GAGASAN
UTAMA
Ketika tidak ada gaya total yang bekerja pada
sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap
diam, atau jika benda semula bergerak akan tetap
bergerak lurus beraturan
5
MENGENAL ILMUWAN: ARISTOTLES (384 – 322 SM)
https://youtu.be/2Z0Zb1RlBBo
Video pendahuluan hukum gerak
Newton
6
Setelah anda mempelajari materi
tentang perpindahan, kecepatan dan
percepatan untuk melukiskan gerak
benda. Namun kita tentunya ingin tahu
juga apa sesungguhnya yang
menyebabkan gerakan benda itu dan
mengapa satu benda mempunyai
percepatan yang lebih tinggi dari yang
lain. Dalam modul ini kita akan coba
memahami yang perubahan gerak
dengan menggunakan konsep gaya dan
massa. Kita akan mendiskusikan ketiga
Gambar 2. Burung Asal Rusia dan Siberia hukum gerak yang dirumuskan sekitar
berpindah ke Australia, singgah di pesisisr 300 tahun yang lalu oleh Newton.
timur Sumatera Hukum pertama memperkenalkan
konsep kelembaman yang telah
diusulkan sebelumnya oleh Galileo. Hukum kedua menghubungkan percepatan degan
penyebab percepatan, yaitu gaya. Hukum ketiga merupakan hukum mengenai aksi-
reaksi. Newton menuliskan ketiga hukum geraknya dalam sebuah buku terpenting
sepanjang sejarah Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, yang biasa dikenal
sebagai principia.
Sebelum kita membahas dan mendiskusikan hukum gerak yang telah dirumuskan oleh
Newton, kita akan membahas konsep gaya terlebih dahulu. Dalam kehidupan sehari-
hari, tiap orang sebenarnya punya konsep dasar tentang gaya. Misalnya pada waktu kita
menarik atau mendorong suatu benda atau kita menendang bola, kita mengatakan
bahwa kita mengerjakan suatu gaya pada benda itu. Kita mengasosiasikan gaya dengan
gerakan otot atau perubahan keadaan suatu benda. Umumnya benda-benda yang
memperoleh gaya akan mengalami perubahan bentuk atau ukuran dan juga perubahan
lokasi atau berpindah tempat.
Bentuk gaya yang kita kenal sehari-hari umumnya adalah Keadaan setimbang
gaya kontak. Artinya si pemberi gaya berhubungan langsung (equilibrium) adalah
(kontak) dengan objeknya. Contohnya: Fatih mendorong keadaan benda yang tidak
kotak, Fathiyyah mengayun raket, Fawwaz memetik senar bergerak atau benda
gitar dan Fathinah mencuci pakaian. Selain gaya kontak ada yang bergerak teratur
gaya gravitasi bumi. Gaya gravitasi bumi adalah gaya tarik dengan kecepatan tetap
bumi pada benda-benda yang mempunyai massa. Gaya ini
menyebabkan benda-benda bermassa jatuh kepermukaan
bumi, walaupun benda-benda itu tidak bersentuhan dengan
bumi secara langsung. Pertama kali orang menyebut gaya ini
dengan gaya jarak jauh.
Gaya membuat suatu benda bergerak dipercepat. Namun
adakalanya jika pada benda itu bekerja beberapa gaya, dan
gaya total atau resultan dari gaya-gaya ini nol, maka benda Apakah
tidak akan dipecepat degan kata lain benda yang diam akan gaya
tetap diam dan benda yang sedang bergerak dengan kecepatan termasuk
tetap akan tetap bergerak degan kecepatan sama. vektor?
Iya termasuk
vektor
7
MENGENAL ILMUWAN: ISAAC NEWTON (1643 -1727 M)
Pria yang kerap disebut ilmuwan terbesar sepanjang masa ini lahir di
tengah keluarga petani, tepat pada 25 desember 1642, disebuah
pedesaan di inggris. Kelahiran Newton jatuh di tahun yang sama
dengan meninggalnya Galilleo Galillei. Karena lahir prematur, Newton
sempat diramalkan tidak akan bias bertahan hidup lama karena
tubuhnya yang terlalu kecil. Syukurlah, prediksi itu tidak terwujud.
Ayah kandung Newton meninggal saat ketika ibu sedang
mengandung, sehingga ia dinamai sesuai nama mendiang ayahnya.
Tak lama kemudian, ketiika Newton balita, ibunya menikah lagi
meninggalkan Newton dibawah asuhan nenek.
8
HUKUM I
NEWTON
Gerak serta penyebebabnya telah menjadi masalah sejak berabad-abad sebelum Galileo
(1564-1642) dan Newton (1642-1727). Isaac Newton yang dilahirkan di Inggris telah
membuat terobosan besar dalam menelurkan dan mengembangkan gagasan-gagasan
cemerlang yang pernah diusulkan oleh Galileo dan para pendahulunya. Sebelum usia 30
tahun ia telah merumuskan hukum-hukum dasar mekanika (gerak), menemukan hukum
gravitasi, dan menemukan metode matematika Kalkulus. Tiga hukum dasar mengenai
gerak (mekanika) diterbitkan dalam Philosophiae Naturalis Principia Mathematica atau
dikenal dengan principia pada tahun 1686.
Sebelum Galileo, para filosof (sebutan untuk Fisikawan tempo doeloe) berpendapat
bahwa pada semua benda yang bergerak (termasuk benda yang bergerak dengan
kecepatan tetap) bekerja semacam “gaya” yang sifatnya terus menerus. Tanpa adanya
“gaya” ini benda pasti tidak akan bergerak (diam) selamanya.
Pendapat para Filosof ini tidak benar! Mari kita lihat eksperimen berikut!
Ambil sekeping logam, letakan di atas lantai! Sentil logam dengan jari sehingga
bergerak, perhatikan geraknya! Kita akan melihat logam itu bergerak lalu diam.
Peristiwa ini kita jelaskan sebagai berikut: logam bergerak karena kita beri gaya berupa
sentilan, setelah gaya sentilnya hilang benda melanjutkan perjalanan, namun karena
adanya gesekan antara logam dengan lantai, gerak benda diperlambat dan akhirnya benda
berhenti (Gambar 3a).
9
Sekarang kita lakukan percobaan di atas dengan menggunakan logam dan lantai yang
licin (misalnya dengan memberikan minyak pelicin). Kita akan melihat benda bergerak
lebih jauh, sebelum berhenti. Pada percobaan ini minyak pelicin memperkecil gesekan
antara lantai dan logam, sehingga benda dapat bergerak lebih jauh tanpa hambatan yang
besar (Gambar 3b).
Seperti percobaan Galileo menggelindingkan bola naik dan turun bidang-bidang miring.
Galileo menemukan, misalnya, bahwa jika sebuah bola digelindingkan menuruni bidang
miring, kelajuannya bertambah dengan jumlah yang sama dalam selang waktu yang
sama.
Jika gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol, maka benda yang sedang
diam akan tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus dengan kecepatan tetap
akan tetap bergerak lurus dengan kecepatan tetap
10
Secara sederhana hukum I Newton mengatakan bahwa percepatan benda nol jika gaya
total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol. Secara matematis dapat
ditulis
∑ ..................................................................... (1)
Sebenarnya pernyataan hukum I Newton di atas sudah pernah di ucapakan oleh Galileo
beberapa tahun sebelum Newton lahir. Galileo menyatakan: Kecepatan yang diberikan
pada suatu benda akan tetap dipertahankan jika semua gaya penghambatnya dihilangkan.
A: Setelah skateboard mulai bergerak, itu akan terus bergerak pada kecepatan
yang sama dan arah yang sama jika tidak ada gaya lain yang mepengaruhi.
Gaya gesekan antara skateboard dan trotoar. Gaya gesekan akan melawan
gaya yang diberikan oleh Amirah pertama tadi dan akan menghentikannya
karena Amirah tidak lagi mendorong dengan kakinya untuk menjaga
skateboardnya tetap bergerak. Itu sebabnya skateboard berhenti.
11
Masih dalam permainan skateboard, teman Tono yaitu Alif suka meluncur ke atas di tepi
jalan datar. Saat ia mencapai puncak, ia membalik skateboard untuk kembali turun.
Untuk mengubah arah, ia menekan ke bawah dengan tumitnya pada salah satu ujung
skateboard. Hal ini menyebabkan skateboard untuk mengubah ke arah pada arah yang
berlawanan.
Kelembaman (Inersia)
Ide Arisstotele’s yang mengatakan bahwa
sebuah benda yang bergerak harus memiliki
gaya yang bekerja padanya ditentang oleh
Galileo yang mengatakan bahwa tanpa ada gaya
sebuah benda yang bergerak akan terus
bergerak. Kecenderungan dari benda untuk
tidak mengubah keadaan geraknya dinamakan
kelembaman atau Inersia.
Inersia adalah kecenderungan suatu benda untuk tetap diam atau tetap bergerak lurus
dengan kecepatan tetap. (bergerak lurus beraturan = berGLB).
Hukum I Newton sering disebut Hukum Inersia karena hukum I Newton ini menyatakan
bahwa suatu benda cenderung tetap diam atau tetap bergerak dengan kecepatan tetap,
asalkan tidak ada gaya yang mengganggunya.
Hukum I Newton hanya berlaku pada suatu kerangka acuan yang disebut kerangka
inersia. Kerangka inersia didefinisikan sebagai suatu kerangka acuan yang tidak
dipercepat. Kerangka inersia ini dapat berupa kerangka diam atau kerangka yang
bergerak beraturan dengan kecepatan tetap. Semua hukum fisika yang berlaku dalam
suatu kerangka inersia berlaku juga pada kerangka inersia yang lain.
12
Perhatikan bahwa hukum I Newton tidak membuat perbedaan antara benda diam dan
benda yang bergerak dengan kecepatan konstan. Pertanyaan tentang apakah sebuah
benda sedang diam atau bergerak dengan kecepatan konstan tergantung pada kerangka
acuan dimana benda itu diamati. Tinjaulah sebuah buku yang diam di atas meja udara
dalam sebuah gerbong barang kereta api. Dalam sistem koordinat yang titik asalnya O’
dikaitkan dengan gerbong (Gambar 5a), buku itu dalam keadaan diam. Sistem koordinat
itu menetapkan suatu kerangka acuan untuk mengukur posisi, kecepatan dan percepatan
buku.
Kita akan menamakan kerangka acuan yang dikaitkan pada gerbong S’. Andaikan
sekarang gerbong bergerak sepanjang rel ke kanan dengan kelajuan v. Buku diletakan
pada meja udara sehingga buku juga diam relatif terhadap gerbong. Kelajuan gerbong
adalah v diukur relatif terhadap sistem koordinat kedua yang titik asalnya O dikaitkan
dengan rel. Dalam kerangka acuan rel, yang akan kita namakan S, buku bergerak ke
kanan dengan kelajuan v (Gambar 5b).
https://youtu.be/sabH4bJsxWA
13
Gambar 6. Sebuah gaya horizontal bekerja
pada buku lewat pegas yang dihubungkan
pada buku untuk memberikan buku itu
suatu percepatan a relatif terhadap
kerangka S. Relatif terhadap kerangka S”
yang terkait pada gerbong, buku berada
dalam keadaan diam walaupun terdapat
gaya neto yang bekerja padanya. Hukum
pertama Newton tidak berlaku dalam
kerangka acual S” yang dipercepat.
Menurut hukum I Newton, buku akan terus bergerak dengan kecepatan konstan dalam
kerangka acuan S atau akan tetap diam dalam kerangka acuan S’ kecuali ia diperengaruhi
suatu gaya neto. Hukum I Newton tidak berlaku dalam semua kerangka acuan. Andaikan
kerangka acuan S’ dikaitkan pada sebuah gerbong yang dipercepat sepanjang rel dengan
percepatan a relatif terhadap rel. Misalkan gerbong mulai dari diam pada t = 0 dan pada
saat itu kita letakan sebuah buku di meja udara dalam gerbong. Buku akan tetap diam
relatif terhadap rel, tetapi ia akan dipercepat ke belakang dengan percepatan –a relatif
terhadap gerbong. Jadi, relatif terhadap gerbong, buku mempunyai percepatan horizontal
tanpa adanya gaya horizontal. Jika buku harus tetap diam relatif terhadap gerbong, gaya
horizontal harus bekerja pada buku (Gambar 6). Hukum I Newton tidak berlaku dalam
kerangka acuan ini.
Sebuah kerangka acuan di mana hukum I Newton berlaku dinamakan kerangka acuan
inersia. Tiap kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan relatif terhadap
suatu kerangka acuan inersia adalah juga kerangka acuan inersia. Suatu kerangka acuan
yang terikat pada permukaan bumi sebenarnya bukan kerangka acuan inersial karena
percepatan kecil permukaan bumi (relatif terhadap pusat bumi) yang disebabkan rotasi
bumi, dan karena percepatan sentripetal yang kecil dari bumi itu sendiri sehubungan
dengan peredarannya mengelilingi matahari. Namun, percepatan-percepatan ini berorde
0,01 m/s2 atau kurang, sehingga dalam pendekatan yang baik, kerangka acuan yang
terikat pada permukaan bumi adalah kerangka acuan inersia.
14
Contoh 2:
Anggap bumi adalah kerangka inersia.
Dan anggap anda sedang berada
disebuah kereta api Limex Sriwijaya
yang bergerak dengan kecepatan tetap
v diukur oleh pengamat yang sedang
berdiri di atas tanah. Sebuah benda di
dalam kereta diberi gaya F. Waktu
anda amati ternyata benda ini
bergerak dipercepat dengan
percepatan a. Berapakah percepatan
benda diukur oleh pengamat yang
berdiri di atas tanah?
Jawab:
Karena bumi adalah kerangka inersia, maka kereta api Limex Sriwijaya juga adalah kerangka
inersia (Kerata Api Limex ini tidak bergerak dipercepat terhadap bumi). Karena semua hukum
Fisika berlaku dalam semua kerangka inersia, maka gaya (ataupun percepatan) yang dialami
oleh suatu benda yang diamati oleh pengamat disuatu kerangka inersia sama besar jika
diamati oleh pengamat pada kerangka inersia yang lain. Jadi percepatan benda diukur oleh
pengamat yang berdiri diatas tanah adalah a.
Contoh 3:
Jawab:
Pada contoh 2 kita sudah menyimpulkan bahwa Anda dan Faiz berada dalam kerangka
inersia. Menurut hukum I Newton, Anda akan tetap melihat lampu dalam keadaan
diam tidak hanya seteh 2 detik tapi selama lampu tersebut tidak diganggu. Sedangkan
Faiz yang melihat kereta dan lampu bergerak bersama dengan kecepatan v akan tetap
melihat lampu itu bergerak melewatinya dengan kecepatan v tidak mengalami
percepatan atau perubahan kecepatan (ini sesuai dengan hukum I Newton)
15
16
https://youtu.be/Foc6PKXK8rM
Cek Jawaban Anda!!
Kejadian ini didasarkan pada sifat umum yang dimiliki semua benda, yaitu inersia
(kelembamam). Koin terletak lamban di atas kertas dan dengan mendorong kertas secara
mendadak, koin tergelincir di atas kertas dan jatuh ke dalam gelas. Semakin
mendadak/cepat kertas dijentik semakin mudah benda tertahan dalam keadaan diamnya.
Jika kertas ditarik alih-alih dijentik, penarikanpun harus dilakukan dengan gerak
mendadak/cepat.
Kasus ini dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada saat kita berdiri di atas
bus kota atau trans musi yang mendadak bergerak. Bus bergerak maju mendadak dan
orang yang berdiri terjatuh ke belakang, karena orang yang berdiri memiliki
inersia/kelembaman, yang disebut kencenderungan benda tetap diam. Semakin besar
massa benda, semakin besar inersianya. Inersia benda berbanding lurus dengan
massanya.
hari?
5. Dimanakah kita bisa menemukan kejadian ini diterapkan dalam kehidupan sehari-
mendorongnya (menjentiknya)?
4. Dapatkah koin dijatuhkan ke dalam gelas dengan menarik karton alih-alih
3. Apa yang terjadi degan koin jika kerta s ditarik pelan?
2. Apa yang menyebabkan koin tidak bergerak ketika kertas tidak dijentik?
1. Mengapa koin jatuh ke dalam gelas ketika kertas dijentik?
Pertanyaan:
3. Jentik kertas dengan jari telunjuk atau jari tengah ke arah horizontal
Tulis jawaban anda di lembar kerja.
2. Bagaimanakah cara memasukan koin kedalam gelas tanpa mengangkat karton?
1. Tutup gelas dengan selembar karton dan letakan koin di atas karton
Prosedur:
2. Cangkir atau gelas minum
1. Selembar karton dan sekeping koin
Alat dan Bahan:
Memasukan Koin Kedalam Gelas
Asyiknya Meneliti 1
Asyiknya Meneliti 2:
Prosedur:
1. Isi gelas dengan air dan yakinkan bahwa bagian luar gelas kering sekali
2. Gunakan permukaan meja yang licin, bersihkan dan keringkan permukaan meja
tersebut, letakan gelas kimia berisi air tersebut di dekat tepi meja di atas lembar
kain.
3. Tarik lembar kain perlahan-lahan smai gelas berada lebih kurang 2 cm dari pinggir
meja, kemudian tarik kain dengan hentakan mendadak (jangan ragu-ragu!!)
Pertanyaan:
1. Mengapa gelas kimia tidak jatuh dari meja?
2. Mengapa gelas kimia hanya bergerak sedikit saja ke arah pinggir meja?
3. Apa fungsi air di dalam gelas kimia?
4. Kejadian-kejadian apa dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan prinsip yang
diamati pada percobaan ini?
https://youtu.be/PlDv1fqId60
tumpukan kerikil
tempat lain; kita tarik sekop dengan mendadak atau memasukan sekop ke dalam
memindahkan kerikil atau material berat lain dengan sekop dari sauatu tempat ke
Contoh bagian pertama hukum Newton I dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika
ditarik dari bawah gelas.
dasar gelas perlu licin dan kering, sehingga terdapat gesekan minimum ketika kain
Tambahan air ini membuat percobaan lebih mudah berhasil. Permukaan meja dan
makin besar kecenderungannya untuk tetap diam atau bergerak lurus beraturan.
menambah massa pada gelas. Makin besar massa benda makin besar inersianya dan
cukup besarnya sehingga gelas tetap berada di atas kain. Air di dalam gelas untuk
Tarikan yang perlahan-lahan memberikan gaya gesekan antara gelas dan kain yang
Cek Jawaban anda!!
17
Hubungan antara Massa dan Inersia
Anggap Anda mempunyai 2 benda berukuran sama dalam keadaan diam. Yang satu
terbuat dari baja dan yang lain terbuat dari kayu. Jika kita ingin menggerakan benda ini,
kita membutuhkan gaya yang lebih besar untuk baja dibandingkan kayu.
Gambar 7
Hal ini disebabkan baja mempunyai inersia (kecenderungan untuk tetap diam) yang lebih
besar dibandingkan kayu. Dengan kata lain baja lebih sulit digerakkan dibandingkan
kayu. Semakin besar inersia suatu benda semakin cenderung benda ini ingin
mempertahankan posisi diamnya, akibatnya untuk menggerakan benda yang lebih besar
inersianya dibutuhkan gaya yang lebih besar. (Catatan: pengertian inersia sebenarnya
bukan hanya untuk benda yang diam saja, tetapi juga untuk benda yang bergerak dengan
kecepatan tetap.)
Massa inersia (atau lebih dikenal dengan massa) didefinisikan sebagai ukuran inersia
atau ukuran kelembaman dari sebuah benda.Artinya massa suatu benda menunjukan
berapa besar kecenderungan suatu benda untuk tetap diam atau ber-GLB.
Massa berhubungan dengan konsep yang lebih kita kenal yaitu berat. Walaupun begitu,
kita harus membedakan antara massa dan berat. Massa adalah jumlah materi yang
dimiliki oleh benda, sedangkan berat adalah gaya yang bekerja pada benda akibat
gravitasi. Konsep massa lebih mendasar daripada berat. Adakalanya kita mengukur berat
dengan menggunakan konsep kelembaman. Misalkan kita memiliki dua buah bola kecil.
Kita ingin menentukan di antara dua bola kecil tersebut mana yang lebih berat. Ada dua
cara untuk mengujinya, pertama, kita letakan bola-bola tersebut di tanah, lalu kita angkat
satu per satu. Bola mana yang terasa berat untuk diangkat, bola itulah yang lebih berat.
Cara kedua degan menggenggamnya lalu kita gerakkan. Kita menilai bola mana yang
lebih sulit untuk digerakkan. Dengan kata lain, kita menentukan bola mana yang
memiliki kecenderungan lebih besar untuk mempertahankan keadaan geraknya
(kelembamannya).
Satuan massa dalam SI adalah kg. Dari definisi massa kita boleh mengatakan bahwa
lebih sulit mempercepat benda yang bermassa besar dibandingkan benda yang bermassa
kecil. Dengan gaya yang sama kita mampu mempercepat benda yang massanya 4 kg dua kali
lebih besar dibandingkan dengan benda yang massanya 8 kg.
18
Gambar 8
Massa suatu benda dapat ditentukan dengan membandingkan percepatan yang dihasilkan
oleh suatu gaya pada benda-benda yang berbeda. Anggap suatu gaya bekerja pada suatu
benda (kita anggap massanya m1). Percepatan yang dihasilkan adalah a1. Anggap gaya
yang sama bekerja pada benda lain (yang massanya kita anggap m2) dan percepatan yang
dihasilkan adalah a2. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa perbandingan kedua massa
merupakan perbandingan terbalik dari besarnya percepatan kedua benda itu.
......................................................................(2)
Jika massa dari salah satu benda diketahui (misalnya massa standard, 1 kg) maka massa
benda yang lain dapat diketahui.
Contoh 4:
Suatu massa standar diberi gaya F sehingga bergerak dipercepat dengan percepatan 2
m/s2. Hitung massa sebuah benda yang jika mendapat gaya F akan dipercepat dengan
percepatan 4 m/s2!
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑚1 1 𝑘𝑔
𝑚2 2 𝑚/𝑠 2
𝑚3 4 𝑚/𝑠 2
Ditanya: 𝑚2 ?
𝑚 𝑎
Jawab: dari rumus eksperimen di atas kita peroleh 𝑚 , sehingga
𝑎
𝑎1 2 1
𝑚2 𝑚1 .1 𝑘𝑔
𝑎2 4 2
Ternyata dengan gaya yang sama massa yang lebih kecil mendapatkan percepatan
yang lebih besar.
Mari lihat
19
Contoh Hukum I Newton dalam Kehidupan Sehari-hari
https://youtu.be/uOSBC0SXVR4
20
HUKUM II
NEWTON
Dari pengalaman sehari-hari kita melihat bahwa benda-benda tidak selalu dalam keadaan gerak
yang konstan. Contohnya benda yang pada mulanya diam dapat menjadi bergerak, benda yang
bergerak pada lintasan tidak lurus, atau benda bergerak yang menjadi diam. Kebanyakan gerak
yang kita amati mengalami perubahan, hal ini merupakan akibat dari gaya yang bekerja pada
benda. Gaya total, baik yang dihasilkan oleh sumber tunggal, atau kombinasi banyak sumber-
sumber, menghasilkan percepatan. Hukum I Newton telah membicarakan apa yang terjadi pada
benda yang dipengaruhi oleh gaya-gaya yang resultannya nol. Kita telah tahu bahwa di bawah
pengaruh-pengaruh gaya-gaya itu, benda akan tetap diam atau tetap ber-GLB. Hukum II Newton
akan membicarakan keadaan benda jika resultan gaya yang bekerja tidak nol.
Bayangkan Anda mendorong sebuah benda dengan gaya F dilantai yang licin sekali dan benda itu
bergerak dengan percepatan a.
Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi 2 kali
lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar 3 kali lipat. Dari
sini kita simpulkan bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.
Sekarang kita lakukan percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya
dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya menjadi ½
kali. Demikian juga jika massa benda diperbesar 4 kali, percepatannya menjadi ¼ kali
percepatans semula. Dari sini kita bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding
terbalik dengan massa benda itu.
Kedua kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen tersebut dapat diringkaskan dalam hukum II:
Percepatan suatu benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja dan berbanding
terbalik dengan massanya
Atau ∑ .............................................................(3)
21
dimana
∑ adalah jumlah (resultan gaya yang bekerja)
adalah massa benda
adalah percepatan yang ditimbulkan
Sebuah benda dipercepat pada arah gaya yang bekerja pada benda tersebut. Jika gaya dikenakan
pada benda searah dengan arah gerak benda, maka kecepatan benda akan bertambah. Jika arah
gaya berlawanan arah dengan arah gerakan benda, maka kecepatan benda akan berkurang. Jika
arah tegak lurus arah gerak benda, maka benda tersebut akan dibelokan. Jika arah gaya lain
dengan arah yang telah disebutkan di atas, akan menghasilkan suatu kombinasi dalam perubahan
kecepatan dan pembelokan. Perepatan dari sebuah benda selalu dalam arah gaya total yang
bekerja pada benda.
Sebuah gaya, dalam arti yang paling sederhana adalah suatu dorongan atau tarikan. Sumbernya
dapat berupa gaya gravitasi, listrik, magnet, atau suatu kerja otot manusia. Dalam hukum kedua,
Newton memberikan ide mengenai gaya yang lebih tepat, dengan menghubungkannya dengan
percepatan yang ditimbulkan oleh gaya tersebut. Dia mengatakan bahwa gaya adalah sesuatu
yang dapat mempercepat suatu benda. Lebih jauh lagi dikatakannya bahwa semakin besar gaya,
akan semakin besar pula percepatan yang dihasilkan. Misalkan untuk sebuah balok, kita berikan
gaya dua kali lebih besar, maka percepatannya juga akan bertambah dua kali lebih besar.
Perhatikan, rumus di atas dituliskan dalam bentuk vektor! Komponen vektor pada persamaan (3)
adalah
Jika dua atau lebih gaya bekerja pada suatu benda, gaya-gaya tersebut dikombinasikan menurut
aturan vektor. Jika gaya-gaya tersebut sejajar, dengan arah searah atau berlawanan, maka
penjumlahannya secara aljabar sederhana. Jika gaya-gaya tersebut saling membentuk sudut maka
penjumlahannya harus mengikuti aturan penjumlahan vektor.
Gaya dan massa mempunyai akibat yang berbeda terhadap percepatan. Semakin besar massa
benda, semakin kecil percepatannya. Sebagai contoh jika kita pasangkan sebuah mesin yang
sama pada sebuah sedan dan sebuah truk, kita akan memperoleh percepatan yang berbeda antara
sedan dan truk itu meskipun mesin yang dipakai sama sehingga gaya yang dihasilkan sama. Truk
yang mempunyai massa lebih besar, memiliki kelembaman yang lebih besar terhadap perubahan
kecepatan daripada sedan. Sehingga, truk membutuhkan mesin yang lebih kuat untuk menyamai
percepatan sedan. Untuk percepatan yang sama, massa yang lebih besar membutuhkan gaya yang
lebih besar. Kita katakan percepatan berbanding terbalik dengan massa. Maka percepatan suatu
benda, bergantung pada gaya total yang bekerja pada benda dan massa benda.
22
Contoh 5:
Sebuah bola bilyard diletakan pada permukaan yang
licin sekali (anggap gesekannya tidak ada). Dua
gaya bekerja pada bola ini seperti pada gambar 10.
Hitung percepatan bola tersebut jika massanya 0,5
kg.
Gambar 10
Penyelesaian:
Kita urai gaya-gaya yang bekerja pada arah sumbu x dan y seperti pada gambar 10
Kemudian baru kita hitung komponen dari percepatan yang disebabkan oleh gaya-gaya
ini.
Diketahui:
1 1
2 2
1 37
2 143
Ditanya: ?
Jawab:
1 1 1 1 . 37 8
1 1 1 1 . 37 6
2 2 2 2 . 143 16
2 2 2 2 . 143 18
8 2
16 /
5
18 2
36 /
5
√ 2 2 √( 16)2 362 39 4
Cara lain adalah menghitung dulu besar gaya resultan F lalu rumus F = m.a untuk
menghitung a
23
Contoh 6:
Sebuah gaya tertentu menghasilkan percepatan 5 m/s 2
pada benda standar. Jika gaya yang sama dikenakan pada
benda kedua, gaya itu menghasilkan percepatan 15 m/s2.
Berapakah massa benda kedua, dan berapakah besarnya
gaya tersebut ?
Jawab:
Karena percepatan benda kedua adalah 3 kali percepatan benda standar
yang dipengaruhi gaya yang sama, massa benda kedua adalah 1/3 massa
benda standar atau 0,33 kg. Besarnya gaya adalah
F = (1kg)( 5 m/s2) = 5 N
Contoh 7:
Sebuah balok 4 kg pada saat t = 0. Sebuah gaya tunggal konstan yang
horizontal Fx bekerja pada balok. Pada t = 3s balok telah berpindah 2,25
m. Hitunglah gaya Fx.
Jawab:
Karena gaya resultan/neto nya konstan, percepatan balok juga konstan dan dapat
dicari dengan rumus percepatan konstan.
1 2
Δ𝑥 𝑎𝑡
2
2Δ𝑥 2(2 25𝑚)
𝑎 5 𝑚/𝑠 2
𝑡2 3𝑠 2
Karena itu, gayanya adalah
5 𝑚
𝐹𝑥 𝑚𝑎 (4𝑘𝑔) 2 𝑁
𝑠2
24
Latihan
1. Gaya horizontal sebesar 10 N dikerjakan pada balok bermassa 4 kg
yang diam di atas bidang datar yang licin. Berapakah percepatan
balok?
2. Gaya F1 dan F2 bekerja pafa sebuah benda, sehungga gaya resultan R
besarnya sama dengan F1 serta serta membuat sudut 90° dengan F1.
Andaikan F1 = R = 10 N, tentukan besar dan arah gaya F2 (relatif
terhadap F1).
Berat
Kita sudah tahu bahwa benda-benda
memperoleh gaya tarik bumi. Gaya yang
dikerjaka bumi pada benda didefinisikan
sebagai berat benda. Jika bumi kita anggap
bulat sempurna, arah gaya ini adalah ke pusat
bumi. Definisi yan lebih tepat mengenai berat
adalah,
Jadi berat benda sesungguhnya tidak hanya bergantung pada gaya gravitasi bumi saja, tetapi juga
gravitasi bintang dan planet-planet. Namun dalam perhitungan, berat benda di bumi kita cukup
menghitung gaya gravitasi akibat tarikan bumi saja. Kontribusi gaya gravitasi akibat tarikan
bintang-bintang sangat kecil karena jarak bintang sangat jauh.
Kita sudah pelajari bahwa benda yang jatuh bebas mengalami percepatan jatuh bebas sebesar g.
Dengan menggunakan definisi berat di atas dan menggunakan hukum II Newton dimana a = g.
Kita peroleh,
.................................................................. (3)
25
Karena berat, W tergantung pada g maka berat suat benda tergantung pada letak dimana
benda itu berada. Ini berbeda dengan massa. Massa benda selalu sama, dimanapun benda itu
diletakkan. Contoh seorang bermassa 50 kg, beratnya bisa 490 N (dipermukaan laut, g = 9,8 m/s2)
atau 488 N (di atas gunung, g = 9,76 m/s2).
Contoh 8:
Seorang anak menimbang dengan timbangan berat, ternyata skala
menunjukan 60 kg. Anggap anak tersebut jalan-jalan ke bulan dan
membawa timbangan yang sama. Skala berapa yang ditunjukan pada
timbangan itu? Gravitasi di bulan adalah 1/6 kali gravitasi bumi. Anggap
percepatan jatuh bebas benda hanya disebabkan oleh gaya gravitasi dimana
benda itu berada.
Jawab:
26
Asyiknya Meneliti 3
Prosedur:
Pertanyaan:
27
Fisika Begitu Dekat dan Nyata
Silahkan kunjungi...
http://sains.mpibewe.com
28
Contoh Hukum II Newton dalam Kehidupan Sehari-hari
Permainan Bowling
29
HUKUM III
NEWTON
Mengapa ketika jari tangan kita menekan meja semakin kuat akan terasa sakit?
Sebenarnya ketika kita menekan meja berarti kita memberikan gaya pada meja.
Tangan kita akan merasa sakit sebab meja akan memberikan gaya yang besarnya sama
dengan gaya tekan tangan kita, tetapi arahnya berlawanan.
Jadi, jika kita perhatikan, gaya bukanlah sesuatu dalam benda tersebut tetapi merupakan
interaksi antara dua benda.
Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang kedua ini mengerjakan
gaya pada benda yang pertama yang besarnya sama dengan yang diterima tapi arahnya
berlawanan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan
gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah
benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah
(reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang
muncul sendirian!
30
Ilustrasi I (Gravitasi bumi):
Ilustrasi II:
Pada waktu anda memukul tembok, anda memberikan
gaya pada tembok. Tembok memberikan gaya reaksi
yang besarnya sama dengan gaya yang anda berikan,
sehingga anda kesakitan!
Ilustrasi III:
Sebuah buku diletakan di atas meja. Buku memberikan gaya pada meja sebesar gaya beratnya w.
Buku tidak melesak ke dalam meja karena meja memberikan gaya reaksi yang sama besar dengan
gaya berat w. Gaya reaksi ini sering disebut gaya normal (N) yang arahnya tegak lurus
permukaan meja.
31
Penerapan Hukum Newton: Mendorong Gerobak
Seorang Pelajar sedang mendorong Balok A dan B yang mempunyai roda di dasarnya seperti di
perlihatkan pada gambar 12 di bawah ini.
Pelajar ini memberikan gaya (PA menunjukan bahwa gaya diberikan oleh Pelajar ke benda
A). Balok A kemudian memberikan reaksi pada pelajar sebesar .
Balok A menekan balok B dengna gaya dan balok B akan memberikan reaksi pada balok A
sebesar ,
Untuk bergerak maju sang Pelajar harus menekan latai ke belakang. Pelajar mengerjakan gaya
dan lantai akan mengerjakan gaya pada pelajar itu, gaya inilah yang mendorong pelajar
maju.
(Ingat, yang menggerakan pelajar adalah gaya reaksi dari lantai ke pelajar itu. Gaya ini berasal
dari gesekan antara sepatu sang pelajar dengan lantai. Jika lantai sangat licin sehingga tidak ada
gesekan antara sepatu dengan lantai, pelajar tidak akan mampu mendorong balok kedepan.)
Percepatan sistem dapat ditentukan dengan memperhatikan gaya-gaya yang bekerja masing-
masing benda. Gaya-gaya yang bekerja pada benda A ini adalah dan sehingga menurut
hukum II Newton:
∑ ....................................................................... (6)
( )
32
................................................................. (7)
( : )
Perhatikan bahwa ketika kedua balok bergerak bersama (saling menempel) maka gaya diantara
kedua balok (FAB dan FBA) yang disebut juga gaya kontak, tidak diperhitungkan (karena saling
menghapuskan). Hal ini juga berlaku pada atom-atom di dalam kontak itu, walaupun mungkin di
dalam balok atom-atom saling dorong, namun gaya-gaya antara mereka saling menghapuskan
sehingga itu tidak mengganggu gerakan balok.
33
Contoh Hukum III Newton dalam Kehidupan Sehari-hari
34
Orang yang naik sampan dan
mendayungnya. Aksi = orang mendayung
dengan arah ke belakang. Reaksi = air akan
memberikan reaksi mendorong sampan ke
arah depan.
Gaya-gaya di Alam
Gaya-gaya Fundamental
Berbagai macam gaya yang diamati di alam dapat dijelaskan lewat empat interaksi dasar
yang terjadi antara partikel-partikel elementer;
1. Gaya gravitasi
2. Gaya elektromagnetik
3. Gaya nuklir kuat (juga dinamakan gaya hadronik)
4. Gaya nuklir lemah
Gaya gravitasi antara bumi dan sebuah benda di dekatnya. Permukaan bumi adalah berat
benda. Gaya gravitasi yang dikerjakan oleh matahari pada bumi dan planet-planet lain
bertanggungjawab untuk mempertahankan planet-planet dalam orbitnya mengelililngi
matahari.
Gaya elektromagnetik mencakup gaya-gaya listrik dan gaya magnetik. Sebuah contoh
yang terkenal tentang gaya listrik adalah tarikan antara potongan-potongan kertas kecil
dan sisir yang telah diberi muatan listrik dengan digosokkan pada rambut.
Gaya nuklir kuat terjadi antar partikel-partikel elementer yang dinamakan hadron, yang
di dalamnya termasuk proton dan neutron, unsur pokok inti atom. Namun, gaya nuklir
kuat mempunyai jangkauan yang sangat pendek. Gaya nuklir lemah, yang juga
mempunyai jangkauan pendek, terjadi antara elektron dan proton atau neutron.
35
Gaya-gaya fundamental bekerja diantara partikel-partikel yang terpisah dalam ruang.
Konsep ini dihubungkan dengan aksi pada suatu jarak . Newton menganggap, aksi
pada suatu jarak sebagai suatu cacat dalam teori gravitasinya, tetapi ia menolak
memberikan hipotesis lain.
Gaya Kontak
Kebanyakan dari gaya yang kita amati sehari-hari pada benda makroskopik adalah gaya
kontak yang dikerjakan pegas, tali dan permukaan yang kontak langsung dengan benda.
Gaya- gaya ini adalah hasil gaya molekuler yang dikerjakan molekul-molekul sebuah
benda pada molekul di benda lain. Gaya molekuler ini sendiri adalah perwujudan yang
rumit dari gaya elektromagnetik dasar.
Sebuah pegas yang dibuat dengan cara melilitkan kawat yang kaku menjadi sebuah
kumparan adalah alat yang lazim. Gaya yang dikerjakan oleh pegas jika ia ditekan atau
direngangkan adalah hasil dari gaya intermolekuler yang rumit di dalam pegas tetapi
gambaran empiris tentang perilaku makroskopik pegas adalah cukup untuk kebanyakan
terapan. Jika pegas ditekan atau diregangkan kemudian dilepas, pegas kembali ke
panjang asal atau alamiahnya, jika perpindahannya tidak terlalu besar. Ada suatu batas
untuk perpindahan itu, diatas nilai pegas tidak kembali ke panjang semulanya, tetapi
tinggal secara permanen dalam keadaan yang telah berubah. Jika kita hanya
membolehkan perpindahan dibawah batas ini, kita dapat mengkalibrasi peregangan atau
penekanan ∆x melalui gaya yang diperlukan untuk menghasilkan peregangan atau
penekanan itu. Secara eksperimen ditemukan bahwa, untuk ∆x dan dalam arah
berlawanan. Hubungan ini, dikenal sebagai Hukum Hooke, yang dapat ditulis
( ) ............................................. (8)
Dengan konstanta k disebut konstanta gaya pegas. Jarak x adalah koordinat ujung bebas
pegas atau tiap benda y, gaya ang diikatkan pada ujung pegas tersebut. Konstanta x0
adalah nilai koordinat ini jika pegas tidak dapat direnggangkan dari posisi
kesetimbangannya. Dalam persamaan (8) terdapat tanda negatif karena jika pegas
direnggangkan ( positif) negatif , sedangkan jika pegas ditekan ( negatif),
positif. Gaya semacam ini dinamakan gaya pemulih karena gaya ini cenderung
memulihkan pegas ke konfigurasi awalnya.
Gesekan
Bila ada dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling
mengerjakan gaya gesekan. Gaya-gaya gesekan ini sejajar dengan permukaan benda-
benda di titik persentuhan. Jika permukaan-permukaan itu relatif diam yang satu dengan
yang lain, gaya gesekannya adalah gesekan statis, yang dapat berubah nilainya dari 0
sampai nilai maksimumnya dengan adalah gaya kontak normal dan adalah
koefisien gesekan statik. Jika permukaan relatif bergerak yang satu terhadap yang
lainnya, gaya gesekannya adalah gesekan kinetik atau gesekan luncur dan mempunyai
koefisien dengan adalah koefisien gesekan kinetik. Koefisien gesekan kinetik
sedikit lebih kecil dibandingkan koefisien gesekan statik.
36
......................................................... (9)
Secara eksperimen, ditemukan bahwa
a. lebih kecil dari
b. bergantung pada kelajuan relatif permukaan
c. ( seperti ) bergantung pada sifat permukaan-permukaan yang bersentuhan, tetapi
tak bergantung pada luas kontak ( makroskopik ). disebut juga dengan N (gaya
normal)
Gaya Pseudo
Gaya pseudo seperti gaya sentrifugal yang hanya muncul dalam kerangka acuan yang
dipercepat. Dalam kerangka bumi dengan percepatan yang dihasilkan oleh gaya gravitasi
tunggal dan tak terimbangi yang bekerja padanya. Namun, seorang pengamat di satelit
yang menganggap bahwa satelit diam dapat menggunakan rumus hukum II Newton.
Hukum Newton tidak berlaku dalam kerangka acuan yang dipercepat. Namun, hukum itu
dapat digunakan jika gaya semu tertentu atau gaya pseudo yang bergantung pada
percepatan kerangka dihadirkan.
37
Soal-soal Penerapan Hukum Newton
1. Tiga gambar di bawah ini menunjukkan lintasan tanpa gesekan, diletakkan pada
bidang vertikal. Sebuah bola dilepaskan dari keadaan diam di puncak A pada sisi kiri
masing-masing lintasan. Di mana titik tertinggi yang dapat dicapai bola pada sisi
kanan masing-masing lintasan?
Jawaban: a
Ketika bola bergerak turun, energi potensial berubah menjadi energi kinetik, dan
kelajuan bertambah. Kelajuan berkurang ketika bola naik ke atas dan energi kinetik
berubah menjadi energi potensial. Pastikan permukaannya licin (tanpa gesekan).
Penyelesaian:
Karena orang memberikan gaya beratnya, w pada lift, maka lift akan memberikan
gaya rekasi R pada orang ke arah atas.
38
Jika lift diam, percepatannya nol. Percepatan orang dalam lift juga nol, sehingga:
Ternyata gaya reaksi lift sama dengan gaya berat orang itu.
( )
Ketika lift bergerak ke atas, ia merasakan berat orang tersebut lebih besar sehingga ia
memberikan reaksi lebih besar pula yaitu ( ). Seandainya orang itu
menimbang beratnya di dalam lift ia akan melihat skala yang lebih besar, beratnya
seolah-olah bertambah.
( )
Ketika lift bergerak ke bawah, ia merasakan berat orang tersebut lebih ringan sehingga
ia memberikan reaksi lebih kecil yaitu ( ). Seandainya orang itu
menimbang beratnya di dalam lift ia akan melihat skala yang lebih kecil, beratnya
seolah-olah berkurang.
3. Anda adalah penumpang sebuah mobil dan tidak menggunakan sabuk pengaman.
Tanpa mempercepat atau memperlambat kecepatan mobil, sopir membelok tajam ke
kiri dan tangan kanan mu menumbuk pintu bagian kanan. Analisis manakah yang
benar dari situasi tersebut?
a. Sebelum dan sesudah tumbukan ada gaya ke kanan yang mendorong anda ke pintu.
b. Pada awal waktu tumbukan, pintu mengenakan gaya ke kiri terhadap anda.
c. a dan b benar
d. Tidak ada jawaban yang benar
39
Jawaban: b
Dikarenakan hukum inersia, sebuah benda memiliki kecenderungan untuk terus
bergerak pada lintasan lurus. Karena itu, anda bertumbukan dengan pintu karena pintu
tersebut yang merupakan bagian dari mobil membelok ke kiri.
Jawaban: b
Gaya normal pada situasi ini merupakan gaya kontak repulsif antara tanah dan kuda.
Berat merupakan gaya gravitasi yang dikenakan oleh bumi pada kuda. Kedua gaya ini
berbeda dan bukan merupakan pasangan interaksi (aksi – reaksi)
5. Seorang anak menarik mobil mainan ke arah timur dengan gaya tarik sebesar 40 N.
Jika tali yang digunakan untuk menarik mobil mainan membentuk sudut 40o dengan
permukaan lantai, tentukan:
(a) Besar gaya tarik yang dialami oleh mobil mainan,
(b) Besar gaya angkat yang dialami mobil mainan.
Penyelesaian:
40
Langkah kedua, menghitung besar komponen vektor gaya
Besar gaya tarik yang dialami oleh mobil mainan = Besar komponen gaya pada sumbu x
= Fx =30,6
Besar gaya angkat yang dialami oleh mobil mainan = besar komponen gaya pada sumbu
y = Fy = 25,7 N
6. Bola tenis yang massanya 60 g mendekati raket dengan kelajuan 30 m/s, bersentuhan
dengan raket selama 5 ms, kemudian terpantul kembali dengan kelajuan yang sama.
Tentukanlah gaya rata – rata raket yang bekerja pada bola tersebut.
Penyelesaian:
∆v = v – v0 = -30 m/s – 30 m/s = -60 m/s
∆t = 5 ms = 0,005 s
m = 60 g = 0,06 kg
7. Gaya horizontal sebesar 10 N dikerjakan pada balok bermassa 4 kg yang diam di atas
bidang datar yang licin. Tentukan kelajuan balok. Berapa jarak yang di tempuh balok
setelah 6 s ?
41
Penyelesaian:
8. Pada proses berjalan, gaya apa yang menyebabkan orang bergerak? Hitung berapa
gaya yang dikerjakan orang itu agar ia dapat bergerak dengan percepatan 0,5 m/s2,
massa orang 60 kg.
Penyelesaian:
Kaki orang memberikan gaya ke belakang pada tanah. Gaya reaksi tanah ke arah
depan mendorong orang itu maju ke depan.
Diketahui:
2
5 /
6
Ditanya: ?( )
Jawab:
6 . 5 / 2 F’ F
3
Jadi 3 (gaya yang dikerjakan orang)
9. Sebuah lift yang massa totalnya 800 kg tergantung pada kabel yang tegangan
maksimumnya 20.000 N. Berapakah percepatan maksimum yang diizinkan agar
kabel tidak putus ?
42
Penyelesaian:
2
2 . 98 /
8
15 2 / 2
10. Berapa gaya resultan dari sebuah benda yang bermassa 25 kg bergerak dipercepat
dengan percepatan 2 m/s2.
Penyelesaian:
Pecepatan timbul akibat gaya. Pada benda ini mungkin saja bekerja banyak gaya,
namun hanya gaya resultan yang kita perhitungkan. Arah gaya resultan ini searah
dengan arah percepatan benda.
Diketahui:
2
2 /
25
Ditanya: ?( )
Jawab:
2
25 .2 /
5
Jadi 5
11. Sebuah balok massanya m bergerak ke bawah dengan kecepatan konstan pada bidang
miring yang kasar, dengan sudut kemiringan 37o, Berapakah koefisien gesekan antara
bidang dengan balok?
Penyelesaian:
Balok bergerak dengan kecepatan konstan artinya ∑F = 0
∑Fy = 0
N-mg cos θ = 0
N = mg cos 37o
∑Fx = 0
mg sin θ – fg = 0
43
N = mg cos 37o
fg = mg sin 37o
fg = μ . N
12. Hitung gaya yang dibutuhkan suatu mobil yang massanya 2.500 kg untuk mencapai
kecepatan 10 m/s dalam waktu 10 sekon? Mobil mula-mula diam.
Penyelesaian:
Pada waktu mobil mendapat gaya, gerakannya akan dipercepat. Percepatannya inilah
yang menyebabkan mobil dapat mencapai kecepatan 1 / 2 dalam waktu t = 10
sekon. Disini kecepatan awal mobil sama dengan nol.
Diketahui:
2
1 /
1
2.5
Ditanya: F = ?
Jawab:
1 (1 )
2
1 /
2
2.5 .1 /
2.5
13. Suatu tali ringan melewati suatu dahan mendatar di atas suatu
pohon. Pada satu sisi sebuah massa dari 70 kg terletak di atas
tanah dan terikat dengan ujung tali yang satu. Dengan
percepatan berapa orang (60 kg) harus memanjat ujung tali
yang lain agar benda terangkat? Ambil g = 10 m/s2. (Anggap
tali vertikal).
44
Penyelesaian:
Anggap massa orang m1 dan massa benda m2 serta T adalah tegangan tali,
Benda 1:
1 1
1 1
T
1( )
m2
14. Tentukan resultan gaya 20 N vertikal ke bawah, 25 N membentuk sudut 53° dengan
horizontal kekanan, 16 N horizontal kekiri.
Penyelesaian:
Diketahui: F1 = 20 N
F2 = 25 N , = 53°
F3 = 16 N
Ditanya: R = . . . ?
Jawab: X
F2Y F2
F3
F2X
F1
45
F2y = F2 sin 53°
= 25 . 0,8
= 20 N
Rx = F2x – F3
= ( 15 – 16 ) N
= -1 N ( arahnya ke kiri )
Ry = F2y – F1
= ( 20 – 20 ) N
= 0N
|R|=√ 2 2 = √( 1)2 = 1 N arah ke kiri
15. Pada ujung sebuah tali yang melalui katrol (tak bermassa) digantungkan beban 5 kg.
Pada ujung yang lainnya bergantung seekor kera yang massanya 4 kg. Ambil g = 10
m/s2.
a. Dengan percepatan berapa kera itu harus memanjat tali menuju atas agar beban
tetap pada tempatnya
b. Jika kera memanjat dengan percepatan 1 m/s2 relatif terhadap tali, hitung
tegangan talinya.
wk = mk g
wB
Penyelesaian:
Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada kera dan beban pada gambar 12. Misalkan
tegangan tali adalah T dan percepatan beban , pecepatan kera , massa kera .
Diketahui:
4
5
46
Ditanya:
Jawab:
Beban:
5 .1 5
Kera:
5 4 4
1 2
25 /
4
Diketahui:
4
5
2
1 /
Ditanya: T = ?
Kera
4 4 .1
44
47
16. x
F
Ujung sebuah tali diikatkan pada sebuah mobil, dan ujungnya lainnya diikatkan pada
pohon. Panjang tali adalah 5 m, seseorang mengerjakan gaya ditengah-tengah tali
sebesar 10 N kesamping sejauh 0,2 m. berapakah gaya yang dikerjakan pada mobil?
Penyelesaian:
Diketahui:F = 10 N
x = 5m
y = 0,2 m
Ditanya:T = ?
Jawab:
2
25
8.
dimana:
∑
2
2( 8 ) 1
62 5
17. Sebuah gerobak dengan berat 200 N ditarik keatas dengan sudut 30 odengan laju konstan.
Berapa besar gaya sejajar dengan bidang miring yang dibutuhkan jika dampak gesekan
diabaikan?
48
Penyelesaian :
Situasi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Karena gerobak bergerak dengan suatu laju konstan disepanjang garis lurus, vektor
kecepatanya konstan. Oleh karena itu gerobak berada dalam keseimbangan translasi, dan
syarat pertama untuk kesetimbangan berlaku terhadap gerobak.
Kita membatasi kereta sebagi benda. Tiga gaya yang tidak dapat diabaikan yang bekerja pada
gerobak adalah : (1) gaya tarik gravitasi FW ( beratnya), dengan arah lurus kebawah : (2) gaya
Fyang bekerja pada gerobak yang sejajar dengan bidang miring : (3) daya dorong F N pada
bidang miring yang menumpuk gerobak. Ketiga gaya ini tampak pada diagram benda keras
pada gambar dibawah ini:
Untuk situasi yang melibatkan bidang miring, merupakan hal yang biasa untuk
mengansumsikan sumbu x sejajar dengan bidang miring dan sumbu y tegaklurus terhadapnya.
setelah menentukan komponen-komponen disepanjang sumbu-sumbu ini, kita dapat menulis
syarat pertama bagi kesetimbangan:
∑ x = 0 menjadi F – 0,50 FW = 0
∑ y = 0 menjadi FN – 0,87 FW = 0
Dengan menyelesaikan persamaan pertama dank arena bahwa Fw = 20N, kita memperoleh F =
0,50 Fw. gaya-gaya tarik yang dicari hingga dua angka penting adalah 0,10 kN.
49
18. Berikut ini adalah metode sederhana untuk mengukur koefisien gesek : misalnya
sebuah balok diletakkan pada sebuah permukaan kasar yang mirip relatif terhadap
horizontal. Sudut bidang miring diperbesar sampai baloknya mulai bergerak.
Tunjukkan bahwa dengan mengukur sudut kritis c ,dimana balok tepat akan
tergelincir, kita akan mendapatkan s .
Jawab :
Hukum III Newton yang ditetapkan pada balok untuk keadaan setimbang ini
menghasilkan
(1) F x = mg sin - f s = ma x = 0
(2) F y = n – mg cos = ma y = 0
Kita dapat mengeliminasi mg dengan cara menyubstitusi mg = n/cos dari (2)
kedalam (1) untuk mendapatkan
n
(3) f s = mg sin = sin = n tan
cos
Saat sudut miringnya diperbesar sampai balok tepat akan tergelincir, gaya gesek
statik telah mencapai nilai maksimumnya s n. Sudut pada keaddan ini adalah
sudut kritis c , dan (3) menjadi
s n = n tag c
s = tag c
Sebagai contoh, jika balok tepat akan tergelincir pada c = 20,0 °, maka kita akan
mendapati bahwa s = tan 20,0 °= 0,364
Dalam kasus ini, gunakan (1) dan (2) dimana f s digantikan oleh f x sehingga
k = tan c
Dengan c < c
19. Benda pada gambar dibawah memiliki berat 50 N dan tergantung pada seutas tali. Tentukan
tegangan pada tali.
50
Penyelesaian :
Kita pisahkan benda untuk pembahasan. Dua gaya bekerja pada benda tersebut, gaya
tarik ke arah atas pada tali dan gaya tarik gravitasi ke arah bawah. Kita nyatakan gaya
tarik pada tali sebagai FT tegangan tali. Gaya tarik gravitasi, yakni berat benda adalah F w
= 50 N kedua gaya ini tampak pada diagram benda bebas pada gambar 12b.
Gaya-gaya tersebut telah berada dalam bentuk komponen sehingga kita dapat segera
menulis syarat pertama untuk kesetimbangan dengan memilih ke atas dan ke kanan
sebagai arah positif
:
→∑ = 0 menjadi 0 = 0
∑ = 0 menjadi FT – 50 N = 0
Sehingga dipoleh FT = 50 N. jadi ketika suatu tali vertikal tunggal menumpu suatu benda
pada kesetimbangan, tegangan pada tali setara dengan berat benda.
20. Seorang bermassa 50 kg berada di sebuah lift. Ia berdiri di atas sebuah timbangan.
Berapa skala yang terbaca ketika lift:
a. Turun dengan kecepatan konstan
b. Naik dengna percepatan 2 m/s2 (anggap g = 10 m/s2)
Penyelesaian:
Skala timbangan menunjukan berat semu orang itu yang besarnya sama dengan gaya
reaksi timbangan. Ketika lift tidak dipercepat berat semu orang ini sama dengan
berat sesungguhnya.
Jadi apabila lift turun dengan kecepatan konstan, berat semu orang sama dengan
berat sesungguhnya. Skala akan menunjukan 50 kg (pegas dalam timbangan
menerima skala sebesar mg namun pada penunjukan skal gaya ini dibagi dengan g,
sehingga ditulis nilainya sma dengan massa orang.)
Jika lift naik maka gaya reaksi lift R = m (g + a). Reaksi lift ini sama dengan gaya
yang diderita oleh lif (berat semu orang). Sehingga timbangan akan menunjukan
skala m(g + a)/g = 50 (10 + 2)/10 = 60 kg
51
Rangkuman
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik.
Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan
gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang
berbeda-beda selama hampir 3 abad, dan dapat dirangkum sebagai berikut:
Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya
yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut. Berarti jika resultan gaya nol,
maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan
(tidak mengalami percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan inersial.
Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan
mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding
lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F = ma. Bisa juga diartikan
resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear
benda tersebut terhadap waktu.
Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan
arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada
benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F
memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai
hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
52
Tes Formatif
1. Seekor kuda menarik kereta disepanjang jalan bersalju yang datar. Keretanya
bergerak dipercepat. Hukum III Newton menyatakan bahwa kereta memberikan gaya,
yang besarnya sama dan arahnya berlawanan, pada kuda. Dengan
mempertimbangkan hal ini, bagaimana kereta bergerak dipercepat- bukankan gaya-
gayanya akan saling meniadakan? Dalam kondisi apakah sistem (kuda dan kereta) ini
bergerak dengan kecepatan tetap ?
2. Sebuah cakram hoki meluncur di permukaan yang beku dengan kelajuan awal 20,0
m/s. Jika cakramnya selalu menempel pada es dan meluncur sejauh 115 m sebelum
kembali dian, tentukan koefisien gesek.
3. Sebuah gaya 100N membentuk sudut θ terhadap kinetik antara cakram dan es.
5. Tentukan berat suatu benda di bumi yang massanya adalah (a) 3,00 kg (b) 200 g.
6. Sebuah benda dengan massa 20,0 kg yang dapat bergerak dengan bebas mengalami
gaya resultan 45,0 N pada arah x-. tentukan percepatan benda tersebut.
7. Suatu benda dengan massa 5,0 kg mengalami percepatan keatas sebesar 0,30 m/det 2 dengan
menggunakan tali yang ditarik keatas. Berapakan besar tegangan yang dialami tali?
8. Suatu gaya horizontal 140 N dibutuhkan untuk menarik sebuah kotak dengan massa 60,0 kg
menyeberangi lantai horizontal dengan laju konstan. Berapakan koefisien gesekan antara
lantai dan kotak ?
9. Satu-satunya gaya yang bekerja pada suatu benda dengan massa 5,0 kg memiliki komponen-
komponen Fx= 20 N dan Fy= 30 N. Tentukan percepatan benda tersebut.
10. Sebuah benda dengan berat 600N mengalami percepatan 0,70 m/det 2. Berapa besar gaya
tanpa penyeimbang yang bekerja pada benda agar beban mengalami percepatan tersebut?
11. Sebuah mesin dengan massa 8000 kg menarik kereta dengan massa 40.000 kg disepanjang rel
yang rata dan memberinya percepatan a1 = 1,20 m/det2. Berapakah percepatan (a2) yang akan
diberikan mesin pada kereta dengan massa 16.000 kg?
12. Seutas tali derek akan putus jika tegangan pada tali tersebut melebihi 1500 N. tali tersebut
digunakan untuk menderek sebuah mobil dengan massa 700 kg sepanjang permukaan yang
rata. Berapa percepatan tersbesar yang dapat diberikan tali pada mobil?
53
13. Hitunglah percepatan terkecil dimana seorang wanita dengan massa 45kg dapat meluncur
menuruni seutas tali yang hanya mampu menahan tegangan 300 N.
14. Sebuah kotak dengan massa 70 kg meluncur diatas lantai dengan gaya 400N separti gambar
dibawah. Koefisien gesekan antar kotak dan lantai adalah 0,50 ketika kotak meluncur.
Tentukan percepatan kotak.
15. Sebuah kotak dengan massa 70 kg ditarik dengan gaya 400 N dengan sudut 30 o terhadap
horizontal. Koefisien gaya gesekan kinetic adalh 0,50. Tentukan percepatan kotak.
16. Sebuah gaya 400 N mendorong sebuah kotak dengan massa 25 kg. mulai dari kondisi diam,
kotak mencapai kecepatan 2,0 m/det dalam wakti 4,0 det. Tentukan koefisien gesekan kinetic
antar kotak dan lantai.
17. Ketika suatu gaya 500N mendorong sebuah kotak dengan massa 25kg seperti pada gambar.,
percepatan kotak menaiki bidang miring adalah 0,75 m/det2. Tentukan koefisien gesekan
kinetik antara kotak dan bidang miring.
54
Kunci Jawaban Latihan
2. Diketahui: F1 = R 10 N
F2 tegak lurus R
Jawab:
F2
K
45°
45° F1
F2 = √ 2 2
1 N
= √1 2 1 2 N
F1 = 14,1421 N
55
Jawaban Tes Formatif
1. Ingat bahwa gaya-gaya yang dijelaskan dalam Hukum III Newton bekerja pada
benda yang berbeda- kuda memberikan gaya kepada kereta, dan kereta memberikan
gaya, yang besarnya sama dan arahnya berlawanan, kepada kuda. Oleh karena kita
hanya perduli pada gerak kereta, kita tidak mempertimbangkan gaya-gaya yang
dikerjakan kereta pada kuda. Saat menentukan gerak suatu benda, anda hanya
menambahkan gaya-gaya yang bekerja pada benda itu saja. Gaya horizontal yang
bekerja pada kereta adalah gaya T, yang arahnya kedepan, yang diberikan oleh kuda
dan gaya gesek kebelakang, f ker eta antara kereta dan salju. Ketika gaya kedepan pada
kereta melampaui gaya kebelakang keretanya bergerak dipercepat ke kanan.
Gaya horizontal yang bekerja pada kuda adalah gaya kedepan kuda f kuda yang
diberikan oleh bumi dan gaya tegangan ke belakang T yang diberikan oleh kereta.
Resultan dari kedua gaya ini menybabkan kuda bergerak dipercepat.
Gaya yang mempercepat sistem (kuda dan kereta) adalah gaya netto f kuda - f ker eta saat
f kuda menyeimbangkan f ker eta , sistem ini bergerak dengan kecepatan tetap.
2. Kita definisikan arah kanan dan arah atas sebagai arah positif, dan kita terapkan
Hukum Newton II dalam bentuk komponen cakram sehingga mendapatkan
(1) F x = -f k = ma x
(2) F y = n – mg = 0 (a y =0)
Tetapi f k = k n dan dari (2) kita lihat bahwa n= mg. Oleh sebab itu (1) menjadi
- k n = - k mg = ma x
a x = - k g
tanda negatif berarti percepatannya kekiri, karena kecepatan cakram kearah kanan.
Hal ini berarti cakramnya sedang diperlambat. Percepatannya konstan dan tidak
dipengaruhi oleh massa cakram karena kita mengangsumsikan k konstan.
Oleh karena percepatannya konstan, kita dapat mengunakan
v xf 2= v xi 2+ 2a x (x f -x i ) dengan x i = 0, dan v f =0.
0= v xi 2+2a x x f = v xi 2- 2 k gx f
2
v xi
k =
2 gx f
k =
20,0m / s 2 = 0,117
29,80m / s 2 115 m
56
3. Data tersebut dibuat secara kasar pada gambar dibawah:
4. Hubungan umum antara massa m dan berat Fw = mg. dalam hubungan ini, m harus dalam
kilogram, g dalam meter per detik kuadrat, dan Fw dalam Newton. Di bumi, g = 9,81 m/s2.
Percepatan akibat gravitasi bervariasi dari tempat ke tempat di alam semesta
a. Fw = (3,00 kg)(9,81m/s2) = 29,4 N
b. Fw = (0,200 kg)(9,81 m/s2) = 1,96 N
6. Diagram benda bebas untuk bendatersebut tampak pada gambar dibawah ini:
Tegangan pada tali adalah FT dan berat benda adalah Fw = mg = (5,0)(9,81) = 49,1 N
Dengan menggunakan ∑ y = may mengsumsikan gerakan keatas sebagai positif, kita
memperoleh
FT – mg = may atau FT – 49,1 N = (5,0)(0,30)
Sehingga diperoleh FT = 50,6 N = 51 N. sebagai pengecekan kita lihat FT lebih besar daripada
Fw sebagaimana seharusnya jika benda mengalami percepatan keatas.
57
7. Diagram benda bebas untuk kotak tampak pada gambar dibawah ini:
Karena kotak tidak bergerak keatas atau kebawah, ay = 0. Maka, ∑ y = may menghasilkan FN
– mg = (m)(0 m/det2)
Sehingga kita memperoleh FN = mg = (60,0 kg)(9,81m/det2) = 588,6 N. Lebih lanjut, karena
kotak bergerak secara horizontal dengan laju tetap, ax = 0 dan sehingga
∑ x = max menghasilkan 140 N –Ff = 0
Sehingga diperoleh gaya gesekan Ff = 140 N. maka kita memperoleh
14
k= 238
588 6
9. Perhatikan bahwa yang diketahui adalah berat benda bukan massanya. Dengan
mengasumsikan bahwa berat diukur dibumi, kita mengunakan Fw =mg untuk menentukan
6
m= 61
9 81
kini setelah kita mengetahui bahwa masa benda (61 kg) dan percepatan yang dicari (0,70
m/det2), kita memperoleh
F = ma = (61 kg) (0,70 m/det2) =43N
10. Untuk gaya mesin yang diketahui percepatan berbanding terbalik dengan massa total. Jadi
8 :4 .
a2 = a1 = 8 :16
(1,20 m/s2) = 2,40 m/s2
58
11. Perhatikan diagram berikut:
Dalam hal ini hanya gaya dengan arah x yang penting karena gaya dengan arah y saling
menyeimbangan satu sama lain. Dengan menunjukkan arah positif dengan tanda + dan
sebuah panah kecil kita menulis
→ ∑ x = max menjadi 1500 N = (700 kg )(a)
Hingga diperoleh a = 2,14 m/det2.
12. Berat wanita tersebut adalah mg = (45 kg)(9,81 m/det2) = 441 N. karena tali hanya dapat
menahan 300N, gaya tanpa penyeimbang F kebawah pada wanita tersebut minimal harus
441N – 300N =141 N. maka percepatan minimum kebawahnya adalah
141
a = = 45 = 3,1 m/s2
14. Karena kotak tidak bergerak kebawah atau keatas, kita memiliki ∑ y = may = 0. Seperti
gambar dibawah:
59
FN + 200 N –mg = 0
Tetapi mg = (70kg)(9,81m/det2) = 687N maka, FN = 486 N.
Selanjutnya, mari kita tentukan gaya gesekan yang bekerja pada kotak :
Ff = k FN = (0,50 )( 486 N) = 243 N
Sekaramg kita tuliskan ∑ x = max untuk kotak. Yaitu
(346-243)N = (70kg)(ax)
Sehingga diperoleh ax = 1,5 m/det2
Kita perlu menentukan f dengan menggunakan F = ma. Tetapi pertama- tama kita harus
menentukan a dari soal mengenai gerakan. Kita mengetahui bahwa v i = 0, vf = 2,0 m/det, t =
4,0 det. Dengan menggunakan vf = vi + at menghasilkan
2 /
a= = 4
0,50 m/det2
sekarang kita dapat menulis ∑ x = max dimana ax = a= 0,50 m/det2. Dari gambar diatas
persamaan ini menjadi :
275 N – Ff = (25 kg) (0,50 m/det2) atau Ff = 245N
Kini kita gunakan = Ff /FN. untuk menentukan FN kita menulis ∑ y = may =0, karena tidak
ada gerakan vertical yangterjadi. Dari gambar diatas:
FN – 360 N – (25)(9,81)N = 0 atau FN = 551N
Maka
245
k= = 551 44
60
383 N – Ff – (0,64)(25)(9,81)N = (25kg)(0,75m/det2) sehingga diperoleh Ff = 207 N.
Kita juga membutuhkan FN. dengan menulis ∑ y = may =0, dan menggunakan cos 40°=
0,766, kita peroleh
FN – 321 N – (0,77)(25)(9,81) N = 0 atau FN = 510 N
Maka
2 7
k= = 51 41
61
Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I (Terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2006. FISIKA untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga.
Pujianto, dkk. 2013, Fisika untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013,. Jakarta: Intan
Pariwara
Standford, A. L. and Tonner, J. M., 1985, Physics for Students of Science and
Engineering, Orlando: Academic Press, Inc.
Serway, R. A. 1986, Physics for Scientist and engineering with Modern Physics, New
york: Saunders College Publishing.
Subagya, Hari dan Insih Wilujeng, 2013 . Buku Guru Fisika SMA/MA Kelas X, Jakarta:
Bumi Aksara
Surya, Yohanes, 1996, Olimpiade Fisika Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa
Depan, Jakarta: PT. Primatika Cipta Ilmu
Tipler, P. A., 1998, Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I (Terjemahan), Jakarta: Penerbit
Erlangga Jilid I.
Young, H. D., 1992, University Physics, USA: Addison Wesley Publishing Company,
Inc
62