Oleh :
RAUDZIAH TUALEKA
NIM. 202308099
AMBON.
Mahasiswa
RAUDZIAH TUALEKA
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkah dan
pada Ny.U dengan ketuban pecah dini diwilayah kerja PMB Mutmainna
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang telah
kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan
laporan ini. Harapan penulis mudah-mudahan laporan praktik ini berguna bagi
semua pihak.
Raudziah Tualeka
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................vI
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan...................................................................................................3
1.3 Manfaat.................................................................................................3
3.1 Anamnesa............................................................................................22
3.3 Inspeksi................................................................................................23
3.4 Palpasi.................................................................................................24
iv
3.7 Keadaan Ibu/Bayi Setelah 2 Jam PP...................................................43
3.8 Obat-Obatan........................................................................................43
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan.........................................................................................45
5.2 Saran....................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................52
LAMPIRAN..........................................................................................................54
v
DAFTAR SINGKATAN
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37- 42
gestosis 10%, penyebab lain 5%. Infeksi yang banyak dialami oleh ibu
karena ketuban pecah dini yang banyak menimbulkan infeksi pada ibu dan
bayi.Ketuban pecah dini (KPD) atau sering disebut premature rupture of the
ketuban pecah dini dalam kehamilan preterm, dan bila terjadi di usia
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) disebut ketuban pecah dini dalam
kehamilan aterm. Insidensi KPD berkisar antara 8-10% dari semua kehamilan.
dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil atau
bersalin salah satu penyebab kematian ibu adalah infeksi yang dapat
disebabkan oleh KPD. Ketuban pecah dini merupakan komplikasi kehamilan
dunia mencapai 12,3% dari total persalinan. Sebagian besar KPD terjadi di
KPD di Indonesia sebanyak 60%. Pada tahun 2013 sebanyak 35%. Insiden
angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Faktor yang dapat menyebabkan kematian ibu ini diantaranya
10-20%. Infeksi pada kehamilan 23% dapat disebabkan oleh kejadian ketuban
pecah dini.
Ambon ”
1.2 Tujuan
Ambon.
1.2.2 Tujuan Khusus
Ambon .
Waiheru Ambon .
Ambon .
Waiheru Ambon .
Waiheru Ambon .
1.3 Manfaat
pelayanan kebidanan.
melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun pada
waktunya tanpa disertai tanda inpartu dan setelah satu jam tetap tidak diikuti
2.1.1 Epidemiologi
KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan
akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban pecah. Sekitar 85%
2.1.3. Etiologi
dini adalah:
a) Faktor umum
rendah.
b) Faktor keturunan
c) Faktor obstetrik
2.1.4. Klasifikasi
sebelum usia kehamilan yaitu kurang dari 37 minggu atau disebut juga
2.1.5. Patofisiologi
sangat kuat pada kehamilan muda. Pada trimester ketiga, selaput ketuban
mudah pecah.
dan solusio plasenta. Selain itu, faktor yang paling sering menyebabkan
vagina. Aroma air ketuban berbau amis, berbeda dengan urin yang
berbau pesing seperti bau amoniak, dengan ciri pucat. Cairan ini tidak
akan habis atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Cairan
telah terjadi infeksi, maka dapat terjadi demam, keluamya bercak vagina
yang banyak, nyeri perut, dan denyut jantung janin bertambah cepat.
Secara garis besar tanda dan gejala yang timbul pada ketuban pecah dini yaitu:
a) Tanda maternal
Tanda pada ibu yang timbul antara lain, demam, takikardi, kontraksi uterus,
keluamya cairan ketuban melalui vagina, cairan amnion yang keruh dan
b) Tanda Fetal
Tanda pada cairan amnion antara lain, volume cairan ketuban berkurang.
2.1.7. Komplikasi
a) Bagi ibu :
2) Partus lama.
b) Bagi janin :
1) Persalinan Prematur
Hal ini bisa menyebabkan gawat Janin dan kematian janin akibat
2.1.8 Pencegahan
a) Pencegahan primer
ibu hamil untuk mengurangi aktivitas pada akhir trimester kedua dan
b) Pencegahan sekunder
1. Usia Ibu
Usia ibu merupakan salah satu tolak ukur kesiapan seorang ibu
dan persalinan adalah usia 20-35 tahun.3 Kehamilan pada usia muda
>35 tahun keadaan otot-otot dasar panggul tidak lagi elastik, sehingga
2. Pendidikan
suatu penyakit juga terbatas. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari
dimiliki.
dari segi nutrisi, aktivitas (hal hal apa yang boleh dilakukan dan tidak
Begitu pula halnya saat ketuban pecah lebih awal dari perkiraan
a) Nullipara adalah wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang mampu
hidup.
b) Primipara adalah wanita yang pernah 1 kali melahirkan bayi yang telah
lebih banyak serabut saraf dari pada jaringan ikat. Rusaknya jaringan
4. Kadar Hemoglobin
paling sering terjadi pada kehamilan adalah anemia zat besi. Jika
persediaan zat besi berkurang pada kehamilan dapat menyebabkan anemia.
hamil dengan anemia menyebabkan daya tahan tubuh dan suplai nutrisi ke
2005).
5. Gemelli
adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih, frekuensi kehamilan kembar
dua ovum terpisah disebut kembar dizigot atau fraternal. Meskipun lebih
jarang, kembar dua dapat berasal dari satu ovum yang dibuahi yang
jaringan ikat. Sehingga menyebabkan selaput ketuban tidak kuat atau lemah
dan bila terjadi sedikit pembukaan servik saja maka selaput ketuban akan
mudah pecah.
6. Infeksi Bakterial Vaginosis
Bakteri tersebut dapat berasal dari infeksi ascenden yang berawal dari
hygiene yang buruk. Bakteri yang berjalan secara ascenden akan berjalan
yang dapat menyebabkan perubahan pH, selain itu adanya bakteri patogen
akan mengganggu flora normal dalam vagina. Selain itu Parry Strauss (1998)
dan KPD preterm terutama pada pasien risiko tinggi. Wanita yang mengalami
berikutnya akan lebih berisiko mengalaminya kembali antara 3-4 kali dari
membran yang menjadi mudah rapuh dan kandungan kolagen yang semakin
dan persentasi janin. Kelainan posisi (Malposisi) adalah posisi abnormal dari
vertex kepala janin (dengan ubun- ubun kecil sebagai penanda) terhadap
uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang
letak merupakan suatu penyulit persalinan yang sering terjadi karena keadaan
atau posisi janin dalam rahim yang tidak sesuai dengan jalan lahir, yaitu
seperti letak lintang dan letak sungsang. Hal ini terjadi karena
bagian bawah.
Pada ibu bersalin dengan kelainan letak sangat rentan terhadap kejadian
ketuban pecah dini. Faktanya ibu bersalin dengan kelainan letak yang
mengalami ketuban pecah dini cukup banyak yaitu sebesar 28,7%. Kelainan
letak merupakan suatu penyulit persalinan yang sering terjadi karena keadaan
atau posisi janin dalam rahim yang tidak sesuai dengan jalan lahir yang
menutupi atau menahan Pintu Atas Panggul (PAP), serta mengurangi tekanan
ketuban pecah dini.Menurut Freser (2009), bahwa seorang ibu hamil yang
dimulai.
2007). Penyebab dari KPD masih belum jelas, maka tindakan preventif
tidak dapat dilakukan, kecuali dalam usaha menekan terjadinya infeksi.
selaput tersebut pecah sebelum kelahiran akan semakin besar risiko infeksi
akan lahir sebelum aterm atau persalinan akan terjadi dalam satu minggu
risiko dari Ketuban Pecah Dini adalah umur, paritas, riwayat KPD,
tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan faktor risiko terjadinya ketuban
judul Risiko Usia dan Paritas Ibu Hamil terhadap Kejadian Ketuban Pecah
Dini.
sebelum ada tanda-tanda persalinan dan setelah satu jam tidak diikuti
Insiden KPD 4,5% dari seluruh kehamilan. KPD preterm terjadi 1% dari
semua kehamilan dan 70% kasus KPD terjadi pada kehamilan aterm.
Hampir semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm
atau persalinan akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban
pecah. Sekitar 70% kasus KPD juga terjadi pada kehamilan cukup bulan.
faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian KPD antara lain paritas, usia
usia, faktor golongan darah, dan defisiensi gizi. Komplikasi kejadian KPD
yang paling sering terjadi pada ibu bersalin yaitu infeksi dalam persalinan,
(Maharrani dan Nugrahini, 2017; Rahayu & Sari, 2017; Wahyuni, R.,
Windari, AP. & Putra H, 2020), sedangkan pada janin komplikasi yang
paling sering terjadi yaitu prematuritas, penurunan tali pusat, hipoksia dan
asfi ksia, sindrom deformitas janin, dan meningkatkan morbiditas dan
Kriteria Pengkajian :
sehari-hari)
penunjang)
Kriteria Pengkajian :
penunjang)
2.3.3 Standar III : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan
komprehensif.
keluarga.
6) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai.
Evaluasi :
atau keluarga.
3.1 ANAMNESA
Tanggal :24–02-2022...............Oleh :Bidan Indaraya Hatuwe
Pasien datang:Hari Selasa,Tanggal: 22-02-2022 jam :0 9 . 0 0 W I T
G:1 ,P 0,A 0
Haid terakhir : 17 - 05 -2021
Tafsiran Persalinan : .24 – 2 - 2022
Perkawinan : 1 kali, dengan suami sekarang 1 tahun
Umur pertama kali kawin 30 tahun
Riwayat persalinan yang lalu tidak ada
Mulai sakit , hari : senin ,tanggal, 21 -02-2022 ,jam, 05.0 wit
Pengeluaran pervagina : lendir campur darah ,sejak hari senin ,tgl 22 -02-
2022.... jam.. 12.00 wit
3.3 INSPEKSI
Sklera :Putih
Kebersihan :Bersih
Keluaran :-
Kebersihan :Bersih
Linea :Nigra
Striae :Livida
Kebersihan :Bersih
3.4 PALPASI
Keluaran :-
TFU :32 cm
DIAGNOSA
Ny. U, 30 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 40 minggu dengan inpartu kala 1 fase
aktif
INTERVENSI :
2. Anjurkan ibu makan dan minum agar ibu memperoleh energi untuk
menghadapi persalinan
4. Ajari ibu teknik relaksasi napas dalam untuk mengontrol tingkat nyeri
persalinan
2. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar ibu memperoleh energi
saat persalinan
pembukaan
4. Mengajari ibu teknik relaksasi napas dalam untuk mengontrol tingkat nyeri
persalinan
EVALUASI :
simetris, tidak
ada
pembengkakan.
2. Mata: Tidak
ada kelainan,
simetris,
konjungtiva
merah muda,
sclera putih.
3. Dada : Tidak
ada benjolan
abnormal,
simetris,
4. Abdomen :
luka operasi.
LEOPOLD I :
Bagian fundus
uteri teraba
lunak,bulat tidak
melenting.
LEOPOLD II:
Perut bagian
keras,panjang
teraba bagian-
bagian terkecil
janin.
LEOPOLD III:
Bagian terendah
bulat,keras
melenting, bagian
terendah dapat
digoyang.
LEOPOLD IV :
Belum masuk
PAP, konvergen
5. Ekstremitas:
Tidak ada
oedema(-)/(-)
Reflek patella
(+)/(+)
K/U ibu : Baik, suhu 36,6 oC, TD: 110/70 mmHg, N:77 x/menit, RR: 21
x/menit.
Anak : Ku baik, suhu : 36,5 oC, RR: 41 x/menit tali pusat tidak ada tanda
infeksi
3.10 LAMA PERSALINAN
Kala I :± 6 jam
Kala II :± 35 menit
Kala IV :2 jam
BAB 4
PEMBAHASAN
ketuban pecah dini di Wilayah Kerja PBM Mutmainna Waiheru Ambon maka
ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan mengenai penanganan Persalinan
1) Pengkajian
Pengkajian dilakukan oleh penulis dengan anamnesa, pemeriksaan
2) Analisa
Analisa yang ada pada praktek umumnya sudah sesuai dan sama
ketuban pecah
3) Penatalaksanaan
kesenjangan, diantaranya
Sesuai teori Pada saat persalinan ibu sebisa mungkin dapat memposisikan
dirinya dengan nyaman, ibu dapat mengambil posisi duduk atau setengah
duduk, berjongkok, merangkak dan miring ke kiri saat bersalin, umumnya ibu
posisi setengah duduk yaitu sumbu jalan lahir yang ditempuh janin untuk bisa
berlangsung lama. Posisi ini sering kali nyaman bagi ibu dan ibu bisa
kelemahan posisi lateral atau miring yaitu peredaran darah balik ibu bisa
mengalir lancar, pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui
penolong untuk membantu proses persalinan karena letak kepala bayi susah
kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi. Selain itu ibu bersalin haruslah
persalinan yang berlangsung cukup lama, sehingga ibu harus memiliki cukup
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
standart asuhan dan setiap asuhan yang telah dilakukan telah dilampirkan
5.2 Saran
bersalin.
kebidanan.
55
5.2.3 Bagi Lahan Praktik
resiko dapat dideteksi secara dini dan mendapat penanganan yang tepat,
dengan baik.
55
56
1) Bagi Puskesmas
persalinan.
57
56
DAFTAR PUSTAKA
Nia Aprilla(2018) Faktor Risiko Ibu Bersalin Yang Mengalami Ketuban Pecah Dini Di
Rsud Bangkinang Jurnal Kesehatan Masyarakat ,Volume 2, Nomor 1
Sakriawati M dan Rahmawati (2020) Risiko Usia dan Paritas Ibu Hamil terhadap
Kejadian Ketuban Pecah Dini ,Nursing Arts, Vol.XIV, Nomor 2
57
56
57
56
ABSTRAK
xiv + V BAB + 17 HALAMAN + 5 LAMPIRAN
57
56
57
BANDUNG HEALTH POLYTECHNIC – MINISTRY OF HEALTH DIPLOMA
OF MIDWIFERY PROGRAM
ABSTRACT
57
57