T UMUR 25 TAHUN
DENGAN TREATMENT BIRTHING BALL DI PMB ELIZABETH MARULIANA,
DESA KELATEN KECAMATAN PASURUAN LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2023
DISUSUN OLEH :
NAMA : ANA TINCE WATI SIHOMBING
NIM : 22390002
Diterima dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Laporan Case Study Asuhan Kebidanan Komprehensif Berbasis Riset Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan Universitas Malahayati, pada :
Hari : Senin
Pembimbing
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Laporan Case Study Asuhan Kebidanan
Komprehensif Berbasis Riset Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Universitas
Malahayati, pada :
Hari : Senin
Tanggal : 3 mei 2023
Penguji I
Penguji II
(Anggraini , SST.,M.Kes)
NIDN. 02081289901
Puji syukur atas Berkat dan Rahmat dari Tuhan karena atas karunia, izin,
hidayah dan kesempatan yang telah diberikankan-Nya kepada penulis, sehingga
dapat terselesaikannya Laporan Case Study Asuhan Kebidanan Komprehensif
Berbasis.
Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak DR.dr. Achmad Farich, M.Kes., selaku Rektor Universitas Malahayati
Bandar Lampung.
2. Ibu Riyanti,S.P,M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Malahayati
3. Ibu Vida wira utami , SST,Bdn,M.Kes., selaku Ketua Program Study Profesi
Bidan.
4. Ibu ike ate yuviska, SST.Bdn,M.Kes., sebagai Pembimbing Institusi Pendidikan
Bidan Profesi universitas Malahayati Bandar Lampung
5. Ibu anggraini, SST.,M.Kes., sebagai Penguji Institusi Pendidikan Bidan Profesi
universitas Malahayati Bandar Lampung
6. Rekan-rekan mahasiswa yang telah bekerja sama dan saling mendukung selama
penyusunan studi kasus ini.
7. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusun laporan ini, yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan............................................................................................3
D. Ruang Lingkup...............................................................................................3
E. Manfaat Penulisan..........................................................................................3
A. Kesimpulan....................................................................................................135
B. Saran...............................................................................................................135
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
D. Manfaat
1) Teoritis
2) Praktis
a. Istitusi Hasil studi kasus ini dapat menambah masukan untuk penangan
asuhan kebidanan komprehensif di BPM Elizabeth maruliana , S.Tr., Keb
Lampung Selatan.
b. Klien dan masyarakat Klien dan masyarakat dapat lebih tenang dan
nyaman saat bersalin sehingga rasa nyeri saat persalinan dapat berkurang.
c. Profesi Diharapkan di bidan dapat melakukan latihan birth ball sebagai
salah teknik non medis dalam mengurangi/ meminimalkan rasa nyeri
persalinan kala I di BPM Elizabeth maruliana, S.Tr., Keb Lampung
Selatan.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
c) Ngidam
f) Perubahan warna kulit pada bagian-bagian tertentu seperti leher, muka, dan
areola
g) Pembengkakan pada gusi (epulis)
a) Rahim membesar
a) Perut membesar.
p) Tanda Goodell: serviks melunak bila disentuh, lembut seperti ujung telinga.
5) Penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan.
6) Melibatkan ibu hamil, suami dan keluarganya dalam menjaga kesehatan dan
gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi
penyulit/komplikasi.
Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehtaan harus
memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar (10T) terdiri dari:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan Penimbang berat badan
pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya
gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9
kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya
menunjukan adanya gangguan pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi
badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis adanya
faktor resiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145cm
meningkatkan resiko terjadinya CPD (cephalo pelvic disproportion)
2) Ukur tekanan darah Pengukuran tekanan darah setiap kali kunjungan
antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah ≥
140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai
edema wajah atau tungkai bawah; dan atau proteinuria).
3) Menilai status Gizi (Ukur lingkar lengan atas/ LiLa) Pengukuran LiLa
hanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I
untuk skrinning ibu hamil berisiko KEK. Kurang energi kronis disini
maksudnya ibu hamil mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung
lama (beberapa bulan/tahun) dimana LiLa kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil
dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR)
4) IMT Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan
adaptasi ibu terhadap pertumbuhan janin. Berat badan yang bertambah
behubungan dengan perubahan fisiologi yang terjadi pada kehamilan dan
akan lebih dirasakan pada ibu primigravida untuk menambah berat badan
pada masa kehamilan.
10
Kategori IMT
Pemberian imunisasi
TT1 Langkah awal
pembentukan kekebalan
tubuh terhadap penyakit
tetanus
TT2 1bulansetelahTT1 3 tahun
h) Pemeriksaan BTA
Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala-gejala penyakit menular dan
penyakit tidak menular karena dapat mempengaruhi pada kesehatan ibu dan
janinnya. Penawaran untuk melakukan tes HIV dan Konselling di daerah
epidemik meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS dan TB di daerah
epidemik rendah. Setiap ibu hamil ditawarkan untuk dilakukan tes HIV dan
segeradi berikan informasi mengenai resiko penularan HIV dari ibu
kejaninnya.Apabila ibu hamil tersebut HIV positif maka dilakukankonseling
15
pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA).Bagi ibu hamil yang negativ
diberikan penjelasan untuk menjaga tetap HIV negative diberikan penjelasan
untuk menjaga HIV negativ sel ama hamil, menyusuidan seterusnya.
g) Inisiasi Menyusu Dini(IMD) dan pemberian ASI Ekslusif
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segeras
etelah lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang penting untuk
kesehatan bayi. PemberianASIdilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan.
h) KB paska persalinan
2) Perdarahan pervaginam
3) Gangguan penglihatan
F. Persiapan persalinan
memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,suami,atau keluarganya pada trimester
III memastikan bahwa pesiapan persalinan bersih dan aman dan suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan
biaya untuk merujuk.Dalam buku KIA (2016) disebutkan tentang persiapan
persalinan yaitu:
18)Jenis-jenispersalinan antaralain :
Persalinan Spontan bila persalinan berlangsung dengan kekuatan
ibu sendiri dan melalui jalan lahir
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat,sering dan teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena rob ekan-
robekan kecil pada serviks.
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
1. Kala I
i. Fase akselerasi
Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.Kala
21
Penumpang yang ada dalam persalinan adalah janin dan plasenta. Hal yang
perlu diperhatikan pada janin yaitu: ukuran kepala janin, presentasi, letak,
sikap, dan posisi janin, sedangkan yang perlu diperhatikan pada plasenta
yaitu letak, besar dan luasnya.
2. JalanLahir(Passage)
Jalan lahir terbagi menjadi dua yaitu jalan lahir keras dan jalan lahirlunak.
Hal yang perlu diperhatikan dari jalan lahir keras yaitu ukurandan bentuk
tulang panggul, sedangkan yang perlu diperhatikan padajalan lahir lunak
yaitu segmen bawah uterus yang dapat meregang, serviks, otot dasar
panggul, vagina, dan introitus vagina. Menurut Eniyanti dan Melisa (2012
: 26), janin dapat mempengaruhi jalannya kelahiran karena ukuran dan
presentasinya. Pada persalinan, karena tulang-tulang masih dibatasi
fontanel dan sutura yang belum keras,maka pinggir tulang dapat menyisip
antara satu dengan yang lain. Jikakepala janin sudah lahir maka bagian-
bagian lain dari janin dengan mudah menyusul. Eniyati dan Melisa (2012:
17) membagi jalan lahir menjadi 2 bagian yaitu bagian keras tulang-tulang
panggul dan bagian lunak yaitu otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen.
3. Kekuatan(Power)
Power disebut juga tenaga atau kekuatan yang terdiri dari his,
kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament
(Eniyatidan Melisa,2012 :23).
His(KontraksiUterus)
22
(Sondakh, 2013:4).
4. ResponsPsikologi(PsychologResponse)
5. Penolong
Penolong persalinan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan tertentu untuk membantu ibu dalam menjalankan
proses persalinan. Faktor penolong juga memiliki peran penting
dalam membantu ibu bersalin karena memengaruhi proses
kelangsungan hidup ibu dan bayi(Sondakh, 2013:96).
1. DefinisiNyeri
Nyeri somatik dalam mengacu kepada nyeri yang berasal dari otot,
tendon, ligamentum, tulang, sendi dan arteri.
3. NyeriVisera
Nyeri visera mengacu kepada nyeri yang berasal dari organ- organ
tubuh.
4. NyeriAlih
Nyeri alih didefinisikan sebagai nyeri berasal dari salah satu daerah
di tubuh tetapi di rasakan terletak di daerah lain.
5. NyeriNeuropati
- Usia
- Jenis kelamin
- Kebudayaan
- Maknanyeri
- Perhatian
- Ansietas
- Keletihan
- Pengalamansebelumnya
- GayaKoping
Kategori Skor
0 1 2
Muka Tidak ada Wajah Sering dahi tidak
ekspresi atau menyeringai dahi konstan, rahang
senyuman berkerut, menegang dagu
tertentu, tidak menyendiri gemetar
mencari
Kaki perhatian Gelisah resah, Menendang atau
kaki disiapkan
Tidak ada posisi dan menegang
Aktivitas atau relaks Menggeliat, Menekuk, kaku,
atau menghentak
Berbaring, menaikkan
Posisi normal, punggung dan
mudah bergerak maju, menegang
perhatian
(Judha, 2012)
1. Pengertian BirthBall
3. IndikasidanKontraindikasi
Indikasi
a. Ibuinpartuyangmerasakannyeri
b. Pembukaanyanglama
c. Penurunankepalabayiyanglama
Kontraindikasi
a. Janinmalpresentasi
b. Perdarahanantepartum
c. Ibuhamildenganhipertensi
d. Penurunankesadaran(Kustari,dkk,2012).
Sedangkan bagi ibu hamil dengan kondisi berikut ini diharapkan untuk
berkons ultasi terlebih dahulu dengan dokter atau bidan yang merawat
1. Hipertensi
2. Diabetes gestational
3. Riwayat penyakit jantung atau kondisi pernapasan (asma)
4. Riwayat persalinan prematur
5. Plasenta previa
6. Preeklamsia (Kustari,dkk,2012).
4. Persiapan
1. Bola Persalinan
Ukuran bola disesuaikan dengan tinggi badan ibu hamil. Ibu hamil
dengan tinggi badan 160-170 cm dianjurkan menggunakan bola
dengan diameter55- 65cm. Ibu dengan tinggi badan diatas 170cm
cocok menggunakan bola dengan diameter 75 cm. Mallak (2017 : 1)
dalam Suggested BirthingBall Protocol menjelaskan bahwa bola
tersebut harus dipompa dengan baik pada sentimeter diameter yang
didesain sesuai dengan bola tersebut. Uk uran yang biasa digunakan
selama persalinan yaitu 65 cm, yang mana dapat menahan beban
sampai dengan 135,9 kg (Gymnastik Ball).
Bola ini bisa dipompa dengan menggunakan pompa kaki dan dapat
kempes jika dekat dengan panas atau benda yang tajam. Untuk
membersihkannya dap at menggunakan desinfektan untuk bagian
permukaannya atau pembersih yang mana mengandung bakteri sida,
virusida, fungisida dan tuberkolusida . Kontaminasi yang terlihat kotor
dapat diatasi dengan pem bersih kloroks 10%. Bagi ibu yang memiliki
bola secara pribadi dapat membersihkannya dengan bahan pembasmi
kuman yang disebut dengan“cavicide”.
2. Matras
3. Kursi
4. Bantalataupengalasyangempuk
b. Lingkungan
Lingkungan yang nyaman dan kondusif dengan penerangan yang cukup
merangsang turunnya stress pada ibu. Pastikan lantai yang digunakan
untuk terapi birth ball tidak licin dan anti selip. Privasi ruangan
membantu ibu hamil termotivasi dalam latihan birth ball
(Kustari,dkk, 2012). Penggunaan birthball dengan aman merupakan
kuncinya dimana membutuhkan perhatian lebih agar ibu tidak terjatuh
pada saat menggunakannya, mengingat bentuk bolayang bundar
dan keseimbangan ibu dengan membawa beban besar di bagian
perut. Pendamping harus selalu menjaga ibu ketika ibu menggunakan bo
la dan membantu ibu untuk bangkit dan duduk untuk bersandar. Posisi
31
bola yang dekat dengan tempat tidur dapat membuat ibu merasa
lebih aman sehingga ibu dapat menjaga keseimbangan jika ingin
mengganti posisi. Birthing ball dapat digunakan pada saat yoga,
pelvic rocking, gerakan jongkok bangun pada ibu hamil. Selain itu
penggunaan birthing ball pada saat pelvic rocking
juga membantu untuk pemijatan bagian perineum ibu hamil (Her mina
2015:165).
c. PesertaLatihan
Peserta latihan yang dimaksud adalah ibu yang akan melahirkan. Klien
dipersiapkan latihan dengan kondisi yang tidak capek. Jika ibu dalam
kondisi capek, maka tenaga yang terkuras semakin banyak dan membuat
ibu merasa lelah sehingga akan kehabisan tenaga saat meneran. Menurut
Ondeck (2014) Ibu dinegara maju dengan fasilitas kesehatan yang amat
kurang selalu berbaring ditempat tidur pada kala I persalinan. Berbaring
dapat meyebabkan kontraksi menjadi lemah karena adanya tekanan
dari berat u terus terhadap pembuluh darah abdomen. Efektivitas kontraksi
membantu dilatasi serv iks dan penurunan bayi. Wanita yang menggunakan
posisi tegak lurus dan bergerak selama persalinan memiliki waktu
persalinan lebih pendek, sedikit mendapat intervensi, melaporkan rasa sakit
yang lebih sedikit, dan mengga mbarkan kepuasan lebih pada pengalaman
persalinan mereka dari pada wanita dalam posisi berbaring.
4. JenisGerakan
Jenis gerakan yang dijelaskan oleh Kustari, dkk (2012)adalah sebagai berikut:
a. Dudukdiatasbola
Duduklah di atas bola seperti halnya duduk di kursi dengan kaki sedikit
membuka agar keseimbangan badan diatas bola terjaga.
Gambar2.4.DudukdiAtasBola
Mathew (2012 : 3) menyatakan bahwa dengan cara duduk di bola, ibu harus
menggerakkan pinggul secara melingkar. Hal ini memungkinkan kepala
bayi akan menekan serviks dengan mendorong dilatasi.
Gambar2.5.DudukdiAtasBoladanBersandarkeDepan
2. Berdiri dengan kaki sedikit dibuka dan bersandar kedepan pada bola
seperti merangkul bola.
3. Lakukan gerakan ini selama 5 menit.
Pada posisi berdiri/tegak akan membuat kontraksi lebih kuat dan lebih
efesien. Kontraksi akan mengikuti gravitasi untuk terus mempertahankan
kepala bayi berada di bawah, yang mana akan membantu serviks untuk
berdilatasi lebih cepat sehingga persalinan berlangsung cepat. Mengubah
posisi selama persalinan akan mengubah bentuk dan ukuran panggul yang
mana akan membantu kepala bayi bergerak ke posisi optimal selama kala
Iper salinan, dan membantu bayi berotasidan turun selama kala II
(Mathew,2012 :2).
d. Berlututdanbersandardiatasbola
Menurut Aprillia (2011 : 120), posisi ini adalah posisi paling nyaman untuk
ibu hamil yang mengeluh sakit di tulang belakang. Dengan mengalihkan
berat badannya di atas bola, maka dapat mengurangi tekanan di sekitar
tulang belakang dan sacrum. Posisi ini juga memudahkan ibu
menggerakkan panggul untuk mengurangi rasa nyeri
Aprillia (2011 : 121) mengatakan bahwa posisi ini adalah posisi yang
sempurna membantu membuka pelvis secara optimal dengan posisi telapak
kaki tetap menempel pada lantai untuk membantu stabilitas dan otot
perineum agar lebih relaks. Beberapa keuntungan dari posisi di atas adalah :
1. Membantu memperpendek jalan lahir atau serviks.
2. Meningkat kangaris tengah panggul lebih dari 10%.
3. Merangsang ibu hamil untuk lebih kuat saa tmengejan dan
memperk uat intensitas kontraksi.
4. Memperbaiki peredaran darah janin.
36
1. Pengertian Nifas
Masa nifas berasal dari bahasa latin, yaitu puer artinya bayi dan parous
artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan. Asuhan kebidanan masa
nifas adalah penatalaksanaan asuhan yang diberikan pada pasien mulai dari
saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan
seperti sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil (Saleha,
2013). Masa Nifas dimulai setelah 2 jam postpartum dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, biasanya
berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan baik
secara fisiologi maupun psikologis akan pulih dalam waktu 3 bulan
(Nurjanah, dkk, 2013).
Menurut Nurjanah, dkk, 2013 Masa nifas dibagi dalam 3 tahap, yaitu
puerperium dini (immediate puerperium), puerperium intermedial (early
puerperium) dan remote puerperium (later puerperium). Adapun
penjelasannya sebagai berikut:
2. Sistem Reproduksi
a. Uterus
sel-sel desidua.
Purulenta Terjadi infeksi,keluarcairan
seperti nanah berbau busuk
c. Serviks
Satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit
(37,5oC-38oC) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan,
kehilangan cairan (dehidrasi) dan kelelahan karena adanya
bendungan vaskuler dan limfatik. Apabila keadaan normal suhu
badan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik
lagi karena adanya pembentukan ASI, payudara menjadi
bengkak, berwarna merah karena banyaknya ASI. Bila suhu
tidak turun kemungkinan adanya infeksi endometrium, mastitis,
tractus genetalis atau system lain.
b. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa antara 60-80 kali per
menit atau 50-70 kali per menit. Sesudah melahirkan biasanya
denyut nadi akan lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi 100
kali per menit, harus waspada kemungkinan infeksi atau
perdarahan postpartum.
41
c. Tekanan Darah
4. Pengaruh budaya
2013)
a) Masa Taking In (Fokus pada Diri Sendiri)
hijau.
b. Fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi. Sumbernya
berasal dari susu, keju dan daging.
c. Zat besi untuk menambah sel darah merah. Sumbernya
berasal dari kuning telur, hati, daging, kerang, kacang-
kacangan dan sayuran.
b. Ambulasi
bergerak , agar lebih kuat dan lebih baik. Gangguan kemih dan
buang air besar juga dapat teratasi. Mobilisasi sangat bervariasi,
tergantung pada komplikasi persalinan, nifas, atau sembuhnya luka
(jika ada luka). Jika tidak ada kelainan , lakukan mobilisasi sedini
mungkin, yaitu dua jam setelah persalian normal. Ini berguna untuk
memepercepat sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina
(lochea).
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur
terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-
miring kekanan dan kekiri untuk mencegah terjadinya thrombosis
dan tromboemboli. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke 3
jalan-jalan, dan hari ke 4 atau 5 sudah diperbolehkan pulang.
Mobilisasi diatas mempunyai variasi, bergantung pada komplikasi
persalinan,nifas dan sembuhnya luka.
c. Eliminasi
melahirkan. Hal ini terjadi karena volume dara meningkat pada saat
hamil tidak diperlukan lagi setelah persalinan. Oleh karena itu, ibu
perlu belajar berkemih secara spontan dan tidak menahan buang air
kecil ketika ada rasa sakit pada jahitan. Menahan buang air kecil
akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni dan gangguan
kontraksi rahim sehingga pengeluaran cairan vagina tidak lancar.
Sedangkan buang air besar akan sulit karena ketakutan akan rasa
sakit, takut jahitan terbuka atau karena adanya haemoroid (wasir).
47
b. Tidak menahan BAK ketika ada rasa sakit pada jahitan, karena
akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni. Akibatnya
skan timbul gangguan pada kontraksi rahim sehingga
pengeluaran lochea tidak lancar.
c. Miksi harus secepatnya dilakukan sendiri.
e. Defekasi
tetap akan keluar darah dan kotoran (lochea) yang merupakan sisa
jaringan di dalam rahum.
Langkah-langkah untuk menjaga kebersihan vagina yang benar
adalah :
1. Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali habis
BAK dan BAB. Air yang digunakan tak perlu matang asal
bersih. Basuh dari depan kebelakang sehingga tidak ada sisa-
sisa kotoran yang menempel disekitar vagina baik dari air seni
maupun feses yang mengandung kuman dan bias
menyebabkan infeksi pada luka jahit.Vagina boleh di cuci
menggunakan sabun atau cairan antiseptic karena dapat
berfungsi sebagai penghilang kuman. Yang penting jangan
takut memegang daerah tersebut dengan seksama.
2. Bila ibu benar-benar takut menyentu lukah jahitan, upaya
menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara
3. Perawatan Payudara
56
1) Pengurutan Payudara
g. Setiap pagi dan sore sebelum mandi putting susu (daerah areola
mamae), satu payudara diolesi dengan minyak kelapa
sekurangkurangnya 3-5 menit, lama 4-5 kali.
h. Jika putting susu normal, lakukan perawatan dengan oleskan minyak
pada ibu jari dan telunjuk lalu letakkan keduanya pada Putting susu
i. Jika puting susu datar atau masuk kedalam lakukan tahapan berikut :
1) Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu,
kemudian tekan dan hentakkan kearah luar menjahui putting susu
secara perlahan.
2) Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah putting susu lalu tekan
serta hentakkan kearah putting susu secara perlahan.
j. Kemudian untuk masing-masing putting digosok dengan handuk kasar
agar kotoran-kotoran yang melekat pada putting susu dapat terlepas.
Akhirnya payudara dipijat untuk mencoba mengeluarkan ASI.
Lakukan langkah-langkah perawatan diatas 4-5 kali pada pagi dan
sore hari, sebaiknya tidak menggunakan alkohol atau sabun untuk
membersihkan putting susu karena akan menyebabkan kulit kering
dan lecet. Pengguna pompa ASI atau bekas jarum suntik yang
dipotong ujungnya juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah
pada putting susu yang terbenam.
6. Asuhan Nifas
Asuhan ibu masa nifas adalah asuhan yang diberikan kepada ibu
segera setelah kelahiran sampai 6 minggu setelah kelahiran. Tujuan dari
masa nifas adalah untuk memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar
pada ibu segera setelah melahirkan dengan memperhatikan riwayat
selama kehanilan, dalam persalinan dan keadaan segera setelah
melahirkan. Adapun hasil yang diharapkan adalah terlaksananya asuhan
segera atau rutin pada ibu post partum termasuk melakukan pengkajian,
membuat diagnose, mengidentifikasi masalah dan kebutuhan ibu,
mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial, tindakan segera serta
merencanakan asuhan.
59
mencegah hipotermi
hari
3 2 minggu 1. Sama seperti diatas (6 hari
setelah setelah persalinan)
persalinan
4 6 minggu 1. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-
setelah penyulit-penyulit yang ia alami atau
persalinan bayinya
2. Membrikan konseling KB secara dini
Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25 ºC,
maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi, konveksi,
konduksi, dan radiasi. Suhu lingkungan yang tidak baik
62
Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan
2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-20
kali dalam 24 jam.
g. Perubahan Hati
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat,
63
1. Menjaga bayi agar tetap hangat. Langkah awal dalam menjaga bayi
tetap hangat adalah dengan menyelimuti bayi sesegera mungkin
sesudah lahir, tunda memandikan bayi selama 6 jam atau sampai bayi
stabil untuk mencegah hipotermi.
2. Membersihkan saluran napas dengan menghisap lendir yang ada di
mulut dan hidung (jika diperlukan). Tindakan ini juga dilakukan
sekaligus dengan penilaian APGAR skor menit pertama. Bayi normal
akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak
langsung menangis, jalan napas segera dibersihkan.
3. Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan
kain atau handuk yang kering, bersih dan halus. Dikeringkan mulai
dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa
menghilangkan verniks. Verniks akan membantu menyamankan dan
menghangatkan bayi. Setelah dikeringkan, selimuti bayi dengan kain
kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat diklem, Hindari
mengeringkan punggung tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan
bayi membantu bayi mencari putting ibunya yang berbau sama.
4. Memotong dan mengikat tali pusat dengan teknik aseptik dan
antiseptik. Tindakan ini dilakukan untuk menilai APGAR skor menit
kelima. Cara pemotongan dan pengikatan tali pusat adalah sebagai
berikut :
a. Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir.
Penyuntikan oksitosin dilakukan pada ibu sebelum tali pusat
dipotong (oksotosin IU intramuscular)
b. Melakukan penjepitan ke-I tali pusat dengan klem logam DTT 3
cm dari dinding perut (pangkal pusat) bayi, dari titik jepitan tekan
tali pusat dengan dua jari kemudian dorong isi tali pusat kea rah
64
BAB III
LAPORAN KASUS
1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas Pasien:
RT/01/13 kelaten
Kec. Pasuruan
b. Alasan Datang:
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran usia
kehamilan 9 bulan. Datang ke tempat praktek bidan untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan rutin.
67
Keluhan utama:
Ibu mengatakan tidak nyaman karena rasa sakit/nyeri yang dialami mengganggu
aktivitas sehari-hari.
Ibu mengatakan takut merasakan nyeri/sakit waktu melahirkan.
c. Riwayat Haid
1) G1P0A0
5) Gerak janin
6) Tanda bahaya:
a. TM I : Tidak Ada
b. TM II : Tidak Ada
7) Keluhan
a) Trimester I : Mual
8) Riwayat terapi
Suplement&
MASALAH TINDAKAN/PENDKES
ANC Tanggal Tempat
Fe
1. 15-08-2022 PMB B6,Asam Folat Mual Makan porsi kecil tapi sering
ELIZABETH
ELIZABETH
3. 12-10-2022 PMB Fermia, Tidak ada Manfaat FE
ELIZABETH Kalsium
4. 25-10-2022 PMB Fermia, Tidak ada Yoga ibuhamil
ELIZABETH Kalsium
25-11-2022 PMB Gestiamin Tdakada Persiapanpersalinan
5
ELIZABETH
f. Riwayat KB
b. Jika pernah:
(sedang/penuh) (sedang/penuh)
Lauk 3 x @1-2potong 2-3 x @1potong
(sedang/besar), (sedang
jenisnya;ikan,tahu,te /besar), jenisnya:
mpe,telor
tempe
Sayuran 3 x @1/2-1mangkuk 1-2x @1/2mangkuk
sayur; jenis sayur; jenis sayuran :
sayuran:sop,bayam, bayam,labu
daunsingkong,kacan
g dll
Buah 1-2x 2-3x
sehari/seminggu; sehari/seminggu;
Jenis:pisang,jeruk,s jenis:pepaya,
alak,pepaya pisang, jeruk
Camilan 2-3 x sehari;jenis: 2-3x
gorengan sehari;jenis:biskuit
70
:- -
punggung
Perubahan selama hamil
2) Minuman
Jumlah total 10-12 gelas 5-6 gelas perhari;
perhari; jenis:air jenis :susu,Air
putih putih
Susu 0 gelas 0 gelas perhari;
perhari;jenis : - jenis:-
Jamu
Keluhan:
Perubahan selama hamil
B. Eliminasi
1) BAK
Frekuensi perhari 4-5 x/hari 3-4 x/hari
Warna Putih Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Konsistensi Cair Cair
2) BAB
Frekuensi perhari 1x 1x
Warna Kuning Agak hitam
Konsistensi Tidak ada Tidak ada
Keluhan Keras/lembek Keras/lembek
C. Personal Hygine
Mandi 2x sehari 2 x sehari
Keramas 3-4 x seminggu 1-2 x seminggu
Gosok Gigi 3-4 x sehari 1 - 2 x sehari
Kesehatan
Merokokaktif Tidak Tidak
Lingkungan perokok Tidak Tidak
Minuman beralkohol Tidak Tidak
Obat-obatan Tidak Tidak
Napza Tidak Tidak
Aktifitas yang merugikan
i. Riwayat Psikososial-Spiritual
1. Riwayat perkawinan:
72
kehamilan
12. Lingkungan:
Kebiasaan kontak dengan binatang: Tidak Ada
13.Paparann dengan polutan:Tidak Ada
2. DATA OBYEKTIF:
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik Tensi : 110/70mmhg
2) Kesadaran : Composmentis Nadi : 78 x/mnt
b. Status present
Kepala : Bersih
1. Inspeksi:
2. Palpasi
- Leoplod I : TFU 3 jari dibawah PX, Pada bagian fundus teraba bagian
bulat, lunak dan tidak melenting yaitu bokong,
- Leoplod II : Pada abdomen kanan perut ibu teraba datar memanjang
seperti papan yaitu punggung (puka), dan bagian kanan perut ibu teraba
bagian bulat kecil-kecil yaitu ekstermitas
- Leoplod III : Bagian perut bawah ibu teraba bagian bulat, keras dan
melenting yaitu kepala janin, sudah masuk PAP/Pintu Atas Panggul.
- Leoplod IV : penurunan bagian terbwah janin 3/5 sudah masuk PAP
4. TFU : 30 cm
Syhpilis : Negatif
3. ANALISA
- HPHT : 8-12-2021
- Tanda-tanda vital :
Pols : 78 x/menit
- Palpasi :
1. Inspeksi:
- Berat Badan : 60 kg
- IMT: 18,75/ 25
2. Palpasi
- Leoplod I : TFU 3 jari dibawah PX, Pada bagian fundus teraba bagian
bulat, lunak dan tidak melenting yaitu bokong,
- Leoplod II : Pada abdomen kanan perut ibu teraba datar memanjang
seperti papan yaitu punggung (puka), dan bagian kanan perut ibu teraba
76
4. TFU : 30 cm
h. Pemeriksaan Penunjang :
HB : 12 gr% Malaria : Negatif
Hiv : Negatif Gol Darah :A
HbsAg : Negatif
Syhpilis : Negatif
B. Masalah :
Ibu merasa takut dan khawatir dalm menghadapi persalinan, karena ibu
takut merasakan sakit/nyeri pada persalinan nanti.
C. Kebutuhan :
4. PENATALAKSANAAN
dilakukan oleh Bidan sehingga ibu hamil paham status kesehatannya saat
ini.
Evaluasi: Ibu dan suami sudah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan dan ibu bersyukur mendengar kondisi ibu dan bayinya sehat, ibu
dan suami berharap persalinan ibu nnati bisa berjalan lanjar, normal sehat
ibu dan bayi.
2. Menjelaskan kepada ibu dan suami tentang nyeri punggung yang dialami
ibu. Nyeri punggung saat hamil biasanya terjadi karena adanya peregangan
tulang-tulang, terutama didaerah pinggang yang sesuai dengan
bertambahnya usia kehamilan. Nyeri punggung sering terjadi karena titik
dan keseimbangan ibu berubah dari kondisi semula (Andarmoyo dan
Suharti, 2013).
yang siap jika diperlukan, pendamping persalinan dan siapa yang akan
79
10.00 Subyektif :
Obyektif
Analisa :
80
Diagnosa kebidanan
Dasar :
Data Subyektif :
Pelaksanaan :
Agar kondisiibudapatterpantau
Evaluasi :
- Klien mengatakan akandatanglagi control bulan depan
82
1. DATA SUBJEKTIF
a. IdentitasPasien:
b. AlasanDatang:
Ibu mengeluh mules menjalar dari perut kepinggang sejak pukul 01.00 WIB,
makin lama makin nyeri dan hilang timbul.
Keluhan utama:
Ibu mengeluhkan merasakan nyeri dan sakit pada perut menjalar kepinggang
ibu, nyeri yang dirasakan sifatnya hilang dan timbul sejak pukul 01.00 WIB
tanggal 27-5-2023, kemudian pada pukul 05.00 WIB tanggal 27-05-2023
mulai keluar lendir bercampur bercak darah dari kemaluan ibu.
Ibu mengatakan merasa cemas dan tidak nyaman karena rasa sakit/nyeri
yang dialami.
c. Riwayat ANC :
1) G1P0A0
2) Usiakehamilan : 40 minggu
3) HPHT : 8-08-2022
4) HPL :22-05-2023
5) Gerakjanin
6) Tanda bahaya:
d. TM I : Tidak Ada
7) Keluhan
d) Trimester I : Mual
8) Riwayat terapi
84
B. Complek
Suplement&
MASALAH TINDAKAN/PENDKES
ANC Tanggal Tempat
Fe
1. 15-08-2022 PMB elizabeth B6,Asam Folat Mual Makan porsi kecil tapi sering
2. 12-09-2022 PMB elizabeth Asam Folat Tidak ada Pola gizi seimbang
Kalsium
4. 25-11-2022 PMB elizabeth Fermia, Tidak ada Yoga ibu hamil
Kalsium
5
6 8-9-2022 PMB lizabeth - Tdakada KIE InduksiPersalinanalami
- - - - - - - - - - - - -
g. RiwayatKB
a.Pernah/tidakpernah : TidakPernah KB
b. Jika pernah:
c. RencanaSetelahMelahirkan : KB Suntik 3 bulan
n
Frekuensi 3 X/hari 2-3X/hari
makanan
pokok
Komposisi 3 x @1 piring 2-3 x @ 1/4piring
:
Keluhan: - Mual,Muntah,
86
nyeripunggung
Perubahan
selama
hamil
2)Minuma
n
Jumlah 10-12 gelasperhari; jenis:air putih 5-6 gelasperhari; jenis
asi
3) BAK
Frekuensi 4-5 x/hari 3-4 x/hari
perhari
Warna Putih Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Konsisten Cair Cair
si
4) BAB
Frekuensi 1x 1x
perhari
Warna Kuning Agak hitam
Konsisten Tidak ada Tidak ada
si
Keluhan Keras/lembek Keras/lembek
E. Person
87
al
Hygine
Mandi 2x sehari 2 x sehari
Keramas 3-4 x seminggu 1-2 x seminggu
88
makaialaskaki
Keluhan Tidak ada Tidak ada
D.Hubunganse 2-3 kali/ minggu Satu kali/minggu
xsual
Frekuensi 2-3 xseminggu Tidak pernah
Contact Tidak ada Tidak Ada
bleeding
Keluhan lain Tidak ada Tidak ada
Perubahansela Malas dan takut untu
k
mahamilini hubungan sex
E.
Istirahat/Tidur
Tidurmalam 6-8 jam 6-8 jam
Tidursiang 1 jam 1-2 Jam
Keluhan/masal Tidak ada Tidak ada
ah
Perubahansela Tidak ada
mahamilini
F.
Aktivitasfisikd
anolahraga
Aktivitasfisik( Aktifitas ibu rumah Aktifitas ibu rumah tangga
bebanpekerjaa tangga
n)
89
mahamilini
G.
Kebiasaanyan
g
merugikanKes
ehatan
Merokokaktif Tidak Tidak
Lingkunganpe Tidak Tidak
rokok
Minumanberal Tidak Tidak
kohol
Obat-obatan Tidak Tidak
Napza Tidak Tidak
Aktifitasyang
merugikan
i. Pola PemenuhanKebutuhanTerakhir
Makan tanggal 27-05-2023 pukul 20.00 WIB jenis nasi dan telor, Minum,
tanggal 27- 05-2023 pukul 04.00 WIB, jenis air mineral BAK, tanggal 27-05-
2023 pukul 04.00 WIB
BAB, tanggal 27-05-2023 pukul 21.00 WIB Istirahat/tidur, tanggal 27-05-2023
pukul 21.30
j. Riwayat Psikososial-Spiritual (persiapan menghadapi persalinan)
2. Ibu mengatakanibadahnyalancar
2. DATAOBYEKTIF:
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. PemeriksaanUmum:
1) Keadaan umum : Baik Tensi : 110/70mmhg
2) Kesadaran : Composmentis Nadi : 78 x/mnt
1. Inspeksi:
2. Palpasi
□ Pembukaan : 6 cm
□ Portio : tipis
□ Ketuban : utuh
□ Presentasi : kepala
3. ANALISA
- Tanda-tandavital :
- Palpasi :
Leoplod I : TFU 3jari di bawah PX, Pada bagian fundus teraba bagian
bulat, lunak dan tidak melenting yaitu bokong,
LeoplodII : Pada abdomen kanan perut ibu teraba datar memanjang
seperti papan yaitu punggung (puka), dan bagian kanan perut ibu teraba
bagian bulatkecil-kecil yaitu ekstermitas
LeoplodIII : Bagian perut bawah ibu teraba bagian bulat, keras dan
melenting yaitu kepala janin, sudah masuk PAP/Pintu Atas Panggul.
LeoplodIV :Divergen penurunan bagian terbwah janin4/5
Test osborn: Tidak dilakukan
TFU : 30 cm
- Tanda PastiPersalinan :
Rasional :Dengan menilai tingkat nyeri ibu maka akan diketahui seberapa
besar perubah nyeri yang dirasakan ibu sebelum dan sesudah melakukan
latihan brithball.
Evaluasi: Tingkat nyeri ibu sudah dinilai dengan derajat nyeri VAS
sebelum intervensi menunjukan skala 7 (nyeri berat).
6. Mengajarkan ibu melakukan metode latihan brithball/bola persalinan
selama 30 menit, dengan 3 gerakan latihan.Kemudian dinilai setiap 30
menit. pada 30 menit pertama menggunakan teknik duduk dibola dan
bersandar kedepan sambil menggerakkan pinggul mengikuti aliran
menggelinding bola,lakukan fase istirahat dengan bersandar kedepan pada
kursi atau pendamping, 30 menit kedua dengan posisi berlutut dan
bersandar diatas bola, dengan gerakan tetap merangkul bola menggerakkan
badan kesamping kanan dan kiri mengikuti aliran menggelinding bola, 30
menit ketiga gerakan jongkok dan bersandar pada Bola dengan cara
meletakkan bola menempel pada tembok atau papan sandaran, Ibu duduk
dilantai dengan posisi jongkok dan membelakangi atau mmenyandar pada
bola, Sisipkan latihan tarikan nafas dalam pada posisi ini, melakukan
gerakan ini selama5-10menit.
Rasional :latihan yang terstruktur dan terintegrasiakan memberksan hasil
yang diharapkan.
Evaluasi : Ibu telah melakukan latihan brithball selama 30 menit. Menilai
96
Evaluasi : Alat sudah steril dan sudah siap untuk dipakai, perlengkapan
lain sudah selesaikan disiapkan.
10. Memantau kemajuan persalinan kala 1 dengan mengunakan partograf,
tensi pembukaan serviks, penurunan bagian terbawah janin setiap 4 jam
sekali, DJJ, nadi, dan frekuensi kontaksi 30 menit sekali.
Rasionalisasi:partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala
satu persalinan dan informasi untuk melihat keputusan klinik (JNPK-KR,
2014).
97
Penurunan
Jam TD Nadi Suhu DJJ Kontrraksi uterus Pembukaan kepala Ketuban BAK
A= Analisa
P = Pelaksanaan
A= Analisa
Dasar Diagnosa :
Data Subjektif :
Data objektif
P = Pelaksanaan
A= Analisa
P = Pelaksanaan
dengan benar
Evaluasi:
uterus g kemih
ke
10.05
10.20 0 t
10.35 0 t
10.50 0 t
0
108
11.20 0 t
11.50 0 t
109
PENGKAJIAN
I. DATA SUBJEKTIF
A. IDENTITAS
Istri Suami
Nama : Ny.T Nama : Tn.U
Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : WiraSwasta
1. AlasanKunjungan
Ibu merasa cemas, perut bagian bawah masih mulas, ASI belum lancar
3. Riwayat Persalinan
JenisKelamin : Perempuan
BeratBadan : 3000 gram
Panjang Badan : 49 cm
APGAR SCORE : 9/10
Jenis Persalinan : normal spontan
Tempat Bersalin : PMB elizabeth
Placenta :
Berat plasenta : ± 500 gram
Diameter : 20 cm
Tebal : 2,5 cm
Panjang tali pusat : 45 cm
Insersi : sentralis
Kotiledon : lengkap
kelahiran)
111
6. KeadaanPsikososial
a. Keadaan Psiko
Ibu sangat bersyukur bayi lahir dengan sehat. Namun saat ini
ASI ibu belum lancar keluarnya, ibu cemas karena payudaranya
sebelah kanan dan kiri bengkak ibu takut bayinya tidak
terpenuhi asupannya.
2) Tanggapan ibu terhadap masa nifas
a. Eliminasi
A. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
N : 80 x/menit
T : 36,7º C
R :18x / menit
B. Pemeriksaan fisik
Payudara : normal
Pembesaran : normal
Simetris : ya
6. Abdomen
Kontraksi : baik
Benjolan : normal
7. Ektermitas
Tangan : normal
Kaki : normal
8. Anogenetal
Vulva dan vagina : kemerahan
Perenium : tidak ada laserasi
Anus : tidak ada hemoroid
Pengeluaran vagina : lochea rubra
III. ASSESMENT
1. DIAGNOSA
2. DASAR
a. Subjektif
b. Objektif
- KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- TFU : sepusat
d. KEBUTUHAN:
IV. PLANNING
- KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- TFU : sepusat
Rasional: rasa mulas yang dialami merupakan hal normal karena proses
involusi uterus untuk mengembalikan uterus kebentuk semula sebelum
hamil
Evaluasi : ibu sudah mengerti
8. Memberikan ibu terapi obat tablet Fe 1x1 pada malam hari dengan dosis
50mg, dan vitamin c 1x1 pada pagi hari dengan dosis 50mg,dan vitamin
A warna merah dengan dosis 200.000 IU.
Rasional : untuk menambah darah dan menambah energi ibu serta
membantu penyerapan zat besi pada ibu.
Evaluasi : ibu sudah meminum obat yang diberikan
I. DATA SUBYEKTIF
A. Identitas
1. Identitas Bayi
Umur : 0 hari
Nama : Ny. R
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
1. Riwayat Kehamilan
Hamil : 1 (dua)
Imunisasi TT : T5
Kenaikan BB Hamil : 15 kg
Kejadian Waktu Hamil :
a. Trimester I : Mual,muntah pagi hari
Riwayat penyakit/kehamilan
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis, bergerak aktif
Kebutuhan :
d. Melakukan IMD
120
IV. PENATALAKSANAAN
2. Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan cara mengeringkan
tubuh bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan handuk yang kering
dan bersih. Dikeringkan mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lain
kecuali punggung tangan bayi karena bau cairan amnion pada tangan bayi
membantu bayi mencari puting susu ibunya(tanpa menghilangkan vernik
casiosa). Setelah dikeringkan selimuti bayi dengan kain kering dan bersih
dan tunggu 2 menit sebelum tali pusat di klaim.
3. Mengikat dan memotong tali pusat 2 menit pasca lahir dengan tehnik
aseptik.
121
Evaluasi :1 jam setelah lahir kedua mata bayi telah diberi salep mata
gentamicin 1 mg.
a. Pemeriksaan Fisik:
b. Reflek
c. Antropometri
□ Lingkar kepala : 34 cm
□ Lingkar dada : 32 cm
□ Lingkar lengan : 12 cm
d. Eliminasi
f. Darah :
□ Hb : Tidak dilakukan
□ Al : Tidak dilakukan
menemani keruang NICU atau fasilitas lain nya dan pasien ingin sesegera mungkin
pulang ke rumah
Setelah dilakukan screening dan juga penilaian kehamilan serta birtplan Ny
T bersedia menjadi responden COC, Ny T akan diberikan treatmen birthing ball
untuk mengurangi nyeri selama proses persalinan.
Metode pereda nyeri nonfarmakologi untuk ibu hamil dapat meredakan
sensasi nyeri dalam beberapa cara, dengan meningkatkan kesejahteraan,
kenyamanan dan rasa kontrol wanita dalam persalinan dan bola bersalin merupakan
salah satu cara untuk membantu ibu dalam menghadapi proses persalinan ( Jurnal
terlampir)
BAB IV
PEMBAHASAN
dengan masalah merasa cemas dan takutakan rasa nyeri persalinan yang akan
dirasakannya.Nyeri persalinan merupakan fisiologis pada proses persalinan
dengan intensitas nyeri yang berbeda pada setiap individu
(Cunningham,F.Gary2012). Nyeri pada persalinan berlebih dapat menimbulkan
kecemasan dan kelelahan pada ibu akibatnya membawa pengaruh negative pada
kemajuan persalinan dan kesehjahteraan janin (Lestari indah, 2012).
Salah satu alternative metode nonfarmakologi yang aman untuk
mengurangi nyeri persalinan pada ibu yaitu dengan dengan mengunakan
latihanbrith ball atau bola persalinan. Metode non-farmakologis seperti
birthingball dapat membantu untuk mengurangi ketidaknyamanan seperti
mengurangi durasi persalinan (Mathew,2012: 3).Pada jurnal terkait rata-rata
skornyeri pada kelompok bola bersalin secara signifikan lebih rendah dari pada
skor nyeri rata-rata pada kelompok kontrol (P - .05). ada perbedaan yang
signifikan antara durasi fase aktif persalinan atau interval antara kontraksi
uterus pada 2 kelompok (P- .05).Dapat diartikan penggunaan bola bersalin
dapat mengurangi rasa nyeri ibu bersalin.
Sehingga pada kasus ini untuk menurunkan nyeri persalinan pada
Ny.T ,pentalaksanaan yang dilakukan yaitu dengan metode bola bersalin atau
brith ball. Menurut Kustari,dkk(2012). Birthball adalah bola terapi fisik atau
latihan sederhana dengan menggunakan bola. Kata birth ball dapat diartikan
ketika latihan dengan menggunakan bola diterapkan untuk ibu hamil, ibu
127
dengan asuhan sayang ibu yang mana tetap menjaga privasi dan kenyaman
pasien, membiarkan pasien kekamar mandi, makan minum, istrihat bila lelah
kemudian melanjutkan lagi latihan brithball. Sebelum dan sesudah latihan
brithball dilakukan pengukuran skala nyeri menggunakan derajat nyeri VAS.
Pada tanggal 27 Mei 2023 jam 05.00 WIB ibu merasakan nyerinya bertambah
sering dan teratur, Ibu mengatakan mulai kenceng- kenceng teratur setiap 5 menit
sekali sejak jam 01.00 WIB disertai keluar lendir darah dan nyeri dirasakan mulai
dari perut sampai ke pinggang. hal itu sesuai dengan Mochtar 2011 bahwa tanda-
tanda mulai persalinan yaitu kekuatan his makin sering dan teratur. Ibu merasa
sangat tidak nyaman dengan rasa nyeri persalinan yang ibu rasakan.
Sesampainya di BPM dilakukan pemeriksaan tanda vital dan palpasi abdomen.
Menurut Varney 2007 bahwa pemeriksaan abdomen bertujuan untuk menentukan
letak, presentasi, posisi dan jumlah janin, dan tinggi fundus uteri.
128
Pada pukul 09.00 WIB dilakukan pemeriksaan dalam kembali atas indikasi
data subjektif ibu merasa kontraksi semakin sering, keluar air-air dari kemaluan
ibu dan ibu merasa seperti ingin BAB, hasilnya pembukaan lengkap 10 cm,
selaput ketuban tidak teraba, air ketuban (-), hasil pemeriksaan DJJ (+) 138 x/m.
Berdasarkan pemeriksaan menunjukkan bahwa Ny t usia 25 tahun G1P0A0 hamil
40 minggu janin tunggal hidup uteri memasuki persalinan kala II, sesuai dalam
Reeder (2011) yaitu Kala II dimulai dari pembukaan lengkap 10 cm sampai
bayi lahir. Ibu dipimpin untuk meneran dan dilakukan penolongan persalinan
dengan 60 langkah APN
Pada tanggal 27 Mei 2023 pukul 09.45 WIB bayi lahir spontan hidup
langsung menangis jenis kelamin Perempuan, anus (+) cacat (-) A/S 9/10, BB
3000 gr, PB 49 cm, LK 33 cm, LD 32 cm. 5menitkemudian pada pukul
09.50plasenta lahir spontan lengkap. Dilakukan pemantauan IV selama 2 jam. Hal
ini sesuai dalam Prawirohardjo (2011) yaitu observasi yang dilakukan pada kala
IV meliputi tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda vital, kontraksi
uterus, serta pemantauan perdarahan.Hasilnya semua normal, keadaan ibu sehat.
Bayi Ny. T lahir normal dan spontan pada tanggal 27 mei 2023
pukul09.45Wib dengan bugar, menangiskuat, tidak ada cacat bawaan, warna
kulit kemerahan, tonus otot aktif dan pernafasan baik. Jenis kelamin perempuan,
berat badan 3000 gram, panjang badan 48 cm, ekstremitas lengkap, reflek
131
bagus, pergerakan aktif, anus (+). Hal ini sesuai dengan teori dimana bayi baru
lahir normal dan sehat apabila warna kulit merah, denyut jantung >100 x/menit,
menangis kuat, tonus otot bergerak aktif, pernafasan baik dan tidak ada
komplikasi pada bayi tersebut (Tando, 2016).
Pada saat umur bayi 2 jam, dilakukan pemeriksaan fisik bayi serta
memberikan penyuluhan kepada ibu tentang perawatan pencegahan hipotermi,
pemberian ASI eksklusif, dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran
panjang badan dengan hasil berat badan 3000 gram, panjang badan 49 cm.
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir 1 jam setelah lahir memberikan
suntik imunisasi HB0 pada paha bagian luar untuk imunisasi dasar , dan suntik
Vit K.
Setelah 6 jam, asuhan yang diberikan yaitu bayi dimandikan dengan air
hangat, melakukan perawatan tali pusat dimana tali pusat dibungkus dengan
kassa kering steril, membedong bayi untuk menjaga kehangatan bayi dan
asuhan ini sudah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa bayi baru lahir
jangan langsung dimandikan, bayi boleh dimandikan 6 jam setelah lahir dengan
keadaan bayi tidak hipotermi. Setelah itu diberikan kepada ibu untuk segera
disusui. Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang posisi dan cara menyusui
yang baik dan cara perawatan tali pusat yaitu dengan mengganti kassa steril
yang sudah basah dengan kassa yang baru, hal ini dilakukan untuk menjaga dan
mencegah agar tali pusat bayi tidak infeksi.
132
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada kunjungan pertama Ny.T berjalan dengan baik, terdapat masalah yang
di temukan pada kehamilan trimester ketiga ini yaitu cemas karena nyeri
punggung dan takut menghadapi persalianan. Diberikan edukasi tentang nyeri
dan antisipasi komplementer berupa pemakaian Birtball pada saan bersalin
nanti.
Pada kujungan BBL By Ny.T berjalan baik, By Ny.T lahir tanggal 23 Mei
2023 jam 09.45 WIB, tidakmengalamikelainanberatlahirbayi 3000 gram,
panjan badan 49 cm APGAR Score 9/10 keadaan bayi baik.
Pada kujungan nifas pertama Ny.t berjalan lancar ibu mengatakan masih
merasakan mules di bagian perut, hal ini adalah wajar karena ny,t sedang
mengalami involusi uteri.
B. Saran
1. Bagi Penulis
2. Bagi Bidan
133
DAFTAR PUSTAKA
12. Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB.
Jakarta: EGC
13. Maritalia, D 2012. Asuhan Kebidanan dan Menyusui. Editor Sujono
Riyadi.Yogyakarta: PustakaBelajar.
14. Taavoni, Simin dkk.2011.Pengaruh Penggunaan Bola Kelahiran pada Nyeri
pada Fase Aktif Persalinan. Jurnal kebidanan dan kesehatan wanita.
;56:137–140©c2011 oleh American College of Nurse-Bidan.
136
PENAPISAN
No Penyulit Ya Tidak
1 Riwayat bedah besar √
2 Perdarahan pervaginam √
3 Kehamilan kurang bulan √
4 Ketuban pecah dengan meconium kental √
5 Ketuban pecah lama (>12 jam) √
6 Ketuban pecah dengan kehamilan kurang bulan √
7 Ikterus √
8 Anemia berat √
9 Preeklamsi berat/ Eklamsia √
10 Tinggi fundus uteri>40 cm dan <25 cm √
11 Deman >38oC √
12 Gawat janin √
13 Persentase bukan belakang kepala √
14 Tali pusat menumbung √
15 Gemeli √
16 Persentase majemuk
17 Primipara fase aktif palpasi 5/5 √
18 Shock √
19 Hipertensi √
20 Kehamilan dengan penyulit sistemik (Asma, DM, √
jantung, kelainan darah)
21 Tinggi <140 cm √
22 Kehamilan diluar kandungan √
23 Posterm pregnancy √
24 Partus tak maju (kala I lama, kala II lama, kala II √
tak maju)
137
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. TUMUR 25
TAHUN DI PMB ELIZABETH MARULIANA ,S.Tr.Keb
140
141
BIRTH PLAN
142
143
144
145
146
147
148
149
JURNAL REFLEKSI
LEMBAR BIMBINGAN
NPM 22390002