LAPORAN KASUS
Disusun Oleh :
TITI SUPARTINI, S.Keb
JBX 0220041
1
2
LEMBAR PERSETUJUAN
Kuningan,
Menyetujui:
i
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Fera Riswida Utami H, S.ST., M.Kes Andi Asrina, S.ST., M.Keb Teti Nurhaeti, S.Keb
NIDN. NIDN. NIP. 197403032006042026
Mengetahui,
Ketua
Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Program Studi Profesi Kebidanan
Kuningan
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala nikmat dan kasih sayang Nya, yang senantiasa tercurah
kepada ummat Nya, akhirnya saya mendapat kesempatan menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir yang berjudul : Asuhan Kebidanan Continuity Of Care pada masa
hamil, bersalin, nifas dan BBl.
Laporan ini disusun Untuk Memenuhi Laporan COC Studi Profesi
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan. Kegiatan ini dapat
terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. H. Abdal Rohim, S.Kp., MH selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti
Husada Kuningan.
2. Siti Nunung Nurjannah, S.ST., M.K.M selaku Ketua Prodi Profesi
Kebidanan STIKKU
3. Asrina S.ST, M.Keb selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahannya.
4. Teti Nurhaeti, S.Keb selaku Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan arahan pada asuhan komprehensif ini
5. Kepada Suami yang saya cintai dan keluarga yang selalu memberikan
dukungan baik berupa moral maupun do’a.
6. Rekan-rekan seperjuangan Profesi Kebidanan yang tidak dapat disebutkan
satu persatu, yang telah memberikan masukan dan dukungan dalam
penyusunan studi kasus ini.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan studi kasus
ini, baik langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan studi kasus ini masih jauh dari sempurna
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
sekalian.
iii
Akhir kata semoga Laporan Tugas Ahir ini dapat bermanfaat untuk
kemajuan ilmu pengetahuan, dan semoga semua kebaikan ini mendapat balasan
yang berlimpah dari Allah SWT dan senantiasa diberikan rahmatNya kepada kita
semua. Amin
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
1.3 Tujuan Laporan Kasus.......................................................................... 6
1.4 Manfaat Laporan Kasus........................................................................ 8
1.5 Lokasi dan Waktu ................................................................................ 9
BAB II TINJAUAN TEORI DAN JURNAL READING
2.1 Tinjauan Teori ...................................................................................... 10
2.1.1 Konsep Dasar Teori Kehamilan.................................................. 13
2.1.2 Konsep Dasar Teori Persalinan................................................... 32
2.1.3 Konsep Dasar Teori Masa Nifas.................................................. 45
2.1.4 Konsep Dasar Teori Asuhan Bayi Baru Lahir............................. 59
2.1.5 Inovasi Kebidanan dan Gender................................................... 70
2.2 Jurnal Reading...................................................................................... 88
BAB III TIJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan............................................................. 94
3.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ............................................................. 104
3.3 Asuhan Kebidanan Nifas ..................................................................... 115
3.4 Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir............................................ 129
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Asuhan Kebidanan padaKehamilan ..................................................... 137
4.2 Asuhan Kebidanan pada Persalinan...................................................... 140
4.3 Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir............................................ 145
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 148
5.2 Saran ...................................................................................................... 149
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 150
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Persalinan Normal............................................................................. 40
vii
DAFTAR GAMBAR
MC. Donald............................................................................... 22
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7 Identitas
ix
BAB I
PENDAHULUAN
terjalin hubungan yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan.
(Iliadou, 2012).
lain telah menemukan perempuan memiliki persepsi yang sama dan bidan
1
2
pelayanan kebidanan dan bermanfaat untuk perempuan dan bayi baru lahir
CoC adalah asuhan yang diberikan oleh bidan dari mulai masa
terjadinya kematian ibu dan anak. Peran dan fungsi bidan sangat membantu
berencana.
biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak
dari kehamilan, persalinan, nifas, adanya bayi baru lahir serta penggunaan
yang sering terjadi pada ibu hamil dapat membawa ibu hamil menjadi
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan
pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, melahirkan dan masa nifas.
Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Morality Rate (MMR)
persalinan dan masa nifas di antara 100.000 kelahiran hidup dalam satu
wilayah pada kurun waktu tertentu. AKI di Provinsi Jawa Barat sebesar 187
yang artinya terdapat 187 kematian perempuan pada saat hamil, saat
ketakutan akan rasa sakit luar biasa yang dirasakan ibu sehingga bisa
4
terutama kala I fase aktif sangat penting, karena ini sebagai penentu
Salah satu teknik distraksi yang bisa digunakan yaitu murotal Al-
perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas, dan
Menurut Potter & Perry (2005), terapi berupa musik atau suara harus
suara selama 10-15 menit dapat memberikan efek relaksasi. Menurut Smith
(dalam Upoyo, Ropi, & Sitoru 2012) intensitas suara yang rendah
sebelum terapi murotal adalah 26, 67 dan rata-rata setelah dilakukan terapi
berkelanjutan yaitu skrinning adanya issu gender pada ibu. Salah satunya
yaitu tentang subordinasi dimana status ibu sebagai rumah tangga dipandang
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
g. Memberikan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi NY.I usia
1. Ibu
2. Bidan
nyeri persalinan
3. Pendidikan
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru
keluarga.
10
11
eluarganya dan bidan dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses
pengambilan keputusan.
dan keluarga, namun ibu khawatir akan keselamatan ibu dan janin.
untuk memantau kondisi ibu dan bayi baru lahir, dikarenakan pada 24
postpartum karena atonia uteri pada ibu. Pemantauan pada bayi baru
rujukan secara aman dan tepat waktu sesuai dengan indikasi dan
angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia muda atau tua, dan
1. Pengetian Kehamilan
(Winkjosastro, 2009).
2. Proses Kehamilan
100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
kata lain sel teluir yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada
sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma. Inti
suatu massa sel yang berbentuk ola sebesar pentol jarum, yang
endometrium.
16
memalui arteri tali pusar dan kembali melalui vena pusat dan dan
2015;h.78)
persalinan.
18
(Kg/m2)
prosessus xifoideus
d) Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Pemberian
% Masa
TT Interval
Perlindungan Perlindungan
TT 1 - 0% -
TT 2 4 minggu 80% 3 tahun
setelah TT 1
TT 3 6 bulan 95% 5 tahun
setelah TT 2
TT 4 1 tahun 99% 10 tahun
setelah TT 3
TT 5 1 tahun 99% Seumur hidup
setelah TT 4
proses kehamilan.
(DJJ)
i) Tatalaksana Kasus
b. Leopold Manuver
c. Rumus Naegle
Tabel 2.4
Gambar 1.2
23
28 minggu : 26,7
30 minggu : 29,5-30 cm
32 minggu : 29,5-30 cm
34 minggu : 31 cm
38 minggu : 33 cm
40 minggu :37,7 cm
minggu)
bulan)
e. Ultrasonografi (USG)
lain.
berkembang.
akan menghilang.
inci.
a. Sakit punggung
b. Pernafasan,
mudah
cairan pada daerah luar sel. Hal ini dikarenakan tekanan uterus
d. Sering berkemih
meningkat.
f. Cairan vagina
satu kali pada Trimester II (4-6 bulan) dan tiga kali pada Trimester
a. Anamnesa
2) Anamnesa umum:
rumus Naegele:
ketiga/bulan maret).
sebagainya.
28
c. Perkusi
Pemeriksaan Refleks.
d. Palpasi
menentukan:
3) Gerakan janin
e. Auskultasi
120-160x/menit.
uteri.
Keterangan :
h. Pemeriksaan dalam
yaitu :
a. Pendarahan pervagina
c. Penglihatan kabur
Menurut mochtar(2012)
a. Hiperimisis gravidarum
b. Topsenia gravidarum
ketenangan.
obata dengan maksud agar tidak terjadi his sehingga vetus dan
31
kuretase.
e. Penyakit tropoblas
a. Oksigen
dikandung
b. Nutrisi
c. Personal hygine
mengandung kuman-kuman
1. Pengertian Persalinan
2012).
gr.
b. Teori Oxitosin
c. Keregangan Otot-otot.
persalinan.
35
ketuban).
dasar panggul).
36
1) Lightening
2) Pollikasuria
pembukaan cervix
3) Perubahan cervix
4) Energy Sport
5) Gastrointestinal Upsets
b. Tanda-tanda persalinan
bagian depan.
pembukaan cervix.
pembukaan serviks.
dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau
7. Tahapan Persalinan
a. Kala I
Tabel 2.6
Frekuensi Minimal Penilaian Dan
Intervensi Dalam Persalinan Normal
b. Kala II
menonjol).
tubuh janin.
pascapersalinan.
2012).
42
pelepasan plasenta.
1) Uterus membundar
lahir
kedua.
a. Kebutuhan oksigen
c. Kebutuhan eliminasi
II
uterus.
e. Kebutuhan istirahat
ibu agar tetap tenang dan rileks, maka bidan sebaiknya tidak
1. Pengertian Nifas
psikologis.
d. Memberikan pelayanan KB
mebjadi 3:
4. Kunjungan Nifas
kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi
hipotermi
istirahat
Tabel 2.7
Frekuensi Kunjungan Masa Nifas Menurut Buku Kesehatan Ibu
dan Anak Tahun 2016
Kunjunga
Waktu Tujuan
n
KF I 6 jam – 3 hari a) Mencegah perdarahan
setelah masa nifas karena
persalinan atonia uteri
b) Mendeteksi dan
merawat penyebab lain
perdarahan; rujuk bila
terjadi perdarahan
berlanjut.
c) Memberi konseling
pada ibu atau salah satu
anggota keluarga
bagaimana mencegah
49
semestinya
50
1) Uterus
a) Iskemia Miometrium
b) Atrofi jaringan
c) Autolysi
d) Efek Oksitosin
2) Afterpain
3) Lochea
a) Lochea rubra
b) Lochea Sanguilenta
paska persalinan.
c) Lochea Serosa
d) Lochea Alba
sembuh pada hari ke-7 dan otot perineum akan pulih pada
hari ke5-6.
minggu postpartum.
nifas.
a) Hormon placenta
b) Hormone pituitary
d) Kadar estrogen
Celsius.
2) Nadi
3) Tekanan Darah
4) Pernafasan
seperti sedia kala. Umumnya, ini akan terjadi pada 3-5 hari post
partum
Tingkatan ini dipengaruhi oleh status gizi dan hidarasi dari wanita
a. Fase Taking
merawat bayi
c. Fase Letting Go
1. Pengertian
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari
kehamilan 37- 42 minggu atau 294 hari dan berat badan lahir
2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi baru lahir (newborn
ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL).
(Williamson, 2014 : 3)
selama 24 jam.
61
kehamilan)
3) Panjang badan : 44 - 53 cm
terlampir)
(Saleha, 2012)
6) Repleks labela
7) Repleks babyskin
1) Klemlah tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-
sedikit.
setiap 15 menit
bayi
bayi tersebut
64
setelah persalinan.
d. Pernafasan
berikut:
hangat
mulai resusitasi.
nasal.
e. Perawatan Mata
aktivitasnya.
6) Perawatan lain-lain :
B.
tanda tersebut.
bersama bayi.
f. Imunisasi
1) Pengertian Imunisasi
vaksin polio.
2) Tujuan Imunisasi
Tabel 2.8
Jadwal Pemberian Imunisasi
Dosis Dan
Usia Vaksin
Cara Pemberian
0-7 hari HB-O 0,5 cc / IM
1 Bulan BCG, Polio 1 0,05 cc/IC dan 2
tetes
2 Bulan DPT/HB Combo 1, 0,5 cc/IM dan 2
Polio 2 tetes
3 Bulan DPT/HB Combo 2, 0,5 cc/IM dan 2
Polio 3 tetes
4 Bulan DPT/ HB Combo 3, 0,5 cc/IM, 2 tetes,
Polio 4, IPV dan 0,5 cc/IM
atau SC
9 Bulan Campak 0,5 cc/SC
Sumber : Buku KIA (2016)
69
Tabel 2.9
Jadwal Kunjungan Neonatus
Kunjungan
Usia Tujuan
Neonatus
KN 1 6 jam-48 1. Melanjutkan pengamatan
jam terhadap pernafasan, warna,
aktivitas, suhu.
2. Melakukan pemeriksan fisik
yang lebih lengkap.
3. Melakukan penyuntikkan
Vitamin K dan Hb Neo
4. Melakukan pemberian salep
mata
5. Setelah 6 jam jika bayi
cukup hangat (36,5oC),
mandikan bayi dan lakukan
perawatan tali pusat.
6. Memberitahukan kepada ibu
mengenai tanda-tanda
bahaya pada bayi baru lahir.
7. Mengajarkan kepada orang
tua mengenai perawatan
bayi baru lahir.
KN 2 3-7 hari 1. Menanyakan mengenai
keadaan kesehatan bayi
2. Menanyakan masalah-
masalah dalam proses
menyusui
3. Mengamati cara ibu
berinteraksi dengan bayinya
4. Mengamati perkembangan
dan perumbuhan bayi
5. Melakukan pemeriksaan
bayi
6. Menjelaskan pertanyaan
yang diajukan ibu.
KN 3 8-28 hari 1. Menanyakan mengenai
keadaan kesehatan bayi
2. Menanyakan masalah-
masalah dalam proses
menyusui
70
1. Nyeri Persalinan
a. Pengertian Nyeri
1) Budaya
nyeri.
3) Pengalaman Persalinan
2020)
4) Support System
5) Persiapan Persalinan
persalinan.
73
saraf simpatis
2. Murrotal Al Quran
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi,
menyeimbangkannya.
bahasa yang memiliki nilai sastra yang tinggi, dan bahasa nomor
satu yang paling sulit untuk dipelajari. Kita tahu, bahwa tidak ada
pada dunia dewasa ini tidak akan menjadi masalah selama itu
domestik saja.
laki yang hirarkis, dianggap sudah benar dan diterima sebagai hal
sendiri.
berikut.
1) Subordinasi
85
atau lebih penting dari yang lain. Dengan kata lain sebuah
sebagai pemimpin.
2) Marjinalisasi (Peminggiran)
3) Beban Ganda
4) Stereotipe
penting/strategis.
5) Kekerasan
(Masdudi.2003).
88
Fitri Yuliana Penelitian ini bertujuan Penelitian dilakukan di PMB Bidan DT Intervensi yang Artikel Ini
(2022) Pengaruh untuk mengetahui Kota Bandung pada bulan juni-agustus diberikan yaitu Dipublikasikan
terapi murotal al- Pengaruh terapi murotal 2021. Penelitian ini menggunakan metode murotal al quran Pada Jurnal
quran al-quran quasi eksperimen dengan pendekatan one tidak dijelaskan Bereputasi Garuda
terhadappenuruna terhadappenurunan group pre tes pos tes design pada 20 ibu selama kala I fase Sinta
n intensitas nyeri intensitas nyeri dan bersalin multipara sebagai responden yang katif berapa sesi
dan tingkat tingkat kecemasan pada dipilih secara purposive sampling untuk Pemilihan
kecemasan pada ibu bersalin multipara menerima terapi murotal al quran. Responden Yaitu
ibu bersalin kala 1 fase aktif Ibu Bersalin Kala I
multipara kala 1 Peneliti memberikan terapi murotal al Sudah Tepat
fase aktif quran kepad aibu bersalin multipara kala I Dilakukan
fase aktif selama 30 menit. Terapi murotal
al quran yang didengarkan responden Evaluasi Yang
adalah surat ar raman dengan Digunakan Yaitu
menggunakan speaker. Kmeudian ibu Untuk mengkur
diminta untuk memejamkan mata saat nyeri
mendengarkannya agar ibu focus pada menggunakan
suara muroal. NRS
1 Fase Aktif di menggunakan kuiseoner nyeri face pain Ibu Bersalin Kala I
Ruang bersalin rating scale. Analisa data dengan Shapiro Sudah Tepat
Rumah Sakit Wilk test dan diuji dengan uji statistik Dilakukan
Umum Daerah Wilcoxon Signed Ranks test. Hasil
Solok selatan 2017 penelitian yang dilaksanakan dari tanggal Evaluasi Yang
28 Mei sampai dengan 13 Juni 2017, Digunakan Yaitu
ditemukan rerata skala nyeri sebelum diber Untuk mengkur
terapi 8,307 dan rerata setelah diberi terapi nyeri
6,615, penurunan skala nyeri dari sebelum menggunakan face
dengan sesudah pemberian terapi Murottal pain rating scale
adalah 1,693. Dari uji statistik didapat P
value = 0,001 menunjukkan ada pengaruh Dapat menjadi
pemberian terapi Murottal Al-Qur’an referensi dalam
terhadap penurunan intensitas nyeri pemberian asuhan
persalinan. komplementer
pada ibu bersalin
Kesimpulan penelitian ini pemberian terapi untuk mengurangi
Murottal Al-Qur’an terbukti mampu nyeri persalinan
menurunkan nyeri persalinan kala I fase
aktif. Diharapkan pemberian terapi
Murottal Al-Qur’an menjadi alternatif
intervensi dalam menurunkan nyeri
persalinan kala I
fase aktif.
Rahma Yana Tujuan Penelitian ini Penelitian ini menggunakan desain Intervensi yang Artikel Ini
(2015) Efektivitas untuk mengukur penelitian eksperimen Quasy dengan diberikan yaitu Dipublikasikan
terapi murrotal al Efektivitas terapi desain non-equivalent control group murotal al quran Pada Jurnal
quran terhadao murrotal al quran design. Sampel penelitian adalah 30 tidak dijelaskan Bereputasi Garuda
91
intensitas yeri terhadao intensitas yeri responden yang dibagi menjadi kelompok selama kala I fase Sinta
persalinan kala I persalinan kala I fase eksperimen dan kelompok kontrol. aktif berapa sesi
fase aktif aktif Penelitian dilakukan pada ibu ibu pada Pemilihan
tahap pertama fase aktif di Rumah Sakit Responden Yaitu
Umum Daerah Petala Bumi. Jumlah sampel Ibu Bersalin Kala I
sebanyak 30 orang yang dipilih Sudah Tepat
menggunakan teknik purposive sampling Dilakukan
dengan tetap memperhatikan kriteria
inklusi. Alat ukur yang digunakan adalah Evaluasi Yang
NRS (Numeric rating scale). Analisis yang Digunakan Yaitu
digunakan adalah analisis univariat dan Untuk mengkur
bivariat menggunakan uji T sampel nyeri
independen dan uji T sampel dependen. menggunakan face
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- pain rating scale
rata intensitas nyeri persalinan setelah
terapi Al-Qur'an murottal diberikan pada Dapat menjadi
kelompok eksperimen adalah 6,40 dan pada referensi dalam
kelompok kontrol yang tidak diberikan pemberian asuhan
terapi Al-Qur'an murottal adalah 7,40. komplementer
Hasil statistik adalah p value (0,018) < α pada ibu bersalin
(0,05), oleh karena itu dapat disimpulkan untuk mengurangi
bahwa terapi al-Qur'an murottal efektif nyeri persalinan
untuk menurunkan intensitas nyeri
persalinan pada tahap pertama fase aktif
dan dianjurkan untuk menjadi intervensi
ketika mengobati nyeri persalinan
Wirna Jildayati, he purpose of the Penelitian ini merupakan penelitian Intervensi yang Artikel Ini
92
siti Hasanah research is to describe kuantitatif, dimana desain penelitian yang diberikan yaitu Dipublikasikan
(2021) Pengaruh the effect of murottal on digunakan adalah Quasi Experimental murotal al quran Pada Jurnal
Murottal Terhadap reducing the level of Design dengan One Group Pretest-Postest. tidak dijelaskan Bereputasi Garuda
Penurunan Tingkat maternal pain during the Populasinya adalah semua ibu yang selama kala I fase Sinta
Nueri Ibu Bersalin active phase of the first melahirkan selama fase aktif tahap pertama aktif berapa sesi
kala I Fase Aktif stage of labor in dr. berjumlah 30 orang. Pada penelitian ini, Pemilihan
di RSUD dr Zainoel Abidin hospital sebelum intervensi skala nyeri rata-rata Responden Yaitu
Zainoel Abidin adalah 3,00 dengan standar deviasi 0,830. Ibu Bersalin Kala I
Setelah intervensi skala nyeri rata-rata Sudah Tepat
adalah 1,67 dengan standar deviasi 0,547 Dilakukan
dengan perbedaan rata-rata 1,33. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa murrotal Evaluasi Yang
berpengaruh signifikan terhadap penurunan Digunakan Yaitu
tingkat nyeri ibu pada fase aktif stadium Untuk mengkur
pertama di RSUD dr. Zainoel Abidin nyeri
dengan p-value 0,001. Kesimpulannya menggunakan face
adalah disarankan agar bidan menerapkan pain rating scale
pelayanan murottal al-qur'an pada pasien
intrapartum untuk mengurangi tingkat Dapat menjadi
nyeri persalinan referensi dalam
pemberian asuhan
komplementer
pada ibu bersalin
untuk mengurangi
nyeri persalinan
Ghina Rahma Tara Murotal AlQur'an Metode penelitian penelusuran artikel - Artikel Ini
(2022) Pengaruh is one of the appropriate dengan menggunakan databased Garuda Dipublikasikan
Murrotal al Quran distraction techniques to dan Google Schoolar. Intervensi dilakukan Pada Jurnal
93
Terhadap reduce labor pain. The dengan memutarkan ayat Al-Quran surah Bereputasi Garuda
Penurunan Nyeri purpose of this report is Ar-Rahman menggunakan earphone dan Sinta
Persalinan kala I to find out whether meminta ibu mendengarkannya. Hasil:
Fase Aktif murottal Al-Quran can Hasil laporan dari penilaian nyeri yang Pemilihan
reduce labor pain in dirasakan ibu menggunakan Numeric Responden Yaitu
the first stage of active Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah Ibu Bersalin Kala I
phase intervensi menunjukkan perbedaan yang Sudah Tepat
signifikan dengan penurunan 2 skala. Dilakukan
Simpulan :
Murottal Al-Quran efektif terhadap respon Evaluasi Yang
nyeri persalinan Digunakan Yaitu
Untuk mengkur
nyeri
menggunakan face
pain rating scale
Dapat menjadi
referensi dalam
pemberian asuhan
komplementer
pada ibu bersalin
untuk mengurangi
nyeri persalinan
BAB III
TINJAUAN KASUS
TAHUN 2023
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Identitas Pasien Penanggungjawab
Status
Nama : NY.I Nama :Tn. D
Umur : 26 Th Umur : 31 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Suku : Sunda Suku : Sunda
Bangsa Bangsa
Alamat : Cipatujah Alamat :cipatujah
95
2. Alasan datang
Ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan Utama
Sering BAK
Uraian keluhan utama
Ibu mengatakan akhir-akhir ini sering BAK di malam hari, padahal sudah
mengurangi minum menjelang tidur
4. Riwayat kesehatan
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita: Ibu tidak memiliki
Riwayat penyakit yang berat, penyakit keturunan, maupun menular
Riwayat penyakit dalam keluarga (menular maupun keturunan) Ibu tidak
memiliki Riwayat penyakit yang berat, penyakit keturunan, maupun
menular
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
Menarche 13 tahun Nyeri Haid Kadang
Siklus 28 hari Lama 7 hari
Warna Darah Merah Banyaknya 3 pembalut
- Calcium :
2 XX tablet
0
2
2
4 1 P Multivita Tid - Menganjurkan ibu
0 M min : XV ak untuk istirahat
- B tablet ada yang cukup
0 Fe : XV kelu
2 tablet hsn
-
2
0
2
3
5 1 P Multivita Tid - Menganjurkan ibu
5 M min : XV ak untuk senan hamil
- B tablet ada - Menganjurkan ibu
untuk istirahat
0 Fe : XV kela
yang cukup
3 tablet inan - Menganjurkan ibu
- Calcium : untuk pemeriksaan
2 XV tablet laboratorium +
0 USG Ke 2
2
3
6 0 Pu Multivita Peg - USG (placenta di
1 sk min : XV al- pundus,cairan
- es tablet peg ketuban
cukup,tidak ada
0 ma Fe : XV al
lilitan,persentasi
4 s tablet pad kepala,TP 28-10-
- Calcium : a 2021)
2 XV tablet kaki - LAB ( Hb: 13,3
0 gr/dl,protein urine
2 : (-),GDS :
3 Normal)
- Menganjurkan
ibu untuk senam
Hamil
- KIE tanda-tanda
persalinan
7 1 P Multivita Kad - KIE tanda-tanda
8 M min : X ang Persalinan dan
- B tablet - Persiapan
persalinan
0 Fe : X kad
5 tablet ang
98
- Calcium : tera
2 X tablet sa
0 mul
2 es,d
3 an
per
ut
tega
ng
6. Riwayat KB
Belum pernah memakai alat kontrasepsi
Suami adalah perokok aktif, namun tidak merokok jika sudah dekat
dengan ibu
B. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1 Keadaan umum Baik Tensi 120/80 mmHg
2 Kesadaran Compos mentis Nadi 84 x/menit
3 BB 45 kg/55 kg Suhu 36 C
Sebelum/Sekarang
4 TB 150 cm RR 22 x/mnit
5 LILA 24 cm IMT Normal
b. Status Present
Kepala : Tidak ada benjolan
Mata : Sklera : Putih
Konjungtiva : Merah muda
Muka : Tidak eodema dan tidak pucat
Hidung : Simetris
Mulut : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga : Simetris
Leher : Tidak Ada pembesaran keenja KGB
Ketiak : Tidak ada benjolan limfeu, pembesaran vena jugularis
Dada : Simetris
Payudara : simetris, Tidak ada benjolan,tidak ada nyeri
tekan ,putting susu menonjol,ASI (+)
Abdomen :
Inspeksi Tidak ada luka bekas operasi
Palpasi :
Leopold I Teraba 1 bagian besar,bulat dan tidak melenting
(bokong)
Leopold II Sebelah kanan teraba 1 bagian beras,keras dan
103
C. ANALISA DATA
G1P0A0 gravida 38 Minggu janin tunggal hidup intrauterine
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu Hasil pemeriksaan yang didapat pada ibu
Rasionalisasi : informasi terkait hasil pemeriksaan perlu diketahui ibu:
Usia kehamilan 38 minggu, janin tunggal, hidup fisiologis
TTV dalam bata snormal
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Memberitahu HPL pada ibu
Rasionalisasi : 17 Juni 2023
Hasil : Ibu paham kapan kemungkinan bersalinan
3. Memberitahkun ibu ketidaknyaman trimestr III
104
TAHUN 2023
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama/ Alasan kunjungan:
Ibu mengeluh mulas sejak pukul 9.00 disertai keluar lendir dari jalan lahir,
belum keluar air-air dari jalan lahir
106
2. Pola Eliminasi:
BAK :8 kali/hari
BAB :1 kali/hari
3. Pola istirahat:
Tidur :8 jam/hari
B. DATA OBYEKTIF
1. Kesadaran umum:
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Keadaan emosional: Stabil
4) TTV:
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 89 x/menit
Suhu : 36,5 °C
Nafas : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala: Rambut bersih, tidak ada benjolan di kepala
2) Wajah: tidak ada oedema, tidak ada cholosma gravidarum
3) Mata: konjungtiva merah muda, sklerea putih
4) Hidung: tidak nyeri saat ditekan, tidak ada polip
5) Mulut: tidak kering dan pucat, tidak ada stomatis dan bersih
6) Leher: tidak ada benjolan, tidak ada kelenjar
7) Payudara: simetris, puting menonjol, tidak ada benjolan, dan tidak nyeri
saat di tekan, colosrum (+)
8) Abdomen: tidak ada luka bekas operasi, tidak ada linea nigra,
pembesaran perut sesuai dengan usia kehamillan
- Leopold I: TFU: 31, di fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting,
presentasi bokong
107
3. ANALISA
G1P0A0 Hamil 39-40 minggu inpartu Kala I fase aktif janin tungga hidup
intrauterine
4. PENATALAKSANAAN
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan
kepada ibu.
Rasionalisasi : informais terkait hasil pemeriksaan yang perlu
diketahui ibu
108
Analisa:
G1P0A0 hamil 39-40 minggu Inpartu Kala II fisiologis
Penatalaksanaan:
1. Memberitahukan ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap
2. Menganjurkan salah satu keluarga untuk mendampingi ibu agar ibu semangat
Hasil : ibu sangat senag di damping suami dan ibunya saat melahirkan
3. Memfasilitasi ibu untuk mengatur posisi yang nyaman dan mengajarkan ibu
Rasionalisasi : cara posisi persalinan yang baik dan benar adalah dengan cara
mengatur nafas jika ada His,angkat kepala sampai menyentuh dagu,mata tetap
lender.
Rasionalisasi : Saat kepala sudah terlihat di vulva letakan tangan kiri di atas
Hasil : tidak ada lilitan tali pusat,persiapn melahirkan bahu bayi setelah kepala
bayi keluar dan terjadi putaran paksi luar,lalu posisikan tangan biparietal
111
Gerakan kepala secara perlahan kearah bawah hingga bahu anterior tampak
Objektif:
K/U baik, TD 110/80 mmHg, N 87 x/menit, R 22x/menit, S 36,9°C,
Palpasi tidak ada janin kedua dalam uterus, kontraksi uterus baik, TFU sepusat,
dan kandung kemih kosong.
Analisa:
P1A0 Inpartu kala III Fisiologis
Pentaksanaan:
1. Melakukan palpasi uterusa untuk memastikan tidak ada janin ke-2
2. Melakukan IMD
IM
kontraksi uterus.
Hasil : jam 11.25 WIB Plsenta lahir spontan,Lengkap dan tidak ada
pengkapuran.
Subjektif:
Ibu mengeluh masih terasa mules dan kelelahan namun ibu merasa
Objektif:
uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan dalam batas normal, dan
Analisa:
Penatalaksanaan:
114
anastesi lidokain 2 %
3. Memberikan rasa nyaman pada ibu dengan cara membersihkan ibu dan
tempat tidur
bersih dan tempat tidur sedah rapih Kembali. Pakaian yang kotor di
satu pemeriksaan yang rutin dilakukan pada bayi baru lahir. Ini adalah
adalah usia gestasi, berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.
pada bayi untuk mencegah infeksi mata. Setiap bayi baru lahir perlu
Hasil : bayi sudah di berikan salep mata dan injek Vit K di paha
TAHUN 2023
PENGKAJIAN:
IDENTITAS PASIEN:
Status : Suami
I. DATA SUBYEKTIF
ALASAN DATANG:
KELUHAN UTAMA:
Ibu mersa senang atas kelahiran bayinya dan masih tersa lemas.
RIWAYAT KESEHATAN:
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita : ibu tidak sedang atau
RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
1) P1A0
1. RIWAYAT KB :Pernah
A. Nutrisi
1) Makan
Frekuensi makan 1 x/hari
pokok
Komposisi 1 piring sedang
Nasi
Lauk 1 potong sedang, jenisnya telor
Sayuran -
Buah -
Camilan 1x jenisnya kue mari
Pantangan: Tidak ada
Keluhan: Tidak ada
Perubahan selama Porsi makan menambah
Hamil
2) Minum
Jumlah total 3 gelas perhari; jenis air putih
Susu -
Jamu -
Keluhan: Tidak ada
119
(beban pekerjaan)
Olah raga -
Frekuensi -
Perubahan selama -
hamil ini
g. Kebiasaan yang
merugikan
kesehatan
Merokok aktif Tidak
Lingkungan perokok Ya
Minuman beralkohol Tidak
Obat-obatan Tidak
Napza Tidak
Aktifitas yang Tidak
merugikan
3. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Riwayat perkawinan :
suami
Ibu dan keluarga biasa mengadzani dan ikomat pada bayi setelah lahir
persalinan
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : ibu sudah melahirkan dengan selamat
Hal-hal yang ingin diketahui ibu : ibu ingin ASI nya cepat keluar
Lingkungan :
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
4) TB : 150 cm RR : 22 x/menit
b. Status present
Hidung : Simetris
Telinga : Simetris
jugularis
Dada : Simetris
Abdomen :
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
ibu untuk duduk jika ibu sudah merasa kuat,nganjurkan ibu untuk BAK jika
melakukannya
TAHUN 2023
I. DATA SUBYEKTIF
125
enakan,ibu mengatakan sudah BAK 1x,ibu mersa cemas karena anaknya terus
menangis dan mentee sangat kuat tapi ASI nya belum keluar.
Kesadaran : Komposmentis
III. ANALISA
P1A0 6 Jam Post Partum dengan Masalah kesulitan menyusui dan bayi
IV. PENATALAKSANAAN
Rasionalisasi : ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi 0-6
bulan tanpa pemberian tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk,
madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makana apapun. ASI adalah
makan yang penting bagi bayi karena ASI mengandung yang sangat baik
3. Mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar Posisi Perlekatan
mengajarkan posisi yang baik dan benar yaitu meletakan bayi di pangkuan
ibu dengan posisi ibu duduk dan kepala bayi berada di sikut ibu,posisi
kedalam mulut bayi dengan menjauhkan hidung bayi dari area payudara.
ASI.
TAHUN 2023
I. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan Bahagia atas kelahiran bayinya bayi sudah bis amenyusu
dengan lancer
Kesadaran: Komposmentis
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
Rasionalisasi : ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi 0-6
bulan tanpa pemberian tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk,
madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makana apapun. ASI adalah
makan yang penting bagi bayi karena ASI mengandung yang sangat baik
luka jahitan. Tidak hanya menjaga kebersihan luka jahitan, sebaiknya rutin
dan dapat menyebabkan infeksi dan sering mengganti pembalut setiap ibu
merasa lembab. Bila habis buang air Cebok menggunakan air dingin jangan
kain yang bersih atau tisu dampai kering untuk menjaga vagina agar tidak
lembab.
TAHUN 2023
131
PENGKAJIAN:
I. DATA SUBJEKTIF
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
kekurangan apapun
2. Melakukan IMD
pada bayi untuk mencegah infeksi mata. Setiap bayi baru lahir perlu
Hasil : bayi sudah di berikan salep mata dan injek Vit K di paha sebelaH
TAHUN 2023
133
PENGKAJIAN:
IDENTITAS PASIEN:
Status : Ayah/Ibu
I. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan bayi lahir pada tanggal 7 Juni 2023 pukul 11.20 WIB secara
Spontan
ALASAN DATANG:
KELUHAN UTAMA:
Tidak ada
RIWAYAT KESEHATAN:
134
1. KEADAAN UMUM
d. Panjang badan : 50 cm
2. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan TTV :
2) Suhu /T : 36
3) RR : 45 x/menit
b. Pemeriksaan Antropometri
1) Lingkar Kepala : 32 cm
2) Lingkar dada : 31 cm
3) Lingkar Perut : 31 cm
c. Status present
cepal.
Wajah : Simetris.
135
juling.
sekret.
dada.
tanda infeksi
d. Pemeriksaan Reflek
III. ANALISA
Bayi Baru Lahir 6 Jam Lahir Cukup Bulan Usia Kehamilan 39 Minggu 4
Hari
IV. PENATALAKSANAAN
normal.
137
2. Memberitahukan ibu untuk selalu menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat
perut,Demam.
Hasil : ibu telah mengerti dan mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir
mungkin kurang lebih setiap 2 jam dan mengajarkan ibu untuk menyendawakan
bayi selesai menyusui dengan mendekap bayi dan menepuk punggung bayi
PEMBAHASAN
merasakan sering berkemih, hal tersebut sesuai dengan teori yang ada dan
merupakan hal yang normal yang biasa terjadi jika usia kehamilan sudah
Berdasarkan hasil dari pemeriksaan bahwa keadaan ibu itu normal, dan
mengenai 10 T diantaranya yaitu Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
TB NY.I 160 cm. Jika, <145 cm, maka faktor risiko panggul sempit,
kemungkinan sulit melahirkan secara normal, dan ibu tidak memiliki faktor
kenaikan berat badannya sesuai yaitu berat badan sebanyak 10 kilogram dan
ibu memiliki berat badan IMT yaitu 18,5 sehingga kategori normal.
Pengukuran tekanan darah Tekanan darah ibu saat ini normal yaitu 110/90
mmHg, tidak memiliki risiko hipertensi yaitu 110/90 mmHg. Nilai status gizi
pemeriksaan didapatkan LILA 24 cm, dan ibu tidak memiliki risiko ibu hamil
Ukur TFU TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan ibu yaitu 39 minggu
dengan TFU 30 cm. Sedangkan TFU normal untuk usia kehamilan 38-39
minggu adalah 32 cm. Penentuan letak janin (presentasi janin) dan denyut
jantung janin Pada hasil pemeriksaan tidak di temukan hal yang abnormal.
Karena letak dan presentasi janin bagian kepala sudah berada di bawah perut
ibu serta sudah masuk PAP. Sedangkan perhitungan DJJ yaitu 145 x/menit,
jadi kesejahteraan janin masih terjaga dan normal. Status imunisasi TT Ibu
Pemberian tablet tambah darah Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1
tablet tambah darah setiap hari minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah
diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual. Ibu sudah meminum
berarti kadar HB yang ibu miliki sudah cukup, kadar HB ibu hamil minimal
11 gr/dl, serta hasil pemeriksaan protein dan glukosa urine pun negatif, ibu
141
diberikan dari hasil pemeriksaan atau keluhan yang ibu utarakan, dan
konseling yang diberikan kepada ibu berupa cara mengatasi sering BAK
subordinasi, dimana klien adalah seorang perempuan yang tidak bekerja dluar
hanya sebagi ibu rumah tangga. Klien mendapatti keluarga suami tidak
dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih utama atau lebih penting dari
yang lain. Dengan kata lain sebuah posisi atau peran yang merendahkan nilai
peran yang lain. Salah satu jenis kelamin dianggap lebih penting, utama, dan
pekerjaan iburumah tangga adalah mulia dan itu tentu saja sangat membantu
suami dengan urusan rumah sudah selesai suami akan merasa nyaman pulang
ke rumah, dan jika anak nati sudah llahir tentu saja ibu akan kleluasa
mengasuh anak dan keluarga. Pemikiran keluarga suami tentu saja bis a
142
cara mengambil keputusan dalam hal yang terkait dengan ibu secara
langsung.
Berdasarkan keluhan ibu yang mengeluh mules sejak 19.00 WIB (& Juni
2023) dan mengaku belum keluarnya air-air dari jalan lahir, ibu sedang
menggunakan NRS ibu berada pada level nyeri sedang. Selama tahap
pertama persalinan, sensasi nyeri dihasilkan oleh dilatasi serviks dan segmen
143
uterus bawah dan distensi uterus. Intensitas nyeri pada tahap pertama
Impuls nyeri pada tahap pertama persalinan ditularkan melalui saraf tulang
belakang toraks bawah (T10-12) dan saraf tulang belakang lumbal atas (L1).
Serabut aferen saraf ini berasal dari tubuh rahim dan leher rahim. Impuls
menggunakan nRS diperoleh ibu berada pada level nyeri berat terkontrol (7)
dan setelah diberikan terapi menjadi nyeri sedang skor (5) , hal ini sesuai
didapatkan bahwa intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok
eksperimen menurun.
murottal Al-Qur’an dengan nilai p value (0,000) < α (0,05). Sesuai juga
sakit, didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan nyeri pada pasien post
dengan stres antara lain ACTH, prolaktin dan hormon pertumbuhan serta
hipotalamus dan area sistem analgesia (sistem limbik dan medula spinalis).
Ibu datang ke PKM pukul 14.00 WIB, dan di lakukan pemeriksaan dalam
observasi dan terlampir di partograf karena sudah masuk kala II, semua
asuhan yang telah diberikan kepada ibu dan bayi harus dicatat. Jika tidak
145
mules sering, teratur, semakin kuat, dan ingin mengedan serta semakin cepat
kurang atau 1 jam. Berikut ini merupakan tanda dan gejala kala II persalinan
rectum dan atau vaginanya (Tekanan Anus). Telihat adanya peregangan pada
Pada kala III, ibu mengatakan mules. Pada kala III ini dimulai dari bayi
Pada kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
setelah proses tersebut yang merupakan masa yang paling kritis untuk
setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan 30 menit pada jam ke 2. Pada
Ny.I ibu mengatakan merasa mules dan lelah karena telah melewati proses
persalinan. Dari uraian di atas didapatkan hasil G1P0A0 hamil 39-40 minggu
146
persalinan normal
Hasil pengkajian pada 6 jam post partum, ibu mengatakan perutnya sudah
tidak mulas. Dari hal tersebut, ibu sedang mengalami perubahan fisiologi
pada masa nifas yaitu perubahan uterus dan sirkulasi darah, dan sebagai
merupakan salah satu asuhan yang diberikan kepada ibu masa nifas yang
keadaan umum ibu baik, tanda vital normal, suhu 36,6 0C adalah hal yang
dapat terjadi peningkatan suhu badan tetapi tidak lebih dari 38 0C. Bila terjadi
sikap kooperatif dari NY.I dan keluarga pada saat melakukan asuhan 1-3 hari
mengatakan bahwa dirinya masih keluar darah merah. Keluhan ini sesuai
147
dengan teori (Astuty 2019) yang menyatakan bahwa keluar darah merah
disebut lochea rubra yang berisi darah segar, sisa selaput ketuban, sisa sel
desidua, verniks kaseosa lanuga, dan mekonium, yaitu selama 3 hari pasca
persalinan.
Berdasarkan pengakuan ibu, bayi tidak rewel karena ASI setelah lepas
putting atau sesudah memberikan ASI, bayi memiliki ciri-ciri bayi normal
dan sehat. Sesuai dengan teori, yaitu lahir aterm, pemeriksaan antropometri
kondisi ASI di awal masa nifas yang masih sedikit pada masa nifas itu hal
yang wajar dan biasanya pada hari ke-3 sudah mulai ada, tetapi bukan berarti
tidak diberikan ASI karena masih sedikit tetapi mesti sebaliknya karena
KIE tentang cara merawat tali pusat dengan tidak di bumbui apapun, sesuai
dengan Perawatan tali pusat adalah dengan yaitu tidak membungkus tali
Dari hasil pemeriksaan bayi NY.I lahir spontan, menangis kuat, tonus otot
kuat, warna kulit kemerahan dengan usia kehamilan 38-39 minggu dan berat
badan lahir bayi 3600 gram. Menurut(Saputri 2017) bayi baru lahir adalah
bayi yang baru dilahirkan sampai dengan usia empat minggu. bayi langsung
148
menangis dan tonus otot kuat,warna kulit kemerahan BBL normal adalah
bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan
lahir 2500 gram - 4000 gram. Berdasarkan hasil pemeriksaan diatas bayi baru
Pada bayi NY.I warna kulit merah muda, tidak ada kelainan pada anggota
tubuh, tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat, anus ada, tidak ada kelainan
resiko atau komplikasi yang menyertai, selain itu bisa mencegah terjadinya
pengkajian fisik pada bayi baru lahir meliputi penerangan cukup dan hangat
untuk bayi, memeriksa secara sistematis head to toe (kepala, muka, klavikula,
pemeriksaan fisik bayi baru lahir pada NY.I baik masih dalam batas normal
Berdasarkan pengakuan ibu, bayi tidak rewel karena ASI setelah lepas
putting atau sesudah memberikan ASI, bayi memiliki ciri-ciri bayi normal
dan sehat. Sesuai dengan teori, yaitu lahir aterm, pemeriksaan antropometri
kondisi ASI di awal masa nifas yang masih sedikit pada masa nifas itu hal
yang wajar dan biasanya pada hari ke-3 sudah mulai ada, tetapi bukan berarti
tidak diberikan ASI karena masih sedikit tetapi mesti sebaliknya karena
KIE tentang cara merawat tali pusat dengan tidak di bumbui apapun, sesuai
dengan Perawatan tali pusat adalah dengan yaitu tidak membungkus tali
tentang menjaga agar tubuh bayi tetap hangat cara merawat tali pusat,
dsb. KIE diberikan secara bertahap agar ibu lebih mudah dalam memahami
5.1 Simpulan
dan tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan kehamilan yang
dan tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan persalinan yang
3. Penulis mampu melakukan asuhan pada masa nifas NY.I usia 26 tahun
dan tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan nifas yang
diberikan.
4. Penulis mampu melakukan asuhan pada bayi baru lahir NY.I usia 2 jam, 6
jam dan tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan bayi baru lahir
yang diberikan.
151
5.2 Saran
1. Bagi Klien
yang dialami pasien dan asuhan yang harus diberikan sesuai dengan yang
dibutuhkan.
---------------
Rosyati, Heri. 2017. “Modul PersalinaRosyati, H. (2017). Modul
Persalinan. Materi.N.” Materi.
Saputri, Noviana Amanda. 2017. “Laporan Tugas Akhir.” Universitas
Muhamhmadiyah Gersik 01:1–7.
Sulistyawati. 2010. “Asuhan Kebidanan Kehamilan, Persalinan, Bbl, Dan
Nifas.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.
Profil Kemenkes Tasik. 2020. “Angka Kematian Ibu Tasik.”
Wulansari, Arum Puspita. 2016. “Asuhan Kebidanan Komprehensif...,
Arum Puspita Wulansari, Kebidanan DIII UMP, 2016.” 2011–12.
Kemenkes. 2019. Sebagai Laporan Tugas Akhir Yang Diajukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan DIII
Kebidanan Pada Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kupang.
Kemenkes, RI. 2019. “No Title.”
Nugroho, T. (2014). Buku Ajar Askeb I Kehamilan. Jakarta: NUHA
MEDIKA.
Rukiyah, A. yeyeh, & Yulianti, L. (2019). Asuhan Kebidanan Neonatus,
Bayi, dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Cv. Trans Info Media.
Astuty, Remi. 2019. “Perbedaan Adaptasi Psikologis Ibu Nifas Primipara
Dan Multipara Pada Fase Taking In Di Rumah Sakit Dewi Sartika
Kota Kendari.” Kemampuan Koneksi Matematis (Tinjauan Terhadap
Pendekatan Pembelajaran Savi) 53(9):1689–99.
Manuaba, I. A. C. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB
untuk Pendidikan Bidan (2nd ed.). Jakarta: Jakarta EGC.
Mochtar, R. (2010). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi. Jakarta:
Jakarta EGC.
LEMBAR OBSERVASI PENERAPAN INOVASI TERAPI MURROTAL
Hasil:
NAMA : ……………………………………………………………..
NIM : ……………………………………………………………..
RUANGAN : ……………………………………………………………..
STASE : ……………………………………………………………..
Bagi saya, satu hal yang paling penting dalam capaian pembelajaran tersebut
adalah
Mampu melakukan tatalaksana dalam kasus nyeri persalinan dengan
melakukan asuhan komplementer, yaitu murrotal al quran
Saya mengidentifikasi sunber informasi menarik dalam topic pembelajaran ini
adalah
Dengan memberikan murrotal al quran pada ibu bersalin dengan dapat
mengurangi nyeri persalinan sedang menjadi nyeri ringan
Capaian pembelajaran yang paling saya butuhkan untuk terus saya kerjakan
adalah
Memberikan murrotal al quran pada klien lain salah satunya ibu dengna nyeri
persalinan
Saya akan mengembangkan pembelajaran saya dibidang ini melalui
Aplikasikan pada klien ibu bersalin
Selama pembelajaran klinik, masalah-masalah yang menghalangi proses
pembelajaran saya adalah:
Suami kurang kooperatif dalam pendampingan bersalin ibu
Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada opik
ini adalah, dan saya berencana untuk membahasanya melalui:
158
D. Evaluasi Pembelajaran