OLEH :
MENGETAHUI
MAHASISWI
PEMBIMBING
PENGUJI I PENGUJI II
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Tuhan yang masa Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi kasus
yang berjudul : ”Pendokumentasian asuhan kebidanan ibu bersalin fisiologi holistic pada
Ny.”L” di ruang bersalin puskesmas Atari jaya kabupaten konawe selatan. Tugas studi
kasus ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas kuliah sebagai salah satu tugas
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
tugas studi kasus ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
Semoga kebaikan yang Ibu berikan serta teman-teman yang lain mendapat Ridho
dari Tuhan yang masa Esa. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan
tugas studi kasus ini memiliki banyak kekurangan sehingga dengan segala kerendahan
hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi kesempurnaan
tugas studi kasus ini. Dan Semoga tugas studi kasus ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca. Aamiin.
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………i
LEMBARAN PENGESAHAN…………………………………………...ii
KATA PENGANTAR................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................6
B. Rumusan Masalah............................................................................7
C. Tujuan...............................................................................................7
D. Manfaat.............................................................................................8
A. Definisi Persalinan...........................................................................9
D. Tanda-Tanda Persalinan.................................................................12
E. Tahapan Persalinan.........................................................................13
F. Mekanisme Persalinan....................................................................15
iv
BAB III STUDI KASUS
C. Data Objektif..................................................................................23
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................30
B. Saran ..............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................31
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang
manusia dibagi menjadi empat tahap penting dan kemungkinan penyulit dapat
terjadi pada setiap tahap tersebut. (Ida Bagus Gde Manuaba, 1999:138).
sakit pinggang dan perut, merasa kurang enak, capai, lesu, tidak nyaman badan,
tidak bisa tidur enak, sering mendapatkan kesulitan dalam bernafas dan
sendiri, takut kalau terjadi bahaya atas dirinya pada saat persalinan, takut tidak
yang sudah lalu misalnya mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu.
Ketakutan karena anggapanya sendiri bahwa persalinan itu merupakan hal yang
Menurut Susan Martin Tucker masalah lain yang timbul dalam persalinan
fisiologis akibat dari perubahan fisik adalah resiko cedera terhadap ibu, resiko
99 % kematian ibu terjadi di negara berkembang. Pada tahun 1994 dari 95.866
kematian diluar rumah sakit sangat tinggi 73,3 % dan di dalam rumah sakit 26,7
6
%. Di Jawa Timur tahun 2000 angka kematian ibu 396 / 100.000 kelahiran hidup.
besar adalah penyebab obstetri langsung yaitu; perdarahan post partum, eklamsia,
sepsis dan komplikasi dari keguguran. Penyebab kematian ini sebagian besar
dapat dicegah, karena di negara-negara dengan angka kematian ibu yang rendah
penyebab kematian ini tidak didapatkan lagi. (Depkes RI, DNPK-KR 2001).
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
disebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur.Penyebab ketuban pecah dini
predisposisi ketuban pecah dini antara lain, faktor ketuban, faktor infeksi, faktor
gizi, vitamin C dan lain-lain. Dampak yang timbul pada bayi akibat ketuban pecah
dini bergantung pada usia kehamilan, dapat terjadi infeksi maternal ataupun
janin, meningkatkan insiden seksio sesarea, atau gagalnya persalinan normal dan
dampak yang timbul pada ibu partus lama dan infeksi, atonia uteri, perdarahan
B. Rumusan Masalah
7
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada ibu bersalin yang dengan Ketuban
Pecah Dini
2. Tujuan Khusus
Dini
Bentuk SOAP
D. Manfaat
Fisiologis Holistic Persalinan dan Bayi baru lahir Pada Program Profesi Bidan
Profesi Bidan
8
BAB II
A. Defenisi Persalinan
Persalinan adalah proses lahirnya bayi pada LBK dengan tenaga ibu
sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan kekuatan sendiri
kontraksi uterus yang menyebabkan penipisan pada serviks, dilatasi serviks dan
Satu sampai dua minggu sebelum persalinan terjadi penurunan kadar estrogen
his.
9
1. Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang akan menyebabkan iskemik otot-
Dibelakang serviks terletak ganglion servikalis, bila ganglion ini ditekan oleh
kontraksi rahim.
ketuban.
persalinan adalah :
1. Power (kekuatan)
Kontraksi diafragma
10
2. Passage/jalan lahir
Passage atau jalan lahir berarti lintasan yang harus di lalui oleh janin sebelum
lahir merupakan komponen penting dalam proses persalinan yang terdiri dari
jalan lahir tulang dan jalan lahir lunak. Jalan lahir merupakan komponen yang
tetap, artinya dalam lonsep obstetric modern tidak di olah untuk dapat
melancarkan proses persalinan kecuali 2014: 373) jalan lunak pada keadaan
3. Passanger (janin)
Passanger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi
beberapa faktor, yakni kepala janin, presentasi, letak sikap dan posisi janin.
Karena plasenta juga harus melewati jalan lahir, maka dia di anggap sebagai
bagian dari pasanger yang menyertai janin. Kepala janin merupakan bagian
Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian besarnya lahir, maka bagian
4. Psikologis
11
tempat bersalin, bayi yang di kandungnya merupakan bayi yang di harapkan
atau tidak.
5. Penolong
a. Lightening
besar
12
servikalis lepas, kapiler pembuluh darah pecah, yang menjadikan
perdarahan sedikit.
c. Pengeluaran cairan
E. Tahapan Persalinan
b. Fase aktif, frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1cm per/jam (nulipara atau
13
c) Fase deselarasi : Pembukaan serviks menjadi lambat, dalam waktu 2 jam
lanjutkan upaya mendorong bayi keluar dari jalan lahirnya bayi, kala II
Tanda pasti kala II ditentukan melalui pemeriksaan dalam yang hasilnya adalah:
Proses kala II berlangsung dua jam pada primipara dan 1 jam pada multipara.
Dalam kondisi yang normal pada kala II kepala janin sudah masuk dalam dasar
panggul, maka pada saat his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul
tekanan pada rektum dan seperti akan buang air besar. Kemudian perineum
mulai menonjol dan melebar dengan membukanya anus. Labia mulai membuka
dan tidak lama kemudian kepala janin tampak di vulva saat ada his. Dengan
dibawah simpisis dan dahi, muka, dagu, melewati perenium. Setelah his
istrahat sebentar, maka his akan mulai lagi untuk mengeluarkan anggota badan
bayi.
Kala III persalinan di mulai setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban (JNPK-KR, 2012:95). Setelah bayi lahir, kontraksi
rahim beristrahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi
pusat, dan berisi plasenta yang menjadi dua lebih tebal dari sebelumnya.
14
Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam
waktu 5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina, dan
akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus
uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.
4. Kala IV
Kala IV persalinan di mulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam
F. Mekanisme Persalinan
sinklitismus, ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang
pintu atas panggul. Dapat pula kepala masuk dalam keadaan asinklitismus,
yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan bidang pintu atas panggul.
posterior.
15
b. Fleksi
Dengan adanya his dan tahan dari dasar panggul yang makin besar, maka
kepala janin makin turun dan semakin fleksi sehingga dagu janin menekan
Makin turunnya kepala janin dalam jalan lahir, kepala janin akan berputar
anterior posterior kepala janin akan bersesuaian dengan diameter kecil anterior
posterior bawah panggul (PBP). Hal ini mungkin karena kepala janin tergerak
secara spiral atau seperti sekrup sewaktu turun dalam jalan lahir. Bahu tidak
ini disebut putaran paksi dalam dan ubun-ubun kecil berada di bawah simpisis.
d. Ekstensi
Setelah paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul, terjadilah ekstensi
dan depleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu janin lahir pada
ekstensi untuk melaluinya kalau tidak terjadi ekstensi maka kepala akan
tertekan pada pertemuan dan penembusnya. Dengan ekstensi ini maka sub
berturut-turut sinsiput (puncak kepala), dahi, hidung, mulut, dan akhir dagu.
Setelah ekstensi kemudian diikuti dengan putaran paksi luar yang pada
sehingga sumbu panjang bahu dengan sumbu panjang kepala janin berada
16
f. Ekspulsi
Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring. Di dalam rongga
sehingga di dasar panggul, apabila kepala telah di lahirkan, bahu akan berada
persalinan, dan setelah ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan.
(Manuaba, 2014: 281). Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya ketuban
laten), hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya
177)
Penyebab KPD masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara
dengan KPD, namun faktor-faktor mana yang lebih berperan lebih sulit diketahui.
17
a. Infeksi.
d. Kelainan letak.
e. Umur Ibu.
f. Paritas.
g. Umur Kehamilan.
h. Pekerjaan.
vagina.
2. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin
cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris
warna darah.
3. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai
kelahiran, namun bila ibu duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah
sementara.
4. Demam, bercak vagina yang banyak dan berbau busuk, nyeri uterus dan air
1. Konservatif
18
b. Berikan antibiotic (ampisilin 4 x 500 mg atau eritromisin bila tidak tahan
c. Jika umur kehamilan < 32-34 minggu, di rawat selama air ketuban masih
d. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa
e. jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan
f. Jika usia kehamilan 32-37 minggu ada infeksi, beri antibiotic dan lakukan
uterine).
kematangan paru janin, dan bila memungkinkan periksa kadar lesitin dan
2. Aktif
a. Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin. Bila gagal seksio sesarea
maksimal 4 kali.
b. Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan persalinan
diakhiri jika :
Bila skor pelvic < 5, lakukan pematangan serviks, kemudian induksi. Jika
19
BAB III
STUDI KASUS
No. Medrec :-
Seorang Perempuan berusia 22 tahun datang ke Puskesmas Atari Jaya pada tanggal
09-08-2022 Pukul 08.40 Wita, mengeluh keluar air-air sejak pukul 02.00 wita, ibu
20
1. Riwayat Keluhan Utama.
2. Riwayat Haid
a. Menarche : 15 tahun
3. Riwayat Obstetrik.
b. Pemeriksaan hamil yang dulu : ANC teratur dengan 6 kali kunjungan selama
kehamilan.
5. Riwayat Ginekologi
Ibu tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan
6. Riwayat KB
21
7. Riwayat Penyakit yang Lalu
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti, Asma, TBC, Hepatitis B, Jantung,
a. Pola nutrisi
b. Pola Eliminasi
BAK
- Warna : Kekuningan
BAB
- Frekuensi : 1 x sehari
- konsistensi : Lunak
c. Pola Istirahat
22
- Selama inpartu : Ibu susah tidur karena rasa sakit yang dirasakan.
a. Kebiasaan
- Mulut dan gigi dibersihkan setiap kali mandi dan setelah makan.
- Genetalia dan anus dibersihkan setiap kali mandi dan setelah BAK/ BAB.
b. Selama inpartu
Ibu kurang menjaga kebersihan tubuhnya karena nyeri yang dirasakan selama
inpartu.
Suami dan keluarga sangat mendukung persalinan ibu dan selalu mendampingi
C. DATA OBJEKTIF
1. TP : 14-08-2022
3. Berat badan : 60 kg
5. Tanda-tanda vital
Nadi : 78 x /menit
Suhu : 360C
Pernapasan : 18 x/menit
23
6. Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala
b. Wajah
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus.
d. Hidung
e. Mulut
f. Telinga
g. Leher
h. Payudara
Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, terdapat hyperpigmentasi pada
areola mammae, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, ada pengeluaran
i. Abdomen
Inspeksi : Pembesaran uterus sesuai umur kehamilan, tampak linea nigra dan
Palpasi :
24
Leopold I : 3 jari dibawah px.
Distansia spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 28 cm
Boundelogue : 19 cm
Tuberum : 9,5 cm
l. Ekstremitas : Atas dan bawah simetris, tidak ada oedema dan varises.
7. Pemeriksaan Dalam
- VT I pukul 09.00 wita. dinding vagina elastis, portio tebal, pembukaan 2 cm,
ketuban (-), presentase kepala, UUK kiri depan, tidak ada molase, penurunan
kepala hodge II, kesan panggul normal, pelepasan lendir bercampur darah. DJJ
- VT II pukul 13.00 wita., portio tipis, pembukaan 8cm, ketuban (-), presentase
kepala, UUK kiri depan, tidak ada molase, penurunan hodge III, pelepasan lendir
bercampur darah. DJJ 136x/menit, his 4 kali dalam 10 menit durasi 40 detik
25
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN FISIOLOGI
No. Medrec :-
KALA I
A. SUBJEKTIF (S)
keluar air-air sejak pukul 02.00 wita, ibu mengatakan umur kehamilannya ± 9 bulan,
26
B. OBJEKTIF (O)
TD: 110/ 70 mmHg, suhu 360C, nadi 78x/ menit, pernapasan 18x/ menit. Tanggal
pembukaan 2 cm, ketuban (-), presentase kepala, UUK kiri depan, tidak ada
molase, penurunan kepala hodge II, kesan panggul normal, pelepasan lendir
bercampur darah. DJJ 130x/menit, his 2 kali dalam 10 menit durasi 20 detik,
Pukul 13.00 wita VT II : portio tipis, pembukaan 8cm, ketuban (-), presentase
kepala, UUK kiri depan, tidak ada molase, penurunan hodge III, pelepasan lendir
bercampur darah. DJJ 136x/menit, his 4 kali dalam 10 menit durasi 40 detik,
C. ASSESMENT (A)
GIP0A0, umur kehamilan 39 minggu 4 hari, inpartu kala I fase aktif, keadaan ibu
D. PLANNING (P)
5. Mengobservasi Tekanan Darah dan pembukaan jalan lahir setiap 4 jam atau
7. Menganjurkan keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu saat
27
9. Keadaan umum ibu baik, tandan-tanda vital dalam batas normal TD 110/70
KALA II
A. SUBYEKTIF (S)
Ibu mengatakan ingin BAB, ada keinginan untuk meneran, mengatakan sakitnya
bertambah kuat dan adanya pengeluaran air- air dari jalan lahir.
B. OBYEKTIF (O)
menit, Pukul 17.00 Wita VT III : . portio tidak teraba, pembukaan 10 cm,
ketuban (-), presentase kepala, UUK kiri depan, tidak ada molase, penurunan
hodge IV, pelepasan lendir bercampur darah. DJJ 136x/menit, his 5 kali dalam 10
C. ASESSMENT (A)
D. PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu bahwa akan segera melahirkan dan ibu bisa berkuat
memposisikan ibu serta memberi makan dan minum ibu jika tidak ada his
28
Tanggal 09-08-2022 pukul 17.20 wita, Bayi lahir spontan, LBK, langsung
secara IM, tali pusat dijepit, dipotong, dan ganti sarung, bayi di letakkan
didada ibu untuk IMD. melakukan penegangan tali pusat terkendali, pukul
KALA 1V
A. SUBYEKTIF (S)
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya, ibu masih merasa lelah dan mules
B. OBYEKTIF (O)
Kedaan umum ibu baik, Kontraksi uterus baik, TFU 2 Jari di bawah pusat,
C. ASESSMENT (A)
D. PENATALAKSANAAN (P)
kontraksi.
3. Memeriksa nadi, kandung kemih ibu dan memastikan bayi masih bernapas
dengan baik.
4. Memastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu melakukan IMD, anjurkan keluarga
29
5. Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan pendarahan
yang keluar setiap 15 menit pada jam pertama dan stiap 30 menit pada jam
kedua.
7. Melengkapi patograf
30
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persalinan adalah proses lahirnya bayi pada LBK dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan,
dan setelah ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. (Manuaba,
2014: 281).
B. SARAN
2. Kepada ibu bersalin khususnya yang mengalami KPD untuk menjaga istirahatnya
agar tidak rentan terjadi KPD selanjutnya, ibu harus rajin melakukan mobilisasi
31
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba 2010. Ilmu Kandungan, Penyakit Kandungan Dan KB. Penerbit Buku
Kedokteran ECG. Jakarta
32
33
34
Observasi His Fase Laten
35