Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.F G1P0A0 DENGAN PEMBERIAN


MUSIK KLASIK UNTUK MENGURANGI NYERI PERSALINAN
DI PMB USMALANAH SADDAM,A.Md.Keb

Dosen Pembimbing :Elsy JuniAndri K,S.ST.,M.Keb

Disusun Oleh :

RATNA JUWITA
NPM 230108214

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2023/2024

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.F G1P0A0 DENGAN PEMBERIAN


MUSIK KLASIK UNTUK MENGURANGI NYERI PERSALINAN
DI PMB USMALANAH SADDAM,A.Md.Keb

Laporan Kasus Stase Asuhan Kebidanan Pada Persalinan


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Tanggal 04-11-2023

Menyetujui dan mengesahkan

Pembimbing Praktik Pembimbing Akademik

Usmalanah Saddam,A.Md.Keb Elsy Juni Andri K,S.ST.,M.Keb


NIP 197802182007012004 NIDN 0212068202

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penyusunan
laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny.F G1P0A0 dengan Pemberian
Musik Klasik Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan di PMB Usmalanah
Saddam,A.Md.Keb” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Praktik Klinik
Kebidanan Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kesehatan
Universitas Aisyah Pringsewu Lampung.
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam
menyelesaikan penyusunan laporan ini memperoleh bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Sukarni,S.SiT.,M.Kes selaku Ketua Yayasan Universitas Aisyah Pringsewu
Lampung.
2. Wisnu Probo Wijayanto,S.Kep,Ners.,MAN. selaku Rektor Universitas Aisyah
Pringsewu Lampung.
3. Rini Palupi,S.Kep,Ners,M.Kep selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Aisyah Pringsewu Lampung.
4. Yuni Sulistiawati,S.ST.,Bdn.,M.Tr.Keb, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Universitas Aisyah Pringsewu Lampung
5. Elsy Juni Andri K,S.ST.,M.Keb, selaku Pembimbing Akademik
6. Usmalanah Saddam,A.Md.Keb, selaku Pembimbing Lahan Praktik
7. Ny. F yang sudah bersedia untuk menjadi klien dalam kasus yang diangkat
Meskipun penulis sudah berusaha menyelesaikan penyusunan laporan ini
sebaik mungkin, namun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan segala
kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Pringsewu, November 2023
Penulis

iii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................ 3
C. Manfaat Penulisan .............................................................................. 4
D. Waktu dan Tempat ............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan Fisiologis ............................................................ 5
B. Nyeri Persalinan ................................................................................ 7
C. Musik Klasik .................................................................................... 10
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Subjektif ........................................................................................... 13
B. Objektif ............................................................................................ 15
C. Assasment ........................................................................................ 18
D. Planning Of Action .......................................................................... 18
BAB IV PEMBAHASAN
A. Subjektif ........................................................................................... 29
B. Objektif ............................................................................................ 29
C. Assasment ........................................................................................ 30
D. Planning Of Action .......................................................................... 31
E. Evaluasi ............................................................................................ 33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 35
B. Saran ................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah rangkaian peristiwa keluarnya bayi yang sudah cukup
berada dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarnya plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu. Dalam ilmu kebidanan, ada berbagai jenis
persalinan diantaranya adalah persalinan spontan, persalinan buatan, dan
persalinan anjuran (Fitriana dan Nurwiandani, 2018).
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta
penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi
peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat, diameter pupil,
dan ketegangan otot. Nyeri persalinan ditandai dengan adanya kontraksi
rahim, kontraksi sebenarnya telah terjadi pada minggu ke-30 kehamilan yang
disebut kontraksi braxton hicks akibat perubahan-perubahan dari hormon
estrogen dan progesteron tetapi sifatnya tidak teratur, tidak nyeri dan
kekuatan kontraksinya sebesar 5 mmHg, dan kekuatan kontraksi braxton
hicks ini akan menjadi kekuatan his dalam persalinan dan sifatnya teratur.
Kadang kala tampak keluarnya cairan ketuban yang biasanya pecah
menjelang pembukaan lengkap, tetapi dapat juga keluar sebelum proses
persalinan. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan dapat
berlangsung dalam waktu 24 jam (Sari dkk, 2019).
Partus lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Partus lama
dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu yang meliputi persepsi ibu atas
rasa nyeri pada saat persalinan. Nyeri persalinan dapat menimbulkan stress
yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin
dan steroid. Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos
dan vosokontriksi pembuluh darah sehingga terjadi penurunan kontraksi
uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan

1
oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri
bertambah banyak (Imelda, Sri 2022).
Nyeri tersebut terjadi akibat adanya kontraksi otot-otot uterus, hipoksia
dari otot yang mengalami kontraksi, peregangan serviks, iskemis korpus, dan
peregangan segmen bawah rahim. Melalui segmen sara spinalis thorak 11-12
dan saraf asesori torakal bawah serta saraf simpatik lumbal atas, reseptor
nyeri di transmisikan (Setyani,2020).
Rasa nyeri persalinan disebabkan proses kontraksi dari Rahim dalam usaha
untuk mengeluarkan buah kehamilan. Dalam persalinan, nyeri yang timbul
menyebabkan stress, dan rasa khawatir berlebihan. Respirasi dan nadi pun
akan meningkat sehingga mengganggu pasokan kebutuhan janin dari plasenta
(Dewie dan Kaparang, 2020).
Rada nyeri yang ditimbulkan pada proses persalinan dapat menimbulkan
trauma pada ibu. Rasa nyeri persalinan yang tinggi juga dapat menimbulkan
kecemasan terutama pada ibu primigravida yang belum memiliki pengalaman
untuk mengendalikan rasa nyeri persalinan. Nyeri yang hebat pada persalinan
dapat menyebabkan perubahan-perubahan fisiologi tubuh seperti kenaikan
tekanan darah, kenaikan denyut jantung, dan kenaikan laju pernafasan.
Apabila nyeri tidak segera ditangani maka akan meningkatkan rasa khawatir,
tegang, takut dan stress (Riskesdas, 2019).
Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan, yaitu dengan
penatalaksanaan secara farmakologi dan nonfarmakologi. Secara farmakologi
nyeri persalinan yang tidak tertahankan mendorong parturien menggunakan
obat penawar nyeri seperti analgesic dan anastesia, sedangkan obat-obatan
tersebut memberikan efek samping yang merugikan seperti hipoksia janin,
penurunan denyut jantung janin, dan peningkatan suhu tubuh ibu yang
menyebabkan perubahan kondisi pada janin. Penatalaksanaan secara
nonfarmakologi dapat dilakukan dengan cara pendampingan keluarga,
relaksasi, tarik napas, diet nutrisi, pergerakan/perubahan posisi, massage
(pemijatan), hidroterapi, terapi panas/dingin, hypnobirthing, music,
transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), senam hamil,

2
aromaterapi, dan akurpresur. Keunggulan metode nonfarmakologi adalah
noninvansif, sederhana, efektif, serta tanpa efek yang membahayakan
(Hilda,2020).
Terapi musik adalah salah satu peralihan perhatian yang digunakan untuk
mengalihkan perhatian sehingga dapat mengurahi rasa nyeri, stress serta
cemas berlebihan pada ibu bersalin. Terapi musik sendiri sudah banyak
digunakan untuk meredakan masalah kecemasan, stress, tekanan darah dan
kesehatan mental karena teknik relaksasi yang diberikan oleh music efektif
untuk mengalihkan perhatian pada cemas yang berlebihan. Musik yang
lambat dan santai dapat membantu mengurangi nyeri pada persalinan.
Dengan adanya terapi musik dapat membuat hormon bahagia meningkat dan
membuat ibu akan melupakan kecemasnya yang berlebihan sehingga ibu
dapat perlahan menjadi rileks dan nyeri yang dirasakannya akan berkurang
bersamaan dengan ibu yang semakin rileks selama tahap masa persalinannya
(Angraini et al., 2021)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan secara menyeluruh terhadap Ny.F dengan pemberian
music klasik untuk mengurangi nyeri persalinan di PMB Usmalanah
Saddam,A.Md.Keb
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Ny.F
dengan pemberian music klasik untuk mengurangi nyeri persalinan di
PMB Usmalanah Saddam,A.Md.Keb
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data objektif pada Ny.F
dengan pemberian music klasik untuk mengurangi nyeri persalinan di
PMB Usmalanah Saddam,A.Md.Keb
c. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa pada Ny.F dengan pemberian
music klasik untuk mengurangi nyeri persalinan di PMB Usmalanah
Saddam,A.Md.Keb

3
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan pada Ny.F dengan pemberian
music klasik untuk mengurangi nyeri persalinan di PMB Usmalanah
Saddam,A.Md.Keb
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan ilmu kebidanan
serta menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan ilmu tentang
kebidanan prosedur tetap dalam asuhan persalinan fisiologis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi ibu
Diharapkan dapat menambah wawasan ibu mengenai ketidaknyamanan
fisiologis pada saat proses persalinan serta cara penatalaksanaanya.
b. Bagi PMB
Diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk menambah pengetahuan
khususnya di bidang asuhan persalinan fisiologis dengan penerapan
terapi komplementer.
c. Bagi Universitas Aisyah Pringsewu
Diharapkan dapat menjadi referensi mahasiswa lain untuk memberikan
asuhan kebidanan pada persalinan fisiologis dengan nyeri persalinan
menggunakan terapi komplementer
D. Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat dilakukan di PMB Usmalanah Saddam,A.Md.Keb pada
hari Sabtu 04 November 2023 dengan melakukan asuhan kebidanan
persalinan pada Ny.F dengan memberikan terapi komplementer music klasik
untuk membantu dalam mengurangi nyeri persalinan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Persalinan Fisiologis


1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah rangkaian peristiwa keluarnya bayi yang sudah cukup
berada dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarnya plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu. Dalam ilmu kebidanan, ada berbagai jenis
persalinan diantaranya adalah persalinan spontan, persalinan buatan, dan
persalinan anjuran (Fitriana dan Nurwiandani, 2018).
Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa
penyulit. Proses persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan pedarahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap (Febrianti 2019).
2. Tahapan Persalinan
Tahapan persalinan menurut Fitriana dan Nurwiandani (2018) dibagi
menjadi 4 kala yaitu:
a. Kala I
Tahap ini dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan
serviks menjadi lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukaan dan proses
pembukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase:
1) Fase Laten, Fase laten adalah fase pembukaan yang sangat lambat
yaitu dari 0 sampai 3 cm yang membutuhkan waktu 8 jam.
2) Fase aktif, Fase aktif adalah fase pembukaan yang lebih cepat yang
terbagi lagi menjadi berikut ini:
a) Fase akselerasi (fase percepatan), yaitu fase pembukaan dari
pembukaan 3 cm sampai 4 cm yang dicapai dalam 2 jam.
b) Fase dilatasi maksimal, yaitu fase pembukaan dari pembukaan 4
cm sampai 9 cm yang dicapai dalam 2 jam.

5
c) Fase deselerasi, yaitu (kurangnya kecepatan), yaitu pembukaan
pada fase deselerasi sangat lambat, dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
b. Kala II
Pengeluaran tahap persalinan kala II ini disebut dari pembukaan
lengkap sampai lahirnya bayi.
c. Kala III atau Kala Uri
Tahap persalinan kala III ini dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan
lahirnya plasenta.
d. Kala IV
Kala atau fase pemantauan setelah plasenta dan selaput ketuban
dilahirkan sampai dengan 2 jam post partum.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
Menurut Fitriana dan Nurwiandani, (2018) faktor-faktor inilah yang akan
menjadi penentu dan pendukung jalannya persalinan dan sebagai acuan
melakukan tindakan tertentu pada saat terjadinya proses persalinan.
Faktor-faktor tersebut diantaranya:
a. Power (his/tenaga mengejan)
1) Primer : His (kontraksi ritmi otot polos) atau rasa mules yang terjadi
dengan sendirinya, tanpa dibantu obat-obatan, yang diukur menu
intensitas, lama dan frekuensi kontraksi uterus.
2) Sekunder : usaha ibu untuk mengejan.
b. Passage (jalan lahir)
Keadaan jalan lahir, dimana tulang panggul ibu cukup luas untuk
dilewati jalan. Dilatasi serviks/leher rahim membuka lengkap sampai
pembukaan 10cm.
c. Passanger (bayi)
Keadaan bayi dimana dinilai atau diobserpasi ukuran atau berat janin,
letak, persentasi, posisi, sikap (habilitus) jumlah janin. Syarat
persalinan normal yang berkenan dengan passanger (bayi) antara lain
kepala bayi berada dibawah, dengan persentasi dibawah, dengan

6
persentasi belakang kepala. Taksiran berat janin normal adalah 2500-
3500 gram. Sementara itu detak jantung janin normal adalah 120- 160
kali/menit.
d. Position (posisi ibu saat persalinan)
Kebebasan memilih posisi melahirkan membuat ibu lebih percaya diri
mengatasi persalinan dan melahirkan.
e. Psychologic respons (respon psikologi)
Respon psikologis pada persalinan normal ditentukan oleh pengalaman
sebelumnya, kesiapan emosional, persiapan, support sistem, dan
lingkungan.
B. Nyeri Persalinan
1. Pengertian Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan merupakan suatu gabungan dari komponen objektif
yang merupakan aspek sensorik nyeri dan komponen subjektif yang
merupakan komponen emosional dan psikologis. Nyeri timbul sebagai
akibat dari adanya rangsangan berbagai zat algesik meliputi prostaglandin,
serotonin, bradikinin dan lain sebagainya pada reseptor nyeri yang dapat
dijumpai pada lapisan supervisial kulit dan berbagai jaringan didalam
tubuh seperti perioustem, permukaan sendi, otot rangka (Hekmawati, dkk
2018).
Rasa nyeri persalinan disebabkan proses kontraksi dari Rahim dalam
usaha untuk mengeluarkan buah kehamilan. Dalam persalinan, nyeri yang
timbul menyebabkan stress, dan rasa khawatir berlebihan. Respirasi dan
nadi pun akan meningkat sehingga mengganggu pasokan kebutuhan janin
dari plasenta (Dewie dan Kaparang, 2020).
2. Etiologi Nyeri Persalinan
Menurut Indriyani, dkk (2016), rasa nyeri persalinan muncul disebabkan
oleh :
a. Kontraksi otot rahim
Kontraksi otot rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta
iskevia rahim akibat kontraksi arteri miometrium karena rahim

7
merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri
visceral.
b. Regangan otot dasar panggul
Jenis nyeri ini timbul saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri
visceral, nyeri ini terlokalisir di daerah vagina, rectumdan perineum
sekitar anus. Nyeri jenis ini disebut nyeri somatic.
c. Episiotomy
Ini dirasakan apabila ada tindakan episiotomy, laserasi maupun rupture
maupun pada jalan lahir.
d. Kondisi psikologis
Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas.
Takut, cemas dan tegang memicu produksi hormone prostaglandin
shingga timbul stress. Konsisi stress dapa mempengaruhi kemampuan
tubuh menahan rasa nyeri
3. Fisiologi Nyeri Persalinan
Menurut Supliyani (2017), Ketika seorang ibu yang mengalami nyeri
saat persalinan, diberikan pijat endorphine untuk meningkatkan
keberhasilan yang menunjukkan bahwa dengan pijatan memberikan
tekanan yang dapat mencegah atau menghambat impuls nyeri yang berasal
dari serviks dan korpus uteri dengan memakai landasan teori gate control,
dengan menggunakan penekanan maka nyeri yang menjalar dari serabut
aferen untuk sampai ke thalamus menjadi terblokir. Hal ini bisa terjadi
karena sel aferen nyeri delta A dan delta C yang datang dari reseptor
seluruh tubuh ketika hantaran nyeri harus masuk ke medulla spinalis
melalui akar belakang dan bersinap di glatinosa lamina II dan lamina III
terblokir dengan demikian sinaps tidak menyebar sampai ke thalamus
sehingga kualitas dan intensitas nyeri menjadi berkurang. Sensasi nyeri
dihantar dari sepanjang saraf sensoris menuju ke otak, dan hanya sejumlah
sensasi atau pesan tertentu dapat dihantar melalui jalur saraf pada saat
bersamaan dengan menggunakan teknik pijat endorphin intensitas rasa
nyeri yang dirasakan oleh ibu menjadi berkurang dan ketegangan tidak

8
terjadi, sehingga kontraksi uterus yang tidak efektif akibat nyeri dapat
dicegah, sehingga persalinan lama tidak terjadi.
Kontraksi miometrium pada persalinan dapat menyebabkan nyeri,
sehingga istilah nyeri persalinan digunakan untuk mendeskripsikan proses
ini. Banyak faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan, baik faktor
internal maupun eksternal yang meliputi paritas, usia, budaya, mekanisme
koping, emosional, tingkat pendidikan, lingkungan, kelelahan, kecemasan,
lama persalinan, pengalaman masa lalu, support system dan tindakan
medik (Leny dan Mahfudloh, 2017).
4. Dampak Nyeri Persalinan
Persalinan umumnya disertai nyeri dengan adanya nyeri akibat
kontraksi uterus. Intensitas nyeri selama persalinan dapat mempengaruhi
proses persalinan dan kesejahteraan janin. Nyeri persalinan dapat
menimbulkan stress yang menyebabkan pelepasan hormon yang
berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat
menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokontriksi
pembuluh darah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kontraksi uterus,
serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah
banyak (Sumarah dalam Noviyanti dkk, 2016).
5. Pengukuran Nyeri Persalinan
Nyeri tidak dapat diukur secara objektif, namun tipe nyeri yang muncul
dapat diramalkan berdasarkan tanda dan gejalanya atau berpatokan pada
ucapan dan perilaku pasien. Pasien kadang-kadang diminta untuk
menggambarkan nyeri yang dialaminya sebagai verbal yaitu nyeri ringan,
sedang, atau berat (Mander dalam karuniawati, 2019).

9
Keterangan :
a. 0 Apabila ibu tidak merasa nyeri
b. 1-3 Nyeri ringan (secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan
baik)
c. 4-6 Nyeri sedang (Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti
perintah dengan baik)
d. 7-9 Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan
lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi
dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi.
e. 10 Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,
memukul.
6. Penatalaksanaan Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu:
farmakologis dan non farmakologis. Metode penghilang rasa nyeri secara
farmakologis adalah metode penghilang rasa nyeri dengan menggunakan
obat-obat kimiawi, sedangkan metode non farmakologis adalah metode
penghilang rasa nyeri secara alami tanpa menggunakan obat-obat kimiawi
caranya dengan melakukan teknik relaksasi, yang merupakan tindakan
eksternal yang mempengaruhi respon internal individu terhadap nyeri.
Manajemen nyeri dengan tindakan relaksasi mencakup relaksasi otot,
nafas dalam, masase, massage dan perilaku (Mercy dan Sela, 2020).
C. Musik Klasik
1. Pengertian
Terapi musik adalah terapi yang menggunakan irama musik tertentu
dengan tujuan untuk penyembuhan suatu penyakit, serta meningkatkan
atau memperbaiki kondisi fisik, emosi, kognitif, dan sosial. Terapi ini
memperbaiki gerakan dan komunikasi fisik, memperbaiki ingatan,
mengembangkan ekspresi, emosional dan mengalihkan perasaan nyeri
(Solehati & Kosasih, 2017).

10
2. Manfaat
Musik yang dapat memberikan ketenangan dan kedamaian adalah
musik dengan tempo yang lambat. Musik dengan tempo yang lambat
tersebut dapat ditemukan dalam semua genre, salah satunya adalah musik
klasik. Musik memiliki manfaat untuk mengobati dan menyembuhkan
penyakit. Ritme internal musik mempengaruhi metabolism tubuh
pendengarnya menjadi lebih baik. Musik terbukti dapat menurunkan
frekuensi denyut jantung, mengurangi kecemasan dan depresi serta
menghilangkan nyeri (Saputry,2017).
Musik dapat memberikan rangsangan pada syaraf simpatis dan
parasimpatis untuk menghasilkan respons relaksasi berupa penurunan
frekuensi nadi, relaksasi otot, dan menyebabkan tidur. Terapi Musik
adalah suatu bentuk terapi dengan mempergunakan musik secara
sistematis, terkontrol dan terarah didalam
a. Menyembuhkan
b. Merehabilitasi
c. Mendidik dan melatih anak-anak dan orang dewasa yang menderita
gangguan fisik, mental atau emosional (Maryunani & Sukaryati, 2017).
3. Penatalaksanaan
Ada beberapa musik yang biasa digunakan dalam penelitian, seperti musik
kitaro, musik instrumentalia, musik klasik, dan beberapa musik klasik lain
yang sering digunakan dalam intervensi dapat menurunkan nyeri pasien.
Penatalaksanaan terapi musik pada prinsipnya adalah sebagai berikut
a. Menyiapkan semua alat yang dibutuhkan, seperti CD, MP3 player dan
Earphone
b. Persiapan pasien, pasien diberi penjelasan dan inform consent
c. Atur dan bantu posisi pasien senyaman mungkin
d. Beri tahu pasien bahwa dirinya tidak akan terganggu selama pemberian
terapi musik klasik yang dilakukan, kecuali jika ada kepentingan medis
atau permintaan dari pasien itu sendiri
e. Bantu pasien untuk memperbaiki perlengkapan terapi seperti earphone

11
dan volume musik
f. Nyalakan MP3 dengan volume sedang
g. Cek terlebih dahulu ke telinga pemberi intervensi Relaksasi Musik
sebelum diberikan kepada pasien
h. Pasang earphone ditelinga pasien, tanyakan apakah volumenya cukup.
i. Mainkan musik klasik sesuai dengan waktu yang telah disepakati yaitu
30 menit.
j. Bimbing klien dengan memberi perintah sebagai berikut
1) Bimbing pasien untuk menutup mata
2) Dengarkan ritme musik dan alunannya
3) Anjurkan pasien untuk membiarkan pikirannya mengikuti ritme
musik
k. Biarkan musik dimainkan selama 30 menit. Selama dimainkan,
anjurkan pasien mendengarkan dan merasakan musik disekitar pasien.
Anjurkan pasien untuk membiarkan dirinya menjadi rileks dengan
musik.
l. Anjurkan pasien untuk melemaskan otot-ototnya selama musik
berlangsung
m. Anjurkan pasien untuk menarik napas melalui hidung dan
mengeluarkan napas secara perlahan melalui mulut sambil
mendengarkan musik .
n. Anjurkan pasien untuk tetap fokus pada pernapasannya dan musik
Lakukan evaluasi kepada pasien terhadap tindakan yang telah
dilakukan, untuk mengetahui sejauh mana intervensi terapi musik yang
diberikan dapat menurunkan rasa nyeri.
o. Setelah 30 menit, akhiri intervensi relaksasi musik (Solehati & Kosashi,
2017).

12
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : Sabtu, 04 November 2023


Waktu : 10.30 Wib
Tempat : PMB Usmalanah Saddam,A.Md.Keb

A. SUBJEKTIF
1. Identitas Pasien
Nama Istri : Ny. F Nama Suami : Tn. S
Umur : 28 tahun : 33 tahun
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku/Bangsa : Lampung/Indonesia : Lampung /Indonesia
Agama : Islam : Islam
Alamat : Labuhan Dalam : Labuhan Dalam
No. telp. : -
2. Alasan Datang ke PMB
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh perutnya terasa mulas menjalar hingga ke pinggang dan
mengeluarkan lendir bercampur darah dari jalan lahir
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Menstruasi
Teratur : Ya
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 Hari
Jumlah : Normal
Warna : Merah segar
Konsistensi : Cair/encer

13
Bau : Tidak
Desminorea : Tidak
Flour Albus : Tidak
Bau : Tidak
Warna : Coklat
HPHT : 28-01-2023
TP : 05-11-2023
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
No Tgl Tempat Usia Jenis Penolong Penyulit Jenis BB PB Keadaan
Lahir Persalinan Kehamilan Persalinan Kehamilan Kelamin (gr) (cm) Anak
dan Sekarang
Persalinan
-

6. Imunisasi TT
Lengkap
7. Pergerakan Janin
Ibu mengatakan pergerakan janin aktif
8. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun, dan
menahun
9. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keturunan kembar : Tidak ada
Penyakit Menular/ keturunan : Tidak ada
10. Riwayat Kontrasepsi yang Digunakan
Ibu mengatakan sebelumnya belum pernah menggunakan kontrasepsi
11. Perilaku kesehatan
Penggunaan alcohol/ obat-obatan sejenisnya: ibu mengatakan tidak
mengkonsumsi alcohol dan obat-obatan sejenisnya
Merokok, makan sirih : ibu mengatakan tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi sirih

14
12. Pola Kebutuhan Sehari-hari
Kebutuhan Selama hamil Keluhan
Nutrisi : Makan Makan 3-4 kali sehari Tidak ada
Minum Minum lebih dari 8 gelas
Eliminasi : BAK 7-8 kali sehari Sering BAK
BAB 1 kali sehari
Istirahat dan tidur 6-7 jam dimalam hari Tidak ada
± 1 jam siang hari
Aktivitas Melakukan pekerjaan Tidak ada
rumah (memasak,
menyapu, mencuci, dll)
Personal hygiene Mandi 2x sehari, gosok Tidak ada
gigi 3 sehari, keramas 1
hari sekali, sering ganti
baju
Pola seksual Sesuai kebutuhan Tidak Ada

B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHG
Respirasi : 22 x/menit
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5 º C
Pemeriksaan Antropometri
BB : 61 Kg
TB : 154 cm
LILA : 27 cm

15
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
Konjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
b. Gigi dan mulut
Mukosa bibir : Lembab
Mulut dan gigi : Bersih
c. Leher : Normal
d. Dada
Auskultasi Jantung : Lup Dup Teratur
Auskultasi paru-paru : Vasikuler
e. Payudara
Pembesaran : Simetris
Putting Susu : Menonjol, Bersih
Pengeluaran : Kolostrum
f. Abdomen
Pembesaran : Memanjang
Bekas luka oprasi : Tidak ada
Tumor/benjolan : Tidak ada
Nyeri epigastrium : Tidak ada
g. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstermitas bagian atas
Oedema : (-) kanan/kiri
Kekakuan Otot dan sendi : (-) kanan/kiri
Ketegangan : (-) kanan/kiri
Kemerahan : (-) kanan/kiri
Ekstermitas bagian bawah
Oedema : (-) kanan/kiri
Varises : (-) kanan/kiri
Ketegangan : (-) kanan/kiri
Kemerahan : (-) kanan/kiri

16
Reflek patella : (-) kanan/kiri
h. Anogenital
Perinium : Normal
Vulva dan vagina : Bersih
Anus : Normal
3. Pemeriksaan Kebidanan
a. TFU Mc.donal : 30 cm
b. Leopold
Leopold I : Pada bagian fundus teraba bulat, lunak dan
tidak melenting (bokong janin)
Leopold II : Pada bagian perut kanan ibu teraba bagian-
bagian kecil janin (ekstremitas janin)
Pada bagian perut kiri ibu teraba panjang,
keras dan ada tahanan seperti papan
(punggung janin)
Leopold III : Pada bagian terendah janin teraba bulat,
keras dan melenting (kepala janin)
Leopold IV : Divergen
c. DJJ : 144 x/menit
d. Periksa Dalam
Periksa Dalam : Pukul 10.30 Wib
Indikasi : Untuk memantau kemajuan persalinan
Vagina : Vistula
Portio : Arah antefleksi, Konsistensi lunak
Pembukaan : 4 cm
Effecement : 35 %
Ketuban :+
Presentasi : kepala
Penurunan : 3/5

17
4. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 09-05-2023
HB : Sudah dilakukan (13,5 gr/dl)
Protein Urine : Sudah dilakukan (Negatif)
Glukosa : Sudah dilakukan (Negatif)
C. ASSASMENT
Ny. F usia 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu inpartu kala I fase
aktif janin tunggal hidup intrauterin dengan presentasi kepala
D. PLANNING OF ACTION
1. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan. Tindakan yang akan
dilakukan adalah pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan dalam
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia dilakukan tindakan
2. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan
TD :100/70 mmHG RR : 22 x/menit
N : 84 x/menit S : 36,5ºC
BB : 61 Kg TFU : 30 cm
TB : 154 cm DJJ : 144 x/menit
LILA : 27 cm Pembukaan 4 cm
Evaluasi : Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaannya
3. Menjelaskan pada ibu keluhan yang dialami
Mulas pada perut dan keluar lendir dari jalan lahir merupakan tanda-tanda
persalinan. Ini terjadi karena janin yang semakin turun dan mendesak
mencari jalan lahir.
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan
4. Mengajarkan ibu tehnik relaksasi nafas untuk meminimalisir rasa nyeri
ketika kontraksi. Prosesnya yaitu dengan menarik nafas lambat melalui
hidung (menahan inspirasi secara maksimal) dan menghembuskan nafas
melalui mulut secara perlahan-lahan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bisa melakukannya.

18
5. Menganjurkan suami atau keluarga untuk mendampingi ibu dan memberi
dukungan pada ibu, karna dukungan yang baik akan membantu ibu
menjadi lebih nyaman dan rileks sehingga dapat meminimalisir nyeri
persalinan.
Evaluasi : Suami mengerti dan bersedia untuk terus mendampingi ibu
6. Mengajurkan ibu untuk makan dan minum di sela-sela kontraksi agar
nutrisi ibu tetap terpenuhi dan mencegah dehidrasi
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia untuk makan dan minum
7. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih agar tidak
menghambat penurunan janin
Evaluasi : Ibu bersedia untuk BAK
8. Menganjurkan pada ibu untuk mendengarkan terapi dengan music klasik
untuk membantu agar ibu rileks sehingga mengurangi nyeri persalinan
Musik yang dapat memberikan ketenangan dan kedamaian adalah musik
dengan tempo yang lambat. Musik dengan tempo yang lambat tersebut
dapat ditemukan dalam semua genre, salah satunya adalah musik klasik.
Musik memiliki manfaat untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit.
Ritme internal musik mempengaruhi metabolism tubuh pendengarnya
menjadi lebih baik. Musik terbukti dapat menurunkan frekuensi denyut
jantung, mengurangi kecemasan dan depresi serta menghilangkan nyeri.
Terapi music dapat dilakukan selama 30 menit saat ibu dalam kala I fase
aktif persalinan
Evaluasi : Ibu bersedia untuk melakukannya
9. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan partograf
a. Memantau DJJ, kontraksi, dan Nadi ibu setiap 30 menit sekali
b. Memantau tekanan darah,suhu,penyusupan,pembukaan, penurunan, dan
ketuban setiap 4 jam sekali
Evaluasi : Kemajuan persalinan terpantau baik oleh partograf

19
CATATAN PERKEMBANGAN KALA II
Tanggal : 04-11-2023 Pukul : 15.00 Wib
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perutnya semakin mulas dan merasa ingin mengedan
OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. TTV
TD : 120/80 mmHG
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
4. His : 5x/10’/45”
5. DJJ : 137 x/menit
6. Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 15.00 Wib
Atas indikasi : untuk mengetahui kemajuan persalinan
Vagina : Vistula
Portio : Arah antefleksi Konsistensi lunak
Pembukaan : 10 cm
Effecement : 95 %
Ketuban :-
Presentasi : Kepala
Penurunan : 0/5
7. Pada inspeksi tampak : dorongan kuat untuk meneran, terdapat tekanan
pada anus, perineum menonjol, vulva membuka
ASSESMENT
Ny. F usia 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu inpartu kala II janin
tunggal hidup intrauterin presentasi kepala

20
PLANNING OF ACTION
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu sudah memasuki proses
persalinan dan meminta suami atau keluarga untuk mendampingi ibu.
Evaluasi : Ibu dan keluarga mengerti dengan keadaan ibu, dan suami
bersedia mendampingi ibu.
2. Mengajarkan ibu teknik mengejan efektif dengan cara tangan merangkul
paha, ditarik sampai ke dada, mata melihat keperut dan mengejan tanpa
bersuara dengan cara kedua gigi saling dirapatkan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bisa melakukannya.
3. Melakukan pertolongan persalinan
a. Memakai APD lengkap.
b. Mencuci tangan
c. Mendekatkan alat-alat
d. Letakkan handuk bersih di perut ibu jika kepala bayi telah membuka
vulva dengan diameter 5-6 cm
e. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 dibawah bokong ibu
f. Memeriksa kelengkapan alat
g. Memakai handscoon
h. Setelah kepala bayi tampak dengan diameter 5-6 cm membuka vulva,
maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering, tangan lain menahan belakang kepala untuk
mempertahankan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran secara efektif atau bernafas cepat dan
dangkal
i. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
j. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara
spontan
k. Setelah terjadi putaran paksi luar, pegang kepala bayi secara biparental.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan
kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah

21
arkus pubis dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang
l. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang kepala
dan bahu. Gunakan tangan untuk menelusuri dan memegang lengan dan
siku sebelah atas
m. Setelah tubuh dan lengan lahir lanjutkan penelusuran pada bagian
punggung, bokong, tungkai dan kaki.
n. Lakukan penilaian selintas pada bayi
o. Mengeringkan tubuh bayi
p. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan bahwa bayi hanya satu
q. Meletakkan bayi diatas perut ibu
Evaluasi : Sudah dilakukan asuhan persalinan normal pada ibu dan bayi
lahir pada tanggal 04-11-2023 pukul 15.30 Wib dengan jenis kelamin
perempuan, BB 3400 cm, PB 50 cm, LD 32 cm, dan LK 34 cm.

22
CATATAN PERKEMBANGAN KALA III
Tanggal : 04-11-2023 Pukul : 15.31 Wib
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bahwa ia merasa lega dan senang atas kelahirannya
Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya
OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. TTV
TD : 120/70 mmHG
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
4. Bayi lahir : Spontan
5. TFU : Sepusat
6. Kontraksi uterus : Baik
7. Kandung kemih : Kosong
8. Pemeriksaan janin ke dua : Tidak ada
9. Perdarahan : 100 cc
ASSESMENT
Ny. F usia 28 tahun P1A0 inpartu kala III.
PLANNING OF ACTION
1. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
Tindakan yang akan dilakukan adalah melakukan pertolongan persalinan
kala III. Pertolongan persalinan ini meliputi penyuntikan oksitosin,
peregangan tali pusat, pengeluaran plasenta dan melakukan massase pada
uterus.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia dilakukan pertolongan persalinan
kala III
2. Melakukan pertolongan persalinan pada kala III
a. Beritahu ibu akan dilakukan penyuntikan oksitosin

23
b. Dalam waktu satu menit setelah kelahiran bayi lakukan penyuntikan
oksitosin di bagian 1/3 paha luar
c. Setelah 2 menit dari bayi lahir apabila cukup bulan maka lakukan
penjepitan dan pemotongan tali pusat. Kemudian letakkan bayi diatas
perut ibu untuk melakukan IMD
d. Pindahkan klem tali pusat hingga 5-10 cm dari vulva
e. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu (diatas simfisis) untuk
mendeteksi kontraksi dan tangan lain memegang klem untuk
menegangkan tali pusat
f. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan lain mendorong uterus ke belakang-atas (dorso-kranial) secara
hati-hati. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik maka hentikan
penegangan tali pusat dan tunggu uterus kontraksi kembali
g. Jika uterus tidak berkontraksi minta suami atau keluarga untuk
melakukan stimulasi putting susu
h. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus dorso-kranial
diikuti dengan pergeseran tali pusat maka lanjutkan dorongan hingga
plasenta lahir
i. Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klem hingg berjarak 5-10
cm dari vulva
j. Saat plasenta sudah berada di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin
kemudian lahirkan dan tempatkan palsenta pada wadah yang disediakan
k. Jika plasenta tidak lahir dalam 15 menit maka lakukan penyuntikan
oksitosin kedua
l. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir maka lakukan
tindakan manual plasenta
Evaluasi : Plasenta sudah lahir pada pukul 15.38 Wib. Plasenta dan selaput
dalam keadaan utuh

24
3. Melakukan massase (rangsangan taktil) pada uterus.
Segera setelah plasenta lahir lakukan massase dengan cara tangan berasa di
fundus dan lakukan massase dengan gerakan melingkar secara lembut
hingga uterus berkontraksi (teraba keras)
Evaluasi : Sudah dilakukan massase uterus dan kontraksi uterus baik

25
CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV
Tanggal : 04-11-2023 Pukul : 16.00 Wib
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas
Ibu sangat senang setelah melahirkan bayinya
OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. TTV
TD : 100/70 mmHG
Respirasi : 22 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
4. Plasenta lahir pukul 15.38 WIB dengan Lengkap
5. Laserasi : Marginalis
6. Kontraksi uterus : Baik
7. TFU : 2 jari dibawah pusat
8. Laserasi jalan lahir : Derajat 2
9. Perdarahan : 150 cc
ASSESMENT
Ny. F usia 28 tahun P1A0 inpartu kala IV
PLANNING OF ACTION
1. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
Tindakan yang akan dilakukan pada ibu berupa pemeriksaan berupa
tekanan darah, nadi, suhu, Tinggi Fundus Uteri (TFU), kontraksi uterus,
kandung kemih, dan pengeluaran perdarahan
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia dilakukan pemeriksaan pada ibu
2. Menjelasakan pada ibu hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan ibu TD 100/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, Respirasi 22
x/menit, Suhu 36,5 ºC, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong,
kontraksi uterus baik (keras) dan pengeluaran perdarahan normal.

26
Evaluasi : Ibu mengerti mengenai hasil pemeriksaan
3. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mulas yang dialaminya normal terjadi
setelah melahirkan. Ini disebabkan karena proses involusi uterus yaitu
proses pengembalian rahim ke bentuk semula sebelum terjadi kehamilan.
Evaluasi : Ibu mengerti mengenai penjelasan bidan tentang involusi uterus
4. Mengajarkan ibu untuk mobilisasi dini
Mobilisasi dini merupakan pergerakan sistematis yang dilakukan secara
bertahap pada ibu postpartum yang dilakukan pada 6 jam pertama pasca
salin. Gerakan yang dilakukan bertujuan untuk merubah posisi semula ibu
dari berbaring, miring-miring, duduk sampai berdiri sendiri beberapa jam
setelah proses persalinan
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia melakukan
mobilisasi dini
5. Menganjarkan ibu untuk melakukan massase fundus uterus agar uterus
tetap berkontraksi dengan baik sehingga dapat mencegah perdarahan.
Melakukan massase dengan cara tangan berasa di fundus dan lakukan
massase dengan gerakan melingkar secara lembut hingga uterus
berkontraksi (teraba keras)
Evaluasi : Ibu bersedia melakukan massase fundus uterus.
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan
yang bergizi serta banyak minum air putih.
Evaluasi : Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup dan mengonsumsi
makanan bergizi
7. Menganjurkan ibu untuk memberikan asi ekslusif kepada bayi nya hingga
usia 6 bulan
Evaluasi : Ibu bersedia untuk memberikan asi ekslusif pada bayinya

27
BAB IV
PEMBAHASAN

Penulis melakukan asuhan kebidanan terhadap Ny. F usia 28 tahun G1P0A0


usia kehamilan 39 minggu inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup intrauterin
presentasi kepala. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan asuhan
kasus kebidanan tersebut, penulis berusaha mencoba menerapkan dan
mengaplikasikan proses asuhan kebidanan pada Ny.F dengan memberikan terapi
komplementer berupa music klasik untuk membantu mengurangi nyeri persalinan
kala I fase aktif pada ibu sesuai dengan teori-teori yang ada. Untuk melihat asuhan
kebidanan yang telah diberikan dapat diuraikan dalam pendokumentasian
kebidanan (SOAP) meliputi data subjektif, data objektif, analisa data, dan
planning of action (penatalaksanaan).
A. Subjektif
Pada asuhan yang telah dilakukan terhadap Ny. F usia 28 tahun G1P0A0
usia kehamilan 39 minggu inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup
intrauterin presentasi kepala, ini merupakan kehamilan pertama dan tidak ada
riwayat abortus sebelumnya. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit menular
(TBC,Hepatitis,PMS,), penyakit menurun (DM,Asma), dan penyakit
menahun (jantung). Hari pertama haid terakhir ibu (HPHT) adalah 28-01-
2023 dengan tafsiran persalinan 05-11-2023 dan saat ini usia kehamilan ini
±39 minggu. Selama kehamilan ibu mendapatkan imunisasi TT lengkap,
pergerakan janin aktif dan pola kebiasaan sehari-hari ibu baik. Ibu
sebelumnya belum pernah menggunakan kontrasepsi. Ibu dan keluarga sangat
bahagia akan kehadiran anggota baru di keluarga. Ibu dan keluarga sangat
menanti proses persalinan serta berdoa agar dapat berjalan dengan lancar.
B. Objektif
Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, didapatkan hasil bahwa
keadaan umum ibu baik dan kesadaran composmentis, TD 100/70 mmHG,
Respirasi 22 x/menit, Nadi 84 x/menit, Suhu 36,5ºC, BB 61 kg, LILA 27 cm,
dan TB 154 cm. untuk pemeriksaan fisik didapatkan hasil konjungtiva ibu
berwarna merah muda. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan letak janin

28
memanjang, tidak ada luka bekas operasi dan tumor/benjolan. Tinggi fundus
uteri (TFU) 30 cm. pada Leopold I didapatkan hasil bokong janin, Leopold II
PUKA ekstremitas janin dan PUKI punggung janin, pada Leopold III
didapatkan bagian terendah janin adalah kepala. DJJ 144 x/menit dan pada
periksa dalam yang telah dilakukan didapatkan bahwa pembukaan 4 cm,
portio searah jalan lahir dengan konsistensi lunak dan ketuban masih utuh.
C. Assasment (Analisa Data)
Dari tinjauan kasus yang sudah dilakukan penulis, maka dapat kita kaji
dalam pendokumentasian berbentuk SOAP bagian data subjektif dan objektif
dimana ibu mengeluh perutnya terasa mulas dan keluar lendir bercampur
darah dari jalan lahir. Disini penulis menyimpulkan bahwa diagnosa ibu
adalah Ny. F usia 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu inpartu kala I
fase aktif janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala.
Dari teori dijelaskan bahwa persalinan adalah rangkaian peristiwa
keluarnya bayi yang sudah cukup berada dalam rahim ibunya, dengan disusul
oleh keluarnya plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Dalam ilmu
kebidanan, ada berbagai jenis persalinan diantaranya adalah persalinan
spontan, persalinan buatan, dan persalinan anjuran.
Nyeri persalinan merupakan suatu gabungan dari komponen objektif yang
merupakan aspek sensorik nyeri dan komponen subjektif yang merupakan
komponen emosional dan psikologis. Nyeri timbul sebagai akibat dari adanya
rangsangan berbagai zat algesik meliputi prostaglandin, serotonin, bradikinin
dan lain sebagainya pada reseptor nyeri yang dapat dijumpai pada lapisan
supervisial kulit dan berbagai jaringan didalam tubuh seperti perioustem,
permukaan sendi, otot rangka.
Rasa nyeri persalinan disebabkan proses kontraksi dari Rahim dalam usaha
untuk mengeluarkan buah kehamilan. Dalam persalinan, nyeri yang timbul
menyebabkan stress, dan rasa khawatir berlebihan. Respirasi dan nadi akan
meningkat sehingga mengganggu pasokan kebutuhan janin dari plasenta.
Untuk mengurangi nyeri persalinan, bidan dapat menganjurkan ibu untuk
mendengarkan music selama melewati kala I fase aktif. Musik yang dapat

29
memberikan ketenangan dan kedamaian adalah musik dengan tempo yang
lambat. Musik dengan tempo yang lambat tersebut dapat ditemukan dalam
semua genre, salah satunya adalah musik klasik. Musik memiliki manfaat
untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit. Ritme internal musik
mempengaruhi metabolism tubuh pendengarnya menjadi lebih baik. Musik
terbukti dapat menurunkan frekuensi denyut jantung, mengurangi kecemasan
dan depresi serta menghilangkan nyeri. Terapi music dapat dilakukan selama
30 menit saat ibu dalam kala I fase aktif persalinan
D. Planning Of Action (Implementasi)
Dari tinjauan kasus adalah Ny. F usia 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan
39 minggu inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup intrauterin presentasi
kepala, maka penulis memberikan rencana asuhan meliputi:
1. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
2. Memberitahu hasil dari pemeriksaan
3. Menjelaskan mengenai keluhan yang dialami ibu
4. Mengajarkan pada ibu teknik relaksasi nafas untuk meminimalisir nyeri
5. Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum disela kontraksi
7. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan terapi komplementer dengan
mendengarkan music klasik untuk membantu ibu dalam mengurangi nyeri
persalinan
9. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan partograf
Berdasarkan hasil manajemen asuhan yang telah dilakukan oleh penulis,
ibu mengatakan bahwa ibu sudah mengerti dengan keadaanya dan suami
serta keluarga akan melaksanakan apa yang telah dianjurkan oleh bidan.
Sedangkan Dari tinjauan kasus pada kala II Ny. F usia 28 tahun G1P0A0 usia
kehamilan 39 minggu inpartu kala II janin tunggal hidup intrauterin
presentasi kepala., maka penulis memberikan rencana asuhan pada kala II
yaitu :

30
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu sudah memasuki proses
persalinan dan meminta suami atau keluarga untuk mendampingi ibu.
2. Mengajarkan ibu teknik mengejan efektif dengan cara tangan merangkul
paha, ditarik sampai ke dada, mata melihat keperut dan mengejan tanpa
bersuara dengan cara kedua gigi saling dirapatkan.
3. Melakukan pertolongan persalinan
4. Bayi lahir pada tanggal 04-11-2023 pukul 15.30 Wib dengan jenis kelamin
perempuan, BB 3400 cm, PB 50 cm, LD 32 cm, dan LK 34 cm. Pada
asuhan Ny. F inpartu kala III, penulis memberikan rencana asuhan
meliputi:
1. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan. Tindakan yang akan
dilakukan adalah melakukan pertolongan persalinan kala III. Pertolongan
persalinan ini meliputi penyuntikan oksitosin, peregangan tali pusat,
pengeluaran plasenta dan melakukan massase pada uterus.
2. Melakukan pertolongan persalinan pada kala III dan plasenta lahir pada
pukul 15.38 Wib
3. Melakukan massase (rangsangan taktil) pada uterus.
Pada asuhan terhadap Ny. F di kala IV, Penulis memberikan rencana asuhan
diantaranya:
1. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan. Tindakan yang akan
dilakukan pada ibu berupa pemeriksaan berupa tekanan darah, nadi, suhu,
Tinggi Fundus Uteri (TFU), kontraksi uterus, kandung kemih, dan
pengeluaran perdarahan
2. Menjelasakan pada ibu hasil pemeriksaan.
3. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mulas yang dialaminya normal terjadi
setelah melahirkan. Ini disebabkan karena proses involusi uterus yaitu
proses pengembalian rahim ke bentuk semula sebelum terjadi kehamilan.
4. Mengajarkan ibu untuk mobilisasi dini.
5. Menganjarkan ibu untuk melakukan massase fundus uterus agar uterus
tetap berkontraksi dengan baik sehingga dapat mencegah perdarahan.

31
6. Mengnjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan
yang bergizi serta banyak minum air putih.
7. Menganjurkan ibu untuk memberikan asi ekslusif kepada bayi nya hingga
usia 6 bulan.
E. Evaluasi
Hasil evaluasi dari asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. F usia 28
tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu inpartu kala I fase aktif janin
tunggal hidup intrauterin presentasi kepala, ibu mengatakan bahwa ibu sudah
mengerti dengan keadaanya dan akan melakukan anjuran bidan.
Beberapa intervensi yang telah dilakukan kepada ibu dengan terapi
komplementer music klasik, ibu mengatakan bahwa merasa sedikit takut dan
cemas akan menghadapi proses persalinan saat ini. Setelah diberikan terapi
music klasik selama 30 menit ibu menjadi lebih tenang dan nyeri persalinan
yang ibu rasakan berkurang. Pemantauan kemajuan persalinan dengan
menggunakan partograf berjalan dengan baik dan lancar. Pada saat anamnesa
awal dan dilakukan pengukuran nyeri persalinan dengan menggunakan skala
NRS didapatkan hasil skor 8 dengan nyeri berat, kemudian diberikan
intervensi kepada ibu dengan mendengarkan terapi music pada kala I fase
aktif. Setelah diberikan intervensi selama kurang lebih 30 menit kemudian
dilakukan evaluasi dan pengukuran nyeri dengan skala NRS didapatkan nyeri
berkurang dengan hasil skor 6.

32
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penulis telah mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Ny. F usia
28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu inpartu kala I fase aktif janin
tunggal hidup intrauterin presentasi kepala di PMB Usmalanah
Saddam,A.Md.Keb
2. Penulis telah mampu melakukan pengkajian data objektif pada Ny. F usia
28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu inpartu kala I fase aktif janin
tunggal hidup intrauterin presentasi kepala di PMB Usmalanah
Saddam,A.Md.Keb
3. Penulis telah mampu menegakkan diagnosa pada pada Ny. F usia 28 tahun
G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu inpartu kala I fase aktif janin tunggal
hidup intrauterin presentasi kepala di PMB Usmalanah Saddam,A.Md.Keb
4. Penulis telah mampu melakukan tindakan dengan memberikan terapi
komplementer berupa music klasik sebagai upaya untuk mengurangi nyeri
persalinan pada Ny. F usia 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu
inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala di
PMB Usmalanah Saddam,A.Md.Keb
B. Saran
Berdasarkan tinjauan dan pembahasan kasus penulis memberikan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan pelayanan kesehatan yang
baik.
1. Bagi ibu
Ibu dapat menyimak dengan baik penjelasan bidan dan dapat mengetahui
manfaat mendengarkan terapi music klasik dalam membantu mengurangi
nyeri persalinan.

33
2. Bagi BPM
Dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam melaksanakan asuhan
kebidanan terutama pada ibu inpartu dengan cara memberikan terapi non
farmakologi seperti mendengarkan music klasik.
3. Bagi Universitas Aisyah Pringsewu
Dapat lebih meningkatkan dan menambah referensi terbaru sehingga dapat
membantu penulis maupun mahasiswa lain dalam mengerjakan
penyusunan laporan kasus.

34
DAFTAR PUSTAKA

Angraini, A. D., Azmmi, D., Zulyarnis, D., Fatmawati, & Rohayati. (2021).
Efektivitas Terapi Musik dalam Mengurangi Nyeri Persalinan Pada Wanita
Primipara: Literature Review. Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang
Kesehatan, 5(1), 1–11. https://doi.org/10.36971/keperawatan.v5i1.84

Febrianti, Aslina. 2019. Praktik Klinik Kebidanan. Yogyakarta: PT.Pustaka Baru

Fitriana yuni, nurwiandani widy. Asuhan persalinan konsep persalinan secara


komprehensif dalam asuhan kebidanan. Yogyakarta. Pustakabarupress

Hanesty,Dila.2017.Jakarta.Perbandingan Efektifitas Kompres Hangat Terhadap


Penurunan Nyeri Persalinan Pada Ibu Multipara Di Puskesmas Pulo Gadung
Tahun 2017.Jakarta.Poltekkes Kemenkes Jakarta3

Maryunani, A. (2010). Nyeri Persalinan. Salemba Medika: Jakarta

Maryunani. A & Sukaryati. Y. 2017. Senam Hamil, Senam Nifas, dan Terapi
Musik. Jakarta : Trans Info Media.

Materrnity, D. (2019). Kompres panas dingin dapat mengurangi nyeri kala I


persalinan di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Jurnal Kebidanan
Malahayati, 5(1).

Ririn.(2021).Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.Bandung.Media


Saind Indonesia

Rizka.2018.Efektivitas Intervensi Birth Ball Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan


Kala I Fase Aktif.Semarang.Poltekkes Kemenkes Semarang

Saputry E.F. 2017. Pengaruh Pemberian Murottal Al-Quran dan Musik Klasik
Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Pra Operasi.

Setyani.(2018).Akurpresur Untuk Kesehattan Wanita Berbasis Hasil


Penelitian.Magelang.Unimma Press
Solehati, T dan Kosasih C. 2017. Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam
Keperawatan Maternitas. Bandung : PT Refika Aditama.
Sulis,dkk.(2019).Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru
Lahir.Semarang.Oase Grup
Tantri.(2019).Efektifitas Akurpresur Titik L14 Untuk Nyeri Persalinan.Midwefery
Of Journal

35
Thalia.2019.Penggunaan Birth Ball Sebagai Metode Pengurangan Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif.Jakata. Poltekkes Kemenkes Jakarta3
Zakiah. (2015). Konsep Dasar Nyeri. Jakarta : Salemba Medika

36
KARTU BIMBINGAN

Nama Mahasiswa : Ratna Juwita


NPM : 230108214
Pembimbing : Usmalanah Saddam,A.Md.Keb
Judul Laporan : Asuhan Kebidanan Pada Ny. F Dengan Pemberian Musik
Klasik Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan di PMB
Usmalanah Saddam,A.Md.Keb

No Hari/Tanggal Catatan Pembimbing Paraf

37
KARTU BIMBINGAN

Nama Mahasiswa : Ratna Juwita


NPM : 230108214
Pembimbing : Elsy Juni Andri K,S.ST.,M.Keb
Judul Laporan :Asuhan Kebidanan Pada Ny. F Dengan Pemberian Musik
Klasik Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan di PMB
Usmalanah Saddam,A.Md.Keb

No Hari/Tanggal Catatan Pembimbing Paraf

38
39

Anda mungkin juga menyukai