Kata ‘kerajinan’
berasal dari kata ‘rajin’ yang artinya barang/benda yang dihasilkan oleh keterampilan tangan. Fungsi hias adalah
sebuah pemanfaatan suatu benda yang bertujuan untuk memperindah suatu ruangan/tempat agar indah dipandang
mata. Jadi, pengertian dari Kerajinan Fungsi Hias dari Bahan Limbah sebagai Hiasan adalah suatu benda hasil karya
seni manusia (kerajinan) yang dibuat dari bahan limbah yang masih dapat dimanfaatkan dan lebih mengutamakan
fungsi hias atau estetika dalam proses pembuatannya. Prakarya
*ANEKA PRODUK KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH Berdasarkan wujudnya – Limbah gas – Limbah cair –
Limbah padat Berdasarkan sumbernya – Limbah pertanian – Limbah industri – Limbah pertambangan – Limbah
domestik Prakarya Berdasarkan senyawanya – Limbah organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah
diuraikan atau mudah membusuk, limbah organik mengandung unsur karbon. –Limbah anorganik, jenis limbah yang
sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung
unsur karbon
UNSUR ESTETIKA, ERGONOMIS, PRAKTIS DAN MARKETABLE PRODUK KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Unsur Estetika adalah unsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan keindahan.
Unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk desain mengikuti fungsi.
Jadi Unsur ergonomis adalah unsur benda kerajinan yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaannya.
Adapun unsur ergonomis karya kerajinan yang harus dimiliki, yaitu Keamanan (security), Kenyamanan (comfortable),
Keluwesan (flexibility). Unsur Praktis merupakan bagian dari Unsur Ergonomis (kenyamanan dan keluwesan).
Unsur praktis dalam desain produk kerajinan menitikberatkan terhadap fungsi kegunaannya. Misal, apakah produk
kerajinan produk tersebut mudah dipakai/digunakan dan membuat konsumen nyaman atau tidak. Marketable
memiliki arti suatu barang yang cocok dijual di pasaran. Salah satu barang yang dapat bersifat Marketable adalah
produk kerajinan berbahan dasar limbah organik maupun anorganik. Selain bahan dasar limbah yang digunakan
cukup murah dan mudah ditemukan, bentuk jadi desain produknya pun (yang unik dan bernilai estetik) akan
menjadikan produk kerajinan tersebut bernilai jual tinggi. Prakarya
Marketable atau tidaknya sebuah produk tergantung pada 2 elemen dasar yang diwakilkan dalam 2 kata yaitu
“WHO (SIAPA)” and “HOW (BAGAIMANA)”.
• WHO, secara sederhananya siapa yang akan menjadi target market dari produk kerajinan yang akan perajin jual.
Dengan memahami kebutuhan dari konsumen maka perajin akan tahu sasaran dari pengguna produknya, dan itu
berarti produk tersebut berpotensi marketable.
• HOW, Terkait dengan cara bagaimana perajin mengirim produk kerajinannya hingga sampai ke tangan konsumen,
dan konsumen bisa merasakan manfaat dari produk kerajinan tersebut. Ini berarti adalah bagaimana perajin mampu
menciptakan permintaan atas produk kerajinan pada target.
Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha kerajinan sesuai dengan yang diinginkan, tugas yang perlu
diperhatikan seorang wirausaha adalah mempertimbangkan hal-hal berikut.
– Jenis usaha kerajinan yang sesuai dengan hasrat dan minat.
– Jenis usaha kerajinan yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan. – Jenis usaha kerajinan yang mudah
mengurus dan mengerjakannya.
– Jenis usaha kerajinan yang mudah memeliharanya.
– Jenis usaha kerajinan yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen.
– Jenis usaha kerajinan yang bahan bakunya mudah didapat.
– Jenis usaha kerajinan yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah. Prakarya
Ide Usaha Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha produk kerajinan adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara
lain: – pengetahuan yang dimiliki,
– pengalaman dari individu itu sendiri,
– pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah, –intuisi yang merupakan
pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri. Prakarya
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan
sebuah inspirasi usaha, antara lain:
– masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
– kesulitan yang dihadapi sehari–hari,
– kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain,
– pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru. Untuk merintis suatu usaha produk kerajinan dengan baik,
wirausahawan tentunya harus melihat prospek usaha jangka pendek, menengah, dan panjang. Selanjutnya, untuk
memulai usaha produk kerajinan, wirausahawan harus mengetahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah
mengetahui prospek usaha, barulah dia membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana dan prasarana, serta
modal usaha.
Risiko Usaha
1.Risiko Usaha Internal Risiko usaha internal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan usaha itu sendiri.
Resiko usaha internal di antaranya seperti berikut:
– Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen.
– Kehilangan karyawan/personil yang handal.
– Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan
selera konsumen. – Kehilangan kepercayaan penyuplai yaitu risiko usaha yang berakibat ditinggalkan oleh pihak luar
perusahaan yang menjadi pemasok kebutuhan perusahaan. Prakarya
2.Risiko bagi Lingkungan Usaha yang Bersifat Eksternal Risiko bagi lingkungan usaha yang bersifat eksternal
adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan lingkungan luar usaha itu
sendiri. Risiko usaha eksternal di antaranya sebagai berikut:
– Risiko pelestarian lingkungan hidup yaitu risiko usaha yang akan dihadapi oleh wirausahawan dalam rangka
melestarikan lingkungan hidup supaya terjaga lingkungan alam, ekosistem, dan habitatnya.
– Risiko sosial dan budaya masyarakat, yaitu risiko yang terjadi atas berdirinya sebuah usaha dan berdampak pada
lingkungan sosial dan budaya masyarakat. Prakarya
– Risiko tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu risiko usaha yang timbul sebagai bentuk kepedulian sosial
perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. – Risiko pengelolaan limbah, yaitu risiko usaha yang
timbul sebagai akibat dari limbah industri yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa.
– Risiko perekonomian masyarakat dan negara adalah risiko usaha yang terjadi karena sebuah kesalahan
manajemen di internal perusahaan dan menimbulkan dampak perubahan perekonomian masyarakat dan negara.