OLEH :
MEGA WATI
22901121
OLEH :
MEGA WATI
22901121
i
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
MEGA WATI
22901121
Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik
Clinical Instructure
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan karunianya sehingga penulis masih bias menyelesaikan penyusunan
laporan“Asuhan Keperawatan Pada Tn. D Dengan Diagnosa Post Op Hernia
Inguinalis Lateral Di Ruang Bedah BLUD RSUD Cut Nyak Dhien Kabupaten
Aceh Barat Tahun 2023”. Laporan Asuhan Keperawatan ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan Keperawatan Dasar Profesi Program Profesi Ners.
Penulis menyadari penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin mengucakapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. T. Syamsul Bahri, selaku ketua yayasan Payung Negeri Aceh
Darussalam (YPNAD)
2. Ibu Siti Damayanti, S.ST, M.Keb., selaku Ketua STIKES Medika Seuramoe
Barat
3. Ibu Ns. Fitri Apriani, S.Kep, M.Kep., selaku Wakil Ketua I STIKES Medika
Seuramoe Barat
4. Ibu Ns. Nurromsyah Nasution, S.Kep., M.K.M., selaku Wakil Ketua II
STIKES Medika Seuramoe Barat
5. Ibu Ns. Orita Satria, S,Kep., M.Kep., Sekretaris Jurusan Ners STIKES Medika
Seuramoe Barat
6. Ibu Ns. Fitri Apriani, S.Kep, M.Kep., selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
7. Ibu Ns. Nurhabibah, S.Kep, Selaku Pembimbing Lapangan yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan ini
8. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi duia pendidikan dan masyarakat
kiranya kesejahteraan dilimpahkan Allah SWT kepada kita semua.
Mega Wati
iii
DAFTAR ISI
Cover Jilid .............................................................................................
Cover Asuhan Keperawatan...............................................................i
Lembar Pengesahan............................................................................ii
Kata Pengantar...................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAM...................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...............................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS..........................................................3
2.1 Konsep Keluarga...............................................................3
2.2 Tipe Kelaurga....................................................................3
2.3 Struktur Keluarga............................................................5
2.4 Fungsi keluarga.................................................................8
2.5 Peran Keluarga................................................................11
2.6 Tahap Perkembangan Keluarga....................................13
2.7 Definisi Hiperetemsi........................................................18
2.8 Etiologi .............................................................................19
2.9 Manifestasi Klinis............................................................20
2.10 Patofisiologi....................................................................21
2.11 Pathway..........................................................................22
2.12 Klasifikasi Hernia Inguinalis Lateralis.......................23
2.13 Pemeriksaan Penunjang...............................................24
2.14 Penatalaksanaan............................................................25
BAB 3 KOMSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN..............27
3.1 Pengkajian........................................................................27
3.2 Diagnosa...........................................................................37
3.3 Intervensi..........................................................................41
3.4 Implementasi....................................................................41
3.5 Evaluasi............................................................................46
BAB 4 TINJAUAN KASUS.............................................................44
iv
4.1 Pengkajian.....................................................................44
4.2 Diagnosa.........................................................................51
4.3 Intervensi.......................................................................55
4.4 Implementasi.................................................................57
4.5 Evaluasi..........................................................................61
LAPORAN PERTEMUAN
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hernia inguinalis merupakan hernia yang terjadi penonjolan
dibawah inguinalis, didaerah selangkangan atau skrotum Hernia Inguinalis
terjadiketika dinding abdomen berkembang sehingga usus menerobos
kebawah melalui celah Hernia tipe ini sering terjadi pada laki-laki dari pada
perempuan (Huda & Kusuma, 2016).
1
2
baik pada inpeksi ditemukan asimetri pada kedua sisi lipatan paha, skrotum atau
pada labia dalam posisi berdiri dan berbaring pasien diminta mengejan dan
menutup mulut dalam keadaan berdiri palpasi dilakukan dalam keadaan ada
benjolan hernia, diraba konsistensinya dan coba didorong apakah benjolan dapat
direposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak-anak. Kadang cincin
hernia dapat diraba berupa annulus inguinalis yang melebar (Nuari, 2015)
3
4
2.3 Etiologi
Menurut Rawis 2015, penyebab hernia inguinalis lateralis yaitu :
1. Keadaan yang menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen, seperti
kehamilan, batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan
saat defekasi dan mengejan pada miksi, misalnya akibat hipoterapi prostat.
2. Kelemahan dinding otot abdomen karena usia atau sesara kongenital
2.5 Patofisiologi
Hernia terdiri dari 3 unsur yaitu kantong hernia yang terdiri dari
peritonium, isi hernia yang biasanya terdiri dari usus, omentum, kadang berisi
organ intraperitonial lain atau organ ekstraperitonial seperti ovarium, apendiks
6
divertikel dan bulu-bulu. Unsur terakhir adalah struktur yang menutupi kantong
hernia yang dapat berupa kulit (skrotum) umbilikus atau organ-organ lain
misalnya paru dan sebagainya. Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi
karena usia lanjut, karena pada umur tua otot dinding rongga perut melemah.
Sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami
proses degenerasi. Pada orang dewasa kanalis tersebut telah menutup. Namun
karena daerah ini merupakan locus minoris resistance, maka pada keadaan
yang menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat seperti batuk kronik,
bersin yang kuat, mengejan dan mengangkat barang-barang yang berat. Kanal
yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis
lateralis karena terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar (Wahid et al.,
2019).
sebagainya. Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi karena usia
lanjut, karena pada umur tua otot dinding rongga perut melemah. Sejalan
dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses
degenerasi. Pada orang dewasa kanalis tersebut telah menutup. Namun karena
daerah ini merupakan locus minoris resistance, maka pada keadaan yang
menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat seperti batuk kronik, bersin
yang kuat, mengejan dan mengangkat barang-barang yang berat. Kanal yang
sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis
karena terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar (Wahid et al., 2019).
Pada hernia inguinalis lateralis (indirek) lengkung usus keluar melalui
kanalis inguinalis dan mengikuti kora spermatikus (pria) atau ligamen sekitar
(wanita). Ini diakibatkan karena gagalnya prosesus vaginalis untuk menutup
testis turun ke dalam skrotum atau fiksasi ovarium. Pada pertumbuhan janin
(kira-kira 3 minggu) testis yang mula-mula terletak diatas mengalami
penurunan (desensius) menuju ke skrotum. Pada waktu testis turun melewati
iguinal sampai skrotum procesus vaginalis peritoneal yang terbuka dan
berhubungan dengan rongga peritoneum mengalami obliterasi dan setelah testis
sampai pada skrotum, prosesus vaginalis peritoneal seluruhnya tertutup
(obliterasi). Bila ada gangguan obliterasi, maka seluruh prosesus vaginalis
7
2.6 Pathway
9
2.7 Komplikasi
Menurut Suratun dan Lusianah (2010) komplikasi yang mungkin terjadi pada
Hernia inguinalis lateral yaitu :
1. Hernia berulang
Hernia ini terjadi akibat adanya kelemahan dinding otot sehingga muncul
hernia baru di lokasi lain, misalnya dulu pernah hernia perut kiri dan sudah
dioperasi sekarang muncul hernia baru di perut kanan.
2. Obstruksi usus parsial atau total
Karena terjadinya perlengketan usus akibat hernia obstruksi usus parsia
maupun total bisa terjadi di dalam usus halus atau. Pada kasus obstruksi
usus parsial, sedikit makanan atau cairan masih bisa melewati usus.
Sedangkan pada kasus obstruksi usus total, tidak ada apa pun yang bisa
melewati usus.
3. Luka pada usus
Kematian jaringan usus akibat pasokan darah yang berhenti dapat memicu
robekan pada dinding usus yang menyebabkan keluarnya isi usus ke rongga
perut dan menyebabkan infeksi (peritonitis).
4. Gangguan suplai darah ke testis jika pasien laki-laki
Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang
masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit, maka timbul edema sehingga
terjadi penekanan pembuluh darah.
5. Perdarahan yang berlebih
Penyakit hernia bila tidak segera diatasi dan diobati dapat mengakibatkan
perdarahan yang diakibatkan semakin membesarnya usus yang keluar
semakin besar.
6. Infeksi luka bedah
Efek samping yang umum ditemui pasca operasi seperti infeksi luka
operasi akibat adanya tekanan intraabdominal sehingga luka operasiyang
terbuka kembali.
10
2.9 Penatalaksanaan
Menurut Muttaqin 2018, Penatalaksanaan medis antara lain:
1. Terapi umum
Terapi konservatif sambil menunggu proses penyembuhan melalui proses
selama dapat dilakukan pada hernia umbilikalis pada anak usia dibawah 2
11
3.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan,
untuk itu diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang masalah-masalah klien
sehingga dapat memberikan arah terhadap tindakan keperawatan. Keberhasilan
proses keperawatan sangat bergantuang pada tahap ini. Tahap ini terbagi atas:
3.1.1 Anamnesa
1. Indentitas Pasien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang
dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi,
golongan darah, no. register, tanggal MRS, diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
DS ( Data Subjektif ) Pada anemnesis keluhan utama yang lazim
didapatkan adalah keluhan adanya benjolan akibat masuknya
material melalui kanalis inguinal bisa bersifat hilang timbul atau
juga tidak.Keluhan nyeri hebat bersifat akut berupa nyeri terbakar
Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri
klien digunakan:
a. Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang
menjadi faktor presipitasi nyeri.
b. Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yyang dirasakan atau
digambarkan klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau
menusuk.
c. Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah
rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d. Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang
dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien
menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi
kemampuan fungsinya.
13
14
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN
IDENTITAS
1. Nama Pasien : Tn. D
2. Umur : 60 tahun
3. Suku/ Bangsa: Aceh
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Petani
7. Alamat : Suak Ribee
KELUHAN UTAMA:
17
18
3. Riwayat alergi:
Obat ya tidak jenis……………………
- Jenis Penyakit :
…………………........................................................................................................
.............................
- Genogram :
60
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Meninggal
: Hub. perkawinan
20
Merokok ya tidak
keterangan…………………….........................................................
Obat ya tidak
keterangan…..............................................................………………
keterangan…..........................................................…………………
a. TD : 160/90 mmHg
b. N : 88x/i
22
f. Ictus
Cordis: ...........................................................................................................
..................................................
g. CRT : < 2detik
Q :...................................................................
R :...................................................................
S :...................................................................
T :...................................................................
Jenis : 3 Way
Ukuran : 18
Hari ke :2
g. Produksi urine : 200 ml/jam
Warna : kuning
Bau : Pesing
h. Kandung kemih : Membesar ya tidak
i. Nyeri tekan ya tidak
j. Intake cairan oral : ……… cc/hari parenteral : ……… cc/hari
k. Balance cairan:
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
..........................................................
l. Lain-lain:
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
...
5. Sistem pencernaan (B5)
a. TB : 167 BB : 60
b. IMT :21 Interpretasi : Normal
c. Mulut: bersih kotor berbau
d. Membran mukosa: lembab kering stomatitis
e. Tenggorokan:
sakit menelan kesulitan menelan
pembesaran tonsil nyeri tekan
f. Abdomen: tegang kembung ascites
26
6. Sistem Penglihatan
a. Keluhan nyeri ya tidak
27
P :...................................................................
Q :...................................................................
R :...................................................................
S :...................................................................
T :...................................................................
8. Sistem pendengaran
a. Keluhan nyeri ya tidak
P :...................................................................
Q :...................................................................
R :...................................................................
S :...................................................................
T :...................................................................
Fraktur: ya tidak
- Jenis :...................
e. Traksi: ya tidak
- Jenis :...................
- Beban :...................
- Lama pemasangan :...................
f. Penggunaan spalk/gips: ya tidak
NOTE: Pasien dengan nilai total < 16 maka dapat Total Nilai 18
dikatakan bahwa pasien beresiko mengalami dekubisus
(pressure ulcers)
(15 or 16 = low risk, 13 or 14 = moderate risk, 12 or less =
high risk)
b. Warna
c. Pitting edema: +/- grade:................
d. Ekskoriasis: ya tidak
e. Psoriasis: ya tidak
f. Pruritus: ya tidak
g. Urtikaria: ya tidak
h. Lain-lain:
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......
31
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Persepsi klien
Tn. D mengatakan kosndisi saat ini adalah rencana dariAllah, ikhlas, tetap
berusaha mencari pengobatan agar sembuh dan tetap berdoa Kepada Allah
b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya
Murung/diam gelisah tegang marah/menangis
Jelaskan : Selama di rumah sakit pasien melakukan mandi 2x1 perhari, menyikat
gigi 2x1 hari dan selama dirumah sakit belum pernah keramas. Personal Hygiene
selama dirumah antara lain mandidilakukan 2x1 hari, gosok gigi sehari 3x1 dan
keramas seklai alam sehari
33
PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit sering kadang- kadang tidak pernah
- Selama sakit sering kadang- kadang tidak pernah
...............................................................................................................................
..........................
TERAPI
2. Analisa Data
Do:
- Ekspresi wajah
meringis
- Pain assesmen
P: nyeri bertambah saat
bergerak
Q: seperti di iris-iris
R: bagian perut bawah
S: 7 (1-10)
T: Intermiten
- Ttv :
Td : 160/90mmHg
S : 36,7c
RR : 22 x/menit
N : 88 x/menit
Do :
- Nampak luka operasi
pada perut bawah
- Luka nampak agak
kemerahan
- Namapak luka
perasipada perut bawah
panjang 7 cm
Diagnosa Keperawatan
4. Intervensi Keperawatan
dilakukan (mis.
Berjalan dari tempat
tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)
3 Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi
berhubungan dengan keperawatan 3x 24 jam Observasi
efek prosedur masalah resiko infeksi dapat 1. Monitor tanda dan
invasikf menurun dengan kriteria gejala infeksi dan
sebagai berikut : patagenik
1. Dari nyeri meningkat :1 Terapeutik
menjadi menurun :5 1. Batasi jumlah
2. Dari kemerahan pengujung dan
meningat :1 menjadi patagenik
menurun :5 2. Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
3. Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
4. Anjurkan
meningkatkanasupan
cairan
39
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
antibioik, jika perlu
Hari/
Tanggal/Jam
No Implementasi Evaluasi
dan diagnosa
Keperawatan
1 Rabu 1. Mengidentifikasi lokasi, S :
karakteristik, - Klien mengatakan masih nyeri
07/06/2023
durasi,frekuensi,
pada luka bekas operasinya
10.00 kualitas, intensitas nyeri
Hasil: diperut kanan
Nyeri Akut
P: Nyeri ketika banyak
- Klien mengatakan nyerinya
bergerak
Q : Nyeri seperti diiris- bertambahketikabanyak
iris
Bergerak
R : Perut kanan bawah
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul O :
2. Mengontrol lingkungan - Ekspresi wajah meringis
yang memperberat rasa Pain Assesmen
nyeri (mis: suhu P :Nyeri bertambah saat
bergerak
ruangan,pencahayaan,
Q : Seperti diiris-iris
kebisingan) R : bagian perut bawah
Hasil: S : Skala 6 ( 1–10 )
T : Intermiten
Os. mengatakan
- TTV :
nyerinya bertambah TD: 160/90 mmHg
ketika banyak bergerak N : 88x/menit
S : 36,7 oC
3. Memonitor tanda-
tanda vital sebelum dan P: 22x/menit
sesudah pemberian
40
2 Rabu 1. Mengindentifikasi S:
adanya nyeri
07/06/2023 - Klien mengatakan masih takut
ataukeluhan
10.00 fisiklainnya untuk Bergerak- Klien
Hasil : mengatakan semua
Ganggauan
-Klien mengatakan - aktivitasnya dibantu oleh
mobilitas fisik keluarganya dan perawat
masih Nyeri bila
bergerak O:
- Ku: lemah
- Tampak berbaring ditempat
2. Mengidentifikasi
toleransi fisik tidur- Nampak klien susah
melakukan Mobilisasi bergerak
Hasil ;
Klien mengeluh A : Gangguan mobillitas fisik belum
masihtakut teratasi
untukbergerak P:
Intervesi 1,2,dan 5 di lanjutkan
41
3. Memonitor frekuensi
jantung dan tekanan
darahsebelum
memulaiMobilisasi
Hasil :
TD :160/90mmHg,
N :88x/i
4. Memonitor kondisi
umum selama
melakukanMobilisasi
Hasil:
-Klien masih lemah
baru keluar dari ruang
operasi
5. Melibatkan keluarga
untuk membantu pasien
dalammeningkatkan
Mobilisasi
Hasil;
-Keluarga bersedia
membantu Klien
6. Menjelaskan tujuan dan
prosedur Mobilisasi
Hasil:
Klien mengerti dan
bersedia mengikuti
prosedur mobilisasi
7. Menganjurkan
melakukan Mobilisasi
dini
Hasil :
Klien masih Takut
untuk bergerak
Hari/
Tanggal/Jam
No Implementasi Evaluasi
dan diagnosa
Keperawatan
1 Kamis 1. Mengidentifikasi lokasi, S:
karakteristik,durasi, - Klien mengatakan masih nyeri
08/06/2023
frekuensi, kualitas, pada luka bekas operasinya
15.00 diperut kananbawah
intensitas nyeri
Nyeri Akut Hasil: - Klien mengatakan nyerinya
P : Nyeri ketika banyak Bertambah ketika banyak
bergerak bergerak
Q : Nyeri seperti diiris-
iris O:
R : Perut kanan bawah - Ekspresi wajah rileks
S : Skala nyeri 5 Pain Assesmen
T : Nyeri hilang timbul P :Nyeri bertambah saat
2. Mengontrol lingkungan bergerak
yang memperberat Q : Seperti diiris-iris
rasanyeri (mis: suhu R : bagian perut bawah
ruangan,pencahayaan, S : Skala 4 ( 1–10 )
kebisingan) T : Intermiten
Hasil: - TTV :
Klien mengatakan TD: 150/90 mmHg
nyerinya bertambah N : 80x/menit
ketika banyak bergerak S : 36,2 oC
3. Memonitor tanda-tanda P: 20 x/menit
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik A : Masalah nyeri akut teratasi
Hasil: sebagian
TD : 150/90mmhg
N : 80 x/menit
S : 36,2oC P : Intervensi di lanjukan
RR: 20 x/i - Terapkan manajeman nyeri
non-farmakologi Jurnal
4. Mengajarkan teknik non muhammad Suhartono
farmakologis untuk (pemberian terapi murottal)
mengurangi rasa nyeri
yaitu melakukan
pengaturan posisi dan
relaksasi
5. Kolaborasi pemberian
analgetik
43
Hasil:
pemberian injeksi
Ketorolac 1 ampul /IV/
12 jam
2 Kamis 1. Mengindentifikasi S:
adanyanyeri atau
08/06/2023 - Klien mengatakan masih takut
keluhanfisik lainnya
untuk Bergerak
15.30 Hasil :
- Klien mengatakan masih
Ganggauan - Klien mengatakan
aktivitasnya dibantu oleh
masih Nyeri bila keluarganya
mobilitas fisik
bergerak O:
2. Mengidentifikasi - Ku: baik
toleransi fisik melakukan - Tampak dudukditempat tidur
Mobilisasi
Hasil ; A : Gangguan mobillitas fisik belum
- Klien belajar duduk teratasi
ditempat tidur
3. Memonitor frekuensi P :
jantung dan Intervesi di lanjutkan
tekanandarah sebelum
memulaiMobilisasi
Hasil :
- T :TD :150/90mmHg,
N :88x/i
4. Memonitor kondisi
umum selama
melakukanMobilisasi
Hasil- Klien masih
lemah baru keluar dari
ruang
operasi
5. Melibatkan keluarga
untuk membantu
pasiendalam
meningkatkan Mobilisasi
Hasil ;
Keluarga bersedia
membantu Klien
6. Menjelaskan tujuan dan
prosedur Mobilisasi
Hasil:- Klien mengerti
dan bersedia mengikuti
44
prosedur mobilisasi
7. Menganjurkan
melakukan Mobilisasi
dini
Hasil :
- Klien masih mulai
bergerak ( belajarduduk )
8. PemberianAntibiotik
Hasil:- Cefrtiaxon 2 gr/
12 jam
3. Kamis 1. Memonitor tanda dan S :
gejala infeksi lokan dan - Klien mengatakan luka
08/06/2023
patogenik opersiny agak basah
15.45 Hasil
Resiko Infeksi - Luka agakbasah O:
2. Membatasi jumlah - Nampak luka Operasi
pengunjung dibagianPerut bawah,dengan
Hasil lebar lukasekitar 7 cm
- Menganjurkan keluarga - -Nilai Leukosit ( 4,9-11ribu/ul)
pasien untuk membatasi
pembesuk untuk A : Masalah sedang teratasi
mengurangi kebisingan
3. Menjelaskan tanda dan P :Intervensi di lanjutkan
gejala infeksi
Hasil
Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi
4. Mengajarkan cara
mencuci tangan dengan
benar
Hasil:
- Menunjukkan
kemamauan untuk
mencucitangan dengan
benar
5. Menganjurkan
meningkatkan asupan
Nutrisi
Hasil :
- Mampu
45
menghabiskan Porsi
yang diberikan
6. Kolaborasi pemberian
obat
hasil
- Injeksi Ceftriaxone
2gr / iv / 12 jam
Hari/
Tanggal/Jam
No Implementasi Evaluasi
dan diagnosa
Keperawatan
1 Jumat 1. Mengidentifikasi lokasi, S :
karakteristik, - Klien mengatakan masih nyeri
09/06/2023
durasi,frekuensi, pada luka bekas operasinya
21.00 kualitas, intensitas nyeri sudah berkurang
Hasil:
Nyeri Akut - Klien mengatakan nyerinya
P : Nyeri ketika banyak
berkurang ketika banyak
bergerakberkurang
bergerak
Q : Nyeri seperti di sayat
R : Perut kanan bawah
O:
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul - Ekspresi wajah rileks
Pain Assesmen
2. Mengontrol lingkungan P :Nyeri ketika banyak
yang memperberat bergerak berkurang
rasanyeri (mis: suhu Q : Seperti nyut-nyut
ruangan , R : bagian perut bawah
pencahayaan,kebisingan)
S : Skala 3 ( 1–10 )
Hasil:
Klien mengatakan T : Intermiten
nyerinya bertambah - TTV :
ketika banyak bergerak TD: 130/0 mmHg
3. Memonitor tanda-tanda N : 80x/menit
vital sebelum dan esudah S : 36 oC
pemberian analgesik P: 20 x/menit
Hasil:
TD : 130/80mmhg A : Masalah nyeri akut teratasi
N : 80 x/menit
S : 36 oC
P : 20 x/menit P : Intervensi 1,2,3 dan 4
4. Kolaborasipemberian dipertahankan
analgetik
Hasil:
pemberian injeksi
Ketorolac 1 ampul /IV/
8jam
2 Kamis 1. Mengindentifikasi S:
08/06/2023 adanya nyeri
- Klien mengatakan masih tidak
ataukeluhan fisik
15.30 takut untuk Bergerak
lainnya
47
meningkatkan asupan
NutrisiHasil :- Mampu
menghabiskan Porsi
yang diberikan
4. Kolaborasi pemberian
obat
Hasil
- Injeksi Ceftriaxone 1 gr
/ iv / 12 jam
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
49
5.2 Saran
Kepada pihak institusi pendidikan diharapkan dalam menyusun karya tulis ilmiah
dimasa yang akan datang waktunya perlu ditambah agar penulis lebih memahami dan
50
mengerti asuhan keperawataan pada klien Hernia inguinalis lateral. Untuk pihak unit
layanan kesehatan , agar membuat model pelayanan keperawatan profesional yang dapat
dijadikan acuan pembelajaraan mahasiswa perawat guna menjamin kualitas asuhan yang
diberikan pada klien. Untuk pihak penulis selanjutnya kiranya jika melakukan penelitihan
lebih mendalam lagi pada kasusHernia inguinalis lateralserta pada kasus lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo,.2011).Penatalaksanaannyerinon farmakologi
DOKUMENTASI KEGIATAN