S USIA 24
TAHUN NIFAS HARI KE 3 DENGAN NYERI LUKA OPERASI SC
DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN FENTI WIDYASTUTI DESA
WIYONO KECAMATAN GEDONG TATAAN
KABUPATEN PESAWARAN
TAHUN 2023
DISUSUN OLEH
NAMA :
NIM :
Oleh :
Pembimbing
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KASUS PADA MASA NIFAS TERHADAP NY. S USIA 24
TAHUN NIFAS HARI KE 3 DENGAN NYERI LUKA OPERASI SC
DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN FENTI WIDYASTUTI DESA
WIYONO KECAMATAN GEDONG TATAAN
KABUPATEN PESAWARAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah
dan Karunia-Nya, sehingga penyusunan laporan kasus dengan judul Laporan
Kasus Pada Masa Nifas Terhadap Ny. S Usia 24 Tahun Nifas Hari Ke 3 Dengan
nyeri luka operasi SC Di Praktek Mandiri Bidan Fenti Widyastuti Desa Wiyono
Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2023. Pada kesempatan
ini perkenankan penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Drs. H. Wanawir Am, M.M, M.Pd., selaku Rektor Universitas
4. Keluarga yang selalu memberikan dukungan moril dan materil serta selalu
mendo’akan
Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi semuanya dan semoga Allah SWT
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan..................................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup........................................................................................ 2
E. Manfaat................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kesakitan dan kematian ibu merupakan indikator kesehatan umum dan
uteri disertai turunnya janin dan plasenta ke dalam jalan lahir sampai keluar secara
Persalinan dapat berlangsung secara fisiologis dan patologis. Salah satu dari
tindakan melahirkan janin yang sudah mampu hidup beserta plasenta dan selaput
Caesarea cukup besar. Di rumah sakit pemerintah pada tahun 2008 rata-rata
persalinan dengan Sectio Caesarea sebesar 11%, sementara di Rumah Sakit Swasta
bisa lebih dari 30%. Dan tercatat dari 17.665 angka kelahiran terdapat 35,7% - 55,3%
Suatu proses pembedahan setelah operasi atau post operasi akan menimbulkan
respon nyeri. Nyeri yang dirasakan ibu post partum dengan sectio caesarea berasal
dari luka yang terdapat dari perut. Tingkat dan keparahan nyeri pasca operatif
tergantung pada fisiologis dan psikologis individu dan toleransi yang ditimbulkan
Nyeri adalah sensasi yang tidak menyenangkan dan sangat idiviual yang tidak
dapat dibagi kepada orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran seseorang,
mengatur aktivitasnya, dan mengubah kehidupan orang tersebut (Berman & Kozier
2009). Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik dan atau mental,
sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego individu
farmakologis, semua intervensi akan berhasil jika dilakukan sebelum nyeri menjadi
lebih parah dan keberhasilan sering dicapai jika beberapa intervensi diterapkan secara
prevalensi keseluruhan kasus maternitas dalam kurun waku januari hingga november
2017 terdapat 182 (39,14%) kasus post partum spontan, dan 283 (60,86%) kasus
dengan post sectio caesarea secara keseluruhan. Data tersebut menunjukkan angka
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik mengambil judul pada laporan
kasus ini yaitu “judul Laporan Kasus Pada Masa Nifas Terhadap Ny. S Usia 24
Tahun Nifas Hari Ke 3 Dengan Nyeri Luka Operasi Sesar di PMB Desi Handayani,
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana gambaran tentang Nyeri Luka Operasi Sesar pada ibu nifas di
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup
PMB Desi Handayani, S.ST Sekampung Lampung Timur. Subjek pada laporan
kasus ini adalah ibu nifas, objek pada laporan kasus ini adalah Nyeri Luka
Operasi sesar. Lingkup keilmuan pada laporan kasus ini adalah Nyeri Luka
E. Manfaat
pelayanan terutama pada ibu nifas dengan Nyeri Luka Operasi sesar pada ibu
nifas.
pada ibu hamil yang mengalami Nyeri Luka Operasi sesar pada ibu nifas dan
3. Bagi Masyarakat
laporan kasus lain nya. Dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Masa Nifas
1. Pengertian Nifas
Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
dari bahasa latin. puerperium berasal dari 2 (dua) suku kata yakni peur dan
parous. peur berarti bayi dan parous berarti melahirkan. Jadi disimpulkan bahwa
peurperium merupakan masa setelah melahirkan. peurperium atau nifas juga dapat
di artikan sebagai masa postpartum atau masa sejak bayi dilahirkan dan plasenta
keluar lepas dari rahim sampai 6 minggu berikutnya disertai dengan pulihnya
perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya yang berkaitan saat melahirkan
wanita pada masa sebelum hamil. periode ini juga disebut puerperium (Varney,
yang dimana masa setelah melahirkan bayi dan biasa disebut juga dengan masa
pulih kembali, dengan maksud keadaan pulihnya alat reproduksi seperti sebelum
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik secara fisik ataupun psikologik
c. Ajarkan ibu dan keluarganya nutrisi dan istirahat yang cukup setelah
melahirkan
e. Ajarkan ibu dan keluarganya gejala dan tanda bahaya yang mungkin
lahan kembali seperti semula. Alat-alat reproduksi sendiri akan pulih dalam waktu
dan berat serta perubahan pada lokasi uterus juga ditandai dengan warna dan
uterus, yaitu uterus turun dari abdomen dan kembali menjadi organ panggul.
Segera setelah melahirkan, tinggi fundus uteri (TFU) terletak sekitar dua per tiga
hingga tiga per empat bagian atas antara simfisis pubis dan umbilikus. Letak TFU
kemudian naik, sejajar dengan umbilikus dalam beberapa jam. TFU tetap terletak
kira-kira sejajar umbilikus selama satu atau dua hari dan secara bertahap turun
kedalam panggul sehingga tidak dapat dipalpasi lagi di atas simfisis pubis setelah
kasar, tidak rata, dan kira – kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini
mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2
cm. Penyembuhan luka bekas plasenta khas sekali. Pada permulaan nifas bekas
plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh trombus
(Anggraini, 2015:35).
Tabel 1
Proses Involusi Uterus
Diameter Palpasi
Waktu TFU Bobot uterus
Uterus Serviks
Pada akhir persalinan Setinggi pusat 900-1000 12,5 cm Lembut/lunak
gram
Akhir minggu ke 1 ½ pusat simpisis 450-500 gram 7,5 cm 2 cm
c. Serviks
korpus dan serviks berbentuk semacam cincin. Serviks berwarna merah kehitaman
karena penuh dengan pembuluh darah. Beberapa hari setelah persalinan, ostium
eksternum dapat dilalui oleh 2 jari, pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak
karena robekan dalam persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat
dilewati oleh 1 jari saja dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas
d. Lokhea
mengalirkan lokhea yang berisi darah, bagian–bagian desida, sel darah putih, dan
beberapa sumber bakteri. Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa
desidu, lokhea ini mulai keluar segera setelah persalinan dan terus berlanjut
2) Lokhea sanguinulenta
plasma darah, pengeluarannya terjadi pada hari ke-4 sampai ke-7 pasca
persalinan.
3) Lokhea serosa
kekuningan atau kecoklatan. Lokhea ini mengandung lebih sedikit darah dan
4) Lokhea alba
Mulai terjadi setelah hari ke >14 hari. Warnanya putih lebih banyak
mengandung leukosit, selaput lendir serviks, dan serabut jaringan yang mati.
kunjungan selama masa nifas, dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2
Kunjungan Masa
Nifas
B. Nyeri
1. Pengertian Nyeri
perasaan takut dan mual. Terlebih jika nyeri pada intensitas sedang
2. Sifat Nyeri
(Andarmoyo, 2013; 17 ).
mengurangi nyeri
4. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri Akut
b. Nyeri kronik
5. Fisiologi Nyeri
intensitas pada skala nyeri. Hal ini dilakukan jika ibu tidak
dapat menggambarkan skala nyeri, skala nyeri yang dapat di
tingkat nyeri yang dirasakan pada satu waktu. VAS terdiri dari
toleransi terhadap nyeri . Latihan napas dalam yaitu bentuk latihan napas
Suratun (2013), yaitu antara lain untuk mengatur frekuensi pola napas,
penglihatan perhatian
all, 2016).
menghembuskannya.
lain.
KABUPATEN PESAWARAN
No Reg :…………………………….
Nama Pengkaji :
Hari dan tanggal Pengkajian : kamis, 2 November
2023
Waktu Pengkajian : 10.00
Tempat Pengkajian : PMB FENTI WIDYASTUTI
PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Ibu Suami
Nama :Ny. S Nama : Tn. E
Umur :24 th Umur : 25 th
Agama :Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa Suku/ bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Wiyono, Gedong Tataan Alamat : Wiyono, Gedong
Tataan
No. telp : No Telp :-
4. Riwayat Menstruasi
HPHT : 22-2-2023
HPL : 31-10-2023
Menarche: Umur 13 thn, Lamanya 7 hari, Siklus 28 hari, Jumlah 400cc,
Dismenorhoe: (-), Flour Albus: (-)
5. Riwayat Perkawinan
a. Kawin :1
b. Usia kawin : 24 tahun
c. Lama perkawinan : 1 tahun
6. Riwayat Obstetri
G1P0A0
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik kesadaran : Composmentis
b. Status emosional : baik
c. Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 kali / menit
Pernafasan : 22 kali / menit
Suhu : 36 ºC
d. BB/TB : 59 kg/ 155 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Normal
b. Muka : Simetris, Normal, Tidak Pucat
c. Mata : Simetris, Conjungtiva merah muda, Sclera putih
d. Hidung : Bersih, Polip (-)
e. Telinga : Simetris, Bersih
f. Mulut : Bersih, Carries (-), Stomatitis (-)
g. Leher : Normal
h. Dada
1) Jantung : Normal
2) Paru : Normal
3) Payudara :
a) Bentuk : Simetris
b) Benjolan : Tidak ada
c) Puting susu : Menonjol
d) Pengeluaran : Sedikit
e) Keluhan : Sedikit nyeri
e. Abdomen
Bekas luka : ada, nyeri
TFU : ½ pusat-shimpisis
Kontraksi : Normal
f. Tangan dan kaki
Oedem : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Kuku : baik
Tanda Houman : Tidak ada
Reflek patella : ( + ) kanan, ( + ) kiri
g. Genetalia luar
Oedem : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Bekas luka : Tidak ada
Jahitan :Tidak ada Benang jenis : -
Jahitan dalam : Tidak ada
Jahitan Luar : Tidak ada
Pengeluaran lochea : Sanguelenta
h. Anus : Normal
3. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Darah, tanggal : Tidak ada
Hasil : Tidak ada
Urine, tanggal: Tidak ada
Hasil: Tidak ada
b. Pemeriksaan Penunjang lainnya : Tidak ada
C. ASSESMENT
Evaluasi : Luka Jahitan masih sedikit basah dan sedikit pengeluaran darah
5. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang dan segera datang jika ada keluhan
Nifas
Nama: Ny. S
Usia : 24 tahun
diperut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) dengan tujuan untuk mengeluarkan
fetus atau bayi. Sectio caesarea dilakukan akibat proses persalinan spontan atau
pervaginam yang tidak memungkinkan untuk dilakukan karena dapat beresiko baik
Salah satu dampak yang paling utama dirasakan oleh pasien sectio caesarea
adalah nyeri. Nyeri yang timbul berasal dari abdomen akibat insisi yang dilakukan
jaringan secara aktual maupun potensial. Nyeri bersifat subyektif, yang artinya
tingkatan nyeri tiap individu berbeda-beda dalam menilai nyeri yang dirasakan. Nyeri
juga menyebabkan perasaan tidak nyaman pada individu yang merasakannya. Operasi
akibat pembedahan. Jika nyeri tersebut tidak ditangani dengan baik, akan
yang terganggu antara ibu dan bayi-nya, inisiasi menyusui dini terganggu, dan juga
2020). Selain itu nyeri juga dapat mengakibatkan hambatan mobilitas fisik,
ketidakefektifan pemberian ASI, gangguan pola tidur menurut Nurarif dan Hardhi
(2015).
Nyeri pada persalinan dengan sectio caesarea dapat diminimalisir dengan dua
metode yaitu dengan cara farmakologis dan non farmakologis. Salah satu intervensi
yang dapat diberikan adalah dengan teknik relaksasi. Meskipun banyak relaksasi yang
bisa dilakukan, menurut beberapa penelitian sebelumnya teknik relaksasi yang efektif
untuk mengurangi intensitas nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam karena
termasuk asuhan keperawatan untuk mengontrol rasa nyeri secara efektif dan efesien
teknik relaksasi nafas dalam, sebagian besar pasien mengalami nyeri dengan skala
intensitas nyeri pada skala 6 atau nyeri sedang. Setelah dilakukan intervensi teknik
relaksasi nafas dalam, sebagian besar pasien mengalami penurunan skala nyeri
dengan skala intensitas 3 atau nyeri ringan. Artinya, teknik relaksasi nafas dalam
efektif sebagai terapi komplementer sebagai upaya mandiri oleh klien untuk
mengatakan bahwa nyeri pada luka operasi SC. Hasil pemeriksaan didapatkan TTV
dalam batas normal. Bidan melakukan asuhan berupa konseling dan edukasi tentang
masalah nyeri pada luka operasi SC yang di alaminya. Bidan mengajarkan ibu untuk
melakukan Teknik relaksasi napas dalam tujuannya adalah untuk mengurangi rasa
nyeri pada klien yang mengalami nyeri dengan cara menurunkan konsumsi oksigen,
siklus nyeri ansietas ketegangan otot (Ramandanty, 2019). Saat ini klien mengerti
tentang nyeri pada luka operasi yang terjadi serta akan melakukan perawatan Teknik
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil asuhan dapat disimpulkan bahwa Teknik relaksasi napas dalam
yang di lakukan oleh ibu dapat menangani masalah nyeri luka operasi SC, hal ini
terbukti setelah klien melakukan Teknik relaksasi napas dalam, nyeri pada luka
operasi SC berkurang.
B. SARAN
Diharapkan asuhan kebidanan pada ibu nifas ini dapat mengurangi keluhan
nyeri pada luka operasi pasca SC. Diharapkan ibu untuk melakukan Teknik relaksasi
napas dalam untuk dapat mengurangi nyeri pada luka operasi yang di alaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Amita, D., Fernalia, & Yulendasari, R. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Di
Rumah Sakit Bengkulu. Jurnal Kesehatan Holistik, 12(1), 26–28.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/download/124/69
Andina Vita Susanto. 2018 . Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui- Teori dalam
Praktik Kebidanan Profesional.Yogyakarta : Pustaka Baru Press
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Asih & Risneni. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. TIM: Jakarta
Astuti, A., Anggorowati, A., & Johan, A. (2017). Effect Of Progressive Muscular
Relaxation On Anxiety Levels In Patients With Chronic Kidney Disease
Undergoing Hemodialysis In The General Hospital Of Tugurejo Semarang,
Indonesia. Belitung Nursing Journal, 3(4), 383- 389.
Azis Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah. ( 2015 ). Pengantar kebutuhan dasar
manusia. Edisi 2. Jakarta : Salemba medika
D'silva, F., H., V., & Muninarayanappa, N. (2014, March). Effectiveness Of Deep
Breathing Exercise (DBE) on The Heart Rate Variability, BP, Anxiety &
Depression of Patients With Coronary Artery Disease. Nitte University Journal
of Health Science, 4,35- 41.
http://www.nitte.edu.in/journal/March%202014/35-41.pdf
Lusianah, Indaryani, E. D., & Suratun. (2012). Prosedur Keperawatan. Jakarta: CV.
Trans Info Medika.
Prawirohardjo, Sarwono dkk. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP- SP
Wagiyo, & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal & Bayi Baru
Lahir, Fisiologis dan Patologis. Yogyakarta: Andi Publisher.
Walyani, ES & Purwoastuti. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui.
Yogyakarta : Pustaka Barupess.