Anda di halaman 1dari 31

PROFIL POSKESDES

DESA PIBOMBO
WILAYAH
PUSKESMAS SAITI
KECAMATAN NUHON
KABUPATEN
BANGGAI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat perlindungan-NYA sehingga profil Poskedes Pibombo bisa terselesaikan dengan
baik.
Sesuai dengan meningkatnya program pembangunan dibidang kesehatan,

beban kerja Puskesmas semakin lama semakin bertambah luas. Dalam melaksanakan

tugas pokoknya staf Puskesmas / paramedis dituntut untuk memiliki kemampuan

manajerial dan ketrampilan lain yang selalu siap pakai dan sanggup mengantisipasi setiap

permasalahan yang ada.

Puskesmas berfungsi ganda , karena selain memberikan pelayanan kesehatan

yang menyeluruh dan terpadu juga sebagai pusat pembinaan peran serta masyarakat,

dalam bidang kesehatan di wilayah kerjanya.

Untuk melaksanakan peranan tersebut Puskesmas dibantu oleh Puskesmas

Pembantu ( Pustu ) dan Poskesdes sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di

Desa.

Profil ini disusun berdasarkan hasil pendataan penduduk Desa Pibombo yang

merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Saiti. Pendataan ini juga dibantu oleh berbagai

pihak termasuk kader kesehatan dan perangkat Desa. Walaupun dalam penyusunan Profil

ini telah melibatkan berbagai unit yang berwenang, namun demikian tentu tidak luput

dari kekurangannya. Umpan balik bagi penyempurnaan Profil ini , tentu saja sangat kami

harapkan.

Akhirnya semoga Profil Poskesdes Pibombo ini menjadi pemicu awal

Perencanaan bagi Pembangunan Desa yang lebih Terarah dan Terpadu dalam rangka

meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Pibombo Kecamatan Nuhon,khususnya di

Bidang Kesehatan.

Semoga bermanfaat ………………….

Pibombo, 2016
Poskesdes Pibombo

FILADELVIA MANTONG, A.Md.Keb


NRPTT.19.4.3391793
DAFTAR ISI
HALAMAN

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………. 1

BAB II GAMBARAN UMUM DESA………………………………………………………. 3

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN………………………………………………. 7

BAB IV PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN……………………… 15

BAB V KESIMPULAN ……………………………………………………………………………… 25

PENUTUP……………………………………………………………………………………………………….. 26
BAB I
PENDAHULUAN

Departemen Kesehatan telah merumuskan Visi yaitu “Masyarakat yang

Mandiri untuk hidup sehat” dengan Misi “Membuat Rakyat Sehat” yang akan di

capai melalui strategi :

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas

3. Meningkatkan Sistem survelains, monitoring dan Informasi kesehatan

4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka di desa telah dikembangkan

pelayanan kesehatan di Posyandu meliputi KIA, KB, imunisasi, perbaikan gizi,

penanggulangan diare dan TOGA. Dengan adanya Posyandu yang berkembang

cepat , maka cakupan pelayanan kesehatan bagi bayi dan anak balita meningkat

dengan cepat pula. Keadaan ini telah menyumbang penurunan angka kematian bayi

dan anak balita dengan cukup bermakna.

Namun karena dengan keterbatasan yang ada di posyandu , maka pelayanan

kesehatan bagi ibu tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu,

sebagai bagian dari pelayanan KIA, perlu di upayakan peningkatan pelayanan

kesehatan ibu. Salah satu upaya tersebut adalah pelayanan melalui POSKESDES.

POSKESDES adalah unit pelayanan kesehatan yang didirikan atas dasar

musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa untuk


memberikan pelayanan Kesehatan khususnya KIA dan KB yang dikelola oleh

Bidan, dan berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil dan

derajat kecanggihan yang lebih rendah.

Untuk lebih jelasnya Poskesdes adalah unit fungsional yang merupakan bagian

integral dari Puskesmas dan menunjang pelaksanaan kegiatan Puskesmas pada

sebagian wilayah kerja Puskesmas.

Didalam jenjang pelayanan kesehatan, Pustu dan Poskesdes termasuk pada

tingkat pelayanan fasilitas kesehatan pertama, dan bertanggung jawab langsung

baik teknis medis maupun teknis administratif kepada Kepala Puskesmas.

Poskesdes dalam melaksanakan tugasnya bekerjasama dengan instansi / petugas

kesehatan lain, Kepala Desa (Perangkat Pemerintahan Desa), Tim Penggerak PKK

Desa, LKMD, Dukun bayi serta sektor terkait lainnya.

Adapun tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Poskesdes Desa Pibombo

ini adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian

pembangunan kesehatan di tingkat Desa yang merupakan Daerah kerja Poskesdes

Pibombo. Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap

perbaikan kinerja pembangunan kesehatan di wilayah kerja Poskesdes Pibombo

Kecamatan Nuhon itu sendiri, Kabupaten Banggai pada umumnya dan terhadap

pembangunan kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah sampai pada tingkat Nasional,

dengan terus mengacu pada Visi Indonesia Sehat .


BAB II

GAMBARAN UMUM DESA

A. Sejarah Desa

Masyarakat Desa Pibombo 98% merupakan masyarakat yang berasal

dari suatu tempat yang sangat jauh dan diberi nama Desa Tambunan. Desa

Tambunan letaknya berada di atas pegunungan Pagimana. Desa ini dibakar hangus

oleh Belanda sehingga penduduknya lari meninggalkan tempat tersebutdengan

arah tujuan yang tidak diketahui. Akhirnya dalam pelarian tersebut beberapa

penduduk tiba di sebuah tempat yang diberi nama Desa Mantan. Desa tersebut

berada disebelah selatan Desa Sumber Mulya. Nama Mantan berarti panjang dan

sesuai dengan kenyataan bahwa Desa ini merupakan Desa terpanjang di

Kecamatan Bunta kala itu. Desa Mantan memiliki beberapa Dusun yakni Lontoboy,

Tondok, Bolung dan Puloli. Di Desa inilah masyarakat asal Tambunan – Pagimana

memulai hidup dengan bertani (bercocok tanam padi).

Namun, dengan berbagai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup, pada

Tahun 1950 maka beberapa keluarga pindah tempat ke Pibombo yang ada saat itu

masih masuk ke wilayah Desa Balaang dan sekarang terkenal dengan nama

Kampung Tua. Di tempat inilah masyarakat Pibombo mulai membangun kehidupan

bermasyarakat dan masih ada sebagian masyarakat lainnya yang tinggal di

Tutubanyo dan Desa Balaang.


Karena itu, pada tanggal 21 Februari 1968 atas pertimbangan dari

beberapa Tokoh Masyarakat dengan dihadiri oleh Bapak Hendrik Welong (Camat

Bunta) saat itu, maka dilaksanakan Musyawarah yang intinya ingin melaksanakan

perpindahan dari kampung Pibombo I ke Pibombo II dalam rangka menyatukan

masyarakat Pibombo, Tutubanyo dan Bolo. Saat itu terjadilah kesepakatan

sehingga Pada Tahun 1970 masyarakat yang tersebar dibeberapa tempat secara

resmi pindah ke Pibombo II yang kala itu dinamakan Kampung Baru. Perpindahan

masyarakat ke Kampung Baru itu diawali dengan berpindahnya tempat ibadah

(Gereja) yang saat ini telah direnovasi menjadi Balai Desa karena sudah ada

tempat Ibadah yang baru dan lebih baik lagi. Selanjutnya sejak saat itu

masyarakat Pibombo terus berbenah diri. Pembangunan diberbagai bidang terus

diupayakan dan dilaksanakan secara swadaya. Organisasi-organisasi

kemasyarakatan mulai dibentuk. Sehingga pada tahun 1976 Kepala Kampung

Balaang yang saat itu dijabat oleh Bapak M.B Lakita mengangkat dan menetapkan

Bapak Sem Pamanyo sebagai kepala jaga Pibombo yang pertama sampai dengan

tahun 1980. Selanjutnya pada tahun 1981 Kepala Dusun dijabat oleh Bapak

Yohanes Lapisanyo dan pada tahun 1982 Kepala Dusun dijabat oleh Bapak Yafet

Djadi sampai dengan tahun 1995.

Sejak tahun 1992 masyarakat Dusun Pibombo Desa Balaang mempunyai

pikirann untuk membentuk satu Desa yang denitif. Hal ini dibuktikan dengan

dibuatnya surat usulan kepada Bapak Bupati Banggai dan DPRD agar wilayah

Dusun III Desa Balaang disahkan menjadi Desa Pibombo. Namun hal ini masih
belum bisa terealisasi disebabkan oleh terdapatnya persyaratan yang belum bisa

terpenuhi.

Perjuangan masyarakat Dusun Pibombo Desa Balaang untuk menjadi Desa

denitif terus disuarakan, maka pada tahun 1997 surat usulan pemekaran desa

Pibombo kembali disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai.

Pada tahun 1996 Kepala Dusun Pibombo dijabat oleh Bapak Yoskar Djadi sampai

dengan tahun 2001. Pada tahun 2002 sampai tahun 2006 Kepala Dusun Pibombo

dijabat oleh Bapak Yahya Philis.

Berkat kegigihan masyarakat dan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, atas

persetujuan dari bapak Drs. H. Ma’mun Amir selaku Bupati Banggai dan DPRD

Banggai yang diketahui oleh Bapak Drs. H. Jar’un Sibay, maka pada tanggal 21

September 2006 Dusun Pibombo diresmikan menjadi Desa yang definitif oleh

Bapak Bupati Banggai Drs. H. Ma’mun Amir.

B. Identitas Desa

Desa Pibombo secara fisik merupakan Desa Agraria , karena mayoritas

penduduk adalah Petani, mempunyai jumlah Lingkungan Pemukiman Desa

sebanyak 2 Dusun. Jarak tempuh dari Desa ke ibukota Kecamatan Nuhon sekitar

15 km.

C. Kondisi Geografis Desa

Desa Pibombo berada di atas ketinggian 20 m dari permukaan laut,

dengan curah hujan rata-rata 1600-1800 mm/ tahun. Topografi kawasan dataran
tinggi berbukit serta suhu udara berkisar antara 37 °C, serta mempunyai 2 iklim

yaitu musim panas dan musim hujan.

D. Batas – batas Desa

Desa Pibombo terletak di antara 4 Desa dengan batas Desa sebagai

berikut :

1. Sebelah Utara : Desa Balaang

2. Sebelah Timur : Desa Damai Makmur

3. Sebelah Selatan : Kec. Batui

4. Sebelah Barat : Desa Balaang

E. Jumlah Penduduk.

Wilayah kerja Poskesdes Pibombo yaitu Desa Pibombo mempunyai

jumlah Penduduk 409 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga total 116 KK.

F. A g a m a

Wilayah kerja Poskesdes Pibombo dihuni oleh beberapa Etnis dan Suku.

Dengan adanya perbedaan tersebut jelas ada perbedaan keyakinan agama yang

dianut. Berdasarkan hasil Survei Pendataan Profil Desa , agama yang ada di

Desa Pibombo terdiri atas :

- Islam

- Kristen
G. Suku / Bahasa

Sebagian besar penduduk wilayah Poskesdes Pibombo berasal dari suku

Saluan. Bahkan ada juga penduduk asli dan pendatang dari Daerah lain, seperti :

Suku Gorontalo, Suku Balantak dan Suku Pamona.

H. Mata Pencaharian.

Sebagian besar penduduk hidup dengan bercocok tanam/Petani.

Sebagian pula ada yang pedagang, pegawai negeri sipil, wirawasta dan buruh.

Rincian Mata Pencaharian Penduduk Desa dapat digambarkan sebagai berikut:

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH

Petani 59
1
Wiraswasta 20
2
Pedagang 5
3
PNS 6
4
Buruh harian 23
5

I. Fasilitas Umum.

Ada beberapa Fasilitas Umum yang ada di Desa Pibombo, baik itu

tempat ibadah, dan tempat Umum lainnya. Perinciannya sebagai berikut :

- 1 Gereja

- 1 Balai Desa ( Balai Pertemuan )


J. Fasilitas Pendidikan

Untuk sarana Pendidikan di wilayah poskesdes Desa Pibombo mempunyai

1 Gedung Sekolah Dasar dan 1 Bangunan TK.


BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN

Paradigma sehat merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam

jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam

menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada

pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat Promotif dan Preventif. Paradigma

Sehat ini pertama kali disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Prof.Dr.FA.Moeloek pada Rapat sidang DPR Komisi VI pada tanggal 15

September 1998.

Perwujudan PARADIGMA SEHAT sebagai Paradigma Pembangunan

Kesehatan yang baru, membutuhkan gerak langkah yang sinergis antar semua

komponen. Kajian yang seksama tentang dasar-dasar, Visi serta Misi

pembangunan kesehatan seyogyanya tidak hanya mampu menghadapi kelima

tantangan konvensional pembangunan kesehatan, yakni perubahan pada dinamika

kependudukan, kemajuan ilmu dan teknologi, globalisasi, perubahan lingkungan

dan demokratisasi, tetapi juga harus dapat mengantisipasi berbagai perubahan

yang terjadi dalam millennium ketiga pada masa depan.

Sasaran yang harus dicapai oleh Pembangunan Kesehatan adalah :

 Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun.

 Menurunnya angka kematian bayi dari 45 menjadi 26 per 1.000 kelahiran

hidup.
 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307 menjadi 226 per

100.000 kelahiran hidup.

 Menurunnya prevalensi gizi kurang anak balita dari 25,8 % menjadi 20 %.

Untuk terwujudnya INDONESIA SEHAT , khususnya diwilayah kerja

Poskesdes desa Pibombo dimasa depan, dasar-dasar, Visi serta Misi Pembangunan

Kesehatan yang baru harus dapat dilaksanakan secara bertaat azas dan

berkesinambungan.

I. DASAR PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pancasila adalah landasan idiil pembangunan nasional, sedangkan landasan

Konstitusional adalah UUD 1945. Pembangunan kesehatan merupakan bagian

integral dari pembangunan nasional. Dalam Undang-Undang No.23 tahun 1992

tentang Kesehatan ditetapkan bahwa Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari

badan , jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

sosial. Ketersediaan sumber daya yang terbatas, khususnya di sektor publik

mengharuskan adanya upaya-upaya untuk meningkatkan peran serta sektor

swasta khususnya dalam upaya yang bersifat penyembuhan dan pemulihan .

Upaya tersebut dilakukan melalui pemberdayaan sektor swasta agar

mandiri, peningkatan kemitraan yang setara dan saling menguntungkan antara

sektor publik dan swasta sehingga sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan

secara optimal.
II. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN

A. V I S I

Reformasi dibidang kesehatan telah menetapkan visi

Pembangunan Kesehatan Nasional yang dirangkum dalam Visi “Indonesia

Sehat ”. Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan

tersebut adalah Gambaran Masyarakat, Bangsa dan Negara yang

ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan

perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta

memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah

Republik Indonesia.

Kesehatan merupakan hak azasi manusia dan merupakan karunia

Tuhan yang perlu dipelihara. Oleh karena itu menjadi kewajiban

Pemerintah untuk menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bagi

masyarakat. Disamping itu , kesehatan juga harus dipandang sebagai

kegiatan investasi karena perannya dalam membangun manusia yang

berkualitas.

Di tingkat Propinsi, visi Indonesia Sehatini pula telah

diterjemahkan untuk disesuaikan dengan visi pembangunan Daerah

Sulawesi Tengah yang adalah “ Mewujudkan Tatanan Masyarakat

Madani Melalui Otonomi Daerah dalam Format baru Sulawesi

Tengah”.
Perilaku masyarakat Indonesia Sehat , khususnya diwilayah kerja

Poskesdes Pibombo, Kec. Nuhon adalah perilaku Pro aktif untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan , mencegah resiko terjadinya

penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi

aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Selanjutnya masyarakat

mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu.Pelayanan kesehatan yang tersedia adalah pelayanan yang

berhasilguna dan berdayaguna yang tersebar secara merata di seluruh

Indonesia. Dengan demikian terwujudlah derajat kesehatan masyarakat

yang Optimal ,yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

sosial dan ekonomis.

B. M I S I

Disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat, maka

untuk dapat mewujudkan visi INDONESIA SEHAT, ditetapkan 2 misi

pembangunan kesehatan di wilayah Poskesdes Pibombo wilayah

Puskesmas Saiti sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang optimal

Pelayanan kesehatan dasar KIA / KB merupakan jenis pelayanan publik

utama yang dilakukan oleh Poskesdes Pibombo sebagai ujung tombak

pelaksanaan pembangunan kesehatan di Desa Pibombo. Pelayanan

kesehatan dasar yang optimal perlu dicapai sebagai langkah awal untuk

menggugah kesadaran masyarakat akan arti penting dari pemeliharaan


kesehatan secara Pro aktif. Dengan pelayanan yang optimal, yang

didalamnya selain mencakup tindakan Kuratif yang efektif dan efisien

dibarengi juga dengan konseling, informasi, dan edukasi, serta tindak

lanjut yang relavan dengan jenis masalah kesehatan yang dialami,maka

diharapkan pengguna jasa kesehatan dapat memahami masalah

kesehatannya sehingga sanggup berperan aktif dalam kegiatan pencegahan

secara mandiri.

2. Meningkatkan kerjasama Lintas Sektoral.

Sebaik apapun kinerja dari Poskesdes Pibombo tidak akan mungkin

tercapai tanpa kerjasama yang baik dengan institusi-institusi lain yang

terkait, seperti Pemerintah Desa, PKK Desa, BPPKB dan Instansi lainnya.

III. STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN

Dengan memperhatikan masalah serta cita-cita yang dituangkan dalam visi

dan misi, maka strategi yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Pengelolaan sumber daya manusia dalam pembangunan kesehatan yang

menjamin meningkatnya kapasitas dan profesionalisme dalam aspek

manajemen dan teknis.

b. Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan yang dapat menjamin

terciptanya secara bertahap pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,

dan terjangkau.

c. Penguatan kemitraan dengan sektor – sektor terkait yang didasarkan pada

kesepahaman akan konsep pembangunan berwawasan kesehatan yang


diarahkan pada peningkatan lingkungan sehat, perilaku sehat masyarakat,

dan peningkatan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

d. Sosialisasi masalah-masalah kesehatan secara intensif dan berkala dengan

mitra lintas sektor dan penanggulangan bersama yang dimulai sejak tahap

perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian .

IV. TUJUAN POSKESDES.

Umum :

Memperluas jangkauan , meningkatkan mutu dan mendekatkan pelayanan

KIA termasuk KB kepada masyarakat Desa.

Khusus :

 Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan antenatal dan persalinan

normal di tingkat Desa.

 Meningkatkan kesempatan konsultasi dan penyuluhan kesehatan bagi ibu

dan keluarganya, khususnya dalam program KIA , KB, Gizi, Imunisasi,

penanggulangan Diare dan ISPA.

 Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan anak, serta pelayanan

kesehatan lainnya oleh bidan, sesuai dengan kewenangannya.

V. FUNGSI DAN KEGIATAN POKOK POSKESDES

A. Fungsi :

 Sebagai tempat pelayanan kesehatan ibu dan anak ( termasuk

pelayanan medis KB ).

 Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan.


 Sebagai tempat untuk konsultasi, penyuluhan dan pendidikan

kesehatan bagi masyarakat dan kader.

B. Kegiatan Pokok :

Kegiatan yang dilaksanakan di Poskesdes di atur oleh Bidan di Desa

setempat , sedangkan pelaksanaannya dikerjakan bersama dengan kader

( Posyandu, Kelompok Peminat – KIA ), sesuai dengan kemampuan dan

kewenangan yang dimiliki.

Kegiatan ini meliputi :

1. Memeriksa Kehamilan , termasuk memberikan imunisasi TT pada Ibu

hamil dan deteksi resiko tinggi kehamilan.

2. Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko sedang.

3. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.

4. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan anak

prasekolah serta imunisasi dasar pada bayi.

5. Memberikan pelayanan Keluarga Berencana.

6. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan

persalinan yang berisiko tinggi baik ibu maupun bayinya.

7. Menampung rujukan dari dukun bayi maupun kader ( Posyandu, Dasa

Wisma, KP – KIA ).

8. Merujuk kelainan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.

9. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader ( Posyandu, Dasa

Wisma, KP – KIA ).
10. Memberikan penyuluhan kesehatan dan gizi ibu hamil dan anak serta

peningkatan penggunaan ASI dan KB.

11. Mencatat dan melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada

Puskesmas setempat.
BAB IV
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Akan disajikan berbagai hal yang telah dicapai Poskesdes Pibombo

wilayah Puskesmas saiti, yang berhubungan dengan derajat kesehatan, keadaan

lingkungan, perilaku masyarakat, sarana kesehatan , akses mutu pelayanan

kesehatan, sumber daya kesehatan dan kontribusi sektor terkait.

A. DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator meliputi

Mortalitas, Morbiditas, dan Status Gizi.

1. Mortalitas (Angka Kematian)

Indikator Mortalitas ini memberikan gambaran perkembangan derajat

kesehatan masyarakat yang digunakan sebagai penilaian keberhasilan

pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.Salah

satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan

yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan

angka kematian dari tahun ke tahun. Dari Data yang ada terdapat 1

angka kematian neonatus di sub desa Lontio pada tanggal 03 Oktober

2014 (Pibombo).

2. Morbiditas (Angka Kesakitan)

Data pasien untuk menilai Angka kesakitan Penduduk Desa , dapat dilihat

dari 10 Penyakit Terbesar berikut ini :


10 PENYAKIT TERBESAR
WILAYAH POSKESDES KABUA-BUA TAHUN 2013

120 112

100 83
82
80 66
61
60 42

40 35 31 25
22
20

10 PENYAKIT TERBESAR TAHUN 2014

70
60
50
40
30
20 Series1
10
0
3. Status Gizi.

Status Gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan

kesehatan individu, karena disamping faktor predisposisi yang dapat

memperparah penyakit infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya

gangguan kesehatan, bahkan status gizi janin yang berada dalam

kandungan dan bayi yang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi

ibu hamil dan ibu menyusui. Di wilayah Kerja Poskesdes Pibombo ini

dalam 5 tahun belakangan terdapat Bayi dan Balita dengan kasus Gizi

kurang, Gizi Buruk dan KEK (Kurang Energi Kronis) pada ibu hamil.

Sedangkan status Gizi Ibu Hamil dengan Gangguan Akibat Kekurangan

Yodium (GAKY) tidak ada.

B. KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan tempat tinggal sangat berpengaruh terhadap keadaan kesehatan

suatu keluarga.Kondisi lingkungan juga erat kaitannya dengan pembuangan

kotoran manusia yang dapat berpengaruh pada penularan penyakit. Dan

untuk mengambarkan keadaan lingkungan wilayah kerja Poskesdes Pibombo,

dapat dilihat pada Grafik dibawah ini :


JUMLAH SARANA JAMBAN KELUARGA DIDESA
PIBOMBO TAHUN 2013 - 2014

90
80
70
60
50
40
30 2013
20 2014
10
0

JUMLAH SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH DAN

TEMPAT SAMPAH TAHUN 2013 - 2014

DESA TIRTA KENCANA TAHUN 2010 - 2011

90
80
70
60
50 2013
40 2014
30
20
10
0
JUMLAH RUMAH SPAL TPS
C. PERILAKU MASYARAKAT

Keterlibatan masyarakat dalam program kesehatan sangat mempengaruhi

derajat kesehatan suatu masyarakat.Perlunya suatu upaya kesehatan yang

berasal dari masyarakat menjadi hal yang sangat penting demi

terjangkaunya pelayanan kesehatan yang dapat membantu meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat setempat.

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat(UKBM) yang paling dikenal dewasa ini. Posyandu yang ada di

wilayah kerja Poskesdes Pibombo saat ini ,masuk dalam kategori Posyandu

Purnama dan kegiatannya dilaksanakan setiap sebulan sekali dengan

menyelenggarakan 6 Program prioritas yaitu ; Kesehatan Ibu dan Anak,

Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi , Penanggulangan Diare dan

TOGA (Tanaman Obat Keluarga).

D. SARANA KESEHATAN

Fasilitas Kesehatan yang ada di Desa Pibombo meliputi Poskesdes yang

berdiri di atas tanah seluas 15 x 30 m , dengan luas bangunan 7 x 13 m .

Gedung Poskesdes dibangun pada tahun 2009. Status tanah Poskesdes

merupakan tanah hibah dari desa dan belum memiliki sertifikat tanah.

Bangunan Poskesdes adalah Permanen, semua ruangan masih dalam kondisi

baik .
E. AKSES MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Beberapa indikator akan disajikan dalam menggambarkan akses dan mutu

pelayanan antara lain; Jumlah kunjungan berdasarkan jenis pasien, pelayanan

kesehatan Ibu dan Anak, dan pelayanan Keluarga Berencana. Akses dan

mutu pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Desa Pibombo dapat

digambarkan dalam Tabel dan Grafik dibawah ini :

DATA PENDUDUK SASARAN WILAYAH KERJA

POSKESDES PIBOMBO

PIBOMBO

SASARAN
NO
2016
2015

Jumlah Ibu Hamil 1


1
Jumlah Ibu Menyusui 18
2
Jumlah PUS 67
3
Jumlah WUS 106
4
Jumlah Akseptor KB Aktif
5
Jumlah Bayi 7
6
Jumlah Anak Balita 32
7
Jumlah Anak SD Kelas I
8
Jumlah Anak Wanita SD Kls VI
9
Jumlah Usia Lanjut (60 thn keatas)
10
CAKUPAN KUNJUNGAN BUMIL

DESA PIBOMBO TAHUN 2015 – April 2016

90

80

70

60

50
2015
40
Apr-16
30

20

10

0
K1 K4

PROSENTASE CAKUPAN PERSALINAN NAKES

DI DESA PIBOMBO TAHUN 2015 - April 2016

3
3

2.5

1.5
1
1

0.5

0
2015 Apr-16
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL

DI DESA PIBOMBO THN 2015 – April 2016

100

90

80

70
4 7 1 1
60
2015 Apr-16

KN 1 KN 2

CAKUPAN DETEKSI RESTI BUMIL


DI DESA PIBOMBO TAHUN 2013-2014

120
100
80
60
40
20
0
NAKES MASYARAKAT
2013 107 23.4
2014 0 34
DATA IMUNISASI BAYI DAN IBU HAMIL

DI DESA PIBOMBO TAHUN 2013 - 2014

JENIS IMUNISASI

B A Y I BUMIL

C
TAHUN
A
B
DPT/ DPT/ DPT/ POLIO POLIO POLIO POLIO M TT TT
C
HB 1 HB 2 HB 3 1 2 3 4 P 1 2
G
A
K

2 0 1 3 6 9 20 16 7 9 10 8 8 4 3

2 0 1 4 13 19 19 18 13 10 9 10 7 10 9

DATA TENAGA DAN SARANA DIDESA


PIBOMBO

SEKOLAH DUKUN KADER POSYANDU BIDAN PERAWAT


P
T B O
O U
TAHUN A S
M S
NON TDK TDK L K NON NON
UK S
UKS
TRLATIH
TRLATH A TRLATIH
TRLATIH I
I
E POSKDS
PKM
L PKM
T S
A
A D
S

2013 - - - 3 - 5 - 1 - 1 - - -

2014 - - - 2 - 5 - 1 - 1 - - -
DATA PESERTA KB AKTIF DI DESA PIBOMBO

TAHUN 2014

100

80

60

40

20

0
SUNTIK PIL IMPLANT IUD
KB BARU 5 0 3 1
KB AKTIF 96 34 0 0
BAB V
KESIMPULAN

Bidan di Desa Bekerja Sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada

Bidan di Desa terutama dalam memberikan pelayanan KIA – KB , yang

bekerjasama dengan Kader Posyandu, Dukun Bayi dan Masyarakat , dengan

mempertimbangkan keadaan dan adat istiadat setempat.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya Bidan di Desa melaksanakan kunjungan

rumah pada ibu dan bayi yang memerlukan, mengadakan pembinaan pada posyandu

di wilayah kerjanya, dan mengembangkan Poskesdes sesuai dengan kebutuhan

masyarakat setempat serta melaksanakan dan mengembangkan kegiatan yang

berkenaan dengan Desa Siaga.

Berbagai usaha Pemerintah yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat terus dilakukan dari tahun ke tahun dengan berbagai evaluasi dan

penyempurnaan di berbagai bidang.Terlepas dari semua itu, yang patut kita

camkan dan tanamkan bersama bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama

dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang

dimainkan oleh Pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk

secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dicapai.

Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan

pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan

Pembangunan Kesehatan.Oleh karena itu, salah satu upaya kegiatan pokok adalah

mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Perlu diingatkan sekali

lagi, bahwa kesehatan itu perlu ditanggulangi bersama untuk menyelesaikan

segala permasalahannya termasuk kontribusi lintas sektor untuk tercapainya

masyarakat yang berkualitas.


P E N U T U P

Pada dasarnya Peningkatan Manajemen Poskesdes adalah dalam Rangka

meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan terutama KIA – KB kepada Masyarakat

di wilayah kerjanya.

Profil ini mudah – mudahan bisa dijadikan pegangan dan acuan bagi kita

semua khususnya Tenaga Kesehatan yang ada di Desa Pibombo untuk melakukan

tahapan – tahapan Perencanaan, Penggerakan Pelaksanaan serta Pengawasan

pengendalian dan Penilaian, sehingga Poskesdes mampu menyelenggarakan

kegiatan secara berdayaguna, berhasilguna dan mandiri. Sedangkan untuk

menjaga kelangsungan kegiatan dan peran aktif masyarakat perlu melakukan

pembinaan secara teratur dan berkesinambungan.

Semoga …

Akhirnya, Ucapan Puji Syukur dan Terima kasih yang setinggi – tingginya

Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Berkat dan Anugerah-Nya. Semua

pihak baik lintas Program maupun lintas Sektoral yang telah membantu kami

dalam penyusunan Profil ini, dan khususnya seluruh Masyarakat Desa Pibombo

atas semua partisipasinya.

Anda mungkin juga menyukai