranikah pada Siswa yang Mengikuti PIK-R di SMA Kab. Bantul
Tahun 2017”.
Petunjuk pengisian :
ii. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan yang pernah Anda
Tidak
No. Pernyataan Pernah
Pernah
1. Apakah Anda pernah berpacaran ?
Pernahkah Anda menggandeng tangan pacar / pasangan /
2.
lawan jenis saat jalan berdua ?
Apakah anda pernah merangkul pacar / pasangan / lawan
3.
jenis Anda ?
Pernahkah Anda berpelukan dengan pacar / pasangan /
4.
lawan jenis Anda ?
Apakah Anda pernah mencium kening atau pipi pacar /
5.
pasangan / lawan jenis Anda ?
Pernahkah Anda mencium bibir atau leher dan sekitarnya
6.
pacar / pasangan / lawan jenis Anda ?
Apakah Anda pernah meraba/diraba dibagian payudara,
7. paha, dan organ kelamin pacar / pasangan / lawan jenis
Anda ?
Apakah Anda pernah melakukan onani atau masturbasi
8. ketika ada hasrat seks setelah mendapat sebuah rangsangan
dari luar (menonton film/ video, dll nya)?
Pernahkan Anda menempelkan/ menggesek-gesekan alat
9. kelamin Anda kepada pacar/pasangan/lawan jenis Anda
dengan memakai atau tidak memakai pakaian ?
70
iii. Jika Anda pernah melakukan hubungan seks pranikah, siapa yang mengajak
duluan ?
Berilah tanda checklist (√) pada kolom sesuai dengan pengalaman yang pernah
No. Pernyataan
1. Untuk mengungkapkan kasih sayang dengan pasangan
2. Agar pasangan tetap setia
3. Takut ditinggal pasangan
4. Untuk mendapatkan pengalaman
5. Terangsang karena dirayu pasangan
6. Ingin tahu/coba-coba
7. Dibujuk dengan diberi uang/hadiah
8. Dipaksa oleh pasangan
9. Terjadi begitu saja
10. Tidak tahu
11. Lainnya, sebutkan ….
No. Pernyataan
1. Rumah kamu/pasangan
2. Hotel/motel
3. Tempat rekreasi
4. Tempat kost kamu/pasangan
5. Kampus/asrama
6. Lainnya, sebutkan ……………
71
Gambar 2 Proses Pemberian link google form agar Mahasiswa dapat mengisi
kuesioner
72
VARIABEL PENELITIAN
No. Inisial Usia JK Semester
SIKAP PTS SC PSP
R1 OT 19 PR 3 1 1 1 1
R2 k 19 PR 3 1 1 1 1
R3 M 21 PR 3 1 1 1 1
R4 PE 21 PR 7 1 1 1 0
R5 EF 24 LK 5 0 1 0 0
R6 R 20 PR 5 1 1 1 1
R7 P 21 PR 7 1 0 1 1
R8 E 20 PR 5 1 1 1 1
R9 CB 23 LK 3 0 1 0 1
R10 RP 22 PR 7 1 1 1 1
R11 EP 24 PR 5 1 1 1 0
R12 T 20 PR 5 1 1 0 0
R13 AD 20 PR 1 1 1 1 1
R14 LL 19 LK 1 1 1 1 0
R15 ESP 18 PR 1 1 1 1 1
R16 RBA 18 LK 1 1 1 1 1
R17 Thaa SE 23 PR 7 1 1 0 1
R18 NB 24 PR 3 1 1 1 0
R19 FMS 23 LK 7 1 1 1 0
R20 D 19 PR 1 1 1 1 1
R21 ELIS 25 PR 7 1 1 1 1
R22 Thias 24 LK 5 0 1 0 0
R23 A 19 LK 1 1 1 1 0
R24 DL 19 PR 1 1 1 1 1
R25 HD 18 PR 1 1 1 1 1
R26 AL 18 PR 1 1 1 1 1
R27 E 18 PR 1 1 1 1 1
R28 I 18 PR 1 1 1 1 1
R29 LL 25 LK 3 0 1 0 0
R30 AKK 22 LK 3 0 0 0 0
R31 BB 18 LK 1 1 1 1 1
R32 AD 22 LK 3 0 1 0 0
R33 Felix 22 LK 3 1 1 1 0
R34 Asti 19 PR 3 1 1 1 1
R35 MGA 19 PR 5 1 1 1 1
73
R36 A.T 24 LK 3 1 1 1 0
R37 MBSM 24 PR 7 1 1 1 0
R38 ABD 23 LK 3 1 1 1 0
R39 ADC 21 PR 3 1 1 1 1
R40 Marfren 23 LK 7 1 1 1 1
R41 LA 23 PR 3 1 1 1 1
R42 YDA 23 LK 7 1 1 0 0
R43 EN 20 PR 3 1 1 1 1
R44 YEA 22 LK 7 1 1 1 0
R45 L 19 PR 7 1 1 1 1
R46 MR 20 PR 3 1 1 1 1
R47 ELS 19 PR 1 1 1 1 0
R48 AMPS 20 PR 5 1 1 1 1
R49 END 17 PR 1 1 1 1 0
R50 SB 17 PR 1 1 1 1 1
R51 IDN 18 LK 1 1 1 1 1
R52 IM 22 PR 7 1 1 1 1
R53 A.P.A 19 PR 3 1 1 1 1
R54 G 18 LK 1 1 1 1 0
R55 AS 18 LK 1 1 1 1 0
R56 LU 18 PR 1 1 1 1 1
R57 MX 19 LK 1 1 1 1 0
R58 CN 20 PR 5 1 1 1 1
R59 ON 21 PR 7 1 1 1 1
R60 C 20 PR 5 1 1 1 1
R61 H 21 LK 7 1 1 1 0
R62 RD 18 PR 1 1 1 1 0
R63 dulax 18 PR 1 1 1 1 1
R64 AF 18 PR 1 1 1 1 1
R65 Cini 19 PR 3 1 1 1 1
R66 MT 20 PR 5 1 1 1 1
R67 APB 20 PR 3 1 1 1 1
R68 JS 19 LK 3 1 1 1 1
R69 KS 19 PR 3 1 1 1 1
R70 CC 19 PR 3 1 1 1 0
R71 DI 21 PR 3 1 1 1 1
R72 Dobrak 22 LK 7 1 1 1 1
R73 OL 18 PR 1 1 1 1 1
R74 KR 19 PR 5 1 1 1 1
R75 Irma 20 LK 3 1 1 1 1
R76 K 25 PR 3 1 1 1 0
R77 Racun 23 LK 3 0 1 1 0
74
R78 D 23 PR 7 1 1 1 0
R79 HTK 21 LK 5 1 1 1 0
R80 Jesall 20 LK 5 1 1 1 0
R81 FT 20 PR 5 1 1 1 0
R82 NYB 22 PR 7 1 1 1 1
R83 Y 22 PR 3 1 1 1 0
R84 Yersi 21 PR 7 1 1 1 1
R85 SYE 21 PR 7 1 1 1 1
R86 Star 18 PR 1 1 1 1 1
R87 LJ 24 LK 7 1 1 0 0
R88 En 24 LK 7 0 1 0 0
R89 Ety 20 PR 5 1 1 1 1
R90 OCC 19 PR 5 1 1 1 1
R91 RK 20 PR 5 1 1 1 0
R92 MN 19 PR 3 1 1 1 1
R93 NO 21 PR 3 1 1 1 1
R94 RY 20 PR 5 1 1 1 1
R95 ALD 20 LK 3 1 1 0 0
R96 ALMH 20 PR 5 1 1 1 1
R97 AGN 19 PR 3 1 1 1 1
R98 M 19 PR 3 1 1 1 1
R99 Y 19 PR 3 1 1 1 1
R100 AN 20 LK 5 1 1 1 0
R101 Ada 20 PR 5 1 1 1 0
R102 F 22 LK 3 1 0 1 0
R103 RM 22 LK 7 1 1 0 1
R104 UYT 20 PR 5 1 1 1 1
R105 IMR 19 PR 1 1 1 1 1
R106 R 22 LK 7 1 1 0 1
R107 YNT 22 LK 3 1 1 1 0
R108 VIL 20 PR 5 1 1 1 1
R109 SI 21 LK 5 0 1 0 0
R110 Th 22 LK 7 1 1 0 0
R111 YP 22 LK 7 1 1 1 1
R112 II 19 LK 1 1 1 1 1
R113 CHD 21 PR 5 1 1 1 1
R114 SYDC 21 PR 5 1 1 1 1
R115 ADD 18 LK 1 1 1 1 1
R116 E 21 PR 5 1 1 1 1
R117 MV 24 PR 3 1 1 1 1
R118 WN 18 PR 1 1 1 1 1
R119 S 18 PR 1 1 1 1 1
75
R120 Susan 21 PR 7 1 1 1 0
R121 F 20 LK 5 1 1 1 1
R122 SL 21 PR 7 1 1 1 1
R123 PAS 21 PR 5 1 1 1 1
R124 AB 23 PR 5 1 1 1 0
R125 CJ 24 PR 7 1 1 1 0
R126 N 23 PR 7 1 1 1 1
R127 A 25 PR 7 0 1 0 0
R128 VPS 18 PR 1 1 1 1 1
R129 RK 18 PR 1 1 1 1 0
R130 Adhel 19 PR 1 1 1 1 1
R131 P 19 PR 1 1 1 1 1
R132 RAIN 20 PR 1 0 1 0 0
R133 AN 17 PR 1 1 1 1 1
R134 C 18 PR 1 1 1 1 1
R135 ZZ 18 PR 1 1 1 1 1
R136 AN 18 PR 1 1 1 1 1
R137 MNC 20 PR 1 1 1 1 0
R138 RRI 19 PR 1 1 1 0 0
R139 TA 19 PR 1 1 1 1 1
R140 ARD 21 LK 7 1 1 1 1
R141 LCT 22 LK 7 1 1 1 1
R142 S 20 PR 5 1 1 1 1
R143 SNY 20 PR 5 1 1 1 1
R144 JN 18 PR 3 1 1 1 1
R145 KRM 21 PR 5 1 1 1 1
R146 X 20 PR 7 1 1 1 1
R147 YUA 21 LK 7 1 1 1 1
R148 tt 22 PR 3 0 1 0 1
R149 PN 23 LK 5 0 1 0 1
R150 SS 22 PR 7 1 1 1 1
R151 A 23 LK 5 1 1 1 0
R152 N 24 PR 5 1 1 1 1
R153 LX 23 PR 3 1 1 1 1
R154 ADN 20 LK 3 1 1 1 1
R155 GL 23 PR 7 1 1 1 1
R156 M 21 PR 3 1 1 1 1
R157 N.M 22 LK 7 1 1 1 1
R158 Thv 22 PR 5 0 1 1 1
R159 FN 24 PR 5 1 1 1 1
R160 E.F 19 PR 1 1 1 1 0
R161 AY 21 PR 5 1 1 1 1
76
R162 SL 18 PR 1 1 1 1 1
R163 PT 21 PR 7 1 1 1 1
R164 SHI 19 LK 1 1 1 1 0
R165 ANL 18 LK 1 1 1 1 1
R166 AGL 19 PR 3 1 1 1 1
R167 KMH 19 PR 3 1 1 1 1
R168 SND 20 PR 5 1 1 1 1
R169 GHE 19 LK 3 1 1 1 1
R170 MRN 22 PR 5 1 1 1 1
R171 ARY 20 LK 5 1 1 1 1
R172 NN 19 PR 1 1 1 1 1
R173 SFBA 19 PR 5 1 1 1 1
Keterangan :
1. Nomor Responden
2. Inisial
3. Usia
4. JK = Jenis Kelamin
5. Semester
6. Variabel Sikap :
0 = Sikap Negatif
1 = Sikap Positif
7. Variabel Pengaruh Teman Sebaya (PTS) :
0 = Pengaruh Negatif
1 = Pengaruh Positif
8. Variabel Self Control (SC) :
0 = Self Control rendah
1 = Self Control tinggi
9. Variabel Perilaku Seks Pranikah (PSP) :
0 = Berisiko
1 = Tidak Berisiko
SIKAP
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Negatif 14 8.1 8.1 8.1
Positif 159 91.9 91.9 100.0
Total 173 100.0 100.0
SELF CONTROL
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rendah 21 12.1 12.1 12.1
Tinggi 152 87.9 87.9 100.0
Total 173 100.0 100.0
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
SIKAP * PERILAKU SEKS 173 100.0% 0 0.0% 173 100.0%
PRANIKAH
PENGARUH TEMAN 173 100.0% 0 0.0% 173 100.0%
SEBAYA * PERILAKU
SEKS PRANIKAH
SELF CONTROL * 173 100.0% 0 0.0% 173 100.0%
PERILAKU SEKS
PRANIKAH
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 11.474a 1 .001
Continuity Correction b
9.526 1 .002
Likelihood Ratio 10.477 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear 11.407 1 .001
Association
N of Valid Cases 173
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,37.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.787a 1 .181
Continuity Correction b
.502 1 .479
Likelihood Ratio 1.618 1 .203
Fisher's Exact Test .230 .230
Linear-by-Linear 1.777 1 .183
Association
N of Valid Cases 173
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,94.
b. Computed only for a 2x2 table
Count
PERILAKU SEKS PRANIKAH
Berisiko Tidak Berisiko Total
SELF CONTROL Rendah 15 6 21
Tinggi 39 113 152
Total 54 119 173
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 18.003 a
1 .000
Continuity Correction b
15.934 1 .000
Likelihood Ratio 16.558 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear 17.899 1 .000
Association
N of Valid Cases 173
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,55.
b. Computed only for a 2x2 table