OLEH :
SRI SUTARI
314221102
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Asuhan Kebidanan Persalinan Kala 1 Dengan
Menggunakan Metode Akupresure Pada Ny. A G1P0A0 Gravida 39-40 Mg Di
PMB Bidan S Desa Sirnaraja ”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas
MKP (Mata Kuliah Pilihan) program studi S1 kebidanan di Fakultas Ilmu Dan
Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi.
Terimakasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah
membantu tersusunnya makalah ini, terutama kepada Ibu Lina H., M.Keb selaku
dosen pengampu mata kuliah MKP (Mata Kuliah Pilihan) atas bimbingan, arahan
dan petunjuknya, terimakasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang
penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................i
KATA PENGATAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
DAFTAR TABEL........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan Kasus..............................................................................................6
D. Manfaat......................................................................................................6
B. Nyeri Persalinan.......................................................................................10
C. Lama persalinan........................................................................................14
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan..............................................................................................42
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan proses keluarnya janin, plasenta dan cairan
ketuban dari dalam kandungan ke dunia luar melalui jalan lahir dengan tenaga
sendiri atau bantuan. Persalinan dimulai ketika uterus berkontraksi dan
menyebabkan pembukaan serviks dan berakhir dengan lahirnya bayi dan
plasenta secara lengkap (Sumarah, 2009 dalam Wulandari, 2014).Tanda-
tanda dalam persalinan terbagi menjadi dua, yaitu tanda pasti dan tanda palsu.
Tanda pasti persalinan adalah terjadi lightening, terjadinya his persalinan,
keluarnya lendir bercampur darah pervaginan (show), ketuban pecah dengan
sendirinya, dilatasi serviks. Sedangkan tanda palsu persalinan adalah
terjadinya his permulaan, ditandai dengan rasa nyeri ringan di bagian bawah,
datangnya tidak teratur dan durasinya pendek (APN, 2010). Faktor-faktor
yang mempengaruhi persalinan, yaitu passage (jalan lahir), power (kekuatan),
passanger (janin dan plasenta), psychology (psikologis) yang meliputi
perasaan dan emosi dari ibu serta penolong (perawat/bidan/pelayanan
kesehatan lainnya) (Wulandari, 2014). Masalah utama pada ibu bersalin
adalah nyeri. Sebagian besar wanita mengalami intensitas nyeri selama
persalinan dengan rata-rata 8,83 (Rahayu, 2013).
Nyeri merupakan suatu perasaan yang tidak menyenangkan yang
bersifat subjektif dari masing-masing individu (Wulandari, 2014). Nyeri
persalinan adalah suatu kondisi fisiologis yang dialami oleh ibu bersalin yang
terjadi pada kala 1 persalinan fase aktif dan fase laten (Kusumaningtias, 2014).
Fisiologi nyeri persalinan adalah selama kala I persalinan, nyeri timbul akibat
dari faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis terjadinya nyeri
persalinan, yaitu berkurangnya jumlah oksigen ke otot rahim, meregangnya
serviks, tekanan kepala janin di jalan lahir dan saluran kandung kemih,
mereganya otot-otot dasar panggul. Sedangkan faktor psikologis terjadinya
nyeri persalinan, yaitu ketakutan dan kecemasan yang menyebabkan
3
persalinan menjadi lama dan lebih berat (Simkin, 2007 dalam Astuti,
2015).Pada primipara lama persalinan pada kala satu mempunyai durasi yang
lebih lama dibanding dengan multipara, dimana lama persalinan kala satu
pada primipara sekitar 13-14 jam sedangkan pada multipara sekitar 7 jam.
Lamanya persalinan kala satu pada primipara ini menyebabkan rasa nyeri
yang dialami juga lebih lama sehingga risiko mengalami keletihan akan lebih
besar yang berakibat pada respon emosi berupa cemas, tegang, takut bahkan
panik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada primipara partus lama dan
kematian bayi mempunyai risiko yang lebih besar dibanding pada multipara.
Mengingat hal tersebut bahwa manajemen nyeri persalinan perlu diperhatikan
bagi petugas kesehatan terutama bidan untuk mengurangi risiko kematian ibu
dan bayi.
Banyak metode yang dilakukan untuk menurunkan nyeri pada
persalinan, baik secara farmakologi maupun non farmakologi. Penggunaan
metode farmakologi mempunyai efektifitas yang lebih baik dibanding dengan
metode nonfarmakologi, namun penggunaan metode farmakologi sering
menimbulkan efek samping dan kadang tidak memiliki efek yang
diharapkan. Sedangkan metode nonfarmakologi selain menurunkan nyeri pada
persalinan juga mempunyai efek noninvasif, sederhana, efektif, dan tanpa
efek yang membahayakan.
Akupresur adalah teknik noninvasif pengobatan Cina tradisional yang
dilaporkan dapat bermanfaat bagi induksi persalinan dan mengelola nyeri
persalinan. Akupresur adalah ilmu penyembuhan yang didasarkan pada
keseimbangan antara yin dan yang serta menganggap meridian sebagai saluran
energy. Akupresur dapat menghasilkan efek melalui beberapa mekanisme
yang berbeda. Suatu hipotesis menyebutkan bahwa titik akupresur memiliki
sifat listrik yang ketika dirangsang dapat mengubah tingkat neurotransmitter
kimia dalam tubuh. Hipotesis lain menyebutkan bahwa aktivasi titik-titik
tertentu di sepanjang sistem meridian, yang ditransmisi melalui serabut syaraf
besar ke formatio reticularis, thalamus dan sistem limbik akan melepaskan
endorfin dalam tubuh. Endorfin adalah zat penghilang rasa sakit secara alami
4
C.Tujuan Kasus
Untuk Mengetahui Pengaruh Akupresur Pada Intensitas Nyeri Pada
Persalinan Ny. S Di Bpm Bidan Wiwin Susanti, A.Md.Keb
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritik
Semoga dari laporan kasus ini dapat dijadikan bahan referensi
berkaitan dengan Pengaruh Akupresur Pada Intensitas Nyeri Pada
Persalinan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
Dapat mengetahui pengetahuan dan keterampilan serta
menambah informasi mengenai Pengaruh Akupresur Pada
Intensitas Nyeri Pada Persalinan dan bisa di terapkan di kehidupan
sehari-hari baik di rumah maupun di lingkungan pekerjaan.
2) Bagi Keluarga atau Orangtua
Memberikan informasi kepada keluarga atau orangtua tentang
Pengaruh Akupresur Pada Intensitas Nyeri Pada Persalinan itu
saling berkaitan Sehingga orangtua atau keluarga dapat
memberikan atau menerapkan akupresur pada intensitas nyeri.
3) Bagi Akademik
Hasil laporan kasus ini dapat di gunakan dalam meningkatkan
reputasi kampus melalui hasil dari penulis yang berpengaruh
terhadap masyarakat luas.
4) Petugas kesehatan di BPM Bidan Wiwin Susanti, A.Md.Keb
Hasil laporan kasus ini dapat digunakan sebagai media untuk
mendapatkan informasi dan pertimbangan tentang Pengaruh
Akupresur Pada Intensitas Nyeri Pada Persalinan sehingga dapat
digunakan untuk menyusun asuhan Kebidanan secara tepat dalam
7
7
8
kira 2-3 menit sekali). Kepala janin telah turun masuk ruang panggul
sehingga terjadilah tekanan pada otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Kala II pada primipara
berlangsung 1,5-2 jam sedangkan pada multipara 0,5-1 jam (Depkes
RI, 2000).
3 Kala III atau kala pengeluaran plasenta diawali dengan pemisahan
plasenta dari dinding rahim dan diakhiri dengan pengeluaran plasenta,
berlangsung 10-30 menit. Kontraksi pada kala III umumnya tidak
menimbulkan nyeri. (Pilliteri, 2003).
4 Kala IV atau kala observasi berlangsung dua jam setelah plasenta lahir
yang terjadi sekitar 1 jam kemudian. Observasi dilakukan untuk
mencegah komplikasi setelah persalinan (Bobak, 2005).
dirasakan pada fase akhir persalinan ketika pembukaan mulut rahim dan
kekuatan kontraksi rahim mencapai maksimal.
Nyeri perineal terdapat pada kala II persalinan dan saat melahirkan,
sebagai akibat meregangnya jaringan vagina, vulva dan perineum. Nyeri
perineal disalurkan melalui persarafan sensorik nervus pudendus yang
memasuki susunan saraf sacral 2, 3 dan 4 karena itu nyeri perineal
dirasakan pada dermatom sacral 2, 3 dan 4. Rangsang nyeri pada
persalinan ini juga mempengaruhi susunan saraf otonom, system
kardiovaskuler, pernafasan dan otot rangka.
Sedangkan rasa nyeri pada alat-alat tubuh didaerah pelvis, terutama
pada daerah traktus genitalia interna disalurkan melalui susunan saraf
simpatik dan parasimpatik. Saraf simpatik menyebabkan kontraksi dan
vasokontraksi, sebaliknya saraf parasimpatik mencegah kontraksi dan
menyebabkan vasodilatasi. Pengaruh dari kedua persyarafan ini adalah
terjadinya kontraksi uterus yang intermiten (Bonica & McDonald, 1995;
Hawkins, 2002; Polley, et al., 1999; Bosselli, et al., 2003; Copogna,
Camorcia & Columb, 2003; Fischer, et al., 2000).
2. Manfaat akupresur
Sejarah telah membuktikan bahwa akupresur dapat bermanfaat
mencegah penyakit yang bertujuan untuk mencegah masuknya sumber
penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh, penyembuhan penyakit,
rehabilitasi dan promotif (Dibble, et al, 2007). Menurut Tournaire &
Theau-Yonneau (2007) dengan merangsang titik-titik tertentu di sepanjang
meridian, yang ditransmisikan melalui serabut saraf besar ke formation
reticularis, thalamus dan system limbic tubuh melepaskan endorphin.
Endorfin adalah zat penghilang rasa sakit yang secara alami diproduksi
dalam tubuh, memicu respon menenangkan dan membangkitkan semangat
dalam tubuh, memiliki efek positif pada emosi, dapat menyebabkan relaks
dan normalisasi fungsi tubuh dan sebagian dari pelepasan endorphin akan
menurunkan tekanan darah dan meningkatkan sirkulasi darah.
3. Teori dasar akupresur
Akupresur sebagai seni dan ilmu penyembuhan berlandaskan pada
teori keseimbangan yang bersumber dari ajaran Taoisme yang
mengajarkan bahwa semua isi alam raya dan sifat-sifatnya dapat
dikelompokan ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok yin dan yang
(Sukanta, 2003). Yin dan Yang adalah dua aspek yang saling mendasari,
saling mempengaruhi, tidak mutlak dan keduanya saling bertentangan
tetapi membentuk suatu kesatuan yang utuh dalam suatu keseimbangan
yang harmonis dan dinamis (Depkes, 1996).
Akupresur berdasar pada tiga komponen dasar yaitu energi vital,
system meridian dan lintasannya serta titik akupresur, fungsi dan
lokasinya.
1. Energi vital yang merupakan materi dasar kehidupan manusia yang
dibentuk dari sari makanan. Minuman dan udara, serta dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan (Sukanta, 2008). Qi berada diseluruh tubuh
manusia, bersifat dinamis aktif dan hangat sehingga dikatagorikan
dalam kelompok yang. Qi berperan memproduksi dan mengontrol
darah, menghangatkan dan memberikan nutrisi ke jaringan, dan
16
Titik SP6 dan LI4 merupakan titik utama untuk masalah rahim.
Penekanan pada titik ini dilakukan dengan cara: SP6 diperlemah dan
LI4 diperkuat. Efek yang dihasilkan oleh penekanan pada titik SP6 dan
19
c) Nadi
22
Presentasi janin
26
d) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan persalinan kala I menurut JNPK-KR, (2014)
persiapan asuhan persalinan yang dilakukan adalah :
1 Mempersiapkan Ruangan untuk Persalinan dan Kelahiran
bayi.
Tempat untuk ibu berjalan – jalan dan menunggu saat
persalinan, melahirkan bayi dan untuk memberikan asuhan bagi
ibu dan bayinya setelah persalinan. Pastikan bahwa ibu
mendapatkan privasi yang diinginkannya.
2 Mempersiapkan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obat yang
diperlukan. Ketidakmampuan untuk menyediakan semua
perlengkapan, bahan – bahan dan obat – obat esensial pada saat
diperlukan akan meningkatkan resiko terjadinya penyulit pada ibu
dan bayi baru lahir.
3 Mempersiapkan rujukan. Jika terjadi penyulit keterlambatan untuk
merujuk ke fasilitas yang sesuai dapat membahayakan jiwa ibu
dan/atau bayinya.
4 Memberikan asuhan sayang ibu pada persalinan :
1) Memberikan dukungan emosional.
Berdasarkan penelitian Lailia dan Nisa (2014)
pendampingan suami saat persalinan mempunyai peranan
penting bagi ibu karena dapat mempengaruhi psikologis ibu.
Kondisi psikologis yang nyaman, rileks dan tenang dapat
terbentuk melalui dukungan kasih sayang keluarga. Bentuk
dukungan bisa berupa support mental, berbagi pengalaman saat
menjalani proses persalinan, atau hal-hal positif lain, sehingga
berpengaruh pada kekuatan ibu saat melahirkan bayinya.
2) Menganjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman
selama persalinan dan melahirkan bayi serta anjurkan suami
dan pendamping lainnya untuk membantu ibu berganti posisi.
28
c) Analisa Data
Assasement menurut Sulistyawati, (2013) Seorang P1A0 dalam
persalinan kala III
Ny. X umur 20-35 tahun, G ≤ 4, P ≤ 3, A0, inpartu kala III
fisiologis
d) Penatalaksanaan
1 Memastikan tidak ada bayi lain di dalam uterus (JNPK-KR, 2014).
2 Beritahu kepada ibu bahwa penolong akan menyuntikkan
oksitosin untuk membantu uterus berkontraksi baik
3 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, berikan suntikan oksitosin
10 unit IM sepertiga paha atas bagian distal lateral (lakukan
aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin)
4 Dengan menggunakan klem, 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali
pusat pada sekitar 3 cm dari pusat (umbilikus) bayi (kecuali pada
asfiksia neonatus, lakukan sesegera mungkin). Dari sisi luar klem
penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan
penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama
5 Potong dan ikat tali pusat
6 Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang telah dijepit kemudian
gunting tali pusat diantara 2 klem tersebut (sambil lindungi kepala
bayi)
7 Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi kemudian
lingkarkan kembali benang ke sisi berlawanan dan lakukan ikatan
kedua menggunakan simpul kunci
8 Lepaskan klem dan masukkan dalam larutan klorin 0,5%
9 Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit
bayi. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu. Luruskan
bahu bayi sehingga bayi menempel dengan baik di dinding dada-
perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu
dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu.
36
10 Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering dan pasang
topi pada kepala bayi.
11 Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
12 Letakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut ibu, tepat ditepi
atas simfisis dan tegakkan tali pusat dan klem dengan tangan yang
lain.
13 Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah dorso-kranial
secara hati- hati untuk mencegah terjadinya inversio uteri.
14 Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta
terlepas, lalu minta ibu meneran sambil menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros
jalan lahir dengan tetap melakukan tekanan dorso-kranial.
15 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
16 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat :
17 Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
18 Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
19 Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
20 Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
21 Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi
lahir
22 Bila terjadi perdarahan, lakukan plasenta manual
23 Saat plasenta terlihat di introitus vagina, lanjutkan kelahiran
plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Jika selaput ketuban
robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk melakukan
eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau klem
DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang
tertinggal.
24 Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase
uterus dan meletakkan telapak tangan difundus dan lakukan
37
I. PENGAMATAN (WANG)
1 Kesadaran (shen)
Semangat : lesu
Kesadaran : menurun
2 Ekspresi wajah (se)
Warna wajah : tidak terlihat secara spesifiik
Ekspresi umum : takut
3 Bentuk/posisi tubuh dan panca indera (Xing tay)
a Bentuk tubuh : kurus
b Gerak-gerak : lemah
c Kulit : bersih
d Rambut : kusam
e Hidung : tidak keluar cairan
f Telinga : tidak terlihat
g Mata : bersih
h Mulut : lembab
38
39
i Lidah :
OTOT LIDAH TOPOGRAFI LIDAH
Warna Merah muda
Ketebalan Tidak tebal tidak kurus
Bentuk Tidak ada cetakan gigi
kelembaban Basah
III.WAWANCARA (WUN)
1 Keluhan utama : Ibu merasa sakit pada perut bagian bawah sejak pukul
03.00 WIB, keluar lendir darah dari jalan lahir
dirasakan ibu pukul 02.00 WIB, belum keluar air-air
dan gerakan janin masih dirasakan oleh ibu.
2 Keluhan tambahan : ibu merasakan sakit di bagian perut bagian bawah
terasa ada tekanan, merasakan sakit disaat ada kontaksi.
40
V. DIAGNOSA / KESIMPULAN
Ny. S usia 30 tahun G1P0A0 inpartu aterm kala 1 fase aktif
Keluhan utama pasien mengatakan nyeri saat ada kontraksi, dan
merasakan enak bila ada tekanan di titik LI4 dan SP6.
42
LAMPIRAN