Anda di halaman 1dari 62

Biologi

UNTUK SMA/MA KELAS XI

Bab 7
Sistem Koordinasi
Pendahuluan

Selama beraktivitas, beberapa organ tubuh akan bekerja sama dan


berkoordinasi. Serangkaian aktivitas tersebut melibatkan kerja
sama antara sistem hormon, saraf, dan indra yang disebut dengan
sistem koordinasi
Analisis fungsi dan mekanisme kerja organ dalam sistem
koordinasi, lalu diskusikan dengan guru untuk memprediksi
jawaban dari permasalahan tersebut.
Sistem Saraf pada Manusia

Sistem Endokrin (Hormon)

Daftar Isi Perbedaan Sistem Saraf dengan


Sistem Endokrin

Sistem Indra

Pengaruh NAPZA terhadap Sistem


Koordinasi
Sistem Saraf pada Manusia

● Sistem organ yang paling rumit, tersusun atas jutaan sel saraf neuron yang berbentuk
serabut dan saling terhubung untuk persepsi sensor, aktvitas motor sadar dan tidak
sadar, homeositasis proses fisiologis tubuh, serta perkembangan pikiran dan
ingatan
● Serabut saraf mempunyai kemampuan eksitabilits, konduktivitas, dan memberikan
reaksi atas rangsangan, mekanis, elektrik, kimawi, atau fisik
● Sistem saraf meliputi sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat
Neuron (Sel Saraf)

Unit fungsional sistem saraf, berukuran sekitar 39 inci

Terdiri dari

Badan sel (peroksisom) Akson Dendrit

• Juluran sitoplasma yang panjang atau cabang


• Mengendalikan metabolisme tunggal membentuk silindris yang berasal dari
• Juluran sitoplasma yang
keseluruhan neuron badan sel
relatif pendek dan
• Terdapat nukleus, tetapi • Berfungsi untuk mengirimkan impuls ke sel
bercabang-cabang
tidak ada sitoplasma neuron lain
• Berfungsi untuk menerima
• Organel lain dalam badan sel • Bagian yang tidak diselubungi mielin disebut
impuls dari sel lainnya untuk
: badan golgi, mitokondria, Nodus Ranvier dengan peran untuk
dikirmkan ke badan sel
dan neurofibril mempercepat jalannya impuls
Neuron (Sel Saraf)

● Tidak dapat membelah secara mitosis, tetapi serabutnya dapat beregenerasi jika badan
selnya masih utuh
● Jika akson mengalami kerusakan berat, maka neurilema (lapisan sel Schwann)
melakukan pembelahnan mitosis untuk mentutup luka

Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi :

Neuron sensori (aferen) Neuron motor (eferen) Neuron konektor (interneuron)

berfungsi menghantarkan impuls dari berfungsi menghantarkan impuls dari Berfungsi menghubungkan neuron yang
organ sensor ke pusat saraf (otak dan pusat saraf ke organ motor (otot) atau satu dengan neuron
sumsum tulang belakang) kelenjar lainnya
Neuron (Sel Saraf)

Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi :

Neuron unipolar (pseudounipolar)


Neuron multipolar Neuron bipolar
Neuron bipolar yang tampak hanya
Memiliki satu akson dan dua dendrit atau Memiliki dua juluran berupa dendrit dan memiliki satu juluran dari badan sel
lebih, contohnya neuron motor yang akson, contohnya neuron pada organ karena akson dan dendritnya berfusi,
terdapat di otak dan medula spinalis indra seperti mata, hidung, dan telinga contohnya neuron pada embrio
Sel Neuroglia

Sel penunjang pada susunan saraf pusat yang berfungsi sebagai jaringan ikat dan dapat membelah secara mitosis
Jenis sel neuroglia :

Astrosit Oligodendrosit Mikroglia Sel Ependima

Berbentuk menyerupai
Berbentuk bintang dan astrosit, tetapi memiliki Berukuran paling kecil
berfungsi sebagai lem Membran epitelium yang
badan sel yang lebih kecil dan bersifat fagosit,
yang menyatukan neuron- melapisi rongga serebral
serta membentuk lapisan berfungsi untuk
neuron dan medula spinalis
mielin untuk melapisi pertahanan
akson
Sinapsis
Hubungan antara neuron yang satu dan neuron lainnya; titik temu antara ujung akson dari neuron yang satu dan dendrit dari
neuron lainnya; atau hubungan ke otot dan kelenjar

Struktur sinapsis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

Prasinapsis (bagian akson Celah sinapsis Pascasinapsis (bagian dendrit


terminal)

Pada celah sinaps, terdapat substansi kimia neurotransmitter yang berperan mengirimkan impuls
Proses penghantaran impuls saraf melalui sinapsis disebut transmisi sinapsis

Sifat neurotransmiter :
• Ekstasi : peningkatan impuls, contohnya asetilkolin dan norepinefrin
• Inhibisi : menghambat impuls, contohnya GABA pada jaringan otak
Impuls Saraf, Gerak Sadar dan Refleks

• Impuls saraf : rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudain dibawa oleh
neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf
• Impuls yang diterima reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan, yang dibagi
menjadi :

Gerak sadar Gerak refleks

● Gerakan yang tidak disengaja atau tidak disadari


● Gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari, contohnya ● Penjalaran impuls pada gerak refleks berlangsung cepat melewati
gerakan saat memegang buku jalur pendek, yaitu otak tengah, medula oblongata, dan medula
● Penjalaran impuls pada gerak sadar relatif lama karena spinalis
melewati jalur panjang melalui otak ● Impuls tidak diolah oleh pusat saraf, dan neuron di otak hanya
sebagai konektor
● Gerakan refleks dibagi menjadi refleks otak dan refleks medula
spinalis
Mekanisme Penghantaran Impuls

Impuls yang diterima oleh reseptor Seluruh impuls saraf yang diterima
Dari akson, impuls dihantarkan ke
selanjutnya akan dihantarkan oleh dendrit memiliki bentuk yang sama, tetapi respons
dendrit neuron lainnya.
emnuju ke badan sel saraf dan aksin terhadap impuls tersebu berbeda-beda

• Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi potensial membran, yaitu energi yang tersimpan untuk bekerja mengirim impuls
• Energi potensial membran tersebut dihasilkan dari perbedaan komposisi ion K + dan Na+ antara cairan intraseluler dan ekstraseluler
Mekanisme Penghantaran Impuls

Penghantaran impuls dalam neuron terjadi secara konduksi yang melibatkan


peran pompa ion Na+ dan K+ sebagai berikut

Tahapan istirahat (polarisasi) Tahapan depolarisasi Tahapan repolarisasi


• Neuron tidak menghantarkan impuls. • Jika neuron diberi rangsangan,
• Saluran Na+ tertutup dan tidak aktif,
Saluran ion Na+ dan K+ tertutup saluran Na+ akan masuk ke sel. Hal
tersebut menyebabkan perubahan sedangkan saluran K+ terbuka
• Keadaan bagian luar membran • Hal ini menyebabkan ion K+ keluar
bermuatan positif (+), sedangkan di muatan listrik di bagian luar
permukaan membran menjadi dan bagian dalam membran menjadi
bagian permukaan dalam membran
bermuatan negatif (-) dan bagian bermuatan negatif (-)
bermuatan negatif (-) •
dalam bermuatan positif (+) Jika saluran K+ tertutup relative
lambat dan menyebabkan keadaan
dalam membran dalam bermuatan
negatif (-), akan kembali ke tahap
istirahat
Sistem Saraf Pusat (SSP)
● Tersusun atas otak (serebral) dan sumsum tulang belakang (medula
spinalis)
● Otak dilindungi oleh tulang tengkorak, sedangkan medula spinalis
dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang
● Pada keduanya, terdapat lapisan pelindung dari jaringan ikat yang disebut
meninges
● Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
Pia mater : lapisan terdalam yang halus dan tipis, mengandung banyak
pembuluh darah, serta melekat pada otak dan medula spinalis

Araknoid : lapisan tengah yang mengandung sedikit pembuluh darah,


memiliki ruang subaraknoid yang berisi cairan serebrospinalis

Dura mater : lapisan terluar, tebal, kuat, dan terdiri dari dua lapisan.
Lapisan terluar terletak pada permukaan dalam kranium
Sistem Saraf Pusat

Otak dan medula spinalis memiliki substansi abu-abu dan putih

Substansi abu-abu Substansi putih

● ● Membentuk bagian dalam otak dan bagian luar


Membentuk bagian luar (korteks) otak dan bagian
dalam medula spinalis medula spinalis
● ● Didominasi oleh serabut bermielin dan tidak
Mengandung badan sel neuron, serabut bermielin
bermielin, mengandung oligodendrosit, astrosit
dan tidak bermielin, astrosit protoplasma,
fibrosa, dan mikroglia
oligodendrosit, dan mikroglia
Otak

• Diperkirakan mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh,


mengonsumsi 25% oksigen, dan menerima 1,5% darah dari
jantung
• Otak tersusun atas 100 miliar neuron yang terhubung oleh
sinapsis membentuk anyaman kompleks
• Neuron di otak berkomunasi satu sama lainnya secara kimiawi
dan berupa muatan listrik yang memungkinkan tubuh untuk
mengalami emosi, berpikir, dan mengingat
• Sistem saraf primitif mulai terbentuk sejak embrio pada minggu
ke-3 masa kehamilam
• Di minggu ke-4, akan terbentuk tabung saraf yang akan
menjadi otak dan medula spinalis
Bagian Otak : Otak Besar (Serebrum)

Serebrum mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak

Terdiri atas

Korteks serebral Nukleus basal

Bagian luar dari serebrum yang tersusun Bagian dalam dari serebrum yang
dari substansi abu-abu tersusun atas substansi putih
Korteks serebral

● Menempati 80% dari total massa otak dengan ketebalan sekitar 5 mm dan memiliki pelekukan yang
meningkatkan luas permukaannya
● Terbagi menjadi dua belahan (hemisfer serebral), yaitu sisi kiri dan sisi kanan yang dihubungkan oleh
korpus kalosum
● Area fungsional korteks serebral terdiri dari :

Area motor primer Area sensor korteks Tulang area asosiasi

• Bagian lobus frontal dari girus presentral yang mengendalikan kontraksi volunter otot rangka
• Sisi anterio girus presentral mengendalikan aktivitas motor yang terlatih dan berulang, misalnya kemampuan
mengetik
• Area broca mengendalikan kemampuan berbicara
Korteks serebral
Area sensor korteks terdiri dari :

Area sensor primer Area visual primer


Terdapat pada girus postsentral dan berfungsi menerima Terdapat pada lobus oksipital dan berfungsi menerima
informasi nyeri, tekanan, suhu, dan sentuhan informasi dari retina mata

Area auditori primer Area olfaktori primer


Terdapat pada tepi atas lobus temporal dan berfungsi menerima Terdapat pada permukaan medial lobus temporal dan berkaitan
impuls pendengaran dengan indra penciuman

Area pengecap primer


Terdapat di lobus parietal, di dekat bagian inferior girus postsentral. Area ini berfungsi untuk persepsi rasa
Korteks serebral

Area asosiasi dipetakan menurut klasifikasi Brodmann


sebagai berikut

Area asosiasi Area asosiasi Area asosiasi Area wicara


frontal somatik visual Wernicke

Terdapat pada lobus


Terdapat pada lobus Terdapat pada lobus
oksipitas dan area asosiasi Terdapat pada bagian
frontal dan berfungsi parietal, berfungsi
auditorik (pada lobus superior lobus temporal
sebagai pusat intelektual sebagai pusat interpretasi
temporal) berfungsi dan berfungsi sebagai
dan fisik bentuk dan tekstur suatu
sebagai pusat interpretasi pusat bahasa dan wicara
objek
visual dan auditori
Diensefalon

• Terletak di antara serebrum dan otak tengah, tersembunyi di balik hemisfer serebal, bagian-bagiannya terdiri dari

Talamus Hipotalamus Epitalamus

Berfungsi mengendalikan Pita sempit jaringan saraf yang


Berfungsi menerima dan
aktivitas sistem saraf otonom membentuk atap diensefalon dan
meneruskan impuls ke korteks
atau tak sadar, sebagai pusat beberapa dalam dorongan emosi.
otak besar serta berperan dalam
pengaturan emosi, dan Pada epitalamus, terdapat badan
sistem kesadaran dan kontrol
memengaruh keseluruhan pineal yang berperan dalam
motor
sistem endokrin (hormon) fungsi endokrin
Sistem limbik (rinensefalon) Mesensefalon (otak tengah)

● Cincin struktur-struktur otak depan yang mengelilingi otak ● Bagian otak pendek yang menghubungkan pons dan
dan saling berhubungan melalui jalur-jalur neuron yang serebelum dengan serebrum
rumit ● Berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks serta
● Sistem ini berfungsi dalam pengaturan emosi, meneruskan informasi penglihatan dan pendengaran
mempertahankan kelangsungan hidup, pola perilaku ● Otak tengah, pons, dan medula oblongata disebut batang
sosioseksual, motivasi, dan belajar otak

Pons varolii (jembatan Varol) Serebelum (otak kecil)

● Hampir seluruh bagiannya tersusun atas substansi putih


yang berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil ● Bagian otak yang sangat berlipat, terletak di bawah lobus
kiri dan kanan serta menghubungkan otak besar dan oksipital dan melekat di bagian punggung atas batang otak
sumsum tulang belakang ● Berfungsi mempertahankan keseimbangan, kontrol
● Berfungsi untuk mengatur frekuensi dan kekuatan gerakan mata, dan koordinasi gerakan sadar
bernapas
Medula Oblongata

● Bagian yang menjulur dari pons hingga medula spinalis dengan panjang
sekitar2,5 cm.
● Berfungsi dalam pengendalian frekuensi denyut jantung, tekanan darah,
pernapasan, gerakan alat pencernaan makanan, dan mengatur gerakan refleks

Formasi Retikuler

● Jaringan-jaringan serabut saraf dan badan sel yang tersebar di seluruh bagian
medula oblongata, pons, dan otak tengah
● Berfungso untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran
Medula Spinalis

• Berbentuk silinder langsung yang memanjang dari batan otak medula


oblongata hingga ruas ke-2 tulang pinggang, panjangnya sekitar 45 cm
dengan diameter 2 cm
• Fungsi : mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh,
komunikasi antara otak dan semua bagian tubuh, serta
menghantarkan rangsangan koordinasi antara otot dan sendi ke
serebelum
Struktur bagian dalam (substansi abu-abu dari Medula
Spinalis
Traktus sensor Traktus motor

• Berperan membawa impuls motor dari otak ke


medula spinalis dan dari saraf spinal menuju
• Berperan dalam penyampaian infromasi dari ke tubuh
tubuh ke otak. Informasi tersebut bisa berupa • Berfungsi menghantarkan impuls untuk
sentuhan, suhu, nyeri, dan tekanan koordinasi dan ketepatan gerakan volunteer
serta mempertahankan tonus otot dalam
aktivitas refleks
Sistem Saraf Tepi

Terdiri atas jaringan saraf yang berada di luar otak dan


di luar medula spinalis. Sistem ini meliputi :

Saraf kranial Saraf Spinal

Berasal dari medula


Berasal dari otak
spinalis

Pada sistem ini, terdapat ganglion, yaitu struktur


lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel
glia yang ditunjang jaringan ikat
Saraf Kranial Saraf Spinal

• Terdiri atas 12 pasang saraf. • Terdiri atas 31 pasang saraf yang muncul dari
• Sebagian besar tersusun dari serabut sensor dan segmen-segmen medulla spinalis dan diberi
motor, tetapi beberapa saraf hanya tersusun dari nama sesuai ruas tulang belakang
serabut sensor • Berperan dalam mempersarafi otot leher dan
bahu, kulit, kepala, dan dada
Sistem Saraf Tepi
• Sistem saraf tepi meliputi serat-serat saraf yang membawa informasi antara sistem saraf pusat dan bagian tubuh lainnya (perifer)
• SST dibagi menjadi divisi aferen dan eferen

Sistem saraf aferen : membawa informasi, baik dari


Sistem saraf eferen : membawa instruksi dari SSP ke organ
reseptor yang terletak pada bagian eksternal tubuh atau
efektor otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah agar
reseptor somatik ataupun dari bagian internal tubuh atau
dihasilkan efek yang sesuai
viseral menuju ke SSP

Sistem saraf somatik : terdiri atas serat-serat neuron motor yang terdapat di otot
rangka
Sistem saraf eferen
Sistem saraf otonom : terdiri atas serat-serat yang terdapat pada otot polos, otot
jantung, dan kelenjar
Sistem Saraf Otonom

Berdasarkan fungsinya, dibagi menjadi :

Sistem Saraf Simpatis Sistem Saraf Parasimpatis

Berperan dalam mendorong respons yang Berperan dalam keadaan tenang dan mendorong
mempersiapkan tubuh untuk beraktivitas fisik fungsi tubuh untuk istirahat dan mencerna
berat dalam situasi darurat atau stress yang sehingga akan memperlambat aktivitas yang
disebut respons lawan ditingkatkan oleh sistem saraf impuls
Gangguan Sistem Saraf

Ensefalitis Neuritis Alzheimer

• Sindrom kematian sel-sel otak secara


• Gangguan pada saraf tepi akibat
• Peradangan jaringan otak, bersamaam sehingga otak tampak
peradangan, keracunan, dan tekanan.
mengecil dan kemampuan daya mengingat
biasanya disebabkan oleh virus Gejala penyakit ini adalah rasa sakit yang
berkurang. Penderitanya rata-rata berusia
hebat pada malam hari
65 tahun ke atas
Sistem Endokrin (Hormon)

● Sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon


● Hormon adalah senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran
darah menuju ke sel-sel atau jaringan tubuh
● Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf : berfungsi mengatur
aktivitas tubuh, seperti metabolisme, homeostasis, pertumbuhan,
perkembangan seksual, dan siklus reproduksi
Karakteristik Kelenjar Endokrin

Merupakan kelenjar buntu dan menyekresikan Masa aktivitas kelenjar endokrin dalam
hormon langsung ke dalam cairan di sekitar sel menghasilkan hormon berbeda-beda

Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi


Pada umumnya, menyekresi lebih dari satu jenis
banyak pembuluh darah dan ditopang jaringan
hormon, kecuali kelenjar paratiroid
ikat

Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat


oleh kadar hormon lainnya
Kelenjar Endokrin dan Sekresi Hormon

Hipofisis

● Organ berbentuk oval, melekat di bagian dasar hipotalamus otak, sebesar kacang, dan memiliki berat 0,5 gram
● Terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

Hipofisis lobus anterior Hipofisis lobus intermedia Hipofisis lobus posterior


Hipofisis lobus anterior- Hormon Somatotropin
Hormon somatotropin Hormon tirotropin Hormon kortikotropin

Berfungsi untuk mengendalikan Berfungsi meningkatkan Berfungsi merangsang kelenjar


pertumbuhan dan perbanyakan pertumbuhan dan perkembangan korteks adrenal untuk menyekresi
sel tubuh sel kelenjar tiroid glukokortikoid

Hormon gonadotropin Hormon prolaktin

Terdiri dari FSH (follicle stimulatin hormone) untuk menstimulasi


pertumbuhan folikel ovarium dan spermatozoa dan LH (luteinizing Tersusun dari tulang pipa pendek
hormone) yang berperan dalam menstimulasi produksi androgen, ovulasi, dan berjumlah 14
dan sekresi progesteron
Abnormalitas Sekresi Somatotropin
/ Growth Hormone (GH)

Kerdil (dwarfism) Gigantisme Akromegali

● Kekurangan GH selama masa ● Kelebihan GH selama masa ● Pembesaran tulang yang


anak-anak sehingga remaja sebelum penutupan tidak proporsional, seperti
pertumbuhan terhenti cakram epifisis sehingga penambahan ketebalan
menyebabkan pertumbuhan tulang pipi pada wajah serta
tulang panjang berlebihan pembesaran pada tangan
dan kaki
Tiroid (Kelenjar Gondok)

● Terdiri atas folikel-folikel dalam dua lobus lateral yang terletak di bawah laring
● Menghasilkan hormone tiroksin sebanyak 10% dari seluruh sekresi tiroid
● Berperan dalam meningkatkan laju metabolisme sel, menstimulasi konsumsi oksigen, meningkatkan
pengeluaran energi, dan perkembangan normal tulang, gigi, jaringan ikat, dan saraf

Abnormalitas sekresi tiroid

Hipotiroidisme (penurunan sekresi hormon) Hipertiroidisme (peningkatan sekresi


hormon)
Menyebabkan penurunan metabolisme,
konstipasi, reaksi mental lambat, dan Menyebabkan peningkatan metabolisme, berat
peningkatan simpanan lemak badan menurun, gelisah, dan diare
Tiroid (Kelenjar Gondok)

● Terdiri atas folikel-folikel dalam dua lobus lateral yang terletak di bawah laring
● Menghasilkan hormone tiroksin sebanyak 10% dari seluruh sekresi tiroid
● Berperan dalam meningkatkan laju metabolisme sel, menstimulasi konsumsi oksigen, meningkatkan pengeluaran
energi, dan perkembangan normal tulang, gigi, jaringan ikat, dan saraf

Abnormalitas sekresi tiroid

Hipotiroidisme (penurunan sekresi hormon) Hipertiroidisme (peningkatan sekresi hormon)

Menyebabkan penurunan metabolisme, konstipasi, Menyebabkan peningkatan metabolisme, berat badan


reaksi mental lambat, dan peningkatan simpanan lemak menurun, gelisah, dan diare
Hipofisis Lobus Intermedia
MSH (Melanocyte stimulating
Endorfin
hormone)

● Merangsang pembentukan pigmen dan


● Zat penghilang nyeri alamiah yang merespons
penyebaran sel-sel penghasil pigmen pada
stress dan aktivitas, seperti olahraga
epidermis

Hipofisis Lobus Posterior

ADH Oksitosin

● Menurunkan volume air yang hilang dalam urin ● Menstimulasi kontraksi otot polos pada saat
melalui peningkatan reabsorbsi air melahirkan dan pengeluaran ASI
Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)

● Terdiri atas empat organ kecil berukuran sebesar biji apel dan terletak di permukaan belakang tiroid
● Berperan dalam menyekresi hormon parathormon yang berfungsi mengendalikan keseimbangan kalsium dan fosfat
dalam tubuh melalui mekanisme :

Pengaktifan vitamin D yang


Stimulasi aktivitas osteoklas yang Stimulasi absorbs kalsium dari
diperluka untuk mengabsorbsi
menyebabkan pengeluaran kalsium tubulus ginjal
kalsium dalam makanan

Abnormalitas sekresi paratiroid

Hipoparatiroidisme Hiperparatiroidisme
Menyebabkan penurunan kadar kalsium dalam darah dan Menyebabkan peningkatan aktivitas osteoklas dan
peningkatan iritabilitas sistem neuromuskular pelemahan tulang
Adrenal (Supranelis)

Terletak di kutub atas ginjal. Kelenjar ini terdiri atas korteks di bagian luar dan medula di bagian
dalam. Kelenjar medula menghasilkan hormon :

Adrenalin Noradrenalin

• Meningkatkan frekuensi denyut jantung,


metabolisme, konsumsi oksigen, dan • Meningkatkan tekanan darah dan menstimulasi
meningkatkan kadar gula darah sebagai sumber otot jantung
energi
Adrenal (Supranelis)

Kelenjar adrenal bagian korteks menghasilkan hormon :

Aldosteron Glukokortikoid Gonadokortikoid

Memengaruhi metabolisme
Mengatur keseimbangan air dan
glukosa, protein, lemak, serta Prekursor pengubaha
elektrolit melalui pengendalian
menjaga membran lisosom testosterone dan estrogen oleh
kadar natrium dan kalium di
sehingga mencegah kerusakan jaringan lain
darah
jaringan
Abnormalitas Sekresi Kelenjar
Adrenal

Hiposekresi Tulang kavikula

● Menyebabkan penyakit Addison dengan gejala ● Menyebabkan peningkatan tekanan darah, cushings
ketidakseimbangan natrium dan kalium dalam disease, sindrom adrenogenital, serta perempuan
drah sehingga kulit menghitam dewasa yang memiliki karakteristik laki-laki
Korteks serebral

Organ berbentuk pipih yang terletak di bagian belakang


bawah lambung. Hormon yang dihasilkan :

Polipeptida
Glukagon Insulin Somatostatin
pankreas

Dihasilkan oleh sel alfa


dan meningkatkan Dihasilkan oleh sel beta
penguraian glikogen hati dan berfungsi Dihasilkan oleh sel delta,
menjadi glukosa sehingga menurunkan katabolisme merupakan penghalang Hormon pencernaan yang
kadar gula darah lemak dan protein, hormon pertumbuhan dan dilepaskan setelah makan,
meningkat, dan sintesis menurunkan kadar gula penghambat sekresi fungsinya belum diketahui
glukosa dari sumber darah, dan meningkatkan glucagon dan insulin
nonkarbohidrat dalam sintesis protein dan lemak
hati
Kelenjar

Pineal (epifisis serebri) Timus Ovarium

● Terdiri atas dua lobus ● Menghasilkan hormon


● Terletak di langit-langit otak berwarna kemerah-merahan, estrogen dan progesteron
serta menghasilkan melatonin yang terletak di bagian ● Testis menghasilkan
yang berpengaruh pada posterior toraks di atas hormon testosteron
pelepasan gonadotropin dan jantung ● Plasenta menghasilkan
menghambat produksi ● Menghasilkan timosin untuk hormon gonadotropin
melanin pengendalian perkembangan korion, progesteron,
sistem imunitas estrogen, dan somatotropin
Perbedaan Sistem Saraf dengan
Sistem Endokrin

Tabel 1. Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf

No Perbedaan Sistem Hormon Sistem Saraf

1. Aksi Lambat Cepat atau segera

2. Respons Tidak langsung, distribusi lebih luas Langsung, distribusi lebih


sempit

3. Pengaturan Jangka panjang, misalnya pertumbuhan Jangka pendek


dan perkembangan

4. Sekresi Hormon neurotransmiter

5. Komunikasi Melalui sistem sirkulasi Antarneuron melalui sinapis


Indra Penglihat (Mata)

Sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor dan mengubah energi
cahaya menjadi impuls saraf. Bagian-bagian mata terdiri dari :

Alis : melindungi mata dari keringat Air mata : mengandung garam, mukosa, dan lisozim
untuk membasahi permukaan mata dan mempertahankan
kelembaban
Orbita : lekukan tulang berisi bola mata

Kelopak mata : melindungi mata dari


kekeringan dan debu

Otot mata : menggerakkan mata ke arah


vertikal, horizontal, dan menyilang
Struktur Mata
Lapisan luar bola mata

Tunika fibrosa Sklera Kornea

Bagian dinding mata berwarna putih,


Mentransmisi dan memfokuskan
Lapisan terluar yang keras memberi bentuk pada bola mata, dan
cahaya
sebagai tempat pelekatan otot ekstrinsik

Struktur Mata
Lapisan luar bola mata

Koroid Badan siliari Iris Pupil

● Bagian berwarna dalam


● Mencegah refleksi ● Berfungsi dalam ● Ruang terbuka yang
mata, terdiri atas jaringan
internal berkas akomodasi bulat pada iris untuk
ikat dan otot untuk
cahaya penglihatan mengendalikan diameter dilalui cahaya
mata
Mekanisme Mata Melihat

Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh


Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil
matan, kemudian menembus kornea dan diteruskan
diteruskan menembus lensa mata ke retina
melalui pupil

Pada bintik kuning, impuls cahaya disampaikan oleh Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya agar
saraf optik ke otak jatuh tepat di bintik kuning retina

Cahaya yang disampaikan ke otak akan


diinterpretasikan sehingga kita bisa mengetahui apa
yang dilihat
Gangguan/Kelainan Mata

Hipermetropia Presbiopia Rabun senja

Tidak dapat melihat benda yang Gangguan berupa mata tidak dapat Gangguan berupa mara tidak bisa
berjarak dekar karena fokus bayangan melihat benda yang berjarak dengan melihat dengan jelas pada saat sore hari
jatuh di belakang retina ataupun jauh saja

Kebutaan Miopi Astigmatisma

Gangguan berupa mata tidak dapat Gangguan berupa mata tidak dapat Gangguan berupa kelengkungan kornea
melihat benda apapun melihat benda yang berjarak jauh yang tidak merata
Hidung (Indra Pembau)

Memiliki kemoreseptor olfaktori yang berfungsi menerima rangsangan berupa bau dan zat kimia yang berbentuk gas

Mekanisme menghirup :

• Gas masuk ke hidung lalu larut pada selaput mukosa


• Kemudian, merangsang silia sel reseptor
• Lalu, rangsangan diteruskan ke otak untuk diolah dan jenis bau
dapat diketahui
Gangguan Indra Pembau

Hiposmia Hiperosmia Sinusitis Polip

Kemampuan lebih peka


Indra penciuman Radang tulang-tulang Pembengkakan jaringan
terhadap bau-bauan,
penurunan akibat tengkorak di sekitar yang terjadi di dalam
dapat terjadi sebagai
tersumbatnya rongga hidung yang berongga hidung dan pengeluaran
akibat dari sakit kepala
hidung dan berisi udara banyak cairan/lendir
dan migrain
Lidah (Indra Pengecap)
Memiliki kemoreseptor berupa kuncup pengencap yang terdapat pada papilla lidah, palatum lunak
epiglottis, dan faring. Papila lidaj berdasarkan bentuknya dibagi menjadi :

Papila formis Papila fungiformis Papila sirkumvalata Papila foliate

Berbentuk kerucut, kecil, Berbentuk bulat, banyak Berbentuk menonjol dan Berbentuk seperti daun,
menutupi bagian dorsum terdapat di dekat ujung lidah, tersusun seperti huruf V, terletak di bagian tepi
lidah, dna tidak mengandung dan mengandung lima banyak terdapat di bagian pangkal lidah, dan
kuncup pengecap kuncup pengecap pada setiap belakang lidah, serta mengandung sekitar 1.300
papila mengandung 100 kuncup kuncup pengecap
pengecap

Kuncup pengecap terdiri atas sel-sel penunjang dan sel sensor yang
berambut
Telinga (Indra Pendengar)

Telinga bagian luar

Pinna/aurikula : daun kartilago yang menangkap gelombang bunyi untuk diteruskan ke


kanal auditori eksternal
Membran timpanum : perbatasan antara bagian luar dan bagian tengah telinga yag
berbentuk kerucut
Berfungsi sebagai indra
pendengar yang mampu
mendeteksi gelombang
bunyi/suara serta berperan
penting dalam keseimbangan Telinga bagian tengah
dan menentukan posisi tubuh
Tabung Eustachius : menghubungkan telinga tengah dengan faring dan berfungsi
menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran tympanum
Osikel auditori : meliputi tiga tulang pendengaran, yaitu maleus, inkus, dan stapes yang
berfungsi untuk mengarahkan getaran dari membran tympanum ke fenestra vestibuli
Telinga (Indra Pendengar)

Telinga bagian dalam

Terlerak di dalam tulang temporal

Labirin osea
Ruang berliku berisi cairan perimlifia. Labirin tulang terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu vestibula, kanalis semisirkularis,
dan koklea
Koklea terdiri atas skala vestibule, skala timpani, dan skala
media

Labirin membranosa
Terletak di dalam labirin tulang, merupakan serangkaian tuba
berongga dan berkantong berisi cairan cairan endolimfa
Terdiri atas dua kantong, utrikulus dan sakulus yang
dihubungkan duktus endolimfa
Gangguan Indra Pendengar

Tuli Furunkulosis Otitis media Mastoiditis

Infeksi telinga tengah


Penurunan atau
yang dapat terjadi setelah Infeksi yang menyebabkan
ketidakmampuan Munculnya bisul pada
terserang flu, sinusitis, sel-sel tulang mastoid
seseorang untuk meatus (liang telingan)
campak, atau infeksi berongga
mendengar suara
bakteri
Kulit (Indra Peraba)
Memiliki beberapa jenis reseptor, yaitu :

Korpuskula Pacini Korpuskula Meissner Cakram Merkel

Mendeteksi tekanan yang dalam (kuat) Mendeteksi rangsangan berupa Mendeteksi sentuhan dan sebagai
dan getaran. Reseptor ini terdapat di sentuhan. Reseptor ini terdapat pada reseptor raba yang beradaptasi lambat,
jaringan subkutan, berbentuk bulat atau paila dermis, terutama pada ujung jari, dapat ditemukan pada kulit yang tidak
lonjong, dan terdapat pada jari, telapak bibir, papila mame, dan genitalia luar berambut dan di antara folikel rambut
tangan, dan kaki pada epidermis

Korpuskula Ruffini Ujung bulbus Krause Ujung saraf bebas

Berperan sebagai reseptor tekanan dan Mendeteksi tekanan sentuhan, kesadaran Mendeteksi rasa nyeri, sentuhan ringan,
tegangan di sekitar jaringan ikat, posisi, dan gerakan, terdapat di bibir dan dan suhu, terdapat pada jaringan tubuh
terdapat di bagian dermis genitalia luar serta bagian dermis yang dan merupakan reseptor utama pada
berhubungan dengan rambut kulit
NAPZA
Zat-zat yang jika dikonsumsi akan memengaruhi sistem saraf pusat sehingga dapat mengubah perasaan dan cara berpikir

Pengertian dari istilah NAPZA :

Narkotika Zat adiktif


Psikotropika

Zat atau obat yang Zat atau obat yang


berasal dari tanaman Zat atau obat yang
berperan sebagai dapat menyebabkan
dan menyebabkan psikoaktif melalui
penurunan dan ketagihan
pengaruh selektif pada
perubahan kesadaran. susunan saraf pusat
Jenis NAPZA
Golongan Stimulan
Merangsang sistem saraf pusat dan menyebabkan organ tubuh bekerja lebih cepat

Amfetamin Ekstasi Kokain Kafein Alkohol

Memberi efek tidak


cepat lelah dan
Mendorong tubuh Berupa obat Hasil dari
merasa Memicu
untuk melakukan perangsang sistem fermentasi buah-
bersemangat. metabolisme sel dan
aktivitas melampaui saraf yang dapat buahan, sayur-
Penggunan terus menimbulkan efek
batas maksimum menghilangkan sayuran, dan biji-
menerus adiksi yang sangat
kekuatan tubuh kantuk sementara bijian
menyebabkan
kematian
Jenis NAPZA
Golongan Depresan
Mengurangi kerja sistem saraf shingga menyebabkan aktivitas pemakainya menjadi
lambat

Opiat Barbiturat Alkohol Ganja

Digunakan sebagai
Menimbulkan Memberikan efek Menyebabkan pereda rasa sakit di
perasaan “high” mengantuk sampai pandangan menjadi bidang kedokteran.
untuk sesaat, lalu, tertidur, bergantung kabur, bicara tidak Penyalahgunaannya
nyaman dan tenang pada dosisnya jelas, dan pusing menyebabkan
kecanduan
NAPZA – Golongan Halusinogen

• Bersifat mengacau sistem saraf pusat,


memberikan pengaruh halusinasi yang
berlebihan, dan lama kelamaan membuat
perasaan khawatir yang berlebihan
• Contoh : ganja (dalam jumlah sedikit),
kecubung, lem, bensin, dan jamur kotoran sapi
Dampak Buruk Penyalahgunaan NAPZA
Gangguan fisik Psikologis

Toleransi tubuh berubah, gejala pemberhentian Kemampuan berpikir rasional menurun,


pemakaian obat adalah rasa sakit pada tubuh, dan ketergantungan psikologis, dan gangguan mental
mempercepat kematian emosional

Ekonomi Sosial

Uang yang dibutuhkan banyak untuk memenuhi


Rusaknya hubungan kekeluargaan dan pertemanan,
kebutuhan obat-obatan, negara dan masyarakat
berpengaruh pada kesehatan masyarakat (penularan
dirugikn dari aspek keamanan, biaya kesehatan, dan
HIV dan overdosis)
pendidikan
Kiat-kita Menghindari Penyalahgunaan
NAPZA

Meyakinkan diri tidak


Tidak mencoba-coba membutuhkan Membatasi pergaulan
menggunakan obat- NAPZA dalam dengan kelompok
obatan terlarang menghadapi pengguna NAPZA
persoalan hidup
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai