Anda di halaman 1dari 12

SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA

Disusun oleh :

Nama : Amelia Silvera


Kelas : XI – MIPA 1
Absen : 5
Guru Pembimbing : Drs. Frederick Siwabessy, S. Pd

SMA NEGERI 86 JAKARTA


Sistem kooordinasi adalah Semua sistem
organ dalam tubuh manusia bekerja
secara teratur dan selaras, kecuali jika ada
gangguan atau kelainan. Hal ini disebabkan
karena ada sistem yang mengatur kerja
berbagai sistem organ.

Sistem Saraf Alat Indra Sistem Endokrin

Sistem saraf berperan penting untuk merasakan perubahan-perubahan yang


terjadi di luar atau di dalam tubuh, menafsirkannya, dan memberi respon
(menjawab) dalam bentuk kontraksi otot atau dapat berupa sekresi kelenjar.
Fungsi sistem saraf pada manusia adalah sebagai berikut.

 Menerima informasi atau rangsangan berupa perubahan yang terjadi di


dalam lingkungan melalui reseptor.
 Mengatur dan memproses informasi atau rangsangan yang diterima.
 Mengatur dan memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan dalam
bentuk gerak atau sekresi kelenjar.

Manusia memiliki lima macam alat indra, yaitu indra penglihat, pendengar, peraba,
pencium, dan perasa. Alat indra merupakan reseptor yang bertugas menerima
rangsangan. Fungsi alat indra terutama adalah untuk mengenal lingkungan lua dan
memberikan respons terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan
tersebut.

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran (ductus).


Sebagian besar hormon merupakan protein. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat
lemak yang merupakan derivate dan kolestrol. Hormon berfungsi dalam mengatur
dan memelihara fungsi normal tubuh seperti pertumbuhan dan perkembangan,
homeostatis, reproduksi, metabolism, dan tingkah laku.
SISTEM KOORDINASI
Sistem Saraf

Sistem saraf pusat Sistem saraf tepi

1. Otak

Otak merupakan pusat pengendali saraf. Otak terdapat di dalam rongga


kepala dan terlindung oleh tulang tengkorak (cranium), selaput otak
(meninges), dan cairan cerebrospinal.

- Otak besar (cerebrum)


Otak besar terdiri atas dua belahan yang dipisahkan oleh fisura
longitudinal. Kedua hemisfer ini dihubungkan oleh sejumlah badan
serabut saraf yang disebut korpus kalosum
- Otak tengah (mesencephalon)
Bagian terbesar otak tengah adalah lobus optikus yang berhubungan
dengan gerak reflek mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan
badan sel saraf yang berfungsi dalam pengontrolan gerakan dan
kedudukan.
- Otak depan (diencephalon)
Dinding dari bagian otak depan yang menebal membentuk thalamus
dan hipotalamus. Talamus berfungsi menerima semua rangsangan yang
berasal dari reseptor. Hipotalmus berperan mengatur bermacam-
macam faal tubuh.
- Otak kecil (cerebellum)
Fungsi utama otak kecil adalah sebagai pusat keseimbangan dan
koordinasi gerak. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan, smeua
gerak otot tidak dapat dikoordinasi lagi.
Sistem Saraf Pusat

2. Sumsum
- Sumsum Lanjutan (medulla oblongata)
Sumsum Lanjutan disebut juga batang otak, yaitu bagian
otak yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang
belakang. Berfungsi mengatur denyut jantung, pelebaran dan
penyempitan pembuluh darah, suhu tubuh, dan pengaturan
pernapasan dengan cara meneruskan impuls-impuls saraf yang
merangsang otot-otot antartulang, rusuk, dan diafragma.
- Sumsum Tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang diselaputi meninges seperti
halnya otak. Di bagian tengahnya, berisi cairan serebrospinal.
Sebuah irisan melintang dari sumsum tulang belakang
memperlihatkan daerah kelabu yang berbentuk huruf H.
Adapun bagian luarnya berwarna putih, berbentuk seperti tiang
serta banyak mengandung cairan serebrospinal yang
berhubungan dengan rongga ventrikel di otak disebut kanal
sentral.

Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai


penghubung impuls dari dan ke otak serta memberi
kemungkinan terjadinya gerak refleks. Gerak refleks adalah
aktivitas yang cepat, otomatis, dan tidak disadari sebagai
respons terhadap suatu rangsangan agar kenormalan fungsi
tubuh terpelihara.
No. Saraf1.Kranial Target Saraf
Sistem saraf kranial Jenis Neuron Fungsi
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf kraniospinal terdiri atas sistem saraf kranial (otak) dan
1. Olfaktorius Selaput lendir hidung Sensorik Mencium
sistem saraf spinal (sumsum tulang belakang). Sistem saraf ini terdiri atas 12
pasang saraf yang keluar dari otak dan 31 pasang urat saraf yang keluar dari
sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang urat saraf otak tersebut terutama
2. Optikus Retina mata Sensorik Melihat
berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. Urat saraf otak
dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
a. Saraf 1, 2, dan 8 terdiri atas sel sensorik
3. Okulomotorus Proprioseptor Motorik Mensarafi otot bola
b. Saraf 3, 4, 6, 11, dan 12 terdiri atas sel saraf motorik mata
c. Saraf 5, 7, 9, dan 10 terdiri atas gabungan sel sensorik dan motorik

4. Trochlearis Proprioseptor otot bola Motorik Menggerakan mata


mata

5. Trigeminus Gigi rahang dan kulit muka -Motorik -Mengunyah,


menggerakan lidah

-Sensorik -Merasakan sakit,


pedas, panas, dingin,
tekanan, suhu

6. Abdusens Proprioseptor otot bola Motorik Menggerakan bola mata


mata

7. Fasialis Ujung pengecap di ujung -Sensorik -Mengecap


lidah dan otot muka

-Motorik -Mengatur mimik muka

8. Vestibulokoklear Koklea dan saluran semi- Sensorik Keseimbangan dan


serkuler pendengaran

9. Glosofaringeus Ujung pengecap di lidah -Sensorik -Mengecap


belakang dan otot faring

-Motorik -Menelan
10. Vagus Ujung saraf alat-alat dalam -Sensorik -Merasakan sakit dan
paru-paru, lambung, aorta, lapar
laring, faring, usus, dan pita
suara
-Motorik -Menelan, sekresi getah
lambung, bicara,
kontraksi jantung

11. Aksesorius Otot belikat Motorik Menggerakan kepala


dan leher

12. Hipoglosus Otot lidah dan leher Motorik Menelan, mengunyah,


dan menggerakan otot
lidah
Sistem Saraf Tepi
2. Sistem saraf spinal

Saraf spinal atau saraf tulang belakang terdiri atas 31 pasang saraf yang diberi
nama sesuai dengan lokasi pada sumsum tulang belakang. Setiap saraf spinal terdiri
Efektor Pengaruh saraf simpatik Pengaruh saraf parasimpatik
atas baik komponen ventral (motorik) dan akar dorsal (sensorik). Fungsi saraf spinal
Jantung
berhubungan dengan semua bagian tubuh di bawah leher. Serat dari akar sensorik
Kecepatan Bertambah Berkurang
membawa impuls sensorik ke saraf spinalis seperti nyeri, suhu, sentuhan, rasa, serta
Volume darah Bertambah Berkurang
posisi dari tendon, sendi, dan permukaan tubuh. Saraf membawa pesan ked an dari
Pembuluh darah
kulit daerah tubuh tertentu yang disebut dermatom. Saraf spinal diberi nama dan
Pembuluh koroner Membesar Mengecil
angka sesuai dengan regia kolumna vertebrata tempat munculnya saraf tersebut.
Arteri pulmonalis Mengecil Membesar
Arteri organ gonad Mengecil Membesar
Mata
Iris Otot radial berkontraksi Otot sirkuler berkontraksi
Pupil Pupil membesar Pupil mengecil
Otot siliari Relaksasi Kontraksi
Saluran Pencernaan
Gerakan dan tonus Berkurang Bertambah
Sekresi Berkurang Bertambah
Kelenjar
Keringat Terjadi sekresi
Saliva Tidak ada sekresi Terjadi sekresi
Hati Stimulasi glikogennolisis Tidak ada pengaruh
Pankreas Sekretin bertambah Sekretin berkurang
Adrenal (medulla) Terangsang Tidak ada pengaruh
Kandung Kemih
Dinding Relaksasi Kontraksi
Sfinkter Kontraksi Relaksasi
Uterus Kontraksi waktu hamil Tidak ada efek
Relaksasi waktu tidak hamil
Alat Indra

Mata Telinga Kulit Lidah Hidung

1. Indra Penglihat (Mata)


Mata sebagai organ penglihatan pada manusia berisi sejumlah reseptor
untuk cahaya (fotoseptor). Mata berbentuk hamper bundar dengan diameter 2,5
cm. organ ini terdapat sepasang yang masing-masing terdapat di dalam rongga
orbital tengkorak.
Dinding bola mata terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera, koroid, dan
retina. Sklera merupakan lapisan terluar yang berfungsi sebagai pelindung bola
mata. Sklera bagian depan transparan seperti gelas dan disebut kornea.
Lapisan tengah disebut koroid, berupa jaringan ikat yang mempunyai
banyak pembuluh darah dan sejumlah pigmen. Lapisan koroid berfungsi
memberi makan pada retina dan menyerap cahaya yang masuk lewat retina
untuk mencgah refleksi yang dapat menimbulkan kesan lain.
Lapisan terdalam bola mata disebut retina, berupa lapisan tipis yang
sensitive terhadap cahaya dan berisi epitel sensorik

2. Indra pendengar (Telinga)

Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam/ telinga luar terdiri atas daun telinga, lubang telinga luar, dan gendang telinga.
Bagian dalam telinga berfungsi untuk membantu memusatkan bunyi yang masuk ke
dalam saluran telinga dan menggetarkan gendang telinga.

Selain sebagai alat pendengar, telinga juga mempunyai fungsi sebagai alat
keseimbangan. Interoseptor khusus yang berfungsi sebagai alat keseimbangan terletak
pada telinga dalam dan disebut labirin (saluran telinga). Saluran gedung (labirin)
terdiri atas tiga saluran yang berkaitan dan berperan dalam menjaga keseimbangan
3. Indra Peraba (Kulit)

Indra peraba dan perasa disebut tangoreseptor dan terdapat di kulit. Kulit
adalah suatu alat penerima rangsang dari luar (eksteroseptor) berupa rangsang
panas, dingin, sentuhan, tekanan, dan sakit. Ujung-ujung saraf peraba dan perasa
terdapat pada folikel rambut yang tersebar pada permukaan kulit dengan tidak
merata. Letaknya pun berlainan terhadap permukaan kulit. Pda umumnya ujung-
ujung saraf terletak di lapisan dermis, kecuali perasa nyeri yang dapat mencapai
epidermis.

4. Indra Pengecap (Lidah)

Pada manusia, makanan dapat dirasakan karena adanya reseptor pengecap


yang disebut sel-sel pengecap, atau putting pengecap (papilla) pada lidah. Pada
manusia, papilla ini berjumlah kurang lebih 2000 buah. Terdapat tiga jenis
papilla, yaitu papilla filiformis, papilla sirkumvalata, dan papilla fungiformis.

Lidah dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan yang sering


terjadi adalah sariawan. Sariawan biasanya terjadi akibat kekurangan vitamin C
dan zat besi atau akibat luka tergigit. Sariawan di tempat yang sama selama dua
minggu hingga satu bulan dapat menjadi indikasi adanya kanker rongga mulut.

5. Indra Pencium (Hidung)

Indra pembau atas pencium terdapat di hidung, yaitu pada selaput lendir
(mukosa). Mukosa berisi sel-sel bipolar pencium (olfaktorius). Sel-sel bipolar ini
memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut-rambut halus yang dihubungkan
oleh urat saraf. Rambut-rambut tersebut berfungsi menerima rangsangan zat
kimia berupa gas.

Saat mencium bau-bauan, gas memasuki rongga hidung bercampur


dengan lendir. Kemudian, merangsang ujung-ujung saraf pada bulbus olfaktori.
Impuls ini diteruskan oleh saraf pembau ke saraf pusat sensorik pada rongga
hidung dan akhirnya diinterpretasikan sebagai bau.
Sistem Endokrin

Kelenjar Kelenjar
Hipotalmus Kelenjar
hipofisis paratiroid
tiroid

Pankreas Kelenjar Kelenjar Kelenjar


adrenal pineal timus

1. Kelenjar Hipofisis (Pituitari)


Kelenjar Hipofisis disebut juga kelenjar penguasa (Master of Gland)
karena hipofisis mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin
lainnya. Beberapa hormon hipofisis memiliki efek langsung, beberapa
hormone lainnya yang dihasilkan hipofisis mngendalikan kecepatan
pelepasan hormone oleh organ lain. Terdapat tiga bagian yang menyusun
hipofisis, yaitu hipofisis bagian depan, hipofisis intermediet, dan hipofisis
bagian belakang. Untuk mengetahui fungsi hormone yang dilakukan oleh
kelenjar hipofisis.

2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar gondok)

Kelenjar tiroid terletak pada leher depan di bawah jakun. Kelenjar inti
terdiri atas dua lobus lateral yang dihubungkan oleh bagian yang mengecil di
tengah-tengah disebut isthmus. Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin,
kalsitosin, dan triiodotironin yang terdiri atas asam amino dan iodium.

Hormon tiroksin sangat esensial untuk perkembangan dan pertumbuhan


otak dan jaringan-jaringan lainnya, merangsang metabolism, dan menurunkan
kadar kalsium darah. Apabila kadar tiroksin dalam darah rendah maka kecepatan
metabolisme menurun dan mengakibatkan turunnya produksi panas.

Hipotiroidisme jika terjadi pada masa kanak-kanak akan menyebabkan


kretinisme (kekerdilan). Sebaliknya, jika hormone tiroksin dalam darah naik
(hipertiroidisme) akan menyebabkan penyakit basedow.
3. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid memproduksi parathormon (PTH) yang berfungsi


mengatur dan mengontrol kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Bersama-sama
dengan hormone kalsitosin yang dihasilkan kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid
akan menyebabkan kalsium dan fosfat dalam tulang larut dalam darah. Kadar
kalsium dalam sangat penting untuk kontraksi otot.

4. Kelenjar Adrenal (Kelenjar anak ginjal)

Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar disebut korteks
dan bagian dalam disebut medulla. Kedua bagian ini mensekresikan hormon-
hormon yang berbeda.

- Bagian Korteks
Bagian korteks dipengaruhi oleh ACTH dari pituitary. Korteks adrenal
menghasilkan kurang lebih 50 hormon steroid yang berbeda. Kelima
puluh hormone tersebut terkumpul sebagai kortikosteroid. Adrenal
korteks terdiri atas tiga lapisan, yaitu zona glomerulosa, zona pisciculata,
dan zona reticularis.
- Bagian Medula
Saraf pada medulla adalah saraf simpatis. Apabila saraf ini dirangsang
maka medulla adrenal akan mensekresikan hormone adrenalin dan
norepinefrin yang mempunyai efek kepada tubuh berupa stimulasi saraf
simpatis.

5. Kelenjar Pankreas (Pulau Langerhans)

Kelenjar pancreas atau pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar


endokrin dan juga kelenjar eksokrin. Fungsi eksokrin adalah memproduksi getah
pancreas dan NaHCO2 yang masuk ke dalam usus dau belas jari melalui
salurannya untuk membantu proses pencernaan makanan. Fungsi endokrinnya
dilakukan oleh pulau Langerhans yang terdapat pada pancreas sebelah dalam.
6. Kelenjar Timus (Kelenjar kacangan)

Kelenjar timus menghasilkan hormon timosin yang berfungsi dalam


sistem imunitas tubh sehingga hormone ini hanya katif pada masa pertumbuhan.
Kelenjar ini juga merupakan penimbun hormone somatotropin.

7. Kelenjar pada Usus dan Lambung

Pada usus 12 jari dihasilkan hormone sekretin dan kolesistokin. Hormon


sekretin berfungsi merangsang pengeluaran getah pankreas. Hormon
kolesistokin merangsang pengeluaran getah empedu. Pada lambung dikeluarkan
hormon gastrin yang merangsang pengeluaran getah bening.

8. Kelenjar Kelamin

- Kelenjar Kelamin Pria (testis)


Sel-sel interstitial yang terletak di antara tubulus seminiferous pada
testis akan mensekresikan hormone testosteron. Hormon ini
merangsang pematangan sel-sel kelamin (sperma) dan pembentukan
tanda-tanda kelamin skeunder, seperti pertumbuhan rambut, bahu
yang melebar, dan suara yang membesar.
- Kelenjar Kelamin Wanita (Ovarium)
Ovarium mensekresikan hormon kelamin, yaitu estrogen dan
progesterone. Hormon estrogen disekresikan ovarium oleh sel-sel
folikel de Graff atas pengaruh FSH yang disekresikan oleh hipofisis
bagian anterior. Estrogen bertanggung jawab terhadap pematangan
proses oogenesis (pembentukan sel telur), pemeliharaan fungsi
kelamin, dan merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder.

PENGARUH OBAT-OBATAN (NAPZA) TERHADAP SISTEM


KOORDINASI

NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. NAPZA
adalah bahan atau zat atau obat yang jika masuk ke dalam tubuh dapat
memengaruhi tubuh terutama otak atau susunan saraf pusat sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosial.

Penyalahgunaan segala jenis dan bentuk narkotika, baik yang alamiah


maupun sintesis berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan rohani. Akibat dari
penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat-obat terlarang dapat
mengganggu kerja sistem saraf, diantaranya kurangnya daya piker dan ingatan,
ketergantungan, dan kerusakan sistem pencernaan, serta peredaran darah.

Anda mungkin juga menyukai