Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Usaha adalah suatu bentuk kegiatan yang dapat menghasilkan uang &

dapat meningkatkan taraf hidup seseorang untuk menjadi lebih baik. Suatu usaha

yang kita jalani dapat menghasilkan laba semaksimal mungkin jika kita tekun dan

kreatif dalam menjalani usaha tersebut.

Banyak cara yangg dilakukan oleh seseorang dalam memulai atau

menjalani kegiatan usaha seperti sistem retail atau membuat sendiri produk yang

dijual. Kegiatan usaha dengan cara membuat sendiri, produk yang dijual akan

lebih banyak kelebihannya dibandingkan sistem atau kegiatan usaha lain. Selain

produk yang dijual menarik minat , tentu cara ini lebih mudah dalam menafsirkan

atau menargetkan laba dengan total produk yang akan dijual ke konsumen.

Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama

di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan

teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi masalah sebagai barang

buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat

menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang

(recycling). Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik

dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan baku industri, sedangkan sampah

organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik

dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan.


Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan

jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-

barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi

penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi

polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan

proses pembuatan barang baru.

Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas,

logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos

yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam,

tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan

kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi

pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses

pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru

untuk proses produksi.

Jagung merupakan salah satu tanaman pokok yang cukup dikenal tidak

hanya di Indonesia melainkan juga di di dunia. Tanaman jagung memiliki banyak

kegunaan bagi manusia, pada umumnya tanaman jagung dimanfaatkan dalam

industri pangan bagi manusia dan pembuatan pakan ternak. Pemanfaatan tanaman

jagung saat ini telah berkembang dan tidak hanya terbatas pada dua bidang

industri yang telah disebutkan sebelumnya. Namun selain pemanfaatan dan

pengembangan tersebut, tanaman jagung tetap menyisakan permasalahan berupa

limbah kulit jagung. Limbah kulit jagung di Indonesia banyak digunakan sebagai
bahan pakan ternak. Namun jumlah pemakaiannya tidak sebanding dengan

dengan jumlah limbah jagung yang dihasilkan.

2.2 Tujuan

 Memanfaatkan sampah plastik untuk di daur ulang untuk bahan baku

membuat kerajinan tangan.

 Memberikan nilai tambah terhadap barang bekas menjadi barang yang

mempunyai nilai estetika seni.

2.3. Manfaat

A. Bagi penulis

 Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan sampah plastik ikut menjaga

kelestarian lingkungan

B. Bagi Pembaca

Untuk mengetahui proses pembuatan kerajinan tangan dari sampah plastik belajar

berwirausaha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kerajinan Tangan

Merupakan hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang

berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan

tangan).Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan.Dari kerajinan

ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah

ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang-barang.

Kerajinan tangan bisa terbuat dari barang - barang bekas seperti botol

bekas, kardus, dan plastik makanan.

Arti yang lain ialah usaha yang berterusan penuh semangat ketekunan,

kecekalan, kegigihan, dedikasi dan berdaya maju dalam melakukan sesuatu

perkara. Kerajinan Tangan bisa disebut juga suatu kegiatan dalam menciptakan

suatu bentuk produk yang dominan menggunakan tangan manusia, yang sangat

minim dalam penggunaan mesin atau alat otomatis.Hal yang lumrah dalam

pembuatan kerajinan tangan adalah mengangkat suatu nilai dari bahan atau barang

yang tidak layak pakai (barang bekas), sehingga memiliki fungsi untuk kehidupan

dan tentunya bernilai ekonomis.

Dalam Kerajinan Tangan, kapasitas produksi terukur dari jumlah orang

yang terlibat didalamnya. Selain itu adanya pengaruh ketersedaan bahan baku

utama dan pendukung, karena bahan bekas ketersediannya tidak bisa diprediksi,

kecuali dalam pembuatan kerajinan tangan tersebut menggunakan lebih banyak

bahan baru.
Bahan yang biasa digunakan untuk kerajinan tangan adalah bahan baru

yang bisa kita beli di toko juga menggunakan barang bekas layak pakai, serta

bahan yang melalui pendaurulangan.

Contoh bahan yang biasa digunakan adalah :

1. Kain : Flanel, Kain Perca

2. Benang : Benang jahit, benang Wol

3. Sedotan

4. Kertas : Kertas Samson, Kertas Koran, Kertas Daur Ulang, Kertas Kardus,

Hardbot, dll

5. Botol Bekas

6. Kayu Baru / Kayu Sisa, Triplek

7. Bambu

8. Spare Part Kendaraan Bekas

9. Neon Bekas

10. Kaca Bekas

11. Daun dan Bungan Kering

12. Pasir Laut

13. Kaleng Bekas

14. Besi : Besi Begel, Besi Plat, Besi Pipa, Besi Bekas lainnya

15. Tanah Liat

16. Plastik : Kantong Kresek, Bungkus Kopi, Botol, dan bentuk kemasan plastik

lainnya
Dalam membuat kerajinan tangan tentunya dibutuhkan jiwa seni dan

kreatifitas yang tinggi.Pemahaman terhadap peluang usaha ini tidaklah mudah,

tetapi juga bukanlah hal yang rumit.Kuncinya kita harus memiliki kemauan yang

tinggi dan bersungguh-sungguh.

Mengubah barang bekas menjadi barang yang berguna merupakan peluang

yang sangat besar.Saat ini bisa kita lihat bermunculan pengusaha barang bekas

yang tentunya bisa mendatangkan uang yang sangat banyak. Apalagi dengan

sentuhan kreatifitas pastinya akan menciptakan nilai yang jauh lebih besar lagi.

Semoga saja nantinya lebih banyak generasi muda kreatif yang mampu menyulap

barang bekas menjadi suatu produk yang memiliki nilai yang tinggi melalui usaha

kerajinan tangan. Potensi ini selain mendatangkan income secara pribadi tetapi

akan mampu menghidupi orang banyak yang terlibat didalamnya, juga akan

mampu mengangkat potensi pariwisata Indonesia.

2.2 Pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan

Adakalanya keterbatasan memberikan ruang bagi lahirnya sebuah

kreativitas. Seperti pada penggunaan kembali barang-barang yang telah tak

terpakai dalam rumah tinggal, sebuah kreativitas dapat menuntun kita untuk

memanfaatkan barang-barang tersebut sebagai fungsi yang baru.

Dalam prinsip daur ulang, selain dikenal istilah recycle atau daur ulang,

juga dikenal istilah reuse. Prinsip reuse ini berarti menggunakan kembali barang
yang sudah pernah dipakai untuk kebutuhan atau fungsi yang lain. Dengan tidak

memproduksi barang baru, prinsip reuse ini memberikan kontribusi bagi

lingkungan dengan menghemat energi yang diperlukan untuk memproduksi

barang-barang.

Reuse dalam sebuah hunian dapat berupa pemakaian kembali material

konstruksi, seperti pecahan batako, maupun penggunaan komponen arsitektural

seperti pintu, kusen, dan sebagainya.

Kata limbah sering dikaitkan dengan sesuatu yang kotor dan menjijikan.

Keberadaannya dalam lingkungan dapat mengganggu dalam hal keindahan,

kenyamanan, maupun kesehatan kita. Limbah menjadi sumber pencemaran

lingkungan. Oleh karena itu, limbah perlu mendapat penanganan semaksimal

mungkin sebelum menimbulkan kerugian-kerugian bagi lingkungan dan makhluk

hidup.

Barang-barang bekas yang sudah tidak digunakan lagi sering kita buang

dengan cuma-cuma seperti tube pasta gigi, botol shampo, kaleng makanan, botol

minuman,ban bekas, dan sebagainya. Padahal, di mata orang yang cerdas barang-

barang tersebut masih mempunyai nilai manfaat dan nilai ekonomis.

2.3 Macam-Macam Kerajinan dari Bahan Keras

1. Kerajinan Bahan Keras Alami

Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan

kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.

2. Kerajinan Bahan Keras Buatan


Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat

digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan seperti berbagai jenis logam,

fiberglass dan lain-lain.

2.3.1 Fungsi Kerajinan Bahan Keras

Fungsi Kerajinan Bahan keras yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai benda pakai

Benda pakai adalah karya kerajinan yang diciptakan

mengutamakan fungsinya, unsur keindahannya hanyalah sebagai

pendukung. Contohnya yaitu seperti lemari,meja,kursidll.

2. Sebagai benda hias

Benda hias, adlah karya kerajinan yang di buat sebagai benda

pajangan atau hiasan, jenis ini lebih menonjolkan aspek

keindahan daripada aspek segunaan atau fungsinya. Contohnya

yaitu seperti bingkai,kalung, cicin, gelang, bingkai, patung, dll.

2.3.2 Tehnik Pembuatan Kerajinan bahan keras

Beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras, antara

lain seperti berikut.

a. Teknik Cor (cetak tuang)

Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke

Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan

perunggu. Terdapat beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu

seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.


b. Teknik Etsa

Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang

berarti memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti

mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendam

dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang

tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh

permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist

(bahan pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih

untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena

pengikisan asam. Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan

dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang

diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah

permukan aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap

utuh. Beberapa larutan atau bahan kimia yang secara terpisah dapat

menggigit, mencerna, dan melarutkan logam, sangat bergantung

pada jenis logam yang akan dietsa.

Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam

mineral anorganik, atau campuran dari keduanya. Sebagian asam

mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam

tertentu, sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau

bahkan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap logam-

logam tertentu lainnya.

c. Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda.

Pada masa itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti

perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu.

Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal,

lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran

tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis

dan religius.

Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran

tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan

ukiran utuh.

d. Teknik Ukir Tekan

Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas

permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm

untuk pelat logam kuningan dan pelat logam tembaga sampai

dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini

yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk

sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan

bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini ialah

dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai

motif dari gambar yang telah ditentukan.

e. Teknik Bubut

Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang

berfungsi untuk mengiris, menyayat/ menggaruk dan membentuk


benda ialah pahat bubut. Teknik bubut ini akan menghasilkan

karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi. Contoh karya

kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari

kayu, benda-benda mainan.

f. Teknik Anyam

Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara

mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan

bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan keras dari

karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik anyaman, antara

lain: bambu, rotan, dan plastik.

2.3.3 Unsur Kerajinan Bahan Keras

Unsur-unsur yang terdapat di kerajinan bahan keras yaitu sebagai

berikut :

1. Unsur Estetika

Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan,

Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya

seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang

diperoleh ketika seseorang mncerap objek seni atau dapat pula

diphami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan.

Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki

prinsip: Kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan

(balance), dan kntras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan

haru.nyaman,nikmat,bahagia,agung,ataupun rasa senang.


2. Unsur Ergonomis

Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek

fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan

adalah sebagai berikut:

1. Keamanan (security) yaitu jaminan tenang keamanan orang

menggunakan produk kerajinan tersebut.

2. Kenyamanan(comfortable) yaitu kenyaman apabila produk

kerajinan tersebut digunakan.

3. Keluwesan(flexibility),yaitu keluwesan penggunaan.

2.3.4 Aneka Produk Kerajinan Bahan Keras

Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini contoh produk

kerajinan dari bahan keras.

a. Kerajinan Logam

Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu,

emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya

menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang

diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau

aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda

fungsional lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah

serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam

memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik


yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan

tempa.

b. Kerajinan Kayu

Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar

wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di

banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi

para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang

menggunakan bahan dan kayu yang dikerjakan atau dibentuk

menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak

menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang

biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan

lain-lain.

c. Kerajinan Bambu

Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilal estetis

dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah

menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dan yang paling

sederhana sampai yang rumit. Sampal saat mi, bambu masih digunakan

untuk keperluan tersebut. Bahkan saat mi, produk kerajinan bambu

tampil dengan desain Iebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam

pembuatan kerajinan bahan alam dan bambu adalah teknik anyaman dan

teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di

mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik. Berikut

contoh kerajinan dan bambu.


d. Kerajinan Rotan

Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia.

Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan.

Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai

benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dan

bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan,

dan lain-lain.

e. Kerajinan Batu

Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam.

Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat

unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai

produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana, juga sebagai

penghias benda.Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna

putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan.

Teknik pengolahan untuk batu hitam dan batu padas banyak

menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak

digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.

f. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)

Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik

menjadi serat tipis. Serat mi dapat dipintal menjadi benang atau ditenun

menjadi kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian, diresapi dengan resin
sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi. OIeh sebab, itu

fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan.

Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses

pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (mmnyak

resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat

fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk

untuk memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar

memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur,

akan bereaksi dan cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna

bening mengilap.

2.3 Pemanfaatan handuk bekas untuk bahan dasar pot bunga

Aspek Hukum

Analisis aspek hukum yang telah dilaksanakan:

 Produk Pot bunga bukan merupakan barang yang berbahaya

 Pot bunga dari handuk bekas tidak dilarang untuk diproduksi serta dijual

ke masyarakat

 Produk Pot bunga juga merupakan barang yang legal dan dapat dipasarkan

 Pembuatan Pot bunga tidak menggunakan bahan yang melanggar hukum

dan aman karena menggunakan barang handuk bekas

Aspek Teknis dan Teknologi

Analisis aspek teknis dan teknologi yang telah dilaksanakan:


1. Lokasi yang diperlukan untuk membuat pot bunga dari handuk bekas

adalah di halaman rumah yang merupakan lokasi efisien karena aman,

gampang menjangkau bahan dan alat yang digunakan, sehingga kelompok

dapat bekerja dengan efektif.

2. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dapat diperoleh dengan mudah

dan bisa digunakan menghasilkan pot bunga dari handuk bekas dengan

baik.

3. Bahan-bahan dan alat - alat yang digunakan tersedia dalam jumlah banyak

dan gampang dijangkau sehingga kelompok tidak mengalami kendala

menghasilkan produk dengn tepat waktu.

4. Teknologi yang digunakan untuk membuat pot bunga dari handuk bekas

tidak memerlukan mesin yang canggih atau mahal.

Aspek Pemasaran

Analisis aspek pemasaran yang telah dilaksanakan:

1. Produk pot bunga dari handuk bekas dapat dipasarkan kepada masyarakat

bawah, menengah, dan atas karena harga produk yang terjangkau.

2. Pot bunga yang kami pasarkan relatif murah sehingga menguntungkan.

3. Pot bunga dapat dijual di berbagai tempat dan tidak memerlukan

tempat yang luas sekali.Contohnya di halaman rumah.

4. Produk pot bunga tidak memerlukan biaya promosi yang mahal, dapat

dipromosikan melalui media elektronik seperti foto-foto produk di media

sosial dan non elektronik seperti spanduk.


Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan:

1. Pembuatan pot bunga tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak dengan

biaya gaji yang mahal.

2. Tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat pot bunga dari handuk

bekas adalah tenaga kerja terampil, kreatif dan inovatif.

3. Pengawasan pengerjaaan produk tidak susah karena pekerjaan tidak

dilakukan banyak tenaga kerja.

Aspek Lingkungan

Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan:

1. Pot bunga dari handuk bekas mengurangi sampah dan tidak menyebabkan

pencemaran lingkungan sehingga membantu pemerintah mengatasi

masalah kebersihan dan kesehatan.

2. Pot bunga dari handuk bekas menciptakan lingkungan yang indah.

3. Pesaing produk vas bunga dari handuk bekas jarang ditemukan di sekitar

Manado.

4. Tetelah meminta respon atau sikap masyarakat terhadap produk ini, dapat

diidentifikasikan bahwa pelanggan produk ini, yaitu kalangan pria/wanita

yang menyukai berkebun.

5. Vas bunga dari handuk bekas menggunakan cat untuk pemberian warna

pada produk, bukan pylox yang merusak lingkungan maupun makhluk

hidup. Pemakaian gas CFC yang terdapat pada pylox yang berlebihan

dapat merusak lapisan ozon sebagai pelindung bumi dari radiasi matahari.
6. Pot bunga ini merupakan kerajinan daur ulang yang menggunakan handuk

bekas.

Aspek Keuangan

Analisis aspek keuangan yang telah dilaksanakan:

1. Modal yang diperlukan untuk membuat pot bunga dari handuk tidak

besar.

2. Dana yang diperlukan relatif kecil, dapat diperoleh dari modal sendiri.

3. Biaya operasional relatif kecil karena pembuatan pot bunga dari handuk

bekas tidak memerlukan mesin canggih dengan jumlah tenaga kerja banya.

4. Harga jual produk mudah ditentukan dengan mempertimbangkan biaya

yang telah dikeluarkan sehingga keuntungan dapat diperoleh.

2.4 Strategi pemasaran yang akan diterapkan

a. Deferensiasi

saya mencoba menghadirkan suatu produk yang unik dan mempunyai

nilai jual yang tinggi, yang dalam pembuatannya menggunakan barang-barang

bekas yang dirubah menjadi suatu produk yang masih dapat dimanfaatkan

kembali.tampilan dari bunga hias sudut ini saya buat semenarik mungkin dan unik

sehingga membuat konsumen menjadi tertarik.

b. Strategi produk

Ø Memberikan diskon produk bagi pemesanan yang cukup banyak

Ø Melayani pesanan melalui telepon, sms,facebook dan twitter.

Ø Membuat tampilan bunga hias sudut semenarik mungkin.


c. Strategi tempat

Memilih tempat strategis, ramai dikunjungi orang, serta tempat yang sering

dilewati dan mudah terjangkau oleh manusia.

d. Biaya terjangkau

Strategi ini dilakukan dengan memberikan harga yang terjangkau oleh semua

kalangan yang berkisar Rp 150.000 sampai dengan Rp 500.000.

C. Potensi dan Segmentasi Pasar

a) Potensi Pasar

Kecenderungan masyarakat Mojokerto akan sesuatu yang unik dan

baru menyebabkan daya beli produk ini meningkat,sehingga permintaan akan

kreasi bunga hias ini selalu terus bertambah.

b) Segmentasi Pasar

Target pasar yang dituju adalah semua kalangan baik dari kalangan

menengah ke bawah sampai menengah ke atas,mulai dari lingkungan

sekolah,kampus,pusat perbelanjaan,dan juga tempat-tempat hiburan dan rekreasi

baik kalangan ibu-ibu maupun remaja hingga anak kecil.

c) Media Promosi yang akan di gunakan

Media media promosi yang akan digunakan yaitu melalui :

Ø Catalog Dan Sosmed

Membuat catalog dan promosi di sosmed yang berisi semua jenis produk

barang yang didesain dengan menarik dan enak dipandang.

Ø Manusia
Menggunakan tehnik word of mouth (mulut ke mulut), pemberitahuan dari

teman ke teman yang lain mengenai usaha yang dijalankannya,serta minta

reverensi dari pelanggan.

D. Analisis SWOT

a) Strength ( Kekuatan )

· Harga produk ekonomis

· Kerapihan produk terjamin

· Produk yang saya tawarkan menggunakan bahan yang aman dan bersih

· Produk yang saya tawarkan berbeda dengan produk lain yang sejenis.

b) Weakness ( Kelemahan )

· Terbatasnya bahan produksi

· Lama waktu produksi untuk menghasilkan produk dengan detail yang rapi.

c) Oppurtunity ( Peluang )

· Banyak penjual lain yang menjual bunga hias meja sedangkan saya

mengguakan bunga hias besar dg tinggi minimal 1 meter yang bisa menjadi hiasan

sudut rumah yang cantik.

· Keunikan produk saya tidak kalah dengan produsen lain.

d) Threat ( Hambatan )

· Produk yang diperdagangkan berupa bunga hias sudut akan tersingkirkan

jika tidak dikembangkan dan dipasarkan dengan baik.


2.5 STRATEGI BISNIS

Dalam pemasaran harus pandai dalam mengatur harga, tempat penjualan,

melakukan promosi produk. Salah satu promosi adalah dengan menawarkan

Harga miring untuk tiap bentuk hiasan bunga sudut. Inovasi yang bagus terhadap

produk yang diproduksi, seperti bagaimana bentuk yang unik dan bagaimana

membuat kain perca memiliki keistimewaan tersendiri.


BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN.

Hari/tanggal : oktober – november

Waktu : jam mapel pkwu

Tempat : Kelas XII-MIPA 1-5

3.2 JENIS & PEMILIHAN BAHAN .

Saya memilih bahan dasar plastik dan daun jagung karena bahan ini mudah

dijumpai, dan relative murah harganya.

3.4 BIAYA.

Dalam pembuatan kerajinan ini saya menghabiskan dana sebesar

±Rp.75.000,00 saja, Karena kerajinan ini dibuat secara berkelompok maka dana

tersebut didapatkan dari hasil iuran anggota.

Daftar Harga Bahan :

NO NAMA BAHAN HARGA BAHAN

1. Kulit jagung Rp 4.000,-

2. Gunting Rp 5.000,-

3. Pewarna atau Wantex Rp 500,-

4. Lem Rp 2.000,-

5. Kawat Rp 3.000,-

6. Tempayan 5 buah Rp 5.0000,-


7. Plastik berwarna Rp 5.000,-

Jumlah Rp 69.500,-
BAB IV

PROSES PEMBUATAN

Kerajinan bunga hias sudut dengan memanfaatkan barang bekas ini

difokuskan pada pemanfaatan plastik dan daun jagung sebagai bahan dasar

bunga,ranting tua yang sudah tidak dipakai yang akan digunakan sebagai

rantingnya, dan untuk potnya menggunakan handuk bekas serta pot dari rangkaian

bambu.

Kerajinan tangan memiliki banyak macam yang bisa dijadikan hoby

ataupun ditekuni sebagai bisnis. Jenis kerajinan tangan biasanya banyak

dihasilkan dari tangan-tangan kreatif seorang wanita. Salah satunya adalah

membuat kerajinan tangan berupa bunga hias, dalam membuatnya wanita sudah

terbukti kehebatannya karena memiliki rasa seni yang tinggi serta didukung oleh

ketelatenan dan ketekunan wanita.

Banyak jenis-jenis kerajinan tangan berupa bunga hias yang

diperjualbelikan di pasaran. Salah satunya adalah kerajinan bunga hias dari bahan

kulit jagung atau biasa dikenal dengan klobot jagung. Mengubah kulit jagung

yang biasanya hanya dibuang sia-sia menjadi kerajinan tangan bunga hias nan

cantik mampu dijadikan peluang usaha yang dapat dipelajari. Berikut ini adalah

cara membuat kerajinan tangan bunga hias dari kulit jagung :

Bahan dan Alat :

1. Kulit jagung

2. Gunting

3. Pewarna atau Wantex


4. Lem

5. Kawat

6. Tempayan 5 buah

7. Plastik berwarna

Cara Pembuatan :

1. Pilihlah kulit jagung yang bagus dan sudah dianggap tua atau cukup umur,

sekitar 3 bulan.

2. Kemudian kulit jagung dilepaskan dari buahnya satu persatu sesuai dengan

lembarannya.

3. Untuk lembaran daun yang pertama sampai dengan lembaran yang ketiga

sebaiknya dipisahkan karena lembaran tersebut merupakan kulit jagung

dengan kualitas yang terbaik.

4. Kulit jagung yang telah dipilih selanjutnya direbus dengan pewarna atau

wantex perebusan selama kurang lebih 1 jam dan sebaiknya dibolak-balik

agar warnanya dapat merata.

5. Setelah itu kulit jagung ditiriskan lalu dikeringkan, cara mengeringkannya

sebaiknya jangan dijemur dibawah terik matahari karena kulit jagung dapat

menjadi pecah.

6. Setelah kering, kulit jagung selanjutnya disetrika dengan suhu yang sedang

dan jangan terlalu panas.


7. Lalu kulit jagung dilapis menjadi 2 sebelum akhirnya dipola, hal ini bertujuan

agar dalam membentuk pola menjadi kelopak bungan menjadi lebih mudah

dan tidak gampang sobek.

8. Kemudian buat kulit jagung menjadi pola sesuai dengan bentuk yang

diinginkan.

9. Setelah dibentuk menjadi pola lalu diserut sesuai dengan lengkungan yang

diinginkan.

10. Untuk langkah yang terakhir, rangkai bahan yang telah dibentuk dan diserut

menjadi bentuk bunga.

11. Setelah selesai dirangkai, bunga kemudian diberi tangkai dengan

menggunakan karet yang telah dibalut dengan floral tape atau pita. Bunga

hias dari kulit jagung siap dipajang disudut rumah Anda.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang

seimbang antara manusia. begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak

memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan.

dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia

seperti penyakit pernafasan.

Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi

untuk kebutuhan hidup. Maka dari itu barang-barang bekas yang ada di sekitar

kita manfaatkan dengan baik karena barang-barang bekas tersebut bisa di sulap

menjadi barang ajaib.

Kulit jagung merupakan limbah pertanian dari tanaman jagung. Kulit


jagung kerap kali tidak diperhatikan, bahkan dianggap sampah sehingga biasanya
dibuang. Kenyataannya, sampah kulit jagung bisa disulap menjadi sangat bernilai
dan bisa menerobos pasar internasional. Dengan menjadikan kulit jagung sebagai
kerajinan yang sangat unik dan menarik.
Kerajinan Tangan bisa disebut juga suatu kegiatan dalam menciptakan
suatu bentuk produk yang dominan menggunakan tangan manusia, yang sangat
minim dalam penggunaan mesin atau alat otomatis.

5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas
perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Kasmir,S.E.,M.M. dan Jakfar, S.E.,M.M. 2013. Studi Kelayakan Bisnis Edisi
Revisi. Jakarta: Prenada Media.
Jumingan, 2009. Studi Kelayakan Bisnis, Teori & Pembuatan Proposal
Kelayakan Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Umar,H.2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta.PT.Gramedia Pustaka Utama.

http://berbagiartikel2.blogspot.com/2015/03/kerajinan-bahan-lunak-dan-
wirausaha.html
https://pherchyie.wordpress.com/2012/07/13/contoh-laporan-pkl/
http://bencoxmaboxz.blogspot.co.id/2013/10/tutorial-membuat-box-mika_10.html

Anda mungkin juga menyukai