Anda di halaman 1dari 5

KERAJINAN BAHAN LIMBAH Kerajinan adalah sebutan bagi suatu benda hasil karya seni manusia.

Kata ‘kerajinan’
berasal dari kata ‘rajin’ yang artinya barang/benda yang dihasilkan oleh keterampilan tangan. Fungsi hias adalah
sebuah pemanfaatan suatu benda yang bertujuan untuk memperindah suatu ruangan/tempat agar indah dipandang
mata. Jadi, pengertian dari Kerajinan Fungsi Hias dari Bahan Limbah sebagai Hiasan adalah suatu benda hasil karya
seni manusia (kerajinan) yang dibuat dari bahan limbah yang masih dapat dimanfaatkan dan lebih mengutamakan
fungsi hias atau estetika dalam proses pembuatannya. Prakarya
*ANEKA PRODUK KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH Berdasarkan wujudnya – Limbah gas – Limbah cair –
Limbah padat Berdasarkan sumbernya – Limbah pertanian – Limbah industri – Limbah pertambangan – Limbah
domestik Prakarya Berdasarkan senyawanya – Limbah organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah
diuraikan atau mudah membusuk, limbah organik mengandung unsur karbon. –Limbah anorganik, jenis limbah yang
sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung
unsur karbon

Kerajinan Limbah Organik Dibagi Menjadi Dua, Yaitu:


• Limbah Organik Basah Limbah ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa
sayuran. Limbah organik basah yang dapat dijadikan karya kerajinan adalah; kulit jagung, kulit bawang, kulit
buah/biji-bijian, jerami dan sebagainya.
– Limbah Kulit Jagung Kulit jagung dapat dibuat menjadi berbagai karya seperti bunga, boneka, hiasan pensil,
penghias wadah, bingkai foto, sandal, anyaman (hiasan, keranjang atau tas), dan bentuk kerajinan lainnya. Semakin
banyak orang mencoba membuat karya dari kulit jagung ini, maka semakin beragam karya unik dan artistik yang
dihasilkan.
– Limbah Jerami Bagian-bagian jerami memiliki keunikan masing-masing, yaitu dapat dimanfaatkan sebagai
bahan dasar kerajinan, dari mulai batang padi, ranting padi, selongsong padi dan gabah kosong yang telah
dirontokkan dari ranting padi. Produk kerajinan dari limbah jerami ini dapat diolah menjadi berbagai bentuk seperti
hiasan dinding, bunga, bingkai foto, wadah serbaguna, wadah pensil, dan sebagainya.
• Limbah Organik Kering Limbah ini memiliki kandungan air yang relatif sedikit. Contohnya kertas/kardus, kerang,
tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dan sebagainya. Hampir semua limbah organik kering
dapat diolah kembali sebagai karya kerajinan, karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.
– Limbah Kertas Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas diantaranya keranjang, vas bunga,
sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak, boneka baik bentuk manusia atau pun hewan,
dan masih banyak lagi. Prakarya
– Limbah Sisik Ikan Limbah sisik ikan bisa dijadikan sebagai bahan utama pembuatan aksesori seperti; anting-
anting, cincin, kalung, bros, dan gelang. Hasilnya lebih terlihat unik, artistik, dan menarik. Namun dapat pula
dikembangkan menjadi bentuk- bentuk penghias kartu atau wadah serbaguna juga miniatur hewan bersisik seperti
naga atau bentuk lainnya.
– Limbah Cangkang Kerang Hasil dari limbah cangkang kerang adalah kerajinan yang unik dan disukai banyak
orang. Cangkang kerang yang berukuran kecil dan pipih dapat dibuat sebagai pelapis tempat sabun, penghias frame
foto atau cermin, kap lampu, kotak perhiasan, aneka lampu, dan sebagainya. Sedangkan kerang- kerang yang
berukuran sedang dapat dijadikan sebagai tirai, replika hewan, bunga, miniatur bangunan, dan masih banyak lagi.
– Limbah Tempurung Kelapa Kerajinan tempurung kelapa banyak dijual untuk dijadikan buah tangan dengan
berbagai macam bentuk. Mulai dari aksesoris wanita seperti jepitan, bingkai foto, tas, sandal hingga perabotan
rumah tangga seperti; sendok garpu, piring, mangkuk gelas minum, sendok sayur/nasi, nampan, dan asbak. Dan
sebagai interior ruangan seperti; penutup lampu, jam dinding, dan aneka bentuk lainnya.
Kerajinan Limbah Anorganik Limbah anorganik dibagi menjadi dua, yaitu:
• Limbah Anorganik Lunak Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah
secara sederhana. Contohnya: tambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, botol, plastik, karet
sintetis, kain perca, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu- batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-
belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain.
– Limbah Plastik Botol-botol plastik, gelas plastik, sedotan, dan apapun benda plastik yang berwarna warni dengan
bentuknya yang bermacam-macam terkadang hanya dibuang saja sebagai sampah. Limbah plastik tersebut bisa
dimanfaatkan menjadi karya kerajinan, diantaranya bisa dijadikan sebagai hiasan, tas, aksesoris, taplak meja, dan
lain-lain.
– Limbah Kemasan Minuman/Makanan Kemasan adalah wadah sebagai bagian terluar yang berfungsi untuk
membungkus sebuah produk agar sebagai pelindung produk. Pada kemasan ini yang akan digunakan adalah
kemasan yang berasal dari limbah pangan dan minuman. Kemasan yang lebih banyak berbentuk kotak ternyata
dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan yang tidak menjemukan. Prakarya
– Limbah Kain Perca Produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau konveksi sebagai perusahaan
pakaian jadi, menghasilkan banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca. Kain perca yang dihasilkan banyak
jenis bahannya dan bervariasi corak dan warnanya, ada batik kotak-kotak, bunga, dan sebagainya. Limbah ini bisa
dimanfaatkan untuk dijadikan kerajinan yang unik dan bermanfaat. Prakarya
• Limbah Organik Keras Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan
dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran dan
penghancuran dan sebagainya. Contohnya: pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, botol kaca, kaleng, dan
sebagainya. Prakarya
– Limbah Kaleng Pengolahan limbah kaleng memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun selain alat
tradisional yang digunakan untuk membentuk kaleng juga terdapat alat teknologi mesin. Produk daur ulang kaleng
yang sudah banyak dibuat oleh orang adalah kaleng yang dilukis menggunakan cat akrilik selain itu juga ada kaleng
yang dibentuk menjadi miniatur kendaraan atau robot, hiasan, dan sebagainya. Prakarya
– Limbah Kaca Kaca bekas dapat diambil dari botol maupun piring, mangkuk, gelas sebagai limbah rumah tangga.
Selain untuk aksesoris batu-batu indah dari kaca ini dapat pula dijadikan manik-manik yang digunakan sebagai
penghias benda seperti guci, kap lampu, miniatur dan sebagainya. Prakarya
– Limbah Keramik Sama dengan limbah kaca, pecahan keramik dapat diambil dari piring, mangkuk, atau keramik
lantai. Limbah keramik bisa digunakan sebagai hiasan, seperti guci, dekorasi lantai, hiasan dinding, dan lain-lain.
Prakarya

FUNGSI HIAS PRODUK KERAJINAN BAHAN LIMBAH


Produk kerajinan dari bahan limbah pada umumnya digunakan sebagai benda hias. Benda hias adalah benda yang
berfungsi sebagai hiasan. Berdasarkan hasil karya kerajinan, benda hias mempunyai dua tujuan, yaitu: a. Karya
hiasan yang murni (pure art), yaitu karya benda hias yang dibuat sebagai dekorasi (hiasan). Contoh: lukisan, patung,
relief, dan lain-lain. b. Karya hiasan yang dwi fungsi, yaitu karya hiasan yang difungsikan sebagai benda pakai.
Contoh: asbak, vas bunga, kap lampu, tempat koran atau majalah, wadah tempat, dan lain-lain. Prakarya

UNSUR ESTETIKA DAN ERGONOMIS PRODUK KERAJINAN


Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.
1. Unsur Estetika Unsur estetika sering dikenal dengan istilah keindahan. Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang
menyertai sebuah karya seni. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan
(unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan
haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang. Prakarya
2. Unsur Ergonomis Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan.
Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:
– Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
– Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak
digunakan disebut barang terap.
– Keluwesan(flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk
kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya.

MOTIF RAGAM HIAS KERAJINAN BAHAN LIMBAH


Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain seperti berikut:
1. Motif Realis Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk- bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti
bentuk tumbuh- tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang,
bentuk pemandangan alam.
2. Motif Geometris Motif geometris ialah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur menggunakan alat
ukur. Contoh: bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder.
3. Motif Dekoratif Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda
menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata, kesan ruang jarak
jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.
4. Motif Abstrak Motif abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau
memang benar- benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat di alam maupun objek
khayalan.

TEKNIK PEMBUATAN KERAJINAN BAHAN LIMBAH


1. Teknik Membentuk
– Teknik Gulung (Pilin) Cara pembentukan dengan tangan langsung. Teknik inidapat digunakan untuk membuat
benda kerajinan yang terbuat dari limbah kertas atau limbah plastik
– Teknik Lebur Teknik ini digunakan apabila sang perajin ingin mendaur ulang kaleng, kaca, besi, d.l.l. (limbah
anorganik) menjadi bentuk yang baru.
– Teknik Cetak Cara pembentukan biasanya menggunakan mesin/alat bantu. Biasanya bahan limbah (anorganik;
kaleng, kaca, besi, d.l.l.) dileburkan atau dilelehkan terlebih dahulu, kemudian dibentuk/dicetak kembali.
2. Teknik Menganyam Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah
organik maupun anorganik dengan karakteristik tertentu (lunak, lentur). Contoh: keranjang, tikar, topi, taplak, tas,
hiasan dinding, dan sebagainya.
3. Teknik Sobek Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas dan kain
perca.
4. Teknik Lipat Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas. Contoh:
origami, anyaman (kertas dilipat-lipat sebelum dianyam), dan benda kerajinan lainnya.
5. Teknik Bubur Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas, yaitu limbah
kertas yang dibuat menjadi bubur kertas (bahan dasar kerajinan).
6. Teknik Tempel Biasanya digunakan dalam pembuatan benda kerajinan berbahan limbah organik maupun
anorganik yang direkatkan menggunakan lem/bahan perekat.
– Teknik Tumpuk; Teknik ini menggunakan cara menumpuk atau menyusun.
– Teknik Sambung; Teknik sambung adalah teknik cara menempel dengan menyambungkan bagian satu suatu
bahan kerajinan dengan ujung lainnya.
– Teknik Press/Tekan; Teknik press adalah teknik menempel dengan menekankan kedua bagian bahan kerajinan
untuk disatukan. Prakarya
7. Teknik Menjahit Teknik ini merupakan proses dalam menyatukan bagian- bagian kain/bahan lain yang telah
digunting berdasarkan pola.
8. Teknik Memotong Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah organik maupun
anorganik.
9. Teknik Menggergaji Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan yang biasanya terbuat dari bahan
limbah kayu atau besi.

PENGEMASAN PRODUK KERAJINAN


1. Kemasan Kertas Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel. Saat ini kemasan kertas masih banyak
digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah,
mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang
sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan Prakarya
2. Kemasan Kayu Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia. Kayu adalah bahan baku
dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah
banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena
makin langkanya hutan penghasil kayu.
3. Kemasan Plastik Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan plastik. Beberapa jenis kemasan plastik
yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester, nilon, dan vinil film. Produk kerajinan banyak menggunakan
kemasan plastik jenis akrilik. Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex
dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya,
titik leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras.

DESAIN PRODUK ANEKA PRODUK KERAJINAN BAHAN LIMBAH


Desain produk kerajinan merupakan salah satu lingkup desain produk yang mengkhususkan diri dalam pembuatan
desain produk kerajinan. Benda/produk hasil desain produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai
keunikan (uniqueness), estetika (keindahan), seni (art), adiluhung, berharkat tinggi, khusus, khas, dan kehalusan
rasa sebagai unsur dasar. Sementara dalam pemenuhan fungsinya lebuh menekankan pada pemenuhan fungsi
pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis).
Karena didasari oleh keterampilan dan kehalusan rasa, maka benda-benda hasil produk kerajinan umumnya sangat
mengeksploitasi dan menonjolkan aspek rupa dan keindahan (estetika). Dalam sejumlah kasus, ada kecenderungan
menggunakan pola (pattern) atau bentuk (form, shape) yang rumit (complicated), serta mungkin juga mengeksploitasi
dan menerapkan ragam hias (ornamen).

UNSUR ESTETIKA, ERGONOMIS, PRAKTIS DAN MARKETABLE PRODUK KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Unsur Estetika adalah unsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan keindahan.
Unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk desain mengikuti fungsi.
Jadi Unsur ergonomis adalah unsur benda kerajinan yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaannya.
Adapun unsur ergonomis karya kerajinan yang harus dimiliki, yaitu Keamanan (security), Kenyamanan (comfortable),
Keluwesan (flexibility). Unsur Praktis merupakan bagian dari Unsur Ergonomis (kenyamanan dan keluwesan).
Unsur praktis dalam desain produk kerajinan menitikberatkan terhadap fungsi kegunaannya. Misal, apakah produk
kerajinan produk tersebut mudah dipakai/digunakan dan membuat konsumen nyaman atau tidak. Marketable
memiliki arti suatu barang yang cocok dijual di pasaran. Salah satu barang yang dapat bersifat Marketable adalah
produk kerajinan berbahan dasar limbah organik maupun anorganik. Selain bahan dasar limbah yang digunakan
cukup murah dan mudah ditemukan, bentuk jadi desain produknya pun (yang unik dan bernilai estetik) akan
menjadikan produk kerajinan tersebut bernilai jual tinggi. Prakarya
Marketable atau tidaknya sebuah produk tergantung pada 2 elemen dasar yang diwakilkan dalam 2 kata yaitu
“WHO (SIAPA)” and “HOW (BAGAIMANA)”.
• WHO, secara sederhananya siapa yang akan menjadi target market dari produk kerajinan yang akan perajin jual.
Dengan memahami kebutuhan dari konsumen maka perajin akan tahu sasaran dari pengguna produknya, dan itu
berarti produk tersebut berpotensi marketable.
• HOW, Terkait dengan cara bagaimana perajin mengirim produk kerajinannya hingga sampai ke tangan konsumen,
dan konsumen bisa merasakan manfaat dari produk kerajinan tersebut. Ini berarti adalah bagaimana perajin mampu
menciptakan permintaan atas produk kerajinan pada target.

PELUANG USAHA, PENGEMBANGAN IDE, DAN RISIKO USAHA PRODUK KERAJINAN


Ada banyak cara bagi wirausaha kerajinan untuk mengembangkan ide peluang usahanya, di antaranya adalah
memberikan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para perajin atau karyawannya. Pengembangan ide harus
dilakukan secara terus-menerus agar wirausahawan dapat memenangkan persaingan.
Beberapa macam ide yang perlu dikembangkan, antara lain sebagai berikut:
– Ide dalam pembuatan produk kerajinan yang diminati konsumen.
– Ide dalam pembuatan produk kerajinan yang dapat memenangkan persaingan.
– Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk kerajinan.
– Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen di dalam penggunaan produk kerajinan. Ide dalam pembuatan
desain, model, corak, dan warna produk kerajinan yang disenangi konsumen. Tahap memilih jenis usaha ini
biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan.

Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha kerajinan sesuai dengan yang diinginkan, tugas yang perlu
diperhatikan seorang wirausaha adalah mempertimbangkan hal-hal berikut.
– Jenis usaha kerajinan yang sesuai dengan hasrat dan minat.
– Jenis usaha kerajinan yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan. – Jenis usaha kerajinan yang mudah
mengurus dan mengerjakannya.
– Jenis usaha kerajinan yang mudah memeliharanya.
– Jenis usaha kerajinan yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen.
– Jenis usaha kerajinan yang bahan bakunya mudah didapat.
– Jenis usaha kerajinan yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah. Prakarya

Ide Usaha Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha produk kerajinan adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara
lain: – pengetahuan yang dimiliki,
– pengalaman dari individu itu sendiri,
– pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah, –intuisi yang merupakan
pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri. Prakarya
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan
sebuah inspirasi usaha, antara lain:
– masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
– kesulitan yang dihadapi sehari–hari,
– kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain,
– pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru. Untuk merintis suatu usaha produk kerajinan dengan baik,
wirausahawan tentunya harus melihat prospek usaha jangka pendek, menengah, dan panjang. Selanjutnya, untuk
memulai usaha produk kerajinan, wirausahawan harus mengetahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah
mengetahui prospek usaha, barulah dia membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana dan prasarana, serta
modal usaha.

Risiko Usaha
1.Risiko Usaha Internal Risiko usaha internal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan usaha itu sendiri.
Resiko usaha internal di antaranya seperti berikut:
– Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen.
– Kehilangan karyawan/personil yang handal.
– Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan
selera konsumen. – Kehilangan kepercayaan penyuplai yaitu risiko usaha yang berakibat ditinggalkan oleh pihak luar
perusahaan yang menjadi pemasok kebutuhan perusahaan. Prakarya
2.Risiko bagi Lingkungan Usaha yang Bersifat Eksternal Risiko bagi lingkungan usaha yang bersifat eksternal
adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan lingkungan luar usaha itu
sendiri. Risiko usaha eksternal di antaranya sebagai berikut:
– Risiko pelestarian lingkungan hidup yaitu risiko usaha yang akan dihadapi oleh wirausahawan dalam rangka
melestarikan lingkungan hidup supaya terjaga lingkungan alam, ekosistem, dan habitatnya.
– Risiko sosial dan budaya masyarakat, yaitu risiko yang terjadi atas berdirinya sebuah usaha dan berdampak pada
lingkungan sosial dan budaya masyarakat. Prakarya
– Risiko tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu risiko usaha yang timbul sebagai bentuk kepedulian sosial
perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. – Risiko pengelolaan limbah, yaitu risiko usaha yang
timbul sebagai akibat dari limbah industri yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa.
– Risiko perekonomian masyarakat dan negara adalah risiko usaha yang terjadi karena sebuah kesalahan
manajemen di internal perusahaan dan menimbulkan dampak perubahan perekonomian masyarakat dan negara.

Anda mungkin juga menyukai